Anda di halaman 1dari 10

1.

KONFERENSI OTAWA ( 17 – 21 OKTOBER 1986 )

Konferensi Internasional Promosi Kesehatan Pertama di Ottawa, Canada, tanggal

17-21 November 1986 dengan menghasilkan Piagam Ottawa atau “Ottawa

Charter”. Delegasi dari Indonesia diwakili oleh Ida Bagus Mantra

Thema :

The Move Towards a

New Public Health

HASIL KESEPAKATAN KONFERENSI :

1.Mengembangkan Kebijakan Publik Berwaw

Sehat (Build Healthy Public Policy)

2.Menciptakan Lingkungan yang Mendukung

(Supportive Environment)

3.Memperkuat Aksi/Gerakan Masyarakat

(Strengthening Community Action)

4.Pengembangan Keterampilan Perorangan

(Develop Personal Skills)

5.Reorientasi Sistem Pelayanan Kesehatan

(Reorient Health Services)


2. KONFERENSI ADELAIDE AUSTRALIA ( 5 - 9 APRIL 1988)

Konferensi Internasional Promosi Kesehatan Kedua di Adelaide, Australia tanggal

5-9 April 1988, dengan menghasilkan Rekomendasi Adelaide atau

“Adelaide Recommendation”

Thema :

Membangun Kebijakan Publik

Yang Berwawasan

Kesehatan

HASIL KESEPAKATAN KONFERENSI :

1. Lingkungan dan Perilaku Kondusif bagi

Kesehatan

2.Mengembg Kebijakan Publik Berwawasan

Kesehatan

3.Revitalisasi Nilai Azasi Kesehatan

4.Pemerataan, Akses dan Pengembangan

5.Akuntabilitas Untuk Kesehatan

KEMITRAAN :

Kodrati/Sempurna tapi lemah/Tradisi Gotroy/

Menyusutnya Peradaban EgosentrisàGlobalisasi


3. KONFERENSI SWEDIA ( 9 – 15 JUNI 1991 )

Konferensi Internasional Promosi Kesehatan Ketiga, di Sundsvall, Sweden, tanggal

9-15 Juni 1991, dengan menghasilkan Pernyataan Sundsvall atau “Sundsvall

Statement”. Delegasi dari Indonesia diwakili oleh Hadi Winoto

Thema :

SUPPORTIVE ENVIRONMENT

FOR HEALTH

HASIL KESEPAKATAN KONFERENSI :

1.Penguatan Advocacy melalui Tindakan

Masyarakat, trtm yamg diorganisir Perempuan

2.Masy dan Individu mengontrol Kes dan Lingk

melalui Pendidikan dan Pemberdayaan

3.Membangun Aliansi untuk

Kesehatan dan Lingkungan yang mendukungnya

3.Melakukan Mediasi antara Berbagai Kepentingan

Masyarakat yang bertentangan,

guna menjamin akses yang adil

PEMBERDAYAAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT SBG

FAKTOR PENTING PENDEKATAN PROMKES YANG

DEMOKRATIS MENDORONG KEMANDIRIAN


4. KONFERENSI JAKARTA ( 21 – 25 JULI 1997 )

Konferensi Internasional Promosi Kesehatan Keempat di Jakarta, Indonesia tanggal

21-25 Juli 1997, dengan menghasilkan Deklarasi Jakarta atau “Jakarta Declaration”.

Delegasi dari Indonesia diwakili oleh Haryono Suyono, Sujudi, dan Emil Salim,

(narasumber) Broto Wasito, I. Nyoman Kumara Rai, Dachroni, Umar Fahmi, Zulazmi, Ida

Bagus Mantra, dan Soekidjo Notoatmodjo, (peserta)

Thema :

NEW PLAYER FOR A NEW ERA

(new playerà Swasta dengan CSR nya)

HASIL KESEPAKATAN KONFERENSI PENDEKATAN BARU :

1.Komprehensifà5 Strategi Ottawa Charter

2.Pendekatan TatananàAdm.Pem/Inst.Dik/

Yankes/ Tempat Kerja/TTU/Keluarga

Rumah Tangga

3.Peran serta MasyarakatèPelayanan Kesehatan

yang sebenarnya berasal dari/oleh mereka

sendiri

4.Pembelajaran Kesehatanèoleh masy sendiri.

Petugas kes adlh Fasilitator/dinamisator


5. KONFERENSI MEXICO ( 5 – 9 JUNI 2000 )

Konferensi Internasional Promosi Kesehatan Kelima di Kota Mexico, Mexico, tanggal

5-9 Juni 2000, dengan tema “Bridging the Equity Gap”. Konferensi Mexico ini

menghasilkan Pernyataan Kementerian Mengenai Promosi untuk Kesehatan : Dari

Gagasan ke Tindakan (aksi) atau “Mexico Minsterial Statement for Promotion of Health

: From Ideas to Action”. Delegasi dari Indonesia diwakili oleh : Ahmad Suyudi, Azrul

Azwar, Dachroni, Andung Prihadi Sentosa, Bob Susilo Kusumobroto, dan BPP. Gultom

Thema :

BRIDGING THE EQUITY GAP

(Menjembatani Kesenjangan Pemerataan)

