Tugas Akhir Angga
Tugas Akhir Angga
TENTANG
KATUP PENGAMAN (SAFETY VALVE) PADA STASIUN BOILER
DISUSUN OLEH :
JULI ANDRI ANGGARA
NIM :3302171083
1
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh:
ii
PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN MAGANG
Pernyataan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri dan tidak ada tekanan
atau paksaan dari pihak mana pun.
Bengkalis,
Saya yang bertanda tangan
iii
KATA PENGANTAR
Segala Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunianya,sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir,sebagaimana
yang telah direncanakan. Shalawat serta salam penulis panjatkan kepada junjungan alam
Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarganya dan orang-orang yang senantiasa
istiqomah dijalan islam.
Tugas akhir ini di susun untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan
Program Diploma II jurusan Teknik Sistem Pembangkit.
Selama mengikuti pendidikan Diploma II Teknik sistem pembangkit sampai
dengan proses penyelesaian tugas akhir berbagai pihak telang memberikan fasilitas,
membantu, membina dan, membimbing penulis. Untuk itu penulis mengucapkan ribuan
terima kasih khususnya kepada :
1. Bapak Alfansuri, ST., Msc, Selaku ketua pengelola Akademi Komunitas Negeri
Bengkalis.
2. Bapak Agus Wahyudi Maneager PT.SAL-1(Sari Adytia Loka -1).
3. Ibu Eva Navasari.,S.T.,MT, Selaku ketua Prodi Teknik Sistem Pembangkit.
4. Bapak Joko Budi Harsono (asisten pabrik PT.SAL_1) kosultasi Laporan Tugas
Akhir dan pembimbing.
5. Bapak kasirin Asisten mantenance PT.SAL-1
6. Bapak Supayo Asisten Proses PT.SAL-1
7. Bapak Rohmat Safi sebagai pembimbing lapangan di PT.SAL-1
8. Bapak Abdul Gofur.S.Si,M.T Pembimbing Kita AKNB
9. Bapak-bapak dosen dan instruktur program studi Teknik Sistem Pembangkit.
10. Kedua Orang Tua Tercinta yang telah memberikan dukungan kepada penulis,baik
secara Moril maupun materil serta do’anya.
11. Rekan-rekan teman mahasiswa Prodi Teknik Sistem Pembangkit, yang selalu
menyertai penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
12. Dan rekan-rekan mahasiswa Akademi Komunitas Negeri Bengkalis yang
senantiasa membantu penulis.
iv
Penulis menyadari bahawa, tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan, dikarenakan
keterbatasan wawasan penulis. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat untuk kita
semua.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar.4.1Safety helmet ...................................................................................................... 47
Gambar.4.2 Ear plug............................................................................................................. 47
Gambar.4.3 Safety shose ....................................................................................................... 48
Gambar.4.4 Masker ............................................................................................................... 48
Gambar.5.1 Fire tube boiler .................................................................................................. 53
Gambar.5.2 Water tube boiler ............................................................................................... 54
Gambar.6.1 Safety valve ....................................................................................................... 55
Gambar.6.2 Safety valve header superheater ....................................................................... 56
Gambar.6.3 Safety valve steam drun no 1 ............................................................................. 57
Gambar.6.4Safety valve steam drun no 2 .............................................................................. 57
Gambar.6.5 Bagian-bagian savety valve ............................................................................... 59
Gambar.6.5.1 Adjusting screw................................................................................. 60
Gambar.6.5.2 Spring/pegas ...................................................................................... 60
Gambar.6.5.3 Spindle .............................................................................................. 61
Gambar.6.5.4 Disc ................................................................................................... 61
Gambar.6.5.5 Nozzle ............................................................................................... 62
DAFTAR TABEL
viii
Tabel.2.1 Motor pompa bak sendimen.................................................................................. 20
Tabel.2.2 Kapasitas Pompa Concret ..................................................................................... 21
Tabel.3.1 Boiler ATMINDO NO 3 ....................................................................................... 23
Tabel.3.2 Boiler MACHMAR JAYA INDUSTRI................................................................ 24
Tabel.3.3 Boiler ATMINDO NO 4 ....................................................................................... 25
Tabel.3.4 Chimney ................................................................................................................ 28
Tabel.3.5 Data Safety Valve no 1,2 dan,3 ............................................................................. 29
Tabel.3.6 Sigh glass .............................................................................................................. 30
Tabel.3.7 Blowdown ............................................................................................................. 31
Tabel.3.8 Total air fan ........................................................................................................... 33
Tabel.3.9 Induced draft fan ................................................................................................... 34
Tabel.3.10 Primary air fan .................................................................................................... 35
Tabel.3.11 Secondary air fan ................................................................................................ 36
Tabel.3.12 Tipe Chemical Dosing Pump .............................................................................. 43
Tabel.4.1 Safety Valve header superheater .......................................................................... 55
Tabel.4.2 Safety Valve steam drum no 1 ............................................................................... 57
Tabel.3.3 Safety Valve steam drum no 2 ............................................................................... 57
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1
demikian, kegiatan tersebut diharapkan agar mahasiswa mampu menerapkan ilmu
pengetahuan yang diperoleh semasa dibangku kuliah ke Industri tempat on the job
training (OJT).Sehingga mahasiswa tersebut dapat beradaptasi (menyesuaikan diri) di
tempat industri yang nantinya dijadikan sebagai salah satu upaya untuk memenuhi
kebutuhan tuntutan kerja di industri.On the job training juga dimaksudkan untuk
memberi wawasan yang lebih luas kepada mahasiswa tentang perkembangan dunia
industri.Mahasiswa dituntut dapat memiliki wawasan dan penguasaan Ilmu Pengetahunan
dan Teknologi (IPTEK) yang lebih luas dan aplikatif yang nantinya bermanfaat setelah
terjun ke dunia kerja. Kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya industri dalam
menyumbangkan dan berkontribusi dalam mengembangkan teknologinya terhadap dunia
pendidikan
Tempat On The Job Training (OJT) dilakukan di PT.SARI ADITYA LOKA-1
JAMBI Kenapa tempat tersebut dipilih untuk melaksanakan On The Job Training, karen
perusahaan tersebut merupakan salah satu anak perusahaan Perkebunan Besar Swasta
Nasional (PBSN) PT. ASTRA AGRO LESTARI Tbk yang merupakan perusahaan swasta
yang bergerak di bidang perkebunan, salah satunya kelapa sawit. PT. SARI ADITYA
LOKA-1 didirikan pada tahun 1989 yang berlokasi di Desa Muara Delang kecamatan
Tabir Selatan kabupaten Merangin provinsi Jambi. Pabrik kelapa sawit PT.SARI
ADITYA LOKA-1.
