Anda di halaman 1dari 21

UJI HISTOKIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROTEKNIK

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikroteknik yang


dibimbing oleh Drs. Soelisetijono, M. Si

Oleh :
Kelompok 4
Rizqi Zidni Hidayati (160342606277)
Offering GHI-K 2016

The Learning University

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Februari 2019
UJI HISTOKIMIA

No Uji Reagen Bahan Hasil Pengamatan Gambar Pengamatan Hasil Keterangan


1. Protein IKI Biji Adas Irisan Melintang biji Adas perbedaran 10 X -
10

2. Minyak IKI Rimpang Irisan melintang rimpang jahe perbesaran +


Jahe 10 X 10
3. Minyak Rimpang Irisan melintang Rimpang kunci perbesaran
kunci 10 X 10 sebelum diberi IKI

IKI Rimpang Setelah pemberian IKI perbesaran 10 X 40 +


kunci
4. Minyak IKI Laos Irisan membujur Rimpang laos perbesaran
10 X10

5. Minyak IKI Kunyit Irisan membujur Kunyit perbesaran 10 X 10


6. Minyak Biji jarak Biji jarak Perbesaran 10 X 10 +

7. Minyak Daun Irisan melintang Daun sirih perbedaran 10


sirih X 10
8. Tanin Nerium Irisan membujur Daun Nerium oleander +
oleander perbesaran 10 X 10

Lignin Nerium Irisan membujur Batang Nerium oleander +


oleander perbesaran 40 X 10
Nerium Irisan melintang Nerium oleander batang
oleander perbesaran 10 X 10

9. Minyak Irisan membujur daun kemangi perbesaran +


10x10
Trikoma Irisan membujur daun kemangi perbesaran
10 X 10

10. Trikoma Daun Irisan paradermal daun singkong perbesaran


singkong 40 X 10
11. Amilum IKI Ketela Irisan membujur ketela pohon perbesaran +
pohon 10 X 10

12. Amilum IKI Biji Irisan melintang biji alpukat perbesaran 40 +


Alpukat X 10
13. Kromoplas Cabe Irisan membujur pada cabe perbesaran 40 X
10

14. Kromoplas Wortel Irisan membujur pada cabe perbesaran 10 X


10
15. Amilum Amilum biji jagung perbedaran 10 X 10
jagung

16. Kristal Lidah Irisan melintang lidah buaya perbesaran 40


oksalat buaya X 10
Minyak Irisan melintang lidah buaya perbesaran 40
X 10

17. Amilum IKI Biji Irisan membujur biji kelapa perbesaran 40


kelapa X 10
18. Noktah Sudan 3 Batok Irisan membujur batok kelapa perbesaran 40
kelapa X 10

19. Amilum IKI Daun Irisan melintang daun binahong perbesaran


Binahong 40 X 10
20. Amilum IKI Tusukan Tusukan kentang perbesaran 10 X 10
kentang

21. Sklereid Kloroglusin Buah pir Buah pir perbesaran 10x10


22. Amilum Tusukan Tusukan kentang sebelum pemberian IKI
kentang perbesaran 40 X 10

IKI Tusukan kentang sebelum pemberian IKI


perbesaran 10 X 10
23. Kristal Daun suji Irisan melintang daun suji perbesaran 10 X
oksalat 10

Irisan melintang daun suji perbesaran 10 X


10
24. Noktah Daun Irisan melintang daun pepaya perbesaran 10 -
dan Kristal pepaya X 10

PEMBAHASAN
Reagen IKI merupakan suatu reagen yang digunakan untuk menguji adanya kandungan amilum dalam suatu bahan. Bahan uji yang positif amilum
akan menunjukkan adanya perubahan warna menjadi biru atau ungu kehitaman. Adanya perubahan warna dikarenakan adanya ikatan antara amilosa (salah
satu penyusun amilum) dengan yodium yang terdapat didalam reagen IKI. Dalam regaen IKI terdapat kandungan iodium yang tidak dapat larut dalam air,
sehingga agar iodium dapat larut dalam air perlu ditambahkan kalium iodida, penambahan tersebut akan menghasilkan suatu kompleks ion triiodida linier.
Ketika suatu bahan mengandung amilosa dicampur dengan IKI maka triiodida linier akan larut dan membentuk suatu ikatan bersama amilum sehingga
menghasilkan warna biru atau ungu kehitaman (LibreTexts, 2017). Dalam uji histokimia menggunakan reagen IKI untuk mengetahui adanya kandungan
amilum ini, semua bahan uji yang terdiri umbi kentang, umbi singkong, rimpang jahe, daun singkong, daun bawang, biji alpukat, dan buah jagung positif
mengandung amilum.

