Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA KLIEN DENGAN CARDIO MEGALI

A. ANATOMI
Sistem kardiovaskuler merupakan sub sistem sirkulasi yang bertugas
mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Selain sistem kardiovaskuler kita juga
mengenal sistem sirkulasi limfatik yang terdiri dari kelenjar limfe, pembuluh limfe
dan cairan limfe.
Cardiovaskuler adalah organ berongga, berotot yang terletak ditengah thorak,
dan ia menempati rongga antara paru dan diafragma. Beratnya sekitar 300 g (10,6 oz),
meskipun berat dan ukurannya dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat badan,
beratnya latihan dan kebiasaan fisik dan penyakit jantung. Fungsi jantung adalah
memompa darah kejaringan, menyuplai oksigen dan zat nutrisi lain sambil
mengangkut karbondioksida dan sampah hasil metabolisme. (Brunner & Suddarth,
Edisi 8: hal 720)

Laporan Pendahuluan CARDIO MEGALI


Prodi D3 Keperawatan Univ. Bondowoso
Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
B. DEFINISI
Kardiomegali adalah sebuah keadaan anatomis (Struktur Organ) di mana
besarnya jantung lebih besar dari ukuran jantung normal, yakni lebih besar dari 55%
besar rongga dada. Pada Kardiomegali salah satu atau lebih dari 4 ruangan jantung
membesar. Namun umumnya kardiomegali diakibatkan oleh pembesaran bilik jantung
kiri (ventrikel kardiasinistra). Pada kardiomegali dapat otot-ototnya yang membesar
atau rongganya yang membesar, manapun itu semua adalah adaptasi jantung untuk
menghadapi perubahan dalam tuntutan kerjanya.

C. ETIOLOGI
Penyebabnya ada banyak sekali, hampir semua keadaan yang memaksa
jantung untuk bekerja lebih keras dapat menimbulkan perubahan-perubahan pada otot
jantung sehingga jantung akan membesar. Logikanya adalah misalnya pada
binaragawan, otot-ototnya membesar karena seringnya mereka melakukan aktivitas
beban tinggi. Jantung juga demikian. Penyebab yang paling banyak adalah :

1. Penyakit Jantung Hipertensi


Pada keadaan ini terdapat tekanan darah yang tinggi sehingga jantung dipaksa
kerja ekstra keras memompa melawan gradien tekanan darah perifer anda yang tinggi.

Laporan Pendahuluan CARDIO MEGALI


Prodi D3 Keperawatan Univ. Bondowoso
Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
2. Penyakit Jantung Koroner
Pada keadaan ini sebagian pembuluh darah jantung (koroner) yang
memberikan pasokan oksigen dan nutrisi ke jantung terganggu Sehingga otot-otot
jantung berusaha bekerja lebih keras dari biasanya menggantikan sebagian otot
jantung yang lemah atau mati karena kekurangan pasokan darah.

3. Kardiomiopati (diabetes, infeksi)


Yakni penyakit yang mengakibatkan gangguan atau kerusakan langsung pada
otot-otot jantung. Hal ini dapat bersifat bawaan atau karena penyakit metabolisme
seperti diabetes atau karena infeksi. Akibatnya otot jantung harus kerja ekstra untuk
menjaga pasokan darah tetap lancar.

4. Penyakit Katup Jantung


Di jantung ada 4 katup yang mengatur darah yang keluar masuk jantung.
Apabila salah satu atau lebih dari katup ini mengalami gangguan seperti misalnya
menyempit (stenosis) atau bocor (regurgitasi), akan mengakibatkan gangguan pada
curah jantung (kemampuan jantung untuk memopa jantung dengan volume tertentu
secara teratur). Akibatnya jantung juga perlu kerja ekstra keras untuk menutupi
kebocoran atau kekurangan darah yang dipompanya.

