INTUISI
Jurnal Psikologi Ilmiah
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/INTUISI
Abstract
The objective of this research is to identify factors that cause the emerging of pediophobia experienced by
a female college student. The research implemented qualitative method using case study approach. The
result of this research showed the accumulation of anxiety of which no longer able to be repressived as
factors of the emerging of pediophobia. Basically, anxiety is related to willingness to receive parents’ at-
tention. Anxiety may emerge caused by relation gap in the family. The lack of interraction between birth
child and her mother, the different treatment among siblings in the big family and the different demand
among siblings from both of parents causing jealously feeling to the children who feel neglected. Then,
sibling rivalry comes up as the main cause based on each occurance that emerging anxiety often related
to her sibling. Barbie dolls become solution to expense her emotion for having unpleasant memory related
to her and the dislike objects also have similarity to the dislike objects which are her sibling. Barbie dolls
play as projection and distraction of her hatred to her younger sibling. Then, fearfullness feeling stay until
she is adult. This would happen because of the factors that emerging this kind phobia are feeling neglected
and less of affection from the family are not treated all of sudden. When adult, the feeling that stay will
sthrengthen her phobia.
Alamat korespondensi: p - ISSN 2086-0803
Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang e - ISSN 2541-2965
Gedung A1 Lantai 2 Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang,
Jawa Tengah, Indonesia, 50229
E-mail: intuisipsikologiunnes@gmail.com
Rulita Hendriyani dan Aliftah Ahadiyah / INTUISI 4 (2) (2012)
2
Rulita Hendriyani dan Aliftah Ahadiyah / INTUISI 4 (2) (2012)
Coleman dalam Markam (2008) meny- fobia sosial (misalnya, menghindari situasi so-
atakan bahwa penyebab tingkah laku abnormal sial karena takut merasa malu), gangguan panik
dapat dibedakan menjadi empat seperti penyebab dengan agorafobia atau agora fobia tanpa riwayat
primer, penyebab predisposisi, penyebab yang gangguan panik.
mencetuskan dan penyebab yang menguatkan
(reinforcing). Hl penting lain dalam pemahaman METODE
gangguan jiwa dan tingkah laku abnormal adalah
bahwa diantara berbagai penyebab tersebut tidak Jenis penelitian yang dlakukakn dengan
ada hubngan linier antara sebab dan akibat. studi kasus.subjek utama berjumlah stu orang,
Menuruut Pinel (2009) mengemukakan yaitu mahasiswi berusia 22 tahun yang menderita
bahwa gangguan kecemasan dlam hal ini fobia pediophobia sejak kank-kanak. Sementara untuk
seringkali dipicu oleh kejadian “stressfull” yng crosscheck data, peneliti menggunakan subjek se-
dapat diidentifikasi dan karena kecemasan sering kunder yakni para orangtua (bapak) dan teman
difokuskan pada objek tertentu atau situasi ter- kmpus subjek.
tentu, peran pengalaman dalam pembentuknya Metode yang digunakan dalam penelitian
cukup jelas. ini adalah metode wawancara observasi dan tes
Adapun teori-teori yang menjelaskan pe- psikologi (DAM BAUM dan HTP). Penelitia ini
nyebab fobia yaitu: (1) Teori Psikoanalisis (2) juga menggunakn metoderecorder sebagai bahan
Teori Behavioral (3) Teori Kognitif (4) Teori Bio- penunjang instrumen penelitian.
logis (5) Teori Komunikasi, Sistem dan Keluarga.
Kriteria diagnostik untuk fobia spesifik HASIL DAN PEMBAHASAN
sesuai dengan DSM-IV tahun 1994 adalah: (1)
Rasa takut yang jelas dan menetap yang berlebi- Beberapa permasalahan penting dalam
han atau tidak beralasan, ditunjukan oleh adanya kehidupan N selalu berkaitan dengan adiknya.
antisipasi suatu objek atau situasi tertentu (misal- Pada dasarnya kecemasan yang N rasakan yaitu
nya, naik pesawat terbang, ketinggian, binatang, cemas akan eksistensi sang adik sehingga mem-
mendapatkan suntikan, melihat darah). (2) Pe- buat N merasa kehilangan perhatian dari kelu-
maparan dengan stimulus fobik hampir selalu arga. Hal-hal yang membuat N cemburu dengan
mencetuskan respon kecemasan yang segera, adiknya adalah keinginan untuk dekat dengan
yang dapat berupa serangan panik yang berhu- ibunya, perbedan tuntutan yang diberikan orang
bungan dengan situasi atau dipredisposisi oleh si- tua, perbedaan perlakuan keluarga besar ibu ke-
tuasi. Catatan: pada anak-anak, kecemasan dapat pada ia dan sang adik.
