Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN RESEARCH BASED LEARNING (RBL)

FISIKA DASAR
SEMESTER I 2018-2019

(Peraga ruang kedap suara)

Disusun oleh
Lisa Zulfiana 1187040030
Luthfiah Novianty 1187040031
Mulyana Yusuf 1187040039

Jurusan : Kimia
Fakultas : Sains & Teknologi

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2018

Jl. A.H. Nasution No. 105, Cipadung – Cibiru, Kota Bandung 40164. Phone (022) 7800525. Fax. (022) 7803936
Website : http://www.uinsgd.ac.id << >> E-mail : contact.uin@uinsgd.ac.id
PERAGA PEREDAM SUARA

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................... i
DAFTAR TABEL ................................................................................................................................. ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
1.1. TUJUAN PERCOBAAN ...................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................................................... 2
2.1. DASAR TEORI ..................................................................................................................... 2
BAB III................................................................................................................................................... 4
1.1. DESAIN DAN BAHAN ........................................................................................................ 4
1.2. PROSEDUR PERCOBAAN DAN CARA KERJA ............................................................ 4
1.2.1. CARA PEMBUATAN ALAT ...................................................................................... 4
1.2.2. PROSEDUR PERCOBAAN ........................................................................................ 5
1.2.3. CARA KERJA ALAT .................................................................................................. 5
BAB IV ................................................................................................................................................... 6
1.2.TABEL PERCOBAAN ............................................................................................................... 6
1.1. HASIL DATA ........................................................................................................................ 6
BAB V .................................................................................................................................................... 7
5.1. HASIL ANALISIS ................................................................................................................ 7
BAB VI ................................................................................................................................................... 8
BAB VII ............................................................................................................................................... 10

i
Fisika Dasar
PERAGA PEREDAM SUARA

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1. Alat dan Bahan ........................................................................................................ 4


Tabel 4. 1. Tabel percobaan...................................................................................................... 6

ii
Fisika Dasar
PERAGA PEREDAM SUARA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. TUJUAN PERCOBAAN

1. Membuat alat sederhana simulasi peredam suara


2. Mengetahui seberapa besar pengaruh suatu benda untuk meredam suara

1
Fisika Dasar
PERAGA PEREDAM SUARA

BAB II

TEORI DASAR

2.1. DASAR TEORI

Gelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan
mengikuti gerak sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik, dan mungkin radiasi gravitasional,
yang bisa berjalan lewat ruang hampa udara, gelombang juga terdapat pada medium (yang
karena perubahan bentuk dapat menghasilkan gaya pegas) di mana mereka dapat berjalan dan
dapat memindahkan energi dari satu tempat ke tempat lain tanpa mengakibatkan partikel
medium berpindah secara permanen; yaitu tidak ada perpindahan secara massal.
Suatu medium disebut linear jika gelombang yang berbeda di semua titik tertentu di medium
bisa dijumlahkan, terbatas jika terbatas, selain itu disebut tak terbatas, seragam jika ciri
fisiknya tidak berubah pada titik yang berbeda ,isotropik jika ciri fisiknya "sama" pada arah
yang berbeda .

Gelombang bunyi terdiri dari molekul-molekul udara yang bergetar merambat ke


segala arah. Tiap saat, molekul-molekul itu berdesakan di beberapa tempat, sehingga
menghasilkan wilayah tekanan tinggi, tapi di tempat lain merenggang, sehingga
menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah secara
bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi. Gelombang bunyi ini
menghantarkan bunyi ke telinga manusia, Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal.

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang memiliki arah getaran yang sama
dengan arah rambatan. Artinya arah gerakan medium gelombang sama atau berlawanan arah
dengan perambatan gelombang. Gelombang longitudinal mekanis juga disebut sebagai
gelombang mampatan atau gelombang kompresi. Contoh-contoh gelombang longitudinal
adalah gelombang suara dan gelombang-P seismik yang disebabkan oleh gempa dan ledakan.
Persamaan Maxwell mengindikasikan gelombang elektromagnetik berbentuk gelombang
transversal dalam ruang hampa, namun gelombang elektromagnetik dalam medium plasma
bisa berbentuk transversal, longitudinal, atau campuran keduanya.

