Anda di halaman 1dari 12

TUGAS AKHIR MODUL 6

Nama : Sri Supatmi


No : 19031218710859

Instructions

Senyawa karbon atau yang biasa dikenal dengan senyawa organik adalah suatu senyawa yang unsur-unsur penyusunnya terdiri dari atom karbon
dan atom-atom hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, halogen, atau fosfor. Senyawa jenis ini di alam begitu banyak dan melimpah. Diperkirakan
sudah mencapa jutaan dan akan terus bertambah dengan hadirnya senyawa-senyawa baru hasil sintesis para ahli kimia organik. Oleh karena
jumlahnya yang demikian banyak, maka diperlukan metode yang tepat untuk mengetahui rumus kimia suatu senyawa organik. Salah cara untuk
analisis kualitatif suatu senyawa organik adalah dengan identitas gugus fungsi. Dengan mengetahui gugus fungsi maka dapat diketahui golongan
dari senyawa organik tersebut karena setiap golongan senyawa organik mempunyai sifat tertentu bergantung pada gugus fungsionil yang
dimilikinya. Secara umum senyawa organik yang mempunyai gugus fungsi yang sama akan mempunyai sifat yang sama.
Tugas: Buatlah rangkuman identifikasi senyawa organik maupun polimer organik dalam bentuk tabel seperti berikut ini.
Jenis Reagent yang Observasi terhadap perubahan yang
No Reaksi yang terjadi
identifikasi digunakan terjadi
1 Membedakan Uji Hinsberg  amina primer menghasilkan suatu
amina primer, menggunakan larutan homogen dalam suasana
sekunder, Benzensulfonil basa, dan endapan dalam suasana
tersier klorida basa.
 amina sekunder akan menghasilkan
endapan baik di suasana asam
maupun basa.
 amina tersier tidak akan bereaksi
dengan sulfonamide dan tidak larut.
Setelah menambahkan asam encer
amina larut ini diubah menjadi
garam amonium larut.

2 Membedakan Uji  Alkohol primer akan teroksidasi


alkohol Trikloroisosianura menjadi aldehid setelah 3-7 menit
primer, t (TCICA)
sekunder dan Menggunakan  Alkohol sekunder akan teroksidasi
tersier trikloroisosianurat menjadi keton setelah 15-30 detik

 alkohol tersier tidak dapat


teroksidasi
Uji Asam Kromat  alkohol primer dan sekunder akan
Menggunakan
menghasilkan warna biru hijau untuk,
pereaksi K2Cr2O7
dalam H2SO4  alkohol tersier tidak akan bereaksi atau
terjadi perubahan warna.

Uji Lucas, Alkohol Primer  alkohol primer ketika ditembahkan


menggunakan pereaksi Lucas tidak terjadi reaksi
Seng(II) klorida
kimia.
(dalam asam
klorida)  alkohol sekunder ketika ditambah
Alkohol Sekunder pereaksi Lucas terjadi reaksi kimia
namun sangat lambat. Untuk
mempercepat reaksi yang terjadi yaitu
dilakukan pemanasan, setelah
pemanasan sekitar 10 menit akan
Alkohol Tersier terbentuk 2 lapisan.
 alkohol tersier ketika ditambahkan
pereaksi Lucas akan bereaksi denga
cepat membentuk alkil klorida yang tak
larut
Uji Iodoform, larutan jenuh iodine (I2) yang bereaksi
menggunakan terhadap alkohol metil, primer dan
larutan jenuh iodine sekunder menghasilkan suatu larutan
(I2) kuning dari iodoform (CHI3)

3 Menunjukkan Uji Pembentukan Uji ini dilakukan untuk mendeteksi adanya


adanya gugus Hidrazon
gugus karbonil yaitu aldehid dan keton
karbonil Reagen yang
pada senyawa dengan hasil positif
digunakan adalah
2,4- terbentuknya endapan jingga-coklat
dinitofenilhidrazin pada (2,4- dinitrofenilhidrazon)
Natrium bisulfit Aldehida dan keton tertentu yang tidak
dihalangi oleh gugus besar yang menempel
pada keton karbon karbonil dapat bereaksi
dengan larutan natrium
bisulfit jenuh membentuk kristal putih
Uji iodoform Uji gugus karbonil pada keton diiodinasi
reagen NaOH dan bertahap sampai terbentuk iodoform (CHI3)
iodium iodida padat berwarna kuning.
Aseton yang ditambahkan NaOH dan
iodium iodida sedikit demi sedikit yang
menghasilkan endapan berwarna kuning
dan menimbulkan bau seperti bau yang
sangat menyengat.
4 Menunjukkan Uji Seri Amonium Uji positif dengan alkohol terjadi
adanya guguh
Nitrat perubahan warna menjadi merah,
alkohol
reagen yang sedangkan dengan fenol menjadi hijau-
ditambahkan adalah coklat.
Reaksi antara alkohol dengan seri amonium nitrat
air dan larutan seri
ammonium nitrat

