Anda di halaman 1dari 6

INTUISI 4 (2) (2012)

INTUISI
Jurnal Psikologi Ilmiah

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/INTUISI

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PEDIOPHOBIA


(Studi Kasus pada Penderita Pediophobia)

Rulita Hendriyani dan Aliftah Ahadiyah 

Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah yang melatarbelakangi mun-
Diterima 15 Mei 2012 culnya pediophobia yang dialami seorang mahasiswi. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan
Disetujui 29 Juni 2012 pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian ini menunjukan akumulasi kecemasan yang su-
Dipublikasikan 1 Juli 2012 dah tidak mampu direpresi sebagai latar belakang munculnya pediophobia. Kecemasan pada
intinya terkait dengan keinginan untuk diperhatikan oleh keluarga. Interaksi anak yang kurang
Keywords: dengan ibu kandung, perlakuan yang berbeda dari saudara kandung dari keluarga besar dan
Pediophobia adanya pembedaan tuntutan antar saudara kandung dari kedua orang tua membuat anak
yang merasa dirugikan menjadi cemburu terhadap saudara yang lain. Sibling rivalry kemu-
dian menjadi sebab utama karena pada setiap peristiwa yang membuat anak cemas berkaitan
dengan saudaranya. Boneka barbie dijadikan pelampiasan oleh anak karena mempunyai
kenangan tidak menyenangkan yang berhubungan dengan anak dan objek yang dibencinya
juga mempunyai kemiripan dengan objek yang dibencinya yaitu saudaranya. Boneka barbie
menjadi proyeksi dan pengalihan kebencian kepada adiknya. Timbullah ketakutan terhadap
boneka barbie. Ketakutan tersebut menetap hingga dewasa. Hal ini karena latar belakang
munculnya fobia yaitu rasa terbuang dan tidak diperhatikan oleh keluarga tidak segera dis-
embuhkan. Di saat dewasa, sang anak masih menyimpan perasaannya itu akan membuat
fobianya semakin kuat.

Abstract
The objective of this research is to identify factors that cause the emerging of pediophobia experienced by
a female college student. The research implemented qualitative method using case study approach. The
result of this research showed the accumulation of anxiety of which no longer able to be repressived as
factors of the emerging of pediophobia. Basically, anxiety is related to willingness to receive parents’ at-
tention. Anxiety may emerge caused by relation gap in the family. The lack of interraction between birth
child and her mother, the different treatment among siblings in the big family and the different demand
among siblings from both of parents causing jealously feeling to the children who feel neglected. Then,
sibling rivalry comes up as the main cause based on each occurance that emerging anxiety often related
to her sibling. Barbie dolls become solution to expense her emotion for having unpleasant memory related
to her and the dislike objects also have similarity to the dislike objects which are her sibling. Barbie dolls
play as projection and distraction of her hatred to her younger sibling. Then, fearfullness feeling stay until
she is adult. This would happen because of the factors that emerging this kind phobia are feeling neglected
and less of affection from the family are not treated all of sudden. When adult, the feeling that stay will
sthrengthen her phobia.

© 2012 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: p - ISSN 2086-0803
Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang e - ISSN 2541-2965
Gedung A1 Lantai 2 Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang,
Jawa Tengah, Indonesia, 50229
E-mail: intuisipsikologiunnes@gmail.com
Rulita Hendriyani dan Aliftah Ahadiyah / INTUISI 4 (2) (2012)

PENDAHULUAN berhubungan dengan sesuatu yang menakutkan.