5. Penyakit Paru Kronis


Karena pada penyakit paru kronis dapat timbul keadaan di mana terjadi
perubahan sedemikian rupa pada struktur jaringan paru sehingga darah menjadi lebih
sulit untuk melewati paru-paru yang kita kenal dengan nama"HIPERTENSI
PULMONAL". Karena itu bilik jantung kanan yang memompa darah ke paru-paru
perlu kerja ekstra keras, sehingga tidak seperti kebanyakan kardiomegali bukan bilik
kiri yang membesar tapi bilik kanan, tapi jika sudah berat bahkan bilik kiri pun akan
ikut membesar.
Kardiomegali itu sering kali disertai dengan keadaan gagal jantung. Oleh
karena itu kardiomegali seringkali menunjukkan bahwa jantung telah lama mengalami
kegagalan fungsi yang sudah berlangsung cukup lama dan berat. Selain itu
kardiomegali cenderung membuat jantung mudah terkena penyakit jantung koroner

Laporan Pendahuluan CARDIO MEGALI


Prodi D3 Keperawatan Univ. Bondowoso
Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
karena jantung yang besar perlu pasokan darah dan oksigen yang besar sedangkan
pasokan darah belum tentu lancar. Kardiomegali berpotensi berbahaya tapi yang lebih
berbahaya adalah penyakit yang menyebabkannya, karena seringkali timbul gejala-
gejala klinis lain yang berpotensi fatal seperti gagal jantung dan stroke.

D. MANIFESTASI KLINIS
1. Tergantung dari derajat keparahannya. Tampak gejala yang berhubungan dengan
kegagalan pompa jantung untuk bekerja dengan baik.
2. Dapat disertai nggeliyer, pusing, atau sensasi mau jatuh. Orang awam
menyebutnya “vertigo”. Dalam istilah asingnya disebut “dizziness”.
3. Sesak nafas, seperti orang yang terengah-engah.
4. Terdapat cairan di rongga perut (ascites)
5. Kaki (tungkai, pergelangan kaki) membengkak
6. Disertai demam
Demam yang disertai kardiomegali mengindikasikan penyakit jantung rematik
(rheumatic heart disease) dan bacterial endocarditis. Atau juga mengindikasikan
penyakit otot jantung akut (acute myocarditis) atau acute pericarditis.
7. Disertai nyeri dada.
Kardiomegali dengan nyeri dada mengindikasikan adanya infark miokard
(myocardial infarction), dan juga acute pericarditis.
8. Disertai bengkak (edema)
Adanya “peripheral edema” berarti mengindikasikan “congestive heart failure”.
Jika jenis edema-nya “nonpitting” maka kemungkinannya menderita
“myxedema”.
9. Disertai hipertensi (tekanan darah tinggi)
Jika disertai hipertensi, maka berarti kardiomegali yang terjadi disebabkan oleh
karena pembesaran bilik jantung kiri (left ventricular enlargement) akibat
hipertensi kronis (menahun).
10. Disertai kebiruan di mukosa kulit (cyanosis)
Kardiomegali dengan cyanosis, terutama jika disertai “associated murmur”, maka
mengindikasikan penyakit jantung bawaan tipe sianotik (congenital heart disease
of the cyanotic type).

Laporan Pendahuluan CARDIO MEGALI


Prodi D3 Keperawatan Univ. Bondowoso
Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
E. PATOFISIOLOGI
Pada jantung normal, jantung mampu memenuhi kebutuhan tubuh untuk
menjalankan metabolisme secara wajar. Pada keadaan dimana metabolisme
meningkat seperti: pada waktu kita sedang bekerja keras, berolahraga yang memeras
keringat, beraktifitas yang melebihi kebiasaan, maka jantung akan melakukan
kompensasi dengan meningkatkan frekuensi denyut jantung. Selanjutnya apabila
metabolisme tubuh kembali normal, maka jantung pun akan kembali ke keadaan
normal. Namun pada jantung yang sudah kardiomegali, berolahraga berat justru akan
memperparah kondisi jantungnya.

