2019
TEMA
TATANTANGAN PENYELESAIAN PEMBANGUNAN DAN
PENGELOLAAN 65 BENDUNGAN SERTA KELANJUTAN PROGRAM
DIMASA MENDATANG
SUB TEMA
TEKNOLOGI TERBARU PADA SURVEY DAN INVESTIGASI UNTUK
KEBERLANJUTAN BENDUNGAN
JUDUL
PENERAPAN ROBOTIC ONLINE MONITORING BERBASIS
WEBSITE PADA PEMANTAUAN DEFORMASI PERMUKAAN
BENDUNGAN KAREBBE
Penulis
ABDUL MUIS
ANOM PRASETIO
PT VALE INDONESIA TBK
UNIT HYDRO DAM SURVEILLANCE
email
abdul.muis1@vale.com
anom.prasetyo@vale.com
MAKASSAR
3 OKTOBER 2019
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai “ Penerapan
Robotic Online Monitoring Berbasis Website Pada Pemantauan Deformasi
Permukaan Bendungan Karebbe “.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak terkait. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
2
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Referensi Pengambilan Titik Survey Crest Dam Karebbe............................... 11
Tabel 2 : Referensi Pengambilan Titik Prisma Robotic Online Monitoring .................. 14
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Hasil Pemantauan Crest Movement Northing di Bendungan Karebbe............ 12
Grafik 2 Hasil Pemantauan Crest Movement Easting di Bendungan Karebbe .............. 12
Grafik 3 Hasil Pemantauan Crest Movement Elevation di Bendungan Karebbe........... 12
Grafik 4 Hasil Pemantauan Robotic Crest Movement Longitudinal.............................. 15
Grafik 5 Hasil Pemantauan Robotic Crest Movement Transversal................................ 16
Grafik 6 Hasil Pemantauan Robotic Crest Movement Height Displacement ............... 11
DAFTAR GAMBAR
3
ABSTRAK
4
BAB I
PENDAHULUAN
PT Vale Indonesia Indonesia, Tbk (PT Vale Indonesia), sebelumnya dikenal sebagai
PT Inco, adalah perusahaan tambang mineral yang memproduksi nikel sebagai produk
utamanya. PT Vale Indonesia Indonesia beroperasi di wilayah Kabupaten Luwu Timur,
Sulawesi Selatan. Di daerah menjalankan tiga danau yang saling berhubungan mengalir ke
hilir, Sungai Larona yang bermuara di Teluk Ussu. Dengan luas total sekitar 2.800 km2 yang
menjadi daerah tangkapan air hujan yang luas.
5
Gambar 2 – Lokasi Bendungan Karebbe
Studi kelayakan Bendungan Karebbe dilakukan bersamaan dengan studi kelayakan
Bendungan Balambano pada tahun 1995 oleh Konsultan PWR (SNC-Lavalin bekerja sama
dengan Klohn Crippen). Pada tahun 2003-2004, konsultan SNC-Lavalin telah melakukan
penajaman dan peningkatan terhadap hasil studi kelayakan yang meliputi peningkatan
desain, gambar, perhitungan ulang biaya konstruksi, pembaruan data dan analisis hidrologi,
dan peningkatan dan pemulihan sungai hilir.
Bendungan Karebbe pada awalnya dirancang sebagai Roller Compacted Concrete
(RCC) dengan spillway di tengah bendungan. Pembangkit listrik akan dibangun di dalam
tubuh bendungan di bawah jalan banjir. Bendungan Karebbe setinggi 66 m diukur dari
fondasi dasar terdalam. Untuk pembangkit listrik, dua (2) generator turbin dipasang dengan
kapasitas terpasang 2 x 65 MW.
Pada bulan Desember 2009 kontraktor mengalami kesulitan dalam melakukan
pekerjaan konstruksi setelah mencapai ketinggian tertentu dari pembangkit listrik, karena
ruang yang sangat kecil menghambat manuver peralatan. Menyikapi hal ini, konsultan SNC-
Lavalin menyarankan untuk mengganti bahan RCC dengan bahan semen konvensional
rendah semen (L-CVC) untuk beberapa lokasi ketika mengalami kesulitan dengan bahan
RCC.
6
BAB II
LATAR BELAKANG & MAKSUD/TUJUAN
7
Kebutuhan akan sistem pemantauan deformasi bendungan secara real time dengan
menggunakan sensor secara tiga dimensi dan satu dimensi baik untuk static dan dynamic
movements sangat penting dilakukan. Sebagai langkah uji coba, sebuah kegiatan penerapan
teknologi pemantauan deformasi bendungan berbasis stasiun aktif GPS/ GNSS – CORS
(Global Positioning System/Global Navigation Satellite System - Continously Operating
Reference Station) telah diimplementasikan di bendungan Karebbe di Desa Laskap,
Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan.
