3. Faktor Psikososial
Phobia timbul akibat reflek yang dibiasakan, kecemasan ditimbulkan oleh
rangsangan alami yang menakutkan. Seperti kebiasaan orang tua yang menakut-
nakuti anak dengan sesuatu yang tidak masuk akal. Kita memberikan imajinasi
kepada anak bahwa hal tersebut sangat menakutkan. Hal tersebut memang cukup
efektif untuk menakuti anak tapi dampak buruknya jika ketakutan anak tersebut
dibawa sampai dia dewasa.
4. Faktor Trauma
Trauma akan hal yang pernah dialami pada masa lalu dan masih ditakuti
sampai sekarang, hal ini pun menjadi phobia. Pengalaman buruk yang
menakutkan dan menyedihkan atau merasa tertekan juga dapat menimbulkan
trauma yang mengakibatkan phobia. Contohnya, sewaktu kecil pernah dipatuk
ayam betina dan sampai sekarang masih takut dengan ayam. Bahkan lebih
parahnya menjadi takut pada semua ayam.
5. Faktor Geli atau Jijik
Karena merasa geli atau jijik juga bisa membuat kita phobia. Geli dengan
bulu binatang, ulat, cacing, dan lain-lain. Bukan hanya wanita saja yang geli
dengan benda-benda diatas. Pria pun banyak yang merasa phobia dengan
kegelian. Penampilan maco, ada ulat dia lari. Tidak ada salahnya pria phobia,
karena ini memang tidak dibuat-buat takutnya.
6. Faktor Lingkungan
Berada dilingkungan yang tidak aman dan tenang seperti dilingkungan yang
sedang terjadi konflik atau peperangan dapat mengakibatkan trauma yang menjadi
penyebab phobia. Misalnya phobia pada suara keras, phobia suara tembakan, dan
lainnya.
Bila fobia dibiarkan begitu saja pada anak, maka pertumbuhan mentalnya akan
sangat terganggu dan akhirnya anak akan memiliki tingkah laku yang tidak wajar.
Berikut cara mengatasi phobia pada anak:
1. Anda harus memperkenalkan pada anak sumber fobia tersebut. Maksudnya berikan
pemahaman akan objek atau sesuatu yang membuatnya takut. Misalnya ia takut
dengan semut atau serangga apapun. Maka anda bisa menjelaskannya dengancara
yang lucu dan menyenangkan seperti berdongeng atau bercerita mengenai binatang
tersebut.
2. Jika anak Anda memiliki fobia terhadap lingkungan sosial sekitar maka anda bisa
melatihnya dengan membawanya untuk bersosialisasi dengan banyak orang untuk
melakukan komunikasi. Jangan malah dijauhkan dari sumber ketakutannya
tersebut.
3. Jika anak anda memiliki ketakutan terhadap kondisi tertentu seperti ruangan gelap,
ketinggian, atau keramaian maka anda bisa melatihnya dengan cara yang
menyenangkan seperti misalnya bermain sembunyi-sembunyi di dalam selimut
yang gelap, atau anak yang takut pada ketinggian. Anda bisa mengajarinya dengan
melakukan olahraga seperti bergantung di tempat yang tinggi.
Tapi, harus dilakukan secara bertahap, jangan langsung memberikan
pelatihan dengan intensitas sumber fobia yang terlalu tinggi. Misalnya anda
memaksanya untuk berada di ruangan yang gelap, atau menempatkannya di tempat
yang sangat tinggi. Ini malah akan memperburuk ketakutannya.
Dalam mengatasi Fobia pada anak Anda harus sabar dan konsisten, tidak boleh
terburu-buru yang malah menyebabkan ketidaknyamanan pada sang anak.