Bagian On The Job Training (OJT) dilakukan pada stasiun Power house,stasiun
Boiler,dan water tritmen. Dalam kesempatan itu, diharuskan untuk dapat memahami hal-
hal yang telah dipelajari ditempat (OJT). Karena ini merupakan kurikulum untuk
menyelesaikan tugas akhir dan untuk menyelesaikan smester IV dan untuk mendapatkan
gelar Am.a (ahli muda).
2
1.2.Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat yang di harap kan bagi penulis adalah sebagai
berikut:
a. Tujuan On The Job Training
Dapat pengalaman kerja dalam rangka menerapkan/membandingkan teori dan
pengetahuan yang telah diterima di dalam perkuliahan atau praktikum dengan
situasi nyata di tempat On The Job Training (OJT).
Dan memahami sistem kerja sebagai operator boiler maupun sebagai super visor
b. Manfaat On The Job Training
Dapat Mengenali/mengetahui kebutuhan pekerjaan di tempat On The Job
Training (OJT).
Dapat Menyesuaikan (menyiapkan) diri dalam menghadapi lingkungan kerja
setelah menyelesaikan nya.
Dapat Mengetahui/melihat secara langsung penggunaan/peranan teknologi
informasi dan komunikasi di tempat On The Job Training (OJT).
Dapat Menyajikan hasil-hasil yang diperoleh selama On The Job Training
(OJT) dalam bentuk laporan On The Job Training (OJT).
Dapat Menggunakan hasil atau data-data On The Job Training (OJT) untuk
dikembangkan menjadi laporan akhir.
3
Minggu Off
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1.Sejarah Organisasi/perusahaan
PT.Sari Aditya Loka-1 merupakan salah satu anak perusahaan Perkebunan Besar
Swasta Nasional (PBSN) PT.ASTRA AGRO LESTARI Tbk yang merupakan perusahaan
swasta yang bergerak di bidang perkebunan, salah satunya kelapa sawit. PT.Sari Aditya
Loka-1 didirikan pada tahun 1989 yang berlokasi di Desa Muara Delang kecamatan Tabir
Selatan kabupaten Merangin provinsi Jambi. Pabrik kelapa sawit PT. Sari Aditya Loka-1
mulai proses pengolahan atau produksi pada Juni 1995. Dengan kapasitas terpasang saat
ini adalah 60 ton/jam. Adapun fungsi utama pabrik kelapa sawit PT. Sari Aditya Loka 1
adalah.
1. Dapat mengolah TBS menjadi cpo dan kernel semaksimal mungkin dengan
kehilangan produksi seminimal mungkin.
2. Dapat mengolah TBS menjadi cpo dan kernel dengan mutu memenuhi standard dan
selalu konsisten dari bahan baku yang standard.
3. Mendayagunakan seluruh sumber daya yang ada di pabrik ( tenaga kerja, mesin,
bahan baku,dengan biaya terbatas ),
4. Dapat meningkatkan kemampuan SDM melalui pelatihan, motivasi, kepemimpinan.
Pabrik kelapa sawit juga memiliki keistimewaan yaitu :
5. Self energy ( serabut dan cangkang digunakan sebagai bahan bakar).
6. No waste (tidak ada yang terbuang dalam proses pengolahan di pabrik kelapa sawit),
7. Prinsip dasar pengolahan adalah pemisahan.
4
2.2 Visi, Misi dan Tujuan Organisasi
Visi
Menjadi perushaan agribisnis yang paling produktip dan inovatif di dunia
Misi
Menjadi panutan dan berkontribusi dalam pembangunan dan kesejahtraan bangsa
2.3 Struktur Organisasi dan Bidang Usaha
AGUS WAHYUDI
MANEAGER
ROHMAT SAFI’I
SARJIO
BOILER CHARGEMAN
APRI GUNAWAN
5
2.4 Gambaran Umum
A. Turbin Uap
Turbin uap berfungsi sebagai pembangkitEnergi Listrik dengan
memanfaatkan uap yang bertekanan yang di hasil kan oleh boiler.
CARA KERJA :
Uap yang bertekanan yang di hasil kan boiler dengan kecepatan tinggi (energi
kinetis) masuk ke turbin menumbuk sudu-sudu pada wheel hingga wheel
berputar dan memutar poros turbin (energi mekanis). Putaran poros turbin ini
memutar rotor alternator yang menghasilkan energi listrik.
PT.SAL-1 memiliki turbin NG dan Triveni:
1. Turbin NG
6
Gambar 1.1 Turbin NG
(sumber PT.SARI ADITYA LOKA-1)
2. Turbin Triveni
gambar 1. 1 turbine
7
Suhu uap masuk normal 300 oC
Tekanan uap keluar normal 3,5 Bar
Kelajuan putaran turbin normal 7500 Rpm
Out put speed normal 1500 Rpm
Trip speed range max 8250 min 8625 Rpm
1 st critical speed normal 14000 Rpm
B. Generator Set
PT.SAL-1 memiliki Pembangkit energi listrik dengan penggerak mesin
diesel. Terdiri dari dua komponen utama yaitu engine dan alternator.PT.SAL-1
memiliki 3 unit Generator set.generator set ini berpungsi untuk mensuplay energi
listrik kebutuhan perumahan dan star awal operasi boiler, sebelum boiler
menghasilkan steam yang sudah di tentukan untuk mau mengoprasikan turbin
NG maun pun Triveni.Generator set juga membantu mengurangi beban turbin
yang lagi oprasi apabila steam yang di hasil boiler mengalami penurunan hingga
mau mencapai set poin trip pada turbin.
8
Bahan bakar bertekanan tinggi disemprotkan melalui nozzle hingga berbentuk
kabut ke dalam ruang bakar.
