Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4, No.

1, Februari 2018

Penelitian
PENGARUH PEMBERIAN AROMATHERAPI JAHE TERHADAP
PENURUNAN MUAL DAN MUNTAH PADA PASIEN KANKER
YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUMAH SAKIT UMUM
IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN TAHUN 2017

Rostinah Manurung, Tri Utami Adriani


Dosen Prodi S1Keperawatan, STIKes Imelda, Jalan Bilal Nomor 52 Medan;
Alumni STIKes Imelda

E-mail: rostinahmanurung@gmail.com

ABSTRAK

Aromaterapi jahe merupakan salah satu terapi komplementer pada penderita kanker yang mengalami
mual muntah setelah menjalani kemoterapi. Mual dan muntah dapat menurunkan aktivitas sehari-hari
dan menyebabkan pasien kanker hanya dapat berbaring ditempat tidur dan tidak dapat memenuhi
kebutuhan dalam beraktivitas. Tujuan penelitian untuk mengidenifikasi pengaruh aromaterapi jahe
terhadap mual muntah pada pasien kanker. Desain penelitian adalah pre-experimental dengan desain
post test only design. Tehnik pengambilan sampel dengan accidental sampling yang terdiri dari 30
responden. . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemberian aromtherapi jahe di Rumah
Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan mayoritas dengan kategori baik sebanyak 23 responden
(76,6 % )dan kategori minoritas atau kurang sebanyak 4 responden( 13,3 % ) . kesimpulan hasil
penelitian adalah responden yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja
Indonesia Medan mengalami penurunan mual dan muntah sekitar 76,6 % . hal ini disebabkan karena
aromaterapi jahe yang dapat memblok serotonin yaitu suatu neurotransmitter yang disintesiskan pada
neuro-neuro serotonergis dalam sistem saraf pusat dan sel-sel enterokromafin yang dapat memberikan
perasaan nyaman sehingga dapat mengatasi mual dan muntah.

Kata kunci: Aromaterapi Jahe, Mual dan Muntah, Kanker, Kemoterapi.

PENDAHULUAN Kanker merupakan penyebab kematian


nomor 7 (5,7%) setelah stroke, TB,
Kanker merupakan salah satu penyakit hipertensi, cedera, perinatal, dan DM.
yang telah menjadi masalah kesehatan Saluran empedu intrahepatik (9,69%),
masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Leukemia (7,42%), dan Limfoma non
Setiap tahun, 12 juta orang diseluruh dunia Hodgkin (6,69%) (Depkes RI, 2013).
menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya Beberapa pengobatan atau terapi untuk
meninggal dunia karena kanker. Di Amerika penderita kanker yaitu pembedahan,
insiden penyakit kanker sekitar 1.638.910 radioterapi, kemoterapi dan terapi biologis.
kasus baru kanker didiagnosa pada tahun Pembedahan dilakukan bila tumornya
2012, sekitar 577.190 orang meninggal terlokalisasi dalam keadaan anatomis yang
karena kanker serta lebih dari 1500 orang terbaik. Radioterapi paling bermanfaat untuk
meninggal karena kanker setiap harinya. tumor terlokalisasi yang tidak dapat
Prevalensi kanker tertinggi di direseksi atau untuk tumor seperti Hodgkin
Yogyakarta berdasarkan diagnosis dokter yang umumnya menyebar ke tempat
atau hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) bersebelahan yang dapat diperkirakan.
tahun 2013 sebesar 4,1 per 1000 penduduk Kemoterapi merupakan terapi sistemik
dan di Jawa Tengah menempati urutan pertama untuk setiap kanker (Alpers, 2006).
kedua sebesar 2,1 per 1000 penduduk.
373
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4, No. 1, Februari 2018

Kemoterapi dapat menimbulkan mual yang dianggap memiliki sifat terapeutik.


