TA Bab 4
TA Bab 4
Nilai Informasi
Mengatakan bahwa informasi harus bermanfaat bagi para pemakai sama saja dengan
mengatakan bahwa informasi harus mempunyai nilai. Informasi dikatakan mempunyai nilai
(kebermanfaatan keputusan) apabila informasi tersebut :
Kualitas yang dinyatakan pada gambar dibawah ini adalah kualitas yang menjadikan
informasi mempunyai nilai atau manfaat. Berikut ini kriteria dan unsur-unsur pembentuk
kualitas informasi :
Keterpahamian ( Understandibility )
Keberpatuan (Relevance)
Sebagi unsur keberpatuan, nilai prediktif adalah kemampuan informasi untuk membantu
pemakai dalam meningkatkan probabilitas bahwa harapan-harapan pemakai akan munculan/
hasil (outcomes) suatu kejadian masa lalu atau datang akan terjadi. Nilai prediksi disini
adalah jenis dan sifat informasi yang menjadi masukan dalam proses prediktif. Dengan kata
lain, nilai prediksi adalah kemampuan informasi dalam memperbaiki kemampuan atau
kapasitas pembuat keputusan untuk melakukan prediksi.
Sebagai unsur keberpautan, nilai balikan adalah kemampuan informasi untuk membantu
pemakai dalam mengkonfirmasi dan mengkoreksi harapan-harapan pemakai di masa lalu.
Jadi, nilai balikan adalah kemampuan informasi untuk dijadikan basis mengevaluasi apakah
keputusan-keputusan masa lalu adalah tepat dengan datangnya informasi tersebut.
Ketepatwaktuan (Timeliness)
Keterandalan (Reliability)
Keterandalan sangat erat kaitanya dengan sumber informasi dan cara merepresantasi,
mendeskripsi, atau menyimbolkannya. Oleh karena itu, keterandalan bertumpu pada
ketepatan penyimbolan fenomena yang memang dimaksudkan untuk disimbolkan dan
jaminan bagi pemakai akan kualitas penyimbolan melalui pengujian atau verifikasi data.
Keterujian (Verifiability)
Kenetralan ( Neutrality )
Keterbandingan ( Comparability )
Materialitas (Materiality)
Keberpatuan dan keterandalan keduanya harus melekat pada suatu informasi agar
informasi tersebut bermanfaat. Kebermanfaatan akan hilang kalau salah satu karakteristik
tidak ada. Karakteristik keberpautan dan keterandalan juga menjadi kriteria yang keduanya
harus dipenuhi dalam pengakuan informasi untuk disajikan dalam statemen keuangan.
Elemen – Elemen Statemen Keuangan
Elemen statemen keuangan adalah makna (meaning) atau konstruk (construct) yang
sengaja ditentukan dalam perekayasaan akuntansi untuk menyimbolkan atau merepresentasi
realitas kegiatan usaha suatu badan usaha sehingga orang dapat membayangkan realitas
kegiatan tersebut secara keuangan tanpa harus menyaksikan sendiri secara fisis kegiatan
tersebut.
Definisi Elemen
Makna atau definisi elemen mengacu pada kelas objek luas ( misalnya aset atau biaya ).
Rincian elemen berupa objek atau kejadian ekonomik tertentu ( misalnya kas atau penjualan
barang dagangan ) yang memenuhi definisi elemen tidak tersebut sebagai elemen tetapi
sebagai pos ( item ). Pos-pos yang secara formal termuat dalam statemen keuangan
merupakan representasi ( penyimbolan dalam kata dan angka ) sumber – sumber ekonomik
tertentu suatu entitas, klaim terhadap sumber tersebut, dan perubahannya akibat pengaruh
transaksi, kejadian, atau keadaan. Artinya, simbol-simbol ( kata dan angka ) melambangkan
realitas operasi atau fenomena badan usaha berupa uang tunai, bangunan, penjualan, gaji,
kerusakan bangunan akibat gempa, dan barang atau kejadian ekonomik lainnya.
Aset adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti ( probable ) yang diperoleh
atau dikuasai oleh suatu entitas sebagai hasil transaksi tau kejadian masa lalu.
Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti timbul dari
keharusan ( obligation ) sekarang suatu entitas untuk mentransfer aset atau menyerahkan jasa
kepada entitas lain dimasa datang sebagai akibat dari transaksi atau kejadian masa lalu.
Ekuitas atau aset bersih adalah hak residual terhadap aset suatu entitas yang masih tersisa
setelah mengurangi aset dengan kewajibannya. Dalam suatu badan usaha, ekuitas adalah hal
pemilikan.
