OLEH :
KELOMPOK 5 : 1. SHAFA NATHASYA AKINA
2. SISI KURNIA LISA
3. SITI QURROTA AKYUNI
4. SRI ISMAWATI
5. SUCI INDAH LESTARI
6. THARISSA RIZKA RAMADHANI
KELAS : REGULER 2B
JURUSAN : D3 FARMASI
DOSEN PENGAMPU : VERA ASTUTI, S.FARM, APT, M.KES
Puji syukur kepada Allah SWT Tuhan semesta alam.Berkat rahmat dan hidayahnya
sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu tanpa kendala. Serta sholawat beriring salam
kepada Rasulullah SAW yang telah membawa manusia keluar dari alam kebodohan menuju
alam yang penuh ilmu pengetahuan.
Terima kasih saya berikan kepada dosen mata kuliah Instrumen Farmasi yang telah
memberikan ilmunya dan berkontribusi besar selama proses praktikum sampai penulisan
makalah ini.Dalam laporan praktikum ini memuat teori, konsep dasar, prinsip kerja,
komponen, kegunaan, dan cara kerja dari instrumen “HPLC (High Performance Liquid
Cromathography)”
Tentunya masih banyak kekurangan di dalam makalah ini.Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan dikemudian hari.
Mahasiswa
DAFTAR ISI
COVER i
KATA PENGANTAR ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 1
C. TUJUAN 2
BAB 2 TINJAUAN 3
A. PENGERTIAN 3
B. KONSEP DASAR 5
C. PRINSIP KERJA 5
D. KOMPONEN ALAT 7
E. KEGUNAAN ALAT 11
F. CARA KERJA ALAT 14
G. CONTOH PROSES PENELITIAN DI BIDANG FARMASI MENGGUNAKAN
HPLC (High Performance Liquid Cromathography)
15
BAB 3 DISKUSI 16
BAB 4 PENUTUP 17
A. KESIMPULAN 17
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kromatograf adalah suatu istilah umum yangdigunakan untuk bermacam-
macam teknik pemisahan yang didasarkan atas partisi sampel diantara suatu rasa
gerak yang bisa berupa gas ataupun cair dan rasa diamyang juga bisa berupa cairan
ataupun suatu padatan.Penemu kromatograf adalah Tswett yang pada tahun1903
mencoba memisahkan pigmen-pigmen dari daun dengan menggunakan suatu kolom
yang berisi kapur (CaSo4).lstilah kromatograf diciptakan oleh Tswett untuk
melukiskan daerah-daerah yang berwarna yang bergerak ke bawah kolom. Pada
waktu yang hampir bersamaan D.T. Day juga menggunakan kromatograf untuk
memisahkan fraksi-fraksi petroleum, namun Tswett lah yang pertama diakui sebagai
penemu dan yang menjelaskan tentang proses kromatograf.
Penyelidikan tentang kromatograf kendor untuk beberapa tahun sampai
digunakan suatu teknik dalam bentuk kromatograf padatan cair (LSC). Kemudian
pada akhir tahun 1930 an dan permulaan tahun 1940 an, kromatograf mulai
berkembang. Dasar kromatograf lapisan tipis (TLC) diletakkan pada tahun 1938, oleh
izmailov dan schreiber, dan kemudian diperhalus oleh stahl pada tahun 1958.Hasil
karya yang baik sekali dari Martin dan Synge pada tahun 1941 (untuk ini mereka
memenangkan Nobel) tidak hanya mengubah dengan cepat kromatograf cair tetapi
seperangkat umum langkah untuk pengembangan kromatograf gas dan kromatograf
kertas.Pada tahun 1952 Martin dan James mempublikasikan makalah pertama
mengenai kromatograf gas. Diantara tahun 1952 dan akhir tahun1960 an kromatograf
gas dikembangkan menjadi suatu teknik analisis yang canggih.
