Bab Iii Profil PT Matahari Department ST PDF
Bab Iii Profil PT Matahari Department ST PDF
Perseroan bergerak dalam usaha jaringan toko serba ada yang menyediakan
berbagai macam barang seperti pakaian, aksesoris, tas, sepatu, kosmetik, peralatan
rumah tangga dan mainan (sebelumnya Perseroan bergerak dalam bidang
penyediaan jasa administrasi dan konsultasi). Perseroan berkedudukan dii Menara
Matahari Lt. 15, Jl. Bulevar Palem Raya No. 7, Lippo Karawaci, Tangerang, Jawa
Barat. Perseroan memiliki toko-toko yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia.
Pada tanggal 31 Maret 2011 Perseroan telah mengoperasikan 95 toko
(31 Desember 2010: 95 toko, 2009: 89 toko).
Pada bulan Oktober 2009, Perseroan telah menggabungkan bisnis usaha Matahari
Department Store sehingga dalam periode November – Desember 2009, total
penjualan bruto Perseroan mencapai Rp 1,2 trilyun termasuk penjualan konsinyasi
sebesar Rp 815,8 milyar. Pada tahun 2010, industri ritel Indonesia menunjukkan
peningkatan yang ditandai dengan pendapatan ritel modern hingga bulan Mei 2010
tercatat meningkat 9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Menurut Aprindo,
omzet ritel nasional pada semester pertama tahun 2010 telah mencapai Rp 60 triliun.
Tren pertumbuhan tersebut berkelanjutan hingga akhir tahun 2010, dimana
Perseroan mencatat penjualan bruto sebesar Rp 4,1 trilyun. Dimasa yang akan
datang, manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa pertumbuhan kinerja operasinal
akan bersinambungan dengan pertumbuhan industri retail.
III.1.1. STRUKTUR PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM
Susunan pemegang saham Perseroan per 31 Maret 2011 adalah sebagai berikut:
Tabel III.1.1
PT Matahari Department Store Tbk dan Anak Perusahaan
Daftar Kepemilikan dan Struktur Pemegang Saham
Jumlah Nominal
Pemegang Saham Jumlah Saham (dalam jutaan rupiah) %
Seri A - nilai nominal Rp 5.000
PT Meadow Indonesia 4.683.842 23.419 0,16%
Lain-lain* (masing-masing dibawah 5%) 1.485.118 7.426 0,05%
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : John Bellis (independen)
Komisaris Independen : Jonathan L. Parapak
Komisaris : Roy Kuan
Komisaris : Allen Han Jing Choung
Komisaris : Rene Mang Wing Ming
Komisaris : Henry Jani Liando
Direksi
Presiden Direktur : Bunjamin J. Mailool
Wakil Presiden Direktur : William Travis Saucer
Direktur : Sigit Prasetya
Direktur : Wai Hoong Fock
Direktur : Joo Suk Kim
Direktur : R. Soeparmadi
CEO
Michael Remsen
Personal Assistant
Yuliana Ang
Procurement,
MD & Marketing Store Operation Special Project & Human Resources Real Estate & Audit & Social Affairs Corporate Secretary
Chief Financial Officer System & Procedure, Logistic Director
Director Director Cosmetic Director Director Store Planning Director Director & Legal Director
Richard Thomas Gibson Director Keith Jones
Christian Kurnia Sunny Setiawan Danny Crayton Andre Rumantir Irwin Abuthan Soeparmadi Miranti Hadisusilo
Martin Laihad
Secretary Personal Assistant Secretary Secretary Personal Assistant Secretary Secretary Secretary Secretary
Donna P. Vincentia Vera Mariyanti Sonya L. Yuliana Ang Karlina R. Meta Rani Riana Harsono Lisa Hendrawan
Head of Vice President of GM Tenant Leasing System & Procedure, Head of Internal
Senior GMM. DP/PL GM Employee Services Business & Development Senior Legal Manager
Store Control Head of MPC Capex Management
Finance & Accounting & Developer Relation Dept. Head Audit Unit
Gary Richard Edgar Mutia H. Djajakirana Anton H. Santoso Dept. Head Lestari Tambunan
Heru Sulistyo Susanto Widiyono Suhartono Merry Manafe Hans C. Manoe
Yohansen Wijaya
Head of
GM. Real Estate - 2 Expedition & Trans.