Pengalaman ini lalu tersimpan dalam memori
Setiap orang tentunya pernah merasakan dan ketika ada faktor pencetusnya ketakutan itu
takut pada sesuatu. Jika ketakutan tersebut ber- akan muncul kembali. Fobia juga bisa terjadi
lebihan dan tidak rasional yang menimbulkan karena seseorang mengasosiasikan suatu benda
ketidaknyamanan dalam diri, hal tersebut perlu dengan hal lain. Itulah sebabnya benda-benda
diselidiki. Ketakutan yang berlebihan pada suatu kecil yang tidak berbahaya bisa jadi sumber ke-
hal atau fenomena disebut fobia. Fobia bisa dika- takutan luar biasa bagi seorang penderita fobia.
takan dapat menghambat kehidupan orang yang Berkenaan dengan kasus pediophobia, se-
mengidapnya. Fobia yang dialami sejak kecil da- seorang yang pernah terpengaruh oleh pedipho-
pat menetap sampai dewasa. bia pernah mengalami trauma pada suatu titik
Menurut Dr. Rasdi Maslim dalam PPDGJ- tertentu dalam hidupnya. Pengalaman traumatik
III, fobia terbagi menjadi tiga. Yaitu, agorafobia, tersebut kemudian secara otomatis dan konsisten
fobia sosial, dan fobia spesifik. Fobia spesifik terhubung dengan boneka. Apapun penyebabnya
merupakan fobia yang lebih sering dibandingkan orang yang menderita fobia dapat menalami ke-
dengan fobia sosial. Fobia spesifik adalah ketaku- gelisahan dan gangguan emosi yang dapat sepe-
tan yang sangat kuat dan tidak berdasarkan akal nuhnya mengacakan kemampu untuk bekerja.
terhadap benda atau situasi tertentu. Dalam fobia Kekacauan itu timbul bila penderita pediophobia
spesifik ada beberapa tipe yaitu tipe binatang, tipe menampakkan gejala-gejalanya. Gejala-gejala
lingkungan alam, tipe darah, tipe situasional dan pediophobia berbda-beda pada setiap orang. Be-
tipe lain (Kaplan, dkk, 1997). berapa orang ketika berhadapan dengan ketaku-
Pada fobia spesifik pravalensi enam bulan tannya pada boneka, mungki mulai berkeringat,
kira-kira 5 sampai 10 per 100 orang dengan ra- langsung merasa tidak nyaman atau menjadi
sio wanita berbanding laki-laki adalah kira-kira muak. Untuk beberapa orang yang lain akan me-
2 berbanding 1 (Kaplan, dkk, 1997). Fobia spe- rasakan lumpuh atau serangan panik.
sifik menyerang lebih dari 1 orang dari 10 orang Hal tersebut juga dirasakan oleh penderita
(diunduh dari www.psychcentral.com, Specific pediophobia yang akan diteliti penulis. N (22th)
or Simple Phobia Symptoms). Fobia spesifik me- adalah seorang perempuan yang sudah masuk
nyerang kira-kira 12,5% dari populasi sepanjang masa dewasa awal mengalami pediophobia. N
hidupnya (diunduh dari www.anxietybc.com). sangat menyadari bahwa ketakutannya terhadap
Fobia spesific mempengaruhi sekitar 6,3 juta boneka berwujud manusia seperti Barbie atau
orang dewasa amerika dan dua kali lebih sering Susan adalah tidak wajar. Dengan hanya melihat
terjadi pada wanita (Gersley, 2001). boneka-boneka itu N mengalami ketakutan yang
Banyak jenis fobia spesifik yang ditemukan luar biasa. Gemetar bahkan sampai lari tung-
lebih dari 350 macam (Gersley, 2001). Salah satu gang langgang disertai jeritan. Pada sebuah ke-
diantaranya adalah pediophobia. Pediophobia sempatan, N pernah mengambil jalan memutar
adalah suatu ketakutan terhadap boneka atau agar ia tak bertatap muka dengan boneka barbie.
anak-anak. Kata tersebut berasal dari bahasa Hal ini sudah berlangsung lebih dari 10 tahun. N
Yunani yaitu paidion yang berarti “anak kecil”. memang merasa tersiksa dengan ketakutan yang
Pediophobia berbeda dengan pedophobia atau dialaminya. Namun, tidak dapat dijelaskan hal
pediaphobia (ketakutan pada anak-anak) dima- yang membuatnya bertahan dengan situasi se-
na yang pertama dapat mengacu pada ketakutan perti itu. Tak ada alasan yang dapat menjelaskan
terhadap boneka atau lebih umum, “perwakilan kecemasanya. Pernah mencoba untuk keluar dari
palsu dari makhluk hidup”. Seperti manekin atau keadaan tersebut tapi selalu gagal. Hal itu pula
robot (diunduh dari www.wikipedia.com, Pe- yang membuatnya semakin khawatir dengan fo-
diophobia). Psikolog Ernst Jentsch memiliki teori bianya tersebut.
bahwa perasaan aneh atau tidak nyaman muncul Fobia dapat diartikan sebagai penolakan/
ketika melihat suatu objek yang diketahui ma- penghindaran berdsarkan ketakutan terhadap
sih mirip dengan makhluk hidup (diunduh dari benda atau situasi yang dihadapi, yang sebetulnya
www.wikipedia.com, Pediophobia). tidak berbahaya dan penderita mengakui bahwa
Pada umumnya penyebab fobia tidak dike- ketakutan itu tidak ada dasarnya (Liftiah,2009).
tahui pasti. Berbagai kemungkinan penyebab fo- Menurut Nevid,dkk (2005), fobia spesifik adalah
bia juga dikemukakn dlam paradigma psikoana- kecemasan yang secara klinis signifikan, berhu-
lisis, behavioral, kognitif dan biologis. Para ahli bungan dengan pemaparan terhadap situasi atau
menduga fobia berkembang dari pengalaman objek yang sesifik, seringkali disertai dengan
tidak menyenangkan di masa kanak-kanak yang penghindaran stimuli tersebut.