Investasi oleh Pemilik adalah kenaikan dalam ekuitas suatu badan usaha sebagai akibat dari
transfer ke tiap dari entitas lain sesuatu yang bernilai untuk mendapatkan atau menaikkan hak
pemilikan ( atau ekuitas ) didalamnya.
Distribusi ke Pemilik adalah penurunan dalam ekuitas suatu badan usaha akibat
pentransferan aset, penyerahan jasa, dan penimbulan kewajiban oleh badan usaha tersebut
kepada pemilik.
Laba Komperhensif adalah perubahan dalam ekuitas suatu badan usaha selama suatu
periode yang berasal dari transaksi dan kejadian lain dan kondisi dari sumber-sumber
nonpemilik.
Pendapatan adalah aliran masuk aset atau kenaikan aset lainnya pada suatu entitas atau
penyelesaian/pelunasan kewajiban entitas tersebut dari penyerahan atau produksi barang,
pemberian / penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang membentuk operasi sentral atau utama
dan berlanjut dari entitas tersebut.
Biaya adalah aliran keluar aset tau penyerapan aset lainnya pada suatu entitas atau
penimbulan kewajiban entitas tersebut ( atau kombinasi keduannya ) dari penyerahan atau
produksi barang, pemberian/penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang membentuk operasi
sentral atau utama dan belanjut dari entitas tersebut.
Untung adalah kenaikan dalam ekuitas (aset bersih) yang berasal dari transaksi perferial
(ikutan) atau insidental ( kala-kala ) suatu entitas dan dari semua transaksi atau kejadian atau
keadaan lain yang mempengaruhi entitas tersebut kecuali kenaikan sebagai akibat dari
pendapatan atau investasi oleh pemilik.
Rugi adalah penurunan dalam ekuitas (aset bersih) yang berasal dari transaksi perferial
(ikutan) atau insidental ( kala-kala ) suatu entitas dan dari semua transaksi atau kejadian atau
keadaan lain yang mempengaruhi entitas tersebut kecuali penurunan sebagai akibat dari biaya
atau dsitribusi ke pemilik.
Sepuluh elemen diatas disebut secara eksplisit oleh FASB dalam SFAC NO.2.
Walaupun aliran kas bersih disebut secara eksplisit dalam tujuan 2 pelaporan keuangan,
elemen-elemen pembentuk aliran kas bersih tidak didefinisi dalam rerangka konseptual.
FASB mendefinisi elemen aliran kas dalam bentuk standar yaitu Statement of Financial
Accounting Standards No. 95 , “ Statement of Cash Flows.” Aliran kas bersih terdiri atas tiga
aliran berikut ini :
Aliran Kas dari Kegiatan Operasi adalah aliran kas bersih (masuk dan keluar) yang
berkaitan dengan kegiatan yang meliputi semua transaksi dan kejadian yang bukan termasuk
dalam kegiatan investasi dan pedanaan. Aliran kas dari kegiatan operasi biasanya merupakan
pengaruh terhadap kas transaksi dan kejadian lain yang dimasukkan dalam penentuan laba.
Aliran Kas dari Kegiatan Investasi adalah aliran kas bersih (masuk dan keluar) yang
berkaitan dengan kegiatan yang meliputi pemberian dan pelunasan pinjaman dan
pemerolehan dan penjualan instrumen utang dan ekuitas, gedung, pabrik, perlengkapan, dan
aset produktif lainnya yaitu aset yang digunakan dalam produksi barang atau jasa oleh badan
usaha (selain material yang menjadi bagian dari sediaan badan usaha).
Aliran Kas dari Kegiataan Pendanaan adalah aliran kas bersih (masuk dan keluar) yang
berkaitan dengan kegiatan yang meliputi perolehan dana dari pemilik dan pemberiaan
imbalan (return on) dan kembalian (return of) investasinya; peminjam uang dan pembayaran
jumlah yang dipinjam, atau penyelesaian utang tersebut dengan cara lain; dan pemerolehan
dan pembayaran sumber dana lain yang diperoleh dari kreditor atas kredit jangka panjang.
Proses perekayasaan dalam menentukan elemen statemen keuangan di atas dapat dilukiskan
secara diagramatik dalam gambar berikut :
Perubahan Posisi Keuangan
Aset, kewajiban, dan ekuitas sebagai elemen posisi keuangan dapat berubah akibat tiga hal
yaitu kejadian (events), keadaan (circumstances), dan transaksi (transactions).
