1. INPARTU
a. Lavement (huknah) untuk pembukaan > 3 tidak perlu
b. Vitamin B1 2 ampul IM saat HIS 3x dalam 10 menit
c. Jika HIS kurang dari 3 kali pasien pulang dulu
d. VT dilakukan setiap 4 jam sekali
e. Jika fase aktif VT tiap 3-4 jam sekali
f. Wajib episiotomi multi atau primi
g. Post SC min 2 tahun boleh partus normal
h. Anamnesa harus lengkap (TB, BB sebelum hamil dan sekarang saat hamil, HPHT,
TPL, lama haid, riwayat KB, riwayat pijat dan jamu jamuan)
i. Jika ragu usia kehamilan bias dilihat pada hasil USG saat usia kehamilan 3-4 bulan
(11-13 minggu) wajib dibawa
j. Inpartu saat sudah kroning oksitosin IM 5 unit (kepala bayi buka pintu), setelah
bayi lahir heacting dulu tanpa anastesi sambil menunggu plasenta lepas, saat
hecting servik ditampon sehingga saat plasenta lepas, tampon terdorong keluar.
k. Setelah plasenta lahir baru masukkan sisa oksitosin IM, jika terpasang infus
masukkan drip
l. Operan serah terima pasien post partum wajib VT memastikan tidak ada kasa
tertinggal
m. Pasang infus untuk pasien inpartu fungsional, jika pasien minta dipasang monggo
jika tidak ya tidak usah
2. KALA II LAMA
a. Wajib catheter 2x24 jam → latih baldder urin (kateter buka tutup) pasien
pulang harus bias BAK normal
5. IUFD
a. Lavement
b. Induksi cytotec 1/2 kanalis cervikalis sinistra, 1/2 kanalis servikalis dextra
c. Observasi 4 jam → konsul
d. Pasang IVFD jika pembukaan hamper
6. KPD (PROM : PREMATURE RUPTURE OF THE MEMBRANE )
a. Lavement
b. Antibiotic diberikan setelah ketuban pecah > 8 jam
- jika pasien tidak terpasang infus antibiotic peroral yaitu amoxicillin atau
klaneksi (asam klafunalat)
- jika pasien terpasang infus IV ceftri 2x1, metronidazol inf 3x1, ketorolac 10
mg
- jika pasien masih kesakitan kaltrofen supp 1
d. Cek DL ulang
11.CURRETAGE
a. Pemasangan batang laminaria jika portio menutup
b. Cek Lab GDS, Golda , BT/CT
13.SC
a. Pasien post SC kontrol harus hari ke 4 atau 5 dari pulang. Untuk pasien BPJS
perban tidak perlu dilepas / diganti sampai control
b. Pasien umum rawat luka dang anti perban hari kedua
14. KET
a. Hati hati pada pasien dengan nyeri perut, sering pingsan mendadak, nyeri
hebat mendadak, nyeri goyang portio : curiga KET. Wajib cek HCG urin.
A. Konsul Dokter DPJP disesuaikan dengan kondisi pasien baru masuk : misal,
1. Pasien hamil dengan demam konsul DPJP IPD
2. Pasien Hamil dengan mual muntah DPJP SPOG
B. Pasien pro normal :
1. PER
2. Hemoroid
3. Hypertyroid
4. Mata minus / silinder (konsul dokter mata) tidak ada masalah pada retina
5. SC VBAC minimal 2 th
6. Gemeli
C. Pemeriksaan laborat ibu hamil lebih baik dilakukan saat TM III