Anda di halaman 1dari 5

SAMUEL BAYU S

165070200111010

PSIK 2016/REG 2 KEPERAWATAN TRANSKULTURAL

Definisi Keperawatan Transkultural Adalah Ilmu dan kiat yang humanis, yang difokuskan
pada perilaku individu atau kelompok, serta proses untuk mempertahankan/meningkatkan
perilaku sehat atau perilaku sakit secara fisik dan psikokultural sesuai latar belakang budaya
(Leininger, 1997).

Kultur sendiri dapat di bagi menjadi 3 yaitu ; Mikrobiologi : penumbuhan suatu material.,
Sosial :rangkaian pengetahuan, kepercayaan, perilaku, ide, nilai, kebiasaan, bahasa,
sismbol, ritual, seremoni, yang dinamis, terintegrasi dan spesifik., Budaya: Sistem Nilai,
keyakinan, & harapan perilaku bersama yang menyediakan struktur sosial untuk kehidupan
sehari-hari. Sehingga sangat mempengaruhi sekali apabila tidak ada salah satu dari ketiga
hal ini.

Karakteristik yang muncul pada transkultur yaitu ; Memberikan arahan cara berperilaku,
Dipelajari & diturunkan, Menjalin Kebersamaan, Bersifat Sosial, Bersifat dinamis, adaptif dan
selalu berubah, Berkembang., Dan Memberikan pengaruh terhadap cara pandang, harapan
dan sikap terhadap situasi tertentu.

Pengaruh Kultur Terhadap Perawatan penyakit dan menjdaikan Setiap kultur memiliki
pandangan yang berbeda terhadap agent penyakit serta banyak juga beberapa setiap
individu bahwa kesehatan merupakan pemberian dari Tuhan Yang Maha Esa, kemudian
banyak juga mereka menggunakan media Tumbuhan sebagai metode yang banyak
digunakan pada setiap kultur, di jaman era modern sekarang ini juga ada yang
menggunakan Pengobatan alternatif lain seperti bekam, akupuntur, akupresurretouch
therapy.

Masalah Sosial Dibedakan Menjadi : Stereotipe sebagai media penilaian terhadap


seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok di mana orang tersebut dapat
dikategorikan. Kemudian selanjutnya ada Etnosentrisme yaitu kecenderungan untuk
mengevaluasi nilai, kepercayaan, dan perilaku dalam kultur sendiri sebagai lebih baik, lebih
logis, dan lebih wajar daripada dalam kultur lain, Cultural Blidenes (Ketidak Tahuan akan
Budaya), Rasisme adalah suatu sistem kepercayaan yang menyatakan bahwa perbedaan
biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya atau individu –
bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya,
Culture Shock adalah perubahan nilai budaya seiring dengan perkembangan jaman dan
wawasan yang makin berkembang ini biasanya terjadi pada orang-orang yang secara tiba-
tiba berpindah atau dipindahkan ke lingkungan yang baru.

Proses Transkultural Keperawatan Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang


ada pada "Sunrise Model" yaitu :

Faktor teknologi (tecnological factors). Teknologi kesehatan memungkinkan individu untuk


memilih atau mendapat penawaran menyelesaikan masalah dalam pelayanan kesehatan.
Perawat perlu mengkaji : persepsi sehat sakit, kebiasaan berobat atau mengatasi masalah
kesehatan, alasan mencari bantuan kesehatan, alasan klien memilih pengobatan alternatif
dan persepsi klien tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi
permasalahan kesehatan saat ini.,

Faktor agama dan falsafah hidup (religious and philosophical factors) Agama adalah
suatu pandangan yang amat realistis bagi para pemeluknya. Agama memberikan motivasi
yang sangat kuat untuk menempatkan kebenaran di atas segalanya, bahkan di atas
kehidupannya sendiri. Faktor agama yang harus dikaji oleh perawat adalah : agama yang
dianut, status pernikahan, cara pandang klien terhadap penyebab penyakit, cara
pengobatan dan kebiasaan agama yang berdampak positif terhadap kesehatan.

Faktor sosial dan keterikatan keluarga (kinship and social factors). Perawat pada
tahap ini harus mengkaji faktor-faktor : nama lengkap, nama panggilan, umur dan tempat
tanggal lahir, jenis kelamin, status, tipe keluarga, pengambilan keputusan dalam keluarga,
dan hubungan klien dengan kepala keluarga.

Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and life ways). Nilai-nilai budaya
adalah sesuatu yang dirumuskan dan ditetapkan oleh penganut budaya yang dianggap baik
atau buruk. Norma-norma budaya adalah suatu kaidah yang mempunyai sifat penerapan
terbatas pada penganut budaya terkait. Yang perlu dikaji pada faktor ini adalah : posisi dan
jabatan yang dipegang oleh kepala keluarga, bahasa yang digunakan, kebiasaan makan,
makanan yang dipantang dalam kondisi sakit, persepsi sakit berkaitan dengan aktivitas
sehari-hari dan kebiasaan membersihkan diri.

Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku (political and legal factors). Kebijakan
dan peraturan rumah sakit yang berlaku adalah segala sesuatu yang mempengaruhi
kegiatan individu dalam asuhan keperawatan lintas budaya (Andrew and Boyle, 1995). Yang
perlu dikaji pada tahap ini adalah : peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan jam
berkunjung, jumlah anggota keluarga yang boleh menunggu, cara pembayaran untuk klien
yang dirawat.
Faktor ekonomi (economical factors). Klien yang dirawat di rumah sakit memanfaatkan
sumber-sumber material yang dimiliki untuk membiayai sakitnya agar segera sembuh.
Faktor ekonomi yang harus dikaji oleh perawat diantaranya : pekerjaan klien, sumber biaya
pengobatan, tabungan yang dimiliki oleh keluarga, biaya dari sumber lain misalnya asuransi,
penggantian biaya dari kantor atau patungan antar anggota keluarga.

Faktor pendidikan (educational factors). Latar belakang pendidikan klien adalah


pengalaman klien dalam menempuh jalur pendidikan formal tertinggi saat ini. Semakin tinggi
pendidikan klien maka keyakinan klien biasanya didukung oleh buktibukti ilmiah yang
rasional dan individu tersebut dapat belajar beradaptasi terhadap budaya yang sesuai
dengan kondisi kesehatannya. Hal yang perlu dikaji pada tahap ini adalah : tingkat
pendidikan klien, jenis pendidikan serta kemampuannya untuk belajar secara aktif mandiri
tentang pengalaman sakitnya sehingga tidak terulang kembali.

KESEHATAN SPIRITUAL

Definisi Spiritual adalah sebagai inti dari manusia yang memasuki dan mempengaruhi
kehidupannya dan dimanifestasikan dalam pemikiran dan perilaku serta dalam
hubungannya dengan diri sendiri, orang lain, alam ,dan Tuhan (Dossey & Guazetta, 2000).
Sehat Spiritual adalah Kondisi dimana individu memiliki keyakinan yang kuat terhadap
Tuhannya, merasakan Cinta Tuhannya, merasa saling memiliki dengan sesama, dan
memiliki jalan hidup dan tujuan hidup yang jelas.
Faktor Yang Mempengaruhi Pertimbangan perkembangan Keluarga sebab peran orang tua
sangat menentukan dalam perkembangan spiritualitas anak. Yang penting bukan apa yang
diajarkan oleh orang tua kepada anaknya tentang Tuhan, tetapi apa yang anak pelajari
mengenai Tuhan, dan orang tua adalah sebagai cermin juga dan teladan bagi anak. Oleh
karena keluarga merupakan lingkungan terdekat dan pengalaman pertama anak dalam
mempersepsikan kehidupan di dunia Latar belakang etnis Sikap, keyakinan, dan nilai
dipengaruhi oleh latar belakang etnik dan sosial budaya. Pada umumnya seseorang akan
mengikuti tradisi agama dan spiritual keluarga. Anak belajar pentingnya menjalanka agama.
Agama formal , Peristiwa kehidupan yaitu Pengalaman hidup baik yang positif maupun
pengalaman negatif yang mempengaruhi spiritualitas seseorang. Sebaliknya juga
dipengaruhi oleh bagaimana seseorang mengartikan secara spiritual kejadian atau
pengalaman tersebut. Untuk
Diagnosa Keperawatan sendiri ada yang perlu di pahami dan dimengerti serta harus
disiapkan terutama dalam peningkatan kesehatan spiritual dan kereligiusannya, perawat
juga harus menjaga distres spiritual pasien juga tetap stabil, lalu tetap lihat konflik
keputusannya juga
Tujuan Dan Hasil yang harus dilihat yaitu Identifikasi keyakinan spiritual untuk memenuhi
kebutuhan akan makna dan tujuan, cinta dan keterkaitan, dan pengampunan, Berasal dari
kepercayaan, kekuatan, harapan, dan kenyamanan, Kembangkan praktik spiritual yang
memelihara persekutuan dengan diri batiniah, Tuhan, dan dunia., Nyatakan kepuasan
dengan kecocokan keyakinan spiritual dan kehidupan sehari-hari.
Macam-Macam Riwayat Keperawatan.
1. Spiritual pain : sulit menerima kehilangan org yg dicintai atau penderitaan terus
menerus baik scr fisik maupun emosional yg bersifat kronis,
2. Spiritual alienation : berbeda dengan keyakinan di lingkungan masyarakat
sekitarnya, Spiritual anxiety : perubahan keyakinan & sistem nilai, ex: moral atau
etika utk terapi spt aborsi, transfusi darah,
3. Spiritual guilt : kegagalan untuk mentaati aturan religius, ex: Pekerjaan yang kejar
target membuat tidak bisa melakukan sholat 5 waktu, Spiritual anger : sulit menerima
sakit, kehilangan & penderitaan yang bersifat akut, Spiritual loss : kesulitan
menemukan kenyamanan dalam beragama, Spiritual despair : merasa tidak ada
yang peduli termasuk Tuhan.