Reaksi antara fenol dengan seri amonium nitrat


Uji Gugus Fenol Uji ini dilakukan untuk mendeteksi adanya
Pereaksi yang gugus fenol dengan hasil reaksi warna
digunakan adalah ungu.
FeCl3
5 Membedakan Uji Tolens, Senyawa hasiloksidasi pereaksi ini akan
gugus aldehid menggunakan menghasilkan suatu cincin perak
dan keton larutan basa dari
perak nitrat
Ag(NH3)2OH

Uji fehling, Campuran ini berwaarna biru karena


menggunakan adanya ion tembaga (II) dalam suasana
campuran larutan basa
tembaga (II) sulfat,
CuSO4 dan alkali
garam tartrat
Uji Benedict, Menghasilkan endapan merah dari oksida
menggunakan tembaga
larutan tembaga (II)
sulfat, atau tembaga
(II) sitrat
menghasilkan senyawa berbentuk kristal
Adisi oleh Natrium
Bisulfit,

Uji 2,4- adisi aldehida dan keton terhadap


dinitrofenilhid gugus amina pada suatu fenilhidrazin
razon, menghasilkan senyawaan
fenilhidrazon.
6 Membedakan logam natrium dan Alkohol: Jika terbentuk gas hidrogen maka larutan
alkohol dan fosforus tersebut merupakan alkohol dan sebaliknya
2R – OH + 2Na 2R – ONa + H2
eter pentaklorida apabila tidak terbentuk gas hidrogen maka
Eter: larutan tersebut adalah eter
R – O – R’ + Na tidak dapat bereaksi

Reaksi dengan Alkohol: Alkohol bereaksi dengan PCl5 akan


PX3 atau PX5 PCl3 R – OH + PX5  RX + P(OH)3 + HCl membebaskan gas HCl
atau PCl5 Eter: Sedangkan eter tidak melepaskan gas HCl
melainkan
R – O – R’ + PX5  R – Cl + R’- Cl + POX3
membentuk dua alkil klorida.
7 Uji Uji Perak Nitrat, dalam larutan etanol yang bereaksi dengan
menggunakan senyawa halida menghasilkan endapan
Senyawaan AgNO3 putih AgX
Halida Uji Natrium menggunakan NaI dalam larutan aseton
Iodida, yang bereaksi dengan senyawa halida
menghasilkan endapan putih NaX.

Uji Beilstein, kawat tembaga yang telah dicelupkan


dengan membakar sebelumnya dalam larutan halida akan
kawat tembaga menghasilkan suatu nyala hijau yang khas
untuk Cl, Br dan I, dan BUKAN untuk
fluorine.
8 Menunjukkan Reaksi Ritter, alkena yang direaksikan dengan nitril
adanya gugus menggunakan suatu dalam kehadiran suatu asam kuat
nitril alkena menghasilkan senyawaan amida

9 Uji ikatan Uji bromin, Ikatan rangkap akan mengalami adisi


menggunakan Br2
rangkap

Uji Baeyer, Ikatan rangkap akan teroksidasi menjadi


menggunakan bentuk diol
kalium
permanganat

Uji nyala, dengan Adanya nyala kuning menunjukkan adanya


membakar sampel cincin aromatik atau pusat ketidakjenuhan
di spatula dalam
nyala bunsen.
10 Uji Asam uji dengan natrium menghasilkan gas karbondioksida. Uji ini
bikarbonat dapat membedakan asam karboksilat
Karboksilat dengan suatu fenol
11 Uji vitamin A Reagen Carr-price Fungsi kloroform untuk melarutkan
yang terdiri dari vitamin A, karena vitamin A hanya larut
kloroform, SbCl3 dalam pelarut nonpolar. Saat larut, vitamin
dan asam asetat A pecah menjadi retinol, retinal
anhidrat (retinaldehyde) dan retinoic acid lalu
penambahan asam asetat anhidrin untuk
memberikan reaksi warna pada vitamin A
dan kristal SbCl3 yang di dalamnya
terdapat sebagai kepingan atau kristal
kuning pucat sehingga menghasilkan warna
biru tua dan menjadi merah coklat karena
adanya kristal SbCl3.
12 Uji vitamin Uji benedict larutan sampel direaksikan dengan
pereaksi benedict dimana uji positif
C menunjukkan terdapatnya vitamin C
ditandai terbentuknya endapan hijau
kekuningan sampai merah bata