Sejarah kromatograf cair, dalam praktek ditampilkan dalam kolom gelas
berdiameter besar, pada dasarya dibawah kondisi atmosfer.Waktu analisis lama dan
segala prosedur biasanya sangat membosankan.Pada akhir tahun 1960 an, semakin
banyak usaha dilakukan untuk pengembangan kromatograf cair sebagai suatu teknik
mengimbangi kromatograf gas. High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
atau Kromatograf Cair Penampilan Tinggi atau High Preformance = Tekanan atau
Kinerja Tinggi, High Speed = Kecepatan Tinggi dan Modern = moderen) telah
berhasil dikembangkan dariusaha ini. Kemajuan dalam keduanya instrumentasi
danpengepakan kolom terjadi dengan cepatnya sehinggasulit untuk mempertahankan
suatu bentuk hasil keahlianmembuat instrumentasi dan pengepakan kolom
dalamkeadaan tertentu.Tentu saja, saat ini dengan teknik yangsudah matang dan
dengan cepat KCKT mencapai suatukeadaan yang sederajat dengan kromatograf gas.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian HPLC (High Performance Liquid Cromathography) ?
2. Apa konsep dasar HPLC (High Performance Liquid Cromathography)?
3. Apa prinsip kerja HPLC (High Performance Liquid Cromathography)?
4. Apa saja komponen alat HPLC (High Performance Liquid Cromathography)?
5. Apa saja kegunaan alat HPLC (High Performance Liquid Cromathography)?
6. Bagaimana cara kerja HPLC (High Performance Liquid Cromathography)?
7. Apacontoh proses penelitian di bidang farmasi menggunakan HPLC (High
Performance Liquid Cromathography)?
C. TUJUAN
1. Mahasiswa mengetahui pengertian HPLC (High Performance Liquid
Cromathography)
2. Mahasiswa mengetahui konsep dasar HPLC (High Performance Liquid
Cromathography)
3. Mahasiswa mengetahui prinsip kerja HPLC (High Performance Liquid
Cromathography)
4. Mahasiswa mengetahui apa saja komponen HPLC (High Performance Liquid
Cromathography)
5. Mahasiswa mengetahui apa saja kegunaan HPLC (High Performance Liquid
Cromathography)
6. Mahasiswa mengetahui bagaimana cara kerja HPLC (High Performance Liquid
Cromathography)
7. Mahasiswa mengetahui apacontoh proses penelitian di bidang farmasi
menggunakan HPLC (High Performance Liquid Cromathography).
BAB 2
TINJAUAN
A. PENGERTIAN
Kromatograf adalah suatu istilah umum yangdigunakan untuk bermacam-macam
teknik pemisahan yang didasarkan atas partisi sampel diantara suatu rasa gerak yang bisa
berupa gas ataupun cair dan rasa diamyang juga bisa berupa cairan ataupun suatu
padatan.Penemu kromatograf adalah Tswett yang pada tahun1903 mencoba memisahkan
pigmen-pigmen dari daun dengan menggunakan suatu kolom yang berisi kapur
(CaSo4).lstilah kromatograf diciptakan oleh Tswett untuk melukiskan daerah-daerah
yang berwarna yang bergerak ke bawah kolom. Pada waktu yang hampir bersamaan D.T.
Day juga menggunakan kromatograf untuk memisahkan fraksi-fraksi petroleum, namun
Tswett lah yang pertama diakui sebagai penemu dan yang menjelaskan tentang proses
kromatografi
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau High Performance Liquid
Chromatography (HPLC) merupakan salah satu metode fisikokimia berdasarkan pada
teknik kromatografi di mana fase geraknya berupa cairan dan fase diam dapat dalam
bentuk cair atau padat.
Metode ini sangat bermanfaat di bidang farmasi untuk menganalisis secara simultan
beberapa analit dalam martiks sederhana maupun kompleks.
Pada akhir 1960-an, semakin banyak usaha untuk pengembangan kromatografi cair
sebagai suatu teknik untuk mengimbangi kromatografi gas.KCKT adalah kromatografi
cair kolom modern, yang dasarnya merupakan pengembangan dari kromatografi kolom
menjadi suatu sistem pemisahan yang cepat dan efisien.
