Anda di halaman 1dari 8

Makalah

Desain Dan Evaluasi Sistem Pengendalian Manajemen

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Sistem Pengendalian Manajemen

Dosen Pengampuh :

Drs. Hamun S. Masin, Ak, M.Si

Disusun Oleh :

Kelompok 7

Ariya Saputra BCA 117 106


Anzela Venie BCA 117 099
Asy BCA 117 149
Bidan Ruth Onye Sari BCA 117 136
Dhienda Ziansis Natasha Unjung BCA 117 135
Rifka Koresy BCA 117 57

AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat
dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam
makalah ini kami membahas mengenai “Desain Dan Evaluasi Sistem Pengendalian Manajemen”.

Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu
kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Surabaya, 10 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. ii
1.1 DESAIN DAN EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN ..................................................... 1
1.1.1 Apa Yang Diinginkan? Dan Apa Yang Mungkin Terjadi? ....................................................................... 1
1.1.2 Keunggulan Dan Kelemahan Pengendalian Tindakan .......................................................................... 1
1.1.3 Keunggulan Dan Kelemahan Pengendalian Hasil ................................................................................. 2
1.1.4 Pemilihan Ketatnya Pengendalian ........................................................................................................ 3
1.1.5 Beradaptasi Terhadap Perubahan ........................................................................................................ 3
1.1.6 Tetap Fokus Pada Perilaku.................................................................................................................... 4
1.1.7 Mempertahankan Pengendalian Yang Baik.......................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 5

ii
1.1 DESAIN DAN EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

1.1.1 Apa Yang Diinginkan? Dan Apa Yang Mungkin Terjadi?


SPM tidak dapat didesain atau dievaluasi tanpa pemahaman keinginan perusahaan. Tujuan dan yang
pentingnya, strategi yang berasal dari pemahaman yang tepat mengenai tujuan perusahaan yang memberikan
petunjuk penting mengenai tindakan yang diharapkan. Pemahaman yang baik untuk hal tesebut
menghasilkan alternatif pengendalian yang lebih besar, memberikan kesempatan yang lebih baik dan
memperkecil timbulnya masalah perilaku. Manajer juga perlu berusaha menilai apa yang mungkin terjadi.
Dasarnya dengan menilai kemungkinan bahwa permasalahan pengendalian telah ada atau akan terjadi:
kurangnya pengarahan, masalah motivasi atau keterbatasan personal. Jika tindakan atau hasi yang terjadi
berbeda dengan tindakan atau hasil yang diinginkan, diperlukan lebih banyak SPM atau SPM yang berbeda.

1.1.2 Keunggulan Dan Kelemahan Pengendalian Tindakan


Pengendalian tindakan memiliki keunggulan dan kelemahan. Berikut adalah beberapa keunggulan
pengendalian tindakan :

1. Pengendalian tindakan cenderung membawa pada dokumentasi akumulasi pengetahuan mengenai


apa yang paling baik. Dokumen yang dihasilkan (seperti kebijakan dan prosedur) adalah suatu cara
efisien untuk mentransfer pengetahuan kepada karyawan yang melakukan tindakan tersebut.
Tindakan tersebut berlaku juga sebagai suatu bentuk memori keorganisasian, sehingga pengetahuan
tidak akan hilang apabila, misalnya karyawan kunci meninggalkan perusahaan.
2. Dalam bentuk kebijakan dan prosedur, pengendalian tindakan merupakan cara yang efisien untuk
membantu koordinasi perusahaan. Pengendalian tersebut meningkatkan kemampuan diprediksinya
suatu tindakan dan mengurangi jumlah aliran informasi antarperusahaan yang dibutuhkan untuk
mencapai usaha yang terkoordinasi.
3. Dalam bentuk perusahaan birokratis, pengendalian tindakan merupakan elemen kunci dalam artian
yang positif, yaitu dalam keadaan standarisasi dan kerutinan merupakan ciri perusahaan yang
diinginkan

Kelemahan pengendalian tindakan :

1. Adanya pembatasan kemungkinan yang sangat tegas. Khusunya dengan pengendalian akuntabilitas
tindakan, terdapat kecenderungan untuk fokus pada tindakan kurang penting yang telah diketahui
atau telah ada dan mudah dipantau, sehingga mungkin menyebabkan perubahan perilaku, seperti
means-ends
2. Sebagian besar pengendalian tindakan sering kali mematahkan kreativitas, inovasi, dan adaptasi.
Karyawan seringkali bereaksi terhadap pengendalian tindakan dengan bersikap pasif. Mereka
mengembangkan kebiasaan kerja berdasarkan peraturan kerja yang diberikan kepada mereka.

