Anda di halaman 1dari 120

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTIK BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN

ISLAM 2

GELOMBANG I

DI MA SUMBER BUNGUR PAKONG

KABUPATEN PAMEKASAN

Disusun Oleh:

ACHMAD JAUHARI
20160701090005

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA

TAHUN 2019

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTIK BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM 2

GELOMBANG I

Laporan kegiatan ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan

Matakuliah Praktik Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam 2

(PBKPI) 2

Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Madura

Semester Gasal Tahun Akademik 2019/2020

Di Ma Sumber Bungur Pakong

Kabupaten Pamekasan

Achmad Jauhari

20160701090005

Menyetujuai dan Mengesahkan,

NO NAMA DPL & SUPEVISOR TANDA TANGAN

1 Ainul Yaqin, M.A 1.

2 Achmad Muchlis, 2.

Pamekasan, 26 September 2019

Mengetahui,

Kepala Lab. Tarbiyah

Dr. Abd. Mukhid M.Pd

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTIK BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM 2

GELOMBANG I

Laporan kegiatan ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan

Matakuliah Praktik Bimbingan Dan Konseling Pendidikan Islam 2

(PBKPI) 2

Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Madura

Semester Gasal Tahun Akademik 2019/2020

Di Ma Sumber BungurP akong

Kabupaten Pamekasan

Achmad Jauhari

20160701090005

Menyetujuai dan Mengesahkan,

NO NAMA KONSELOR TANDA TANGAN

1 NURUL HIKMAH, M.Pd 1.

2 ROFI’ATUL JANNAH, S.Psi 2.

3 NOER FADILAH, S.Pd 3.

Pamekasan, 26 September 2019

Mengetahui,

Kepala Madrasah

FARHAT, S.Pd

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas matakuliah PPL khususnya
penyusunan Laporan Akhir Praktik Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam
2 (PBKPI 2) ini tepat waktu.
Dalam penyusunan laporan ini kami banyak sekali mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu dengan rasa hormat kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Kedua orang tua saya, orang tua yang paling hebat di dunia ini, orang yang
pantang menyerah dalam memberikan dukungan, motivasi, do’a serta kasih
sayangnya kepada saya dalam hal menuntut ilmu ini.
2. Bapak Dr. H. Muhammad Qosim, S,Ag selaku rector IAIN MADURA.
3. Bapak Dr. H. Atiqullah, S.Ag., M.Pd selaku dekan Fakultas Tarbiyah.
4. Bapak Dr. Mukhid, M.Pd selaku Kepala Lab Tarbiyah.
5. Bapak H. Muhammad Jamaluddin M.Pd selaku Ketua Program Studi Bimbngan
dan Koseling Pendidika Islam.
6. Ibu Anna Aisa, M.Pd selaku dosen pembimbing PBKPI 2 yang telah membantu
saya, memberikan ilmunya serta selalu men support saya dan memberikan
arahan.
7. Ainul Yaqin, M.A sebagai dosen pembimbing lapangan kami yang telah
membimbing saya dengan telaten dan sudah memberikan ilmunya, meberikan
mtivasi kepada saya.
8. Achmad Muclis sebagai supervisor saya ucapkan terimakasih dan saya mohon
maaf apabila ada kesalahan yang saya buat selama PPL.
9. Farhat S.Pd selaku kepala sekolah di MA Sumber Bungur Pakong Pamekasan
yang telah mengizinkan saya untuk malakukan/melaksanakan PLL.
10. Nurul Hikmah M.Pd selaku guru BK di MA Sumber Bungur Pakong Pamekasan
yang telah membantu dan memfasilitasi praktikan dalam pelaksanaan PPL di MA
Sumber Bungur Pakong Pamekasan ini.
11. Bapak/Ibu guru besrta staf MA Sumber Bungur Pakong yang telah menerima
kami dengan senang hati di tempak praktik.
12. Terimakasih kepada semua teman-teman PPL yang tidak bisa di sebutkan satu
persatu dan terimaksih juga telah sudi berjuang bersama dan memberikan
motivasi dalam pelaksanaan studi kasus di MA Sumber Bungur Pakong
Pamekasan.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


13. Terimaksih kepada teman-teman Bimbingan dan Konselin angkatan 2016 yang
selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada saya.
14. Dan terimaksih kepada semua pihak yang tidak bias kami sebutkan satu per
satunya.

Pamekasan 26 September 2019

Penulis

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR…………………………………………………… i

DAFTAR ISI……………………………………………………………... iii

DAFTAR TABEL………………………………………………….......... iv

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kegiatan PBKPI 2 …………………………… 1


B. Tujuan Kegiatan PBKPI 2 ……………………………………. 3
C. Manfaat Kegiatan PBKPI 2 …………………………………… 4
BAB II PROFIL DAN DESKRIPSI MADRASAH

A. Profil Madrasah (Visi, Misi, Program, Kegiatan dan Struktur


Organisasi) …………………………………………………..... 6
B. Gambaran Umum Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam
di Madrasah (Sturktur Orgaisasi BK, Visi BK, Misi BK, Tugas
dan Fungsi Konselor) ………………………………………... 18
C. Gambaran Umum Pelaksanaan BK di Sekolah/Madrasah (Hasil
Observasi) ……………………………………..……………... 24
D. Prosedur Layanan BK di Sekolah/Madrasah ……………….. 34

BAB III PELAKSANAAN PBKPI 2 DI MADRASAH


A. Persiapan……………………………………………………… 35
B. Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling Oleh
Praktikan…………………………………………………….... 37
C. Evaluasi Kegiatan ……………………………………………. 41
BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PBKPI 2 DI MADRASAH

A. Fator Pendukung ……………………………………………... 43


B. Faktor Penghambat …………………………………………… 45
BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………… 48
B. Saran………………………………………………………….. 49
DAFTAR RUJUKAN…………………………………………………… 50

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


DAFTAR TABEL

1. Tabel 1. Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Sumber bungur


2. Tabel 2. Data Guru
3. Tabel 3. Data Siswa dan Tamatan
4. Tabel 4. Data Sarana dan Prasarana
5. Tabel 5. Data Guru Menurut Mata Pelajaran
6. Tabel 6. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
7. Tabel 7. Jumlah dan Kondisi Buku Pelajaran
8. Tabel 8. Fasilitas Lainnya
9. Tabel 9. Struktur Organisasi Bimbingan dan Konseling MA Sumber Bungur
10. Tabel 10. Mekanisme pelayanan siswa bermasalah MA Sumber Bungur

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Hadir Mahasiswa PPL di Madrasah


2. Daftar Hadir Mahasiswa PBKPI 2
3. RPL BK
4. Daftar Cek Masalah (DCM)
5. Lembar Jawaban DCM
6. Hasil Analisa DCM
7. Matrik Sosiometri
8. Sosiogram
9. Laporan Verbatim Konseling Individual
10. Materi Pamfleat/Leaflet
11. Angket sosiometri
12. Hasil Analisa Sosiometri dan Lain-Lainnya
13. Foto Kegiatan Penyerahan Mahasiswa Oleh DPL di Madrasah
14. Foto Mahasiswa Bersama Kepala Madrasah dan Konselor/Guru Pamong
15. Foto Mahasiswa Bersama Konselor.Guru/Pamong
16. Foto Mahasiswa PPL Bersama Guru Pamong/Personel Lainnya
17. Foto Saat Melaksanakan Bimbingan Klasikal
18. Foto Kegiatan Disaat Menangani dan Memberikan Surat Keterangan Siswa
Terlambat
19. Foto Mahasiswa Saat Penyebaran AKPD
20. Foto Mahasiswa Saat Penyebaran Angket Sosiometri
21. Foto Mahasiswa Bersama Peserta Didik
22. Foto Mahasiswa Bersama Supervisor
23. Foto Mahasiswa Pada Saat Pelaksanaan Bimbingan Kelompok
24. Foto Mahasiswa Pada Saat Pelaksanaan Konseling Individual Pertemuan
Pertama
25. Foto Mahasiswa Pada Saat Pelaksanaan Konseling Individual Pertemuan Kedua
Sekaligus Pengisian Angket DCM
26. Foto Mahasiswa dan Guru BK Pada Saat Merekap Pelanggaran ke Buku Tatib
27. Foto Mahasiswa Pada Saat Merekap Penilaian Lomba Memperingati Hari
Pramuka
28. Foto Mahasiswa dan Guru BK Saat Kerja Bakti
29. Foto Mahasiswa Pada Saat Evaluasi Mingguan
30. Foto Administrasi BK Surat Izin Meninggalkan Kelas Pegangan Guru Mapel dan
Siswa, dan Surat Keterangan Pelanggaran Terlambat

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


31. Foto Surat Izin Tidak Masuk Sekolah
32. Daftar Pembukuan Surat Izin Tidak Masuk Seklah dan Isinya
33. Jurnal Pelaksanaan Layanan BK dan Isinya
34. Jurnal Harian Pelaksanaan Layanan BK dan Isinya
35. Daftar Nama Siswa Penerima Layanan BK dan Isinya
36. Laporan Pelaksanaan Layanan Konseling Individual dan Isinya
37. Pembukuan Surat Izin Meninggalkan Kelas dan Isinya
38. Pembukuan Surat Panggilan Orang Tua dan Isinya
39. Foto Absensi Harian Bimbingan dan Konseling
40. Foto Buku Tamu dan Isinya
41. Foto Surat Keluar dan Isinya
42. Foto Administrasi BK Go Card
43. Foto Administrasi BK Konseling Individual dan Isinya
44. Foto Administrasi BK Layanan Kolaborasi dan Isinya
45. Foto Administrasi BK Layanan Konsultasi dan Isinya
46. Foto Administrasi BK Layanan Homet Visite
47. Foto Administrasi BK Layanan Bimbingan Kelompok
48. Foto Acara Lepas Pisah Mahasiswa PPL Gelombang 1 Sekaligus Foto Sambutan
Dari Coordinator Praktik Mengajar
49. Foto Penyerahan Cendra Mata Dari DPL Kepada Kepala Madrasah Sumber
Bungur Pakong
50. Foto Bersama DPL, Guru Pamong dan Mahasiswa di Madrasah Sekaligus
Penjemputan Mahasiswa PPL Gelombang 1
51. Foto papan Bimbingan dan Pamfleat/Leaflet
52. Program Semesteran Bimbingan dan Konseling MA Sumber Bungur Pakong
Tahun Pelajaran 2019 - 2020
53. Jadwal Kegiatan Bimbingan dan Konseling MA Sumber Bungur Pakong Tahun
Pelajaran 2019 – 2020
54. Rencana Kegiatan (Action Plan) Bimbingan dan Konseling MA Sumber Bungur
Pakong Tahun Pelajaran 2019 - 2020
55. Hari Efektif, Hari Efektif Fakultatif dan Hari Libur Madrasah Kalender
Pendidikan MA Sumber Bungur Pakong Tahun Pelajaran 2019 - 2020
56. Daftar Nama Guru MA Sumbr Bungur
57. Pembagian Tugas Mata Pelajaran Madasah Aliyah Sumber Bungur Pakong
Pamekasan Tahun Pelajaran 2019 – 2020
58. Absensi Siswa Madrasah Aliyah Sumber Bungur Pakong Pamekasan Tahun
Pelajaran 2019 – 2020 Kelas X (1, 2, 3, 4) XI (1,2,3,4) XII (1,2,3,4) Mipa Da
Nips

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


59. Jadwal Pelajaran Tahu Pelajaran 2019 – 2020
60. Daftar Nama Wali Kelas

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang kegiatan PBKPI 2


Pendidikan merupakan tempat yang sangat di perlukan dalam mendidik
siswa. Pendidikan yaitu proses dalam mengubah sikap dan tata laku seseorang
atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan. Dengan kata lain pendidikan berarti perbuatan atau
proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan.
Dalam pengertian agak luasnya, pendidikan dapat diartikan sebagai
sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh
pengetahuan, pemahaman dan cara tingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.1
Dengan diadakannya Praktik Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam ini
bertujuan agar mahaiswa bisa menerepkan apa yang sudah ia dapat dalam bangku
kuliah untuk langsung terjun kelapangan
Praktik Bimbingan dan Konselig Pendidikan Islam 2 (PBKPI 2)
merupakan salah satu kegiatan pendidikan yang harus ditempuh oleh setiap
mahasiswa perguruan tinggi, yang dalam hal ini adalah Institut Agama Islam
Negeri MADURA (IAIN MADURA). Praktik Bimbingan dan Konselig
Pendidikan Islam 2 atau disingkat PBKPI 2 ditujukan untuk membina mahasiswa
menjadi tenaga kependidikan yang profesional, bertanggung jawab, disiplin serta
mengetahui tata cara sebagaimana mestinya seorang guru, untuk mencapai tujuan
tersebut mahasiswa telah dibekali dengan berbagai mata kuliah yang akan
menunjang terhadap kegiatan PBKPI 2 dan menunjang terhadap pengembangan
profesionalismenya nanti di lapangan yang sebenarnya.
Kegiatan praktikan dilaksanakan berdasarkan kalender akademik jurusan
tarbiyah Prodi Bimbingan Konseling Islam, kegiatan praktikan PBKPI2 ini
dilaksanakan mulai dari penyerahan atau pemasraan tanggal 13 Agustus 2019
dan akan berakhir sampai tanggal 26 September 2019. Laporan yang kami susun
berikut ini merupakan laporan kegiatan yang dilakukan di sekolah yakni sebagai
konselor di bidang pendidikan, sehingga serangkaian kegiatan praktik mencakup
latihan Bimbingan dan Konseling serta tugas-tugas kependidikan secara terpadu
untuk memenuhi persyaratan pembentukan profesi kependidikan.
Kegiatan orientasi dan observasi lapangan dilakukan di madrasah latihan
pada hari pertama penyerahan mahasiswa dengan tujuan agar mahasiswa

1
. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2017) hlm.10

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


praktikan memperoleh pengetahuan dan pemahaman awal mengenai
keadaan/aktivitas madrasah. Kegiatan ini dikoordinasikan oleh kepala madrasah
latihan bersama konselor madrasah MA Sumber Bungur yang meliputi2 :
1) Kurikulum, prota dan promes, RPBKPI 2;
2) Sarana dan pra-sarana BKPI;
3) Tugas dang tanggung jawab konselor;
4) Karakteristik siswa; dan
5) Kegiatan intrakurikuler dan ekstakurikuler.
Pada kegiatan latihan PBKPI 2, praktikan melaksanakan latihan BKPI
(Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam) sesuai dengan jadwal yang telah
dibuat oleh konselor. Pada latihan PBKPI 2 ini, mahasiswa praktikan telah
menyiapkan RPLBKPI untuk mendapatkan penilaian, perbaikan, dan bimbingan
dari konselor. Latihan BK ini meliputi BK individu dan BK kelompok.
Selanjutnya praktikan melaksanakan ujian PBKPI 2 di kelas sesuai
dengan jadwal yang telah dibuat oleh konselor dengan menyiapkan RPBKPI
sebelumnya.

B. Tujuan kegiatan PBKPI 2


1. Tujuan umum
a. Agar mahasiswa dapat memahami bimbingan dan konseling;
b. Melatih kemampuan mahasiswa sebagai calon konselor sebelum terjun
lansung kepada masyarakat sebagai guru bimbingan dan konseling di
sekolah secara sungguh-sungguh;
c. Agar mahasiswa dapat mengimplementasikan teori-teori dengan praktik
yang dilaksanakan di sekolah dalam menghadapi berbagai masalah;
d. Mengevaluasi teori yang didapat dalam perkuliahan;
e. Agar mahasiswa dapat memahami kemampuan profesional dirinya
sebagai konselor;
f. Memberi pengalaman bagi mahasiswa tentang profesi bimbingan dan
konseling yang nyata.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus praktik pengajar lapangan bimbingan dan konseling
pendidikan islam sebagai harapan mahasiswa agar mendapatkan serta
melaksanakan suatu tujuan yang khusus PBKPI 2 bimbingan dan konseling
diantaranya sebagai berikut :
a. Membimbing mahasiswa untuk memiliki pengetahuan, keterampilan
dan sikap yang diperlukan dalam pembentukan profesi konselor;

2
. Anna Aisa, Buku Pedoman Praktikum, (Pamekasan: IAIN MADURA Press. 2019) hlm 34

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


b. Melatih dan meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam memberikan
layanan bimbingan dan konseling di sekolah baik yang bersifat edukatif,
psikologis maupun layanan keagamaan dan kesiswaan;
c. Memberikan pengalaman kepada mahaiswa untuk dapat memahami
peserta didik (siswa) dengan segala karakteristik dan permasalahan yang
berkaitan dengan bidang pribadi, belajar, sosial dan karir siswa;
d. Menjalin dan meningkatkan hubungan kerjasama kelembagaan antara
Prodi BKPI Fakultas Tarbiyah IAIN MADURA dengan
sekolah/madrasah atau lembaga mitra3.

C. Manfaat kegiatan PBKPI 2


Manfaat PBKPI 2 secara umum yaitu memberikan bekal kepada
mahasiswa praktikan agar memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Selain itu,
pelaksanaan PBKPI 2 yang diharapakan dapat memberikan manfaat terhadap
semua komponen yang terkait dalam PBKPI 2 tersebut, seperti mahasiswa,
sekolah dan perguruan tinggi yang bersangkutan.
1. Manfaat bagi mahasiswa
a. Mendapatkan kesempatan untuk mempraktikan bekal yang diperoleh
selama ditempat kuliah PBKPI 2;
b. Menegetahui dan mengenal secara langsung proses bimbingan dan
konseling di sekolah;
c. Mendewasakan cara berpikir, meningkatkan daya nalar mahasiswa
dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah
pendidikan yang ada di sekolah.
2. Manfaat bagi sekolah
a. Meningkatkan kualitas pendidikan;
b. Memberikan masukan kepada sekolah atas hal-hal atau ide-ide baru
dalam perencanaan program bimbingan dan konseling yang akan
datang;
c. Mempererat kerjasama antara sekolah dan perguruan tinggi yang
bersangkutan yang dapat bermanfaat bagi para lulusannya kelak.
3. Manfaaat bagi Institut Agama Islam Negeri Madura
a. Memperoleh masukan tentang kasus bimbingan dan konseling yang
dipakai sebagai bahan pertimbangan penelitan;
b. Memperluas dan meningkatkan jaringan kerjasama dengan sekolah-
sekolah;

3
. Ibid, hlm.3

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


c. Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan PBKPI 2,
sehingga kurikulum dan metode yang dipakai dapat disesuaikan dengan
tuntutan yang ada di lapangan.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


BAB II

PROFIL DAN DESKRIPSI MADRASAH

A. Profil Madrasah (Visi, Misi, Program, Kegiatan dan Struktur Organisasi)


1. Sejarah singkat Aliyah Sumber Bungur Pakong Pamekasan
Dari tahun ketahun Alumni MTs Negeri sekitar 70% tidak
melanjutkan pendidikan kesekolah lanjutan menengah, karena situasi dan
kondisi Masyarakat Pakong dan sekitarnya tergolong ekonominya menengah
kebawah.
Untuk membenahi siswa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi,
atas musyawarah dan kesepakatan tokoh Masyarakat dan tokoh Pendidikan
Masyarakat Pakong maka didirikanlah lembaga pendidikan menengah di
Kecamatan Pakong yaitu Madrasah Aliyah yang bernaung pada Yayasan
Pendidikan Islam Sumber Bungur Pakong (YPI) Pada tahun ajaran
1988/1989. Semula ruangan belajar menumpang pada MTsN selama 3 tahun
dengan masuk sore hari. Karena dari tahun ketahun siswa membengkak, maka
tahun 1996 sudah menempati gedung sendiri atas swadaya Masyarakat,
sehingga pada tahun 2000 sudah memiliki ruang belajar sebanyak 10
(sepuluh) lokal dan sampai sekarang tahun 2019 sudah memiliki ruang belajar
sebanyak 24 (Dua Puluh Empat) lokal.

2. Identitas Madrasah Aliyah Sumber bungur Pakong Pamekasan


Nama Madrasah : MA Sumber Bungur Pakong
Nomor Statistik : 131235280054
NPSN : 20584415
Provinsi : Jawa Timur
Pemerintahan Kota/Kab : Pamekasan
Kecamatan : Pakong
Desa/Kelurahan : Pakong
Jalan Dan Nomor : JL. Pontren sumber bungur
Faximili/Faks/Email : sumpapakong@gmail.com
Kode Pos : 69352
Telepon : 082334695765
Daerah : Pedesaan
Status Madrasah : Swasta
Kelompok Madrasah :A
Akreditasi : Terakreditasi “A”
Surat Kelembagaan : Nomor : D/MW/105/93 Taggal 17-7-1989

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Penerbit SK : Kakanwil depak prov. jatim
Tahun Berdiri : 19 juni 1988
Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi
Bangunan Madrasah : Milik sendiri
Jarak Kepusat Kecamatan : 1 KM
Jarak Kepusat Kota : 20 KM
Terletak Pada Lintasan : Kecamatan
Organisasi Penyelenggaraan : Lembaga

3. Visi Misi dan Tujuan Madrasah MA Sumber Bungur :


a. Visi
Berahlakul karimah, kompetisi dalam prestasi serta trampil dan mandiri
b. Misi
1. Menumbuh kembangkan nilai-nilai akhlakul karimah dilingkungan
madrasah.
2. Meningkatkan prestasi peserta didik melalui pembelajaran dan
bimbingan, serta peran akitif pada kompetisi-kompetisi tingkat lokal,
nasional maupun internasional.
3. Memberikan bekal keterampilan sehingga menjadi peserta didik yang
kreatif, terampil dan mampu hidup secara mandiri.
4. Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan pengembangan
diri yang terencana dan berkesinambugan.
c. Tujuan Umum
Mengahasilkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah,
berakhlakul karimah, kompeten dibidang ilmu pengetahuan dan berdaya
saing
d. Tujuan Khusus
Menghasilkan peserta didik yang:
1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah serta berakhlakul karimah
2. berkepribadian, cerdas, berkualitas dan berprestasi di bidang
Akademik dan Non Akademik
3. memiliki keterampilan teknologi informasi dan komunikasi serta
mampu mengembangkan diri secara mandiri.
4. Memiliki sikap kompetitif dan sportif.
5. Mampu berfikir logis, kreatif dan inovatif.
6. Mampu bersaing dan melanjutkan ke jenjang pendidikanyang lebih
tinggi.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


4. Program MA Sumber Bungur

Program di MA sumber bungur yaitu program MIPA (Matematika


dan Ilmu Pengetahuan Alam) Dan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), dan
program ini sudah ada dan berjalan sejak lama, sehingga peserta didik bisa
memilih jurusan yang diinginkan serta dalam program tersebut (MIPA dan
IPS) ada tingkatan-tingkatan kelasnya yakni MIPA 1, MIPA 2, MIPA 3, serta
MIPA 4. Adapun untuk program yang IPS, juga sama-sama ada tingktan
kelasnya yakni IPS 1, IPS 2, IPS 3, dan IPS 4.