dan muntah melalui beberapa mekanisme Tehnik aromaterapi inhalasi dapat digunakan
yang bervariasi dan serangkaian yang untuk meningkatkan relaksasi dan
komplek. Pertama, pusat muntah dapat terjadi kenyamanan (Jaelani, 2009). Kohatsu (2008)
secara tidak langsung oleh stimulus tertentu menyatakan pemakaian minyak esensial
yang dapat mengaktifkan Chemoreseptor secara inhalasi merupakan metode yang
Trigger Zone (CTZ) di medulla, peran CTZ dinilai paling efektif, sangat praktis dan
sebagai chemosensor, area ini kaya akan memiliki khasiat yang langsung dapat
berbagai reseptor neurotrasmiter seperti dirasakan efeknya dibanding dengan tehnik
histamine, serotonin, dopamine, opiate, neuro yang lain, tehnik inhalasi ini lebih mudah
kinin dan benzodiazepine, sedangkan agen untuk masuk ke dalam tubuh tanpa melalui
kemoterapi menyebabkan proses muntah proses absorbsi membran sel, molekul-
melalui salah satu dari reseptor tersebut. molekul uap akan langsung mengenai
Kedua, kemoterapi dapat menyebabkan reseptor penghidu yang berada pada rongga
gangguan pada mukosa gastrointestinal dan hidung dan langsung terhubung dengan saraf
menyebabkan pengeluaran neurotrasmitter olfaktorius.
termasuk 5HT3 (5 hydroxytriptamine). Hal Kolcaba mengenalkan teori kenyamanan
ini menyebabkan mual dan muntah melalui sebagai middle range theory karena mempun
jalur perifer yang dimediasi oleh saraf vagus. yai tingkat abstraksi yang rendah dan mudah
Ketiga, gejala ini disebabkan karena diaplikasikan dalam praktik keperawatan.
pengaruh neurohormonal melalui terganggun Kenyamanan adalah sebuah tujuan yang
ya arginin vasopressin dan prostaglandin. sangat diharapkan oleh pasien kanker, dan
Keempat, mual dan muntah dimediasi oleh karenanya menghadirkan tujuan yang penting
kecemasan yang memberikan pengaruh bagi pelayanan keperawatan (Miaskowski, et,
terhadap sistem saraf pusat termasuk pusat al., 2005). Kolcaba menilai kenyamanan
muntah (Wood, at al, 2007). dengan membuat struktur taksonomi yang
Mual dan muntah adalah efek samping bersumber pada tiga tipe kenyamanan yaitu
yang paling umum dan tidak menyenangkan reliefe, ease, dan transcendence. Kolcaba
pada pasien setelah menjalani pengobatan mengkaitkan ketiga tipe kenyamanan tersebut
kemoterapi. Insiden mual dan muntah karena dengan empat konteks kenyamanan yaitu
efek samping kemoterapi adalah 70-80 %, fisik, berkaitan dengan sensasi jasmani;
beberapa kondisi gejala-gejala yang Psikospiritual, berkaitan dengan kesadaran
berhubungan dengan pemberian kemoterapi diri dan konsep diri; Lingkungan, berkaitan
dapat menurunkan aktivitas sehari-hari pasien dengan keadaan sekitar; dan sosial berkaitan
kanker dan menyebabkan mereka hanya dengan hubungan interpersonal, keluarga dan
dapat terbaring ditempat tidur dan tidak bisa sosial (Sitzman & Eichelberger, 2011).
memenuhi kebutuhan mereka dalam Tindakan intervensi nonfarmakologi yaitu
beraktivitas (Lee, 2008). dengan pemberian aromaterapi jahe ini
Salah satu tindakan keperawatan mandiri merupakan bagian dari intervensi comfort
seorang perawat yaitu memberikan rasa yang tujuan memberikan kenyamanan secara
nyaman untuk mengurangi atau menghilangk fisik pada pasien kanker yang menjalani
an ketidaknyamanan akibat efek samping kemoterapi dengan mengurangi atau
kemoterapi dengan pemberian terapi menghilangkan mual dan muntah akibat
komplementer. Aromaterapi sebagai bagian kemoterapi. Teknis tindakan ini didesain
dari terapi komplementer dapat digunakan untuk membantu mempertahankan atau
untuk meningkatkan kualitas hidup pasien mengembalikan fungsi fisik dan kenyamanan,
kanker (Boehm, at, al., 2012). Aromaterapi serta mencegah komplikasi (Kolcaba dan
mengacu pada penggunaan minyak esensial DiMarco, 2005).
yang diekstrak dari akar, bunga, daun dan Hasil studi yang dirilis pada tahun 2005
batang tanaman, serta dari pohon tertentu. oleh American Massage Therapy Association
Minyak tumbuhan dapat dipecah menjadi (AMTA) menunjukkan bahwa sekitar 47 juta
bahan kimia seperti alkohol, keton dan fenol, atau 36% orang Amerika dewasa telah