KONSEP SEHAT SAKIT

Definisi adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial serta tidak hanya
bebas dari penyakit atau pun kelemahan.
Komponen dari konsep sehat sakit ada beberapa macam ; Fisik, sosial, emosional,
intelektual, spiritual, pekerjaan, lingkungan
Model konsep sehat sakit menurut Smith
1. model klinis yaitu model yang berorientasi dalam kesehatan dan bebas dari penyakit.
2. model kinerja peran yaitu kemampuan untuk melakukan pekerjaan, memenuhi peran
sosial, dan kesehatan juga dipandang sebagai kemampuan untuk memenuhi peran
sosial
3. model adaptif adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan
mendapatkan keuntungan maksimal yang penting bagi model kesehatan.
Faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan
1. Motivasi klien untuk menjadi baik
2. Diperlukan tingkat perubahan gaya hidup
3. Persepsi keparahan masalah perawatan kesehatan
4. Nilai ditempatkan pada pengurangan ancaman penyakit
5. Kesulitan dalam memahami dan melakukan perilaku tertentu
6. Tingkat ketidaknyamanan penyakit itu sendiri atau rejimen
7. Keyakinan bahwa terapi atau rejimen yang diresepkan akan atau tidak akan
membantu
8. Kompleksitas, efek samping, dan durasi terapi yang diusulkan
9. Warisan budaya spesifik yang mungkin membuat kepatuhan sulit
10. Tingkat kepuasan dan kualitas serta jenis hubungan dengan penyedia layanan
kesehatan
11. Keseluruhan biaya terapi resep
Proses penilaian keperawatan dan promosi Kesehatan
1. Assessment
Meliputi riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, pemerikasaan kebugaran fisik, penilaian
gaya hidup, penilaian kesehatan spiritual, bantuan system social, penilaian resiko
kesehatan, memeriksa kesehatan kepercayaan, memeriksa tingkat stress, penilaian
validasi data.
2. Diagnosis
Meliputi diagnose kesehatan
3. Perencanaan
Meliputi mengidentifikasi perubahan kesehatan dan mengidentifikasi tingkah laku
dan perubahan rencana tindakan, melakukan tindakan uang bertujuan untuk
perubahan perilaku yang beresiko dan lain-lain.
4. Implemantasi
Meluputi pemberian dukungan, pemberian dukungan konseling melalui tatap muka
atau melalui telepon, memfasilitasi, mengajari, meningkatkan perubahan perilaku
dan lain-lain.
5. Evaluasi
Meliputi memeriksa kembali hal-hal yang sudah dilakukan sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai