Anda di halaman 1dari 29

PUSKESMAS SOPOBUTAR(Batch 6)

KABUPATEN DAIRI
PROVINSI SUMATERA UTARA
PetaLokasi

Nama Puskesmas : PuskesmasSopobutar


Status Akreditasi :Pendampingan
(Pendampingan/Survei/Dasar/Madya/Utama/Paripurna)
Alamat : Desa Sopobutar, Kecamatan Siempat Nempu hilir Kabupaten
Dairi.
Koordinat (GIS) :
Kode Puskesmas : P1210090201
Kategori : Non Rawat Inap
Skor T/ST : 25 % Terpencil
Jenis Nakes Tim NS : Kesehatan Masyarakat, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Analis,
Bidan, Perawat
Nakes diperlukan : dr. Umum, dr. Gigi, Tenaga Kefarmasian
Contact person :082272845974 (Junipar Silalahi, SKM)
Nomor HP (Ka.Pusk) : 082272845974
Binwil (Eselon II/I) : Sekjen

1
1. PERJALANAN MENUJU LOKASI
Transportasi yang digunakan:

Jakarta Bandara Bandara Kuala Kab. Dairi


Kuala Namu Namu Medan Sampai Ke
Medan, 2 jam ke Kabupaten Puskesmas
15 menit Dairi 6 jam Sopobutar
Rp. 1.800.000 Rp 1.500.000 Rp. 100.000

Perjalanan dari Kota Medan ke Kabupaten Dairi di tempuh kurang lebih 6 jam menggunakan
transportasi darat, kendaraan roda 4 yang dapat digunakan yaitu Bis, travel, atau sewa kendaraan.
Untuk sampai ke puskesmas sopobutar akses perjalanan dari kabupaten dairi dapat menggunakan
kendaraan umum menuju desa Sopobutar selama kurang lebih 2 jam. Alternatif lain dapat
menggunakan sewa kendaraan Sepeda motor kurang lebih 1-1,5 jam. Perjalanan menuju desa
sopobutar tidak terlalu menyulitkan, hampir sebagian besar jalan sudah di aspal, namun ada
beberapa titik yang rusak, berlubang dan rawan longsor serta pohon tumbang di pinggir jalan,
terutama di saat musim hujan, jalan yang berliku karena berada di dataran tinggi di lembah
perbukitan.

2. SK KETERPENCILAN PUSKESMAS
Berdasarkan SK Bupati Kabupaten ………… Nomor: ………………………. Tentang
………………………….., masuk dalam kriteria puskesmas Terpencil/ Sangat Terpencil.*)

No Indikator Bobot Skore


1 Berada di daerah pedalaman, pegunungan, atau pesisir 1 1
2 Berada di pulau kecil atau gugus pulau 2 0
Berada di wilayah rawan bencana alam baik gempa, tanah 1
3 1
longsor, gunung api, banjir, kebakaran hutan
Akses transportasi umum (darat/ air/udara) dari ibukota 0
4 2
kabupaten < 1 (satu) kali dalam 1 (satu) minggu
Jarak tempuh pulang pergi dari ibukota kabupaten dengan 0
5 menggunakan transportasi umum rutin (darat/air) 2
memerlukan waktu lebih dari 6 (enam) jam
6 Transportasi yang ada sewaktu-waktu dapat terhalang 1 1

2
karena iklim atau cuaca
7 Kesulitan pemenuhan bahan pokok 1 0
8 Kondisi keamanan yang tidak stabil 2 0
Total 12 (a) 3 (b)
PERSENTASE HASIL PENILAIAN

Jumlah nilai yang diperoleh (b)


3
------------------------------------------ x 100%= 25%
12 (a)
KATEGORI PENILAIAN (isikan di kotak yang tersedia sesuai dengan keterangan di
bawah)

1. Kategori Biasa, apabila hasil penilaian <25%


2. Kategori Terpencil, apabila hasil penilaian mencapai 25% s.d 50%
3. Kategori Sangat Terpencil, apabila hasil penilaian mencapai lebih dari 50%

- Apakah ada keterbatasan sarana infrastruktur aksesibilitas yang menjadi hambatan