374
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4, No. 1, Februari 2018

menggunakan beberapa bentuk pengobatan mengatasi keluhan mual dan muntah hanya
komplementer dan Alternatif atau diberikan obat antiemetik.
Complementary and Alternative Medicine Berdasarkan fenomena diatas dapat
(CAM) (Barnes et al. 2004). Menurut disimpulkan bahwa pasien yang menderita
Eisenberg et al. (1998), meningkatnya kanker dan mendapatkan kemoterapi dapat
popularitas pengobatan komplementer dan menimbulkan berbagai macam efek samping
alternatif mencerminkan perubahan kebutuha yang tidak menyenangkan bagi pasien. Salah
n dan nilai-nilai di masyarakat modern pada satu efek samping akibat pemberian
umumnya. Beberapa terapi CAM yang paling kemoterapi adalah mual dan muntah. terapi
umum digunakan adalah doa (43%), herbal untuk mengurangi rasa mual dan muntah
(18,9%), latihan pernapasan (11,6%), meditas pasien diberikan antiemetik dan tindakan
i (7,6%), perawatan chiropractic (7,5%), yoga keperawatan mandiri seorang perawat dalam
(5,1%), dan pijat (5.0%) (Barnes et al. 2004). mengurangi atau menghilangkan ketidaknya
Aromaterapi jahe dapat menjadi pilihan manan akibat efek samping kemoterapi
untuk meningkatkan kenyamanan pada adalah dengan pemberian terapi aromaterapi
pasien yang menjalani kemoterapi dalam jahe, penelitian tentang penggunaan jahe
mengatasi efek dari kemoterapi. Kandungan sebagai terapi komplemeter untuk menurunka
didalam jahe terdapat zingiberena (zingirona) n mual dan muntah akibat kemoterapi pada
, zingiberol, bisabilena, kurkumen, zingirol, pasien kanker sudah banyak dilakukan di
flandrena, vitamin A, yang dapat memblok Luar Negeri, peneliti belum menemukan
serotonin yaitu suatu neurotransmitter yang penggunaan aromaterapi jahe untuk
disintesiskan pada neuro-neuro serotonergis menurunkan mual dan muntah akibat
dalam sistem saraf pusat dan sel-sel kemoterapi di Indonesia, sehingga peneliti
enterokromafin yang dapat memberikan tertarik untuk melakukan penelitian tentang
perasaan nyaman sehingga dapat mengatasi pengaruh aromaterapi jahe terhadap mual dan
mual muntah (Ahmad, 2013). Hasil penelitian muntah akibat kemoterapi.
yang dilakukan oleh Ryan, at, al., (2009) dari
University of Program Clinical Oncology Rumusan Masalah
Pusat Kanker Rochester Community (URCC Pasien yang mendapatkan kemoterapi
CCOP) di Amerika tentang manfaat jahe sering mengalami mual dan muntah akibat
pada pasien kanker yang menerima kemoterapi. Pemberian antiemetik sebagai
kemoterapi dengan metode random double terapi farmakologi untuk mengurangi rasa
blind pada 644 pasien menyimpulkan bahwa mual dan muntah. Terapi komplementer yaitu
suplementasi jahe secara signifikan dengan aromaterapi jahe dikenal dapat
mengurangi mual akut yang disebabkan mengurangi atau menghilangkan mual dan
kemoterapi. muntah. pemberian antiemetik bersamaan
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan dengan aromaterapi jahe diharapkan mampu
di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja untuk menurunkan mual dan muntah
Indonesia Tahun 2017, data pasien yang sehingga pasien meningkatkan kenyamanan
menjalani kemoterapi dalam empat bulan selama pengobatan kanker. Adapun rumusan
terakhir sebanyak 40 pasien. Penelitian masalah dalam penelitian ini adalah adalah
tentang pemberian aromaterapi sebagai salah “Bagaimanakah pengaruh aromaterapi jahe
satu tindakan keperawatan dan terapi terhadap penurunan mual dan muntah akibat
pelengkap untuk mual dan muntah belum kemoterapi pada pasien kanker”?
pernah dilakukan di Rumah Sakit Umum
Imelda Pekerja Indonesia Medan. Tujuan Penelitian
Berdasarkan hasil wawancara peneliti Mengetahui Pengaruh Pemberian
terhadap pasien kanker yang menjalani Aromaterapi Jahe Terhadap Penurunan Mual
kemoterapi di ruang kemoterapi, keluhan dan Muntah Pada Pasien Kanker Yang
yang sering dirasakan setelah kemoterapi Menjalani Kemoterapi di Rumah Sakit
adalah rasa mual dan muntah, tindakan untuk Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan
Tahun 2017.