Peningkatan kecepatan dan efisiensi pemisahannya terkait dengan peningkatan
performa kolomnya yang menggunakan kolom dengan ukuran dimensi dan partikel yang
jauh lebih kecil dari kolom yang dipakai pada kromatografi kolom, sehingga agar fase
gerak dapat mengalir pada kolom, fase gerak dipompa dengan tekanan tinggi.Di samping
itu, kinerja tingginya dalam analisis didukung dengan adanya berbagai sistem deteksi
dengan kepekaan tinggi yang dapat diintegrasikan dengan sistem kromatografinya.
KCKT dapat dipandang sebagai pelengkap Kromatografi gas (KG), keduanya dapat
digunakan untuk menghasilkan efek pemisahan yang sama baiknya. Bila derivatisasi
diperlukan dalam KG, namun pada KCKT zat-zat yang tidak diderivatisasi dapat
dianalisis.Untuk zat-zat yang labil pada pemanasan atau tidak menguap, KCKT adalah
pilihan utama. Namun demikian bukan berarti KCKT menggantikan KG, tetapi akan
memainkan peranan lebih besar dalam analisis.
KCKT menawarkan beberapa keuntungan dibanding dengan metode kromatografi
lainnya, antara lain :
a) Cepat : waktu analisis umumnya kurang dari 1 jam. Banyak analisis yang dapat
diselesaikan sekitar 15-30 menit. Untuk analisis yang uncomplicated waktu analisis
kurang dari 5 menit bisa dicapai.
b) Resolusi tinggi : berbeda dengan KG, interaksi selektif dapat terjadi pada KCKT
karena pengaruh yang besar dari fase diam dan fase geraknya.
c) Sensitivitas detektor : detektor absorbsi UV yang biasa digunakan dalam KCKT
dapat mendeteksi kadar dalam jumlah nanogram (10-9 gram) dari bermacam-macam zat.
Detektor-detektor fluoresensi dan elektrokimia dapat mendeteksi jumlah sampai
picogram (10-12 gram).
d)kolom dapat digunakan kembali : berbeda dengan kolom kromatografi klasik,
kolom KCKT dapat digunakan kembali. Banyak analisis yang bisa dilakukan dengan
kolom yang sama sehingga satu kolom dapat digunakan berulang kali untuk berbagai
jenis sampel.
e) Ideal untuk zat termolabil dan volatilitas rendah : zat-zat yang tidak bisa dianalisis
dengan KG karena terurai oleh suhu tinggi atau volatilitasnya rendah dan dapat
dianalisis secara KCKT.
f) Mekanisme pemisahan lebih variatif : banyaknya pilihan fase gerak dan fase diam
yang digunakan serta besarnya interaksi analit terhadap fase diam dan fase gerak
memungkinkan terjadinya pemisahan dengan berbagai mekanisme.
g) Mudah rekoveri sampel : umumnya detektor yang digunakan dalam KCKT tidak
menyebabkan kerusakan pada komponen sampel yang diperiksa, sehingga komponen
sampel tersebut dapat dengan mudah dikumpulkan setelah melewati detektor.
Namun, jika dibandingkan dengan kromatografi lapis tipis kinerja tinggi, KCKT
memiliki beberapa kelemahan, yaitu :
1. Tidak dapat menganalisis lebih dari satu jenis sampel sekaligus
2. Kromatogram tidak dapat disimpan sebagai dokumen otentik
Kromatografi cair kinerja tinggi merupakan suatu metode pemisahan canggih dalam
analisis farmasi yang dapat digunakan sebagai uji identitas, uji kemurnian dan penetapan
kadar. Titik beratnya adalah untuk analisis senyawa-senyawa yang tidak mudah menguap
dan tidak stabil pada suhu tinggi, yang tidak bisa dianalisis dengan metode KG.Banyak
senyawa yang dapat dianalisis dengan KCKT mulai dari senyawa ion anorganik sampai
senyawa organik makromolekul.Untuk analisis dan pemisahan obat/bahan obat
campuran rasemis optis aktif dikembangkan suatu fase pemisahan kiral yang mampu
menetukan rasemis dan isomer aktif.