Kejadian adalah terjadinya suatu perkara atau urusan yang mempunyai konsekuensi
terhadap suatu entitas. Misalnya, suatu entitas memasukkan bahan baku ke mesin pengolah
atau membeli bahan baku. Contoh pertama merupakan kejadian internal dan contoh kedua
merupakan kejadian eksternal.
Keadaan adalah suasana atau seperangkat kondisi yang berkembang dari suatu kejadian
atau serangkaian kejadian yang berkulminasi pada situasi yang tak terduga atau sulit diduga.
Sebagai contoh adalah kenaikan kurs dolar secara mencolok yang menyebabkan perusahaan
anak mengalami kebangkrutan. Kenyataan bahwa perusahaan anak bankrut merupakan
keadaan yang dihadapi oleh perusahaan induk.
Transaksi adalah salah satu bentuk kejadian eksternal yang melibatkan transfer sesuatu
yang bernilai (manfaat ekonomik masa datang) antara dua entitas atau lebih. Sebegai contoh
adalah pembelian mesin, penerbitan saham, dan pelunasan utang. Untuk dapat disebut
sebagai transaksi, suatu kejadian harus melibatkan orang luar.
Bila dipandang dari elemen ekuitas, perubahan-perubahan posisi keuangan akibat tiga
hal tersebut dapat dikategorikan menjadi :
a. Semua perubahan dalam aset dan kewajiban yang tidak dibarengi dengan perubahan
dalam ekuitas.
b. Semua perubahan dalam aset atau kewajiban yang dibarengi dengan perubahan
dalam ekuitas.
c. Perubahan dalam ekuitas yang tidak melibatkan aset atau kewajiban.
Sebagai satu kesatuan seperangkat statemen yang terdiri atas beberapa statemen di atas secara
individual maupun kolektif mempunyai kontribusi dalam memenuhi tujuan laporan
keuangan. Tiap jenis statemen bersifat saling melengkapi untuk mencapai tujuan tersebut
sehingga semua statemen di atas akan berartikulasi.
Pengukuran
Elemen atau pos harus diukur untuk membawa informasi semantik. Pengukuran
(measurment) adalah penentuan besarnya unit pengukur (jumlah rupiah) yang dilekatkan
pada suatu objek (elemen atau pos) yang terlibat dalam suatu transaksi, kejadian, atau
keadaan untuk merepresentasi makna atau atribut (attribut) objek tersebut.
Atribut adalah sesuatu yang melekat pada suatu objek yang menggambarkan sifat atau
ciri yang dikandung objek tersebut. Atribut pengukuran (measurment attributes) suatu elemen
/ pos adalah dasar pengukuran (jumlah rupiah) yang harus dilekatkan pada suatu elemen / pos
untuk mempresentasikan secara tepat atribut yang ingin diungkapkan dari elemen / pos
tersebut dalam pelaporan keuangan. FASB mengidentifikasi atribut pengukuran yang
sekarang diterapkan dan masih dapat dilanjutkan penggunaannya yaitu :
a. Kos historis atau perolehan kas historis (historical cost atau proceeds)
b. Kos sekarang (current cost)
c. Nilai pasar sekarang (current market value)
d. Nilai terealisasi / pelunasan neto (net realizable/settlement value)
e. Nilai sekarang atau diskunan aliran kas masa datang (present or discounted value
of future cash flows)
Pengakuan
Secara konseptual, pengakuan adalah penyajian suatu informasi melalui statemen
keuangan sebagai ciri sentral pelaporan keuangan. Secara teknis, pengakuan berarti
pencatatan secara resmi (penjurnalan) suatu kuantitas (jumlah rupiah) hasil pengukuran ke
dalam sistem akuntansi sehingga jumlah rupiah tersebut akan mempengaruhi suatu pos dan
terefleksi dalam statemen keuangan.
Teknik pengakuan misalnya adalah bahwa penjualan diakui pada saat faktur disiapkan
dan barang telah diserahkan kepada perusahaan ekspedisi. FASB menyatakan empat kriteria
pengakuan fundamental (konseptual) sebagai berikut :
Definisi (definitions)- Suatu pos harus memenuhi definisi elemen statemen keuangan.
Keterukuran (measurability)- Suatu pos harus mempunyai atribut yang berpaut
dengan keputusan dan dapat diukur dengan tingkat keterandalan yang cukup.
Keberpautan (relevance)- Informasi yang dikandung suatu pos mempunyai daya
untuk membuat perbedaan dalam keputusan pemekai.