5. Kegiatan MA Sumber Bungur


Adapun kegiatan yang ada di Madrasah Aliyah Sumber Bungur
sebagai berikut :
a. Ekstrakurikuler Pramuka
b. Ekstrakurikuler PMR
c. Ekstrakurikuler FLP dan Teater
d. Ekstrakurikuler Seni Hadrah
e. Ekstrakurikuler Seni Kaligrafi
f. Istighasah mingguan
g. PHBI
h. Bina prestasi Matematika
i. Bina Prestasi Bahasa Ingris

6. Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Sumber Bungur


Organisasi adalah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang
untuk bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Organisasi
biasanya memanfaatkan suatu sumber daya tertentu misalnya lingkungan, cara
atau metode, material, mesin, uang, dan beberapa sumber daya lain dalam
rangka mencapai tujuan organisasi tersebut.4
Sedangkan struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen
(unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya
pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-
kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi).5
Jadi dari penjelasan diatas mengenai struktur organisasi maka struktur
organisasi Madrasah Aliyah Sumber Bungur itu sendiri sebagai berikut :
Lihat di tabel 1. Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Sumber
Bungur dihalaman selanjutnya.
4
. https://aliajah.wordpress.com/2013/03/19/pengertian-organisasi-secara-umum-dan-pengertian-
organisasi-menurut-para-ahli/
5
. Ibid

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Tabel 1. Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Sumber Bungur

Tabel 2. Data Guru

NO NAMA TETALA GELAR JABATAN


1 Mohammad Holis, S.Ag, M.Si Pamekasan, S2 Guru
2 Bukari, M.Pd Pamekasan, 25/05/1967 S2 Guru
3 Moh.shadiq, M.Pd Sumenep, 15/06/1982 S2 WK.
Kurikulum
4 Ainiyah, S.Pd Pamekasan, 16/05/1980 S1 Guru
5 Elok wahyuhidayatin, S.Pd Mojokerto, 04/05/1982 S1 Guru
6 Sitti Fatimah, S.Pd Pamekasan, 08/04/1982 S1 Guru
7 A. Mahfudz Junaidi. FZ, S.Pd.I Pamekasan, 09/04/1973 S1 Guru
8 Luki, S.Pd.I Pamekasan, 09/07/1977 S1 WK. Sarpas
9 Zainullah, SE,M.Pd Sumenep, 01/12/1980 S2 Kepala TU
10 Dalilah, S.Si, Pamekasan, 03/06/1981 S2 Guru
11 Kusairi, S.Pd Pamekasan, 02/04/1977 S1 Guru
12 Mohammad fata, S.Pd Pamekasan, 02/03/1979 S1 Guru

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


13 Devi hamid, S.Pd Pamekasan, 14/08/1983 S1 Guru
14 Moh.hasib, S.Pd Pamekasan, 03/02/1984 S1 WK
Kesiswaan
15 Aan Yuliana, SE Pamekasan, 12/10/1983 S1 Lab IPS
16 Nurul Laily, S.Pd Sumenep, 07/05/1988 S1 Guru
17 Sarifatul aini, S.Pd Pamekasan, 12/10/1980 S1 Guru
18 Holis, S.Pd Sumenep, 02/0/1983 S1 Guru
19 Budiyanto, S.Sos.I, M.Pd Pamekasan, 14/06/1979 S2 Guru
20 Faridah rohmawati, S.Pd Banyuwangi, 07/02/1980 S1 Guru
21 Zainul hasan, S.Pd Pamekasan, 02/01/1983 S1 Lab Biologi
22 Mohammad amin, M.HI Sumenep, 19/01/1980 S2 Guru
23 Nur Hilalah, M.Pd.I Sumenep, 04/09/1984 S2 Guru
24 M jufri suwandi, S.Pd Pamekasan, 02/07/1976 S1 Guru
25 Hendri kurniawan,S.Si Pamekasan, 11/04/1986 S1 Lab Fisika
26 Farhat, S.Pd Pamekasan, 31/10/1987 S1 Kepala
Madrasah
27 Ainur rozik, S.Pd Pamekasan, 15/05/1987 S1 Guru
28 Moh Arif, S.Si Sumenep, 07/02/1988 S1 Guru
29 Siti maisura, S.Pd Sumenep, 17/12/1989 S1 Guru
30 Kutsiyah, S.Pd Sumenep, 01/06/1989 S1 Guru
31 Hanatun, S.Th.I Pamekasan, 13/08/1983 S1 Guru
32 Syaiful anwar, S.H.I Sumenep, 11/02/1988 S1 Guru
33 Kusairi, S.Pd Pamekasan, 09/08/1998 S1 Guru
34 Achmad Baidlawi, S.Pd Pamekasan, 01/07/1987 S1 Guru
35 Moh. Helmi, S.kom Pamekasan, 22/03/1989 S1 Guru
36 Moh. Shohibul Bahri, S.Sy Sumenep, 15/01/1988 S1 Guru
37 Nurul Yakin, S.Pd Pamekasan, 08/0.../1985 S1 Guru
38 Agus Salim Widiyanto, S.Pd Pamekasan, 04/07/1987 S1 Kepala
Perpus
39 Ach. Baidawi Karim, S.Sos.I Sumenep, 20/08/1990 S1 Guru
40 Ach. Humaidi, S.Pd Pamekasan, 01/01/1987 S1 Guru
41 Nur Rizka Febrianti, S.Pd Pamekasan, 01/01/1990 S1 Guru
42 Yenni Susilowati, S.Pd Pamekasan, 01/01/1993 S1 Guru
43 Dwi Handayani, S.Pd Malang, 17/02/1983 S1 Guru
44 Dhaevatun Fitriyah, S.Pd Pamekasan, 24/11/1992 S1 Guru
45 Muhammad Rabik, S.Pd Pamekasan, 12/08/1989 S1 Guru

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


46 Jundullah, S.Pd Pamekasan, 06/06/ 1989 S1 Guru
47 Muhdi, S.Th.I Pamekasan, 06/07/1983 S1 Guru
48 Bahri, S.Kom Sumenep, 05/08/1988 S1 Guru
49 Moh. Ridwa, S.Pd Pamekasan, 03/07/1986 S1 Guru
50 Yusmaninda Milawati, S.E Pamekasan, 07/10/1991 S1 Guru
51 Ach. Ubaidillah Gymnastir, S.Pd.I Pamekasan, 05/08/1983 S1 Guru
52 Nurul Hikmah, S.Pd Pamekasan, 24/11/1975 S1 Guru BK
53 Nur Fadilah Pamekasan, Guru BK
54 Rofiatul Jannah Guru BK
55 Ferry Nurhandika Eva Y, S.Pd
56 Stti Aisyah, S.Pd
57 Nur Hidayati, S.Pd
58 A

7. Kondisi Objektif Madrasah


a. Tanah dan Bangunan
1. Luas Tanah : 862 m2
2. Luas Bangunan : 480 m2
3. Status Tanah : Sertifikat

b. Data Siswa dan Tamatan

Tabel 3. Data Siswa dan Tamatan

Jumlah (Kelas
Kelas I Kelas 2 Kelas 3
1+2+3)
Tahun
Ajaran Jml Jml Jml Jml Jml Jml Jml Jml
Rombel Rombel Rombel
Siswa Siswa Siswa Siswa Rmbel

2016/2017 259 8 266 8 225 6 750 22

2017/2018 224 8 244 8 261 8 729 24

2018/2019 237 8 214 8 237 8 688 24

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


c. Data Sarana Prasarana

Tabel 4. Data Sarana dan Prasarana

Jumlah Jumlah Kategori kerusakan


Jenis Jumlah ruang ruang
No Rusak Rusak Rusak
Prasarana ruang kondisi kondisi
Ringan Sedang Berat
baik rusak

1 Ruang kelas 24 24 - - - -

2 Perpustakaan 1 1 - - - -

3 R. Lab. 1 1 - - - -
Kesenian

4 R. Lab. 1 1 - - - -
Biologi

5 R. Lab. Fisika 1 1 - - - -

6 R. Lab. Kimia 1 1 - - - -

7 R. Lab. 3 3 - - - -
Komputer

8 R. Lab. 1 1 - - - -
Bahasa

9 R. Lab. IPS 1 1

10 R. Pimpinan 1 1 - - - -

11 R. Guru 1 1 - - - -

12 R. Tata Usaha 1 1 - - - -

13 R. Konseling 1 1 - - - -

14 Tempat 1 1 - - - -
Beribadah

15 R. UKS 1 1 - - - -

16 Gudang 1 1 - - - -

17 R. Sirkulasi 1 1 - - - -

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


18 Tempat 1 1 - - - -
Olahraga

19 R. Organisasi 1 1 - - - -
Kesiswaan

20 R. Lainnya - - - - - -

d. Data Guru Menurut Mata Pelajaran

Tabel 5. Data Guru Menurut Mata Pelajaran

STATUS
PERSONEL SEKOLAH GT PNS GT YAS GTT JML
1 2 3 4 5
1. Kepala Sekolah 1 - - 1
2. PPKn - 1 2 3
3. Agama - 3 4 6
a. Alqu’an Hadist - 1 1 2
b. Fiqih - - 2 2
c. Aqidah Akhlak - 1 1 2
d. SKI - 1 1 2
4.Bahasa Arab - 1 1 2
4. Bahasa dan Sastra - 2 1 3
5. Bahasa Inggris - 1 3 4
6. Sejarah - - 2
7. Pendidikan Jasmani - 2 2
8. Matematika - 3 2 5
9. MIPA
a. Fisika - 1 2 3
b. Biologi - 2 2 4
c. Kimia - 1 1 2
10. IPS
a. Ekonomi - 4 4
b. Sosiologi - 1 1 2
c. Geografi - 1 2 3
d. Sejarah Budaya - - 1 1
e. Tata Negara - - - -

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


f. Antropologi - - - -
11. Pendidikan Seni - - 1 1
12. Bahasa Asing - - - -
13. Bimbingan Konseling - - 2 2
14. Muatan Lokal - 1 1
15. Kerajinan - - 1 1
16. Kejuruan - - - -
JUMLAH 1 26 34 61

e. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Tabel 6. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

No Keterangan Jumlah

Pendidik

1 Guru PNS diperbantukan tetap 0

2 Guru Tetap Yayasan 54

3 Guru Honorer 0

4 Guru Tidak Tetap 0

Tenaga Kependidikan

1 Tata Usaha 5

2 Security 2

3 Pustakawan 2

4 Tukang Parkir 2

5 Tukang Kebun 2

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


f. Jumlah dan Kondisi Buku Pelajaran

Tabel 7. Jumlah dan Kondisi Buku Pelajaran

Jumlah
Jenis Buku Keterangan
(exp)
1 2 3
Buku Paket 11.701
Buku Penunjang 688
Buku Fikisi 123

g. Fasilitas Lainnya

Tabel 8. Fasilitas Lainnya

Jenis Jumlah Keterangan

Telepon 0
Scanner 3
Warnet 3
Listrik 2
3000 Watt
Kapasitas
3000 Watt
Sumur 1

B. Gambaran Umum Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam di


Madrasah (Sturktur Orgaisasi BK, Visi BK, Misi BK, Tugas dan Fungsi
Konselor)
1. Struktur Organisasi BK
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen dalam
organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan
menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-
beda tersebut diintegrasikan (koordinasi).
organisasi adalah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang
untuk bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu.
Organisasi biasanya memanfaatkan suatu sumber daya tertentu misalnya
lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang, dan beberapa sumber

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


daya lain dalam rangka mencapai tujuan organisasi tersebut. Orang orang
yang terkumpul dalam sebuah organisasi sepakat untuk mencapai tujuan
tertentu melalui sumber daya secara sistematis dan rasional yang terkendali
dan adanya pemimpin organisasi yang akan memimpin operasional
organisasi dengan terencana.
Dari berbagai penjelasan diatas mengenai struktur organisasi maka
struktur organisasi bimbingan dan konseling di MA Sumber Bunngur ini
sebagai berikut :

Tabel 9. Struktur Organisasi Bimbingan Dan Konseling


MA Sumber Bungur

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


2. Visi Misi BK
Visi BK :
Terwujudnya layanan bimbingan dan konseling yang profesional
dalam memfasilitasi peserta didik/konseli dalam beriman, bertaqwa, unggul
dan mandiri dalam prestasi serta berwawasan intelektual yang tinggi dalam
menyongsong masa depan yang lebih baik.
Misi BK :
a. Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang mampu
memandirikan peserta didik dalam berfikir dan bertindak.
b. Menumbuhkan akhlak yang mulia dan berbudi pekerti yang luhur.
c. Membangun kerja sama dengan guru mata pelajaran,wali kelas, orang tua,
dunia usaha dan industri dengan pihak lain dalam rangka
menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang bermutu.
d. Mengembangkan potensi sesuai bakat dan minat peserta didik.

3. Tugas dan Fungsi Konselor


Menurut Mohamad Surya, dalam praktek kebanyakan konselor
sekolah hanya sedikit melakukan konseling, yang terbesar ialah
menggantikan tugas mengajar, menegakkan disiplin, memimpin
kelompokkerja, dan lainlain. Berikut ini adalah beberapa peranan konselor
di sekolah.6
a. Peranan konselor dalam praktek
Dalam hal ini, konselor berperan membantu siswa mencapai
pemahaman tentang drinya dan lingkungannya, serta membantu mereka
sehingga mampu membuat keputusan. Misalnya melakukan layanan
konseling individu.
b. Konselor sebagai administrator sekolah
Konselor sering melaksanakan tugas sebagai pemimpin sekolah,
sementara, bertanggung jawab atas kegiatan ekstrakurikuler, ikut
penerimaan murid baru, dan menyelenggarakan tes. Hal ini dikarenakan
konselor jarang melakukan konseling dan kurang kesempatan untuk
mengimplementasikan program pelayanan konseling secara murni.
c. Konselor sebagai generalis
Konselor terlibat dalam kegiatan orientasi, registrasi, penjadwalan,
perubahan jam pelajaran, testing, penjurusan, pemberian beasiswa, dan
lain-lain. Sebagai generalis, konselor lebih banyak mencurahkan waktu
untuk kegiatan lain dari pada untuk kegiatan profesional sebagai konselor.

6
. Drs. Moh Surya, “Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah”, (Bandung: CV. ILMU), 1975, hal, 146

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


d. Konselor sebagai agen pembaharuan.
Konselor dapat menjadi agen pembaharuan sebab konselor ahli
dalam masalah belajar, dan sekaligus mampu mengkomunikasikan
ilmunya kepada orang lain. Ia memahami perubahan sosial, oleh
karenanya mampu menjadi inovator di tempat ia bekerja.7
e. Konselor sebagai spesialis dalam psikologi
Konselor dapat dilibatkan dalam kegiatan pengembangan
kurikulum, khususnya hal-hal yang bersifat psikologis. Konselor dapat
membantu agar aktivitas kurikuler dapat mengembangkan spontanitas
siswa, sikap terbuka, dan pengembangan emosional.
f. Konselor sebagai ahli perilaku terapan
Tugas konselor adalah menerapkan teori dan hasil-hasil riset,
sehingga dapat membantu individu dan lembaganya mencapai tujuan.
Konselor dapat memanfaatkan dan memformulasikan behavioristik dalam
hubungannya dengan klien.8
g. Konselor sebagai manager
Konselor dapat menjadi konsulatan para guru dalam hal
mengelola berkas. Sehubungan dengan itu konselor harus sanggup
menangani berbagai segi program pelayanan yang memiliki ragam variasi
pengharapan dan peran seperti telah dikemukakan di atas. Untuk itu perlu
keahlian dalam perencanaan program, penilaian kebutuhan, strategi
evaluasi program, penetapan tujuan, pembiayaan, dan pembuatan
keputusan. Oleh karena itu beberapa fungsi konselor yang terkait dengan
hal tersebut adalah menjadwalkan kegiatan, melakukan testing, penelitian,
melakukan penilaian kebutuhan, sampai dengan menata file data.9
h. Konselor sebagai konsultan
Memberikan layanan konsultasi secara individual maupun
kelompok. Serta menyelengarakan konsultasi untuk para guru,
administrator dan orang tua siswa.
i. Konselor sebagai ”a helper professional”.
Konselor yang bertugas di sekolah, tugas utamanya adalah
membantu perkembangan siswa secara optimal, dengan cara membantu

7
. Prayitno dan Erman Amti, “Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling”, (Jakarta: PT. Rineka Cipta),
2004, hal,. 343
8
. Mohamad Surya, “Dasar-Dasar Penyuluhan (Konseling)”, (Jakarta: P2LPTK, 1988), hal,. 148
9
. Ibid, hal,. 149

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


siswa memahami dirinya sendiri dan lingkungannya, serta
meningkatkan kemampuan siswa membuat keputusan.10

Bimo Walgito menyebutkan fungsi konselor atau pembimbing di


sekolah adalah membantu kepala sekolah beserta stafnya di dalam
menyelenggarakan kesejahteraan sekolah (School welfare). Berdasarkan
fungsi ini, maka tugas konselor adalah sebagai berikut:11
a. Mengadakan penelitian maupun observasi terhadap situasi atau keadaan
sekolah, baik mengenai peralatannya, tenaganya, penyelenggaraannya
maupun aktifitas-aktifitas lainnya.
b. Berdasarkan atas hasil penelitian atau observasi tersebut, maka
pembimbing berkewajiban memberikan saran-saran atau pendapat-
pendapat kepada kepala sekolah ataupun kepada staf pengajar yang lain
demi kelancaran dan kebaikan sekolah.
c. Menyelenggarakan bimbingan terhadap anak-anak, baik yang
bersifat preventif, preservatif maupun yang bersifat korektif atau kuratif.
1) Bersifat preventif yaitu dengan tujuan menjaga jangan sampai anak-
anak mengalami kesulitan-kesulitan, menghindarkan hal-hal yang
tidak diinginkan. Hal ini dapat ditempuh dengan cara:12
a) Mengadakan papan bimbingan untuk berita-berita atau pedoman-
pedoman yang perlu mendapatkan perhatian dari anak-anak.
b) Mengadakan kotak masalah atau kotak tanya untuk menampung
segala persoalan-persoalan atau pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan secara tertulis, dengan demikian bila ada masalah dapat
segera diatasi.
c) Menyelenggarakan kartu pribadi, dengan demikian pembimbing
atau staf pengajar yang lain dapat mengetahui dari data anak bila
diperlukan.
d) Memberikan penjelasan-penjelasan atau ceramah-ceramah yang
dianggap penting, misalnya cara belajar yang efisien.
e) Mengadakan kelompok belajar, sebagai cara atau teknik belajar
yang cukup baik bila dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
f) Mengadakan diskusi dengan anak-anak secara kelompok atau
perseorangan mengenai cita-cita ataupun kelanjutan studi serta
pemilihan jabatan kelak.