Puskesmas untuk mencapai wilayah kerja tersebut? Ya
- Apakah jarak dari Puskesmas ke wilayah kerja lebih dari 100 km? Tidak
- Apakah ada isolasi geografis yang memisahkan wilayah kerja Puskesmas dengan
Puskesmas seperti sungai, laut, gunung, lembah dan hutan belantara? Ya

3. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


Pendidikan Status Kepegawaian LokasiKerja
Jenistenaga PTT
S2 S1 D4 D3 D1 SMU PNS TK TS NS Pusk Pustu Desa
Pst Da
a. Dokter √ √ √

b. Dokter Gigi
c. Bidan √ √ √ √ √ √ √ √ √

d. Perawat √ √ √ √ √ √ √

e. Perawat Gigi √ √ √

f. Tenaga Kesmas √ √ √

g. Sanitarian √ √ √

h. Tenaga Gizi √ √ √

3
i. Tenaga Farmasi √ √ √

j. Analis Kesehatan √ √ √

k. Nakes lainnya
l. Non nakes √ √ √ √

JUMLAH 4 1 25 4 21 8 2 4 20 5 8

4. MASALAH DAN UPAYA KESEHATAN

Indikator Masalah Upaya Kesehatan


UKP
10 besar penyakit 1. Penyuluhan Individu atau
1. Ispa : 2664 kasus 1. Dari 844 orang yang kelompok terkait bahaya
2. Gastritis : 641 kasus dijaring terdiri dari Rokok Bagi kesehatan.
3. Rematik : 590 kasus
4. Hipertensi: 570 kasus
262 laki-laki dan 582
5. Penyakit kulit alergi : Perempuan, didapati 2. Kolaborasi dengan Tenaga
533 kasus laki-laki yang Gizi melakukan Penyuluhan
6. Infeksi usus : 510 kasus merokok 129 dan Gizi Seimbang Bagi Individu
7. Karies Gigi : 374 kasus perempuan 15 orang. dan kelompok.
8. Penyakit Kulit Infeksi :
285 kasus
9. Ashma : 125 kasus 2. Budaya Masyarakat 3. Skrining Penyakit tidak
10. Influenza : 73 Kasus Yang Suka menular, Mulai dari
mengkonsumsi Tuak Hipertensi, Asam Urat,
( arak), Alkohol, Kolesterol, dan
Kebiasaan Konsumsi Hiperglikemi, sekaligus
Daging Yang sosialisasi tentang PTM
berlebih, dan mulai dari Apa itu penyakit
makanan Asin serta PTM, pencegahan dan
Kurangnya Hingga Pengobatan dan
Pengetahuan Diet Seimbang.
Masyarakat terkait
Makanan Sehat 4. Melakukan Upaya Kuratif
Masih Kurang. bagi Masyarakat yang
3. Masih ada beberapa terskrining PTM di Pustu
desa yang sulit atau Puskesmas.
mengakses
Fasyankes. 5. Pada Kasus Karies Gigi,
intervensi yang diberikan
adalah Kolaborasi dengan
tim Promkes dan UKS
dalam memberikan

4
Penyuluhan kepada anak
sekolah tentang kesehatan
gigi dan mulut, sementara
jika ada kasus yang perlu
ditangani Kami merujuk ke
Puskesmas Tetangga atau
ke RSUD. Kabupaten
karena Puskesmas Kami
belum memiliki klinik
Kesehatan Gigi dan dokter
Gigi.

6. Perlu adanya Upaya


Pemerintah dalam
perbaikan Infrastruktur
agar semua Desa mudah
mengakses fasyankes.

UKM essensial
Promkes 1. Perilaku masyarakat - Sosialisasi dan penyuluhan PHBS
untuk hidup bersih serta indikator keluarga sehat ke
dan sehat masih setiap desa, melakukan
sangat kurang pemantauan rumah tangga yang
ber PHBS setiap bulan.