HASIL KESEPAKATAN KONFERENSI :

1oo Negara diwakili para Menteri

Kesehatan/Kementerian membuat kesepakatan :

1.Pencapaian standar kesehatan setinggi mungkin

merupakan aset positif bagi kenyamanan hidup

2.Promosi Kes dan Pembg Sosial mrpk kewajiban dan

tanggungjawab Pemerintah dan seluruh Sektor

3.Mengakui Terjadi Perbaikan dan Kemajuan

4.Berbagai masalah kesehatan belum teratasi

5.Saat pertumbuhan dan terjadinya Peny Inf Baru telah

mengurangi keberhasilan yang dicapai Bid.Kesehatan

6.Pentingnya determinan Sosek dan Lingkgn bagi Kes

7.Sepakat Promosi Kes mjd Komponen Dasar Kebijakan

8.Ada Bukti kuat bhw Strategi Promosi Kes cukup efektif


6. KONFERENSI BANGKOK ( 8 – 11 – AGUSTUS 2005 )

Konferensi Internasional Promosi Kesehatan Keenam di Bangkok, Thailand, tanggal

7-11 Agustus 2005, dengan menghasilkan Piagam Bangkok untuk Promosi Kesehatan

di Dunia yang Mengglobal atau “The Bangkok Charter for Health Promotion in a

Globalized World”. Delegasi dari Indonesia diwakili oleh : Bambang Hartono, Dachroni,

Ismoyowati, Susilowati Soebekti, Zulazmi Mamdy, Zuraida, Iskandar Zulkarnaen, Ruflina

Rauf, Dyah Erti Mustikawati, James Johnson, Anis Abdul Muis, Hafni Rochmah, Rahmat

Kurniadi, Tanti Herawati, Purjanto, dan Sri Siswati dari Sumbar

Thema :

Health Promotion in a Globalized World

(Promosi Kesehatan dalam dunia yang mengglobal)

HASIL KESEPAKATAN KONFERENSI :

Komitmen Untuk KESEHATAN BAGI SEMUA

1.Menjadikan Promosi Kesehatan sebagai Pusat

Agenda Pembangunan Global

2.Membuat Promosi Kesehatan sebagai

Tanggungjawab semua lini Pemerintah

3.Menjadikan PromKes Untuk Pemberday. Masyarakat

(Masy sering mengambil inisiatif memulai)

Jackson (1989)àPM melibatkan komponen:

a.Pemberdayaan Personal

b.Pengemb kelompok

c.Pengorganisasian Masyarakat

d.Kemitraan

e.Aksi Sosial dan Politik


7. KONFERENSI NAIROBI ( 26 – 30 OKTOBER 2009 )

Konferensi Internasional Promosi Kesehatan Ketujuh di Nairobi, Kenya : tanggal

26-30 Oktober 2009. Delegasi dari Indonesia diwakili oleh : Abidinsyah Siregar, Bambang

Setiaji

“Promoting Health and Develoment :

Closing the Implementation Gap”

The Kenyatta International

Conference Centre (KICC)

26-30 Oktober 2009

Nairobi, Kenya, Africa

Dihadiri 600 pst dari 102 Negara

Aim to address three gaps

1. The gap in health programmes where evidence

about good health promotion practice could be

more effectively incorporated (coordination);

2. The gap in policy-making and inter-sectoral

partnerships where social determinants of health,

or inequitable health impacts have not been

considered; and
HASIL KESEPAKATAN KONFERENSI

1. Membangun Kapasitas Promosi Kesehatan

2. Penguatan Sistem Kesehatan

3. Kemitraan dan Kerjasama Lintas Sektor

4.Pemberdayaan Masyarakat

5. Sadar Sehat dan Perilaku Sehat

 Membangun Kapasitas
Promosi Kesehatan

Membangun infrastruktur dan kapasitas

promosi kesehatan scr berkelanjutan pada

semua tingkatan adalah sangat penting

untuk memperkecil kesenjangan yang ada

 Penguatan Sistem Kesehatan


Agar berkelanjutan, intervensi promosi kesehatan

harus dimasukkan dalam sistem kesehatan

yang mendukung kesetaraan dalam kesehatan

dan memenuhi standar kesehatam

yang maksimal.

Integrasi promosi kesehatan

di dalam seluruh sistem kesehatan

pada semua tingkatan

akan meningkatkan derajat kesehatan yang optimal


 Kemitraan dan Kerjasama
Lintas Sektor

Upaya melakukan penanganan yang efektif terhadap faktor-faktor penentu kesehatan

memerlukan aksi dan kemitraan yang tidak cukup hanya melibatkan sektor kesehatan,

namun juga memerlukan kerjasama dan integrasi sektor lainnya.

 Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat perlu untuk Berbagi Tugas dalam Kebijakan, sumber daya dan pengambilan keputusan

sebagai jaminan dan untuk menjamin dan mempertahankan kondisi optimal dari kebijakan

kesehatan.

 Sadar Sehat dan Perilaku Sehat


Kesadaran adalah suatu hal penting dalam pengembangan dan promosi kesehatan.

Intervensi sadar sehat perlu dirancang berdasarkan nilai-nilai kesehatan,

sosial, dan budaya.

Anda mungkin juga menyukai