Asam oksalat merupakan turunan asamkarboksilat. Asam oksalat mengandung duagugus karboksil. Gugus karboksil ini terletakpada ujung rantai
lurus karbon. Asam okslatmempunyai rumus molekul C2H2O4. Asam oksalat merupakanturunan asam dikarboksilat yang kuat danbanyak terdapat di
tanaman dan sayuran. Asamoksalat dihasilkan dalam tubuh denganmetabolisme asam glioksilat atau asamaskorbat. Asam oksalat tidak
dimetabolismetetapi diekskresikan dalam urin . asam ini dapatdigunakan sebagai reagen analitis dan sebagaireduktor (Mastuti, 2005). atau yang biasa
disebut sebagai asam oksalat merupakan suatu senyawa kimia dengan nama sistematis asam etanadioat. Asam oksalat merupakan asam organik yang
mempunyai sifat relatif kuat. Asam oksalat mempunyai bentuk seperti kristal dan dapat larut dalam air serta alkohol. Oksalat apabila didalam tubuh
manusia bersama dengan kalsium akan membentuk suatu senyawa dengan sifat tidak larut dalam air dan tidak dapat diserap oleh tubuh (Noonan dan
Savage dalam Chotimah, 2013). Untuk menentukan adanya kandungan Ca-oksalat dalam suatu tanaman digunakan reagen asam asetat dan HCl. Kristal
Ca-oksalat mempunyai sifat tidak larut dalam asam asetat. Sehingga jika suatu preparat ditetesi oleh asam asetat maka ca-oksalat akan terlihat jika diamati
dengan menggunakan mikroskop. Sedangkan HCl mempunyai sifat dapat melarutkan ca-oksalat. Preparat yang sebelumnya ditetesi dengan asam asetat
sehingga ca-oksalatnya teramati apabila ditetesi dengan HCl maka ca-oksalat akan hilang, sehingga tidak dapat dilihat menggunakan mikroskop. Preparat
positif mengandung ca-oksalat apabila ditetesi asam asetat dapat terlihat, dan ketika ditetesi HCl kristal tersebut akan menghilang (Tim Pengampu Anatomi
Tumbuhan, 2013). Dalam uji kimia menggunakan reagen asam asetat dan ditambahkan HCl semua bahan yang terdiri dari daun singkong, daun bawang,
buah nanas, buah pir, daun lidah buaya, serta daun kemangi positif mengandung ca-oksalat.

Tanin merupakan turunan fenol. Tanin biasanya tampak sebagai butiran bahan berwarna kuning, merah, atau cokelat pada mikroskop. Tanin dapat
ditemukan dalam bagian yang berbeda dari tumbuhan, misalnya pada daun, periderm, jaringan pembuluh, buah yang belum masak, kulit biji, dan jaringan
yang tumbuh karena adanya penyakit. Tanin dapat diketemukan dalam sel biasa atau dalam idioblas (Mulyani, 2006). Tanin merupakan suatu polifenol
dengan rasa pahit atau sepat dengan sifat dapat larut dalam air. Tanin apabila berikatan dengan berbagai senyawa organik seperti asam amino dan alkaloid
akan membentuk suatu endapan protein dngan sifat todak dapat larut. Dalam tanaman, peran tanin adalah sebagai perlindungan dari adanya predasi,
paparan pestisida, serta mengatur pertumbuhan tanaman. Suatu bahan dapat dikatakan positif mengandung tanin, jika diberi FeCl 3 akan berubah warna
menjadi biru kehitaman. Adanya perubahan warna menjadi biru kehitaman dikarenakan adanya reaksi FeCl 3 yang terlibat dalam struktur tanin yang
merupakan snyawa polifenol. Gugus fenol akan berikatan dengan FeCl3 membentuk suatu kompleks yang berwarna biru kehitaman. Perubahan wana
menjadi biru kehitaman juga menunjukkan bahwa tanin yang terkandung didalam bahan uji merupakan jenis tanin terhidrolisis. Warna biru hitam
menunjukkan tidak terbentuknya katekol apabila tanin dalam bahan uji ditambahkan FeCl3, adanya katekol dapat ditandai dengam terbentuknya warna
hijau (Robinson dalam Desinta, 2015). Sampel yang positif mengandung tanin adalah biji alpukat. Sedangkan yang negatif mengandung tanin adalah
daun singkong.
Lemak atau minyak merupakan senyawa yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari gugus nonpolar. Memiliki sifat mudah larut dalam pelarut
nonpolar dan relative tidak larut dalam air. Asam lemak merupakan suatu rantai hidrogen dan karbon yang panjang yang menentukan sifat nonpolar pada
lemak, sehingga tidak dapat larut dalam air (Colby, 1988). Sudan III merupakan suatu zat pewarna yang biasanya digunakan dalam pewarnaan zat organik
non polar, seperti minyak, lemak, lilin dan molekul hidrokarbon panjang lainnya. Jika sudan III diteteskan pada suatu lemak atau minyak maka sudan III
akan mendokolorisasilemak tersebut, sehingga akan terbentuk warna merah (SEPA, 2013). Dalam sudan III test menunjukkan bahwa jahe,kunci, laos,
kunir, kencur positif mengandung minyak.