2. Kurangnya sarana - Memberikan selebaran/leaflet


prasarana media maupun brosur untuk menjadi
informasi kesehatan salah satu media informasi ke
di setiap desa karena masyarakat
keterbatasan listrik - Menjalin kerjasama lintas sektor
dan menggalang advokasi untuk
mendukung keefektifan kegiatan
yang akan dilakukan

3. Kurangnya partisipasi - Bekerjasama dengan perangkat


masyarakat untuk desa, petugas kesehatan di desa,
menerapkan konsep toga dan toma untuk mengajak
sehat sakit masyarakat dalam berperan
(masyarakat hanya penting menjaga kesehatan di
peduli kesehatan nya lingkungan sekitar, dan melakukan

5
ketika sudah sakit penyuluhan kelompok ke
dan tidak ingin tahu masyarakat.
mengenai informasi
kesehatan untuk
mencegah sejak dini
terjadinya penyakit
tersebut)
Kesling 1. Dari 2795 KK - Melakukan Penyuluhan Dan
Hanya 2646 KK Pemantauan Jamban
yang memiliki Keluarga. Menjalin Kerja
Jamban Keluarga. sama Dengan Aparat Desa,
2. Kurangnya Petugas Kesehatan Desa.
kesadaran Dan - Melakukan Penyuluhan Dan
Prilaku
Pemicuan Tentang BABS.
Masyarakat
Untuk Buang Air
besar Di jamban.
3. Tidak Adanya
Pengolahan
Sampah. Sampah
Dibuang Dan
Dibakar Di
Halaman Sekitar
Rumah .

KIA KB 1. Rendahnya 1. Melakukan visit pada ibu


Angka Capaian hamil yang memliki resiko
KB. tinggi pd kehamilannya.
2. Persalinan di 2. Melakukan penyuluhan
faskes belum tentang tanda-tanda resiko
100%. tinggi pada kehamilan
3. ANC Belum 100%.
3. Mewajibkan ibu hamil
untuk mengikuti kelas
bumil
4. Melakukan Penyuluhan
tentang PMK NO 97 Tahun
2014.
5. Melakukan penyuluhan
tentang pentingnya
melakukan KB

6
6. Memberikan informnasi
kepada pasangan usia
subur tentang manfaat KB.

Gizi 1. Kasus Bumil Kek 1. Melakukan skrining terhadap


selama tahun 2018 semua ibu hamil untuk
berjumlah 16 orang mengetahui stutus gizinya
2. Kasus Gizi Kurang Per 2. Melakukan skrining terhadap
tahun 2018 berjumlah semua bayi dan balita untuk
6 kasus, Gikur 3 mengetahui status gizi bayi
orang.
dan balita
3. Capain D/S Tahun
3. Memberikan PMT kepada ibu
2018 87,36%
4. ASI Eklusif 51,25 hamil yang berstatus gizi KEK
dan melakukan pemantauan
terhadap status gizi ibu hami
4. Memberikan PMT kepada
balita yang memiliki status gizi
buruk dan gizi kurang serta
melakukan pemantauan secara
rutin
5. Memberikan penyuluhan dan
konsultasi kepda ibu hamil,
baik di faskes maupun
kunjungan rumah Serta
Pemahaman tentang
Pentingnya ASI Ekslusif.
6. Memberikan penyuluan dan
konsultasi gizi kepada
orangtua yang memiliki balita
gizi buruk dan gizi kurang, baik
di posyandu maupun
kunjungan rumah
7. Melakukan Penyuluhan
Pentingnya Penimbangan Di
Posyandu.

P2P Tubercolosis ( TB )
1. Penemuan kasus 1. Melakukan penyuluhan ke

7
selama setahun masyarakat tentang TB
sebanyak 41 paru dan Penyuluhan ke
Orang. masyarakat tentang bahaya
2. Kasus kematian rokok terhadap penderita
pada penderita TB.
TB sebanyak 1 2. Melakukan Pengambilan
orang selama
Sputum pada keluarga
tahun 2018.
Penderita Untuk diperiksa.
3. Perilaku
penderita TB 3. Melakukan pemeriksaan
yang masih Sputum terhadap
mengonsomsi masyarakat yang dicurigai
Tuak / Alkohol dan serumah dengan si
dan masih penderita TB.
merokok. 4. Adanya Pengawasan
4. Masih ada pasien Minum Obat, diutamakan
yang tidak patuh keluarga dekat si pasien
minum obat. sebagai PMO si pasien.
5. Memberikan PMT ( susu )
pada penderita TB.

UKM Pengembangan
1. Belum ada 1. Untuk Sementara dalam
1. Pos Lansia skrining Terhadap rangka agar kesehatan
Kesehatan Lansia lansia dapat terkontrol,
Seperti, setiap jadwal Pos Lansia
Pengecekan kami melakukan
Asam Urat, Pemantauan tekanan
Kolesterol yang
Darah.
seperti Anjuran
2. Mengurangi tingkat
SPM Tahun 2016
kecemasan Lansia kami
melakukan Senam lansia
dan Kegiatan Kelompok
Lansia.
3. Pembagian PMT Pada
Lansia.