375
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4, No. 1, Februari 2018

Manfaat Penelitian mual dan muntah pada pasien kanker yang


1. Bagi pelayanan keperawatan menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Umum
Pemberian aromaterapi jahe dapat Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun
bermanfaat mengurangi atau menghilang 2017.
kan mual dan muntah akibat kemoterapi
dan dapat dijadikan sebagai bagian dari Skema 1. Rancangan Penelitian
intervensi keperawatan dalam merawat
pasien kanker yang menjalani pengobata A1 X A2
n kemoterapi, sehingga kualitas pemberi
an asuhan keperawatan menjadi lebih Keterangan: X
baik. A1 = Mual dan muntah sebelum diberikan
2. Bagi Rumah sakit aromatherapi jahe
Hasil penelitian yang diperoleh A2 = Mual dan muntah setelah diberikan
diharapkan dapat memberikan informasi aromatherapi jahe
dalam mengenai pengaruh pemberian X = Intervensi (aromatherapi jahe)
aromatherapi jahe terhadap penurunan
mual dan muntah pada pasien kanker Lokasi Penelitian
yang menjalani kemoterapi di Rumah Lokasi penelitian dengan judul Pengaruh
Sakit Imelda Umum Pekerja Indonesia Pemberian Aromatherapi Jahe Terhadap Penu
Medan. runan Mual dan Muntah pada Pasien Kanker
3. Bagi pendidikan keperawatan Yang Menjalani Kemoterapi di Rumah Sakit
Keperawatan sebagai suatu profesi perlu Imelda Umum Pekerja Indonesia Medan
mengembangkan praktik keperawatan Tahun 2017, alasan peneliti memilih memilih
mandiri dengan menerapkan terapi Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesi
komplemeter yaitu penggunaan aromater a sebagai tempat penelitian karena Rumah
api jahe untuk mengurangi atau Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia
menghilangkan mual muntah akibat memilki jarak yang tidak jauh dari tempat
kemoterapi, serta hasil penelitian ini tinggal peneliti dan di Rumah Sakit Umum
diharapkan dapat memperkaya sumber Imelda pekerja Indonesia memilki pasien
literature keperawatan terkait terapi non yang Cukup Untuk menjadi sampel dalam
farmakologi untuk mengurangi mual dan penelitian ini mengenai pasien kanker yang
muntah akibat kemoterapi pada pasien menjalani tindakan kemoterapi.
kanker.
4. Bagi Penelitian Keperawatan Waktu Penelitian
Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar Penelitian dilakukan pada bulan Januari-
pengembangan penelitian selanjutnya April 2017.
tentang pengaruh aromaterapi jahe
terhadap mual dan muntah akibat Populasi
kemoterapi pada pasien kanker dan Populasi dalam penelitian ini adalah
dapat menjadi kerangka acuhan bagi pasien kanker yang menjalani kemoterapi di
peneliti selanjutnya serta memberikan Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesi
informasi awal bagi pengembangan a bulan januari sampai bulan april sebanyak
penelitian dimasa yang akan datang. 40 pasien.

METODE Teknik Sampling


Tehnik pengambilan sampel pada
Jenis dan Desain Penelitian penelitian ini dilakukan secara Accidental
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitia sampling yaitu pengambilan responden yang
n quasi-experimental dengan rancangan pre kebetulan ada atau tersedia disuatu tempat
test-post test one group only design yang sesuai dengan kompleks penelitian. (Notoad
bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembe modjo, 2010).
rian aromatherapi jahe terhadap penurunan

376
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4, No. 1, Februari 2018

Sampel ini degan menggunakan angket atau


Sampel adalah sebagian dari keseluruha kuesioner dan peneliti membaginya langsung
n objek yang diteliti dan dianggap mewakili kepada responden yang ingin ditelliti terlebih
seluruh populasi. Dengan kata lain sampel dahulu memberi penjelasan kepada pasien
adalah elemen - elemen populasi yang dipilih tentang maksud dan tujuan penelitian.
berdasarkan kemampuan mewakilinya (Setia
di, 2007). Dalam penelitian ini teknik penga Data Primer
mbilan sampel menggunakan stratified rando Data yang digunakan sendiri oleh
m sampling yaitu pengambilan sampel secara peneliti dengan melakukan eksperimen
acak stratifikasi. Jumlah sampel dalam kepada pasien yang menjalani kemoterapi
penelitian ini sebanyak 30 orang. Kriteria berupa pretest dan posttest dengan control
sampel dalam penelitian berdasarkan kriteria group dengan menggunakan kuesioner yang
inklusi (kriteria yang layak diteliti) sebagai disusun berdasarkan konsep tertulis.
berikut:
1. Pasien kanker yang bersedia menjadi Data Sekunder
responden . Data yang diperoleh dari pihak institusi
2. Pasien kanker yang menjalani tindakan yang secara rutin mengumpulkan data, data
kemoterapi di Rumah Sakit Imelda ini dari bagian rekam medik Rumah Sakit
Pekerja Indonesia Medan. Umum Imelda Pekerja Iindonesia Medan.
3. Pasien yang kanker yang kooperatif.
Data Tersier
Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh dari hasil penelitian
Sebelum proses pengumpulan data dan jurnal yang telah dipublikasikan.
dilakukan, tahap awal dalam pengumpulan
data adalah persiapan untuk kelancaran Variabel Penelitian
pelaksanaan penelitian berupa surat ijin Variabel penelitian adalah karakteristik
penelitian dari institusi dari Stikes Imelda yang diamati dan mempunyai variasi nilai
Medan Prodi S-1 Keperawatan. Surat dan merupakan operasionalisasi dari suatu
penelitian diberikan kepada Rumah Sakit konsep agar dapat diteliti secara empiris atau
Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan, ditentukan tingkatannya (Setiadi, 2007).
dimana penelitian dilakukans etelah
persyaratan terpenuhi, selanjutnya dilakukan Defenisi Operasional
proses pengambilan data untuk memperoleh Defenisi operasional adalah unsur
data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, penelitian yang menjelaskan bagaimana cara
maka diberikan surat persetujuan menjadi menentukan variabel–variabel, sehingga
responden yang menjelaskna tentang defenisi operasional ini merupakan suatu
kerahasiaan data dan hasil peneltian tidak informasi ilmiah yang akan membantu penelit
berdampak negatif bagi fisik dan psikis i lain yang ingin menggunakan variabel yang
responden tanpa unsur keterpaksaan. sama (Setiadi, 2007).
Instrumen yang digunakan dalam penelitian