Lendir dihasilkan oleh dinding sel. Setelah dihasilkan oleh dinding sel, zat tersebut selanjutnya akan dikeluarkan. Selnya selanjutnya larut sehingga
terbentuk ruang lendir yang terjadi secara lisigen. Lendir terdapat pada sel lendir. Sel lendir merupakan sel hidup yang nukleus nya berbentuk seperti
benang. Dalam uji adanya lendir menggunakan tinta china. Suatu bahan akan positif mengandung lendir jika terdapat warna hitam. Adanya warna hitam
menunjukkan bahwa lendir yang ada dalam bahan uji telah terwarnai oleh adanya penambahan tinta china (Hart, 1983). Bahan uji daun lidah buaya positif
mengandung lendir diuji menggunakan tinta china.

Protein adalah senyawa organic kompleks dengan berat molekul tinggi, protein merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptide. Protein mengandung molekul karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen serta fosfor. Fungsi utama protein
pada tanaman sebagai enzim, alat pengangkut dan penyimpanan (Azhar, 2010). Asam amino sendiri memiliki 20 jenis yang berbeda yang dapat terangkai
membentuk protein. Struktur 3 dimensi protein dapat berperan dalam penentuan fungsi spesifik protein. Reagen millon digunakan untuk menunjukkan
adanya asam amino tirosin pada suatu sampel. Pereaksi yang digunakan dalam reagen millon adalah larutan merkuri (Hg) dalam asam nitrat (HNO3).
Ketika didalam suatu sampel yang terdapat asam amino tirosin ditambahkan dengan reagen millon, maka tirosin akan ternitrasi oleh asam nitrat sehingga
memperoleh penambahan gugus N=O. Gugus tersebut secara reversibel dapat berubah menjadi N-OH (hidroksifenil). Merkuri yang terdapat didalam
pereaksi millon akan bereaksi dengan gugus hidroksifenil dari tirosin dan membentuk warna merah (Genetics Home References, 2018).

Lignin merupakan sekelompok polimer aromatik yang dihasilkan dari kombinasi 4 hydroxyphenylpropanoids. Polimer tersebut disimpan didalam
dinding sel, sehingga dinding sel akan mengalami penebalan serta bersifat kaku (Vnholme et al, 2010). Pada dinding sel lignin ditemukan diantara selulosa,
hemiselulosa dan pektin, lignin terikat secara kovalen dengan hemiselulosa. Ikatan tersebut merupakan suatu ikatan silang yang saling terhubung dengan
polisakarida yang berbeda sehingga menghasilkan mekanisme kekuatan pada dinding sel. Warna merah dalam uji lignin menggunakan fluoroglusin dan
HCl 25% dikarenakan pewarna dalam reagen berhasil mewarnai lignin, sehingga lignin akan berubah warna menjadi merah. Bahan uji yang positif
mengandung lignin adalah buah pir.