Walaupun disadari biaya yang dibutuhkan untuk analisis dengan KCKT sangat
mahal, namun metode ini tetap dipilih untuk digunakan menganalisis 277 obat / bahan
obat karena hasil analisis yang memiliki akurasi dan presisi yang tinggi dalam waktu
analisis yang cepat.
B. KONSEP DASAR
Kromatografi Cair Berperforma Tinggi (high performance liquid chromatography
HPLC)merupakan salah satu teknikkromatografi untukzat cair yang biasanya disertai
dengantekanan tinggi. Seperti teknik kromatografi pada umumnya, HPLC berupaya
untukmemisahkanmolekul berdasarkan perbedaanafinitasnya terhadap zatpadat
tertentu.Cairan yang akan dipisahkan merupakan fasa cair dan zat padatnya merupakan
fasa diam(stasioner). Teknik ini sangat berguna untuk memisahkan beberapa senyawa
sekaliguskarena setiap senyawa mempunyai afinitas selektif antara fasa diam tertentu dan
fasa geraktertentu. Dengan bantuan detektor serta integrator kita akan mendapatkan
kromatogram.Kromatorgram memuat waktu tambat serta tinggi puncak suatu senyawa.
C. PRINSIP KERJA
Kerja HPLC pada prinsipnya adalah pemisahan analit-analit berdasarkan
kepolarannya, alatnya terdiri dari kolom (sebagai fasa diam) dan larutan tertentu sebagai
fasa geraknya.Yang paling membedakan HPLC dengan kromatografi lainnya adalah
padaHPLC digunakan tekanan tinggi untuk mendorong fasa gerak. Campuran analit
akanterpisah berdasarkan kepolarannya, dan kecepatannya untuk sampai ke detektor
(wakturetensinya) akan berbeda, hal ini akan teramati pada spektrum yang puncak-
puncaknyaterpisah . Urutan skala polaritas : golongan fluorocarbon : golongan
hidrokarbon :senyawa terhalogenasi : golongan eter : golongan ester : golongan keton :
golonganalkohol : golongan asam.
Prinsip dasar dari HPLC, dan semua metode kromatografi adalah memisahkan setiap
komponen dalam sample untuk selanjutnya diidentifikasi (kualitatif) dan dihitung berapa
konsentrasi dari masing-masing komponen tersebut (kuantitatif). Analisa kualitatif
bertujuan untuk mengetahui informasi tentang identitas kimia dari analat dalam suatu
sample. Sedangkan analisa kuantitaif untuk mengetahui jumlah dan konsentrasi analat
tersebut dalam sample (Riyadi, 2009).
Teknik HPLC merupakan satu teknik kromatografi cair- cair yang dapat digunakan
baik untuk keperluan pemisahan maupun analisis kuantitatif.Analisis kuantitatif dengan
teknik HPLC didasarkan kepada pengukuran luas atau area puncak analit dalam
kromatogram, dibandingkan dengan luas atau area larutan standar. Pada prakteknya,
perbandingan kurang menghasilkan data yang akurat bila hanya melibatkan satu standar,
oleh karena itu maka perbandingan dilakukan dengan menggunakan teknik kurva
kalibrasi
Saat ini, HPLC atau KCKT merupakan teknik pemisahan yang diterima secara luas
untuk analisis dan pemurnian senyawa tertentu dalam suatu sampel pada sejumlah
bidang, antara lain : farmasi; lingkungan; bioteknologi; polimer; dan industri- industri
makanan. Kegunaan umum HPLC adalah untuk: pemisahan sejumlah senyawa organik,
anorganik, maupun senyawa biologis ; analisis ketidakmurnian (impurities); analisis
senyawa- senyawa mudah menguap (volatile); penentuan molekul- molekul netral, ionic,
maupun zwitter ion; isolasi dan pemurnian senyawa; pemisahan senyawa-senyawa yang
strukturnya hamper sama; pemisahan senyawa- senyawa dengan jumlah sekelumit (trace
elements), dalam jumlah yang banyak, dan dalam skala proses industry, HPLC
merupakan metode yang tidak destruktif dan dapat digunakan baik untuk analisis
kualitatif maupun kuantitatif
D. KOMPONEN ALAT
Instrumentasi HPLC pada dasarnya terdiri atas: wadah fase gerak, pompa, alat untuk
memasukkan sampel (tempat injeksi), kolom, detektor, wadah penampung buangan fase
gerak, dan suatu komputer atau integrator atau perekam.
