Anda di halaman 1dari 5

HUKUM KEKEKALAN MASSA

I. TUJUAN
Setelah saya melakukan percobaan, saya dapat menentukan massa zat sebelum reaksi
dan sesudah reaksi.

II. PERINCIAN KERJA


 Ditimbang zat sebelum bereaksi.
 Ditimbang zat sesudah bereaksi.

III. ALAT DAN BAHAN


A. Alat yang dipakai
 Erlenmeyer + Tutup 25 ml 2 Buah
 Erlenmeyer + Tutup 50 ml 1 Buah
 Neraca Analitik 1 Buah
 Selang karet 1 Buah

B. BAHAN YANG DIGUNAKAN


 Na2CO3 1M
 CaCl2 2M
 K2SO4 3M

IV. DASAR TEORI


Dalam melakukan percobaan ini terlebih dahulu kita mengetahui perubahan yang
mengalami perubahan secara konstan. Perubahan tersebut diantaranya perubahan fisika,
perubahan kimia dan perubahan massa. Perubahan fisika merupakan perubahan yang terjadi
tetapi tidak menghasilkan zat baru, artinya pada peristiwa ini yang berubah hanya bentuk
atau wujud dari benda itu sendiri, sedangkan sifat dan komposisi materi tidak mengalami
perubahan apa-apa. Pembuatan garam ditepi pantai, ini dapat juga dikatakan sebagai reaksi
eksoterm karena bila dipanaskan membentuk gas.
Perubahan kimia merupakan perubahan yang terjadi disertai terbentuknya zat baru,
artinya sifat dan komposisi zat-zatnya mengalami perubahan. Perubahan kimia biasa juga
disebut reaksi kimia misalnya pembuatan alkohol. Reaksi endoterm merupakan yang
menyerap kalor, untuk terjadinya suatu reaksi, sehingga reaksi tidak terjadi secara spontan.
Sedangkan perubahan massa merupakan perubahan yang tetap, sehingga dapat disimpulkan
menurut “Hukum Kekekalan Massa “Baik untuk reaksi yang stokiometris maupun yang
non stokiometris yaitu,
Massa zat sebelum dan sesudah reaksi selalu sama. Sedangkan menurut hukum kekekalan
massa dan Lavoisier mengatakan bahwa massa tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan
melalui perubahan materi apa saja.
Menurut reaksi :
A + B ------ C + D
Massa reaksi =massa hasil reaksi
Untuk dapat mengetahui perubahan massa dapat dilakukan dengan menimbang massa
reaksi.

V. CARA KERJA
 Percobaan I
 Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 50ml, larutan Na2CO3 1M sebanyak 10 ml, lalu tutup
(disimpan dulu),
 Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 25ml, larutan CaCl2 2M sebanyak 3 ml, lalu tutup
(disimpan dulu),
 Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 25ml, larutan K2SO4 3M sebanyak 3 ml, lalu tutup
(disimpan dulu),
 Ketiga erlenmeyer itu di naikkan ke atas neraca analitik, ditimbang bobotnya (dengan
tutupnya),
[ Sebelum diturunkan dari neraca, neraca terlebih dahulu harus dimatikan ]
 Direaksikan antara Na2CO3 1M dengan CaCl2 2M dalam erlenmeyer I, diamati
perubahan yang terjadi dan dicatat ( endapan putih dan gelembung gas )
 Ketiga erlenmeyer tadi ditimbang lagi ( dan diamati perubahan yang terjadi )
 Kemudian endapan di erlenmeyer I direaksikan lagi dengan K2SO4 3M ( menjadi
endapan pekat ).
 Ketiga erlenmeyer tadi ditimbang lagi ( dan diamati perubahan yang terjadi )

 Percobaan II
 Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 50ml, larutan Na2CO3 1M sebanyak 10 ml, lalu tutup
(disimpan dulu),
 Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 25ml, larutan CaCl2 2M sebanyak 3 ml, lalu tutup
(disimpan dulu),
 Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 25ml, larutan K2SO4 3M sebanyak 3 ml, lalu tutup
(disimpan dulu),
 Ketiga erlenmeyer itu di naikkan ke atas neraca analitik, ditimbang bobotnya (dengan
tutupnya),
[ Sebelum diturunkan dari neraca, neraca terlebih dahulu harus dimatikan ]
 Direaksikan antara Na2CO3 1M dengan K2SO4 3M dalam erlenmeyer I, diamati
perubahan yang terjadi dan dicatat ( endapan putih )
 Ketiga erlenmeyer tadi ditimbang lagi ( dan diamati perubahan yang terjadi )
 Kemudian endapan di erlenmeyer I direaksikan lagi dengan CaCl2 2M ( menjadi
endapan dan gelembung gas ).
 Ketiga erlenmeyer tadi ditimbang lagi ( dan diamati perubahan yang terjadi )

VI. DATA PENGAMATAN


Massa sebelum pencampuran 235,09 235,54
Massa setelah pencampuran I 235,09 235,48
Massa setelah pencampuran II 235,09 235,45

VII. PEMBAHASAN
 Disini terdapat perbedaan dari setiap penimbangan, hal ini mungkin disebabkan
oleh udara yang ada disekitar suhu dari reaksi eksoterm.
 Gelembung gas yang terjadi, mungkin ada yang menguap sebelum dilakukan
penutupan erlenmeyer
 Reaksi pada Percobaan I
 ( sedikit terurai )
Na2CO3 + CaCl2 ( Putih ) CaCO3 + 2 N aCl

CaCO3 + K2SO4 ( Putih ) CaSO4 + K2CO3

 Reaksi pada Percobaan I



Na2CO3 + K2SO4 K2CO3 + Na2SO4

Na2SO4 + CaCl2 ( Putih ) CaSO4 + 2 NaCl

VIII. KESIMPULAN
 Massa suatu zat sebelum reaksi akn tetap sama walaupun sudah kita reaksikan.
 Massa tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnakan.

IX. JAWABAN
1. Kesimpulan yang ditunjukkan oleh data yang diperoleh tentang perubahan massa
 Massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat setelah reaksi, akan tetapi pada
waktu praktikum, massa zat sebelum reaksi tidak sama setelah reaksi, hal ini
mungkin disebabkan oleh suhu, udara dan adanya gelembung gas.
2 Perubahan yang terjadi selama reaksi
Untuk percobaan I
 Reaksi I (Na2CO3 + CaCl2) : Gel disertai sedikit gelembung gas
 Reaksi II ( Reaksi I + K2SO4) : Endapan putih

Untuk percobaan II
 Reaksi I (Na2CO3 + K2SO4) : Tetap
 Reaksi II ( Reaksi I + CaCl2) : Endapan putih sedikit
3. Bila K2SO4 ditambahkan sebelum Na2CO3 + CaCl2
 (Na2CO3 + K2SO4) Larutannya tetap bening
4. Suhu bagian luar erlenmeyer harus sama dengan suhu kamar
 Karena terjadi reaksi eksoterm yang dapat mempengaruhi bobot dari tempatnya

X. DAFTAR PUSTAKA
 Michell J.Sienko, Robert A Plant, Stanlay T. Marcus, experimental Chemistry, Mc
Graw-Hill Book Company.
 Charles W. Keenan, Donald C. Kleinfelter, Jesse H Wood, General College
Chemistry Harper and Row

Anda mungkin juga menyukai