2
Rulita Hendriyani dan Aliftah Ahadiyah / INTUISI 4 (2) (2012)

Coleman dalam Markam (2008) meny- fobia sosial (misalnya, menghindari situasi so-
atakan bahwa penyebab tingkah laku abnormal sial karena takut merasa malu), gangguan panik
dapat dibedakan menjadi empat seperti penyebab dengan agorafobia atau agora fobia tanpa riwayat
primer, penyebab predisposisi, penyebab yang gangguan panik.
mencetuskan dan penyebab yang menguatkan
(reinforcing). Hl penting lain dalam pemahaman METODE
gangguan jiwa dan tingkah laku abnormal adalah
bahwa diantara berbagai penyebab tersebut tidak Jenis penelitian yang dlakukakn dengan
ada hubngan linier antara sebab dan akibat. studi kasus.subjek utama berjumlah stu orang,
Menuruut Pinel (2009) mengemukakan yaitu mahasiswi berusia 22 tahun yang menderita
bahwa gangguan kecemasan dlam hal ini fobia pediophobia sejak kank-kanak. Sementara untuk
seringkali dipicu oleh kejadian “stressfull” yng crosscheck data, peneliti menggunakan subjek se-
dapat diidentifikasi dan karena kecemasan sering kunder yakni para orangtua (bapak) dan teman
difokuskan pada objek tertentu atau situasi ter- kmpus subjek.
tentu, peran pengalaman dalam pembentuknya Metode yang digunakan dalam penelitian
cukup jelas. ini adalah metode wawancara observasi dan tes
Adapun teori-teori yang menjelaskan pe- psikologi (DAM BAUM dan HTP). Penelitia ini
nyebab fobia yaitu: (1) Teori Psikoanalisis (2) juga menggunakn metoderecorder sebagai bahan
Teori Behavioral (3) Teori Kognitif (4) Teori Bio- penunjang instrumen penelitian.
logis (5) Teori Komunikasi, Sistem dan Keluarga.
Kriteria diagnostik untuk fobia spesifik HASIL DAN PEMBAHASAN
sesuai dengan DSM-IV tahun 1994 adalah: (1)
Rasa takut yang jelas dan menetap yang berlebi- Beberapa permasalahan penting dalam
han atau tidak beralasan, ditunjukan oleh adanya kehidupan N selalu berkaitan dengan adiknya.
antisipasi suatu objek atau situasi tertentu (misal- Pada dasarnya kecemasan yang N rasakan yaitu
nya, naik pesawat terbang, ketinggian, binatang, cemas akan eksistensi sang adik sehingga mem-
mendapatkan suntikan, melihat darah). (2) Pe- buat N merasa kehilangan perhatian dari kelu-
maparan dengan stimulus fobik hampir selalu arga. Hal-hal yang membuat N cemburu dengan
mencetuskan respon kecemasan yang segera, adiknya adalah keinginan untuk dekat dengan
yang dapat berupa serangan panik yang berhu- ibunya, perbedan tuntutan yang diberikan orang
bungan dengan situasi atau dipredisposisi oleh si- tua, perbedaan perlakuan keluarga besar ibu ke-
tuasi. Catatan: pada anak-anak, kecemasan dapat pada ia dan sang adik.
diekspresikan oleh menangis, tantrum, membeku Ada 2 kejadian yang membuat rasa cem-
atau menggendong. (3) Orang menyadari bahwa buru N pada adiknya semakin tinggi sehingga
rasa takut adalah berlebihan atau tidak beralasan. memunculkan rasa cemas akan hilangnya perha-
Catatan: pada anak-nak, ciri ini mungkin tidak tian semakin besar. Dua kejadian itu ketika sa-
ada. (4) Situasi fobik dihindari, atau jika dapat kit gejala tipus dan dibelikan boneka barbie oleh
dihindari dihadapi dengan kecemasan atau pen- Bude.
deritaan yang kuat. (5) Penghindaran, antisipasi Anak-anak mengalami kecemasan yang
kecemasan, atau penderitaan dalam situasi yang tidak dapat diarahkan dengan benar karena usia
ditakuti secara bermakna mengganggu rutinitas mereka yang tergolong belum mempunyai ke-
orang normal, fungsi pekerjaan (atau akademik) mampuan kognitif yang baik. Kecemasan dapat
atau aktivitas sosial atau hubungan dengan orang terus terakumulasi karena berbagi macam peris-
lain atau terdapat penderitaan yang jelas karena tiwa yang berhubungan dengan si anak. Puncak
menderita fobia. (6) Pada individu yang berusia dari kecemasan seseorang menimbulkan kecema-
di bawah 18 tahun, durasi sekurangnya adalah san seketika yang memunculkan fobia.
6 bulan. (7) Kecemasan, serangan panik, atau Fobia dapat timbul pada masa kanak-
penghindaran fobik berhubungan dengan objek kanak. Pada masa itu, seringnya anak-anak pun
atau situasi spesifik adalah tidak lebih baik dite- rentan terhadap represi terhadap masalha. Keba-
rangkan oleh gangguan mental lain seperti gang- nyakan pada usia kanak-kanak mengalami ke-
guan obsesif-kompulsif (misalnya, takut kepada cemasan karena tidak adanya perlindungan dari
kotoran pada seseorang dengan obsesi tentang orang tua. Tidak dipungkiri karena tempat sosia-
kontaminasi), gangguan stres pascatraumtik lisasi pertama anak-anak adalah keluarga. Anak-
(misalnya, menghindari stimuli yang berhubun- anak pertama kali berinteraksi dengan orang tua,
gan dengan stresor yang berat), gangguan cemas saudara kandung dan keluarga besar. Bila salah
perpisahan (misalnya, menghindari sekolah), satu dari mereka tidak dapat memberikan perlin-