2.komatsu PL 250
Tabel 3.2 tipe Genset patria
Genset patria
PL 250 PT.SAL.1
Capasciti 250 kva
Ampere 380 A
Frekuensi 50 Hz
Cos φ 0.8
9
C. Back Pressure Vessel (BPV)
Berikut gambarnya:
By pass valve
Make up valve
Safety Valve
10
Sigh glass
Alat bantu lain adalah Sigh glass yang berfungsi untuk mengontrol level
air di dalam BPV. Adapun guna air tersebut adalah untuk meningkatkan volume
uap dan mengubah uap kering menjadi uap basah. Dimana pada saat terjadi
kontak antara uap kering dan air, air akan berubah pase menjadi uap basah dan
uap kering berubah pase menjadi uap basah juga.uap basah ini akan di gunakan
utuk proses.
D. Panel
Dari Alternator genset maupun turbin daya disalurkan ke panel kontrol.
Dari panel ini diatur dan dikontrol; tegangan, arus, putaran dan frekwensi, cos
Ø.Dari panel juga diatur untuk paralel (sincron) dengan unit lain dan juga
distribusi bebannya. Dari sini daya disalurkan ke panel distribusi untuk
disalurkan ke stasiun-stasiun yang membutuhkan.
11
Sumber PT.SARI ADITYA LOKA-1
FungsiPanel
1. Mengatur dan mengontrol unit Alternator (genset maupun turbin).
2. Membagi / distribusi beban pada saat paralel.
3. mendistribusikan daya ke stasiun-stasiun yang membutuhkan .
kW meter
Amperemate
r
kWh meter
Cos φ
Voltmeter
Speed Switch
Emergency switch
Sincronize key
12
4. Cos φ meter untuk mengetahui besarnya daya maksimal yang bisa
dibangkitkan alternator (power factor).
5. Kwh meter untuk mengetahui jumlah daya yang telah disuply terhadap
satuan waktu (jam).
6. Hour meter untuk mengetahui jam kerja unit.
7. Speed switch untuk mengatur putaran alternator sekaligus mengatur
frekwensi.
8. Potensio untuk mengatur tegangan dan cosφ.
9. Sincronize key untuk memparalel turbin atau genset.
10. Emergency switch untuk memutus arus ke panel dalam kondisi darurat.
E. Cara Synchrone
B. Manual
1.pastikan MCB kontrol panel sychrone pada posisi on semua.
2.selector switch auto -0- manual.
3.star genset 1 dan genset 2 sampai running normal,volt dan frekuensi stabil dan
masing-masing bisa diatur dari pontensiometer/rotary switch pada panel power.
4.closing CB/breaker cubicle genset 1 atau genset 2 dari panel synchrone.
5.pastikan led syncroscope (speed frequency) pada synchrone check relay
berputar searah jarum jam secara pelahan .
6.untuk menaikkan dan menurunkan frekuensi putar speed adjuster pada masing-
masing panel genset.
13
7.voltage genset yang akan disincrhonkan disesuaikan dengan voltage busbar
dengan menggeser atau memutar rotary swich/pontensiometer ke kanan atau
kekiri.
8.setelah sama frekuency dan voltage(Δv dan Δf = 0 ) dan led synroscope pada
arah 12:00 00 clock tekan tombol CB close.
9.setelah closing CB/breaker cubicle naikkan speed adjuster secara pelahan untuk
menambah KW/beban pada genset yang telah synchrone,perhatikan saat
pemindahan beban lakukan perlahan-lahan ( max 10% max KW genset per 20
detik ) dan pembagian harus propontional.Persentasenya sesuai kapasitas masing-
masing genset.
10.jika kapasitor bank tidak sedang jalan (off) cos phi standar genset ±0,8 lag.
14
9. Lakukan pengadukan menggunakan floc tester dengan kecepatan 50 rpm
selama 1 menit untuk meratakan penyebaran alum dan soda.
10. Kemudian lanjutkan dengan pengadukan lambat untuk membentuk floc
selama 5 menit dengan kecepatan 30 rpm.
11. Ukur pH dan kondisikan pH menjadi 7.
12. Amati masing-masing sample dan pilih pembentukan floc terbaik dan
tercepat dengan dosis minimum serta parameter pH dan TDS yang memenuhi
standar.
13. Hitung volume seluruh pemakaian soda untuk masing-masing beaker.
14. Beaker yang terpilih itulah digunakan sebagai acuan dosis untuk
diaplikasikan pada proses penjernihan di water treatment, dimana untuk
setiap 1 ml alum atau soda setara dengan 10 ppm
1. Tentukan kapasitas aktual raw water pump jika titik injeksi chemical pada
pipa air dari raw water (tidak memiliki tanki penampung air).
2. Jika memiliki tanki penampung air, dan titik injeksi chemical pada pipa
menuju clarifier tank maka tentukan kapasitas aktual pompa clarifier tank.
3. Tentukan kapasitas aktual pompa alum dan soda, untuk injeksi pump yang
dapat disetting tentukan kapasitas aktual untuk masing-masing setting 10, 20,
30 dan seterusnya.
4. Tentukan konsentrasi larutan yang akan diinjeksikan ( L ) :
15
5. Hitung konsentrasi aktual untuk masing-masing setting pompa injeksi dengan
menggunakan tabel dosis aktual (terlampir).
8. Jika larutan alum/soda (X ppm) yang telah dibuat tersisa (Y liter) maka :
X x Y
kg alum/soda sisa dalam larutan = --------------------------- = Z kg
106
9. Kapasitas aktual pompa harus dikalibrasi minimal 1 bulan sekali.
10. Untuk injeksi pump yang tidak dapat disetting maka pengaturan dosis
alum/soda berdasarkan pengaturan konsentrasi larutan yang dibuat.
Misalnya : Jam Operasi raw water / clarifier pump = B Jam
Kap. Injeksi pompa chemical = C Liter
Maka larutan yang perlu dibuat adalah sebanyak B X C Liter
Contoh :
1). Dosis alum 80 ppm
Kapasitas pompa air = 80000 m3/jam
Kebutuhan alum = (80/106) x 80000x24 m3/jam= 153,6 m3/jam
2). 0,5 mg alum dilarutkan dalam 100 ml air
untuk mencari ppm = 8/500x0,5/100x106
= 0,016x0,005x106
= 80 ppm
3). Larutan alum 0,5 % dalam 100 ml air = (0,5/100)
= 0,005
= (0,5x1000)
= 50
C.Pengolahan air (Water treatment)
16
Setelah kita melakukan jar tes barulah bisa kita melakukanPengolahan air
atau Water Treatment adalah suatu cara/bentuk pengolahan air dengan cara-cara
tertentu dengan tujuan untuk mencapai hasil yang diharapkan sesuai kebutuhan.