Keterandalan (realiability)- Informasi yang dikandung suatu pos secara tepat
menyimbolkan fenomena, teruji (terverifikasi), dan netral.
Keempat kriteria di atas harus dipertimbangkan dalam konteks karakteristik kualittif
informasi yaitu memenuhi batas atas (benefit > kos) dan batas bawah (materialitas). Bila
keempat kriteria dipenuhi, masalah berikutnya adalah kapan keempat kriteria diatas dipenuhi
atau kapan suatu hasil pengukuran dapat diakui. Oleh karen itu, diperlukan lagi kriteria saat
pengakuan (timing of recognition).
Nilai Sekarang dalam Pengukuran Akuntansi
Penilaian sering digunakan pula untuk menunjukkan pengukuran yang jumlah
rupiahnya tidak dapat diamati melalui transaksi atau pasar (marketplace-determined amount).
Saat Pengukuran
Pengukuran saat pengakuan mula-mula adalah pengukuran pada saat suatu elemen
atu pos timbul dan dicatat pertama kali akibat transaksi, kejadian, atau keadaan. Pengukuran
baru-mulai adalah pengukuran dalam perioda-perioda setelah pengakuan mula-mula untuk
menentukan jumlah rupiah bawaan (carrying amount) baru yang tidak berkaitan dengan
jumlah-jumlah rupiah sebelumnya.
Penentuan Aliran Kas Masa Datang
Aliran kas masa datang umumnya harus diestimasi. Taksiran atau estimasi terbaik
(Best Estimate) adalah jumlah rupiah tunggal yang paling-boleh jadi (most-likely) dalam
suatu kisar/rentang beberapa jumlah rupiah estimasi yang mungkin terjadi. Dalam statistika,
jumlah rupiah ini merupakan modus suatu distribusi variabel. Aliran kas estimasian
(Estimated Cash Flow) adalah jumlah rupiah tunggal yang akan diterima atau dibayar dimasa
datang. Aliran kas harapan (Expected Cash Flow) adalah gunggung (sum) beberapa jumlah
rupiah berbobot-probabilitas (probability-weighted amunts) dalam suatu kisar jumlah rupiah
estimasian yang mungkin terjadi.
Nilai Sekarang Aliran Kas Masa Datang
Nilai Sekarang (Present Value) adalah pengukur sekarang aliran kas masuk atau keluar masa
datang.
Nilai Sekarang Harapan (Expected Present Value) adalah gunggung beberapa nilai sekarang
berbobot-probabilitas suatu kisar aliran kas estimasian yang mungkin terjadi, yang semuanya
didiskusikan dengan tingkat bunga yang sama.
Nilai Wajar
Nilai Wajar (Fair Value) adalah jumlah rupiah yang disepakati untuk suatu objek dalam
suatu transaksi antara pihak-pihak yang berkehendak bebas tanpa tekanan atau keterpaksaan.
Transfer Teknologi
Bila akuntansi dipandang sebagai teknologi, Reranka Konseptual (termasuk standar
yang diturunkan darinya) dapat dipandang sebagai produk teknologi. Dengan memahami
teknologi penalaran dan perekayasaan akuntansi, orang akan dapat menciptakan produk
(praktik akuntansi) yang paling sesuai dengan lingkungan penerapannya.
Pengaruh Rerangka Konseptual FASB
Gorce (1992, hlm. 124-131) membahas dengan rinci pengaruh ini dengan
menunjukkan berbagai organisasi profesi dan badan pemerintah yang berusaha untuk
mengembangkan rerangka untuk negaranya masing-masing. Organisasi profesi tersebut
adalah :
a. Australian Accounting Research Foundation (AARF)
b. International Accounting Standards Committee (IASC)
c. Canadian institute of Chartered Accountants (CICA)
d. Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW)
e. (UK) Accounting Standards Board (UKASB)
Tersedianya berbagai model RK akan memudahkan suatu negara untuk melakukan
apa yang disebut shopping for technology yaitu memilih teknologi yang tersedia untuk
ditransfer atau diadopsi karena mengembangkan RK dari nol sangat banyak memakan tenaga,
pikiran, dan waktu.
Dokumen Kebijakan
Rerangka konseptual FASB merupakan suatu dokumen kebijakan at politis dan
bukan dokumen atau karya ilmiah. Sebagai dokumen kebijakan, proses penyusunannya
melibatkan perdebatan atau argumen yang keputusan akhirnya dalam beberapa kasus
melibatkan pemungutan suara (voting). RK FASB penuh dengan muatan nilai-nilai yang
dianut dalam konteks lingkungan Amerika (value-laden).