10
. Iibid, hal,. 144
11
. Bimo Walgito, “Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah” (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan
Fakultas Psikologi UGM), 1986 hal,. 35-36
12
. Ibid, hal,. 37

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


g) Mengadakan hubungan yang harmonis dengan orang tua atau
wali murid, agar ada kerja sama yang baik antara sekolah dengan
rumah.
2) Bersifat preservatif ialah suatu usaha untuk menjaga keadaan yang
telah baik agar tetap baik, jangan sama keadaan yang telah baik
menjadi keadaan tidak baik.
3) Bersifat korektif atau kuratif ialah mengadakan konseling kepada
anak-anak yang mengalami kesulitan-kesulitan, yang tidak dapat
dipecahkan sendiri, yang membutuhkan pertolongan dari pihak lain.
Oleh karena itu, fungsi konselor di sekolah sangatlah penting.
Fungsi utama konselor adalah membantu siswa untuk lebih mengenal
diri dan lingkungannya serta membantu siswa mengentaskan masalah
yang dihadapi. Fungsi utama tersebut menyebabkan konselor
diwajibkan memenuhi persyaratan tertentu, yakni menguasai ilmu
bimbingan dan konseling baik secara teori maupun praktek serta
memiliki kepribadian yang baik. Disamping fungsi utama tersebut,
konselor memiliki peran yang penting dalam lingkungan sekolah.13

C. Gambaran Umum Pelaksanaan BK di Sekolah/Madrasah (Hasil Observasi)


Dari hasil pengamatan praktikan kepada guru BK di MA Sumber Bungur
dari segi pemberian layanan yaitu layanan yang diberikan sudah sangat
maksimal, dan layanan yang diberikan mencakup keseluruhan layanan yang
ditetapkan dalam POP BK (Pedoman Operasional Bimbingan & Konseling) yaitu
meliputi :
1. Pelayanan Dasar
Pelayanan dasar adalah salah satu komponen program pelayanan
bimbingan dan konseling komprehensif, yang saat ini dikembangkan di
indonesia. Pelayanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan
kepada seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman tersetruktur
secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka
mengembangkan prilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-
tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi
kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih
dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya.14
a. Bimbingan klasikal

13
. Ibid, hal. 38
14
. https://www.google.com/amp/s/akhmadsudrajat.wordpress.com/2012/02/07/pelayanan-dasar-
bimbingan-dan-konseling-kurikulum-bimbingan/amp/2019/09/12.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Bimbingan klasikal merupakan kegiatan layanan yang diberikan
kepada sejumlah peserta didik/konseli dalam satu rombongan belajar
dan dilaksanakan di kelas dalam bentuk tatap muka antara guru
bimbingan dan konseling atau konselor dengan peserta didik/konseli.
Metode bimbingan klasikal antara lain diskusi, bermain peran, dan
ekspositori. Bimbingan klasikal merupakan salah satu strategi layanan
dasar serta layanan peminatan dan perencanaan indivual pada komponen
program bimbingan dan konseling. Bimbingan klasikal diberikan
kepada semua peserta didik/konseli dan bersifat pengembangan,
pencegahan, dan pemeliharaan.15
Bimbingan klasikal ini dilaksanakan di Ma Sumber Bungur dan
diadakan pada setiap hari senin secara terjadwal di waktu upacara.
Bimbingan klasikal ini sudah terlaksana dengan maksimal juga materi
layanannya disesuaikan dengan program bimbingan konseling yang ada.
Kegiatan layanan bimbingan klasikal bertujuan membantu
peserta didik/konseli dapat mencapai kemandirian dalam kehidupannya,
perkembangan yang utuh dan optimal dalam bidang pribadi, sosial,
belajar, dan karir, serta mencapai keselarasan antara pikiran, perasaan
dan perilaku.
b. Bimbingan kelompok
Bimbingan kelompok adalah bantuan kepada kelompok-
kelompok kecil yang terdiri atas 2-10 peserta didik/konseli agar mereka
mampu melakukan pencegahan masalah, pemeliharaan nilai-nilai, dan
pengembangan keterampilan-keterampilan hidup yang dibutuhkan.
Bimbingan kelompok harus dirancang sebelumnya dan harus sesuai
dengan kebutuhan nyata anggota kelompok.16
Bimbingan kelompok ini juga sudah terlaksana dengan maksimal
dan bahkan bimbingan kelompok ini dilaksanakan hampir setiap hari
dari begitu banyaknya siswa yang terlambat datang ke sekolah sehingga
untuk melaksanakan bimbingan kelompok ini tidak harus mencari
peserta didik karena setiap harinya sudah ada untuk dilaksanakannya
bimbingan kelompok.
c. Bimbingan kelas besar
Bimbingan kelas besar/lintas kelas merupakan layanan
bimbingan klasikal yang melibatkan peserta didik/konseli dari sejumlah

15
. Muh Farozin dkk, Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah
Menengah Atas, hal,. 62
16
. Ibid, hal,. 54-55

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


kelas pada tingkatan kelas yang sama dan atau berbeda sesuai dengan
tujuan layanan. Bimbingan lintas kelas merupakan kegiatan yang
bersifat pencegahan, pemeliharaan, dan pengembangan. Materi
bimbingan kelas besar atau lintas kelas diantaranya pengenalan
lingkungan sekolah, bridging course (masa orientasi sekolah), hari karir,
seminar bahaya narkoba, keamanan berlalu lintas, talkshow reproduksi
sehat, internet sehat, literasi digital, dan kunjungan belajar ke perguruan
tinggi.17
Bimbingan kelas besar di MA Sumber Bungur ini dilakasanakan
1 tahun sekali dan ini merupakan kegiatan/program tahunan guru BK.
Bimbingan kelas besar/lintas kelas bertujuan memberikan
pengalaman, wawasan, serta pemahaman yang menjadi kebutuhan
peserta didik/konseli, baik dalam bidang perkembangan pribadi, sosial,
belajar, maupun karir.
2. Pelayanan Responsif
Layanan responsif adalah pemberian bantuan kepada konseli yang
menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan
segera, seabab jika tidak dengan segera dibantu dapat menimbulkan
gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas.
Layanan responsif adalah layanan bimbingan yang bertujuan
membantu memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh peserta
didik pada saat ini dan layanan ini diberikan kepada peserta didik dengan
segera.18
a. Konseling Individu
Konseling individual merupakan proses interaktif yang dicirikan
oleh hubungan yang unik antara guru bimbingan dan konseling atau
konselor dengan peserta didik/konseli yang mengarah pada perubahan
perilaku, konstruksi pribadi, kemampuan mengatasi situasi hidup dan
keterampilan membuat keputusan. Konseling individual diberikan baik
kepada peserta didik/konseli yang datang sendiri maupun diundang.
Peserta didik/konseli diundang oleh guru bimbingan dan konseling
atau konselor berdasarkan hasil asesmen, referal, dan observasi.19
Berdasarkan dari paparan diatas tentang konseling individu, di
MA sumber bungur ini sudah terlaksana semua dengan maksimal yang
mana dalam hal ini bentuk terlaksananya yaitu guru BK (ibu Nurul

17
. Ibid, hal., 63-64
18
. http://diahastutisaputriretnaningsih.b;ogspot.com/2015/07layanan-responsif-dalam-
bimbingan_13.html?m=1/2019/09/12
19
. Ibid, hal,. 48

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Hikmah) melaksanakan konseling individu dengan peserta didik
dipanggil ke ruang BK. Adapun pelanggaran-pelanggaran yang
dilakukan peserta didik tersebut diketahui dengan melihat buku pribadi
siswa yang setiap bulannya di kumpulkan kepada guru BK dan juga
diketahui berdasarkan catatan guru BK/konselor (buku pelanggaran
datang terlambat, laporan dari guru mapel dan wali kelas, dan catatan
siswa tidak masuk sekolah).
Konseling individu yang dilakukan oleh guru BK di MA Sumber
Bungur ini bertujuan untuk memfasilitasi peserta didik/konseli untuk
melakukan perubahan perilaku, mengkonstruksi pikiran,
mengembangkan kemampuan, mengatasi situasi kehidupan, membuat
keputusan yang bermakna bagi dirinya dan berkomitmen untuk
mewujudkan keputusan dengan penuh tanggung jawab dalam
kehidupannya.
b. Konseling Kelompok
Konseling kelompok adalah layanan konseling yang diberikan
kepada sejumlah peserta didik/konseli dalam suasana kelompok dengan
memanfaatkan dinamika kelompok untuk saling belajar dari
pengalaman para anggotanya sehingga peserta didik/konseli dapat
mengatasi masalah.20
Konseling kelompok ini juga sudah terlaksana dengan maksimal
namun tidak dilaksankan secara terjadwal seperti bimbingan klasikal
dan bimbingan konseling akan tetapi dilaksanakannya secara jarang-
jarang karena tidak cukupnya waktu yang ada.
Tujuan konseling kelompok ini adalah memfasilitasi peserta
didik/konseli melakukan perubahan perilaku, mengkonstruksi pikiran,
mengembangkan kemampuan mengatasi situasi kehidupan, membuat
keputusan yang bermakna bagi dirinya dan berkomitmen untuk
mewujudkan keputusan dengan penuh tanggung jawab dalam
kehidupannya dengan memanfaatkan kekuatan (situasi) kelompok.
c. Konsultasi
Konsultasi merupakan proses pemberian masukan kepada
konsulti atau upaya memperoleh dukungan dalam perencanan,
pelaksanaan dan evaluasi program layanan. Artinya, guru bimbingan

20
. Ibid, hal,. 50

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


dan konseling atau konselor dapat berperan baik sebagai konsultan
maupun konsulti.21
Layanan konsultasi bisa dilaksanakan apabila ada siswa yang
ingin berkonsultasi kepada guru BK, siswa yang berkonsultasi kepada
guru BK terdapat dengan permasalahan pribadi, belajar, sosial, dan karir
sehingga guru BK mengarahkan dan juga membantu dalam
permasalahan yang dihadapi oleh siswa.
d. Kolaborasi
Kolaborasi adalah suatu kegiatan kerjasama interaktif antara
guru bimbingan dan konseling atau konselor dengan pihak lain (guru
mata pelajaran, orang tua, ahli lain dan lembaga), yang dapat
memberikan sumbangan pemikiran dan atau tenaga untuk
mengembangkan dan melaksanakan program layanan bimbingan dan
konseling. Kerja sama tersebut dilakukan dengan komunikasi serta
berbagi pemikiran, gagasan dan atau tenaga secara berkesinambungan.22
Layanan kolaborasi di MA Sumber Bungur ini terlaksana ketika
ada guru mapel atau wali kelas berbicara mengenai siswanya yang
mengalami kesulitan atau melanggar peraturan seperti : sering terlambat
masuk kelas setelah jam istirahat, tidur dalam kelas dan lain sebagainya,
sehingga layanan kolaborasi ini terlaksana.
e. Konferensi kasus
Konferensi kasus adalah kegiatan untuk membahas dan
menemukan penyelesaian masalah yang dihadapi peserta didik/konseli
dengan pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan
dan komitmen. Konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup (rahasia),
setiap pembicaraan yang terjadi hanya untuk diketahui oleh para peserta
konferensi. Konferensi kasus dilakukan dalam suasana kekeluargaan
dan bukan untuk menghakimi peserta didik/konseli.23
f. Alih tangan kasus
Alih tangan kasus adalah suatu tindakan mengalihkan
penanganan masalah peserta didik/konseli dari satu pihak kepada pihak
lain yang lebih berwenang dan memiliki keahlian. Guru bimbingan dan
konseling atau konselor melakukan alih tangan kasus kepada pihak lain
karena keahlian dan kewenangannya baik di sekolah (misalnya guru
mata pelajaran) maupun di luar sekolah (misalnya psikolog, dokter,

21
. Ibid, hal,. 64
22
. Ibid, hal,. 66
23
. Ibid, hal,. 70

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


psikiater). Sebaliknya guru bimbingan dan konseling atau konselor
menerima alih tangan kasus peserta didik dari wali kelas, guru mata
pelajaran, manajemen sekolah, dan kepala sekolah.24
Alih tangan kasus bertujuan untuk membantu peserta
didik/konseli menemukan jalan keluar terbaik bagi masalah yang
dialaminya apabila bantuan yang dibutuhkan diluar kompetensi dan
kewenangan yang dimiliki oleh guru bimbingan dan konseling atau
konselor.
g. Home visite
Kunjungan rumah adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru
bimbingan dan konseling atau konselor dalam rangka melengkapi data,
klarifikasi, konsultasi dan kolaborasi melalui pertemuan tatap muka
dengan orang tua/wali peserta didik/konseli di tempat tinggal yang
bersangkutan.25
Pelaksanaan home visite biasanya dilaksanakan ketika siswa
sering tidak masuk, siswa sering datang terlambat, dan biasanya siswa
yang dipanggil orang tuanya tidak kunjung datang maka guru BK
melakukan kunjungan rumah/home visite. Adapun terlaksananya home
visite ini di MA sumber bungur sudah sangat maksimal dan sudah ada
bukti atau dampak pada peserta didik yang dilakukan kunjungan rumah.
Tujuan dari kunjungan rumah/home visite ini yaitu: 1).
Membangun hubungan baik dengan orangtua/wali peserta didik/konseli,
2). Melengkapi dan klarifikasi data tentang peserta didik/konseli, 3).
Mengkonsultasikan serta membangun kolaborasi untuk pemecahan
masalah peserta didik/konseli.
3. Perencanaan Individual
a. Konseling Individu
Konseling individu yang dilakukan oleh guru BK di MA Sumber
Bungur ini bertujuan untuk memfasilitasi peserta didik/konseli untuk
melakukan perencanaan, untuk menempuh sekolah lanjutan atau
merencanakan sebuah karir dan merencanakan ke jenjang selajutnya
untuk membuat keputusan yang bermakna bagi dirinya dan
berkomitmen untuk mewujudkan keputusan dengan penuh tanggung
jawab dalam kehidupannya.

24
. Ibid, hal,. 67
25
. Ibid, hal,. 68

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


b. Konsultasi
Setelah dilaksanakannya layanan konsultasi ini bertujuan agar
sebagai konsultan, memberikan masukan kepada konsulti dan sebagai
konsulti, memperoleh dukungan dalam perencanan, pelaksanaan dan
evaluasi program layanan bimbingan dan konseling
c. Kolaborasi
Adapun diadakannya kolaborasi ini bertujuan untuk menjalin
hubungan baik dengan pihak lain yang dilibatkan dalam pelaksanaan
program bimbingan dan konseling serta memperoleh sumbangan
pemikiran, gagasan dan tenaga yang diperlukan dalam melaksanakan
program bimbingan dan konseling.
4. Dukungan Sistem
a. Administrasi BK
Adapaun administrasi di MA Sumber Bungur ini meliputi:
1. Surat
a) Surat izin tidak masuk sekolah
b) Surat izin meninggalkan kelas
1) Pengangan siswa
2) Pegangan kelas/guru mapel
c) Surat keterangan datang terlambat ke sekolah
2. Absensi siswa
a) Pegangan siswa setiap kelas
b) Pegangan guru BK/konselor
3. Daftar pembukuan
a) Pembukuan surat izin meninggalkan kelas
b) Pembukuan surat izin tidak masuk sekolah
c) Pembukuan buku tatib/pelanggaran siswa
1) Pegangan konselor
2) Pegangan siswa
d) Pembukuan daftar tamu
e) Pembukuan tatib dalam 1 tahun
f) Surat pernyataan
g) Surat keluar
h) Surat masuk
i) Daftar pelanggaran siswa
4. Jurnal pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
5. Laporan pelaksanaan layanan konseling individual
6. Daftar nama siswa penerima layanan bimbingan dan konseling

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


b. Papan Info/Mading BK
Dalam sebuah lembaga tentunya akan ada yang namanya papan
info atau papan pengumuman, karena itu akan berguna bagi siswa-siswi
untuk mengetahui informasi-informasi yang ada di madrasah.
Adapun di MA sumber bungur ini papan infonya yaitu ada 2
papan
1. Untuk papan info secara umum
2. Untuk papan info khusus BK
c. Tugas Tambahan guru BK
1. Menjadi panitia PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru)
2. Menjadi panitia HUT RI
d. Pengembangan Profesi Guru BK
1) MGBK
2) Sekolah Lanjutan
Guru bk/konselor di MA sumber bungur ada 3 guru BK ada
yang melanjutkan studi lanjutan ke jenjang pendidikan S2 dan ada
pula yang tidak melanjutkan. Adapun yang melanjutkan ke jenjang
pendidikan S2 yaitu kordinator BK (Nurul Hikmah) dan yang tidak
melnjutkan ke jenjang selnjutnya yaitu Noer Fadilah dan Rofi’atul
Jannah.

Beberapa layanan diatas merupakan satu kesatuan dari program yang ada
di MA Sumber Bungur pakong, adapun program unggulan Bimbingan &
Konseling yang ada di MA Sumber Bungur antara lain:
1. Campus Expo
Campus Expo merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh
guru BK di MA Sumber Bungur, ini merupakan bentuk kerja sama antara
guru bK dengan alumni yang tersebar diberbagai penjuru indonesia, mulai
dari kampus negeri yang faforit dan juga kampus swasta yang faforit
2. Inspiration Class
Bentuk kerja sama dengan alumni yang lain adalah Inspiration Class,
dimana alumniyang sudah sukses diundang untuk memberikan motivasi
kepada adik-adik tingkatnya sehingga bisa meniru jejak kesuksesannya.
3. Go Card
Go Card merupakan kartu yang didesain oleh guru BK untuk
mengatasi masalah ketertiban siswa saat keluar masuk kelas pada jam KBM
berlangsung atau hendak keluar sekolah jika memiliki kepentingan yang
mendesak.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


4. Buku Tata Tertib Siswa
Buku Tata Tertib Siswa ini merupakan media yang digunakan oleh
konselor untuk mengatasi masalah siswa di madrasah. Didalamnya terdapat
beberapa jenis pelanggaran beserta bobot poin pelanggarannya.
Buku tatib ini dikumpulkan ke guru bk setiap bulannya untuk
merekap semua pelanggaran dan diberikan kepada orang tua siswa pada saat
pembagian raport. Agar orang tua siswa mengetahui atas pelanggaran-
pelanggaran yang dilakukan di madrasah.

Jadi berdasarkan hasil dari observasi yang praktikan lakukan di MA


Sumber Bungur ini terdapat beberapa masalah yang dihadapi oleh siswa yaitu
kedisiplinan dan kerapian serta tidak taat dalam mematuhi peraturan dan lain
sebagainya. Kedisiplinan yang dimaksud yaitu siswa yang datangnya selalu
terlambat ke sekolah sehingga siswa tersebut akan dikenakan sanksi dan bobot,
serta juga yang dimaksud dengan kerapian yaitu dari segi berpakain, dari mulai
ujung rambut sampai ujung kaki. Adapun pelanggaran lain yaitu siswa tidak taat
peraturan yaitu siswa yang melanggar peraturan yang ada di sekolah seperti
atribut pakaian tidak lengkap, kaos kaki harus panjang, sepatu harus hitam dan
lain sebagainya.

D. Prosedur Layanan BK di Sekolah/Madrasah


Tabel 10. Mekanisme pelayanan siswa bermasalah
MA Sumber Bungur

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


BAB III

PELAKSANAAN PBKPI 2 DI MADRASAH

A. Persiapan
Sebelum dilaksanakannya PBKPI 2 ini, kelompok kami pertama-tama
melakukan observasi ke MA Sumber Bungur yang mana observasi ini kami
meminta izin kepada kepala sekolah MA Sumber Bungur terlebih dahulu untuk
melakukan observasi dan alhamdulillah diizinkan lalu disarankan langsung
menanyakan ke guru BK. Adapun teknik yang digunakan kami untuk melakukan
observasi yaitu menggunakan wawancara kepada guru BK di MA Sumber
Bungur untuk mendapatkan beberapa info dan juga data-data yang ada. Sehingga
dari hasil itulah kami menjadikan bahan untuk merencanakan kegiatan yang akan
diterapkan nantinya di MA Sumber Bungur agar kami tidak kebingungan
melaksanakannya.
Dari hasil observasi kami di MA Sumber Bungur kami mendapatkan
beberapa hal yang bisa dijadikan acuan yang diantaranya adalah penysunan
RPLBK, pelaksanaan Pengumpulan Data, program BK, layanan bimbingan dan
konseling serta bimbingan klasikal dan kelompok.
Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar praktikan menyiapkan
beberapa program yang akan digunakan untuk disampaikan kepada peserta didik
antara lain berupa program RPLBK (Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan
dan Konseling) yang berisi tentang materi dan tujuan, absensi siswa, dan media
yang akan digunakan pada saat praktek mengajar di sekolah. Hal ini merupakan
hal yang sangat penting kesiapannya karena dari bahan-bahan ajar tersebut akan
sangat mendukung dan menunjang terhadap keberhasilan dan lancarnya proses
kegiatan belajar mengajar seperti halnya RPLBK. Seperti yang telah kita ketahui
bahwasanya guru pengajar yang baik tidak mungkin tanpa adanya persiapan yang
cukup untuk menyampaikan materi secara lancar, dan itu bentuk/wujud dari
seorang guru yang profesional. Dalam proses menyiapkan bahan pembelajaran
praktikan melakukan tahapan-tahapan sebagai pelengkap dalam proses
pembelajaran, diantaranya :
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling
(RPLBK).
2. Mempersiapkan materi
Hal ini sangat penting dilakukan agar proses belajar mengajar dan
Layanan BK berjalan dengan baik dan lancar. Persiapan ini harus
mempunyai banyak ide kreatif salah satunya dengan menggunakan media

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


pembelajaran. Materi yang akan diajarkan bisa dikemas dengan semenarik
mungkin seperti dengan mengadakan game atau simulasi dan ice breaking
untuk disajikan agar siswa tidak bosan dan tetap antusias dari awal
pembelajaran sampai akhir.
3. Mempersiapkan absensi kehadiran siswa
Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar, tentunya guru perlu
mempersiapkan absensi siswa untuk mengetahui kehadiran siswa di kelas,
siapa saja yang tidak masuk tanpa keterangan (alfa), sakit, ataupun izin.
Dengan absensi ini akan menjadi mudah mengingat nama siswa dan bisa
mempermudah memberikan nilai tambahan untuk siswa yang aktif dan yang
tidak aktif didalam kelas.
4. Mempersiapkan lembar penilaian untuk bahan evaluasi. Karena akan
mempermudah menilai pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa selama
KBM.
5. Mempersiapkan fisik dan mental.
6. Merencanakan dan mempersiapkan Layanan-layanan BK seperti:
a. Konseling individual
b. Konseling kelompok
c. Bimbingan kelompok
d. Bimbingan klasikal
e. Bimbingan kelas besar atau lintas kelas
f. Konsultasi
g. Kolaborasi
h. Alihtangan kasus
i. Konferensi kasus
7. Merencankan layanan bimbingan dan konseling yang melalui media meliputi:
a. Papan bimbingan
b. Kotak masalah
c. Leaflet dan
d. Pengembangan media bimbingan dan konseling.

B. Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling oleh Praktikan


Pelaksanaan pemberian materi layanan bimbingan dan konseling
berdasarkan dari hasil analisis angket kebutuhan peserta didik, berikut ini
paparan kegiatan praktikan PBKPI 2 di MA Sumber Bungur :
1. Pelayanan Dasar
Pelayanan dasar adalah salah satu komponen program pelayanan
bimbingan dan konseling komprehensif, yang saat ini dikembangkan di

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


indonesia. Pelayanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan
kepada seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman tersetruktur
secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka
mengembangkan prilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-
tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi
kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih
dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya.
Tujuan layanan ini adalah untuk membantu seluruh konseli atau
peserta didik agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental
yang sehat, memperoleh keterampilan dasar hidupnya, atau dengan kata lain
membantu konseli agar mereka dapat mencapai tugas-tugas
perkembangannya, yang dapat dilakukan melalui strategi layanan klasikal
dan strategi layanan kelompok.
a. Bimbingan klasikal
Bimbingan klasikal merupakan kegiatan layanan yang diberikan
kepada sejumlah peserta didik/konseli dalam satu rombongan belajar
dan dilaksanakan di kelas dalam bentuk tatap muka antara guru
bimbingan dan konseling atau konselor dengan peserta didik/konseli.
Metode bimbingan klasikal antara lain diskusi, bermain peran, dan
ekspositori. Bimbingan klasikal merupakan salah satu strategi layanan
dasar serta layanan peminatan dan perencanaan indivual pada komponen
program bimbingan dan konseling. Bimbingan klasikal diberikan
kepada semua peserta didik/konseli dan bersifat pengembangan,
pencegahan, dan pemeliharaan.
Teknik dan metode yang digunakan:
1) Bimbingan klasikal menggunakan metode
ekspositori/ceramah, diskusi, dan permainan games.
Sementara, media menggunakan power point dan kertas
bergambar.
2) Praktikan berancana memberikan materi tentang “Bahaya
Narkoba” dengan tujuan:
a) Agar peserta didik mampu/dapat mengetahui akibat dari
memakai narkoba.
b) Agar peserta didik mampu/dapat memahami apa itu
narkoba.
c) Agar peserta didik mampu/dapat membuat catatan
intisari dari bahaya narkoba.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


d) Agar peserta didik mampu/dapat mengetahui cara
menghindari atau pencegahan dari penggunaan narkoba
dengan cara pandai memilih teman dalam bergaul,
memperbanyak ibadah, terbuka dengan keluarga
maupun teman.
3) Praktikan berencana memberikan materi tentang “Adab
Belajar Menurut Islam” dengan tujuan:
a) Agar peserta didik mampu/dapat ikhlas karena Allah
dalam menimba ilmu,
b) Agar peserta didik mampu memahami cara
menghilangkan kebodohan dirinya dan orang lain,
c) Agar peserta didik mampu/dapat berniat menuntut ilmu
untuk membela syariat,
d) Agar peserta didik mampu berlapang dada dalam
menerima perbedaan pendapat,
e) Agar peserta didik mampu mengamalkan ilmu yang
telah didapatkannya dan agar peserta didik
mampu/dapat menghormati para guru dan
memuliakannya
4) Praktikan berencana memberikan materi tentang
“Perencanaan karir masa depan” yang bertujuan:
a) Agar peserta didik/konseli dapat memahami arti
pentingnya perencanaan karir
b) Agar peserta didik/konseli dapat memahami langkah-
langkah dalam merencanakan karir
c) Agar peserta didik/konseli dapat memahami rumus
dalam memilih karir
b. Bimbingan kelompok
bimbingan kelompok dimaksudkan untuk siswa secara bersama-
bersama memperoleh berbagai materi yang disampaikan praktikan
supaya berguna untuk pertimbangan dalam mengaambil keputusan.
Adapun teknik dan metode yang digunakan sebagaimana berikut
ini :
1) Bimbingaan kelompok menggunaakan metode
permainan/games dan diskusi.
2) Praktikan dalam hal ini akan memberikan permainan/games
mengenaai who am i kepada peserta didik dengan tujuan :
a) Agar peserta didik dapat mengenali dirinya sendiri.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


b) Agar peserta didik mengetahui manfaat mengenali dirinya
sendiri.
c) Agar peserta didik mengetahui cara mengenali dirinya
sendiri.
3) Praktikan dalam hal ini akan memberikan materi tentang
“Empati dan permainan drama” kepada peserta didik melalui
papan nama, script drama, dan role play dengan tujuan
mempererat jalinan persahabatan yang lebih akrab dengan
memperhatikan norma yang berlaku.
c. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk mengumpulkan data-data
siswa dalam kepentingan bimbingan dan konseling, yang diantaranya
pengumpulan data siswa tersebut melalui :
1) AKPD adalah Angket Kebutuhan Peserta Didik;
2) Angket Sosiometri adalah suatu angket untuk mengetahui tingkat
hubungan sosial peserta didik;
3) Absensi Siswa adalah alat untuk mengetahui tingkat kehadiran
peserta didik didalam kelas saat KBM berlangsung;
4) Data Pribadi Siswa yaitu digunakan untuk melengkapi laporan dan
memperdalam pengeteahuan praktikan tentang peserta didik;
5) Hasil Wawancara Dengan Guru Mapel dan Wali Kelas
Wawancara ini digunakan untuk mengetahui masalah yang di alami
peserta didik dilihat dari pendapat para guru yang mengajar peserta
didik tersebut.
2. Layanan responsif
Layanan responsif merupakan pemberian bantuan bagi konseli atau
peserta didik yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan
pertolongan dengan segera, sebab jika tidak segara dibantu dapat
menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas
perkembangan.
Layanan responsif adalah layanan bimbingan yang bertujuan
membantu memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh peserta
didik pada saat ini dan layanan ini diberikan kepada peserta didik dengan
segera.
a. Konseling individual
Layanan konseling individual dilakukan dengan tatap muka
antara mahasiswa praktikan dengan peserta didik dalam rangka

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


pembahasan dan pengentasan masalah peserta didik. Tetapi tetap
pemecahan masalah ada di tangan peserta didik.
Tujuan layanan konseling individual ini adalah membantu
peserta didik/konseli untuk melakukan perubahan perilaku,
mengkonstruksi pikiran, mengembangkan kemampuan, mengatasi
situasi kehidupan, membuat keputusan yang bermakna bagi dirinya
dan berkomitmen untuk mewujudkan keputusan dengan penuh
tanggung jawab dalam kehidupannya dan juga membantu peserta didik
untuk mengetahui dirinya, mau menerima dirinya apa adanya, bisa
mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga bisa
mengaktualisasikan dirinya dan mampu memecahkan masalahnya.
b. Konseling kelompok
Layanan konseling kelompok merupakan bantuan yang
memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk
pembahasan dan pemecahan masalah yang dialami melalui dinamika
kelompok. Layanan konseling kelompok merupakan layanan konseling
yang dilakukan dalam suasana kelompok. Masalah-masalah yang
dibahas merupakan masalah individu masing-masing yang saling
dialami dalam kelompok. Masalah yang dialami mencakup masalah
pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Oleh karena itu, setiap anggota kelompok dapat mengungkapkan
masalah yang dirasakannya. Anggota kelompok saling memberi
masukan dan saran. Pembahasan masalah dilakukan secara intensif oleh
seluruh anggota kelompok, masalah demi masalah, sehingga semua
masalah dibahas dan dipecahkan.

C. Evaluasi Kegiatan
Terkait dengan hasil evaluasi pembelajaran dan pelaksanaan layanan di
MA Sumber Bungur, praktikan memberi tugas sebagai bentuk evaluasi diri
siswa, memberikan games soal-soal terkait dengan apa yang dijelasakan didalam
kelas berupa bimbingan klasikal
1. Evaluasi diri
Evaluasi diri dilakukan untuk mengevaluasi siswa sejauh mana keefektifan
dari apa yang telah dilakukan selama mata pelajaran berlangsung. Dengan
cara memberikan soal games terhadap siswa sesuai dengan materi yang telah
disampaikan.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


2. Evaluasi pamong
Evaluasi pamong ini dilakukan agar mengetahui cara mengajar
praktikan apakah RPLBK-Nya yang dibuat sesuai dengan POP yang ada di
sekolah. Maka dari itu guru pamong mengawasi praktikan ketika pelajaran
berlangsung atau pelajaran sudah dimulai sampai KBM selesai. Dengan ini
guru pamong mengevaluasi praktikan mengajar, bisa membimbing dan
membina peserta didik dengan baik atau tidak, dan juga guru pamong
memberikan motivasi kepada kami agar selalu bagus dan optimis dalam
mengajar atau memberi materi didalam kelas.
3. Evaluasi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
Evaluasi dosen pembimbing lapangan dilakukan agar peserta praktik
mengajar mengetahui hal-hal yang perlu dilakukannya dan dosen
pembimbing lapangan ini meninjau pesrta praktik mengajar dilapangan
4. Evaluasi Penanggung Jawab Peserta PM 2, PMP 2, PBKPI 2
Evaluasi penanggung jawab peserta PM 2, PMP 2, PBKPI 2
dilakukan agar penanggung jawab mengtahui apa saja keluhan/kekurangan
yang dialami peserta PM 2, PMP 2, PBKPI 2 dan sejauh mana bisa
mengambil manfaat yang telah dilakukan di MA Sumber Bungur ini selama
praktik.
5. Evaluasi Supervisor
Evaluasi supervisor disini dilakukannya supaya peserta praktik
mengajar dapat memberikan laporan temuan-temuan yang sudah
ditemukannya selama berada di MA Sumber Bungur.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


BAB IV

ANALISIS PELAKSANAAN PBKPI 2 DI MADRASAH

A. Faktor Pendukung
Praktikan telah banyak melihat potensi yang dimiliki oleh siswa/siswi di
MA Sumber Bungur ini, salah satunya dibidang non akademik. Salah satu
diantara mereka juga ada yang memiliki potensi dalam bidang permainan/games
(volly, futsal, dan banjari+hadrah) dan jika hal ini masih diasah lebih dalam lagi
maka akan menjadi peluang besar bagi siswa/siswi menjadi orang yang sukses
dalam hal tersebut. Sedangkan dalam materi geografis dan ekonomi, ada
sebagian siswa yang memiliki kemampuan berbisnis yang sudah termasuk pada
kategori bagus.
Selain itu juga dalam bidang kebahasaan, siswa MA Sumber Bungur ini
memiliki potensi dalam menulis karya ilmiah dan juga sastra lainnya.
Kemudian dengan adanya prosedur penangan bagi siswa dapat
memaksimalkan dalam proses pelayanan Bimbingan dan Konseling. Dengan
begitu, siswa dapat memahami dan dengan mudah siswa dapat leluasa dalam
mengikuti pelayanan Bimbingan dan Konseling yang ada dimadrasah. Adapun
faktor pendukung lainnya yang dapat menunjang kelancaran pemberian layanan
diantaranya sebagai berikut :
1. Aplikasi instrumentasi data
Aplikasi instrumen data adalah kegiatan untuk mengumpulkan data
dan keterangan peserta didik, tentang lingkungan peserta didik dan
lingkungan lainnya.26
Aplikasi instrumen data ini dilakukannya untuk mengetahui setiap
peserta didik yang ada di Madrasah Aliyah Sumber Bungur, dengan tujuan
Guru BK dapat memahami peserta didiknya dengan segala karakteristiknya
dan memahami karakteristik lingkungannya. Dan aplikasi ini dapat
dilakukan dengan berbagai instrumen baik itu tes maupun non tes.
2. Himpunan data
Himpunan data adalah kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan
keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik.
Himpunan data diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematik,
komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup.27

26
. http://diahastutisaputriretnaningsih.blogspot.com/2013/10/faktor-faktor-kegiatan-pendukung
dan.html?m=1/2019/09/22
27
. Ibid

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


3. Kolaborasi
Kolaborasi ini dilakukannya supaya dapat memberikan sumbangan
pemikiran atau tenaga untuk mengembangkan dan melaksanakan program
layanan bimbingan dan konseling. Kerja sama tersebut dilakukan dengan
komunikasi serta berbagi pemikiran, gagasan atau tenaga secara
berkesinambungan. Kolaborasi ini di MA Sumber Bungur biasanya pertama
wali kelas mengkonsultasikan masalah peserta didiknya kepada guru BK dan
kedua guru BK mengkonsultasikan kepada kepala sekolah lalu muncullah
sebuah kolaborasi dengan orang tua peserta didik untuk membahas lebih
lanjut maslah tersebut.
4. Kegiatan khusus
a. Konfrensi kasus
Konferensi kasus adalah kegiatan untuk membahas
permasalahan peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh
pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan dan
komitmen bagi terentaskannya permasalahan klien. Pertemuan
konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup. Tujuan konferensi kasus
adalah untuk memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari
pihak yang terkait dan memiliki pengaruh kuat terhadap klien dalam
rangka pengentasan permasalahan klien.28
b. Home visite
Kunjungan rumah merupakan kegiatan untuk memperoleh data,
keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya
permasalahan peserta didik melalui kunjungan rumah klien. Kerja sama
dengan orang tua sangat diperlukan, dengan tujuan untuk memperoleh
keterangan dan membangun komitmen dari pihak orang tua atau
keluarga untuk mengentaskan permasalahan klien.29
5. Supervisi bimbingan di sekolah
Kegiatan supervisi oleh Kepala Madrasah sangat mendukung dengan
proses pelayanan bimbingan dan konseling di madrasah sehingga dalam
pelaksanaan konseling guru bk berjalan semestinya karna tenaga profesional
yang memadai.

28
. Ibid
29
. Ibid

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


B. Faktor penghambat
Di samping adanya faktor pendukung kegiatan bimbingan dan konseling
juga ada faktor yang menghambat dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling.
Adapun faktor dan masalah yang menghambat bimbingan dan konseling antara
lain sebagai berikut:
1. Guru BK yang terdiri dari 3 orang tidak sebanding dengan skala prioritas
asuhan peserta didik, yang seharusnya 1:150 namun hal itu tidak sesuai.
2. Keadaan Ruang Konseling yang masih dalam tahap renovasi sehingga dalam
melaksanakan kegiatan konseling, guru BK meminjam ruang kepala sekolah.
3. Siswa kurang memahami secara lebih bahwa Konselor/Guru BK sebagai
orang yang bisa membimbing, fasilitator dan lain sebagainya bukan polisi
sekolah ataupun tempat orang yang punya masalah
4. Siswa beranggapan bahwa guru BK merupakan guru yang menakutkan dan
juga apabila dipanggil guru BK mereka menganggap dirinya punya masalah.

Adapun hal lainnya yang dapat menghambat dalam proses pelaksanaan


konseling yang ada di madrasah, ada beberapa hal yang dapat menjadi
penghambat dalam pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konselig seperti :
1. Kurangnya tenaga BK di sekolah
Beberapa sekolah sudah merasakan perlunya petugas bimbingan di
sekolah, sebagai pembantu Kepala madrasah atau wali kelas dalam
menghadapi berbagai permasalahan peserta didik. Kekurangan tenaga
pembimbing sekolah menyebabkan terlalu berat beban tugas yang harus
dipikulnya dalam pelaksanaan bimbingan di madrasah, bila tenaga
pembimbing jumlah sedikit sekali untuk menangani siswa yang begitu
banyak tentunya tidak akan efektif dan efisien yang akhirnya akan menjadi
kendala bimbingan konseling.30
2. Job Description BK
Job description disni adalah rangkap jabatan, maksudnya dengan
rangkap jabatan yaitu yang biasanya guru BK hanya melakukan pelayanan
kepada peserta didik dimana dalam hal ini dilakukan sebagaimana mestinya
akan tetapi di berikan tugas yang lebih seperti tugas guru tatib diberikan
kepada guru BK sehingga dari hal inilah yang membuat siswa menganggap
guru BK sebagai polisi sekolah dan muncul persepsi kalau dipanggil guru
BK adalah siswa yang bermasalah, padahal sebenarnya tidak.

30
. Ibid

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


3. Kerjasama wali kelas dengan guru BK kurang
Struktur organisasi antara wali kelas dengan guru BK seharusnya ada
garis koordinasi karena penanganan pertama ketika ada masalah adalah guru
mata pelajaran dan wali kelas, dan setelah itu barulah kepada guru BK
sehingga antara guru mapel, wali kelas dan guru BK sama-sama mengetahui
permasalahan yang ada dalam diri siswa.
4. Kesadaran guru Mapel
Seharusnya guru mapel mempunyai kesadaran sendiri ketika ada
permasalahan peserta didik maka guru mapel menyelesaikannya terlebih
dahulu setelah itu barulah kepada guru BK, sehingga nampak kerjasamanya
antara guru mapel dengan guru BK.
5. Persepsi siswa terhadap guru BK
Kebanyakan peserta didik masih saja mempersepsikan guru BK
sebagai polisi sekolah karena kinerja guru BK di madrasah meliputi :
mendisiplinkan peserta didik, membantu permasalahan peserta didik dan lain
sebagainya.
6. Tidak adanya jam masuk kelas untuk guru BK
Tidak adanya jam masuk kelas untuk guru BK juga termasuk faktor
penghambat bagi proses pelayanan konseling sehingga apabila guru BK
tidak ada jam masuk kelas maka dalam melaksanakan bimbingan klasikal
dan sebagainya masih harus menunggu jam kosong
7. Sarana dan prasarana
Layanan bimbingan di sekolah mutlak memerlukan sarana dan
prasarana. Kebanyakan sarana dan prasarana yang digunakan masih
merangkap dengan fasilitas yang lainnya, seperti misalnya ruangan
bimbingan yang masih menyatu dengan ruang lainnya sehingga menjadi
penghambat dalam proses layanan konseling di madrasah.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sesuai dengan diadakannya praktik mengajar 2 (PM 2) ini, maka kami
selaku penulis dapat menarik beberapa kesimpulan bahwa:
Kegiatan PM 2 ini membantu mahasiswa untuk melaksanakan praktik
mengajar dan pelaksanan layanan Konseling. Proses pembelajaran yang
berlangsung selama 45 hari memberikan bayak pengalaman kepada kami selaku
guru pada masa kuliah PM 2 di MA Sumber Bungur. Kegiatan ini terasa sekali
manfaatnya bagi kami mahasiswa peserta PM 2 sebagai calon guru.
Melalui praktik mengajar 2 ini, kami memperoleh banyak pengalaman
tugas dan tanggung jawab seorang guru dalam proses belajar mengajar. Seorang
guru dituntut untuk mampu dan cakap dalam menciptakan suasana belajar yang
kondusif dan efektif saat pembelajaran berlangsung. Selain itu, juga harus
mampu dalam berkomunikasi yang edukatif antara guru dan siswa yang
mencakup 4 ranah yaitu ranah kognitif (kecerdasan intelektual) atau peningkatan
ilmu pengetahuan kepada siswa, ranah spritual (ranah keagamaan dalam
beribadah), ranah sosial (dalam berinteraksi atau bergaul) dan ranah
pisikomotorik (ranah keterampilan) atau amalan ilmu yang di dapat.
Selain itu, PM 2 juga memberikan kesempatan kepada kami mahasiswa
untuk memanfaatkan segala potensi ke arah yang lebih baik, mengembangkan
sikap dedikasi yang tinggi terhadap pengabdian dalam menjalankan tugas
keguruan. Namun yang lebih berharga yang kami dapat di PM 2 selama 45 hari
yaitu pengalaman yang sangat luar biasa dan menarik bagi hidup kami dan juga
agar kami terus mengasah sejauh mana kemampuan yang kami miliki dalam
mengaplikasikan 4 kompetensi yang kami miliki yaitu kompetensi pedagogik,
kompetensi profesionalisme, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.

B. Saran
1. Bagi guru pembimbing diharapkan untuk selalu membimbing praktikan
agar semua program bias berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan baik
serta bermanfaat.
2. Bagi mahasiswa PM 2, PMP 2, PBKPI 2 gelombang 1 dan gelombang 2
diwajibkan:

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


a. Menjaga nama baik IAIN Madura dan MA Sumber Bungur Pakong
dengan melaksanakan kegiatan sesuai dengan aturan dan prsedur
yang berlaku.
b. Mempersiapkan sesuatunya sedini mungkin agar dapat
memepermudah dalam proses berjalannya PM 2, PMP 2, PBKPI 2.
c. Mengembangkan dan menerapkan metode pembelajaran yang baru
dan lebih efektif, menarik serta efisien.
d. Menjaling hubungan yang baik dan kerjasama yang baik dengan
DPL, Supervisor, kepala madrasah, guru pamong, siswa dan semua
guru yang ada di MA Sumber Bungur.
3. Bagi Madrasah
a. Secepatnya menyediakan ruangan BK agar pelayanan Bimbingan dan
Konseling berjalan dengan efektif.
b. Supaya ada kerjasama dengan guru-guru yang lain dan bisa memahami
tugas guru BK maka setidaknya tidak terlalu memberikan tugas yang
berlebihan agar proses pelayanan dapat terlaksana dengan baik dan
maksimal.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


DAFTAR PUSTAKA

Syah Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya. 2017).
Aisa Anna, Buku Pedoman Praktikum, (Pamekasan: IAIN MADURA Press. 2019).
https://aliajah.wordpress.com/2013/03/19/pengertian-organisasi-secara-umum-dan-
pengertian-organisasi-menurut-para-ahli/
Surya,Moh, “Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah”, (Bandung: CV. ILMU. 1975).
Prayitno dan Amti Erman, “Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling”, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta. 2004).
Surya Mohamad, “Dasar-Dasar Penyuluhan (Konseling)”, (Jakarta: P2LPTK, 1988).
Walgito Bimo, “Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah” (Yogyakarta: Yayasan
Penerbitan Fakultas Psikologi UGM. 1986).
https://www.google.com/amp/s/akhmadsudrajat.wordpress.com/2012/02/07/pelayana
n-dasar-bimbingan-dan-konseling-kurikulum-bimbingan/amp/2019/09/12.
Muh Farozin dkk, Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling
Sekolah Menengah Atas.
http://diahastutisaputriretnaningsih.b;ogspot.com/2015/07layanan-responsif-dalam-
bimbingan_13.html?m=1/2019/09/12
http://diahastutisaputriretnaningsih.blogspot.com/2013/10/faktor-faktor-kegiatan-
pendukung dan.html?m=1/2019/09/22

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING (RPLBK)
MADRASAH ALIYAH SUMBER BUNGUR PAKONG
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Bimbingan Klasikal
A Komponen Layanan Layanan Informasi

B Bidang Layanan Belajar

C Topik Layanan Adab Belajar Menurut Islam

D Fungsi Layanan Pemeliharaan

E Tujuan Umum Landasan Hidup Religius :

Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan


bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

F Tujuan Khusus Peserta didik dapat memahami dan mengetahui bahwa menuntut
ilmu ada adabnya dalam kegiatan belajar sehari-hari dengan cara :

1. Peserta didik mampu/dapat ikhlas karena Allah dalam menimba


ilmu/belajar menurut islam.
2. Peserta didik mampu memahami cara menghilangkan kebodohan
dirinya dan orang lain.
3. Peserta didik mampu/dapat berniat menuntut ilmu untuk
membela syariat.
4. Peserta didik mampu berlapang dada dalam menerima perbedaan
pendapat.
5. Peserta didik mampu mengamalkan ilmu yang telah
didapatkannya
6. Peserta didik mampu/dapat menghormati para guru dan
memuliakannya
7. Peserta didik mampu/dapat mencari kebenaran dan sabar
G Sasaran Layanan Kelas XI IPS1

H Materi Layanan Adab Belajar Menurut Islam

1. Ikhlas karena Allah SWT.


2. Untuk menghilangkan kebodohan dari dirinya dan orang lain.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


3. Berniat menuntut “ilmu” untuk membela syari’at.
4. Lapang dada dalam menerima perbedaan pendapat
5. Mengamalkan “ilmu” yang telah didapatkan.
6. Menghormati para ulama dan memuliakan mereka.
7. Mencari kebenaran dan sabar.

I Waktu 1 kali pertemuan x 45 menit

J Sumber 1. https://www.facebook.com/permalink.php?id=53675467634855
9&story_fbid=558407427516617
2. Hhtp://brainly.co.id/tugas/1393025
3. http://www.alquran-sunnah.com/artikel/kategori/akhlak/726-
adab-dan-manfaat-menuntut-ilmu
K Metode/ Teknik Ceramah dan tanya jawab

L Media/ Alat LCD, Power Point, Laptop,

M Pelaksanaan

1.Tahap
Awal/Pendahuluan

a. Pernyataan 1. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyapa peserta


Tujuan didik dengan salam, lalu berdo’a dalam mengawali kegiatan
layanan.
2. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyampaikan
tujuan-tujuan yang akan dicapai.
b. Penjelasan Guru bimbingan dan konseling atau konselor menjelaskan langkah-
tentang langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik.
langkah-
langkah
kegiatan
c. Mengarahkan Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan
Kegiatan penjelasan tentang topik yang akan diberikan.
(konsolidasi)
d. Tahap Peralihan Guru bimbingan dan konseling atau konselor menanyakan kesiapan
(Transisi) peserta didik melaksanakan kegiatan dan memulai ke tahap inti.

2. Tahap Inti

a. Kegiatan guru Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan materi
Bimbingan dan

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Konseling atau yang telah disiapkan
konselor
b. Kegiatan Peserta didik melakukan berbagai kegiatan sesuai langkah-langkah
Peserta Didik dan tugas serta tanggung jawab yang telah dijelaskan.

3. Tahap Penutup

a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan


penguatan atau
b. Merencanakan tindak lanjut.
N Evaluasi

1. Evaluasi Proses 1. Guru bimbingan dan konseling atau konselor melakukan refleksi
bersama peserta didik.
2. Memberikan tugas terhadap peserta didik
2. Evaluasi Hasil Menganalisis tugas yang diberikan terhdap peserta didik

Lampiran : 1. Materi Bahaya Narkoba

2. LKS siswa

Mengetahui : Pamekasan, 25 Agustus


2019

Kepala Madrasah Guru BK/ Konselor

Farhat, S.Pd Nurul Hikmah, S.Pd

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


MATERI

Adab Belajar Menurut Islam

Sebaik-baik "ilmu" adalah"ilmu" yang bermanfaat bagi kehidupan alam


semesta.Dalam hal mencari "ilmu", para alim ulama telah sepakat bahwa mengetahui
adab ber"ilmu" lebih penting dari "ilmu" itu sendiri. Syaikh Muhammad bin Shalih
Al'Utsaimin dalam kitabnya "Kitabul Ilmi", menyebutkan beberapa adab dalam
mencari "ilmu", antara lain:

1. Ikhlas Karena Allah SWT.


Niat menuntut "ilmu" hendaklah karena Allah SWT. Apabila
seseorang menuntut "ilmu" hanya untuk mendapatkan gelar agar bisa
mendapatkan kedudukan yang tinggi atau ingin menjadi orang terpandang,
arau niat yang sejenisnya, maka Nabi SAW telah memperingatkan, seperti
Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud:
"Barangsiapa yang mempelajari suatu "ilmu" tidak karena Allah, dia
tidak akan mendapatkan harumnya surga di hari kiamat".
2. Untuk Menghilangkan Kebodohan dari Dirinya dan Orang Lain.
Semua manusia pada mulanya bodoh, maka dari itu kita harus berniat
menghilangkan kebodohan dengan cara menuntut "ilmu". Setelah kita
memiliki "ilmu", kita wajib mengajarkannya kepada orang lain untuk
menghilangkan kebodohan dari diri mereka. Rasulullah bersabda :
"Sampaikanlah dariku walaupun cuma satu ayat. (HR. Bukhari). Dan kita
sebagai umat "Islam" juga diwajibkan selalu untuk menuntut "ilmu" dan
menambah "ilmu" pengetahuan yang kita miliki seperti yang dijelaskan dalam
Al-Qur'an Surat Thaahaa Ayat 114 :
"Maka Maha Tinggi Allah Raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah
kamu tergesa-gesa membaca Al-Qur'an sebelum disempurnakan
mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah "Ya Tuhanku, tambahkanlah
kepadaku "ilmu" pengetahuan".
3. Berniat Menuntut "Ilmu" Untuk Membela Syari'at.
Penuntut "ilmu" harus membela agamanya dari hal-hal yang
menyimpang (bid'ah), sebagaimana ajaran Rasulullah SAW. Hal ini sulit
dilakukan, kecuali oleh orang yang memiliki "ilmu" yang benar, sesuai
petunjuk Al-Qur'an dan As-Sunnah.
4. Lapang Dada Dalam Menerima Perbedaan Pendapat.
Penuntut "ilmu" hendaknya menerima perbedaan pendapat dengan
lapang dada selama perbedaan itu pada persoalan ijtihad, bukan persoalan

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


aqidah. Jangan sampai kita menghina atau menjelekkan orang lain yang
kebetulan berbeda pendapat dengan kita. Hal ini sesuai dengan Surat Al-
Mujaadilah Ayat 11 yang telah dijelaskan di atas.
5. Mengamalkan "Ilmu" Yang Telah Didapatkan.
Salah satu adab yang terpenting bagi para penuntut "ilmu" adalah
mengamalkan "ilmu" yang telah diperoleh. Amal adalah buah dari "ilmu",
baik itu aqidah, ibadah, akhlak maupun muamalah. "Ilmu" tidak akan ada
manfaatnya kecuali diamalkan.
6. Menghormati Para Guru dan Memuliakan Mereka.
Penuntut "ilmu" harus selalu lapang dada dalam menerima perbedaan
pendapat yang terjadi di kalangan guru dan ulama. Jangan sampai kita
mengumpat atau mencela guru yang kebetulan keliru di dalam memutuskan
suatu masalah. Mengumpat orang awam saja sudah termasuk dosa besar
apalagi terhadap guru dan ulama.
7. Mencari Kebenaran dan Sabar.
Seorang penuntut "ilmu" harus mencari kebenaran dari "ilmu" yang
telah didapatkan. Ketika sampai kepada kita sebauah hadits misalnya, kita
harus meneliti lebih dulu tentang keshahihan hadits tersebut, kita harus sabar,
tidak boleh tergesa-gesa. Jangan sampai kita mempelajari satu pelajaran
setengah-setengah. Kalau seperti itu kita tidak akan mendapatkan apa-apa.
Itulah tadi beberapa adab dalam mencari "ilmu". Semoga kita
termasuk orang yang senang mencari "ilmu". Dan semoga Allah selalu
melindungi kita dari "ilmu" yang tidak bermanfaat, yaitu "ilmu" yang bisa
menghancurkan kehidupan alam semesta ini. "Ilmu" yang tidak bermanfaat
juga akan jadi bumerang bagi diri kita. A'udzubillah min dzalik............
Sebagai manusia kita harus menyadari, bahwa sepandai-pandai
manusia masih ada yang maha pandai yaitu Allah. Jangan sampai kita merasa
sombong hanya karena memiliki "ilmu" yang melebihi orang lain. Allah
memiliki "ilmu" yang meliputi segala "ilmu" yang dimiliki oleh manusia,
seperti yang difirmankan dalam Al-Qur'an Surat Al-Israa' Ayat 60 :
"Dan ingatlah, ketika Kami wahyukan kepadamu, "Sesungguhnya
("Ilmu") Tuhanmu meliputi segala manusia". ........................."
Sedangkan "ilmu" itu sendiri mempunyai banyak keistimewaan
apabila dibandingkan dengan harta, antara lain :

1. "Ilmu" merupakan warisan dari para Nabi, alim ulama dan "ilmu"wan;
sedangkan harta merupakan tinggalan dari Raja Fir'aun dan para koruptor.

2. "Ilmu" menjaga diri kita sedangkan harta kita yang menjaganya.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


3. Orang yang ber"ilmu" banyak saudara, sedangkan orang kaya banyak
musuhnya.

4. "Ilmu" apabila diberikan kepada orang lain akan bertambah, sedangkan


harta apabila dibelanjakan malah akan berkurang.

5. Orang kaya sering mendapat julukan pelit' kikir, sedangkan orang


ber"ilmu" sering mendapat julukan yang mulia.

6. "Ilmu" tidak perlu dijaga dari maling karena tidak akan hilang,
sedangkan harta dijaga dari maling.

7. Pada hari akhir, orang yang ber"ilmu" akan mendapat pertolongan,


sedangkan orang yang memiliki harta akan dihitung.

8. "Ilmu" tidak akan rusak sepanjang jaman, bahkan semakin lama akan
semakin lancar atau pintar; sedangkan harta semakin lama akan
mengalami kerusakan atau usang.

9. "Ilmu" akan membuat hati kita padang dan empuk; sedangkan harta
akan membuat hati kita gelap dan keras.

10.Orang yang punya "ilmu" akan mengaku sebagai hamba Allah;


sedangkan orang yang memiliki banyak harta akan mengaku jadi Tuhan.

Semoga Allah senantiasa menjauhkan kita dari keadaan miskin "ilmu",


karena "ilmu" pengetahuan merupakan modal untuk memperbaiki diri.
Alangkah malangnya nasib kita apabila dalam hidup ini "ilmu" pengetahuan
kita tidak bertambah. Tidak bertambahnya "ilmu" pengetahuan berarti kualitas
kehidupan kita pun akan statis tidak berkembang, bahkan boleh jadi lambat
laun kualitas kehidupan kita akan menurun.

Betapa ruginya kita apabila tidak memiliki "ilmu" pengetahuan yang


dapat dijadikan sebagai jalan untuk memperbaiki diri. Seseorang yang tidak
memiliki "ilmu" pengetahuan yang cukup, dalam kehidupannya seringkali
dieksploitasi oleh orang lain. Orang yang tidak memiliki "ilmu" pengetahuan
yang memadai sering tidak berdaya menghadapi tantangan kehidupan
ini.Hidup ini akan sangat berarti ketika "ilmu" kita terus bertambah dari waktu
ke waktu.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING (RPLBK)
MADRASAH ALIYAH SUMBER BUNGUR PAKONG
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Bimbingan Klasikal
A Komponen Layanan Bimbingan Karir
Layanan

B Bidang Layanan Karier

C Topik Layanan Perencanaan karir masa depan

D Fungsi Layanan Penyaluran

E Tujuan Umum Aspek wawasan dan kesiapan karir :

Mengenal kemampuan, bakat, minat serta arah kecenderungan


karir dan apresiasi seni.

F Tujuan Khusus Peserta didik dapat merencanakan karirnya dengan cara :

1. Peserta didik/konseli dapat memahami arti pentingnya perencanaan


karir
2. Peserta didik/konseli dapat memahami langkah-langkah dalam
merencanakan karir
3. Peserta didik/konseli dapat memahami rumus dalam memilih karir
G Sasaran Kelas XI IPS1
Layanan

H Materi Layanan Perencanaan Karir Masa Depan

1. Arti pentingnya perencanaan karier


2. Langkah-langkah dalam merencanakan karirRumus dalam memilih
karir
I Waktu 1 kali pertemuan x 45 menit

J Sumber 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan


Konseling untuk SMP-MTs kelas 9, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling Bidang karir, Yogyakarta, Paramitra

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


3. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/ Teknik Ceramah dan tanya jawab

L Media/ Alat LCD, Power Point perencanaan karir masa depan, Laptop,

M Pelaksanaan

1.Tahap
Awal/Pendahuluan

e. Pernyataan 3. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyapa peserta didik
Tujuan dengan salam, lalu berdo’a dalam mengawali kegiatan layanan.
4. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyampaikan
tujuan-tujuan yang akan dicapai.
f. Penjelasan Guru bimbingan dan konseling atau konselor menjelaskan langkah-
tentang langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik.
langkah-
langkah
kegiatan
g. Mengarahka Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan penjelasan
n tentang topik yang akan diberikan.
Kegiatan(ko
nsolidasi)
h. Tahap Guru bimbingan dan konseling atau konselor menanyakan kesiapan
Peralihan peserta didik melaksanakan kegiatan dan memulai ke tahap inti.
(Transisi)
2. Tahap Inti

c. Kegiatan a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan


guru materi yang telah disiapkan kepada pesrta didik/guru BK
Bimbingan menayangkan media slide power point yang berhubungan
dan dengan materi layanan
Konseling b. Guru bimbingan dan konseling menanyakan kepada peserta
atau didik paham tidaknya pelajaran yang dijelaskan/guru BK
konselor mengajak curah pendapat dan tanya jawab
d. Kegiatan Peserta didik melakukan berbagai kegiatan sesuai langkah-langkah dan
Peserta tugas serta tanggung jawab yang telah dijelaskan.
Didik
3. Tahap Penutup

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


c. Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan
penguatan atau
d. Merencanakan tindak lanjut.
N Evaluasi

1. Evaluasi 3. Guru bimbingan dan konseling atau konselor melakukan refleksi


Proses bersama peserta didik.
4. Memberikan tugas terhadap peserta didik
2. Evaluasi Menganalisis tugas yang diberikan terhdap peserta didik
Hasil

Lampiran : Perencanaan karir masa depan

Mengetahui : Pamekasan, 20 Agustus


2019

Kepala Madrasah Guru BK/ Konselor

Farhat, S.Pd Nurul Hikmah, S.Pd

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Uraian Materi

Perencanaan Karir Masa Depan

A. Arti dan Pentingnya Perencanaan Karir

Memperoleh karir atau pekerjaan yang layak dan sesuai harapan,


merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia yang sehat, di
mana pun dan kapan pun mereka berada. Betapa orang akan merasa sangat susah
dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi kalau sampai
menjadi penganggur. Demikian pula banyak orang yang mengalami stres dan
frustrasi dalam hidup ini karena masalah pekerjaan. Menggapai karir yang
gemilang tidak didapatkan hanya dengan melewati proses semalam. Ia
membutuhkan kerja keras, aktualisasi diri yang mendalam, dan kemauan untuk
terus belajar. Seorang professional yang berhasil dalam karirnya adalah ia yang
telah merintisnya sejak muda. Para praktisi SDM mengatakan, ”Orang yang
berhasil pada umumnya akan melakukan analisa serta mengetahui apa yang
menjadi tujuan karirnya, apa rencana serta tindakan yang diambil untuk
mencapai karir yang diharapkan”.

1. Pengertian Karir

Pekerjaan tidak serta merta merupakan karier. Kata pekerjaan (work,


job, employment) menunjuk pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang
atau jasa, sedangkan kata karier (career) lebih menunjuk pada pekerjaan atau
jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang meresapi
seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang, serta mewarnai seluruh gaya
hidupnya.Pada dasarnya yang dimaksud dengan karir adalah suatu pilihan
profesi atau pekerjaan yang menjadi tujuan bagi seorang individu. Karir juga
dapat diartikan sebagai perkembangan dari perjalanan kehidupan kerja
seseorang yang digeluti secara serius dan ditingkatkan semaksimal mungkin.
Karir tertiggi (puncak karir) tidak dapat dicapai secara instant, melainkan
harus dengan perencanaan matang. Cara yang paling efektif untuk meniti karir
adalah dengan menggali bakat atau potensi sedini mungkin. Masa remaja
merupakan saat yang paling tepat untuk meniti karir yakni dengan mengenal
bakat dan minat yang dimilikinya. Sehingga nantinya seseorang tersebut tidak
hanya akan berhasil meniti karir tersebut dengan sempurna, melainkan juga
menggapainya dengan optimal.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


2. Apakah perencanaan karir itu ?

Perencanaan karir adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang dilakukan


secara terarah dan terfokus demga berdasar pada potensi (minat, bakat,
keyakinan, nilai-nilai) yang kita miliki untuk mendapatkan sumber
penghasilan yang memungkinkan kita untuk maju dan berkembang baik
secara kualitas (hidup) maupun kuantitas (kesejahteraan). Sesunguhnya dalam
perencanaan karir ini yang ditekankan bukan hanya pada pekerjaan apa yang
nantinya kita peroleh, tetapi pada persiapan-persiapan yang kita lakukan.
Salah satun persiapan yang sangat penting adalah memilih pendidikan dan
keterampilan yang akan dikembangkan. Misalnya kalau saat ini kita berada di
bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) maka kita nantinya harus bisa
menentukan kira-kira jurusan apa yang akan dipilih IPS, Bahasa, atau IPA.
Oleh karena itu poin-poin penting dalam Perencanaan meliputi hal-hal sebagai
berikut :

a) Menyadarkan diri sendiri terhadap peluang-peluang, kendala-kendala,


pilihan-pilihan, dan konsekuensi yang akan dihadapi.
b) Mengidentifikasi tujuan-tujuan hidup terutama yang berkaitan dengan
karir,
c) Penyusunan program pendidikan, keterampilan dan pengalaman-
pengalaman yang bersifat pengembangan dalam meraih tujuan karir.
B. Langkah-Langkah Dalam Merencanakan Karir
1. Mengembangkan rencana karir. Pikirkanlah mengenai apa yang akan kita
lakukan dan langkah-langkah strategis apa yang dibutuhkan untuk
melakukan hal-hal yang kita inginkan.
2. Tinjaulah bakat atau kemampuan serta minat yang kita miliki. Pikirkan
secara serius dan mendalam hal-hal yang kita sukai, mampu kita kerjakan
dengan baik, serta nilai-nilai yang kita yakini kebenarannya.
3. Cobalah mencari tahu jenis-jenis karir atau pekerjaan yang mendekati
dengan diri kita, yaitu sesuai bakat serta minat yang kita miliki, latar
belakang pendidikan, kondisi kerja serta lingkungan yang kita harapkan,
serta hal-hal lain yang akan memberikan kejelasan arah dan fokus
karir/pekerjaan kita.
4. Selanjutnya, bandingkanlah keterampilan dan minat yang kita miliki
dengan jenis karir atau pekerjaan yang akan kita pilih. Jadi karir atau
pekerjaan yang paling sesuai dan dekat dengan diri kita sangat mungkin
menjadi karir atau pekerjaan kita di masa depan.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


5. Kembangkanlah tujuan karir/ pekerjaan yang kita pilih. Hal ini akan
menjadi panduan yang sangat penting bagi kita untuk menyusun langkah-
langkah strategis selanjutnya.
6. Ikutilah pendidikan atau pelatihan yang mendekatkan kita dengan tujuan
karir atau pekerjaan yang telah kita buat.
7. Hal penting yang tidak boleh dilewatkan adalah masalah keuangan. Kita
mungkin akan berfikir mengenai sumber-sumber dan besarnya uang yang
kita butuhkan untuk mewujudkan karir kita.
8. Cobalah minta nasehat dari beberapa sumber yang anda yakini dapat
membantu anda memberikan penjelasan dan arahan megenai
karir/pekerjaan pilihan anda.
C. Rumus Dalam Memilih Karir
Richard leider, seorang konsultan karir dari Amerika Serikat, memiliki
rumus moderen yang dapat mengkalkulasikan bagaimana kita dapat mewujudkan
rencana karir di masa depan degan eektif dan gemilang. Rumus yang dimilikinya
adalah sebagai berikut.

Karier = T + 2P + E + V

T : Talent / Bakat

2P : Passion dan Purpose

E : Environment

V : Vision

T yang berarti talent atau bakat.

Untuk mengetahui arah karir dan profesi yang cocok untuk kita jalani dimasa
depan, cobalah mendeteksi apa saja kelebihan dan kelemahan yang kita miliki.

2P yaitu Passion dan Purpose, atau keinginan dan tujuan.

Maksudnya, dalam meilih sebuah karir, diperlukan adanya gairan atau


keinginan yang kuat untuk menggapai karir tersebut dengan maksimal. Selain
itu, dibutuhkan pula tujuan dan arah yang jelas, agar pencapaian karir dimasa
depan tidak salah arah. Kedua elemen ini membutuhkan kerja keras dan
pengenalan diri yang mendalam agar tujuan karir yang akan dicapai dapat
diarahkan dengan benar.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


E atau Environment (lingkungan).

Masa remaja merupakan fase dimana kita sangat membutuhkan lingkungan


sekitar untuk dapat mengembangkan kepribadian dan emosi. Lingkungan
sekitar kita dapat berupa lingkungan keluarga, sekolah, atau tempat bermain.
Dalam lingkungan sekitar, seseorang dapat mengasah bakat dan minatnya
sedemikian rupa sehingga dapat menggapai karir yang direncanakan.
Lingkungan sekitar menjadi tempat belajar dan aktualisasi diri. Oleh karena
itu, pilihlah selalu lingkungan yang positif, sehingga kita tidak akan
terjerumus kedalam hal-hal yang justru akan dapat menghambat karir kita
dimasa depan.

V atau Vision yang berarti pandangan (visi).

Leider melihat bahwa dengan menerapkan pola visioning atau memandang


jauh ke masa depan, kita akan dapat mengetahui bentuk-bentuk karir yang
akan dicapai. Untuk menciptakan sebuah visi yang baik, langkah pertama
adalah menggali potensi diri dan membuat perencanaan bagaimana
memanfaatkan potensi tersebut untuk meraih karir yang dicita-citakan

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING (RPLBK)
MADRASAH ALIYAH SUMBER BUNGUR PAKONG
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Bimbingan Klasikal
A Komponen Layanan Informasi
Layanan

B Bidang Layanan Sosial

C Topik Layanan Bahaya Narkoba

D Fungsi Layanan Pencegahan

E Tujuan Umum Aspek sosial :

Mengembangkan pengetahuan dan mengenal gambaran


kehidupan ini secara emosional, sosial.

F Tujuan Khusus Peserta didik dapat menghindari pemakaian narkobadalam kegiatan


belajar sehari-hari dengan cara :

8. Peserta didik mampu/dapat mengetahui akibat dari memakai


narkoba.
9. Peserta didik mampu/dapat memahami apa itu narkoba.
10. Peserta didik mampu/dapat membuat catatan intisari dari
bahaya narkoba.
11. Peserta didik mampu/dapat mengetahui cara menghindari
atau pencegahan dari penggunaan narkoba.
G Sasaran Layanan Kelas XI IPS1

H Materi Layanan Bahaya Narkoba

8. Pengertian dan jenis narkoba


9. Faktor penyebab penggunaan narkoba
10. Upaya pencegahan dan penanganan penggunaan narkoba

I Waktu 1 kali pertemuan x 45 menit

J Sumber 4. https://boyvirgojogja.blogspot.com/2012/10/makalah-bahaya-
narkoba.html?m=1
5. http://www.academia.edu/23185373/makalah_bahaya_narkoba

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


K Metode/ Teknik Ceramah dan tanya jawab

L Media/ Alat LCD, Power Point, Laptop, Tebak Gambar

M Pelaksanaan

1.Tahap Awal/Pendahuluan

i. Pernyataan 5. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyapa peserta


Tujuan didik dengan salam, lalu berdo’a dalam mengawali kegiatan
layanan.
6. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyampaikan
tujuan-tujuan yang akan dicapai.
j. Penjelasan Guru bimbingan dan konseling atau konselor menjelaskan langkah-
tentang langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik.
langkah-
langkah
kegiatan
k. Mengarahkan Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan
Kegiatan penjelasan tentang topik yang akan diberikan.
(konsolidasi)
l. Tahap Guru bimbingan dan konseling atau konselor menanyakan kesiapan
Peralihan peserta didik melaksanakan kegiatan dan memulai ke tahap inti.
(Transisi)
2. Tahap Inti

e. Kegiatan guru - Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan materi
Bimbingan yang telah disiapkan kepada pesrta didik
dan Konseling - Guru bimbingan dan konseling menanyakan kepada peserta didik
atau konselor paham tidaknya pelajaran yang dijelaskan
- Guru bimbingan dan konseling memberikan sebuah permainan
tebak gambar tentang bahaya narkoba kepada peserta didik untuk
mengetahui seberapa paham ia dengan pelajaran/materi yang sudah
dijelaskan
Penjelasan permainan :

 Pertama guru bimbingan dan konseling memberikan


selembarankertas dilipat-lipat lengkap dengan nomer urut yang
berisikan gambar tentang bahaya narkoba (narkotika,
psikotropika, inhalasia, opiat, nikotin, sabu-sabu dan pil ektasi)
serta lain-lainnya

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


 Kedua guru bimbingan dan konseling membacakan peraturan
serta cara mainnya
 Ketiga guru bimbingan dan konseling menyurh siswa untuk
mengambil nomer undian untuk memulai permainannya
 Keempat bagi peserta didik yang mendapatkan nomer undian
yang di ambil temannya (yang sama nomernya dengan yang
diammbil temannya di nomer undian) maka harus mejelaskan
dari gambar yang dipegangnya
 Kelima bagi peserta didik yang tidak dapat menjelaskan dari
gambar yang di pegangnya maka di kenai hukuman (menyanyi,
dan lain-lain)
f. Kegiatan Peserta didik melakukan berbagai kegiatan sesuai langkah-langkah
Peserta Didik dan tugas serta tanggung jawab yang telah dijelaskan.

3. Tahap Penutup

e. Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan


penguatan atau
f. Merencanakan tindak lanjut.
N Evaluasi

1. Evaluasi Proses 5. Guru bimbingan dan konseling atau konselor melakukan refleksi
bersama peserta didik.
6. Memberikan tugas terhadap peserta didik
2. Evaluasi Hasil Menganalisis tugas yang diberikan terhdap peserta didik

Lampiran : Materi Bahaya Narkoba

Mengetahui : Pamekasan, 20 Agustus


2019

Kepala Madrasah Guru BK/ Konselor

Farhat, S.Pd Nurul Hikmah, S.Pd

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Materi:

Bahaya Narkoba

A. Pengertian dan jenis narkoba

Narkotika dan obat-obatan terlarang adalah sekumpulan zat yang dapat


menimbulkan kecanduan dan membahayakan bagi kesehatan tubuh. Narkoba sendiri
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu narkotika, psikotropika, dan zat aditif lainnya.

1. Narkotika

dalam undang-undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika


ditegaskan bahwa narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan. Bambang 1iyadi dan Mukhsin (1999:34) mengemukakan
bbahwa yang dimaksud dengan narkotika adalah candu, ganja, kokain, zat-zat
yang bahan mentahnya diambil dari benda-bendatersebut yakni morphine,
heroin, codein, hesisch, cocain. Dan termasuk juga narkotika sintesis yang
menghasilkan zat-zat, obat-obat yang tergolong dalam hallucinoen dan
stimulant.

“Berikut jenis-jenis dari narkotika dan efek yang ditimbulkan:

a) Ganja

ganja atau cannabissativa merupakan salah satu jenis narkotika


yang pada awalnya berguna untuk mengobati keracunan ringan. Bagian
dari ganja yang dikonsumsi antara lain daun, batang, dan biji. para
pengkonsumsiannya adalah dengan mengisapnya seperti rokok atau
mencampurkannya dengan makanan agar makanan tersebut lebih nikmat.
Efek yang ditimbulkan dari ganja antara lain:

 Rasa gembira yang berlebihan.

 Rasa percaya diri yang berlebihan sehingga tidak peduli dengan


lingkungan sekitarnya.

 Menimbulkan halusinasi, dsb.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


b) Morfin

Morfin merupakan zat akfit dari opium. Zat ini dibuat dari
percampuran antara getah poppy dengan bahan kima lain. Efek yang
ditimbulkan dari morfin adalah:

 Menekan kegiatan system syaraf.

 Memperlambat pernafasan dan detak jatung.

 Memperbesar pembuluh darah.

 Mengecilkan bola mata dan mengganggu kerja organ tubuh.

c) Heroin

Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin
dan merupakan jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di
indonesia pada akhir-akhir ini. Heroin, yang secara farmakologis mirip
dengan morfin menyebabkan orang menjadi mengantuk dan perubahan
mood yang tidak menentu.

d) Kokain

Kokain adalah zat yang adiktif yang sering disalahgunakan dan


merupakan zat yang sangat berbahaya. Kokain merupakan alkaloid yang
didapatkan dari tanaman belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari
amerika selatan, dimana daun dari tanaman belukar ini biasanya
dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan efek
stimulan. Kokain digunakan karena secara karakteristik menyebabkan
elasi, euforia, peningkatan harga diri dan perasan perbaikan pada tugas
mental dan fisik. Kokain dalam dosis rendah dapat disertai dengan
perbaikan kinerja pada beberapa tugas kognitif.

2. Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika baik alamiah


maupun sintesis yang memiliki khasit psikoaktif melalui pengaruh siliktif
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas
normal dan prilaku. Psikotropika adalah obat yang digunakan oleh dokter
untuk mengobati gangguan jiwa. Jenis psikotropika yang terkenal ada dua,
yaitu:

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


a) Ectassy

Rumus kimia XTC adalah 3-4-Methylene-Dioxy-Methil-


Amphetamine (MDMA). XTC mulai bereaksi setelah 20 sampai 60 menit
diminum. Efeknya berlangsung maksimum 1 jam. Seluruh tubuh akan
terasa melayang. Kadang-kadang lengan, kaki dan rahang terasa kaku,
serta mulut rasanya kering. Pupil mata membesar dan jantung berdegup
lebih kencang. Mungkin pula akan timbul rasa mual. Bisa juga pada
awalnya timbul kesulitan bernafas (untuk itu diperlukan sedikit udara
segar). Jenis reaksi fisik tersebut biasanya tidak terlalu lama. Selebihnya
akan timbul perasaan seolah-olah kita menjadi hebat dalam segala hal dan
segala perasaan malu menjadi hilang. Kepala terasa kosong, rileks dan
“asyik”. Dalam keadaan seperti ini, kita merasa membutuhkan teman
mengobrol, teman bercermin, dan juga untuk menceritakan hal-hal
rahasia. Semua perasaan itu akan berangsur-angsur menghilang dalam
waktu 4 sampai 6 jam. Setelah itu kita akan merasa sangat lelah dan
tertekan.

b) Shabu-shabu

Shabu-shabu berbentuk kristal, biasanya berwarna putih, dan


dikonsumsi dengan cara membakarnya di atas aluminium foil sehingga
mengalir dari ujung satu ke arah ujung yang lain. Kemudian asap yang
ditimbulkannya dihirup dengan sebuah Bong (sejenis pipa yang
didalamnya berisi air). Air Bong tersebut berfungsi sebagai filter karena
asap tersaring pada waktu melewati air tersebut. Ada sebagian pemakai
yang memilih membakar sabu dengan pipa kaca karena takut efek jangka
panjang yang mungkin ditimbulkan aluminium foil yang terhirup.

Pengguna sabu sering mempunyai kecenderungan untuk memakai


dalam jumlah banyak dalam satu sesi dan sukar berhenti kecuali jika sabu
yang dimilikinya habis. Hal itu juga merupakan suatu tindakan bodoh dan
sia-sia mengingat efek yang diinginkan tidak lagi bertambah. Namun jika
dikelompokkan berdasarkan pengaruhnya terhadap system syaraf, yaitu
depressant, halusinogen, dan stimulant.

3. Zat Adiktif

Zat adiktif adalah bahsan atau zat yang dapat menimbulkan kecanduan
dan ketergantungan bagi pemakainya. Awalnya zat adiktif berasal dari
tumbuh-tumbuhan, misalnya: daun tembakau (Tobacco sp.), daun ganja

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


(Cannabis sativa), opium (Papaver somniferum) dan kokain (Erythroxylum
coca). Jenis dari zat aditif antara lain:

a) Alkohol

Alkohol dalam minuman keras menyebabkan gangguan jantung dan otot


syaraf, menganggu metabolisme tubuh, impoten, gangguan kehamilan
bagi ibu hamil, dan gangguan seks lainnya.

b) Inhalasia

Inhalasia menyebabkan gangguan pada fungsi jantung, otak, dan ginjal

c) Opiate

Opiat dapat mengganggu menstruasi pada wanita, dan menyebabkan


impotensi pada pria

d) Nikotin

Nikotin menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah,


kanker paru- paru, jantung koroner, dsb.

B. Faktor Penyebab Penggunaan Narkoba

Faktor penyebab penggunaan narkoba antara lain:

1. Ingin terlihat gaya

Zat terlarang jenis tertentu dapat membuat pamakainya menjadi lebih


berani, keren, percaya diri, kreatif, santai, dan lain sebagainya. Efek keren
yang terlihat oleh orang lain tersebut dapat menjadi trend pada kalangan
tertentu sehingga orang yang memakai zat terlarang itu akan disebut
trendy, gaul, modis, dan sebagainya.

2. Solidaritas Kelompok

Suatu kelompok orang yang mempunyai tingkat kekerabatan yang tinggi


antar anggota biasanya memiliki nilai solidaritas yang tinggi. Misalnya,
jika ketua atau beberapa anggota kelompok yang berpengaruh pada
kelompok itu menggunakan narkotik, maka biasanya anggota yang lain
baik secara terpaksa atau tidak terpaksa akan ikut menggunakan narkotik
itu agar merasa seperti keluarga senasib sepenanggungan.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


3. Menghilangkan rasa sakit

Seseorang yang memiliki suatu penyakit atau kelainan yang dapat


menimbulkan rasa sakit yang tidak tertahankan dapat membuat orang jadi
tertarik jalan pintas untuk mengobati sakit yang di deritanya yaitu dengan
menggunakan obat-obatan dan zat terlarang.

4. Coba-coba/penasaran

Dengan merasa tertarik melihat efek yang ditimbulkan oleh suatu zat yang
dilarang, seseorang dapat memiliki rasa ingin tahu yang kuat untuk
mencicipi nikmatnya zat terlarang tersebut. Jika iman tidak kuat, maka
seseorang dapat mencoba ingin mengetahui efek dari zat terlarang. Tanpa
disadari dan di inginkan orang yang sudah terkena zat terlarang itu akan
ketagihan dan akan melakukannya lagi berulang-ulang tanpa bisa berhenti.

5. Menyelesaikan Masalah

Orang yang dirudung banyak masalah dan ingin lari dari masalah dapat
terjerumus dalam pangkuan narkotika, narkoba atau zat adiktif agar dapat
tidur nyenyak atau jadi gembira ria dan kemudian merasa masalahnya
terselesaikan sejenak.

6. Mencari Tantangan/Kegiatan Beresiko

Bagi orang-orang yang senang dengan kegiatan yang memiliki resiko


tinggi dalam menjalankan aksinya ada yang menggunakan obat terlarang
agar bisa menjadi yang terhebat, penuh tenaga dan penuh percaya diri.

C. Upaya pencegahan dan Penanganan Penggunaan Narkoba

Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah maupun menangani penggunaan


narkoba antara lain:

1. Pandai Memilih Teman dalam Bergaul

Memilih teman dalam bergaul adalah hal penting, karena dari pergaulan
seseorang belajar memahami dan mengerti satu sama lain. Pergaulan yang
salah bisa menyebabkan terperosok sehingga harus berhati-hati dengan teman
dalam pergaulan.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


2. Memperbanyak Ibadah

Dengan ibadah diharapkan seseorang dapat merasa dekat dengan Tuhannya,


sehingga dalam bertindak termasuk mengkonsumsi narkoba seseorang akan
ingat bahwa Tuhan selalu mengawasinya. Sehingga kemungkinan kecil bagi
seseorang untuk terjerumus dalam dunia narkoba.

3. Terbuka dengan Keluarga maupun Teman

Berusaha untuk terbuka merupakan hal yang lebih baik dari pada
memendamnya sendiri. Memendam masalah sendiri hanya dapat menekan
perasaan sendiri yang pada akhirnya dapat membuat frustasi. Akhir dari
tindakan frustasi dapat mengkonsumsi narkoba atau lebih parahnya bunuh
diri. Bagi yang sudah terlanjur terjerumus dalam dunia narkoba, dapat
ditangani, salah satunya dengan memasukkannya ke panti rehabilitasi khusus
pecandu narkoba. Di tempat tersebut nantinya para pecandu dapat di obati
agar pulih kembali. Dan dengan adanya panti rehabilitasi tersebut diharapkan
para pecandu yang nantinya pulih dapat tetap berkreasi dan bekerja di
lingkungan ssekitarnya.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING (RPLBK)
MADRASAH ALIYAH SUMBER BUNGUR PAKONG
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Bimbingan Kelompok
A Komponen Layanan Informasi
Layanan

B Bidang Layanan Pribadi

C Fungsi Layanan Pemahaman

Peserta didik dapat mengenal dirinya sendiridengan cara :

D Tujuan 1. Agar peserta didik dapat mengenali dirinya sendiri.


2. Agar peserta didik mengetahui manfaat mengenali dirinya sendiri.
3. Agar peserta didik mengetahui cara mengenali dirinya sendiri.
E Topik Who Am I

F Sasaran Layanan Kelas XI IPS1

G Metode/ Teknik Games

H Waktu 1 kali pertemuan x 45 menit

I Media/Alat Kertas, Alat Tulis

J Tanggal
Pelaksanaan

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://epr
ints.uny.ac.id/48014/10RPL%2520Bimbingan%2520Kelompok.Pdf&
K Sumber Bacaan
ved=2ahUKEwigkcuViKHkAhXDT30KHewBbAQFjABeg
QIARAB&usg=AovVaw31rA4E1oRsNgpapworeDzS

L Uraian Kegiatan

1.Tahap Awal/Pendahuluan

a. Pernyataan 1. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyapa peserta


Tujuan didik dengan salam, lalu berdo’a dalam mengawali kegiatan
layanan.
2. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyampaikan

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


tujuan-tujuan yang akan dicapai.
b. Penjelasan
tentang langkah-
langkah kegiatan
kelompok Guru bimbingan dan konseling atau konselor menjelaskan langkah-

(pembentukan langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik.

kelompok)

c. Mengarahkan Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan penjelasan


Kegiatan tentang topik yang akan diberikan.
(konsolidasi)
d. Tahap
Peralihan
(Transisi)
Guru bimbingan a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menanyakan
dan konseling kesiapan kelompok dalam melaksanakan tugas
atau konselor b. Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberi
menanyakan kesempatan bertanya kepada setiap kelompok tentang tugas-tugas
kalau ada siswa yang belum mereka pahami
yang belum c. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menjelaskan
mengerti an kembali secara singkat tentang tugas dan tanggung jawab peserta
memberikan dalam melakukan kegiatan
penjelasannya
(Storming)

Guru bimbingan
dan konseling
atau konselor
menyiapkan a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menanyakan

siswa untuk kesiapan para peserta untuk melaksanakan tugas

melakukan b. Setelah semua peserta menyatakan siap, kemudian guru

komitmen bimbingan dan konseling atau konselor memulai masuk ke tahap

tentang kegiatan kerja

yang akan
dilakukannya
(Norming)

2. Tahap Inti/kerja

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Proses/kegiatan - Pesrta didik mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru BK
yang dialami - Peserta didik bertanya kepada guru BK apabila ada materi yang
peserta didik dijelaskannya tidak dimengerti
dalam suatu - Eserta didik mendengarkan/mengikuti instruksi games yang akan
kegiatan dimainkan
bimbingan - Peserta didik mengikuti instruksi yang telah diberikan oleh guru dan
berdasarkan memainkan games “who am i??”
teknik tertentu - Peserta didik diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat
(Eksperientasi) mengenai layanan yang diberikan.

Pengungkapan
perasaan,
pemikiran dan
pengalaman 1. Peserta didik dapat mengenali dirinya sendiri.

tentang apa yang 2. Peserta didik mengetahui manfaat mengenali dirinya sendiri.
terjadi dalam 3. Peserta didik mengetahui cara mengenali dirinya sendiri.
kegiatan
bimbingan
(Refleksi)

3.TahapPengakhiran (Terminasi)

g. Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan


penguatan terhadap aspek-aspek yang ditemukan oleh pserta
dalam suatu kerja kelompok
Menutup kegiatan h. Merencanakan tindak lanjut, yaitu mengembangkan aspek kerja
dan tindak lanjut sama
i. Akhir dari tahap ini adalah menutup kegiatan layanan secara
simpatik (Framming)
M Evaluasi

Evaluasi ini dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau


konselor dengan melihat proses yang terjadi dalam kegiatan
bimbingan kelompok, meliputi:

7. Guru bimbingan dan konseling atau konselor terlibat dalam


1. Evaluasi Proses menumbuhkan antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan
8. Guru bimbingan dan konseling atau konselor membangun
dinamika kelompok
9. Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


penguatan dalam didik membuat langkah yang akan
dilakukannya
Evaluasi setelah mengikut bimbingan kelompok antara lain :

a. Mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengalaman


konseli dalam bimbingan kelompok
b. Mengamati perubahan prilaku peserta setelah bimbingan
2. Evaluasi Hasil kelompok
c. Konseli mengisi instrumen penilaian dari guru bimbingan dan
konseling atau konselor (seperti contoh dalam konseling
kelompok)

Mengetahui : Pamekasan, 27 Agustus


2019

Kepala Madrasah Guru BK/ Konselor

Farhat, S.Pd Nurul Hikmah, S.Pd

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Materi:

Who Am I

A. Pengenalan diri who am i?


Manusia merupakan pribadi yang kompleks. Tingkah laku yang
diperlihatkan dalamberbagai situasi merupakan hasil interaksi antara diri dengan
lingkungan hidupnya. Manusiamerupakan makhluk monodualisme yakni sebagai
makhluk individu dan makhluk sosial.Namun alam hidupnya di masyarakat,
manusia belajar mengenai norma, tata cara bertingkahlaku, pola-pola berpikir
dan nilai-nilai. Semua itu disaring ditimbang dan dijadikan nilaipribadi yang
tadinya berasal dari masyarakat. Banyak orang kadang-kadang tidak
tahumengapa sesuatu itu baik dan lainnya buruk, mengapa ia menyukai sesuatu
ataumembencinya. Bila orang lain bertanya mengapa ia bersikap begitu, sukar
untuk memberialasan yang masuk akal. Cobalah suatu saat saudara berkaca di
cermin dan bertanyasiapakah AKU atau siapalah ANDA, AKU dan ANDA
digabungkan menjadi satu danditujukankepada diri saudara. lalu jawablah
pertanyaan itu. Mendapat jawabankah saudara? Agaknya saudara akan
mengalami kesukaran.Hal ini sebenarnya tidaklah mengherankankarena kita
kurang mempunyaipengertian yang cukup jelas terhadap diri sendiri. Hampir
tiaporang yang kitatanya mengalami kesulitan yang sama untuk mengenal diri
sendiri. Olehkarenaitu mengenal diri sendiri amat penting untuk langkah
selanjutnya. Sehingga kalausudah mengerti diri sendiri, dengan sendirinya akan
dapat menemukan sebab-sebab mengapakita mengambil suatu keputusan atau
menentukan sikap yang menyangkut nasib dan jalanhidup kita.
Salah satu jalan mengenal diri sendiri adalah melalui lingkungan sekitar atau
orang-orang terdekat yang setiap harinya berinteraksi dengan individu tersebut.
Melalaui orangterdekat penegnalan diri dapat menjangkau beberbagai aspek.
Tidak mudah menegnali dirisendiri terutama terkadang sifat muncul dan tertutup
karena ketidaksadaran. Melalui oranglain didapatakan pengetahuan akan citra
diri. Citra diri yang dimaksud adalah penampilan,prilaku, dan sikap yang tampak
dan yang bisa menilai adalah orang lain. Penilaian yangdiberikan orang lain
merupakan cerminan diri yang tampak. Dengan penilaian dari orang
laindiharapkan individu semakian terbantu akan pengenalan dirinya
B. Manfaat mengenali diri.
Ada berbagai manfaat mengenali diri antara lain:
1. Mengetahui kelebihan yang anda miliki, dan meningkatkannya
2. Mendeteksi kelemahan yang anda miliki dan memperbaikinya

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


3. Mengetahui potensi-potensi diri yang ada pada diri anda dan
mengoptimalkannyauntuk kesuksesan anda dalam karir dan kehidupan
4. Menyadarkan diri sendiri bahwa anda masih memiliki banyak
kekurangan sehinggapantang untuk bersikap sombong dan
merendahkan orang lain.
5. Mengenal diri sendiri dapat membantu anda untuk berkompromi
dengan diri sendiridan orang lain dalam berbagai situasi.
C. Cara mengenali diri sendiri.
Disini praktikan manawarkan cara untuk mengenal diri sendiri melalui
permaian
“Who Am I?” melalui permaianan ini peserta yaitu siswa diajak untuk lebih
mengenaldirinya melalui teman sekelasanya. Berikut tata cara permainan how
am i?Instruksi permianan who am i?
1. siswa menyediakan alat tulis dan kertas.
2. Siswa menggambar profil telapak tangannya pada selembar kertas yang
disediakan.
3. Siswa memberikan kriteria penilaian pada telapak tangan yang digambarkan.
4. Siswa menulisakn identitas diri pada lembar penilaian.
5. Guru BK memberikan instruksi pada siswa untuk memutar lembar penilaian
sesuai instruksi.
6. Siswa mengisi lembar penilaian dan siswa harus mengisi lembar jawaban
yang
bukan miliknya.
7. Siswa merefleksi dan mengintropeksi dari hasil penilaian.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING (RPLBK)
MADRASAH ALIYAH SUMBER BUNGUR PAKONG
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Bimbingan Kelompok
A Komponen Layanan Dasar
Layanan

B Bidang Layanan Sosial

C Fungsi Layanan Pengembangan

D Tujuan Mempererat jalinan perhabatan yang lebih akrab dengan


memperhatikan norma yang berlaku

E Topik Empati

F Sasaran Kelas XI IPS1


Layanan

G Metode/ Teknik Role Play

H Waktu 1 kali pertemuan x 45 menit

I Media/Alat K Papan nama pemeran, Script drama, memanfaatkan media di kelas

J Tanggal
Pelaksanaan

K Sumber Bacaan http://www.psikoterapis.com?en cara-mengenalkan-empati-pada-


anak%2C75

L Uraian Kegiatan

1.Tahap Awal/Pendahuluan

1. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyapa peserta


didik dengan salam, lalu berdo’a dalam mengawali kegiatan
a. Pernyataan
layanan.
Tujuan
2. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyampaikan
tujuan-tujuan yang akan dicapai.
b. Penjelasan Konselor menjelaskan langkah-langkah kegiatan kelompok yaitu :
tentang

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


langkah- Konselor menjelaskan alur drama yaitu cerita tentang 5 orang
langkah sahabat yang sangat erat kemudian salah satu dari mereka mengalami
kegiatan kecelakaan dan harus dirawat di rumah sakit, ketika teman yang
kelompok kecelakaan tersebut ingin dijenguk oleh teman-temannya ternyata
(pembentuka empat temannya sulit mendapatkan waktu yang sesuai karena
n kelompok) mereka memiliki kesibukan masing-masing, sampai akhirnya teman
yang ekcelakaan tersebut meninggal dunia dan tidak sempat dijenguk
selama dia sakit.