Kualitas air yang rendah akan menghasilkan uap yang kurang baik, uap tersebut
dapat membawa padatan yang terdapat dalam air ketel uap (carry over). Sumber
air secara umum dibagi menjadi dua yaitu air permukaan (surface water) dan air
tanah (ground water) air permukaan didapat dari sungai, danau dan laut,
sedangkan air tanah adalah air yang berada didalam tanah atau perut bumi.
Untuk air industri dilakukan beberapa tahapan proses pengolahan agar air
tersebut dapat digunakan sesuai kebutuhan kita antara lain seperti: air pendingin,
air umpan boiler, air untuk pemadam kebakaran dan penduduk perumahan pabrik
PT.SAL_1.
Tujuan utama dilakukannya water treatmen terutama untuk air umpan boiler
yaitu:
1. Membantu memastikan umur maksimum dari boiler tersebut, turbin,
kondensor dan pompa .
2. Mengurangi biaya pmeliharaan.
3. Menjaga efesiensi boiler.
4. Menurunkan tingkat kekeruhan air.
5. Menurunkan dan mematikan mikroorganisme.
6. Menurunkan kesadahan air.
7. Menurunkan zat, atau unsur-unsur yang terlarut.
8. Mengatur tingkat keasaman, atau pH.
17
(Sumber PT.SARI ADITYA LOKA-1)
PT.SAL-1 memiliki kapasitas 160.000 ton dengan luas waduk 4 hektar dengan
kedalaman normal 4 meter.
2.Clarifire
Ditengah perjalanan air diinjeksika bahan kimia berupa tawas yang
berfungsi untuk mengendapkan partikel yang melayang berupa lumpur, kemudian
diinjeksikan bahan kimia berupa soda yang berfungsi menaikkan pH air, dan yang
terakhir yaitu floculan sebagai pengikat flog. Kemudian air masuk kedalam
clarifier untuk mengendapkan lumpur atau pengendapan gumpalan-gumpalan
flock yang sudah cukup besar dan berat ke dasar clarifier sehingga dihasilkan air
yang jernih.
18
1.valve air jernih
3.valve drain
Keterangan :
- cek ketebalan sludge blanket dengan membuka valve indikator 3
- jika sludge blanket keluar dari valve indikator 3 tutup valve nya dan buka valve
indikator 1,lakukan drain.
- cek indikator valve 2 jika air berubah dari sludge menjadi keruh, valve 1 di tutup
drain selesai.
3.Bak sedimentasi
Air yang telah melewati clarifier selanjutnya memasuki bak sedimentasi
untuk pengendapan lumpur-lumpur yang lolos melewati Clarifier,bak sedimen
PT.SAL-1 yang mampu menampung air dengan kapsitas 180 ton untuk
mengendapkan lumpur dengan under flow dan bantuan gravitasi.
Tabel
Capacity Motor pompa sedimentasi
Di PT.SAL 1
CODE AEEBUK
POLE 4
19
HP 7.5
KW 5.5
POWER SPEED 1450
AMPERE 12.1 11.1 A
VOLTAGE 380-415 A
FREMI/SIZE 132 S
Tabel
POMPA
SOUTHERN CROSS
SERIAL NO 24A97A18
MODEL PSFF2A
CONSTRUTCTION CC4CP
CODE
Tabel
POMPA
SOUTHERN CROSS
SERIAL NO 0112008A21
SIZE 125X100-200
CONSTRUTCTION PSFF2A CC4CP
CODE
4.Concret
setelah air melewati clarifier dan bak sedimentasi air memasuki bak
Concret penampungan air sementara dengan kapasitas 75 ton.
20
Gambar 2.4. Bak Concret
Sumber PT.SARI ADITYA LOKA-1
Pole 4p
Hp 25
KW 185 KW
Power speed 1455 Rpm
Voltage 380/145
Ampere 376/344 A
Manufacture 1996
N/I 160 Kg
Cos φ 0.8
5.Sand filter
Barulah air dilakukan penyaringan dengan menggunakan sandfiter agar
air lebih bersih dari kotoran yang sangat halus.
21
Gambar 2.6 skema sand filter
22
(Sumber PT.SARI ADITYA LOKA-1)
Boiler MECHMAR dengan kapasitas 20 ton/jam dengan set poin uap yang
telah ditentukan sebesar 12 bar, boiler Mechmar digunakan untuk perebusan
buah sawit saja untuk mengurangi beban uap pada Boiler ATMINDO.
23
Serial NO MT.62805
Model.NO 51/300
Out put 4000 Pph
Design pressure 2.205 N/MM²320 Psi
Design to BS.1113.1992
Year manufacture 1995
24
Max capacity 45 t/h
Water volume 55 M³
a. Furnace
Merupakan tempat pembakaran bahan bakar pada boiler terjadinya
pembakaran bahan bakar yang akan menjadi sumber panas, panas yang terjadi
pada furnace terjadi tiga cara yakni:
a. Perpindahan panas secara radiasi(dimana akan terjadi pancaran panas dari
api atau gas yang akan menempel pada dinding tube sehingga panas tersebut
akan diserap oleh fluida yang mengalir didalamnya.
b. Perpindahan panas secara konduksi, panas mengalir melalui hantaran dari
sisi pipa yang menerima panas kedalam sisi pipa yang memberi panas pada
air.
c. Perpindahan panas secara konveksi. panas yang terjadi dengan singgungan
molekul-molekul air sehingga panas akan menyebar kesetiap aliran air.
Pada furnace flue gas adalah : -2.3 mbarg
Clean gas:-25 mbarg
25
Gambar 3.1. Furnace
(Sumber PT.SAL-1)
b. Steam Drum
Steam drum berfungsi sebagai tempat penampungan air panas serta
tempat terbentuknya uap. Drum ini menampung uap jenuh (saturated steam)
beserta air, untuk menghindari agar air tidak terbawa oleh uap, maka dipasangi
sekat-sekat, air yang memiliki suhu rendah akan turun ke bawah dan air yang
bersuhu tinggi akan naik ke atas dan kemudian menguap.
c.Superheater
26
industri.dikarenakan uap yang berasal dari steam drum masih dalam keadaan
basah sehingga belum dapat digunakan. Proses pemanasan lanjutan menggunakan
superheater pipe yang dipanaskan dengan suhu 260°C sampai 350°C. Dengan
suhu tersebut, uap akan menjadi kering dan dapat digunakan untuk
menggerakkan turbin maupun untuk keperluan peralatan lain.