Pemakaian Geodetic Monitoring Systems (Geomos) kiranya dapat dipertimbangkan
sebagai langkah maju dalam sistem monitoring bendungan berbasiskan teknologi terkini
yang berasaskan kecepatan, ketepatan, kehandalan dan keefektifan dengan sedikit sekali
unsur kesalahan manusia (human error) dalam kegiatan pengukuran dan pemantauan
bendungan. Seperti diketahui bahwa tubuh bendungan akan mengalami tekanan dari efek
loading reservoir bendungan. Akibat gaya tekanan ini maka tubuh bendungan kemungkinan
akan dapat mengalami deformasi. Karena bendungan memiliki peranan yang cukup penting
bagi kehidupan masyarakat, maka diperlukan suatu bentuk pemeliharaan dan perawatan
yang memadai guna menghindari kerusakan pada bendungan tersebut. Salah satu bentuk
pemeliharaan dan perawatan tersebut salah satunya adalah dengan melakukan pemantauan
deformasi pada tubuh bendungan. Pemantauan deformasi pada tubuh bendungan harus
dilakukan secara berkala dan terus menerus, Pemantauan secara berkala, metoda observasi
berulang serta pencatatan mengenai perilaku bendungan dengan bantuan instrumentasi atau
peralatan lain, Data hasil pemantauan dapat menggambarkan perilaku suatu bendungan,
sehingga gejala-gejala yang akan terjadi dapat diketahui secara dini. Pengambilan data
secara berulang dan terus menerus sangat rentan terhadap kesalahan manusia (human error)
hal ini dikarenakan pengambilan data dilakukan dalam jumlah banyak dan terus menerus
pada lokasi yang sama. Metode pengukuran secara manual pada saat ini tidak dapat
menjawab kebutuhan akan kecepatan perhitungan dan analisis hasil yang cepat. Maka
dibutuhkan metode pengambilan data secara otomatis.
Tujuan utama penggunaan Geomos adalah:
1. Monitoring secara online dan otomatis 24 jam, terus menerus, untuk percepatan
informasi peringatan dini bila ada hal-hal yang dianggap berbahaya.
2. Mengamati pergerakan detail di struktur utama dengan sensor robotic 3D, dan
dikombinasikan sensor digital 1-2D lain yang telah ada.
3. Dapat memberikan informasi dini untuk maintenance, perawatan, dengan data yang
akurat hingga menghemat biaya perawatan.
8
4. Meningkatkan keamanan untuk manusia, sebagai kepedulian terhadap lingkungan.
5. Mengurangi dampak akibat bencana.
9
maupun dinamik dan di tempat-tempat tertentu dipasang Video System menggunakan
Internet Protocol (IP) Camera. Data hasil pemantauan dibentuk dalam satu sistem pemantuan
yang mudah diakses oleh para pemangku kepentingan.
10
BAB III
PEMBAHASAN
11
Grafik 1 – Hasil Pemantauan Crest Movement Northing di Bendungan Karebbe
12
Pengambilan data survei crest movement ini sudah dimulai dari tahun 2011 sejak
Bendungan Karebbe dibangun sampai pada tahun 2018. Pengambilan data survei ditahun
2011 oleh tim geotech survei dari mining cukup Intens dilakukan. Pengambilan data ini bisa
dilakukan per minggu atau 4 kali sebulan. Namun seiiring berjalannya waktu dengan
bertambahnya load pekerjaan di departemen mining, intensitas pengambilan data mulai
berkurang sampai 3 bulan sekali seperti gap didalam grafik hasil pemantauan crest
movement diatas. Padahal kita tahu monitoring deformasi bendungan adalah hal yang sangat
penting dilakukan untuk memantau keamanan bendungan yang kita kelola. Ini juga yang
menjadi alasan kuat dari PT. Vale Indonesia untuk memasang robotic online monitoring di
tubuh Bendungan Karebbe. PT. Vale Indonesia juga sudah merencanakan untuk memasang
robotic online monitoring di Bendungan Batubesi dan Balambano tahun depan.
Stasiun Pemantau Robotic sendiri ditempatkan pada suatu jarak tertentu terhadap
titik-titik pengamatan. Titik pengamatan merupakan suatu posisi di tubuh bendungan dan
pada titik tersebut ditempatkan prima pengamatan. Robotic Total Station akan
memancarkan/menembakkan sinar laser kearah sebuah prima dan menangkap sinar laser
yang dipantulkan oleh prisma tersebut dan mengolahnya menjadi data jarak atau posisi
prisma relatif terhadap Stasiun Pemantau Robotic tersebut. Proses ini dilakukan untuk
sejumlah 18 buah prisma yang ditempatkan di titik-titik ukur ditubuh bendungan dan 7 buah
prisma di left bank bendungan dengan pengukuran diulang secara periodik dan otomatis.