1
Adaptasi mungkin sangat lengkap sehingga mereka mulai tergantung pada peraturan, berhenti
memikirkan bagaimana proses-proses tersebt dapat ditingkatkan dan tidak mau berubah. Namun,
pada beberapa kejadian, kreativitas tidak diperlukan, atau benar-benar tidak diinginkan. Contohnya,
kreativitas pilot bukan merupakan sifat yang diperlukan. Akan tetapi, dalam kasus lain pengendalian
tindakan memberikan kesempatan penting untuk peningkatan dan inovasi yang tidak dapat
dielakkan.
3. Akuntabilitas tindakan, dapat menyebabkan kecerobohan. Karyawan yang terbiasa bekerja dengan
seperangkat peraturan kerja yang stabil cenderung berhemat. Misalnya biasanya ditermukan
kesalahan pada kecelakaan pesawat terbang, yang berarti pilot terburu – buru dalam melakukan
prosedur pre-takeoff dan pre-landing. Jika seperti itu, pengendalian tindakan seringkali hanya
mendorong pemenuhan tipe “check-the box”, dibandingkan dengan pemeriksaan dan perawatan
yang lebih teliti yang dibutuhkan untuk memastikan pengoperasian terbukti gagal.
4. Pengendalian tindakan seringkali menimbulkan pengaruh negative. Beberapa, atau bahkan sebagian
besar orang tidak suka bekerja di bawah pengendalian tersebut. Beberapa orang, khususnya orang-
orang yang lebih mandiri dan kreatif mungkin keluar untuk mencari pekerjaan lain yang memberikan
kesempatan yang lebih besar untuk meraih prestasi atau aktualisasi diri.
5. Beberapa pengendalian tindakan, khususnya yang memerlukan kajian pratindakan, biayanya mahal.
Kajian tersebut biasanya harus dilakukan oleh orang – orang yang sama kualifikasinya atau lebih
berkualifikasi daripada orang-orang yang memerlukan tindakan. Oleh karena itu, pengkaji harus
berpengetahuan luas, serta waktu dan jasanya mahal. Jika mereka tidak memerlukan atau
mempunyai banyak waktu untuk melakukan pengkajian sepenuhnya, maka tujuan pengkajian yang
diharapkan akan diperdebatkan.

1.1.3 Keunggulan Dan Kelemahan Pengendalian Hasil


Pengendalian hasil memiliki keunggulan dan kelemahan. Berikut adalah beberapa keunggulan pengendalian
hasil :

1. Keunggulan yang paling umum adalah feasibility. Pengendalian hasil dapat menjadi pengendalian
yang efektif bahkan ketika kurangnya pengerahuan mengenai tindakan yang diinginkan. Situasi ini
sangat khas pada banyak (bahkan sebagian besar) peran penting dalam banyak perusahaan.
2. Perilaku karyawan dapat dipengaruhi bahkan ketika karyawan memperoleh otonomi yang signifikan.
Ini sangat diinginkan ketika diperlukannya kreativitas karena otonomi memberi ruang pada cara
berpikir yang baru dan inovatif. Bahkan, ketika kreativitas menjadi tidak penting, pemberian
otonomi memiliki beberapa keunggulan. Pemberian otonomi biasanya menghasilkan komitmen dan
motivasi karyawan yang lebih besar karena kebutuhan personel yang semakin tinggi (seperti
kebutuhan untuk berprestasi) juga terpengaruh. Pengendalian hasil juga dapat memberikan pelatihan

2
ketika bekerja. Karyawan belajar dengan praktik langsung dan dengan melakukan kesalahan.
Pengendalian hasil juga memberikan ruang untuk gaya perilaku yang aneh (seperti pendekatan
penjualan yang unik), yang dapat memberikan hasil yang lebih baik daripada standarisasi suatu
pendekatan.
3. Biayanya relatif murah. Pengukuran kinerja seringkali dikumpulkan karena alasan yang tidak
berhubungan secara langsung dengan pengendalian manajemen, seperti laporan keuangan, laporan
pajak, atau perumusan strategi, dan jika pengukuran ini tidak dapat digunakan atau mudah
beradaptasi terhadap pengendalian hasil.