2
Fisika Dasar
PERAGA PEREDAM SUARA

Peredam suara (Sound Insulation) adalah suatu alat yang dapat berfungsi untuk
meredamkan atau mengurangi jumlah instensitas dari suara, bunyi kebisingan yang terjadi.
Peredam suara sendiri berhubungan dengan organ pendengar, suara, atau ilmu bunyi.
Sistem peredam suara dalam sebuah ruangan merupakan keadaan sebuah ruang yang
mempengaruhi mutu bunyi yang terjadi di dalamnya. Peredam suara pada ruang ini sendiri
banyak dikaitkan dengan hal yang mendasar seperti perubahan suara karena pantulan dan
juga gangguan suara ketembusan suara dari ruang lain. Banyak material penyerap yang
sangat efektif untuk digunakan. Material-material tersebut biasanya digunakan untuk
memperjelas suara yang dihantarkan dalam ruang atau juga mengurangi kejelasan suara
yang timbul. Menurut Satwiko (2004:125), bunyi adalah gelombang getaran mekanis dalam
udara atau benda padat yang masih bisa ditangkap oleh telinga normal manusia, dengan
rentang frekuensi antara 20-20.000 Hz. Namun, batasanbatasan ini dapat menurun karena
faktor usia dan faktor subjektif lainnya, misalnya kebiasaan. Bunyi adalah suatu bentuk
gelombang longitudinal yang merambat secara perapatan dan perenggangan terbentuk oleh
partikel zat perantara serta ditimbulkan oleh sumber bunyi yang mengalami getaran. Bunyi
tidak dapat terdengar pada ruang hampa udara, karena bunyi membutuhkan zat perantara
untuk menghantarkan bunyi, baik zat padat, cair, maupun gas. Frekuensi bunyi (sound
frequency) sendiri berarti jumlah getaran per detik dan diukur dengan Hz (Hertz). Semakin
tinggi frekuensi, semakin tinggi bunyi yang dihasilkan. Frekuensi percakapan manusia
berada pada 600-4000 Hz. Telinga manusia paling peka terhadap rentang frekuensi antara
100-3200 Hz (panjang gelombang antara 10 cm – 3 m). Kepekaan telinga manusia berada
untuk frekuensi yang berbeda. Dengan energi yang sama, frekuensi tinggi lebih mudah
didengar, sedangkan frekuensi rendah merambat lebih jauh.

Menurut Satwiko (2004:124) peredam suara dibagi dalam peredam suara ruang
(room acoustics-bunyi yang dikehendaki) dan kebisingan (noise-bunyi yang tidak
dikehendaki). Kriteria kebisingan adalah tingkat kebisingan terendah yang dipersyaratkan
untuk ruang tertentu menurut fungsi utamanya. Sedangkan tingkat kebisingan yang
diperbolehkan (acceptable noise level) adalah tingkat kebisingan yang diperkenankan terjadi
di suatu ruangan agar aktivitas (fungsi) tidak terganggu (Satwiko, 2004:127). Tingkat
kebisingan yang diijinkan dalam ruang kuliah Audio Visual sendiri adalah berkisar antara 80-
94 dB, dalam frekuensi 63-8000 Hz. (Satwiko, 2004:131). Apabila kebisingan yang terdapat
dalam ruang kuliah Audio Visual masih berada dalam batas 80-94 dB, maka kebisingan yang
terjadi tidak akan mengganggu dalam pencapaian maksimal fungsi ruangan tersebut.

3
Fisika Dasar
PERAGA PEREDAM SUARA

BAB III

METODE PERCOBAAN

1.1. DESAIN DAN BAHAN

Tabel 3. 1. Alat dan Bahan

No. Nama Alat Dan Bahan Jumlah Harga (Rp)


1. Kardus berukuran 30x20 cm 1 buah
2. Kayu kaso berukuran 7x5 cm 1 buah -
3. Busa Keras 7x5 cm 35 buah
4. Lem Kayu 1 bungkus Rp. 10.000,-
5 Karpet secukupnya -
6. Karton 2 buah Rp. 6.000,-
7. Mistar 1 buah -
8. Gunting 1 buah -
9 Gergaji 1 buah -
Total pengeluaran (Rp) Rp. 16.000,-

1.2. PROSEDUR PERCOBAAN DAN CARA KERJA

1.2.1. CARA PEMBUATAN ALAT

Pertama buat tempat simulasi ruangan terlebih dahulu dari kardus dengan ukuran
panjang 30cm dan lebar 20cm , setelah itu kayu kaso yang sudah disiapkan dipotong
dengan gergaji dan busa keras degan ukuran yang sama yaitu 7x5 cm . Kayu kaso dan
Busa keras yang sudah dipotong ditimpelkan didalam dinding kardus dengan penempatan
zig-zag . Langkah selanjutnya seluruh dinding dalam kardus dilapisi dengan karpet , dan
luar kardus dilapisi kertas karton agar terlihat tertata dan rapih .

