Anda di halaman 1dari 5

SKENARIO KASUS ROLE PLAY

1. Konseling / pengkajian:
a. Seorang guru pembimbing SMA mengundang orangtua murid untuk membahas
kelakuan anaknya yang ditemukan merokok di belakang sekolah. Yang hadir
hanya ibunya yang tampaknya terlalu protektif terhadap anak tunggalnya.
Latar belakang keluarga dan anak : anak tunggal, anak tersebut terancam
dikeluarkan karena sudah beberapa kali melakukan pelanggaran disiplin
diantaranya sering datang terlambat, sering menyontek dan sering tidak
menyelesaikan tugasnya dan sudah mendapat teguran berulangkali. Ayah seorang
pejabat tinggi berpendidikan S3, agak otoriter sesuai kedudukannya, perokok
berat.Ibu adalah ibu rumah tangga berpendidikan SMA, juga perokok.
Bagaimana Saudara sebagai guru pembimbing dapat berkomunikasi untuk
menyampaikan masalah anak tersebut kepada ibunya sekaligus memberi alternatif
penyelesaian.
b. Saudara seorang petugas kesehatan melakukan kunjungan rumah ke rumah kepala
desa disuatu desa terpencil. Masyarakat di desa tersebut masih mempunyai
kebiasaan membuang hajat di kebun, termasuk kepala desanya. Di desa tersebut
sudah dibangun WC umum 3 bulan yang lalu tapi belum pernah dimanfaatkan.
Bagaimana saudara berkomunikasi kepada kepala desa untuk masalah ini?
c. Seorang ibu datang ke wali kelas anaknya untuk meminta guru wali kelas tersebut
memberi dorongan dan arahan kepada anaknya agar anaknya mau melanjutkan
pendidikan ke fakultas kedokteran karena anaknya termasuk anak yang pandai
tapi anaknya mempunyai keinginan kuat untuk melanjutkan pendidikan ke
bidang musik. Kedua orangtua anaknya adalah dokter.Bagaimana komunikasi
saudara sebagai guru wali kelas menghadapi ibu ini?
d. Seorang laki-laki 50 th berobat ke dokter umum dengan keluhan batuk kronis dan
akhir-akhir ini disertai darah. Bagaimana strategi komunikasi untuk kasus ini ?(
sebagai catatan : pasien diduga kuat TBC yang bisa menular ke keluarga
sekitarnya dan perlu terapi jangka panjang hingga bisa 1 tahun)
2. Penyampaian berita buruk :
a. Saudara adalah seorang dokter jaga di unit gawat darurat menerima sepasang
suami isteri yang mengalami kecelakaan lalu lintas. Meskipun sudah ditangani
dengan maksimal tapi kedua pasien tersebut tidak tertolong karena keadaan kedua
korban memang sudah sangat parah. Tidak berapa lama kemudian anak tertua
kedua pasien tersebut ( Nn A 18 th) tiba di UGD. Saudara diminta oleh perawat
untuk bertemu dengan Nn A untuk menyampaikan berita meninggalnya kedua
orangtuanya. Nn A tampaknya dihantar oleh gurunya langsung dari sekolah.
Bagaimana saudara menyampaikan berita ini?
b. Saudara adalah seorang guru yang sedang menyampaikan hasil evaluasi akhir
hasil belajar tiap muridnya kepada masing-masing orangtua secara sendiri-sendiri.
Saudara harus menyampaikan kepada salah satu orangtua murid (ibu) bahwa anak
ibu tersebut tidak naik kelas karena memang anak tersebut kurang pandai. Anak
tersebut selama ini tinggal bersama kakek dan neneknya karena ayahnya sedang
bekerja di luar negeri dan ibunya bekerja di kota lain. Selama ini ibunya mendapat
kabar dari kakek dan neneknya bahwa sekolahnya baik-baik saja dan diharapkan
anaknya dapat secepatnya menyelesaikan sekolahnya untuk bisa cepat bekerja.
Bagaimana saudara menyampaikan berita ini kepada ibunya?
c. Seorang laki-laki 24 th pemain bola kembali kontrol ke dokter setelah 1 minggu
yang lalu berobat karena ada benjolan di lutut disertai nyeri. Pasien tersebut
merasa keluhan di lututnya hanya karena akibat cedera saat bermain bola. Hasil
foto lutut menunjukkan kemungkinan kanker di lutut dan ada kemungkinan
pengobatannya harus dengan amputasi lutut. Bagaimana saudara dapat
menyampaikan informasi ini kepada pasien?
d. Seorang ibu dengan kehamilan pertama melakukan pemeriksaan ke dokter
kebidanan. Dari hasil pemeriksaan laboratorium ibu tersebut positif HIV. Suami
Ibu tersebut baru meninggal 1 bulan yl karena infeksi berat. Ibu tersebut tidak
mengetahui bahwa suaminya adalah pengguna narkoba suntikan. Kemungkinan
HIV bisa menular ke bayi. Bagaimana cara menyampaikan berita ini serta
bagaimana menyampaikan rencana perawatan kedepan? (Catatan: pasien harus
melahirkan dengan operasi sesar untuk menghindari penularan ke bayi, bila
melahirkan normal akan meningkatkan risiko infeksi pada bayinya, sedang ibunya
harus minum obat untuk jangka panjang, dan tidak boleh memberi ASI)