13 Uji vitamin D Pereaksi yang Dimasukkan 10 tetes sampel kedalam


dugunakan adalah tabung reaksi. Lalu ditambahkan 10 tetes
larutan H2O2 5% H2O2 5%. Campuran dikocok selama 1
menit. Kemudian dipanaskan di atas api
kecil perlahan-lahan sampai tidak ada
gelembung-gelembung gas keluar dan
jangan sampai mendidih. Tabung
didinginkan dengan dialirkan air keran.
Akan terbentuk warna jingga kuning jika
positif
14 Uji protein Uji Xantoprotein Uji xantoprotein untuk mengetahui adanya
reagen yang inti benzena .Bahan makanan yang
digunakan berupa mengandung inti benzena setelah diberi
asam nitrat pekat Larutan asam nitrat pekat dan Larutan
atau asam asetat NaOH akan menghasilkan warna kuning
pekat. jingga dari warna aslinya.
Uji Biuret Uji biuret menguji adanya ikatan peptida.
Reagen larutan Ikatan peptida bereaksi dengan larutan
NaOH 40% dan biuret akan berwarna ungu. Sedangkan
larutan CuSO4 1% yang tidak berwarna ungu berarti
mengandung glikosida

Uji Millon Uji millon untuk menguji adanya asam


Reagen larutan amino dengan gugus fenol dalam protein
merkuro dan yang ditandai dengan terjadinya cincin
merkuri nitrat berwarna merah..
dalam asam nitrat.

Uji Timbel (II) Uji ini untuk menguji adanya belerang


Asetat dalam protein ditandai dengan
Reagen larutan terbentuknya endapan hitam dari PbS.
NaOH 40% dan Bahan makanan yang mengandung
kertas saring yang belerang setelah diberi larutan NaOH dan
dibasahi larutan larutan CH3COOH akan menghasilkan
Pb(NO3)2 warna hitam pada kertas saring
15 Uji Uji Molisch pada uji Molish, sebanyak 2 mL larutan
Pereaksi molisch sampel ditambah dengan 2 tetes α-naftol
Karbohidrat terdiri dari α-naftol 10% (baru dibuat) dan dikocok. Secara hati
dalam alkohol – hati ditambahkan 2 mL H2SO4 pekat
ditambah larutan sehingga timbul dua lapisan. Cincin warna
asam sulfat pekat merah pekat pada permukaan menunjunkan
adanya karbohidrat dalam sampel.
Uji Fehling digunakan untuk menunjukan
Uji Fehling adanya karbohidrat pereduksi
Pereaksi Fehling (monosakarida, laktosa, dan maltosa).
Fehling A Larutan Fehling dibuat dari campuran
(campuran larutan CuSO4 (Fehling A) dan Na-K-tartrat
CuSO4) (Fehling B). Pereaksi ini akan membentuk
Fehling B endapan merah bata dengan monosakarida.
(campuran NaOH
atau natrium
hidroksida dengan
natrium kalsium
tartat
Uji Seliwanoff Pereaksi dibuat segera sebelum digunakan.
Pereaksi terdiri dari Pereaksinya terdiri atas 12 mL HCl pekat
HCl pekat dan dan 3,5 mL resolsinol 0,5%. Ke dalam 1
resolsinol 0,5% mL sampel ditambahkan 5 mL pereaksi,
kemudian ditempatkan dalam air mendidih
selama 10 menit. Warna merah
menunjukan bahwa dalam sampel
terkandung fruktosa.
Uji Benedict Larutan Benedict merupakan campuran
Merupakan dari CuSO4, natrium sitrat, dan Na2CO3.
campuran dari Karbohidrat yang mempunyai sifat
CuSO4, natrium pereduksi (misalnya glukosa) akan
sitrat dan Na2CO3 memberikan endapan warna merah bata
dengan larutan Benedict.
Uji Barfoed Perekasi Barfoed terdiri atas tembaga (II)
Pereaksi terdiri dari asetat. Ke dalam 5 mL pereaksi
tembaga (II) asetat ditambahkan 1 mL larutan sampel,
kemudian dipanaskan dengan penangas air
selama 1 menit. Endapan merah oranye
menunjukan adanya monosakarida di
dalam sampel.
16 Uji Uji Salkowski Kolesterol dilarutkan dengan kloroform
Reagenlarutan anhidrat lalu dengan volume yang sama
kolesterol H2SO4 ditambahkan asam sulfat. Asam sulfat
berfungsi sebagai pemutus ikatan ester
lipid. Apabila dalam sampel tersebut
terdapat kolesterol, maka lapisan kolesterol
di bagian atas menjadi berwarna merah dan
asam sulfat terlihat berubah menjadi kuning
dengan warna fluoresens hijau
17 Uji lipid Uji Akrolein Dalam uji ini terjadi dehidrasi gliserol
reagen pendehidrasi dalam bentuk bebas atau dalam
(KHSO4) lemak/minyak menghasilkan aldehid akrilat
atau akrolein. uji akrolein digunakan untuk
menguji keberadaan gliserin atau lemak.
Ketika lemak dipanaskan setelah
ditambahkan agen pendehidrasi (KHSO4)
yang akan menarik air, maka bagian
gliserol akan terdehidrasi ke dalam bentuk
aldehid tidak jenuh atau dikenal sebagai
akrolein (CH2=CHCHO) yang memiliki
bau seperti lemak terbakar dan ditandai
dengan asap putih

Anda mungkin juga menyukai