Trauma Capitis
Mata Kuliah : Keperawatan Menjelang Ajal Dan Paliatif
T.A : 2019/2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt, yang telah melimpahkan Rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan lancar. Makalah ini kami
susun untuk memenuhi tugas yang membahas tentang Trauma Capatis.
Kami menyadari bahwa dalam penyelesaian tugas ini, kami banyak mendapat bimbingan,
nasihat serta bantuan dari berbagai pihak, kami menyadari bahwa tugas ini tentu tidak lepas dari
kekurangan untuk itu masukan dari para pembaca sangat kami harapkan. Akhir kalimat kami
berharap semoga makalah ini memberikan manfaat bagi perkembangan kesehatan Indonesia.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Kelompok 1
DAFTAR ISI
Judul............................................................................................................................................
Kata Pengantar …………………………………………………………………......................
Daftar Isi………………………………………………………………………….....................
BAB I. Pendahuluan ………………………………………………………….........................
A. Latar Belakang …………………………………………………………........................
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………….
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………………..
BAB II. Pembahasan ………………………………………………………............................
A. Definisi Trauma Capitis
B. Etiologi Trauma Capitis
C. Klarifikasi Trauma Capitis
D. Tanda dan Gejala Trauma Capitis
E. Patofisiologi Trauma Capitis
F. Pathway Trauma Capitis
G. Penatalaksanaan Medis Trauma Capitis
BAB III. Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Data diri setiap individu dalam kelompok 1
D. Power Point
Daftar Pustaka......................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lebih dari 80% penderita trauma yang datang ke rumah sakit selalu disertai cedera
kepala. Sebagaian besar penderita trauma kepala disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas,berupa
tabrakan sepeda motor,mobil,sepeda dan penyeberang jalan yang ditabrak. Sisanya disebabkan
oleh jatuh dari ketinggian,tertimpa benda (ranting pohon,kayu,dll), olahraga, korban kekerasan
(misalnya: senjata api,golok,parang,batang kayu,palu,dll)
Kontribusi paling banyak terhadap trauma kepala serius adalah ada kecelakaan sepeda
motor,dan sebagian besar diantaranya tidak menggunakan helm atau menggunakan helm yang
tidak memadai (>85%). Dalam hal ini dimaksud dengan tidak memadai adalah helm yang terlalu
tipis dan penggunaan helm tanpa ikatan yang memadai,sehingga saat penderita terjatuh,helm
sudah terlepas sebelum kepala membentur lantai
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi dari Trauma Capitis ?
2. Apa saja Etiologi dari Trauma capitis ?
3. Apa saja Klarifikasi dari Trauma capitis ?
4. Apa saja Tanda dan Gejala dari Trauma capitis ?
5. Bagaimana Patofisiologi dari Trauma capitis ?
6. Bagaimana Pathway dari Trauma capitis ?
7. Apa saja Penatalaksanaan Medis dari Trauma capitis ?
C. Tujuan
1. Mengetahui Definisi dari Trauma Capitis
2. Mengetahui Etiologi dari Trauma capitis
3. Mengetahui Klarifikasi dari Trauma capitis
4. Mengetahui Tanda dan Gejala dari Trauma capitis
5. Mengetahui Patofisiologi dari Trauma capitis
6. Mengetahui Pathway dari Trauma capitis
7. Mengetahui Penatalaksanaan Medis dari Trauma capitis
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Cedara kepala atau trauma kapitis adalah suatu ruda paksa (trauma) yang
menimpa struktur kepala sehingga dapat menimbulkan kelainan struktural dan atau
gangguan fungsional jaringan otak (Sastrodiningrat, 2009). Menurut Brain Injury
Association of America, cedera kepala adalah suatu kerusakan pada kepala, bukan
bersifat kongenital ataupun degeneratif, tetapi disebabkan oleh serangan atau benturan
fisik dari luar, yang dapat mengurangi atau mengubah kesadaran yang mana
menimbulkan kerusakan kemampuan kognitif dan fungsi fisik (Langlois, Rutland-Brown,
Thomas, 2006)
B. Etiologi
Penyebab utama terjadinya trauma kepala adalah seperti berikut:
1. Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan lalu lintas adalah dimana sebuah kenderan bermotor bertabrakan
dengan kenderaan yang lain atau benda lain sehingga menyebabkan kerusakan atau
kecederaan kepada pengguna jalan raya (IRTAD, 1995).