8
5. KETERSEDIAAN RUMAH DINAS
 Jumlah rumah dinas : 3 unit
 Jumlah rumah dinas yg ditempati : 3 unit
 Rumah tinggal Tim NS (uraikan) : Tersedia rumah Dinas untuk NS sebanyak 1 unit
(apakah Tim NS bertempat tinggal di rumah dinas/ disewakan pemda/ dinkes/ pusk/ sewa
sendiri) ?

Tim NS bertempat tinggal dirumah dinas yang disediakan oleh Kepala Puskesmas selama
Tim NS bekerja di Puskesmas Sopobutar. Yang terdiri dari 2 kamar tidur, 1 dapur dan 2
kamar mandi.

6. KEBERADAAN LISTRIK, AIR BERSIH, JARINGAN TELEPON (HP) DAN INTERNET

 Listrik
- Sumber listrik : PLN
- Jam operasional listrik : 24 Jam
 Air bersih (AB)
- Sumber AB di puskesmas : Sumber Mata Air dari Gunung
- Ketersediaan AB di puskesmas : Sepanjang tahun
- SAB di rumah tinggal Tim NS : Sumber Mata Air dari Gunung
- Ketersediaan AB di rumah tinggal tim NS : Sepanjang tahun
 Jaringan telepon/HP
- Kekuatan : Kurang Kuat
- Provider : Telkomsel dan XL/axis
 Jaringan internet
- Kekuatan : Untuk Jaringan Internet Puskesmas Sopobutar menggunakan Wifi,
Namun Beberapa bulan ini Wifi mengalami kerusakan karena disambar petir sehingga
untuk sementara menggunakan Hotspot Pribadi dan kekuatan sinyalnya Kurang.
- Jam operasional : 24 Jam

9
- Provider :-
- Lokasi sinyal : (Ada spot khusus)

7. KOMITMEN PEMERINTAH DAERAH


Jenis komitmen Ya/Tidak Keterangan
- Rumah tinggal Ya Layak Huni
- Insentif Tidak Tidak ada insetif dari daerah
- Kendaraan Ya 2 Unit Motor Dinas untuk Tim NS
- Kapitasi Ya Kapitasi JKN diperoleh Tim NS
Berdasarkan Pendidikan
- Pelatihan Ya Jika ada pelatihan yang sesuai dengan
Basic Pendidikan Ns atau untuk
menunjang kinerja tim Ns selalu
dilibatkan.

Apakah Pemda/Dinkes/Puskesmas masih membutuhkan Tim Nusantara Sehat?


(uraian ini menurut Pemda, bukan menurut Tim NS )

Iya, Pemerintah Daerah dan Dinas Kesehatan kabupaten Dairi masih sangat membutuhkan
adanya Nusantara Sehat tim maupun Individu, namun Dinas Kesehatan lebih mengutamakan
penambahan tenaga Dokter Umum, Dokter Gigi, dan Tenaga Kefarmasian khususnya di
puskesmas daerah daerah sulit yang ada di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi.

8. OBAT-OBATAN DAN ALKES


 Ketersediaan obat dan alkes
- Apakah pasokan obat dari Dinkes ke Puskesmas rutin?
Ya. Pasokan obat Tiap 3 Bulan sekali masuk ke Puskesmas namun terlebih dahulu
melakukan permintaan ke gudang farmasi.
- Apakah pernah kekurangan obat?
Tidak Pernah
- Jika pernah, kapan? Apa upaya yang dilakukan puskesmas? (uraikan)

10
Tidak ada
 Vaksin
- Ketersediaan vaksin? (uraikan)
Vaksin yang tersedia di Puskesmas lengkap, kecuali Vaksin Rabies. Jika ada kasus
tergigit anjing, maka puskesmas melakukan permintaan vaksin rabies Ke Dinas
Kesehatan. Sementara untuk Ketersediaan Vaksin di puskesmas dilakukan permintaan
vaksin ke dinas Setiap bulan sesuai kebutuhan, jadi untuk kekurangan vaksin belum
pernah terjadi.
- Penyimpanan vaksin? (uraikan)
Untuk penyimpanan Vaksin sendiri di puskesmas memiliki 2 buah kulkas terdiri dari 1
freezer dan 1 kulkas refrigator. Suhu penyimpanan vaksin di puskesmas diatur antara
suhu 2°C hingga 8°C. sedangkan ketika pendistribusian vaksin ke kegiatan imunisasi di
posyandu di simpan di dalam vaksin carier dan ditambahi cold pack agar suhu vaksin
terjaga hingga sampai ke posyandu.