QC. Coordinator Head of Maintenance GM Cosmetic Head of GA Support Risk Management
Tjhia Effendy Dept Head
Rany Muljadi Otto Indra Kusuma Titin Widodo Harnoto Maju Tarigan
Ferdian Adhitama
Note:
Personal Assistant shared with Chief Finance Officer.
On hold by Management.
Kondisi industri yang positif dan negatif merefleksikan peluang dan ancaman yang
dihadapi. Untuk melanjutkan kelangsungan usaha dan meningkatkan persaingan
pasar, maka Perseroan mengindentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman yang dimiliki, sebagai berikut:
Kekuatan (Strengths)
Kelemahan (Weaknesses);
Peluang (Opportunities)
RESIKO USAHA
1. Risiko Pemasok
Risiko ini berkaitan dengan ketergantungan Perseroan atas pasokan barang
Perseroan yang didukung oleh pemasok tertentu sehingga apabila terjadi
keterlambatan waktu dalam pasokan barang Perseroan, maka hal tersebut dapat
mempengaruhi kelancaran usaha Perseroan.
2. Risiko Kebakaran
Risiko ini berkaitan dengan kemungkinan terjadinya korsleting di gerai-gerai
Perseroan yang dapat menimbulkan kebakaran yang pada akhirnya akan
menyebabkan kerugian yang besar pagi Perseroan dan terhentinya kegiatan
usaha Perseroan sehingga Perseroan akan kehilangan pendapatan.
3. Risiko Persaingan
Risiko ini berkaitan dengan keberadaan pesaing yang bergerak di bidang usaha
yang sama dengan Perseroan. Persaingan yang ketat antara peritel lainnya
dapat menimbulkan potensi terganggunya kelancaran usaha Perseroan apabila
Perseroan tidak dapat bersaing dengan pesaingnya sehingga hal tersebut dapat
mengakibatkan risiko kerugian yang besar bagi Perseroan.
Tabel III.3.1
PT Matahari Department Store Tbk dan Anak Perusahaan
Laporan Laba Rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006-2010 dan untuk periode
yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011
Bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi - - 1.948 (7.750) 22.954 (3.281)
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan 157.063 858.594 (18.013) (3.699) 25.654 (2.376)
Pendapatan Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011
sebesar Rp 881.267 juta. Pendapatan Perseroan tahun 2010 sebesar
Rp 4.091.903 juta atau mengalami peningkatan sebesar Rp 3.472.532 juta atau
560,65%. Pada tahun 2009, pendapatan Perseroan sebesar Rp 619.371 juta atau
meningkat sebesar Rp 607.971 juta atau 5.333,08%. Sedangkan pada tahun 2008,
pendapatan Perseroan tercatat sebesar Rp 11.400 juta, menurun sebesar
Rp 584 juta atau 4,87% dibandingkan tahun 2007. Pada tahun 2007, pendapatan
Perseroan tercatat sebesar Rp 11.984 juta atau meningkat sebesar Rp 466 juta atau
4,04% dibandingkan tahun 2006.
Beban pokok pendapatan Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2011 adalah sebesar Rp 313.876 juta. Beban pokok pendapatan Perseroan
pada tahun 2010 dan 2009 secara berturut-turut adalah sebesar Rp 1.458.713 juta,
Rp 383.056 juta, sedangkan di tahun 2008, 2007 dan 2006 tidak terdapat akun
beban pokok pendapatan.