F. WOC (Web Of Coution)


Terlampir

G. PEMERIKSAN PENUNJANG
- Pemeriksaan laboratorium
Pada penderita kardiomegali meliputi: hitung darah lengkap, sedimentation
rate, ANA, chemistry panel, tes VDRL, profil tiroid, EKG, dan rontgen dada
(chest x-ray).
- Pemeriksaan dengan echocardiogram akan membantu menegakkan diagnosis
valvular disease, myocardiopathies, congestive heart failure, dan pericardial
effusion. Jika curiga gagal jantung kongestif (congestive heart failure), maka perlu
diukur waktu sirkulasi, tekanan vena, dan perlu tes fungsi paru-paru. Jika disertai
demam, maka penderita kardiomegali perlu melakukan tes streptozyme, ASO
titer, dan kultur darah serial.
- Pada kardiomegali dapat oto-ototnya yang membesar atau rongganya yang
membesar, manapun itu semu aadalah adaptasi jantung utnuk menghadapi
perubahan dalam tuntutan kerjanya.
Cara menentukan ukuran jantung adalah sebagai berikut :
CTR = a + b x 100%
- Pada foto dada PA standar, ukuran jantung dapat dihitung melalui rasio
kardiotorasik. Secara umum rasio yang melebihi 50% antara ukuran jantung
dengan diameter internal maksimal dada mengindikasikan adanya pembesaran
jantung.

Laporan Pendahuluan CARDIO MEGALI


Prodi D3 Keperawatan Univ. Bondowoso
Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
H. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Medis :
Pengobatannya adalah kita obati penyakit dasarnya, tapi jantung yang membesar
tidak serta merta akan mengecil kembali (seringkalipermanen) yang perlu kita cegah
adalah komplikasi yang mungkin timbul dari kardiomegali tersebut.

Sesuai dengan penyebab yang mendasarinya (underlying causes).

- Obat golongan diuretic


- Obat golongan ACE inhibitor
- Obat golongan beta blocker
- Golongan nitrat

Penatalaksanaan Keperawatan :

- Diet Seimbang
Diet yang seimbang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda dan juga
mencegah penyakit jantung. Hal terbaik adalah menghindari makanan berlemak
sama sekali atau menjaga mereka untuk minimum. Lemak meningkatkan kadar
kolesterol Anda dan membuat Anda rentan terhadap gangguan jantung.
- Hindari Merokok dan Minum
Merokok dan konsumsi alkohol menempatkan stres yang tidak perlu pada jantung
Anda dan mengurangi asupan oksigen. Menghindari nikotin dan alkohol dapat
sangat bermanfaat untuk sistem kardiovaskular Anda.
- Latihan Reguler
Moderat berolahraga secara teratur meningkatkan asupan oksigen dan
meningkatkan fungsi jantung.

I. ASUHAN KEPERAWATAN
a. Pengkajian
1. Aktivitas/istirahat
a. Gejala : Keletihan/kelelahan terus menerus sepanjang hari, insomnia, nyeri
dada dengan aktivitas, dispnea pada saat istirahat.

Laporan Pendahuluan CARDIO MEGALI


Prodi D3 Keperawatan Univ. Bondowoso
Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
b. Tanda : Gelisah, perubahan status mental mis : letargi, tanda vital berubah
pad aktivitas.
2. Sirkulasi
a. Gejala : Riwayat HT, IM baru/akut, penyakit jantung , bedah jantung ,
endokarditis, anemia, syok septic, bengkak pada kaki, telapak kaki, abdomen.
b. Tanda :
1) TD ; mungkin rendah.
2) Tekanan Nadi ; mungkin sempit.
3) Irama Jantung ; Disritmia.
4) Frekuensi jantung ; Takikardia.
5) Nadi apical ; PMI mungkin menyebar dan merubah
7) Bunyi jantung ; S3 (gallop) adalah diagnostik, S4 dapat terjadi, S1 dan S2
mungkin melemah.
9) Murmur sistolik dan diastolic.
10) Warna ; kebiruan, pucat abu-abu, sianotik.
11) Punggung kuku ; pucat atau sianotik dengan pengisian kapiler lambat
12) Bunyi napas ; krekels, ronkhi.
13) Edema ; mungkin dependen, umum atau pitting khususnya pada
ekstremitas.
3. Integritas ego
a. Gejala : Ansietas, kuatir dan takut. Stres yang berhubungan dengan
penyakit/keperihatinan finansial (pekerjaan/biaya perawatan medis)
b. Tanda : Berbagai manifestasi perilaku, mis : ansietas, marah, ketakutan dan
mudah tersinggung.
4. Eliminasi
Gejala : Penurunan berkemih, urine berwana gelap, berkemih malam hari
(nokturia), diare/konstipasi.
5. Makanan/cairan
a. Gejala : Kehilangan nafsu makan, mual/muntah, penambhan berat badan
signifikan, pembengkakan pada ekstremitas bawah, pakaian/sepatu terasa
sesak, diet tinggi garam/makanan yang telah diproses dan penggunaan
diuretic.