Komunikasi link ke server menggunakan FO yang disambungkan dengan Lantronix.
Rencana Robotik total station melakukan pengukuran setiap 30 menit.
13
South East Elevasi
Kode Nama Peralatan Posisi
Koordinat Koordinat (m)
P1 Prisma 1 Tubuh Bendungan 02039.961' 121010.848' 81.620
P2 Prisma 2 Tubuh Bendungan 02039.961' 121010.850' 81.445
P3 Prisma 3 Tubuh Bendungan 02039.966' 121010.858' 80.065
P4 Prisma 4 Tubuh Bendungan 02039.967' 121010.860' 79.943
P5 Prisma 5 Tubuh Bendungan 02039.974' 121010.869' 79.349
P6 Prisma 6 Tubuh Bendungan 02039.975' 121010.871' 79.358
P7 Prisma 7 Tubuh Bendungan 02039.979' 121010.877' 79.339
P8 Prisma 8 Tubuh Bendungan 02039.979' 121010.877' 79.333
P9 Prisma 9 Tubuh Bendungan 02039.986' 121010.886' 80.065
P10 Prisma 10 Tubuh Bendungan 02039.985' 121010.885' 80.065
P11 Prisma 11 Tubuh Bendungan 02039.985' 121010.885' 80.133
P12 Prisma 12 Tubuh Bendungan 02039.998' 121010.907' 80.152
P13 Prisma 13 Tubuh Bendungan 02040.001' 121010.914' 80.154
P14 Prisma 14 Tubuh Bendungan 02040.003' 121010.914' 79.351
P15 Prisma 15 Tubuh Bendungan 02040.008' 121010.921' 79.350
P16 Prisma 16 Tubuh Bendungan 02040.011' 121010.921' 79.379
P17 Prisma 17 Tubuh Bendungan 02040.015' 121010.932' 79.383
P18 Prisma 18 Tubuh Bendungan 79.388
Tabel 2 – Referensi Pengambilan Titik Prisma Robotic Online Monitoring
14
Gambar 6 – Shelter Robotic Total Station Karebbe
15
Grafik 5 – Hasil Pemantauan Robotic Crest Movement Transversal di Bendungan
Karebbe
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
16
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Keamanan bendungan ditujukan untuk melindungi bendungan dari kegagalan
bendungan dan melindungi jiwa, harta, serta prasarana umum yang berada di wilayah yang
terpengaruh oleh potensi bahaya akibat kegagalan bendungan. Dalam rangka memperkecil
resiko kegagalan bendungan, perlu dilakukan pemantauan yang intensif, dan dimana saja
melalui data maupun visualisasi dan real time. Dari hasil pengkuran dapat kita lihat data dan
informasi visual diperoleh pada kondisi real time, dan comprehensive (lengkap), dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah juga dengan pengetesan yang dilakukan saecara
pengukuran manual.
4.1 Saran
Pengamanan Bendungan melalui pemantauan yang intensif, dan dimana saja melalui data
maupun visualisasi dan real time terus menerus dengan Telemetry berbasis Website adalah
sangat efektip untuk diterapkan pada setiap Bendungan di seluruh Indonesia.
17
DATA PENULIS
Abdul Muis menerima gelar Sarjana Teknik di Bidang Teknik Sipil dari Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada tahun 2010. Saat ini bertanggungjawab sebagai
Civil Engineer Hydro DAM di PT Vale Indonesia Tbk, juga mengelola beberapa proyek
teknik yang berkaitan dengan operasi pekerjaan sipil & pemeliharaan dalam implementasi
Thermal dan Hydro Program. Bekerja di PT Vale Indonesia Tbk selama 7 tahun.
Anom Prasetio menerima gelar Magister Teknik di Bidang Teknik Fisika dari Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada tahun 2019 dan Sarjana di Bidang
Teknik Pengairan dari Universitas Brawijaya (UNBRAW) pada tahun 1997. Bersertifikat
sebagai Ahli Bendungan Tingkat Madya dari Komite Nasional Dam Nasional (INACOLD -
KNIBB) Indonesia yang saat ini bertanggungjawab sebagai Manager Of Civil and Hydro
Surveillance PT Vale Indonesia Tbk, juga mengelola beberapa proyek teknik yang berkaitan
dengan operasi pekerjaan sipil & pemeliharaan dalam implementasi Thermal dan Hydro
Program. Bekerja di PT Vale Indonesia Tbk selama 13 tahun.
18