1.1.4 Pemilihan Ketatnya Pengendalian


Keputusan mengenai apakah pengendalian harus diaplikasikan lebih ketat atau kurang ketat pada
beberapa perusahaan tertentu, atau dalam bagian tertentu dalam perusahaan, tergantung pada jawaban dari
tiga pertanyaan berikut:

(1)Apakah manfaat potensial dari pengendalian ketat?

(2)Berapa biayanya? dan

(3)Mungkinkah adanya efek samping yang merugikan?

Dalam perusahaan manapun, ketatnya pengendalian merupakan hal yang paling menguntungkan untuk
bagian yang terpenting bagi keberhasilan perusahaan. Faktor penting keberhasilan sangat beragam pada
seluruh perusahaan. Misalnya, pengendalian persediaan sangat penting bagi toko pengecer besar karena
“menjual persediaan tanpa pengendalian yang ketat tentu saja menyebabkan kebangkrutan.” Ketatnya
pengendalian persediaan dapat diimplementasikan dengan memfokuskan pada hasil kunci jika karyawan
dapat dipercaya untuk menentukan bagaimana menjaga persediaan mendekati tingkat jasa yang dibutuhkan,
atau kunci tindakan yang mencakup prosedur persediaan dan peraturan keputusan yang detail.

1.1.5 Beradaptasi Terhadap Perubahan


Banyak perusahaan menekankan pada satu bentuk pengendalian manajemen pada satu waktu tertentu,
tetapi mereka seringkali mengubah penekan mereka dari satu bentuk ke bentuk lain karena kebutuhan,
kemampuan, dan lingkungan mereka berubah. Perusahaan kecil seringkali dapat cukup terkendali melalui
kemampuan pengawasan pemimpin mereka yang mengembangkan para karyawan yang loyal, sentralisasi
sebagian besar keputusan kunci, dan melibatkan diri mereka secara personal dalam kajian yang detail
mengenai anggaran belanja dan pengeluaran. Namun, seiring berkembangnya perusahaan, bentuk
pengendalian personel/kultur dan tindakan mungkin harus diganti atau ditambah dengan bentuk
pengendalian yang lain. Sebagai konsekuensinya, pertumbuhan perusahaan mengarahkan pengendalian
manajemen terhadap prosedur formalisasi yang meningkat untuk tujuan akuntabilitas tindakan dan atau
perkembangan sistem informasi yang lebih terperinci untuk tujuan pengendalian hasil.

3
1.1.6 Tetap Fokus Pada Perilaku
Apa yang membuat analisis pengendalian manajemen menjadi sulit adalah bahwa manfaat dan efek
sampingnya tergantung pada bagaimana karyawan akan bereaksi terhadap pengendalian yang sedang
digunakan. Memprediksi perilaku ini tidak semudah mengerjakan ilmu pasti. Perbedaan perilaku yang
signifikan ada di antara orang-orang di negara yang berbeda, di bagian yang berbeda pada suatu negara, pada
perusahaan yang berbeda, demikian juga dalam bagian yang berbeda pada sebuah perusahaan, dan manajer
harus menyadari perbedaan tersebut karena efektivitas pengendalian manajemen yang digunakan akan
beragam, tergantung pada reaksi karyawan yang terlibat.

1.1.7 Mempertahankan Pengendalian Yang Baik


Penyebab masalah yang dihadapi oleh perusahaan seringkali beragam. Salah satu penyebabnya
adalah pemahaman yang tidak sempurna mengenai penentuan dan atau pengaruh pengendalian manajemen
dalam penentuan tersebut. Pemahaman yang tidak sempurna mengenai situasi tersebut seringkali dikaitkan
dengan pertumbuhan yang cepat dan atau perubahan transformasional pada pasar mereka. Pertumbuhan yang
cepat dan perubahan transformasional seringkali menimbulkan masalah pengendalian karena hal ini
menyebabkan faktor kunci yang perlu dikendalikan dengan ketat berubah.

4
DAFTAR PUSTAKA

Merchant, Kenneth A. Van der Stede, Wim A. Sistem Pengendalian Manajemen: Desain dan

Evaluasi Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta. Salemba Empat, 2017

Anda mungkin juga menyukai