Azaz Azaz Manajemen Makalah
Azaz Azaz Manajemen Makalah
PENDAHULUAN
Sebelum mengetahui tentang manajemen lebih dalam, perlu dihayati bahwa manajemen itu
bukanlah sebuah tujuan namun sebuah alat yang digunakan untuk mencapai sebuah tujuan.
Karena tujuan yang akan dicapai tersebut adalah pelayanan dan laba(profit). Disamping itu
sebelum menggunakan alat untuk mencapai sebuah tujuan tersebut, ada ruang lingkup, bidang-
bidang manajemen dan pendekatan-pendekatan manajemen yang harus dipahami terlebih dahulu
agar alat tersebut dapat diatur dengan sebaik-baiknya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Frederick Winslow Taylor, skop teori manajemen sempit dan sering dikatakan
manajemen pabrik, karena aspek-aspek yang lebih umum kurang diperhatikan/diabaikannya.
Juga tidak berhasil mengungkapkan fungsi-fungsi manajemen. F.W Taylor dikenal sebagai
Bapak Scientific Management. Sedangkan menurut Henry Fayol, skop manajemen yang
dikembangkan lebih luas, karena verhasil mengemukakan asas-asas manajemen yang lebih
umum / luas(14 asas berhasil mengungkapkan kegiatan-kegiatan / fungsi-fungsi utama
perusahaan industri, yaitu : technical / production, commercial, financial, security,
accounting, dan statistic, management ). Berhasil mengemukakan fungsi-fungsi manajemen
yaitu : planning, organizing, commanding, coordinating, dan controlling (POC3). Hanry Fayol
dikenal sebagai Bapak Manajemen Modern.
B. Bidang-bidang Manajemen
1. Men
2. Money
3. Methods
4. Material
5. Machines
6. Market
2
Setiap unsur manajemen ini berkembang menjadi bidang manajemen. Adapun bidang
manajemen tersebut adalah :
Difokuskan pada unsur manusia sebagai pekerja. Manajemen SDM adalah ilmu dan
seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien
membantu terwujudnya tujuan. Hal pokok yang dipelajari pada bidang ini adalah
perencanaan (Human Resources Planning ), pengorganisasian, pengarahan,
pengendalian, pengadaan, pergembangan kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan,
kedisiplinan dan pemberhentian karyawan
Manajer sumber daya manusia melakukan dua fungsi utama yaitu fungsi manajerial
dan fungsi operatif. Fungsi operatif meliputi :
c. Kompensasi ( compensation )
d. Integrasi ( integration )
e. Mempertahankan ( maintenance )
Difokuskan kepada “bagaimana menarik modal yang Cost of Money nya relative
rendah dan bagaimana memanfaatkan modal (uang) supaya lebih berdaya guna dan
berhasil guna untuk mencapai tujuan”. Pada dasarnya kita dapat membagi pengambilan
keputusan manajumen pembelanjaan dalam tiga kategori yaitu :
a. Pengambilan keputusan mengenai investasi ( investment decisions )
b. Pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan / keuangan ( financial
decisions)
3
c. Pengambilan keputusan mengenai pembagian dividen ( devident decisions )
f) Methods
Adalah cara/sistem-sistem yang dipergunakan dalam setiap bidang manajemen
untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna setiap unsur manajemen.
Dalam kehidupan sehari-hari, bidang-bidang manajemen ini semakin banyak sesuai dengan
kebutuhan yang akan diaturnya seperti “manajemen perkantoran, manajemen risiko,
4
Management Information System (MIS), Management by Objective (MBO), manajemen
mutu, dan sebagainya.
C. Pendekatan-pendekatan Manajemen
Ada berbagai pendekatan (approach) yang dapat dilakukan dalam mempelajari ilmu
manajemen yaitu :
Menurut pendekatan ini manajemen dipelajari dari sudut “sejarahnya, asal usulnya
berdasarkan pengalaman-pengalaman nyata di masa yang lalu”. Beberapa kasus yang
pernah terjadi dianalisis untuk diterapkan pada masa kini maupun pada masa depan.
Berdasarkan hasil analisis itu lalu ditarik kesimpulan dan dijadikan pedoman berpikir
dalam menerapkan manajemen.
Dalam pendekatan ini manajemen dipelajari dari “psikologi social suatau studi pola
budaya mengenai susunan tingkah laku kelompok manusia” (organizational behavior)
yang diartikan sebagai system, pola hubungan antarmanusia di antara kelompok.