3
Rulita Hendriyani dan Aliftah Ahadiyah / INTUISI 4 (2) (2012)

Gambar 1. Temuan-temuan Berdasarkan Penelitian

4
Rulita Hendriyani dan Aliftah Ahadiyah / INTUISI 4 (2) (2012)

dungan dan kenyamanan dalam diri anak, maka pat menimbulkan kecemasan. Kecemasan biasa-
si Anak bisa mengalami kecemaasan. nya berkaitan dengan perhatian. Orang tua lebih
Interaksi dengan orang tua terutama ibu, memperhatikan salah satunya membuat orang
adalah peristiwa penting dalam kehidupan anak. lain cemburu dan iri. Hal tersebut dapat menye-
Bila anak mengalami deprivasi (keterlantaran) babkan sibling rivalry. Terlebih bila jenis kelamin
dari pengusaha ibu, maka dapat mengalami ke- mereka sama. Dikuatkan pula dengan perlakuan
cemasan. Kecemasan yang menimbulkan sebuah yang berbeda dari orang tua kepada satu dengan
gangguan bila hal tersebut dibiarkan. yang lain. Seperti perbedaan tuntutan dalam bi-
Hubungan penting anak-anak lainnya ada- dang akademik. Hal tersebut dapat menimbulkan
lah dengan saudara kandung. Saudara kandung kecemasan pada saudara-yang merasa dirugikan.
terutama dengan jarak kelahiran yang dekat da- Kecemasan-kecemasan pada anak akan terus ber-