Tabel III.3.2
PT Matahari Department Store Tbk dan Anak Perusahaan
Neraca Per 31 Desember 2006-2010 dan Per 31 Maret 2011
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 360.641 956.105 360.159 822 706 746
Investasi jangka pendek - - - 33 54 54
Piutang usaha - pihak ketiga 7.286 14.078 11.931 - 306 3.510
Piutang lain-lain - pihak ketiga 15.146 9.645 4.534 1.234 1.423 11
Persediaan 351.107 400.784 364.063 - - -
Pajak dibayar di muka 16.329 20.806 40.997 - - 1.897
Beban dibayar di muka
Pihak ketiga 27.271 34.960 12.899 96 200 185
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - 400 431 - - -
Uang muka sewa 13.634 23.261 16.556 - - -
Aset lancar lainnya 10.904 11.289 17.464 - - -
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 4.050.875 3.942.542 694.755 57.149 65.205 45.013
LIABILITAS LANCAR
Hutang bank jangka panjang - bagian jatuh tempo
dalam satu tahun 202.113 233.255 - 4.800 4.800 9.800
Hutang usaha
Pihak ketiga 489.626 718.478 628.358 - - -
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - - 242.959 - - -
Hutang lain-lain
Pihak ketiga 49.204 47.010 23.168 198 197 197
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 23.180 44.033 - - - -
Hutang pajak 164.565 155.610 31.804 404 540 704
Biaya yang masih harus dibayar 149.300 206.029 197.171 260 329 130
Penghasilan ditangguhkan 66.624 60.479 46.380 - - -
JUMLAH LIABILITAS TIDAK LANCAR 2.515.743 2.874.728 115.072 10.071 14.723 19.060
-
JUMLAH LIABILITAS 3.660.355 4.339.622 1.284.912 15.733 20.589 29.890
EKUITAS
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 4.853.193 5.413.870 1.523.789 59.334 67.894 51.416
Liabilitas lancar Perseroan mengalami penurunan pada tanggal 31 Maret 2011 yaitu
sebesar Rp 320.282 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan hutang
usaha – pihak ketiga sebesar Rp 228.852 juta dan biaya yang masih harus dibayar
sebesar Rp 56.729 juta.
Liabilitas tidak lancar Perseroan pada tanggal 31 Maret 2011 juga mengalami
penurunan signifikan sebesar Rp 358.985 juta. Hal ini terutama disebabkan karena
penurunan hutang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun sebesar Rp 369.153 juta.
Liabilitas tidak lancar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 juga mengalami
kenaikan signifikan sebesar Rp 2.759.656 juta. Hal ini terutama disebabkan karena
kenaikan hutang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun sebesar Rp 2.733.774 juta.
Liabilitas tidak lancar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 juga mengalami
kenaikan sebesar Rp 105.001 juta. Hal ini terutama disebabkan karena kenaikan
kewajiban imbalan kerja sebesar Rp 111.940 juta.
Liabilitas tidak lancar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2008 juga mengalami
penurunan sebesar Rp 4.652 juta yang terutama disebabkan karena menurunnya
hutang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu
tahun sebesar Rp 4.800 juta.
Liabilitas tidak lancar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 juga mengalami
penurunan sebesar Rp 4.337 juta yang terutama disebabkan karena menurunnya
hutang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu
tahun sebesar Rp 4.800 juta.
Tabel III.3.3
Daftar Kepemilikan dan Struktur Pemegang Saham
B. Solvability Ratio
Solvabilitas menunjukkan kemampuan Perseroan untuk memenuhi seluruh
kewajibannya, yang diukur dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu melalui
perbandingan antara jumlah kewajiban dan jumlah aset dan melalui perbandingan
antara jumlah kewajiban dengan jumlah ekuitas. Pada tahun 2011, 2010, 2009,
2008, 2007 dan 2006 rasio jumlah kewajiban terhadap total aset masing-masing
adalah 75,42%; 80,16%; 84,32%, 26,52%; 30,32% dan 58,13%.
Pada tahun 2011, 2010, 2009, 2008, 2007 dan 2006 rasio jumlah kewajiban terhadap
total ekuitas masing-masing adalah 306,86%; 403,97%; 537,90%; 36,08%; 43,52%
dan 138,86%.
C. Profitability Ratio
Tingkat imbal hasil aset menunjukkan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan
laba bersih dari aset yang dimilikinya. Imbal hasil aset untuk tahun 2011, 2010, 2009,
2008, 2007 dan 2006 masing-masing adalah 2,44%; 11,54%; -1,20%; -6,24%;
37,97% dan -4,61%.