Gambar 3.3.Superheater
.
Gambar 3.4.Dust Collector
Sumber PT.SAL-1
e. Cerobong asap
Berfungsi meneruskan atau membuang asap sisa reaksi pembakaran yang
terjadi didalam boiler agar gas asap tersebut tidak mencemari lingkungan
sekitar.Asap dari ruang pembakaran dihisap oleh blower IDF (Induced Draft Fan)
27
melalui dust collector selanjutnya akan dibuang melalui cerobong asap. Damper
pengatur gas asap diatur terlebih dahulu sesuai kebutuhan sebelum IDF
dinyalakan, karena semakin besar damper dibuka maka akan semakin besar
isapan yang akan terjadi dari dalam tungku.
Alat ini berfungsi untuk membuang uap apabila tekanan uap telah
melebihi batas yang telah ditentukan. Katup ini terdiri dari dua jenis, yaitu katup
28
pengaman uap basah dan katup pengaman uap kering. Safety valve ini dapat
diatur sesuai dengan aspek maksimum yang telah ditentukan.
29
Merek LESER
Type no 1 4422.4845
Size no 1 NPS2
Serial no 1 11161158R
Flow Area 1661,9 mm2 Flow Area 1661,9 mm2
Tekanan area 32 bar Tekanan area 32 bar
Psi 464,1 Psi 464,1
Merek LESER
Type no 1 4422.4845
Size no 1 NPS2
Serial no 1 11161158R
Flow Area 1661,9 mm2
Tekanan 32 bar
area
Psi 464,1
Gelas penduga dipasang pada drum bagian atas yang berfungsi untuk
mengetahui ketinggian air di dalam drum. Tujuannya adalah untuk memudahkan
pengontrolan ketinggian air dalam ketel selama boiler sedang beroperasi. Gelas
penduga ini harus dicuci secara berkala untuk menghindari terjadinya
penyumbatan yang membuat level air tidak dapat dibaca.
30
C.B 797637/70
Komponen boiler ini berfungsi untuk membuang air dalam drum bagian
atas. Pembuangan air dilakukan bila terdapat zat-zat yang tidak dapat terlarut,
contoh sederhananya ialah munculnya busa yang dapat menganggu pengamatan
terhadap gelas penduga. Untuk mengeluarkan air dari dalam drum, digunakan
blowdown valve yang terpasang pada drum atas, katup ini bekerja bila jumlah
busa sudah melewati batas yang telah ditentukan.
PA 46
B16.34.CL300
DN 40 TMA 300 OC
11 2G / D c X
2.Perlengkapan pendukung
31
Sistem pendukung Boiler PT.SAL-1 yaitu:
1.Suplay udara
2.Bahan bakar
3.Air umpan
Gambar.3.9 fiber
Fiber adalah serabut dari janjangan kelapa sawit yang sudah di pres dan
dikeringkan sehingga bisa menjadi bahan bakar untuk boiler.
b. Cangkang
32
Gambar 3.10 cangkang
b. Suplay udara
Pada sistem Boiler yang ada pada pabrik PT.SAL 1 tentu saja juga
membutuhkan udara yang berguna sebagai bagian dari proses pembakaran yang
ada didalam ruang pembakaran (furnace). Suplay udara bertujuan untuk
membantu proses pembakaran didalan ruang pembakaran agar pembakaran
didalam ruang pembakaran (furnace) terjadi dengan sempurna.
Tentu saja untuk mendapatkan udara dalam sebuah sistem Boiler harus
memiliki komponen yang dapat berfungsi sebagai penyuplay udara. Adapun
komponen-komponen yang dapat membantu proses pembakaran pada sistem
boiler yaitu:
33
Gambar.3.11 total air fan
Flamps 273,4
34
Gambar.3.12 induced air fan
Motor Kw/P 75 , 4
Volt/PH/HZ 380/3/50
35
Gambar.3.13 primary air fan
Motor Kw/P 11 / 2
Volt/PH/HZ 380/3/50
Flamps 20,2
36
Gambar.3.14 secondary air fan
SAF fungsinya hampir sama dengan TAF, hanya saja SAF memberikan
tekanan positif melalui dinding-dinding didalam ruang pembakaran, agar bahan
bakara dapat terbakar secara keseluruhan.
37
Sistem air umpan adalah sistem penyediaan air secara otomatis untuk
boiler dengan kebutuhan steam. Sistem air umpan boiler PT SAL 1 menggunakan
sunmber air baku dari waduk yang diolah dengan cara water treatment (WTP)
38
Softener adalahsuatukomponen yang berfungsiuntukmenghilangkan
hardness (Calsiumdan Magnesium) dari air umpan boiler.Penghilangan hardness
iniakanmenurunkankemungkinanpembentukankerakpada boiler.
Gambar 3.30Softener
( Sumber PT.SAL-1 )
Cara kerjaSoftener :
Airmasuk melalui bagian atas softener dan mengalir melalui lapisan resin
penukar ion. Tiap biji resin mempunyai banyak tempat dipermukaannya dimana
terjadi pertukaran Cadan Mg hardness yang tidak diinginkan didalam air.
Untuk melakukan filtrasi ada beberapa tahap. Filtrasi yang benar sangat
dibutuhkan suatu pabrik untuk mencegah padatan tersuspensi dari masalah-
masalh yang mungkin timbul didalam Zeolit, deaerator, sistem air umpan dan
boiler.
39
didalam air. Sodium sangat larut dan tidak akan menghasilkan pembentukan
kerak didalam boiler.
OPERASI
Air melalui softener dan melalui lapiran resin penukar ion.Tiap-tiap biji
resin mempunyai banyak tempat diprmukaannyadimana terjadi pertukaran
calcium dan magnecium hardness yang tidak diinginkan didalam air dengan
sodium.