diekspresikan oleh menangis, tantrum, membeku Ada 2 kejadian yang membuat rasa cem-
atau menggendong. (3) Orang menyadari bahwa buru N pada adiknya semakin tinggi sehingga
rasa takut adalah berlebihan atau tidak beralasan. memunculkan rasa cemas akan hilangnya perha-
Catatan: pada anak-nak, ciri ini mungkin tidak tian semakin besar. Dua kejadian itu ketika sa-
ada. (4) Situasi fobik dihindari, atau jika dapat kit gejala tipus dan dibelikan boneka barbie oleh
dihindari dihadapi dengan kecemasan atau pen- Bude.
deritaan yang kuat. (5) Penghindaran, antisipasi Anak-anak mengalami kecemasan yang
kecemasan, atau penderitaan dalam situasi yang tidak dapat diarahkan dengan benar karena usia
ditakuti secara bermakna mengganggu rutinitas mereka yang tergolong belum mempunyai ke-
orang normal, fungsi pekerjaan (atau akademik) mampuan kognitif yang baik. Kecemasan dapat
atau aktivitas sosial atau hubungan dengan orang terus terakumulasi karena berbagi macam peris-
lain atau terdapat penderitaan yang jelas karena tiwa yang berhubungan dengan si anak. Puncak
menderita fobia. (6) Pada individu yang berusia dari kecemasan seseorang menimbulkan kecema-
di bawah 18 tahun, durasi sekurangnya adalah san seketika yang memunculkan fobia.
6 bulan. (7) Kecemasan, serangan panik, atau Fobia dapat timbul pada masa kanak-
penghindaran fobik berhubungan dengan objek kanak. Pada masa itu, seringnya anak-anak pun
atau situasi spesifik adalah tidak lebih baik dite- rentan terhadap represi terhadap masalha. Keba-
rangkan oleh gangguan mental lain seperti gang- nyakan pada usia kanak-kanak mengalami ke-
guan obsesif-kompulsif (misalnya, takut kepada cemasan karena tidak adanya perlindungan dari
kotoran pada seseorang dengan obsesi tentang orang tua. Tidak dipungkiri karena tempat sosia-
kontaminasi), gangguan stres pascatraumtik lisasi pertama anak-anak adalah keluarga. Anak-
(misalnya, menghindari stimuli yang berhubun- anak pertama kali berinteraksi dengan orang tua,
gan dengan stresor yang berat), gangguan cemas saudara kandung dan keluarga besar. Bila salah
perpisahan (misalnya, menghindari sekolah), satu dari mereka tidak dapat memberikan perlin-
3
Rulita Hendriyani dan Aliftah Ahadiyah / INTUISI 4 (2) (2012)
4
Rulita Hendriyani dan Aliftah Ahadiyah / INTUISI 4 (2) (2012)
dungan dan kenyamanan dalam diri anak, maka pat menimbulkan kecemasan. Kecemasan biasa-
si Anak bisa mengalami kecemaasan. nya berkaitan dengan perhatian. Orang tua lebih
Interaksi dengan orang tua terutama ibu, memperhatikan salah satunya membuat orang
adalah peristiwa penting dalam kehidupan anak. lain cemburu dan iri. Hal tersebut dapat menye-
Bila anak mengalami deprivasi (keterlantaran) babkan sibling rivalry. Terlebih bila jenis kelamin
dari pengusaha ibu, maka dapat mengalami ke- mereka sama. Dikuatkan pula dengan perlakuan
cemasan. Kecemasan yang menimbulkan sebuah yang berbeda dari orang tua kepada satu dengan
gangguan bila hal tersebut dibiarkan. yang lain. Seperti perbedaan tuntutan dalam bi-
Hubungan penting anak-anak lainnya ada- dang akademik. Hal tersebut dapat menimbulkan
lah dengan saudara kandung. Saudara kandung kecemasan pada saudara-yang merasa dirugikan.
terutama dengan jarak kelahiran yang dekat da- Kecemasan-kecemasan pada anak akan terus ber-
5
Rulita Hendriyani dan Aliftah Ahadiyah / INTUISI 4 (2) (2012)