3. Komunikasi pada situasi khusus :


I. Komunikasi dengan orang marah
a. Saudara seorang petugas kounter maskapai penerbangan Jakarta- Surabaya
yang mengalami penundaan karena masalah teknis. Setelah 2 jam tertunda
datang seorang bapak menggebrak meja saudara sambil marah-marah
menanyakan kepastian keberangkatannya karena dia harus menghadiri
pertemuan penting 2 jam lagi. Saudara belum mendapat informasi lanjut
mengenai kepastian keberangkatan. Bagaimana saudara berkomunikasi
menghadapi bapak ini?

b. Bapak P 44 tahun datang ke ruang gawat darurat dengan keluhan sakit


perut melilit sejak 1 jam yang lalu karena sakit maagnya kambuh. Pasien
dibaringkan di tempat tidur pasien oleh petugas kesehatan tanpa tindakan
apapun, hanya diminta menunggu dokter karena kebetulan saat itu sedang
banyak pasien. Setelah 1 jam menunggu tanpa ada informasi atau tindakan
lebih lanjut, pasien berteriak dengan nada marah memanggil petugas
kesehatan.Dengan nada tinggi pasien menanyakan mengapa dia belum
dilakukan tindakan apa-apa.Bagaimana saudara berkomunikasi
menghadapi pasien ini?

c. Pada suatu siang seorang bapak 40 th, seorang ketua organisasi


masyarakat, beserta 2 pengawalnya masuk ke ruang praktek dokter di
suatu RS. Bapak tersebut dengan nada marah menanyakan mengapa
anaknya (1 tahun) harus di rawat karena hanya masalah mencret baru 1
hari saja. Ia mengatai dokternya mata duitan, sekedar cari uang saja. Dia
mengatakan tidak mau di rawat ini yang menurut dia terlalu komersial,
lebih baik dipindahkan saja ke RS lain. (Sebelumnya anak Bapak B
dibawa ibunya berobat ke dr A pada pagi harinya dan oleh dokter
ditemukan ada tanda-tanda kekurangan cairan sehingga harus dirawat
untuk diinfus. Ibunya lalu membawa anaknya pulang dan melapor ke
suaminya). Bagaimana cara berkomunikasi dengan keluarga pasien yang
marah dan yang sejak awal sudah mempunyai kesan negatif terhadap
dokter dan RS?

d. Seorang bapak 60 tahun membawa resep dokter yang mencantumkan


beberapa obat dan alat kedokteran khusus ke farmasi RS. Resep tersebut
diperlukan untuk istrinya yang dirawat dengan penyakit yang berat dengan
fasilitas jaminan pemda (kartu sehat). Petugas farmasi memerlukan waktu
yang agak lama untuk menyiapkan obat dan alat kedokteran yang
dibutuhkan tersebut. Setelah hampir 1 jam menunggu, bapaktersebut
mendatangi petugas farmasi yang masih muda dan sambil menggebrak
meja menanyakan dengan nada tinggi mengapa dia belum dipanggil-
panggil padahal orang lain yang datang belakangan sudah dapat obatnya
duluan. Ibu merasa dibedakan karena pakai kartu sehat. Bagaiman cara
menghadapi ibu ini?

II. Komunikasi dengan orang yang tidak komunikatif / depresif


1. Saudara adalah petugas gizi yang mendapat konsultasi dari teman sejawat
dokter, seorang pasien/klien ibu usia 30 th dengan 1 anak 3 tahun,
penderita kanker payudara yang perlu mendapat konsultasi gizi.
Pasien/kliens tersebut datang sendirian, tampak murung dan pendiam,
penyakit kankernya baru saja diketahui 1 minggu yl, dan 1 minggu ini
tidak mau/sulit makan. Ibu kandung pasien/klien meninggal karena kanker
payudara. Bagaimana saudara berkomunikasi dengan pasien/klien tersebut

2. Saudara seorang dosen pembimbing akademik di salah satu fakultas di UI,


mendapat laporan bahwa prestasi mahasiswi bimbingannya di semester
satu kurang baik. Mahasiswi tersebut adalah seorang mahasiswi dari
daerah di luar Jawa yang cukup terpencil dan baru pertama kali keluar dari
kotanya. Mahasiswi tersebut adalah anak tunggal, tidak mempunyai
saudara di Jakarta maupun di Depok, dan belum ada teman yang dekat
selama kuliah. Saat datang menghadap saudara, tampak mahasiswi
tersebut selalu menunduk, dan selalu menjawab dengan singkat.
Bagaimana saudara melakukan komunikasi kepada mahasiswi tersebut?

III. Komunikasi dengan geriatrik :


Seorang relawan di panti werda ditugaskan oleh pimpinan panti untuk
berbicara dengan salah seorang penghuni baru (seorang kakek 77 tahun) yang
dititipkan anak tunggalnya karena anaknya tersebut dipindahkan ke kota lain
oleh kantornya. Kakek tersebut baru 5 hari di panti, tampak murung,
menyendiri dan tidak mau ikut terlibat dalam kegiatan panti. Kakek tersebut
adalah seoarang mantan pejabat tinggi di daerah, juga anak tunggal dan
istrinya baru meninggal 1 tahun yang lalu, pendengarannya sedikit
terganggu.Bagaimana Saudara sebagai relawan berkomunikasi dengan kakek
tersebut agar kakek menjadi lebih semangat.

Anda mungkin juga menyukai