9. Gambaran Perubahan sebelum – sesudah Tim NS bergabung dengan Tim Puskesmas

No Indikator Sebelum Sesudah


I Manajemen
- SMD Belum ada Sdh Dilaksanakan
- MMD Belum ada Sementara Persiapan
- Musrenbang Tk Desa ADA ADA
- Musrenbang Tk ADA ADA
Kecamatan
- Musrenbang Tk - -
Kabupaten
- RUKUNS integrasi Semua RUKUNS yang
dengan RUK diajukan Sesuai dengan
puskesmas Juknis Penggunaan DAK
Non Fisik.
- PKP (penilaian kinerja - Ada, Namun tidak ada
puskesmas) format Baku yang
diberikan, Biasanya Setiap
Puskesmas di Undang Ke

11
Dinas Kesehatan Untuk
memaparkan Capaian Tiap
Program.
- Monev Terpadu LS - Ada
- Feed back hasil monev
SIP (Sistem Informasi
Puskesmas)
- Tenaga khusus Tidak Tidak
(ada/tidak)
- Sarana (ada/tidak) Ada Ada
- Pencatatan (manual/ Komputerisasi Komputerisasi
terkomputerisasi)
- Pelaporan (tepat Tepat waktu awal Bulan Tepat Waktu awal Bulan
waktu/tidak)
- Feedback dari Dinkes Dilakukan Dilakukan
Kabupaten
(Dilakukan/tidak)
- Supervisi dari Dinkes Ada Ada
Kab (ada/tidak)

No. Indikator Sebelum Sesudah


I UKM esensial
1 Promkes
- Desa siaga Belum ada Belum ada
- Survey PHBS rumah Sudah dilakukan Sudah dilakukan dan terus
tangga berjalan pemantauan
setiap bulan.
- Posyandu aktif Sudah ada sebanyak 28 Sudah ada sebanyak 28
posyandu. posyandu, namun status
posyandu masih Madya
- TOGA Sudah ada tanaman obat Sudah ada tanaman obat
keluarga di beberapa rumah keluarga di beberapa
warga dan dimanfaatkan rumah warga dan
dimanfaatkan
- Advokasi Desa Sudah ada Sudah ada untuk mencari
dukungan lintas sektor
dalam upaya
meningkatkan derajat
kesehatan di setiap desa

12
dengan adanya dukungan
anggaran desa untuk
kesehatan
2 Kesling 2016 2018
- Cakupan air bersih (%) 100% 100%
- Cakupan jamban 92,32% 94,66%
keluarga (%)
- Cakupan rumah sehat 32,91% 42,18%
(%)
- Desa ODF Belum Ada Belum Ada
- TTU diperiksa (%) 0% 100% Namun yang
memenuhi syarat 64%
- TPM diperiksa (%) 0% 0%
- Konseling (Klinik Belum Ada Belum Ada
sanitasi)

3 KIA-KB 2016 2018


- K1 (%) 90 % 88,14%
- K4 (%) 96 % 77,8 %
- Persalinan di faskes 83% 90.4 %
(%)
- KF (%) 83,4 % 90,4%
- KN lengkap (%) 83,4% 90,4%
- Cakupan KB aktif (%) 44,14 46,06
- Jumlah kematian ibu 1 Pada Tahun 2017 Sebelum Pada Tahun 2018 Tidak ada
NS Datang
- Jumlah kematian bayi 1 1
- Lainnya .......... Kasus KJDK, Dehidrasi
berat dan Lama di jalan
lahir
4 Gizi 2017 2018
- D/S 26,52% (2016) 93,31% (2018)
- Kasus gizi kurang 29 kasus (2017) 16 orang (2018)
- Kasus gizi buruk 8 orang (2017) 4 orang (2018)
- ASI ekslusif (%) 53,63% (2017) 59,45% (2018)
- Fe3 (%) 100% 100%
- Vit A (%) 100% 100%
- Konseling (Klinik gizi) Belum ada Belum ada

