Dosen Pembimbing:
Drs. Nurul Umamah, M.Pd
Oleh:
Firza Azzam Fadilla 180210302037
Fira Feronica 180210302041
Pokok Pembahasan
2. Petisi Soetarjo
Menimbulkan suatu
respon pihak
pergerakan nasional
Akibat dari kebijakan
dengan menjalankan
tersebut
suatu politik kooperasi
yang sifatnya progresif
modern.
adanya suatu
perubahan kondisi
serta pergerakan
non-kooperatif
sudah tidak dapat
berjalan lagi
Adanya suatu
langkah-langkah
mengenai pergerakan
nasional dianggap sedangkan gerakan
perlu dilakukan kooperatiflah yang
mendapatkan ijin
dari pemerintah
hindia-belanda pada
waktu itu
Selaku wakil PBB, Soetardjo
Kartohadikoesoemo mengajukan
sebuah petisi tepatnya pada tanggal
15 Juli 1936 kepada pemerintah HB,
Awal mula petisi petisi tersebut bertujuan agar
Soetardjo diselenggarakannya suatu konfrensi
yaitu konfrensi kerajaan Belanda,
yang di dalam konfrensi tersebut
isinya membahas mengenai status
politik yaitu status otonomi.
usaha dalam
meningkatkan
perjuangan
nasional
Pada tanggal 10 Juli 1939 dibentuk
suatu badan yang disebut Golongan
Nasional Indonesia (GNI)
sebagaian yang
menganggap hal
tersebut sebagai
ancaman dan
pemecah kesatuan
maupun kesatuan
Aksi Perlemen adalah salah satu usaha GAPI
yang dilaksanakan melalui wakil-wakilnya.