4
Fisika Dasar
PERAGA PEREDAM SUARA

1.2.2. PROSEDUR PERCOBAAN

Pertama handphone dimasukkan kedalam peraga ruangan kedap suara , lalu putar
musik agar mengeluarkan buntyi , kemudian kardus ditutup sebagaimana seperti didalam
ruangan.Kemudian bandingkan perbedaan besar suara sebelum dan sesudah dimasukkan
kedalam kardus peraga ruang kedap suara.

1.2.3. CARA KERJA ALAT

1. Posisikan kardus dengan benar


2. Masukkan handphone yang sedang bersuara kedalam kardus
3. Kardus ditutup seakan-akan ruangan tertutup

5
Fisika Dasar
PERAGA PEREDAM SUARA

BAB IV
PENGOLAHAN DATA

4.1.TABEL PERCOBAAN
 DENGAN KARDUS YG BELUM DILAPISI KAYU KASO , BUSA DAN KARPET

Frekuensi sebelum Frekuensi setelah Frekuensi setelah Frekuensi setelah


dimasukkan dimasukkan (1) dimasukkan (2) dimasukkan (3)
200 Hz 199 Hz 201 Hz 197 Hz
300 Hz 309 Hz 303 Hz 301 Hz
400 Hz 427 Hz 399 Hz 402 Hz
500 Hz 499 Hz 515 Hz 507 Hz
600 Hz 599 Hz 612 Hz 601 Hz

 DENGAN KARDUS YANG TELAH DILAPISI KAYU KASO , BUSA DAN KARPET

Frekuensi sebelum Frekuensi setelah Frekuensi setelah Frekuensi setelah


dimasukkan dimasukkan (1) dimasukkan (2) dimasukkan (3)
200 Hz 93 Hz 97 Hz 106 Hz
300 Hz 217 Hz 230 Hz 205 Hz
400 Hz 257 Hz 270 Hz 249 Hz
500 Hz 320 Hz 316 Hz 333 Hz
600 Hz 427 Hz 405 hz 415 Hz

4.2. HASIL DATA

Dari percobaan ini diperoleh hasil bahwa sebelum dimasukkan kedalam alat peraga bunyi
terdengar 100% ,dan setelah dimasukkan kedalam alat peraga ruangan kedap suara bunyi
yang dikeluarkan dari ponsel terdengar hanya 50% saja . Ini artinya kayu , busa dan karpet
yang dijadikan material dalam dinding kardus berhasil menyerap energi gelombang bunyi (
longitudinal) yang seharusnya keluar dari dinding . sedangkan jika dimaukan kedalam alat
yag belum jadi atau hanya kardus tidak ada energi yang diserap dan frekuensi tetap .

6
Fisika Dasar
PERAGA PEREDAM SUARA

BAB V

ANALISIS

5.1. HASIL ANALISIS

Dari hasil yang telah kita coba dan kita amati energi gelombang bunyi yang dikeluarkan oleh
handphone terserap sebagian oleh kayu kaso , karpet dan busa keras. Bahan bahan tersebut
memiliki partikel dengan ukuran yang berbeda-beda dan bersifat tidak bisa menghantar
energi suara (mekanik ) dengan kata lain tidak mudah bergetar bila terpapar energi akustik .
Namun dalam percobaan yg kita amati terdapat beberapa kekurangan, diantara kurang
banyaknya bahan untuk membantu energi gelombang bunyi terserap sehingga membuat
suara masih terdengar dan terpantul yang berarti belum teredam sempurna .

7
Fisika Dasar
PERAGA PEREDAM SUARA

BAB VI

KESIMPULAN

Setelah melakukan percobaan ini , diambil kesimpulan bahwa alat peredam suara ini secara
fungsional digunakan untuk menghalangi energi suara masuk ke ruangan dan keluar ruangan atau
mengambil energi suara yang berlebih di dalam ruangan , lalu kesalahan dalam percobaan kali ini
adalah munculnya gema ruangan yang menyebabkan suara menjadi memantul bukan terserap .

8
Fisika Dasar
PERAGA PEREDAM SUARA

DAFTAR PUSTAKA

• Giancolli, Dougles. 2001 . Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga

• Halliday & Resnick. 1978. Fisika Edisi Ketiga Jilid 1. (Terjemahan).


Jakarta

• Tipler, Paul. 1991. Fisika Sains Untuk Sains dan Teknik Edisi ke-3 Jilid 1

(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

9
Fisika Dasar
PERAGA PEREDAM SUARA

BAB VII

PEMBAGIAN TUGAS

Persentase Keterlibatan
NO NIM Deskripsi Tugas
( 0 – 100% )
1. 1187050031 Konsep ide pembuatan ,
Laporan
2. 1187050030 Pengerjaan Alat , Proposal
100%
3. 1187050038 Pengerjaan Alat

10
Fisika Dasar

Anda mungkin juga menyukai