Laporan Pendahuluan CARDIO MEGALI


Prodi D3 Keperawatan Univ. Bondowoso
Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
b. Tanda : Penambahan berat badan cepat dan distensi abdomen (asites) serta
edema (umum, dependen, tekanan dn pitting).
6. Higiene
a. Gejala : Keletihan/kelemahan, kelelahan selama aktivitas Perawatan diri.
b. Tanda : Penampilan menandakan kelalaian perawatan personal
7. Neurosensori
a. Gejala : Kelemahan, pening, episode pingsan.
b. Tanda : Letargi, kusut pikir, diorientasi, perubahan perilaku dan mudah
tersinggung.
8. Nyeri/Kenyamanan
a. Gejala : Nyeri dada, angina akut atau kronis, nyeri abdomen kanan atas dan
sakit pada otot.
b. Tanda : Tidak tenang, gelisah, focus menyempit danperilaku melindungi
diri.
9. Pernapasan
a. Gejala : Dispnea saat aktivitas, tidur sambil duduk atau dengan beberapa
bantal, batuk dengn/tanpa pembentukan sputum, riwayat penyakit kronis,
penggunaan bantuan pernapasan.
b. Tanda :
1) Pernapasan; takipnea, napas dangkal, penggunaan otot asesori pernpasan.
2) Batuk : Kering/nyaring/non produktif atau mungkin batuk terus menerus
dengan/tanpa pemebentukan sputum.
3) Sputum ; Mungkin bersemu darah, merah muda/berbuih (edema pulmonal)
4) Bunyi napas ; Mungkin tidak terdengar.
5) Fungsi mental; Mungkin menurun, kegelisahan, letargi.
6) Warna kulit ; Pucat dan sianosis.
10. Keamanan
Gejala : Perubahan dalam fungsi mental, kehilangankekuatan/tonus otot, kulit
lecet.
11. Interaksi sosial
Gejala : Penurunan ke ikut sertaan dalam aktivitas sosial yang biasa dilakukan.

Laporan Pendahuluan CARDIO MEGALI


Prodi D3 Keperawatan Univ. Bondowoso
Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
12. Pembelajaran/pengajaran
a. Gejala : menggunakan/lupa menggunakan obat-obat jantung, misalnya :
penyekat saluran kalsium.

b. Diagnosa Keperawatan
- Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan perfusi jaringan
- Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan tidak adekuatnya suplai darah
dan O2
- Intoleransi aktivitas berhubungan dengan atrofi otot jantung
- Ansietas berhubungan dengan Informasi inadekuat

c. Intervensi
Diagnosa : Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan tidak adekuatnya
suplai darah dan O2
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam nyeri berkurang
(hilang)
Kriteria Hasil : Nyeri dada hilang, wajah tidak meringis, skala nyeri 0, Tanda-
tanda vital dalam batas normal

1. Jelaskan pada klien penyebab nyeri


R/ Dengan penjelasan yang adekuat diharapkan klien kooperatif dalam setiap
tindakan keperawatan
2. Pantau nyeri (karakteristik, lokasi, intensitas, durasi), catat setiap respon
verbal/non verbal, perubahan hemodinamik
R/ Nyeri adalah pengalaman subjektif yang tampil dalam variasi respon verbal
non verbal yang juga bersifat individual sehingga perlu digambarkan secara
rinci untuk menentukan intervensi yang tepat
3. Atur posisi pasien
R/ Membantu untuk mengurangi nyeri klien
4. Ajarkan tekhnik distraksi relaksasi
R/ Membantu meringankan rasa nyeri klien
5. Observasi tanda vital dan keluhan nyeri

Laporan Pendahuluan CARDIO MEGALI


Prodi D3 Keperawatan Univ. Bondowoso
Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
R/ Mengetahuai tiap keluhan dan kedaan umum klien
6. Beri lingkungan yang tenang
R/ Membantu menurunkan persepsi respon nyeri dengan manipulasi adaptasi
fisiologis tubuh terhadap nyeri
7. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi
R/ Dengan kolaborasi kita dapat menentukan terapi yang tepat untuk
penyembuhan klien

Diagnosa : Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan perfusi


jaringan
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam kebutuhan cairan klien
adekuat
Kriteria Hasil : Intake dan Output seimbang, Tanda vital dalam batas normal,
tidak ada Odema

1. Jelaskan pada klien tentang cairan


R/ Dengan penjelasan yang adekuat diharapkan klien kooperatif dalam setiap
tindakan keperawatan
2. Pantau intake dan output
R/ Mengontrol pemasukan dan haluaran cairan klien
3. Observasi tanda-tanda kelebihan cairan
R/ Mengetahui keadaan adanya kelebihan volume cairan
4. Observasi tanda vital
R/ Mengetahui keadaan umum klien
5. Kolaborasi dengan tim medis dan gizi pemberian diit dan obat-obatan
6. R/ Dengan kolaborasi kita dapat menentukan terapi yang tepat untuk
penyembuhan klien

Diagnosa : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan atrofi otot jantung


Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam aktivitas klien kembali
adekuat

Laporan Pendahuluan CARDIO MEGALI


Prodi D3 Keperawatan Univ. Bondowoso
Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Kriteria hasil :Mendemonstrasikan peningkatan toleransi aktivitas yang dapat
diukur/ maju dengan frekuensi jantung/ irama dan TD dalam batas normal pasien
dan kulit hangat, merah muda dan kering.

1. Jelaskan pola peningkatan bertahap dari tingkat aktivitas.


R/ member informasi yang adekuat pada klien membantu klien kooperatif
dalam tindakan selanjutnya
2. Catat/ dokumentasikan frekuensi jantung, irama, dan perubahan TD sebelum,
selama, sesudah aktivitas sesuai indikasi.
R/ Mengetahui keadaan umum dan sebagai pedoman untuk rencana
keperawatan selanjutnya
3. Tingkatkan istirahat di tempat tidur batasi aktivitas.
R/ Mengurangi maktivitas akan menambah energy cadangan dalam tubuh
4. Batasi pengunjung atau kunjungan oleh pasien.
R/ Membantu menghindari aktivatas yang terlalu berat
5. Kaji ulang tanda/ gejala yang menunjukkan tidak toleran terhadap aktivitas
atau memerlukan pelaporan pada perawat atau dokter.
R/ Membantu tindakan keperawatan selanjutnya
6. Kolaborasi, rujuk ke program rehabilitasi jantung.
R/ Dengan kolaborasi kita dapat menentukan terapi yang tepat untuk
penyembuhan klien

Laporan Pendahuluan CARDIO MEGALI


Prodi D3 Keperawatan Univ. Bondowoso
Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
GAMBAR RADIOLOGI Pada Klien CARDIO MEGALI

Laporan Pendahuluan CARDIO MEGALI


Prodi D3 Keperawatan Univ. Bondowoso
Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
DAFTAR PUSTAKA

Emmy Soekresno S. Pd.(2007). Mengenali kardio faskuler. Sumber : Komisi


Perlindungan Anak Indonesia.

Putrika P.R. Gharini. ( 2004) . ‘caediofaskuler: Efek Psikis, Fisik, dan Tinjauan
Agama . Makalah ini disampaikan pada Seminar Online Kharisma ke-3, 13-19 September
2004

www.google.com.Asuhan Keperawatan pada klien Cardiomegali.diakses tanggal 30


maret 2013 jam 08.00 wib

Laporan Pendahuluan CARDIO MEGALI


Prodi D3 Keperawatan Univ. Bondowoso
Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Anda mungkin juga menyukai