Reaksi:
Ca Ca
+ NaZ Na + Z
Mg Mg
(air) (resin) (air) (resin)
40
REGENERASI
Beberapa ketentuan standar yang umum diterapkan dalam proses regenerasi
softener :
1. Service flowrate (laju aliran service) : 2-4 gpm (0,27-0,55 l/menit/liter resin)
2. Backwast flowrate (laju aliran backwast) : 6 gpm/ft 2 (245 l/ menit/m2 luas
permukaan resin)
3. Backwast time (lama backwast) : 10-20 menit
4. Jumlah garam (100%) untuk regenerasi : 6-10 lbs/ft3 resin – normal (0,1-0,2
kg/liter resin)
5. Kadar larutan garam untuk regenerasi : 10% berat
6. Regenerant flowrate (laju alair-aliran garam) : 0,25-0,5 gpm/ft3 resin (0,03-
0,07 l/menit/liter resin)
7. Regeneration time (lama regenerasi air garam) : ≥ 30 menit
8. Rinse flowrate (laju aliran bilas) :
- Slow rinse = 0,5 gpm/ft3 (0,07 l/menit/liter resin)
- Fast rinse = 1,5 gpm/ft3 (0,2 l/menit/liter resin)
9. Rinse time (lama pembilasa)
- Slow rinse = 60 menit
- Fast rinse = 20 menit
41
Gambar 3.31 Bacwast
b. Regenerasi
Sewaktu regenerasi, larutan garam yang pekat mencuci permukaan resin
untuk menaikan kembali kapasitas penukar ion pada resin.Regenerasi terjadi
dengan cara sodium dalam larutan garam menggantikan Ca dan Mg hardness
pada resin penukar ion.
Reaksi :
Ca Ca
Z + NaCl NaZ + Cl
Mg Mg
(resin jenuh) (resin ok) (air dibuang)
42
c. Rince
Selama siklus rince, air dipaksa melalui lapisan resin untuk
menghilangkan kelebihan garam. Sesudah mencapai batas hardness (kurang dari
1 ppm), unit segera dioprasikan.
43
Gambar 3.34 Softener Water Tank
( Sumber PT.SAL-1 )
4. De-aerator
Termal De-aeratoradalahkomponen yang berfungsiuntukmengeluarkan
gas-gas terlarut yang bersifatkorosifsepertioksigen, karbondioksida, hydrogen
yang adadidalamair umpan boilerdan memanaskan ulang setelah pemanasan di
softener water tank hingga mencapai titik didih air 95 OC sampai 105 oC
44
Gambar 3.36 Cara kerja De-aerator
45
Gambar 3.37 Chemical Dosing Pump
(Sumber PT.SAL-1)
46
Gambar 3.38 Feed Water pump
(Sumber PT.SAL-1)
Gambar 3.39.Boiler
47
2.5 Target yang diharapkan
Safety Helmet
Alat ini berfungsi sebagai alat perlindungan kepala, untuk melindungi dari
benturan benda keras.
Gambar.4.1Safety Helmet
48
Gambar.4.2ear plug
Gambar.4.3Safety Shose
Alat ini yang memiliki fungsi sebagai alat perlindungan dari debu/abu
sisa pembakaran dari Boiler atau lainnya.
49
Gambar.4.4 masker
50
2.7 Flow generating
Kebutuhan
lainnya
By past
51
BAB III
DESKRIPSI KEGIATAN SELAMA
ON THE JOB TRAINING
52
6. Minggu kenam 4- 9 Maret 2019
Mempelajari bagai mana cara star up dan step down yang sesuai dengan SOP
Sebelum melakukan star up pemeriksaan komponen komponen pastikan dalam
kondisi off, lalu lakukan pembakaran pada furnace untuk pembakaran bahan bakar
selanjutnya,memastikan air pada steam drum dalam keadaan normal,lalu nyalakan
IDF,FDF,SAF,dan CAF secara berkala, setelah sudah dihidupkan semua, hidupan
pompa air lalu tunggu steam naik.
53
b.Manual
1.pastikan MCB kontrol panel sychrone pada posisi on semua.
2.selector switch auto -0- manual.
3.star genset 1 dan genset 2 sampai running normal,volt dan frekuensi stabil dan
masing-masing bisa diatur dari pontensiometer/rotary switch pada panel power.
4.closing CB/breaker cubicle genset 1 atau genset 2 dari panel synchrone.
5.pastikan led syncroscope (speed frequency) pada synchrone check relay
berputar
searah jarum jam secara pelahan .
6.untuk menaikkan dan menurunkan frekuensi putar speed adjuster pada masing-
masing panel genset.
7.voltage genset yang akan disincrhonkan disesuaikan dengan voltage busbar
dengan
menggeser atau memutar rotary swich/pontensiometer ke kanan atau kekiri.
8.setelah sama frekuency dan voltage(Δv dan Δf = 0 ) dan led synroscope pada
arah
12:00 00 clock tekan tombol CB close.
9.setelah closing CB/breaker cubicle naikkan speed adjuster secara pelahan untuk
menambah KW/beban pada genset yang telah synchrone,perhatikan saat
pemindahan beban lakukan perlahan-lahan ( max 10% max KW genset per
20detik )
dan pembagian harus propontional.
Persentasenya sesuai kapasitas masing-masing genset.
10.jika kapasitor bank tidak sedang jalan (off) cos phi standar genset ±0,8lag.
54
13. Minggu ketiga belas 22-27 April 2019
Mempelajari shet poin pada turbin dan melihat shet poin awal lalu membedakan
dengan pencatatan pada loogsheet. Apabila terjadi perubahan angka, maka ada
beberapa hal yang terjadi. Seperti ketidak normalan pada komponen pada turbin.
55
21. Minggu kedua puluh satu 17-22 Juni 2019
Pengenalan pompa-pompa water treatmen, pengambilan bahan kimia, melarutkan
bahan kimia, pembersihan rumah pompa hidran, dan juga cara pengoprasian popma
hidran.
56
BAB IV
STUDI KASUS/TINJAUAN KHUSUS
4.1.PENDAHULUAN
Sebagai mana kita ketahui, ketel uap atau pesawat uap (Boiler) adalah
merupakan sumber bahaya yang dalam penggunaannya dapat menimbulkan
peledakan, korban manusia, dan kerugian harta benda yang mana semua itu
merupakan malapetaka yang tidak kita inginkan.Undang-undang dan peraturan
uap mengharuskan, setiap ketel uap atau pesawat uap (Boiler) harus dilengkapi
dengan alat-alat maupun macam alat yang dipasangkan pada ketel uap atau
pesawat uap(Boiler), yang mana jumlahmaupun jenis alat disesuaikan menurut
penggolongan pesawat uapnya.