- Peserta didik dibagi kelompok menjadi 4 kelompok


- Masing-masing kelompok diberi waktu 5 menit untuk
menidentifikasi tokoh dalam cerita, mendiskusikan pembagian
peran, setting, alur dan hal-hal yang akan digunakan dalam
penampilan drama.
c. Mengarahka Konselor melakukan ice breaking dan mempersilahkan peserta didik
n Kegiatan untuk bersiap melakukan aktifitas bimbingan kelompok
(konsolidasi)
3. Tahap Peralihan (Transisi)

Guru bimbingan 1. Guru BK menanyakan kesiapan kelompok dalam melaksanakan


dan konseling kegiatan kelompok
atau konselor 2. Guru BK memberi kesempatan bertanya kepada setiap kelompok
menanyakan tentang hal-hal yang belum mereka pahami
kalau ada siswa 3. Guru BK menjelaskan kembali secara singkat tentang tugas dan
yang belum tanggung jawab peserta dalam melakukan kegiatan
mengerti an
memberikan
penjelasannya
(Storming)

Guru bimbingan
dan konseling
atau konselor
menyiapkan 1. Guru BK menanyakan kesiapan para pesera untuk melaksanakan

siswa untuk tugas

melakukan 2. Setelah semua siswapeserta menyatakan siap, kemudian guru BK

komitmen memulai masuk ke tahap kerja

tentang kegiatan
yang akan

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


dilakukannya
(Norming)

2. Tahap Inti/kerja

Proses/kegiatan - Peserta didik secara berkelompok dalam waktu 5 menit untuk


yang dialami dapat mengidentifikasi tokoh dalam cerita
peserta didik - Menentukan siapa yang akan berperan sesuai dengan tokoh yang
dalam suatu ada
kegiatan - Menentukan skenario cerita
bimbingan - Menampilkan drama
berdasarkan
teknik tertentu
(Eksperientasi)

Pengungkapan 1. Identifikasi
perasaan, - Bagaimana perasaan peserta didik saat memerankan perannya
pemikiran dan masing-masing?
pengalaman - Bagaimana perasaan peserta didik saat berdiskusi kelompok?
tentang apa - Apakah peserta didik dapat bekerjasama dengan baik?
yang terjadi - Apakah peserta didik dapat membedakan antara simpati dan
dalam kegiatan empati?
bimbingan 2. Analisis
(Refleksi) - Apakah peserta didik memahami pentingnya empati?
3. Generalisasi
- Bagaimana langkah-langkah anda untuk mengembangkan
kemampuan berempati?
3.TahapPengakhiran (Terminasi)

a. Guru BK memberikan penguatan terhadap aspek-aspek yang


ditemukan oleh peserta dalam suatu kerja kelompok
b. Merencanakan tindak lanjut, yaitu mengembangkan aspek
Menutup kegiatan kerjasama
dan tindak lanjut c. Menutup kegiatan layanan secara simpatik (Framming)

M Evaluasi

1. Evaluasi Proses Evaluasi ini dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau
konselor dengan melihat proses yang terjadi dalam kegiatan
bimbingan kelompok, meliputi:

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


a. Guru BK terlibat dalam menumbuhkan antusiasme peserta
dalam mengikuti kegiatan
b. Guru BK membangun dinamika kelompok
c. Guru BK memberikan penguatan dalam membuat langkah
yang akan dilakukannya
Evaluasi setelah mengikut bimbingan kelompok antara lain :

3. Evaluasi a. Mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengalaman


Hasil konseli dalam bimbingan kelompok
b. Mengamati perubahan perilaku peserta setelah bimbingan
kelompok
c. Konseli mengisi instrumen penilaian dari guru BK

Mengetahui : Pamekasan, 09 september 2019

Kepala Madrasah Guru BK/ Konselor

Farhat, S.Pd Nurul Hikmah, S.Pd

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Materi:

Empati

Dunia yang semakin global dan ekonomi pasar yang penuh dengan
persaingan ketat membuat tenggang rasa dan empati sosial masyarakat semakin
rendah. Itu kenapa seringkali terjadi konflik sosial di masyarakat. Salah satu upaya
yang dapat mencegah meluasnya dan meminimalkan dampak negatif dari globalisasi
adalah mensosialisasikan rasa empati sejak dini. Keluarga adalah struktur sosial
terkecil yang mampu membentengi patologi sosial yang terus menggejala khususnya
masyarakat Indonesia.

Secara naluriah anak sudah mengembangkan empati sejak bayi. Awalnya


empati yang dimiliki sangat sederhana, yakni empati emosi. Misalnya pada usia 0-1
tahun, bayi bisa menangis hanya karena mendengar bayi lain menangis, barulah di
usia 1-2 tahun, anak menyadari kalau kesusahan temannya bukanlah kesusahan yang
mesti ditanggung sendiri. Walaupun demikian, rasa empati pada anak harus diasah.
Bila dibiarkan rasa empati tersebut sedikit demi sedikit akan terkikis walau tidak
sepenuhnya hilang, tergantung dari lingkungan yang membentuknya.

Banyak segi positif bila kita mengajarkan anak berempati. Mereka tidak akan
agresif dan senang membantu orang lain. Selain itu empati berhubungan dengan
kepedulian terhadap orang lain, tak heran kalau empati selalu berkonotasi sosial
seperti menyumbang, memberikan sesuatu pada orang yang kurang mampu. Empati
berarti menempatkan diri seolah-olah menjadi seperti orang lain. Mempunyai rasa
empati adalah keharusan seorang manusia, karena di sanalah terletak nilai
kemanusiaan seseorang. Oleh karena itu, setiap orang tua wajib menduplikasikan
rasa empati kepada anak-anaknya. Menurut Ubaydillah (2005) empati adalah
kemampuan kita dalam menyelami perasaan orang lain tanpa harus tenggelam di
dalamnya. Empati adalah kemampuan kita dalam mendengarkan perasaan orang lain
tanpa harus larut.

Empati adalah kemampuan kita dalam meresponi keinginan orang lain yang
tak terucap. Kemampuan ini dipandang sebagai kunci menaikkan intensitas dan
kedalaman hubungan kita dengan orang lain (connecting with). Selain itu Empati
merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam melakukan hubungan antar pribadi
dengan coba memahami suatu permasalahan dari sudut pandang atau perasaan lawan
bicara. Melalui empati, individu akan mampu mengembangkan pemahaman yang
mendalam mengenai suatu permasalahan. Memahami orang lain akan mendorong
antar individu saling berbagi. Empati merupakan kunci pengembangan leadership
dalam diri individu.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Kemampuan empati harus selalu di latih atau di asah sejak dini. Bahkan,
meskipun usia seseorang telah beranjak dewasa, harus tetap melatih empati. Ada
beberapa langkah yang di lakukan agar kemampuan empati kita terbentuk antara
lain:

1. Rekam semua emosi pribadi


Setiap orang pernah mengalami perasaan positif maupun negatif,
misalnya sedih, senang, bahagia, kecewa dan lain sebagainya. Pengalaman-
pengalaman tersebut apabila kita catat atau rekam akan membantu kita
memahami perasaan yang sama saat kondisi tertentu menjumpai kita kembali. Di
samping itu ketika kita mengetahui perasaan tersebut sedang di alami
seseorang/orang lain, kita dapat memahami kondisi tersebut sehingga kita dapat
memperlakukannya sesuai dengan apa yang di harapkannya. Cara mencatat atau
merekamnya dapat berupa tulisan atau sekedar mengingat ingat dalam alam sadar
kita.
Untuk menyempurnakan langkah di atas, ada baiknya memperhatikan
cara lebih spesifik, sebagai berikut :
a. Membangkitkan kesadaran dan perbendaharaan ungkapan emosi
b. Meningkatkan kepekaan terhadap perasaan orang lain
c. Membantu memahami perspektif orang lain selain dari sudut
pandangnya sendiri
2. Perhatikan lingkungan luar ( orang lain )
Memperhatikan lingkungan luar atau orang lain akan memberikan banyak
informasi tentang kondisi orang di sekitar kita. Informasi ini sangat penting
untuk di jadikan panduan dalam mengambil pilihan prilaku tertentu. Informasi ini
juga dapat di jadikan pembanding dengan diri kita tentang apa yang sedang
terjadi, sehingga kita dapat mengetahui apakah perasaan dan prilaku kita sudah
sesuai dengan lingkungan sekitarnya. Memperhatikan orang lain merupakan
ketrampilan tersendiri yang tidak semua orang menyukainya. Memperhatikan
tidak sekedar melihat orang perorang tetapi juga mencoba menghilangkan
perasaan perasaan subyektif kita saat memperhatikan, sehingga akan muncul
keinginan untuk mendalami perasaan orang yang kita lihat tersebut.
3. Dengarkan curhat orang lain
Mendengarkan adalah sebuah kemampuan penting yang sering di
butuhkan untuk memahami masalah atau mendapatkan pemahaman yang lebih
jelas terhadap permasalahan yang sedang di hadapi oleh orang lain. Kemampuan
mendengarkan juga harus dilatih agar memberikan dampak yang positif dalam
interaksi sosial kita. Syarat yang di butuhkan untuk dapat mendengarkan adalah

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


menghilangkan atau meminimalkan perasaan negatif atau prasangka terhadap
obyek yang menjadi sasaran dengar. Di samping itu juga perlu adanya kemauan
untuk membuka diri kita untuk orang lain, khususnya dengan memberikqan
kesempatan orang lain untuk berbicara yang dia inginkan tanpa kita potong
sebelum selesai pembicaraannya. Mendengar keluh kesah atau cerita gembira
orang lain akan mampu memberikan pengalamanlain dalam suasana hati kita.
Mendengarkan cerita sedih akan mampu mebawa kita ke dalam suasana hati
orang lain yang sedang bersedih dan dapat membangkitkan keinginan untuk
memahami masalah dan atau perasaan orang tersebut. Begitu pula perasaan yang
lain. Semakin banyak cerita, masalah dan ungkapan perasaan yang kita
dengarkan akan membuat kita semakin kaya dengan pengalaman tersebut dan
pada akhirnya semakin mengetahui bagaimana cara memahami orang lain atau
perasaanya.
4. Bayangkan apa yang sedang di rasakan orang lain dan akibatnya untuk diri kita
Membayangkan sebuah kejadian yang di alami orang lain akan menarik
diri kita ke dalam sebuah situasi yang hampir sama dengan yang di alami orang
tersebut. Refleksi keadaan orang lain dapat membuat kita merasakan apa yang
sedang di alami orang tersebut dan mampu membangkitkan suasana emosional.
Membayangkan sebuah kondisi tersebut dapat lebih mudah manakala kita pernah
mengalami perasaan atau kondisi yang sama. Seseorang yang sering
membayangkan apa yang di alami atau di rasakan orang lain dan akibat yang
akan di timbulkan manakala hal tersebut terjadi pada diri kita saat kejadian atau
setelah kejadian akan memudahkan kita merasakan suasana emosi seseorang
manakala melihat kejadian kejadian yang berkaitan dengan situasi penuh dengan
emosi emosi tertentu.
5. Lakukan Bantuan Secepatnya
Memberikan bantuan atau pertolongan kepada orang orang yang
membutuhkan dapat membangkitkan kemampuan empati. Respon yang cepat
terhadap situasi di lingkungan sekitar yang membutuhkan bantuan akan melatih
kemampuan kita untuk empati. Bantuan yang kita berikan tidak perlu menunggu
waktu yang lebih lama tetapi kita berusaha memberikan segenap kemampuan
kita saat melihat atau menyaksikan orang orang yang membutuhkan. Pertolongan
yang kita berikan akan menstimulus keadaan emosi kita untuk melihat lebih jauh
perasaan orang yang kita beri pertolongan dan semakin sering kita memberikan
respon dengan cepat akan semakin mudah kita mengembangkan kemampuan
empati kepada orang lain.
Ada beberapa manfaat yang dapat kita temukan dalam kehidupan pribadi
dan sosial manakala kita mempunyai kemampuan berempati, di antaranya :

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


a. Menghilangkan sikap egois
Orang yang telah mampu mengembangkan kemampuan empati dapat
menghilangkan sikap egois (mementingkan diri sendiri). Ketika kita dapat
merasakan apa yang di rasakan orang lain, memasuki pola pikir orang lain
dan memahami prilaku orang tersebut, maka kita tidak akan berbicara dan
berprilaku hanya untuk kepentingan diri kita tetapi kita akan berusaha
berbicara, berpikir dan berprilaku yang dapat di terima juga oleh orang lain
serta akan mudah memberikan pertolongan kepada orang lain. Kita akan
berhati hati dalam mengembangkan sikap dan prilaku kita sehari hari,
khususnya jika kita berada pada kondisi yang membutuhkan pertolongan
kita.
b. Menghilangkan kesombongan
Salah satu cara mengembangkan empati adalah membayangkan apa
yang terjadi pada orang lain akan terjadi pula pada diri kita. Manakala kita
membayangkan kondisi tersebut maka kita akan terhindar dari kesombongan
atau tinggi hati karena apapun akan bisa terjadi pada diri kita jika tuhan
menghendaki. Kita tidak akan merendahkan orang lain karena kita telah
mengetahui perasaan dan memahami apa yang sebenarnya terjadi, sehingga
orang yang memiliki kemampuan empati akan cenderung memiliki jiwa
rendah hati dan senantiasa memahami kehidupan ini dengan baik.
c. Mengembangkan kemampuan evaluasi dan kontrol diri
Pada dasarnya empati adalah suatu usaha kita untuk melakukan
evaluasi diri sekaligus mengembangkan kontrol diri yang positif.
Kemampuan melihat diri orang lain baik perasaan, pikiran maupun
perilakunya merupakan bagian dari bagaimana kita merefleksikan keadaan
tersebut dalam diri kita. Jika kita telah mempunyai kemampuan ini maka kita
telah dapat mengembangkan kemampuan evaluasi diri yang baik dan
akhirnya kita dapat melakukan kontrol diri yang baik artinya kita akan
senantiasa berhati hati dalam melakukan perbuatan atau memahami
lingkungan sekitar kita.
Akhirnya kita akan bisa dikatakan sebagai seseorang yang memiliki
karakteristik kemampuan empati, jika memiliki beberapa syarat berikut :
1) Melibatkan proses pikir secara utuh dengan segala macam resiko
perbedaan pendapat, rasa, bahkan kemungkinan konflik. Melalui
pengolahan terus menerus maka individu bisa mengenal status
perasaannnya, lalu kuat berempati dan kemudian memanfaatkan
emosinya dalam kehidupan kerja

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


2) Mampu bertindak seperti : Mampu menerima sudut pandang orang lain
Individu mampu membedakan antara apa yang di katakan atau di lakukan
orang lain dengan reaksi dan penilaian individu itu sendiri. Dengan
perkembangan aspek kognitif seseorang, kemampuan untuk menerima
sudut pandang orang lain dan pemahaman terhadap perasaan orang lain
akan lebih lengkap dan akurat sehingga ia mampu memberikan perlakuan
dengan cara yang tepat
3) Memiliki kepekaan terhadap perasaan orang lain Individu mampu
mengidentifikai perasaan perasaan orang lain dan peka terhadap hadirnya
emosi dalam diri orang lain melalui pesan non verbal yang di tampakkan,
misalnya nada bicara, gerak gerik dan ekspresi wajah. Kepekaan yang
sering di asah akan dapat membangkitkan reaksi spontan terhadap kondisi
orang lain, bukan sekedar pengakuan saja.
d. Mampu mendengarkan orang lain
Mendengarkan merupakan sebuah keterampilan yang perlu di miliki
untuk mengasah kemampuan empati. Sikap mau mendengar memberikan
pemahaman yang lebih baik terhadap perasaan orang lain dan mampu
membangkitkan penerimaan terhadap perbedaan yang terjadi.
e. Cara Meningkatkan Empati
Kemampuan empati terkadang memang tidak dapat langsung muncul
dari diri seseorang begitu saja, ada beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan empati,yaitu:
1. Peduli, perhatian dari kita kepada orang lain dalam hal ini adalah
komunikan, sejauh mana komunikasi dapat terbentuk sehingga orang lain
dapat merasa nyaman karena diperhatikan.
2. Berguru, dengan belajar kepada mereka yang telah nyata dianggap
memiliki kemampuan empati yang tinggi, misalnya seorang rohaniawan,
psikolog, maupun dokter di rumah sakit tempat perawat mengabdi.
3. Berlatih, sepandai dan sepintar apapun kalau tidak pernah berlatih maka
akan kalah dengan mereka yang masih pemula tetapi rutin untuk rajin
berlatih mengasah kemampuan empatinya.
4. Berbagi pengalaman, ingatlah bahwa pengalaman adalah guru yang
terbaik dan melalui pengalaman kita dapat menjadi bijaksana, dengan
berbagi pengalaman dengan sesama rekan sekerja maka diharapkan kita
akan lebih tangguh dan hebat.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur
HASIL ANALISA DCM

Analisis merupakan tahap pengumpulan data dan penyajian data konseli


secara terorganisir dengan baik. Data konseli yang terkumpul harus lengkap dan
menyeluruh yang cukup biasanya digunakan untuk menggambarkan diri konseli,
lingkungan, keluarga, dan masyarakat yang ada disekitar konseli. Dalam data analisis
ini praktikan berhasil mengumpulkan berbagai data siswa meliputi Daftar cek
masalah. Dari instrument yang digunakan oleh praktikan dalam mengumpulkan data
konseli tentang siswa dapat dijelaskan pada uraian dibawah ini:
11. Daftar Cek Masalah (DCM)
Hasil yang diperoleh dari daftar cek masalah, yang dilaksanakan pada
tanggal 19 September 2019 adalah:
a. Masalah Kesehatan yang dihadapi oleh konseli yaitu :
1. Merasa terlalu gemuk
Persentase 1 x 100 % = 5 %

20

b. Masalah ekonomi
1. Saya mengharapkan memperoleh bea siswa
Persentase 1 x 100% = 5 %
20
c. Masalah Keluarga
Persentase 0 x 100 % = 0 %

20

d. Masalah Agama dan moral


1. Saya merasa berdosa sekali
Persentase 1 x 100 % = 5 %
20
e. Masalah Rekreasi dan Hobi (Kegemaran)
1. Senang bernyanyi tetapi tidak ada kesempatan
Persentase 1 x 100 % = 5 %
20
f. Masalah Hubungan Pribadi
1. Saya ingin mempunyai kawan yang akrab
Persntase 1 x 100 % = 5 %
20

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


g. Masalah kehidupan sosial - keaktifan berorganisasi
1. Saya terlalu aktif dalam organisasi
Persentase 1 x 100 % = 5 %

20

h. Masalah muda mudi/masalah remaja


1. Saat ini saya dilarang berpacaran oleh orang tua
Persentase 1 x 100 % = 5 %
20

i. Masalah Penyesuaian terhadap sekolah


1. Hubungan saya dengan guru kurang akrab
Persentase 1 x 100 % = 5 %
20

i. Masalah Masa depan dan cita-cita pendidikan/jabatan


1. Saya sukar untuk menetapkan pilihan SLTA/Perguruan Tinggi
Persentase 1 x 100 % = 5 %
20

j. Masalah Kebiasaan belajar


1. Saya belajar hanya waktu malam hari
Persentase 3 x 100 % = 5 %
20

k. Masalah penyesuaian terhadap kurikulm


1. Pelajaran di sekolah terlalu mudah bagi saya
Persentase 1 x 100 % = 5 %
20

Persentase terbesar : tidak ada, karena semua yang ada pada masalah
tersebut hanya 1 masalah yang dipilih sehingga persentase terbesarnya
tidak ada (sama semua hasilnya)

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


HASIL REKAMAN KONSELING INDIVIDUAL

A. Identitas Konseli
Nama : Moh Hakiki
Tetala : 10 September 2003
Alamat : Cen lecen
Jenis Kelamin : laki-Laki
B. Analisa Masalah
Dari hasil wawancara antara praktikan dengan konseli maka praktikan
dapat menganalisis permasalahan yang dialami oleh konseli adalah sering keluar
kelas dan merasa bosan didalam kelas saat tidak ada gurunya sehingga sering
keluar kelas untuk menghilangkan rasa bosannya.