Diagram skematik sistem kromatografi cair seperti ini :
2. Pompa
Pompa yang cocok digunakan untuk HPLC adalah pompa yang mempunyai
syarat sebagaimana syarat wadah pelarut yakni: pompa harus inert terhadap fase
gerak. Bahan yang umum dipakai untuk pompa adalah gelas, baja tahan karat,
Teflon, dan batu nilam.Pompa yang digunakan sebaiknya mampu memberikan
tekanan sampai 5000 psi dan mampu mengalirkan fase gerak dengan kecepatan alir
3 mL/menit.Untuk tujuan preparatif, pompa yang digunakan harus mampu
mengalirkan fase gerak dengan kecepatan 20 mL/menit.
Tujuan penggunaan pompa atau sistem penghantaran fase gerak adalah untuk
menjamin proses penghantaran fase gerak berlangsung secara tepat, reprodusibel,
konstan, dan bebas dari gangguan. Ada 2 jenis pompa dalam HPLC yaitu: pompa
dengan tekanan konstan, dan pompa dengan aliran fase gerak yang konstan. Tipe
pompa dengan aliran fase gerak yang konstan sejauh ini lebih umum dibandingkan
dengan tipe pompa dengan tekanan konstan.
5. Detektor HPLC
Detektor pada HPLC dikelompokkan menjadi 2 golongan yaitu: detektor
universal (yang mampu mendeteksi zat secara umum, tidak bersifat spesifik,
dan tidak bersifat selektif) seperti detektor indeks bias dan detektor
spektrometri massa; dan golongan detektor yang spesifik yang hanya akan
mendeteksi analit secara spesifik dan selektif, seperti detektor UV-Vis,
detektor fluoresensi, dan elektrokimia.
Idealnya, suatu detektor harus mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Mempunyai respon terhadap solut yang cepat dan reprodusibel.
b. Mempunyai sensitifitas yang tinggi, yakni mampu mendeteksi solut
pada kadar yang sangat kecil.
c. Stabil dalam pengopersiannya.
d. Mempunyai sel volume yang kecil sehingga mampu meminimalkan
pelebaran pita.
e. yang dihasilkan berbanding lurus dengan konsentrasi solut pada kisaran
yang luas (kisaran dinamis linier).
f. Tidak peka terhadap perubahan suhu dan kecepatan alir fase gerak.
Pemisahan dengan HPLC dapat dilakukan dengan fase normal (jika fase diamnya
lebih polar dibanding dengan fase geraknya) atau fase terbalik (jika fase diamnya kurang
non polar dibanding dengan fase geraknya).Berdasarkan pada kedua pemisahan ini,
sering kali HPLC dikelompokkan menjadi HPLC fase normal dan HPLC fase terbalik.
Selain klasifikasi di atas, HPLC juga dapat dikelompokkan berdasarkan pada sifat fase
diam dan atau berdasarkan pada mekanisme sorpsi solut, dengan jenis-jenis HPLC
sebagai berikut:
3. PENYALAAN ALAT
• Sebelum alat dinyalakan, pastikan dalam slang penghubung antara tabung eluen
dengan pompa tidak terdapat gelembung udara. Jika terdapat gelembung, buka penutup
pompa kemudian buka katup slang di ujung pompa dan sedot secepatnya gelembung
tersebut dari slang dengan alat penyedot gelembung yang tersedia kemudian tutup katup
dan tutup pompa kembali seperti semula.
• Hubungkan kabel alat ke sumber listrik (saklar).
• Nyalakan tombol paling bawah alat HPLC (tombol detektor).
• Nyalakan tombol tengah HPLC (kolom)
• Nyalakan tombol paling atas dari HPLC (pompa)
• Nyalakan tombol power CPU kemudian tombol power pada monitor.