Alat perlengkapan ketel uap atau pesawat uap (Boiler)yang dimaksudkan
adalah alat yang dapat bekerja sendiri atau bekerja secara otomatis, bila terjadi
penyimpangan pada ketel uap atau pesawat uap (Boiler) yang sedang dalam
keadaan dioperasikan.Dengan perkembangan ilmu teknik dan teknologi, maka
banyak kita jumpai alat-alat perlengkapan yang cara kerjanya di hubungkan
dengan sistem elektronik dengan tujuan untuk mempermudah pelayanan serta
pengamanan maupun pengoprasian ketel uap atau pesawat uap (Boiler) secara
otomatis.
Pada dasarnya, apabila ketel uap atau pesawat uap (boiler) tidak memiliki
alat pendukung untuk keamanan, maka dapat menimbulkan bahaya bagi
lingkungan sekitarnya. Kemungkinan bahaya yang dapat terjadi pada system
ketel uap apabila tidak memiliki alat pendukung untuk pengamanan yaitu, akan
terjadinya peledakan, pipa pada boiler pecah, dan bahaya lainnya.
57
Diatur sesuai dengan set poin, dan tidak boleh diubah oleh pihak yang
tidak berwenang.
4.1.4.Tujuan Penelitian
58
4.1.6 Metode penelitian
A. Alat dan bahan
Pada saat penelitian alat yang digunakan untuk penelitian yaitu:
1. Alat pelindung diri seperti, safety helmet, ear plug, masker, sfety shoes,
dan sarung tangan.
2. Kunci pas dan kunci inggris.
B. Langkah penelitian
Langkah awal yang dilakukan pada saat penelitian yaitu:
1. Menggunakan alat pelindung diri.
2. Memahami alat yang ingin di teliti dengan cara di bongkar
3. Memisahkan komponen-komponen yang ada pada alat yang di teliti.
4. Mendokumentasikan bagian-bagian dari alat yang diteliti.
5. Memasang kembali alat yang telah selesai di teliti.
4.2.Tinjauan Pustaka
4.2.1.Pengertian Boiler
Proses pemanasan pada ketel uap dilaksanakan dengan tiga tahap, yaitu
sebagai berikut :
1. Proses pemanasan sehingga air menjadi uap basah (Wel Steam)
2. Proses pemanasan sehingga air jenuh menjadi uap jenuh (Saturated
Steam).
3. Proses pemanasan sehingga uap jenuh menjadi uap panas lanjut
(Superheater Steam).
59
4.2.2.Jenis-Jenis Boiler
Cara kerja :
Proses pengapian terjadi didalam pipa, kemudian panas yang dihasilkan
diantarkan langsung kedalam Boileryang berisi air. Besar dan konstruksi
Boilermempengaruhi kapasitas dan tekanan yang dihasilkan Boiler tersebut.
Karateristik :
1) Biasanya digunakan untuk kapasitas Steam yang relatif kecil (12.000
Kg/Jam) dengan tekanan rendah sampai (18 Kg/Jam)
2) Dalam operasional dapat menggunakan bahan bakar minyak, gas atau
bahan bakar padat.
3) Untuk alasan ekonomis, sebagai besar Fire Tube Boiler dikonstruksi
sebagai paket Boiler (dirakit oleh pabrik) untuk semua bahan bakar.
60
Gambar 5.1Fire Tuble Boiler
( Sumber : Chekaproject.wordpress.com)
Boiler jenis ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan boiler
fire tube. Jenis ini juga memiliki pipa dan barrel/drum, hanya saja yang
membedakan pada pipa jenis ini yaitu, pipa-pipa didalam boiler diisi oleh air dan
pemanasan dilakukan diluar pipa. Pada boiler ini memiliki karakteristik sebagai
boiler yang dapat menghasilkan jumlah steam yang relatif banyak serta kapasitas
yang tinggi.
61
Cara kerja :
Proses pengapian terjadi disisi luar pipa,sehingga panas yang dihasilkan
dari ruang pembakaran langsung diserap oleh air yang mengalir didalam pipa.
Karateristik :
1. Tingkat efesiensi panas yang dihasilkan cukup tinggi.
2. Kurang toleran kualitas air yang dihasilkan dari Plant pengolahan air.
Sehingga air harus dikondisikan terhadap mineral dan kandungan lain yang
larut kedalam air.
3. Boiler ini digunakan untuk kebutuhan tekanan Steam yang sangat tinggi
seperti pada pembangkit tenaga.
4. Kapasitas Steam antar 4.500 – 12.000 Kg/Jam dengan tekanan sangat tinggi.
5. Menggunakan bahan bakar minyak dan gas untuk Water Tube Boiler yang
dirakit pada pabrik.
6. Menggunakan bahan bakar padat untuk Water Tube Boiler yang tidak dirakit
pada pabrik.
62
4.3.Pembahasan
Gambar.6.1Safety Valve
Ketel uap atau pesawat uap (Boiler) adalah sebuah bejana bertekanan
yang digunakan untuk memproduksi steam. Temperatur pada boiler sangat tinggi,
sehingga tekanan juga tinggi. Oleh sebab itu, sistem/uap perlu dijaga
keamanannya. Salah satu alat yang digunakan untuk keamanan pada sistem uap
boiler adalah Safety Valve. Safety Valve akan melindungi alat dan perangkat
boiler dari bahaya yang di akibatkan dari temperatur dan gaya, karena tekanan
uap berlebih dalam sistem.
Sebelum mengetahui kinerja dari Safety Valve, terlebih dahulu kita harus
tahu apa itu Safety Valve. Safety Valve adalah sebuah alat yang digunkan sebagai
pengaman pada aplikasi pengolahan gas/steam seperti Boiler, dimana ketika
pressure/tekanan terjadi over pressure maka valve ini akan aktif dan bekerja
secara otomatis membuang pressure/tekanan yang melebihi batas set poin.
Safety Valve Pada Boiler berjumlah tiga( 3 ) unit, dan stinganya pun
berbeda-beda, adapun lokasi pemasanganSafety Valve sebagai berikut:
63
sudah di setting terlebih dahulu sesuai dengan kapasitas dari boiler. Dan
memiliki flow area atau aliran ruang sebesar 1661.9 mm2.