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 17,66% 23,64% 1,39% 1,04%
Investasi jangka pendek 0,00% 0,00% 0,06% 0,08%
Piutang usaha - pihak ketiga 0,26% 0,78% 0,00% 0,45%
Piutang lain-lain - pihak ketiga 0,18% 0,30% 2,08% 2,10%
Persediaan 7,40% 23,89% 0,00% 0,00%
Pajak dibayar di muka 0,38% 2,69% 0,00% 0,00%
Beban dibayar di muka 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Pihak ketiga 0,65% 0,85% 0,16% 0,29%
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 0,01% 0,03% 0,00% 0,00%
Uang muka sewa 0,43% 1,09% 0,00% 0,00%
Aset lancar lainnya 0,21% 1,15% 0,00% 0,00%
LIABILITAS LANCAR
Hutang bank jangka panjang - bagian jatuh tempo
dalam satu tahun 4,31% 0,00% 8,09% 7,07%
Hutang usaha
Pihak ketiga 13,27% 41,24% 0,00% 0,00%
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 0,00% 15,94% 0,00% 0,00%
Hutang lain-lain
Pihak ketiga 0,87% 1,52% 0,33% 0,29%
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 0,81% 0,00% 0,00% 0,00%
Hutang pajak 2,87% 2,09% 0,68% 0,80%
Biaya yang masih harus dibayar 3,81% 12,94% 0,44% 0,48%
Penghasilan ditangguhkan 1,12% 3,04% 0,00% 0,00%
EKUITAS
Bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi 0,00% 0,31% -67,98% 191,54%
AS ET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 36,17% 3,99% 4,85% 12,83%
Piutang usaha 1,00% 0,86% 1,54% 0,48%
Piutang lain-lain 0,03% 2,44% 3,21% 1,12%
Persediaan 0,00% 0,00% 0,40% 0,38%
Pendapatan yang masih harus diterima 1,06% 0,81% 1,66% 1,96%
Biaya dibayar dimuka dan uang muka 0,80% 0,00% 0,07% 1,57%
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang usaha 0,17% 0,80% 0,55% 1,06%
Hutang lain-lain 1,35% 0,70% 0,45% 0,13%
Hutang pajak 0,38% 0,48% 0,66% 1,27%
Uang muka penjualan 0,09% 1,89% 5,19% 3,53%
Biaya yang masih harus dibayar 0,58% 1,19% 1,67% 1,61%
Pendapatan tangguhan 7,45% 2,08% 2,83% 4,13%
EKUITAS
Modal saham 52,54% 59,45% 60,92% 58,81%
Agio saham 2,59% 2,93% 3,00% 2,90%
Saldo laba 15,76% 15,82% 15,20% 15,79%
Hak minoritas atas laba /(rugi) bersih anak perusahaan 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Tabel III.3.4.e
PT Rimo Catur Lestari Tbk dan anak perusahaan
Analisa Common Size Neraca
AS ET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2,21% 2,23% 8,13% 7,78%
Piutang usaha - pihak ketiga 0,18% 0,23% 0,37% 1,69%
Piutang lain-lain - pihak ketiga 0,34% 0,29% 0,76% 0,71%
Persediaan 18,85% 22,77% 33,94% 45,08%
Pajak pertmabahan nilaI dibayar di muka 4,51% 0,00% 0,00% 0,15%
Beban dibayar di muka 4,93% 2,99% 18,05% 5,31%
LIABILITAS LANCAR
Hutang usaha 215,14% 147,03% 68,66% 66,60%
Hutang lain-lain 0,36% 0,69% 0,14% 0,18%
Biaya yang masih harus dibayar 8,87% 18,79% 1,88% 1,25%
Hutang pajak 4,65% 4,30% 1,46% 1,90%
Bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Hutang pembelian aset tetap 0,57% 0,48% 1,17% 1,31%
Hutang sewa guna usaha 0,32% 0,48% 0,14% 0,03%
EKUITAS
Tabel III.3.4.g
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk
Analisa Common Size Neraca
AS ET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 22,84% 20,42% 28,02% 24,02%
Deposito berjangka 1,57% 4,58% 1,46% 7,81%
Investasi jangka pendek 6,74% 6,32% 7,90% 10,45%
Piutang usaha - pihak ketiga 0,07% 0,07% 0,22% 0,23%
Piutang lain-lain - pihak ketiga 0,51% 0,56% 0,22% 0,45%
Persediaan 20,94% 19,97% 15,82% 17,27%
Biaya dibayar dimuka dan uang muka 0,62% 0,75% 0,48% 0,52%
Bagian lancar sewa jangka panjang 2,37% 2,13% 2,66% 2,88%
LIABILITAS LANCAR
Hutang usaha pihak ketiga 17,30% 17,72% 16,68% 18,10%
Hutang lain-lain 0,60% 0,56% 0,72% 1,21%
Hutang pajak 0,59% 0,50% 0,79% 0,61%
Biaya yang masih harus dibayar 1,03% 0,73% 0,85% 1,76%
EKUITAS
Tabel III.3.4.h
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk
Analisa Common Size Laporan Laba (Rugi)