13
- Lainnya .......... Kebun Gizi, Pemberian
PMT-AS, Pemberian PMT
Bumil KEK
5 P2P 2016 2018
- Desa UCI - -
- Imunisasi dasar 77,8% 79,24 %
lengkap (%)
- Penemuan kasus TB 36 Orang 41 Orang
BTA+ (jumlah kasus)
- Pneumonia balita - -
ditemukan dan
ditangani (jumlah
kasus)
- Diare ditemukan dan 58 Kasus 55 Kasus
ditangani (%)
- PD3I (uraikan sesuai - -
kasusnya)
- API malaria (per 1000) - -
- Cakupan pengukuran - 1229 0rang yag telah
tekanan darah (%) dipantau untuk usia 15-59
sementara Pada Lansia 585
Orang.
- Pemeriksaan dan Belum ada 84%
penemuan kasus HIV+

II UKM pengembangan
1. Keswa Ada Pemantauan Setiap Bulan Ada Dilakukan
Pada ODGJ pemantauan setiap bulan
Pada ODGJ.

2. UKS/Dokter Sudah ada namun belum Sudah ada namun belum


Kecil dilakukan pelatihan kepada dilakukan pelatihan kepada
dokter kecil sekolah dokter kecil sekolah

Ada Namun hanya Beberapa Ada dan semua Desa sudah


3. Pos lansia
desa yang aktif aktif melakukan Pos lansia,
Termaksud senam Lansia
dan pemantauan tekanan

14
Darah Pada Lansia.

TINDAK LANJUT RAKERKESNAS TAHUN 2018

No. Masalah Kesmas Prevalensi Tahun Target RPJMD Upaya Puskesmas


2018 (%) Tahun 2020 (%)
1. TBC
2. Imunisasi
3. Stunting

PISPK

No. Tahapan Waktu Hasil

1. Sosialisasi Bulan Juli 2017 10 Desa


2. Pelatihan Belum Ada Belum ada

3. Pendataan Bulan Februari 2018 6 Desa

4. Input data Belum Dilakukan Baru Ada Akun per maret 2019.

5. Analisis data Belum dilakukan Belum ada

6. Intervensi Belum Dilakukan Belum ada

CAPAIAN INDIKATOR PIS-PK (Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga)

No. Indikator KS Capaian (%)


1 Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB) 46,06
2 Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 90,9
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 79,24%
4 Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif 51.25%
5 Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan 90.85%
6 Penderita tuberculosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar 84%
7 Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur 52,3%
8 Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan 46.15
9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok Dari 12037
jiwa,Yang
Terskrining
merokok 180
0rang dari

15
979 Yang di
jaring.
10 Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 76,57%
11 Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 100
12 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat 94,7%

CAPAIAN INDIKATOR SPM

No. Indikator SPM Capaian (%)


1 @Bumil mendapatkan yan antenatal sesuai standar 77.48
2 @Bulin mendapatkan yan persalinan sesuai standar 90,9%
3 @Bayi baru lahir mendapatkan yankes sesuai standar 90,9%
4 @Balita mendapatkan yankes sesuai standar 79.24
5 @Anak usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar 95.2%
6 @WNI 15-59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar 17,02%
7 @WNI 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar 52,3%
8 @Penderita hipertensi mendapatkan yankes sesuai standar 52,3%
9 @Penderita DM mendapatkan yankes sesuai standar 2,32%
10 @ODGJ mendapatkan yankes sesuai standar 46.15
11 @Orang dengan TB mendapatkan yankes sesuai standar 87,80%
12 @Orang berisiko terinfeksi HIV (Bumil, pasien TB, pasien IMS, waria/trans 84%
gender, pengguna NAPZA dan warga binaan LP) mendapatkan pemeriksaan
HIV sesuai standar