5
Rulita Hendriyani dan Aliftah Ahadiyah / INTUISI 4 (2) (2012)

kembang bila orang tua tidak menyadari adanya SIMPULAN


kecemasan tersebut dan perilaku pembedaan te-
tap diberikan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Kecemasan-kecemasan itu menimbulkan diperoleh dapat disimpulkan bahwa pediopho-
rasa iri dan cemburu pada anak. Bila rasa cem- bia disebabkan oleh akumulasi kecemasan yang
buru tidak dapat diarahkan dengan benar, maka sudah tidak mampu direpresi. Kecemasan pada
anak-anak lebih suka menyalurkannya pada ke- intinya terkait dengan keinginan untuk diperha-
giatan yang negatif. Anak-anak sering melampi- tikan oleh keluarga. Kecemasan bermula dari
askan rasa iri dan cemburu itu dengan melaku- adanya ketimpangan hubungan dalam keluarga.
kan kenakalan-kenakalan. Kenakalan-kenakalan Interaksi anak yang kurang dengan ibu kandung,
yang dilakukan ada prinsipnya untuk menunjuk- perlakuan yang berbeda antar saudara kandung
kan bahwa sang anak membutuhkan perhatian. dari keluarga besar dan adanya pembedaan tun-
Bila respon dari sekitar tidak sesuai dengan apa tutan antar saudara kandung dari kedua orang
yang ia inginkan, kecemasan pada anak pun akan tua membuat anak yang merasa dirugikan men-
semaki tinggi. Respon dari lingkungan misalnya jadi cemburu terhadap saudara yang lain. Hal ter-
memarahinya. Bila anak tersebut introvert, yang sebut memunculkan persaingan saudara kandung
terbiasa menyembunyikan perasaannya, maka si atau sibling rivalry.
anak lebih memilih menangis diam-diam untuk Kebencian pada saudaranya direpres sede-
mengungkapkan perasaannya. mikian kuat. Ketika apa yang dirasakan tidak
Tidak dapatnya anak mengungkapkan dapat direpresi, anak melakukn proyeksi. Proy-
emosinya secara terbuka membuat kecemasan- eksi tersebut dilakukan untuk mengurangi rasa
nya menjadi semakin tinggi. Bila kecemasan itu bencinya. Anak yang introvert tak mampu untuk
diakumulasikan maka pada suatu peristiwa yang mengurangi kebencian dengan hanya proyeksi,
tak terduga, si anak menyalurkan pada sesuatu maka si anak menggabungkan proyeksi dengan
yang netral. Sesuatu netral, berupa benda terse- displacement.
but memiliki kenangan yang tidak begitu meny- Penggabungan proyeksi dan displacement
enangkan. Pada anak-anak, kecemasan dapat memerlukan sebuah benda netral. Benda terse-
dialihkan pada mainan, misalnya boneka barbie. but mempunyai kenangan tidak menyenangkan
Kenangan terhadap boneka barbie yang tidak me- yang berhubungan dengan anak dan objek yang
nyenangkan misalnya, bagaimana cara ia menda- dibencinya juga mempunyai kemiripan dengan
patkan boneka itu dapat membuat kecemasan si objek yang dibencinya. Boneka barbie dijadikan
anak bertambah. Bila sang anak mepunyai rasa pelampiasan oleh anak karena mempunyai syarat
iri terhadap saudaranya dan ternyata boneka itu seperti itu. Muncullah rasa takut dalam diri anak
terlebih dahulu ditawarkan pada saudaranya da- terhadap boneka barbie.
pat menjadi puncak kecemasan yang selama ini Ketakutan tersebut menetap hingga dewa-
dirasakan sang anak. Hal yang bisa terjadi adalah sa. Hal ini karena latar belakang munculnya fobia
sang anak melampiaskan rasa bencinya terhadap yaitu rasa terbuang dan tidak diperhatikan oleh
sang saudara dengan memproyeksikan terhadap keluarga tidak segera disembuhkan. Di saat de-
boneka barbie. wasa, sang anak masih menyimpan perasaannya
Kejadian itu memang erat kaitannya den- itu akan membuat fobianya semakin kuat.
gan psikoanalisis. Kecemasan yang selama ini
diendap kemudian muncul setelah sebuah perisi- DAFTAR PUSTAKA
wa kecil. Anak-anak mengingat kembali pengala-
man yang ia alami sebelumnya. Pengalaman me- Kaplan, H.I., Sadock, B.J., dan Grebb, J.A. 1997. Si-
rasa terbuang tidak diperhatikan dan adanya rasa nopsis Psikiatrik (Ilmu Pengetahuan Perilaku
Psikiatri Klinis) Jilid 2 Edisi Kelima. Jakrta:
iri juga cemburu terhadap saudaranya membuat
Binarupa Aksara
sang anak harus menyalurkan kecemasannya Liftiah. 2009. Psikologi Anormal. Semarang: Widya
dengan cara lain. Cara yang membuat si anak Karya
merasa nyaman namun sesungguhnya menang- Markam, Suprapti Slamet I. S. Sumarmo. 2008. Pen-
gu. Timbulnya adalah ketakutan terhadap barbie. gantar Psikologi Klinis. Jakarta: UI-Press
Ketakutan tersebut menetap sampai dewasa. Te-
rutama bila kejadian-kejadian yang menimbul-
kan kecemasan itu tidak segera disembuhkan.
Pada hakikatnya perasaan terbuang dan tidak
diperhatikan itulah yang harus dikeluarkan dari
dalam diri dan pikirkan.

Anda mungkin juga menyukai