Tabel 1. Definisi Operasional Penelitian


Variabel Hasil Skala
Definisi Penelitian Cara Ukur
Penelitian Ukur Ukur
Aromaterapi jahe dapat menjadi pilihan untuk
Variabel meningkatkan kenyamanan pada pasien yang
Independen: menjalani kemoterapi dalam mengatasi efek
Observasi - Nominal
Aromatherapy dari kemoterapi yaitu mual dan muntah,, teraphi
Jahe minuman jahe hangat ini diberikan selama dua
hari dengan frekuensi 3 x perhari.
Variabel Mual dan muntah merupakan manifestasi dini
Dependen: yang sering ditemukan dari toksisitas obat Kuesioner - Ordinal
Mual dan kemoterapi. Etiologi mual dan muntah dari

377
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4, No. 1, Februari 2018

muntah banyak masalah yang berbeda, oleh karena itu


pengatasannya juga berbeda, bisa sederhana
atau bisa juga kompleks

Teknik Pengukuran subjek penelitian atau informed consent


Teknik pengukuran pada setiap variabel yang disediakan.
adalah dengan mengajukan 20 pertanyaan 2. Kerahasiaan (Privacy and anonmymity)
yaitu 5 pertanyaan untuk aromatherapi jahe, Prinsip etik privacy anonmymity dalam
5 pertanyaan untuk mual dan muntah, 5 peneitian ini yaitu menjaga kerahasiaan
pertanyaan untuk kanker dan 5 pertanyaan informasi responden dengan tidak
untuk kemoterapi dalam bentuk kuesioner mencantumkan nama, tetapi hanya
kepada responden dan menggunakan skala menuliskan kode inisial dan hanya
Guttman yaitu apabila jawaban responden digunakan untuk kepentingan peneliti.
bernilai benar bernilai 1 sedangkan apabila 3. Kebaikan (Benefience)
jawaban responden salah diberi nilai 0 Prinsip ini memberikan keuntungan
dengan menggunakan rumus formula Range. dengan cara mencegah dan menjauhkan
bahaya, membebaskan responden dari
R Skor maksimal−skor minimal eksploitasi serta menyeimbangkan antara
𝐼= K
= kelas keuntungan dan resiko.
4. Tidak Merugikan (Malefience)
Keterangan:
Prinsip ini menekankan peneliti untuk
I = Interval Kelas
tidak melakukan tindakan yang
R = Jarak Kelas ( Skor Maksimal – Skor
menimbulkan bahaya bagi responden
Minimal )
yaitu tidak memaksakan lansia untuk
K = Jumlah ( Kategori )
melakukan hal-hal yang terlalu berat
Sedangkan untuk mengetahui persentase
dalam melaksanakan terapi relaksasi otot
jawaban responden sesuai dengan kriteria
progresif, tidak memandang respondense
responden dengan menggunakan rumus yang
bagai objek, tidak menghina/mencaci
dikemukakan oleh Irchan ( 2009 ) sebagai
maki, dan memanfaatkan respondendan
berikut:
𝐹 tidak membahayakan respondenkarena
P = x 100 % kelalaian.
𝑁
5. Keadilan (Justice)
Keterangan: Prinsip keadilan dalam penelitian ini
P = Persentase yaitu dengan memberikan keadilan bagi
F = Jumlah Jawaban Benar responden dan memberikan perlakuan
N = Jumlah Soal sama kepada semua responden tanpa
membeda-bedakan responden.
Etika Penelitian 6. Persetujuan (Informend Consent)
Selama penelitian, responden dilindungi Peneliti menemui lansia yang mengalam
daengan memperhatikan aspek-aspek i gangguan tidur untuk diminta persetuju
selfdetermination, privacy and anonmymity, an untuk menjadi sampel dalam penelitia
benefience maleficience, justice (Polit & n. Peneliti akan menjelaskan tujuan dan
Beck, 2013). Penelitian ini dilakukan setelah sifat penelitian, jika responden bersedia
mendapatkan persetujuan dengan menekanka maka akan dimintai untuk menandatanga
n masalah etika sebagai berikut: ni lembar persetujuan tetapi jika respond
1. Tekad Individu (Self determination) en menolak untuk menjadi sampel maka
Prinsip self determination dijelaskan peneliti tidak akan memaksa dan tetap
bahwa responden (respondendan keluarg menghormati haknya.
a) diberi kebebasan oleh peneliti untuk
menentukan keputusan sendiri, Peneliti Pengolahan Data
menanyakan kesediaan responden, setela Setelah semua data terkumpul maka
h setuju respon di minta untuk menandat dilakukan pengolahan data melalui tahap:
angani lembar persetujuan menjadi a. Editing
378
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4, No. 1, Februari 2018