6. PERSIAPAN INJEKSI
INGAT.....: TANDA MERAH = ALAT TIDAK SIAP
TANDA BIRU = ALAT SEDANG RUNNING
TANDA HIJAU = ALAT SIAP DIINJEKSI
• Nyalakan detektor DAD dan kolom (seperti tadi)
• Perbesar tampilan kromatogram di layar agar terlihat jelas
• Perhatikan kromatogram sampai terbentuk baseline. Untuk mendekatkan line dengan
jangkauan mata, tekan ADJUST, untuk membuat baseline pada skala nol tekan
BALANCE.
• Setelah baseline yang diinginkan terbentuk, klik menu RUNCONTROL, klik
SAMPLE INFO untuk memasukkan data file-folder berikut keterangan sampel.
• Lihat tanda warna, jika sudah hijau (READY) berarti siap injeksi.
• Sebaiknya kolom dicuci dulu dengan cara menginjeksikan fasa gerak utama ke kolom.
Begitu pula setiap setelah injek satu sampel dan akan ganti dengan sampel lain, kolom
harus dicuci dahulu (sekitar 20 menit), pencucian masukkan ke dalam file CUCI.
7. CARA INJEKSI
• Ambil alat injek (syringe).
• Bilas syringe dengan zat yang sama dengan fasa gerak utama (misalnya metanol)
• Kemudian bilas syringe dengan sampel
• Isi syringe dengan sampel, INGAT dalam syringe yang sudah diisi tersebut tidak
boleh ada ruang kosong oleh udara yang terperangkap atau gelembung udara
• Volume injeksi maksimum adalah 20 uL karena pada injektor standar terpasang loop
20 uL
• Masukkan jarum syringe ke injektor, buka injektor (load, putar ke atas), injek cepat,
tutup injektor (inject, putar ke bawah), baru tarik jarum syringe dari injektor. Di layar
segera akan ada tanda biru...Run in progress data aquasition.........
• Setelah waktu running yang diinginkan habis, tekan tombol F8 untuk menghentikan
runing. Maka komputer akan segera menghitung tinggi puncak-puncak yang keluar
berikut luas puncaknya. Pada proses ini di layar akan muncul tampilan biru dengan
tulisan...”Run in Progress Data Analysis”.
• Setelah di layar muncul kembali tampilan “Ready” (hijau), maka pekerjaan
selanjutnya dapat dilakukan. Untuk menginjeksikan kembali sampel lain sebaiknya
kolom dicuci terlebih dahulu. Masukkan running cuci kolom ke dalam file cuci.
Pilih menu yang pertama (Windows NT workstation version 4.00) secepatnya, kemudian
tekan ENTER.
• Kemudian akan muncul menu Begin Log On, tekan Ctrl-Alt-Del.
• Setelah itu akan muncul menu PassWord, pada password ini tidak perlu diisi apa-apa,
langsung klik OK. Perhatian...DILARANG MEMASANG PASSWORD PADA
PENGOLAH DATA !
• Kemudian akan muncul menu Server NT...., klik No
• Selanjutnya akan sampai di menu utama MS-Windows NT, double klik pada menu
Instrument 1 Online.
Catatan : Menu Instrument 1 Offline digunakan untuk keperluan pengolahan data tanpa
penyalaan alat (yang dinyalakan hanya perangkat komputernya saja). Menu ini misalnya
digunakan untuk print out kromatogram yang belum sempat dilakukan atau untuk
melakukan print ulang kromatogram yang sudah ada.
• Kemudian tunggu sampai masuk ke menu Online Agilent Chemstation.
http://lansida.blogspot.com/2010/07/hplc-kromatografi-cair-kinerja-tinggi.html
http://duniachemistry.blogspot.com/2016/01/kromatografi-cair-kinerja-tinggi-kckt_53.html
http://rasyidel.blogspot.com/2013/03/hplc-high-performance-liquid.html
https://www.academia.edu/24575160/MAKALAH_KIMIA_ANALISIS_KROMATOGRAFI_CAIR_KINERJA
_TINGGI_KCKT_