5
dalam lingkungan budaya merupakan sumbangan yang berharga bagi manajemen. Dengan
adanya keinginan untuk distribusi merupakan kekuatan sosiologis dalam manajemen.
Jadi, sosiologi dasar yang menyangkut analisis tingkah laku sosial dan kelompok di
dalam system sosial mempunyai nilai yang sangat berguna bagi studi manajemen.
Menurut pendekatan ini manajemen dipelajari dari teori sistem atau merupakan bagian
dari teori sistem. Pendekatan sistem kerja sama sosial sangat berperan dalam manajemen,
karena semua manager bekerja dalam suatu sistem social berdasarkan kerja sama. Kerja
sama timbul adalah sebagai akibat adanya keterbatasan physic, biology, psychology, dan
sociology.
Limitasi physic (limitasi alam) diartikan bahwa untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia, ia selalu harus berhubungan dengan alam. Limitasi psychology (ilmu jiwa),
manusia jika dilihat dari aspek ilmu jiwa selalu ingin dihargai, ingin dipuji, ingin dihormati
karena keinginan ini mendorong manusia untuk bekerja sama atau hidup berkelompok,
sebab jika hidup menyendiri tidak akan ada yang memuji dan menghormatinya.
Limitasi sociology (limitasi sosial), manusia jika dilihat dari ilmu sosial adalah
makhluk yang tidak dapat hidup sendiri, tetapi harus hidup bersama dengan manusia
lainnya. Limitasi biology , jika dilihat dari ilmu hayat, manusia itu relative lemah
dibandingkan dengan batu, harimau, gajah, dan lain-lain, sehingga untuk
memperkuat/mempertahankan dirinya manusia harus bekerja sama, bersatu, dan
mengadakan ikatan dengan manusia lainnya.
Pendekatan ini merupakan salah satu aspek dari teori sistem. Menurut Koontz
pendekatan ini merupakan aliran baru dalam manajemen yang dikemukakan oleh E.L.
Trist, sebagai hasil penelitiannya pada pertambangan batu bara di Inggris tahun 1951.
6
E.L. Trist berpendapat, bahwa untuk memecahkan masalah sosial dalam manajemen
(masalah kerja sama dalam manajemen) tidak cukup kalau hanya melihat dari sistem kerja
sama sosial saja, seperti yang dikemukakan oleh Chester I. Barnard, tetapi didalam
meningkatkan kerja sama dan produktivitas kerja harus melihat the technical system yang
menyangkut metode-metode kerja, mesin, alat-alat yang dipergunakan untuk melakukan
kegiatan tersebut.
Jadi pendekatan ini menyangkut masalah teknis yaitu methods, machines, dan
equipment. Meskipun kerja sama baik, tetapi jika methods, machines, dan equipment-nya
tidak sesuai maka produktivitas kerja tidak akan meningkat. Pendekatan ini memandang
suatu organisasi sebagai dua sistem yaitu: social system dan technical system yang kedua-
duanya perlu ada interaksi yang harmonis.
Rational decision adalah pemilihan diantara beberapa alternative yang merupakan suatu
cara tindakan yang berdasarkan keputusan yang diambil secara rasional. keputusan yang
diambil harus menetapkan “apa yang harus dilakukan, bagaiman, dan bilamana harus
melakukannya”.
Pendekatan teori keputusan ini sebenarnya timbul dari para ahli ekonomi, misalnya:
b. Dalam profit maximalization theory yang dikemukakan bahwa harus dipilih kegiatan-
kegiatan yang paling berdaya juga dan berhasil guna, supaya dapat memperoleh laba
yang maksimal.
7
d. Dalam Evaluation alternative yaitu didalam menentukan aktivitas perusahaan,
misalnya dalam menetapkan struktur organisasi, reaksi-reaksi psikologi dan sosial
dari karyawan, kelompok kerja, harus memilih tujuan perusahaan, dan lain
sebagainya.
Jadi, rational decision harus didasari oleh alternatif-alternatif kegiatan yang dievaluasi,
baru kemudian dipilih.
Pendekatan ini merupakan bagian dari teori sistem informasi dan erat sekali
hubungannya dengan pendekatan teori keputusan yang berpendapat manajer sebagai pusat
komunikasi. Keputusan ditetapkan oleh manajer lau dikomunikasikan kepada para
bawahan untuk dilaksanakan dan hasil pelaksanaannya dikomunikasikan lagi kepada
manajer. Jadi, manajer berperan sebagai penyebar, penerima, penyimpan, dan memproses
informasi untuk dasar pengambilan keputusan. Tanpa adanya komunikasi sebagai sumber
informasi, manajer tidak akan dapat mengambil keputusan yang efektif.
Pendekatan ini melihat manajemen sebagai suatu “sistem proses dalam model-model
matematik”. Pendekatan matematis ini dikenal sebagai operation research/operation
8
analyst yang mendasarkan pembahasan pada pendekatan matematis dan telah mananamkan
dirinya sebagai management scientist.
Jadi, menurut pendekatan ini tidak ada suatu sistem yang dapat diterapkan, karena
pemecahan masalah selalu dikaitkan dengan sifat situasional (sikon) saat itu.
An Interdisciplinary Approach
Menurut pendekatan ini, untuk mempelajari manajemen, kita harus mempelajari ilmu-
ilmu lainnya, misalnya sosiologi, psikologi dan lain sebagainya, karena setiap masalah
sosial (manusia) tidak ada yang berdiri sendiri, tetapi selalu ada kaitannya dengan masalah-
9
masalah lainnya. Demikian juga bahwa setiap keputusan dan pemecahan masalah yang
diambil selalu memberikan pengaruh positif atau negatif pada masalah sosial lainnya . hal
inilah yang mengharuskan jika kita ingin mempelajari manajemen, kita juga harus
mempelajari ilmu-ilmu lainnya.
Menurut pendekatan ini manajemen dipelajari dengan sumber daya manusia sebagai
dasar kajian atau tinjauan. Pendekatan sumber daya manusia dipelajari (diteliti) mengenai
masalah-masalah individu, kelompok kerja, lingkungan kerja, dan motivasi-motivasi apa
yang dapat meningkatkan produktivitas kerja dari sumber daya manusia itu. Potensi
sumber daya manusia (SDM) yang dapat meningkatkan produktivitas kerjanya, pada
dasarnya tergantung pada kemampuan fisik dan daya pikirnya. Kemampuan fisik dan daya
piker biasanya ditentukan oleh tingkat kesehatannya, sedangkan tingkat kesehatan secara
relative tergantung pada gizi makanan yang di konsumsinya, seperti istilah empat sehat
lima sempurna. Untuk meningkatkan daya piker dan kreativitas sumber daya manusia ini
perlu dilakukan pendidikan-pendidikan formal, informal, pelatihan-pelatihan, dan
pembinaan mental yang jujur, bertanggung jawab, bermoral, beriman, bertakwa,dan
berbudaya malu. Peranan sumber daya manusia ini paling menentukan dan menjadi kunci
keberhasilan usaha, dan pada saat ini merupakan isu-isu nasional. Pendekatan sumber daya
manusia ini sejalan dengan membangunmanusia Indonesia seutuhnya “fisik dan
mentalnya”. Menurut pendapat penulis pendekatan sumber daya manusia ini yang paling
baik, karena dalam proses manajemen manusialah yang “menentukan tujuan
(perencanaan), menkmati hasilnya, dan peningkatan produktivitas”.
10
manejer. Pendekatan ini berpendapat bahwa suatu pemusatan pengetahuan yang
berhubungan dengan memimpin hanya ada didalam manajemen, meliputi pengetahuan-
pengetahuan teori sistem, ilmu jiwa, sosiologi, teori-teori pengambilan keputusan, teori
komunikasi, dan matematis. Operational management memusatkan pengetahuan yang tidak
terdapat pada teori lain. Operational management memperhatikan ilmu-ilmu pengetahuan
lain.
Dari berbagai pendekatan ilmu manajemen diatas tidak ada yang mutlak harus dipakai,
tetapi sebaiknya jikan akan memilih suatu pendekatan, kita harus mengetahui lebih dahulu
situasinya, sehingga kita cenderung menggunakan sistem pendekatan yang bersifat
situasional atau a cintigency approach.
Manajemen dianalisa melalui sudut pandangan apa yang diperbuat seorang manajer
untuk memenuhi persyaratan sebagai seorang manajer. Kegiata-kegiatan itu atau fungsi-
fungsi dasar ke dalam mana para manajer terlibat, membentuk suatu proses yang
dinamakan proses manajemen. Pendekatan proses itu memusatkan perhatiannay pada
fungsi-fungsi dasar manajemen, proses pendekatan itu banyak digunakan, karena ia sangat
menolong dalam mengembangkan pemikiran manajemen dan membantu menentukan
bentuk manajemen dalam ketentuan-ketentuan yang mudah dipahami. Setiap kegiatan
belajar oleh seorang manajer dapat digolongkan sejajar dengan proses dasar ini.
Inti pendekatan ini adalah perilaku manusia. Hal itu memberi manajemen metode-
metode dan konsep ilmu-ilmu sosial yang bersangkutan, khususnya psikologi dan
11
antropologi. Penekanan diberikan kepada hubungan-hubungan antara perorangan serta
dampaknya.
Para pendukung pendekatan ini memandang manajemen sebagai suatu sistem sosial,
atau dengan perkataan lai, sebagai suatu sistem interrelasi budaya. Ia berorientasasi secara
sosiologis, berurusan dengan berbagai kelompok sosial dan hubungan-hubungan
budayanya serta berusaha menyatukan kelompok-kelompok ini kedalam suatu sistem
sosial, takluk kepada segala pertentangan dan interaksi para anggotanya. Pendekatan ini
memperhitungkan keliharan, manfaat dan fungsi suatu “organisasi informal”, yang
dianggap tumbuh menjadi sesuatu, terutama sekali sebagai akibat-akibat kekuatan-
kekuatan sosial. Ia juga memperhitungkan pertimbangan-pertimbangan etika.
12
sebagai suatu kegiatan, mungkin sebenarnya adalah hasil dari banyak kegiatan kecil, dan
aktivitas kecil-kecil ini, sebaliknya adalah hasil dari aktivitas-aktivitas yang lebih kecil
lagi. Berpikir dalam kerangka sistem, akan menyederhanakan dan menyatukan konsepsi
kegiatan-kegiatan yang banyak itu, dengan mana seorang pengelola bekerja. Sebuah
rencana manajemen, misalnya dapat digambarkan sebagai suatu sistem dengan manusia,
uang, mesin, bahan-bahan informasi dan kekuasaan. Pengikut-pengikut pendekatan sistem
–sistem ini bertujuan mengembangkan suatu kerangka sistematis untuk menguraikan
hubungan-hubungan antara aktivitas. Pendekatan sistem-sistem memberikan suatu alat
untuk melihat dengan jelas faktor-faktor yang bersifat tidak tetap, hambatan, dan interaksi.
13
Menurut pendekatan ini tugas manajer adalah mengidentifikasikan teknik mana, pada
situasi tertentu, akan membantu tujuan pencapaian manajemen. Perbedaan kondisi dan
situasi membutuhkan aplikasi teknik manajemen yang berbeda pula.
Ada tiga bagian utama dalam kerangka konseptual menyeluruh untuk pendekatan
kontingensi : lingkungan, konsep-konsep dan teknik-tekinik manajemen, dan hubungan
kontingensi antara keduanya. Pemahaman terhadap hubungan-hubungan kontingensi ini
memberikan berbagai bagi praktek manajemen yang efektif.
BAB III
PENUTUP
14
Dari pembahasan materi diatas dapat disimpulkan bahwa bidang-bidang manajemen memiliki
pokok pembahasan tersendiri. Ini dikarenakan adanya berbagai aspek yang dibutuhkan dalam
masyarakat yang akan diatur oleh bidang manajemen tersebut seperti manajemen perkantoran,
manajemen risiko, management information system (MIS), management by objective (MBO),
manajemen mutu dan lain sebagainya. Setiap bidang manajemen memiliki pemfokusan
dimasalahnya masing-masing. Misalnya bidang manajemen permodalan hanya memfokuskan
tentang pengelolaan dana, manajemen produksi memfokuskan dalam bidang produksi.
Sedangkan dalam pendekatan-pendekatan manajemen, lebih mempelajari sesuatu tersebur
berdasarkan sudut pandang pendekatan itu sendiri. Misalnya pendekatan berdasarkan kelakuan
antarindividu, itu berdasarkan sudut pandang hubungan antar manusia. Adapun dampak positif
kita mempelajari hal yang penulis tulis adalah memberikan kemudahan pada kita semua dalam
mempelajari ilmu manajemen itu sendiri. Sehingga untuk pembahasan materi selanjutnya kita
semua tidak akan mengambang dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
15
Hasibuan,Malayu S.P, Manajemen ( dasar, pengertian dan masalah ), Jakarta : Bumi Aksara,
2011.
Terry, Georgi. R dan Rue, L. W, Dasar-dasar Manajemen, Jakarta : Bumi aksara, 1992.
Udaya, Jusuf dkk, Pengantar Ilmu Manajemen, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1997
16