Yaitu pengecekan dan pengoreksian data Medan yang terletak di Jl. Bilal No.24 Pulo
kuesioner yang diisi oleh responden Brayan Darat I Medan Timur Penelitian ini
termasuk kelengkapan dan mengelompo dilaksanakan pada bulan Januari – April 2017
kkan kuesioner tersebut dengan pada pasien kanker dengan usia 30 – 59
menggunakan aspek pengukuran data. tahun. Jumlah pasien kanker yang menjalani
b. Coding kemoterapi sebanyak 40 pasien dengan status
Hasil jawaban kuesioner dari setiap pasien berulang. sebagian besar pasien
pertanyaan diberi kode sesuai petunjuk. berasal dari sekitar Kota Medan dan
Adapun kode yang digunakan dalam sebagiannya berasal dari luar kota Medan.
penelitian ini adalah untuk variabel umur
digunakan kode 1 untuk umur 30-39 Hasil Penelitian
tahun, kode 2 untuk umur 40-49 tahun, Setelah dilakukan penelitian terhadap 30
dan kode 3 untuk variabel 50-59 tahun. responden dengan judul Pengaruh Pemberian
Untuk variabel jenis kelamin digunakan Aromatherapi Jahe Terhadap Penurunan
kode 1 untuk laki-laki dan kode 2 untuk Mual dan Muntah Pada Pasien Kanker yang
perempuan. Menjalani Kemoterapi di Rumah Sakit
c. Entry Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan
Entry adalah memasukan data ke Tahun 2017, maka dapat disajikan data
komputer dalam bentuk angka-angka. sebagai berikut :
d. Tabulating
Untuk memperoleh analisa data dan Analisa Univariat
pengolahan data dimasukkan ke dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi. Tabel 2. Distribusi Frekuensi dan Persentase
Karakteristik Umur Responden di RS Imelda
Analisa Data Pekerja Indonesia Medan Tahun 2017
a. Analisa Univariat (n=30)
Analisis univariat dalam penelitian ini Variabel N %
bertujuan untuk mendapatkan gambaran Umur
distribusi responden serta menggambark 30-39 Tahun 9 30,0
an variabel bebas dan variabel terikat. 40-49 Tahun 15 50,0
Analisa univariat dalam penelitian ini 50-59 Tahun 6 20,0
dilakukan untuk mengetahui distribusi Jumlah 30 100
yang meliputi : umur dan tingkat Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa
pendidikan dalam bentuk frekuensi dan umur responden yang berada pada rentang
persen dan rata-rata frekuensi kualitas umur 30-39 tahun sebanyak 9 orang (30,0%),
tidur sebelum dan sesudah dilakukan rentang umur 40-49 tahun sebanyak 15 orang
intervensi dalam bentuk mean dan (50,0%) sedangkan pada rentang umur 50-59
standar deviasi. tahun sebanyak 6 orang (20,0%).
b. Analisa Bivariat
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui Tabel 3. Distribusi Frekuensi dan Persentase
pengaruh pemberian aromatherapy jahe Karakteristik Jenis Kelamin Responden di RS
terhadap penurunan mual dan muntah Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2017
pada pasien kanker yang menjalani (n=30)
Variabel N %
kemoterapi di Rumah Sakit Umum
Jenis Kelamin
Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun
Laki-laki 14 46,6
2017. Perempuan 16 53,3
Jumlah 30 100
HASIL
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa
mayoritas responden yaitu berjenis kelamin
Gambaran Umum Tempat Penelitian
perempuan sebanyak 16 orang (53,3%) dan
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah
minoritas responden berjenis kelamin laki-
Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia
laki sebanyak 14 orang (46,6%).
379
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4, No. 1, Februari 2018

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Mual dan Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja
Muntah Sebelum diberikan Intervensi Indonesia Medan Tahun 2017 (n=30)
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Mual dan Kualitas Tidur Sesudah
N %
Muntah Sebelum Diberikan Intervensi Intervensi
kepada Responden di Rumah Sakit Umum Mual dan Muntah Bertambah 9 30,0
Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun Mual dan Muntah Berkurang 21 70,0
2017 (n=30) Total 30 100
Kualitas Tidur Sebelum Berdasarkan tabel 5 didapatkan
N % mayoritas responden dengan mual dan
Intervensi
Mual dan Muntah Iya 20 66,7 muntah berkurang sebanyak 21 orang
Mual dan Muntah Tidak 10 33,3 (70,0%) sedangkan responden dengan mual
Total 30 100 dan muntah bertambah sebanyak 9 orang
Berdasarkan tabel 4 didapatkan (30,0%).
mayoritas responden dengan mual dan
muntah sebanyak 20 orang (66,7%) Analisa Bivariat
sedangkan responden dengan Tidak ada mual Tabulasi Silang Pengaruh Pemberian
dan muntah sebanyak 10 orang (33,3%). AromaTherapi Jahe Terhadap Penurunan
Mual dan Muntah Pada Pasien Kanker Yang
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Mual dan Menjalani Kemoterapi Di Rumah Sakit
Muntah Sesudah Diberikan Intervensi Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun
Distribusi Frekuensi Mual dan Muntah 2017.
Sesudah Diberikan Kepada Responden di