10. Pengelolaan dana BOK non fisik, URAIKAN


(siapa, kapan, bagaimana, bentuk kegiatan, hambatan)
Pengelolaan dana BOK non fisik di distribusikan oleh bendahara Dinas Kesehatan kepada
bendahara Puskesmas yang di salurkan dana nya per triwulan sekali. Dana BOK nonfisik
ditetapkan sesuai dengan NPD (Nota Pencairan Dana) yang telah dianggarkan setiap tahunnya.
Dana BOK nonfisik yang disalurkan ke puskesmas digunakan untuk meningkatkan akses dan
mutu pelayanan kesehatan dalam upaya promotif dan preventif di wilayah kerja puskesmas baik
UKM esensial maupun UKM pengembangan. Adanya tim Nusantara Sehat di puskesmas, maka
penyaluran dana BOK nonfisik dilaksanakan untuk melakukan pelayanan diluar gedung,
pemberdayaan masyarakat terkhusus dalam menjangkau daerah daerah sulit yang ada di
wilayah kerja puskesmas. Dana BOK nonfisik juga disalurkan untuk pemberian gaji tenaga
kontrak promkes yang bekerja di puskesmas.
Bentuk kegiatan dalam pengelolaan dana BOK nonfisik diuraikan untuk keperluan antara
lain:
a. Honorarium Pegawai Honorer/THL/Tidak tetap
b. Belanja ATK
c. Belanja Perangko dan Materai

16
d. Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas
e. Belanja Bahan praktek/Pelatihan/Peraga/Demo
f. Belanja bahan makanan tambahan
g. Belanja jasa tenaga narasumber
h. Belanja cetak
i. Belanja penggandaan
j. Belanja sewa gedung/kantor/tempat
k. Belanja sewa penginapan
l. Belanja sewa meja/kursi
m. Belanja sewa tenda
n. Belanja sound system
o. Belanja makanan dan minuman rapat
p. Belanja perjalanan dinas dalam daerah dan luar daerah
q. Belanja kursus singkat/pelatihan.
Hambatan dalam pengelolaan dana BOK nonfisik tidak ada, namun pelaksanaan kegiatan
yang telah direncanakan dalam RPK ( Rencana Pelaksanaan Kegiatan) Puskesmas terkadang
sering tertunda dan tidak sesuai dengan yang direncanakan jadwal pelaksanaannya dikarenakan
penyaluran dana BOK tersebut di salurkan setelah kegiatan tersebut terlaksana,

11. Kegiatan Inovasi Tim NS(uraikan)


1. Kegiatan Inovasi TIM Nusantara sehat Puskesmas Sopobutar, adalah PAPBI (Papa
Peduli Bayi dan Ibu) Kegiatan ini dilandasi dari masih adanya kasus kematian Bayi, Ibu
bersalin tidak di Fasyankes, Rendahnya ANC, Pencapaian ASI ekslusif yang rendah, dan
Imunisasi belum 100% di Wilayah kerja Puskesmas Sopobutar. Program ini diharapkan
sebagai Edukasi kepada kaum bapak/suami agar lebih berperan aktif Selama Antenatal Care
dan post Natal hingga dalam proses pemantauan Tumbuh kembang Anak. Selama beberapa
bulan bertugas kami mendapatkan beberapa masalah. Salah satunya adalah mengapa masih
belum tercapai 100% cakupan Imunisasi dan ASI Eklusif, yang pertama adalah si bapak tidak
memberikan izin anaknya untuk di imunisasi dikarenakan kurangnya Pengetahuan Bapak
terhadap Efek dari Imunisasi misalkan Demam setelah Imunisasi, sehingga Bapak perlu
diberikan Penyuluhan terkait Manfaat Imunisasi, Serta efek dari imunisasi.
Sama halnya dengan ASI Ekslusif, kami beranggapan bahwa perlu ditekankan kepada
Bapak pentingnya ASI EKSLUSIF pada bayi. beberapa Alasan masyarakat mengapa tidak
diberikan ASI Ekslusif adalah tidak adanya ASI Post natal, bayi yang cengeng sehingga
keluarganya menyuruh untuk memberikan makanan tambahan diumur < 6 bulan. Jadi pada
program ini kami juga memberikan Edukasi kepada bapak terkait perawatan Payudara pada
Ibu hamil dan Gizi Ibu Hamil. Dengan ini juga diharapkan bapak bisa menjadi pengingat bagi
Ibu dalam melakukan ANC Selama kehamilan. Selain itu kami juga memberikan penyuluhan

17
terkait bahaya merokok Kepada Bapak saat sedang menjaga Bayi atau saat didekat Ibu
hamil.