Selulosa juga salah satu polimer yang mengandungi unit-unit glukosa dari beberapa ratus hingga lebih daripada 10000 gabungan atau ikatan glukosa
jenis anomer β yang membolehkan selulosa membentuk satu rantai yang sangat panjang. Selulosa tidak larut dalam air. Selulosa juga larut dalam larutan
zink klorida berasid hidroklorik. Selulosa tidak memberi warna biru dengan iodin. Selulosa adalah struktur berkomponen pada dinding sel utama pada
tumbuhan yang memiliki peranan sangat penting, karena merupakan suatu senyawa organik yang paling banyak ditemukan dibumi. Selulose merupakan
komponen utama yang menyebabkan dindin sel bersifat keras, sehingga membuat tanaman, daun, dahan, atau ranting bersifat kuat (Anja, 2003).
Penambahan biru metilen pada suatu bahan yang mengandung selulosa menyebabkan dinding luar serat rusak, sehingga dinding selulosa akan
menggelembung dan menonjol keluar. Kerusakan kimia tersebut akan melemahkan dinding sehingga selulosa akan terwarnai oleh zat kimia biru methylen
(Rahayu, 2005).

DAFTAR RUJUKAN

Anja, Sundstrom. 2003. Cellulosein Plants: Function and Structure. (Online) (https://study.com/academy/lesson/cellulose-in-plants-function-
structurequiz.html) diakses pada 14 Februari 2019

Azhar, 2010. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta. Penerbit UI Press

Chotimah, Siti., Fajarini, Desi Tri. 2013. Reduksi Kalsium Oksalat dengan Perebusan Menggunakan Larutan NaCl dan Penepungan Untuk
Meningkatkan Kualitas Sente (Allacosia macrorrhiza) sebagai Bahan Pangan. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Volume 2 Nomor 2 Halaman
76-83. (Online) (http://eprints.undip.ac.id/39199/) diakses pada 14 Februari 2019

Desinta, Tirtawijaya. 2015. Penentuan Jenis Tanin secara Kualitatif dan Penetapan Kadar Tanin dari Kulit Rambutan secara Permanganometri. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Surabaya, Vol 4 No.1. (Online)
(https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwic99Pe4bLZAhXK6Y8KHaJGBW
MQFghmMAQ&url=http%3A%2F%2Fdownload.portalgaruda.org%2Farticle.php%3Farticle%3D386481%26val%3D5455%26title%3DPENEN
TUAN%2520JENIS%2520TANIN%2520SECARA%2520KUALITATIF%2520DAN%2520PENETAPAN%2520KADAR%2520TANIN%2520
DARI%2520KULIT%2520BUAH%2520RAMBUTAN%2520(Nephelium%2520lappaceum%2520L.)%2520SECARA%2520PERMANGANOM
ETRI&usg=AOvVaw3IFtRdxHMPBWvtbMbJyGIk)

Genetics Home References. 2018. What are Proteins and What do They do. (Online) (https://ghr.nlm.nih.gov/primer/howgeneswork/protein) diakse pada
14 Februari 2019.

Hard, Harold Hart. 1983. Organic Chemistry, a Short Course, Sixth Edition. Michigan State University: Houghton Mifflin Co .

LibreTexts. 2017. Starch and Iodine. (Online) (https://chem.libretexts.org/Core/Biological_Chemistry/Carbohydrates/Case_Studies/Starch_and_Iodine)


diakses pada 12 Februari 2018 pukul 23.05 WIB

Mastuti, E., (2005),Pembuatan Asam Oksalatdari Sekam Padi, Ekuilibrium, 4(1), pp.13-17.
Mulyani, S., 2006. Anatomi tumbuhan. Kanisius. Yogyakarta.
Rahayu, Hariyanti. 2005. Bahan Ajar Praktikum Evaluasi Kimia 1. Bandung: Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil
SEPA. 2013. Testing for Lipids, Proteins and Carbohydrates. (Online) (http://www.seplessons.org/node/362) diakses pada 14 Februari 2019.
Tim Pengampu Anatomi Tumbuhan. 2013. Struktur Perkembangan Tumbuhan. Malang: Universitas Negeri Malang

Vanholme, Ruben., Demedts, Brecht, Morreel, Kris. Lignin Bioshynthesis and Structure. (Online) (http://www.plantphysiol.org/content/153/3/895)
diakses pada 14 Februari 2019

Anda mungkin juga menyukai