Tabel 6. Pengaruh Pemberian Aromatherapi Jahe terhadap Penurunan Mual dan Muntah pada
Pasien Kanker yang Menjalani Kemoterapi di Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia Medan
Tahun 2017 (n=30)
Mual dan muntah Setelah Intervensi
Mual dan Muntah Sebelum
Mual dan muntah Mual dan muntah Total P Value
Intervensi
Berkurang Bertambah
Mual dan muntah Tidak 9 1 10
Mual dan muntah Iya 12 8 20 0,003
Total 21 9 30

Berdasarkan tabel 6 didapat bahwa kanker yang menjalani kemoterapi di Rumah


sebelum diberikan Aromatherapi jahe Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia
terdapat 10 responden yang mengalami mual Medan Tahun 2017.
dan muntah, setelah diberikan aromatherapi
jahe didapatkan 9 responden yang mengalami PEMBAHASAN
mual dan muntah yang berkurang dan 1
responden yang mengalami mual dan muntah Setelah peneliti melakukan penelitian dengan
yang bertambah. Dan dari 20 responden yang mengumpulkan data dan melakukan teknik analisa
mengalami mual dan muntah sebelum data yang dialukan kepada responden tentang
diberikan aromatherapi jahe , didapatkan 12 Pengaruh pemberian Aromatherapi Jahe terhadap
responden yang mengalami mual dan muntah Penurunan Mual dan Muntah Pada pasien kanker
yang berkurang setelah diberikan aromathera yang menjalani Kemoterapi Di Rumah Sakit
pi jahe dan 8 responden yang mengalami Umum Imelda pekerja Indonesia Medan., maka
mual dan muntah yang bertambah setelah peneliti akan melakukan pembahasan hasil
diberikan aromatherapi jahe. penelitian yang ditemukan sebagai berikut:
Dari hasil uji statistik menggunakan Uji
Mc. Nemar didapatkan p value = 0,003 Pengaruh Pemberian Aroma therapi Jahe
(P<0,05), menunjukkan bahwa ada pengaruh terhadap Penurunan Mual dan Muntah
pemberian aromatherapi jahe terhadap pada Pasien kanker yang Menjalani Kemo
penurunan mual dan muntah pada pasien
380
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4, No. 1, Februari 2018