2. Kebun Gizi dan Toga, Tim NS Membuat Kebun Gizi dan Toga di halaman Puskesmas hal ini di
harapkan bisa menjadi contoh bagi masyarakat Pentingnya Toga guna sebagai salah satu
bahan untuk pengobatan tradisional dan Kebun Gizi guna menunjang proses pemenuhan
Gizi masyarakat.
MASALAH & SOLUSI

No. Masalah Solusi

1. Masalah yang kami temukan dalam 1. Kami merubah metode Penyuluhan terkait
proses pelaksanaan Inovasi PAPBI adalah, hal-hal yang tabu Menurut Masyarakat,
Budaya. Masih banyak para bapak yang dengan cara jika hal-hal yang berkaitan
merasa tabu membicarakan setiap Pada Ibu hamil maka Penyuluhan di
kebutuhan Ibu Hamil, Mulai dari lakukan oleh Bidan kepada Ibu Hamil
Perawatan Payudara selam kehamilan dll. dengan lebih privat. Sementara jika
Penyuluhan Itu Terkait Manfaat ASI,
Sehingga Antusias Bapak dalam
Imunisasi, ANC dll, yang tidak tabu
Mengikuti Kegiatan kami masih rendah,
menurut Masyarakat maka penyuluhan
selain itu dari segi Pekerjaan, Rata-rata
kami lakukan lebih umum dan Bapak
pekerjaan Masyarakat DI wilayah kerja
dilibatkan.
Puskesmas Sopobutar adalah petani,
2. Selain Itu Kami Coba Mengadvokasi salah
sehingga waktu luang para Bapak hamper
satu Kepala Desa yaitu Desa simungun
tersita ke lading. Sehingga dalam proses
untuk Menerapkan Perdes Tentang ANC,
pelaksanaannya masih kurang yang
Persalinan Di faskes dan ASI ekslusif.
mengikuti.

12. Menurut Tim NS, apakah Puskesmas yang menjadi tempat tugas saat ini masih layak untuk
ditempatkan kembali Tim NS (uraikan)
Untuk saat ini puskesmas Sopobutar masih layak untuk ditempatkan tim Nusantara Sehat,
Selain karena jumlah Nakes yang masih terbatas, adanya beberapa nakes yang akan pensiun
menjadi salah satu alasannya. Selain itu masalah yang ditemukan di Puskesmas mulai dari
masih adanya kasus kematian Bayi, tingginya angka kejadian ISPA, Kasus Gizi Buruk dan Gizi
kurang yang masih ada menjadi alasan masih diperlukannya Tim Nusantara Sehat yang lebih

18
Mobile dalam memberikan Upaya Promotif dan preventif pada masyarakat. Selain itu Jika
kami Purna maka Jumlah Nakes akan Berkurang sehingga Perlu adanya TIM NS Kembali.
13. Jika Puskesmas tidak ditempatkan kembali Tim NS, maka skala kebahagiaan (tulis 1, 2, 3, 4 atau
5, makin besar berarti semakin bahagia) dari:
a. Kepala Puskesmas adalah: 1
b. Staf Puskesmas, adalah: 2
c. Masyarakat, adalah: 1
d. Dinas kesehatan kabupaten adalah: 1
14. Nilai kooperatif terhadap Tim NS, dari:
a. Kepala Puskesmas adalah: 1
b. Staf Puskesmas, adalah: 4
c. Masyarakat, adalah: 4
d. Dinas kesehatan kabupaten adalah: 4
Dokumentasi

 Puskesmas (tampak depan)


 Rumah tinggal Tim NS
 Kegiatan UKM

19
LAMPIRAN
PUSKESMAS TAMPAK DEPAN

20
Rumah Dinas NS Tampak Depan

21
Ruang Tamu

Ruang Makan

22
FOTO KEGIATAN UKM

23
CTPS

SMD

24
TINJAUN DINAS KESEHATAN TERHADAP KASUS KEMATIAN ANAK SEKALIGUS
PENYULUHAN TENTANG POSYANDU DAN IMUNISASI

PEMERIKSAAN TTU

25
PROGRAM INOVASI PAPBI

PEMERIKSAAN JAMBAN

26
POS LANSIA

SETELAH MELAKUKAN BIAS

27
IMUNISASI

28
TERIMA KASIH

29

Anda mungkin juga menyukai