C. Rencana Layanan Yang diberikan


Dari hasil wawancara antara konseling dengan praktikan maka layanan
yang diberikan untuk membantu konseli mengentaskan permasalahan yang
dialaminya adalah konseling individu.
D. Pelaksanaan Layanan
Pelaksanaan layanan konseling individual dilaksanakan pada hari rabu
tanggal 11 september 2019 jam 10.00-10.55 dan hari rabu tanggal 19 september
2019 jam 10.00-1056
E. Sintesis
Data yang berhasil dilakukan oleh praktikan dengan mengaitkan seluruh
data yang relevan dapat disimpulkan sebagai berikut :
Konseli merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dan dia di sayangi
oleh orang tuanya. Dia di rumah hanya belajar saat malam hari karena dia
mondok dan dia ditinggal oleh kedua oreng tuanya sejak masih kecil dalam artian
ditinggal yaitu ditinggal merantau ke kalimantan, namun pada saat liburan dia
mengunjungi orang tuanya. Dia sekarang duduk dibangku MA kelas XI IPS 1
dan didalam kelasnya dia sering bosan apabila tidaka ada gurunya sehingga dia
sering keluar kelas, namun bukan hanya itu dia sering keluar karena kebiasaanya
dia meskipun terkadang ada gurunya dia keluar kelas.
Jadi berdasarkan hasil analisis di atas, maka dapat di simpulkan bahwa
konseli ini mempunyai beberapa kelemahan dan kelebihan yaitu:
1. Kelemahan konseli
a) Merasa bosan.
b) Terlalu menganggap mudah semua pelajan di dalam kelas.
c) terlalu aktif dalam organisasi.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


2. Kelebihan konseli
a) Berangkat tepat waktu ke sekolah.
b) Patuh kepada orang tuanya.
c) Berbakti dan membantu pekerjaan orang tuanya.
d) Merupakan pribadi yang ceria, suka bercerita dan bercanda tawa
dengan teman-temannya.
Berdasarkan informasi yang telah diperoleh diatas dapat dikatakan
bahwa konseli mempunyai masalah yang cukup kompleks. Oleh karena itu
konseli memerlukan bentuan sesegera mungkin, sehingga konseli dapat
berkembang dengan optimal. Untuk itu praktikan berusaha untuk membantu
menyelesaikan masalah konseli.
F. Diagnosis
Diagnosis merupakan langkah untuk mencari, menemukan, menetapkan, dan
menentukan faktor-faktor penyebab timbulnya masalah yang dihahapi Konseli
selama ini. Tahap diagnosis ini terbagi menjadi 2 (dua) langkah yaitu:
d. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan kegiatan untuk mengidentifikasikan
atau menemukan permasalahan yang dihadapi Konseli. Dari data yang
praktikan kumpulkan, maka dapat diambil suatu diagnosis bahwa Konseli
saat ini mempunyai masalah yang meliputi: sering keluar kelas.
a. Menemukan Sumber Penyebab Masalah ( Etiologi)
Dalam kegiatan ini praktikan berusaha untuk menemukan faktor-
faktor penyebab timbulnya masalah yang dialami Konseli. Berdasarkan data
yang sudah praktikan dapatkan. Faktor penyebab timbulnya masalah adalah
sebagai berikut :
1. Faktor Internal
Faktor penyebab timbulnya masalah yang dihadapi Konseli
antara lain:
a) Terlalu mengaggap enteng pelajaran yang ada
b) Tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik
2. Faktor Eksternal
Faktor dari luar diri konseli yang menjadi penyebab timbulnya
masalah antara lain:
a) Bosan dalam kelas karena tidak ada gurunya
b) Dan lain sebagainya

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


G. Prognosis
Dari beberapa masalah yang Konseli hadapi ada beberapa kemungkinan
yang akan terjadi apabila masalah-masalah ini diselesaikan dan tidak diselesaikan.
Kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi apabila Konseli tidak segera
dibantu antara lain :
1. Bila tidak terselesaikan :
a. Akan menjadi anak yang akan terus menerus berprilaku keluar kelas.
b. Prestasinya akan menurun.
c. Akan kesulitan nantinya dalam melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
2. Kemungkinan yang terjadi, apabila masalah konseli dapat segera teratasi:
a. Menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
b. Prestasinya akan naik (meningkat).
c. Akan mudah nantinya melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
d. Membahagiakan kepada orang tuanya.

H. Treatment
Treatment adalah membantu konseli untuk menemukan sumber-sumber
pada dirinya sendiri, sumber-sumber lembaga dan masyarakat guna membantu
konseli mencapai penyesuaian yang optimal. Tahap ini akan diuraikan pada bab
berikutnya

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


VERBATIM WAWANCARA KONSELING INDIVIDUAL

A. Identitas Konseli
Nama : Moh Hakiki
Kelas : XI IPS 1
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tetala : 10 september 199
Alamat : Cen Lecen
B. Permasalahn Konseli
Sering keluar sekolah
C. Hari dan Tanggal Pelaksanaan
Rabu, 11 september 2019
D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Ruang Konseling 10.00-10.55
Pertemuan Pertama

Konselor/ Keterampilan Tahap


Percakapan
konseli Dasar konseling konseling
Konseli Assalamualaikum wr wb...
Opening
Waalaikumsalam wr wb...
Konselor Opening dan
Mari silahkan masuk.
Assesment
Konseli Iya kak terima kasih.
Konselor Oh ya silakan duduk. Opening
Konseli Baik kak.
Konselor Oh ya ini benar dengan dik kiki ya?
Konseli Iya kak.
Konselor Dik kiki dari kelas XI IPS 1ya?
Konseli Iya kak.
Konselor Bagaimana kabar dik kiki hari ini? Opening
Konseli Baik kak.
Konselor Tadi habis pelajaran apa? Opening
Konseli Geografi kak.
Konselor Oh ya adik dari rumah pakai apa kesini?
Konseli Saya mondok kak.
Konselor Mondok di sini?
Konseli Iya kak.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Oh... mondok, sudah berapa bulan adik
Konselor
mondok disini?
Baru 1 tahun lebih kak, kan saya yang
Konseli
mondok pas dari kelas 1 MA disini kak.
Konselor Jadi sudah lama ya adik mondoknya? Paraprashing
Konseli Iya kak.
Konselor Ngomong-ngomong adik hobinya apa?
Kalau saya kak hobinya sholawatan
Konseli
sama nyanyi terus olahraga.
Konselor Kalau cita-cita adik pengen jadi apa?
Konseli Saya pengen jadi pengusaha kak.
Konselor Pengusha apa?
Ya pengusaha kak, saya ingin berbisnis
buka salon kecil-kecilan dulu kak buat
Konseli modal nanti pas dari hasil salonnya itu
kak. Biar saya tidak minta sama orang
tua terus kak.
Oh mulia sekali keinginan adik, kakak
do’akan semoga tercapai apa yang adik
Konselor
inginkan, tapi jangan lupa berdo’a dan
usahanya.
Konseli Amin... iya kakak insyaAllah.
Emmm... baik, sebelumnya apakah dik
Konselor kiki tahu maksud dipanggilnya dik kiki Opening
keruang BK ini?
Konseli Tidak tau kak.
Ok, saya jelaskan dipanggilnya dik kiki
keruang BK ini karena kakak disini
punya tugas dari kampus dan kakak
Konselor
ingin mengetahui terkait dik kiki
yang katanya sering keluar kelas,
apakah benar itu dik kiki?
Konseli Iya kak itu benar.
Ok, kedatangan kakak kemari dan
tujuan kakak memanggil dik kiki adalah
Konselor
ingin membantu menyelesaikan
permasalahan yang dik kiki alami...

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Terkait perilaku dik kiki yang sering
keluar kelas apakah dik kiki keberatan?
Konseli Tidak kak, malahan saya senang kak
Baik kalo tidak keberatan, pertemuan
pertama ini akan kita mulai, dari pukul
Konselor Structuring
10.00 kurang lebih sampai pukul 10.55,
bagaimana setuju?
Konseli Iya kak tidak apa-apa.
Ok, pertama kalo boleh tahu apa yang
menjadi penyebab atau latarbelakang
Konselor Lead umum
dik kiki sering keluar kelas? Bisa
diceritakan...!
Iya kak, sebenarnya saya sering keluar
Konseli kelas karena saya bosan didalam kelas Attending
kak, sehingga saya sering keluar kelas.
Oh... begitu, biasanya dik kikiapa yang
Acceptance, lead
Konselor dilakukannya supaya tidak bosan
khusus
didalam kelasnya?
Kalau saya sih kak sholawatan,
mengadakan diskusi dikelas, debat/tukar
Konseli
pendapat dan kadang saya itu kak
memukul meja (nappu meja).
Apakah itu pernah dilakukan sama dik
Konselor kiki sebelumnya diantara salah satu Lead khusus
yang disebutkan dik kiki tadi?
Ya sebenarnya sudah sih kak, cuman
yang saya lakukan kan itu kak kayak
Konseli
memukul meja (nappu meja),
sholawatan.
Terus kenapa dik kiki masih tetap
keluar kelas kalau sudah dilakukan???
Kan katanya dik kiki kalau tidak mau
bosan didalam kelas bisa melakukan itu
Konselor
seperti: sholawatan, mengadakan
diskusi dikelas, debat/tukar pendapat
dan kadang saya itu kak memukul meja
(nappu meja).

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Iya sih kak, cuman masalahnya dikelas
itu kalau tidak ada gurunya teman-
Konseli teman tidak belajar kak tapi malah Lead khusus
bercanda gurau dan semacamnya, jadi
untuk melakukan hal itu tidak bisa kak.
Dengan kata lain dik kiki ini yang
Konselor sering keluar kelas karena bosen dan Clarification
pada saat itu juga tidak ada gurunya ya?
Konseli Iya kak.
Terus kenapa tidak melakukan yang
sudah dikatakan adik kiki yang tadi itu
(sholawatan, mengadakan diskusi
dikelas, debat/tukar pendapat dan
Konselor Konfrontasi
kadang saya itu kak memukul meja
(nappu meja)) kan itu bisa mengurangi
rasa bosen dik kiki pas nanti dikelas
saat tidak ada gurunya?
Iya kak tapi kan harus ada dukungan
dari ketua kelas supaya teman-teman
Konseli
yang lain bisa nurut dan tidak ramai
untuk melakukan diskusinya.
Ow begitu... kenapa dik kiki tidak Acceptance, lead
Konselor
bilang saja ke ketua kelasnya? khusus
Kalau saya bilang kayak gitu kak nanti
Konseli dibilangnya sok kak sama teman-teman
yang lain.
Lalu bagaimana menurut dik kiki
supaya dik kiki berubah dan tidak
Konselor Lead khusus
keluar kelas lagi meskipun itu tidak ada
gurunya?
Iya kak saya akan mencoba dan
berusaha supaya saya tidak sering lagi
Konseli keluar kelas, tapi sya melakukan hal itu
juga karena bosan dan tidak ada
gurunya kak.
Jadi selama ini dik kiki sering keluar
Konselor Paraprashing
kelas karena tidak ada gurunya ya?

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Konseli Iya benar kak.
Emm ok, jadi perilaku adik yang
sering keluar kelas itu adalah karena
adik bosen didalam kelas, tidak ada
gurunya dan adik keluar kelas supaya
Clarification,
Konselor tidak bosan. Baik, karena waktu sudah
termination
menunjukan pukul 10.55kakak rasa
pertemuan pertama hari ini sudah
cukup, dan kita akan melanjutkan lagi
dipertemuan selanjutnya...
Konseli Masih ada pertemuan selanjutnya kak?
Iya dik, karena kakak ingin
memantau/melihat sejauh mana
Konselor
perubahan adik selama melakukan
konseling sama kakak.
Konseli Ok baik kak, saya akan berusaha.
Oh..ya..untuk pertemuan selanjutnya
Konselor akan kita lakukan minggu depan hari
kamis jam 10.00 bagaimana?
Konseli Iya kak tidak apa-apa.
Konselor Bisa ya?
Konseli Ya kak bisa.
Ok pertmuan pertama ini kita kahiri
Konselor dulu, sekarang dik kiki bisa kembali
kekelas untuk melanjutkan kegiatannya.
Konseli Baik terima kasih kak.
Konselor Iya sama-sama.
Konseli Assalamualaikum wr wb.
Konselor Waalaikumsalam wr wb.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


VERBATIM WAWANCARA KONSELING INDIVIDUAL

A. Identitas Konseli
Nama : Moh Hakiki
Kelas : XI IPS 1
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tetala : 10 september 199
Alamat : Cen Lecen
B. Permasalahn Konseli
Sering keluar sekolah
C. Hari dan Tanggal Pelaksanaan
Rabu, 19 September 2019
D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Ruang Konseling 10.00-10.56

Pertemuan Kedua dan Terakhir

Konselor/ Keterampilan Tahap


Percakapan
konseli Dasar konseling konseling
Konseli Assalamualaikum wr wb...
Waalaikumsalam wr wb...
Konselor Opening Assesment
Mari silahkan masuk.
Konseli Iya kak terima kasih.
Konselor Oh ya silakan duduk. Opening
Konseli Baik kak.
Konselor Bagaimana kabar dik kiki hari ini? Opening
Konseli Baik kak.
Konselor Tadi habis pelajaran apa? Opening
Bahasa indonesia kak, bagiannya ibu
Konseli
aini, tapi guru ppl yang ngajar kak.
Oh ya tadi pas saat dipanggil sama
Konselor
teman kamu adik lagi ngapain?
Lagi belajar kak, tapi kebetulan sudah
Konseli
selesai.
Ow begitu, bagus. Oh ya, karena
Reassurance,
Konselor adik hari ini masuk dan sesuai dengan
opening
kesepakatan kita minggu kemarin, hari

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


ini kita akan melanjutkan pertemuan
yang pertama kemarin... Bagaimana?
Konseli Baik kak.
Baik kegiatan kita hari ini akan kita
Konselor
mulai ya?
Konseli Iya kak.
Dipertemuan kemarin kamu sudah
menceritakan tentang alasan atau
Konselor
penyebab kenapa adik sering keluar
kelas yaitu karena bosen.
Konseli Betul kak.
Terus sekarang bagaimana perasaan
adik? Apakah sudah dilaksanakan apa
Konselor yang sudah kita sepakati kemarin
tentang supaya adik tidak bosan dalam
kelas?
Alhamdulillah kak lumayan dari pada
Konseli
sebelumnya.
Ow... syukurlah kalau gitu, kakak juga
melihat perkembangan adik dan
alhamdulillah adik sudah banyak
Konselor
berubah dari yang dulunya sering keluar
masuk kelas karena bosan sekarang
sudah tidak lagi.
Iya kak, saya akan berhenti dan berubah
Konseli dari prilaku saya yang sering keluar
masuk kelas.
Baguss, itu keputusan yang baik jika
memang dik kiki ingin berhenti
Konselor Reassurance
melakukan perilaku yang sering keluar
kelas itu.
Konseli Iya kak.
Ok berhubung waktu sudah hampir
habis, sesuai dengan kesepakatan kita
Konselor maka pertemuan kedua kita pada pagi Termination
hari menjelang siang ini dan sebagai
pertemuan yang terakhir, kita akhiri

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


dulu dan bila adik ingin berkonsultasi
lagi tidak apa-apa datang ke kakak ok?
Konseli Ok kak.
Oh ya dik sebelum adik keluar kakak
punya permintaan nih, minta tolong
Konselor
DCM kakak diisi ya sesuai dengan
keadaan adik sendiri.
Konseli Ok kak.
Konselor Sudah dik?
Konseli Iya kak.
Ya sudah dik makasih atas waktunya ya
Konselor dik udah mau datang kesini dan
membantu kakak.
Konseli Iya kak sama-sama.
Konselor Assalamualaikum wr wb.
Konseli Waalaikumsalam wr wb.

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


LAMPIRAN-LAMPIRAN

Foto Kegiatan Penyerahan Mahasiswa Oleh DPL di Madrasah

Foto Mahasiswa Bersama Kepala Madrasah dan Konselor/Guru Pamong

Foto Mahasiswa Bersama Konselor/Guru Pamong

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Foto Mahasiswa PPL Bersama Guru Pamong/Personil Lainnya

Foto Saat Melaksanakan Bimbingan Klasikal

Foto Kegiatan Disaat Menangani Dan Memberikan Surat Keterangan Siswa


Terlambat

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Foto Kegiatan Disaat Menangani Dan Memberikan Surat Keterangan Siswa
Terlambat

Foto Mahasiswa Saat Penyebaran AKPD

Foto Mahasiswa Saat Penyebaran Angket Sosiometri

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Foto Mahasiswa Bersama Peserta Didik

Foto Mahasiswa Bersama Supervisor

Foto Mahasiswa Pada Saat Pelaksanaan Bimbingan Kelompok

Foto Mahasiswa Pada Saat Pelaksanaan Konseling Invidual Pertemuan Pertama

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Foto Mahasiswa Pelaksanaan Konseling Individual Pada Pertemuan Ke-2 Sekaligus
Peengisian Angket DCM

Foto Mahasiswa Dan Guru BK Pada Saat Merekap Pelanggaran Ke Buku Tata Tertib

Foto Mahasiswa Pada Saat Merekap Penilaian Lomba Memperingati Hari Pramuka

Foto Mahasiswa Dan Guru BK Pada Saat Kerja Bakti

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Foto Mahasiswa Pada Saat Evaluasi Mingguan

Foto Adimistrasi BK Surat Izin Meninggalkan Kelas Pegangan (Guru Mapel Dan
Siswa) Dan Surat Keterangan Pelanggaran Terlambat

Foto Surat Izin Tidak Masuk Sekolah

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Daftar Pembukuan Surat Izin Tidak Masuk Sekolah dan Isi Daftar Pembukuan Surat
Izin Tidak Masuk Sekolah

Jurnal Pelaksanaan Layanan BK dan Isi Jurnal Pelaksanaan Layanan BK

Jurnal Harian Pelaksanaan Layanan BK dan Isi Jurnal Harian Pelaksnaa Layanan BK

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Daftar Nama Siswa Penerima Layanan Bk dan Isi Daftar Nama Siswa Penerima
Layanan BK

Laporan Pelaksanaan Layanan Konseling Individual dan Isi Laporan Pelaksanaan


Layanan Konseling Individual

Pembukuan Surat Izin Meninggalkan Kelas dan Isi Pembukuan Surat Izin
Meninggalkan Kelas

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Pembukuan Surat Panggilan Orang Tua dan Isi Pembukuan Surat Panggilan Orang
Tua

Foto Absensi Harian Bimbingan Dan Konseling

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Foto Buku Tamu dan Isi Buku Tamu

Foto Surat Keluar dan Isi Surat Keluar

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Foto Administrasi BK Go Card

Foto Administrasi BK Konseling Individual

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Foto Administrasi BK Layanan Kolaborasi

Foto Administrasi BK Layanan

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Foto Administrasi BK Layanan Home Visite

Foto Administrasi BK Layanan Bimbingan Kelompok

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Foto Acara Lepas Pisah Mahasiswa PPL Gelombang 1 Sekaligus Foto Sambutan Dari
Koordinator Praktik Mengajar

Foto Penyerahan Cendra Mata Dari DPL Kepada Kepala Madrasah Sumber Bungur
Pakong

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Foto Bersama Dengan DPL, Guru Pamong Dan Mahasiswa Di Madrasah Sekaligus
Penjemputan Mahasiswa PPL Gelombang Ke 1

Foto Pada Saat Memasang Materi Pamfleat/Leaflet Di Papan Bimbingan

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


MATRIK SOSIOMETRI
ARAH HUBUNGAN SOSIAL TEMAN 1 ( SATU ) KELAS
MA SUMBER BUNGUR PAKONG
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SISWA KELASXI IPS 1

FITRIYATUS ZEHRATUN NISA',


MOH FAQIHUL MUQADDAM,

WILDAN BAGUS WIRAWAN,


ALFAINI ZAHRAN TAMAMI,

AMALIA FITRI SALSABILA,


INDRA PRADIAN ANANDA,
Penolak

RIZKIANA DEWINTASARI,
MIRTA ALFIANA PUTRI,
MOH KHAIRIL MUFID,

NURIATUL KARIMAH,

NURUL ANDAWIYAH,
ACH DANI WAHYUDI,

SURTUVIL LAILAH,
DWI ROHMAWATI,
RIZAL MUHAIMIN,
ACHMAD FAIZAL,

DANIEL IKHTIAR,
ACH MUZAMMIL,

MAFTUHAH AINI,
KHAIRUL UMAM,

WASILUL KHOIR,
NO. URUT

MOH HAKIKI,
ACH YASIR,

JUZRIYAH,
NO.
L/P KELAS
INDUK

Pemilih

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 ACH DANI WAHYUDI, 4159 L XI IPS 1 X 3 2 1 4

2 ACH MUZAMMIL, 4162 L XI IPS 1 X 3 2 1 4

3 ACH YASIR, 4164 L XI IPS 1 X 1 2 4 3

4 ACHMAD FAIZAL, 4166 L XI IPS 1 X 1 3 2 4

5 ALFAINI ZAHRAN TAMAMI, 4182 L XI IPS 1 2 X 4 1 3

6 DANIEL IKHTIAR, 4207 L XI IPS 1 2 X 1 4 3

7 INDRA PRADIAN ANANDA, 4239 L XI IPS 1 4 2 X 1 3

8 KHAIRUL UMAM, 4253 L XI IPS 1 1 2 X 4 3

9 MOH FAQIHUL MUQADDAM, 4290 L XI IPS 1 1 X 4 3 2

10 MOH HAKIKI, 4291 L XI IPS 1 2 1 4 X 3

11 MOH KHAIRIL MUFID, 4294 L XI IPS 1 2 4 1 X 3

12 RIZAL MUHAIMIN, 4352 L XI IPS 1 2 3 1 X 4

13 WASILUL KHOIR, 4389 L XI IPS 1 1 3 2 4 X

14 WILDAN BAGUS WIRAWAN, 4390 L XI IPS 1 2 1 4 3 X

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


15 AMALIA FITRI SALSABILA, 4190 P XI IPS 1 4 3 X 1 2

16 DWI ROHMAWATI, 4209 P XI IPS 1 4 1 X 3 2

17 FITRIYATUS ZEHRATUN NISA', 4221 P XI IPS 1 4 X 3 2 1

18 JUZRIYAH, 4250 P XI IPS 1 4 3 X 1 2

19 MAFTUHAH AINI, 4272 P XI IPS 1 4 3 2 1 X

20 MIRTA ALFIANA PUTRI, 4284 P XI IPS 1 3 4 2 1 X

21 NURIATUL KARIMAH, 4331 P XI IPS 1 3 4 2 X 1

22 NURUL ANDAWIYAH, 4333 P XI IPS 1 4 3 1 X 2

23 RIZKIANA DEWINTASARI, 4353 P XI IPS 1 4 3 1 2 X

24 SURTUVIL LAILAH, 4399 P XI IPS 1 3 4 2 1 X

JUMLAH SISWA KELAS : XI IPS 1 24

Jml. Pilihan 1 ( angka 1 ) 0 1 1 1 0 2 2 1 0 3 2 1 0 0 1 0 1 1 4 1 1 0 0 1


Jml. Pilihan 2 ( angka 2 ) 1 2 2 1 2 0 0 1 1 1 2 0 0 0 2 0 0 0 3 2 0 1 1 2
Jumlah Pemilih 1 3 3 2 2 2 2 2 1 4 4 1 0 0 3 0 1 1 7 3 1 1 1 3
Jml. Penolakan 1 ( angka 3 ) 0 0 0 1 0 0 0 2 5 0 2 6 1 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 0
Jml. Penolakan 2 ( angka 4 ) 1 1 0 1 1 2 0 1 4 0 3 6 0 1 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0

Jumlah Penolak 1 1 0 2 1 2 0 3 9 0 5 12 1 1 0 0 0 7 0 2 1 0 0 0

Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur


Laporan PPL PBKPI 2 Gelombang 1 di MA Sumber Bungur

Anda mungkin juga menyukai