2. Jatuh
Menurut KBBI, jatuh didefinisikan sebagai (terlepas) turun atau meluncur ke
bawah dengan cepat karena gravitasi bumi, baik ketika masih di gerakan turun
maupun sesudah sampai ke tanah.
3. Kekerasan
Menurut KBBI, kekerasan didefinisikan sebagai suatu perihal atau perbuatan
seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain, atau
menyebabkan kerusakan fisik pada barang atau orang lain (secara paksaan).
Pada klien yang tidak dapat dilakukan pemeriksaan misalnya oleh karena
amesia , maka reaksi verbal diberi nama “X” , atau oleh karena kedua
mata edema berat sehingga tidak dapat dinilai reaksi membuka matanya
maka reaksi membuka mata diberi “X” sedangkan jika klien dilakukan
trakeastomi ataupun dilakukan intrabulasi maka reaksi verbal diberi nilai
“T”
Respon Fisiologis
Otak Bersihan Jalan
Napas Tidak Efektif
Tahanan Vaskuler
Aliran darah ke otak Sistemik Ketekolamin
Asam Lambung
Edema paru
Curah jantung
menurun
Difusi O2 terhambat
Passed Away
Kehilangan Ketidakmampuan
koping keluarga
F. Penatalaksanaan Medis
1. Pemeriksaan fisik adalah hal yang penting pertama kali dinilai adalah status
fungsi vital dan status kesadaran pasien. Ini harus dilakukan segera mungkin
bahkan mendahului anamnesis yang teliti.
2. Status kesadaran, dewasa ini penilaian status kesadaran secara kualitatif dan
kuantitatif.
3. Status neurologik lain selain kesadaran di atas pemeriksaan neurologik di tujukan
untuk mendektes adanya tanda – tanda fokal.
4. Pemberian pengobatan seperti : antiedemasebri, anti kejang dan natrium
bikarbonat.
5. Tindakan pemeriksaan diagnostic seperti : scan temografi, computer otak,
angiografi serebral, dan laiinya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cedera kepala adalah trauma mekanik pada kepala yang terjadi baik secara
langsung yang kemudian dapat berakibat kepada gangguan fungsi neurologis, fungsi
fisik,kognitif, psikososial, bersifat temporer atau permanen.
Trauma kepala menyebabkan perubahan fungsi jantung sekuncup aktifitas
atypical myocardial, perubahan tekanan vaskuler dan udema paru. Perubahan otonim
pada fungsi ventrikel adalah perubahan gelombang T dan P aritmia, fibrilasi atrium dan
ventrikel serta takikardi.
Akibat adanya perdarahan otak akan mempengaruhi tekanan vaskuler, dimana
penurunan tekanan vaskuler akan menyebabkan pembuluh darah arteriol akan
berkontraksi. Pengaruh persyarafan simpatik dan parasimpatik pada pembuluh darah
arteri dan arteriol otak tidak begitu besar.
B. Saran
Sebaiknya kita harus melindungi kepala dari ancaman bahaya seperti kecelakaan,
karena bila kepala kita sudah mengalami cedera maka, hal tersebut dapat mengakibatkan
fatal bahkan dapat menyebabkan kematian.
C. Data Diri Individu dalam Kelompok 1
1. Baughman, 2000. Keperawatan Medikal-Bedah : Buku Saku dari Brunner & Suddarth.
Jakarta : EGC
2. Dewanto, 2009. Panduan Praktis Diagnosis & Tatalaksana Penyakit Saraf. Jakarta :
EGC
3. Doengoes, 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : EGC
4. Muttaqin Arif.2008.Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem
Persarafan.Jakarta:Salemba Medika
5. Judha Mohamad dan Hamdani Rahil Nazwar.2011.Sistem Persarafan Dalam Asuhan
Keperawatan.Yogyakarta:Gosyen Publishin
6. Studylibid.com
7. Slideshare.net
8. Iskandar.J.SpBS.2004.Cedera Kepala.Jakarta:BIP
9. Batticaca,Fransisca B.2008.Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem
Persarafan.Jakarta:Salemba Medika