Pada Safety Valve no 2 ini, memiliki besaran gaya atau tekanan area
yang terdapat pada Safety Valve no 2 ini yaitu 32,5 bar lebih besar dari .
settingan dari Safety Valve no 1. Memiliki flow area atau aliran ruang sebesar
6647 mm2
64
Keterangan:Tabel 4.2 Safety Valve steam drum no 1
Merek LESER
Type 4422.4875
Size NPS2
Serial no 10711037
Flow Area 6647,6 mm2
Tekanan area 32,50 bar
Psi 478,6
Pada Safety Valve no 3 ini, memiliki besaran gaya atau tekanan area yang
terdapat pada Safety Valve no 3 ini yaitu 33 bar lebih besar dari . settingan dari
Safety Valve no 1 dan no 2. Memiliki flow area atau aliran ruang sebesar 6647,6
mm2
Merek LESER
Type 4422.4875
Size NPS2
Serial no 10711037
Flow Area 6647,6 mm2
Tekanan area 33 bar
Psi 471,4
65
tinggi, maka salah satu Safety Valve pada steam drum akan membuka, dan
apabila tekanan masih belum normal normal atau tekanan masih tinggi, maka
Safety Valve terakhir pada steam drum juga akan terbuka.
Jadi, Safety Vale akan bekerja membuka dan membuang steam apabila
tekanan dan temperatur didalam steam uap melampaui batas set poin (kondisi
yang telah di atur). Selain itu Safety Valve juga berfungsi sebagai alat untuk
membuang uap yang telah menjadi kondensat agar tidak masuk ke turbin dan
menyebabkan korosi pada turbin.
Safety Valve harus di tinjau ulang secara priodik tergantung standar unit,
rekomendasi jaminan perusahaan dan hukum pemerintah. The American Society
Of Mchanical Engineers (ASME) merupakan departemen yang mengatur
mengenai Safety Valve.ASME telah memperbaharui Boiler dan bejana bertekanan
untuk Safety Valve.
66
h. Safety Valve diatur dan dijamin untuk mencegah meningkatnya temperatur.
1. Adjusting screw
Adjusting screw berfungsi untuk bagian penyetingan atau penyetelan
ukuran kekuatan untuk menahan tekanan dari Boiler. Biasanya Safety Valve di
setting sesuain dengan kapasitas dari Boiler.
67
Gambar.6.5.1 adjusting screw
2. Spring/pegas
Spring berfungsi sebagai pengontrol tekanan saat valve terbuka terhadap
tekanan dari Boiler, dan juga dimaksudkan untk mengembalikan disc pada posisi
semula atau menutup.
Gambar.6.5.2 spring/pegas
3. Spindle
Spindle yaitu batang besi yang kemungkinan berfungsi sebagai penahan
spring/pegas, agar tetap berada pada posisi awal pada saat spring menahan disc
yang mendapat dorongan dari sistem boiler yang mengalami over pressure.
68
Gambar.6.5.3 spindle
4. Disc
Disc merupakan bagian dari Safety Valve yang duduk pada setingan
surface, dan berfungsi sebagai penghambat atau menahan tekanan dari pipa steam
yang terhubung pada Safety falve. Disc mempunyai kemampuan untuk menahan
tekanan dari steam Boiler tergantung dari setingan dari spring/pegas, dan
spring/pegas dapat di seting dengan adjusting screw.
Gambar.6.5.4 disc
5. Nozzel
Nozzle adalah merupakan bagian dari Safety Valve yang berfungsi
sebagai tempat dudukan pada disc yang menahan tekanan dari steam Boiler. Juga
sebagai tempat aliran steam.
69
Gambar.6.5.5
70
valve harus diperiksa dan diset, untuk mengurangi/menghindari resiko kegagalan
pada saat alat beroprasi.
71
2. Pegas katup patah
Patah pegas/spring pasti disebabkan oleh karena korosi. Selain itu
penyebab yang membuat pegas/spring patah yaitu, pengesetan yang tidak benar.
Kebanyaka disebabnkan oleh kelalaian personnel pada saat testing/perbaikan atau
kurang mengertinya personnel tersebut didalam melakukan setting antara lain
merubah set poin pressure melebihi toleransi. Akibat yang di hasilkan dari
settingan yang tidak benar, dapat menyebabkan dudkan pegas menjadi tidak
benar atau dapat menyebabkan strescorrosincracking disebabkan adanya korosi.
72
Saat pemeliharaan/maintenance
Kerusakan yang terjadi pada saat perbaikan disebakan oleh ketidak tahuan
atau kecerobohan personnel, seperti resetting yang melebihi tolerance, salah
pada saat lapping, salah penggantian suku cadang dan lain-lain.
73
Periksa adjustingring
Periksa ring pin
Periksa bellows(bilaada)
Periksa flange
Berikut adalah settingan atau ukuran yang tepat dalam Safety Valve:
Set poin dari Safety Valve disarankan agar delta yang terbentuk antara
tekanan operasi uap dan yang di atur adalah 20%.
Ketika mempertimbangkan aliran bawah (down stream) pada Safety
Valve dari Control Valve tekanan uap, kapasitas total dari Safety Valve
pada set poin harus melampaui batas kapasitas aliran maksimum Control
Valve tekanan uap.
Ukuran Savety Valve tidak melebihi desain perhitungan. Safety Valve
yang berlebihan pada kasus ini, tidak baik karenadapat menyebabkan
suara yang tidak enak didengar(suara yang keras), kebocoran, dan
kerusakan pada Safety Valve.
Tekanan yang diatur pada Safety Valve sebaiknya diatur dibawah titik
maksimum dari komponen dengan set poin terendah pada sistem.
74
Safety Valve steam drum (no 2) : set poin 32 bar
75
BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Dari hasil kegiatan On The Job Training (OJT) yang di lakukan dapat di
simpulkan sebagai berikut:
1.dalam kegiatan On The Job Training (OJT) ini, mahasiswa dapat melakukan
perbandingan antara tiori dan praktek yang di lakukan selama kegiatan On The Job
Training (OJT).
2.mahasiswa dapat pengalaman dari kegiatan On The Job Training (OJT), dan dapat di
bawa bekal di dunia kerja.
3.Selama melakukan On The Job Training (OJT) Mahasiswa dapat memahami
bagaimana kita melakukan kerja nyata di perusahaan idustri selayaknya karyawan
industri.
5.2.Saran
pada pelaksanaan penelitian Tugas Akhir ini mahasiswa di harap kan menerapkan yaitu :
76
DAFTAR PUSTAKA
77