terapi di Rumah Sakit Umum Imelda transcendence. Kolcaba mengkaitkan ketiga


Pekerja Indonesia Medan Tahun 2017 tipe kenyamanan tersebut dengan empat
Berdasarkan hasil penelitian yang konteks kenyamanan yaitu fisik, berkaitan
dilakukan di Rumah Sakit Umum Imelda dengan sensasi jasmani; Psikospiritual,
Pekerja Indonesia Medan Tahun 2017, berkaitan dengan kesadaran diri dan konsep
menunjukkan bahwa ada pengaruh diri; Lingkungan, berkaitan dengan keadaan
Pemberian Aromatherapi Jahe Terhadap sekitar; dan sosial berkaitan dengan
Penurunan Mual dan Muntah pada Pasien hubungan interpersonal, keluarga dan sosial.
kanker yang Menjalani Kemoterapi Di Tindakan intervensi nonfarmakologi
Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia yaitu dengan pemberian aromaterapi jahe ini
Medan. merupakan bagian dari intervensi comfort
Dalam penelitian ini didapatkan data yang tujuan memberikan kenyamanan secara
dari 30 responden yang diteliti menunjukkan fisik pada pasien kanker yang menjalani
bahwa pengaruh pemberian aromaterapi jahe kemoterapi dengan mengurangi atau
terhadap penurunan mual dan muntah pada menghilangkan mual muntah akibat
pasien kanker yang menjalani kemoterapi di kemoterapi.
rumah sakit imelda pekerja indonesia medan Menurut peneliti bahwa ada pengaruh
sekitar 70,0 % mual dan muntah berkurang pemberian aromaterapi jahe terhadap
dengan pemberian aromaterapi jahe. penurunan mual dan muntah pada pasien
Menurut teori Lee ( 2008), Mual dan kanker setelah menjalani kemoterapi , hal ini
muntah adalah efek samping yang paling disebabkan karena aromaterapi jahe yang
umum dan tidak menyenangkan pada pasien dapat memblok serotonin yaitu suatu
setelah menjalani pengobatan kemoterapi. neurotransmitter yang disintesiskan pada
Insiden mual dan muntah karena efek neuro-neuro serotonergis dalam sistem saraf
samping kemoterapi adalah 70-80 %, pusat dan sel-sel enterokromafin yang dapat
beberapa kondisi gejala-gejala yang memberikan perasaan nyaman sehingga dapat
berhubungan dengan pemberian kemoterapi mengatasi mual dan muntah.
dapat menurunkan aktivitas sehari-hari pasien
kanker dan menyebabkan mereka hanya KESIMPULAN
dapat terbaring ditempat tidur dan tidak bisa
memenuhi kebutuhan mereka dalam Berdasarkan hasil penelitian yang telah
beraktivitas. Salah satu tindakan keperawatan dilakukan mulai dari bulan Januari di Rumah
mandiri seorang perawat yaitu memberikan Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia
rasa nyaman untuk mengurangi atau Medan, maka diperoleh Kesimpulan sebagai
menghilangkan ketidaknyamanan akibat efek berikut:
samping kemoterapi dengan pemberian terapi 1. Mayoritas responden yang mengalami
komplementer. penurunan mual dan muntah setelah
Aromaterapi sebagai bagian dari terapi menjalani kemoterapi dengan pemberian
komplementer dapat digunakan untuk aromaterapi jahe sebanyak 21 orang
meningkatkan kualitas hidup pasien kanker (70,0)
(Boehm, at, al., 2012). Kolcaba mengenalkan 2. Dari hasil uji statistik menggunakan Uji
teori kenyamanan sebagai middle range Mc. Nemar didapatkan p value = 0,003
theory karena mempunyai tingkat abstraksi (P<0,05), menunjukkan bahwa ada
yang rendah dan mudah diaplikasikan dalam pengaruh pemberian aromatherapi jahe
praktik keperawatan. terhadap penurunan mual dan muntah
Kenyamanan adalah sebuah tujuan yang pada pasien kanker yang menjalani
sangat diharapkan oleh pasien kanker, dan kemoterapi di Rumah Sakit Umum
karenanya menghadirkan tujuan yang penting Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun
bagi pelayanan keperawatan, Kolcaba menilai 2017.
kenyamanan dengan membuat struktur
taksonomi yang bersumber pada tiga tipe
kenyamanan yaitu reliefe, ease, dan

381
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4, No. 1, Februari 2018

SARAN Baradero, Marry dkk. (2007). Seri Asuhan


1. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan Keperawatan Klien Kanker. Jakarta:
Diharapkan agar institusi pendidikan EGC.
dapat meningkatkan kemampuan mahasi Delimartha, Setiawan. (2003). Ramuan
swa dengan memberikan materi tentang Tradisonal untuk Pengobatan Kanker.
manfaat aromatherapi jahe terhadap Jakarta: Penebar Swadaya.
pasien kanker yang menjalani kemoterap Glauss, Agnes, dkk. (2004). Jurnal:
i yang mengalami efek samping mual Chemotherapy-Induced Nausea And
dan muntah. Vomiting In Routine Pravtice a
2. Bagi Pelayanan Kesehatan European Perspective volume 12 : 708-
Pelayanan kesehatan diharapkan dapat 715.
memberikan informasi kepada pasien Indrawati, Maya (2009). Bahaya Kanker bagi
kanker tentang efek samping dari Wanita dan Pria. Jakarta: AV Publisher.
kemoterapi mual dan muntah setelah Japaries, Willie. (2007). Pencegahan dan
menjalani tindakan kemoterapi, hal Terapi, Kanker dengan Kombinasi
inidikarenakan tugas seorang perawat Herbal Indonesia dan Traditional
adalah sebagai seorang konselor. Chinese Medicine. Jakarta: Fakultas
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Kedokteran UI.
Penelitian ini sebagai dasar peneliti Julie L. Ryan., Charles E. Heckler., Joseph A.
selanjutnya diharapkan untuk melakukan Roscoe., Shaker R. Dakhil., Jeffrey
penelitian lebih mendalam/ spesifik lagi Kirshner., Patrick J. Flynn., Jane T.
tentang Pengaruh pemeberian Aromather Hickok., Gary R. Morrow. (2012).
api jahe terhadap Penurunan mual dan Ginger (Zingiber Officinale) Reduces
muntah pada pasien kanker yang Acute Chemotherapy-Induced Nausea: a
menjalani kemoterapi di Rumah Sakit URCC CCOP Study of 576 Patients.
Umum Imelda Pekerja Indonesia Support Care Cancer (2012) 20:1479–
Medan. 1489.
Junaidi, Iskandar. (2007). Kanker. Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA Bhuana Ilmu Popule.
Liau, Chi-Ting dkk. (2005). Incidence of
Alsagaff, Hood. (1995). Kanker Paru dan Chemotherapy-Induced Nausea and
Terapi Paliatif. Surabaya: Airlangga Vomiting In Taiwan: Physicians and
University Press. Nurses Estimation vs. Patients’ Reported
Outcomes Volume 13:277-286.

382

Anda mungkin juga menyukai