Anda di halaman 1dari 3

EKLAMPSI

No.Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 3
RSUD Dr.M.M
DUNDA
LIMBOTO

Disusun oleh
Kepala UPF.OBSTETRI GINEKOLOGI
STANDAR
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2008
Dr. I Gusti Ketut Alit Semarawisma, Sp.OG
NIP.19620617 198803 1 013

Pengertian Kondisi yang ditandai oleh kejang tonik klonik yang terjadi selama kehamilan,
persalinan, atau pasca persalinan. Sebagian besar paling mungkin terjadi pada
trimester terakhir kehamilan dan biasanya terkait dengan hipertensi dan protein
uria.

Tujuan Untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi.

Kebijakan 1. Tersedianya tenaga medis dan para medis;


2. Tersedianya sarana dan prasarana diagnostik dan terapeutik;
3. Tersedianya sarana dan prasarana ruang rawat ibu dan bayi.
4. Beri tahu pada pasien/keluarga pasien tentang prosedur yang akan dilakukan;
5. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan;
Prosedur A. MELENGKAPI RIWAYAT MEDIS
a. Mendokumentasikan usia ibu.
b. Mendokumentasikan jumlah, cara, dan hasil akhir dari semua persalinan
sebelumnya.
c. Menanyakan tentang perdarahan atau cairan pervaginam dalam jumlah
banyak dan secara tiba-tiba.
d. Menayakan tentang riwayat medis dan pembedahan serta asuhan selama
kehamilan saat ini.
e. Mendokumentasikan HPHT. Jika tak yakin / tak diketahui pasti, lakukan
USG untuk memperkirakan usia kehamilan.
f. Menanyakan tentang jumlah kejang eklamtik yang telah di alami pasien.
B. MELENGKAPI PEMERIKSAAN FISIK UMUM DAN OBSTETRIK
a. Memeriksa tanda tanda vital (TD, nadi, pernafasan dan temperature tubuh).
b. Memeriksa perkusi dan auskultasi dinding dada
c. Memeriksa letak, punggung, presentasi, penurunan janin dan kontraksi
uterus. Jika tinggi fundus tidak proporsional dengan usia kehamilan,
lakukan USG (FL dan BPD).
d. Memeriksa dan mendokumentasikan DJJ.
e. Memeriksa dan mondokumentasikan konsistensi, pendataran, pembukaan
serviks, selaput ketuban, presentasi dan penurunan.
C. MEMINTA DAN MENGINTERPRETASI PEMERIKSAAN YANG SESUAI
a. meminta dan meninterpretsiksn golongan darah ABO, jenis Rh. HB, dan
hitung trombosit.
b. Meminta dan menginterpretasikan kadar HB dan hitung trombosit.
c. Meminta dan mengiterpretasikan enzim-enzim hati (SGOT dan SGPT) dan
uji fungsi ginjal (Ureum dan kreatinin serum).
d. Melakukan USG jika perlu/ ada indikasi (usia kehamilan,plasenta age, fetal
distress, uterus hipertonik, atau perdarahan pervaginam).
D. Meminta dan mengiterpretasi profil koagulasi (CT Dan BT),
E. PEMANTAUAN SELAMA RAWAT INAP
a. Memeriksa produksi urin setiap 4 jam. Produksi urin normal ≥ 100cc/4 jam.
b. Menilai frekuensi pernafasan dan reflex tendon serta antisipasi intoksikasi
MgSO4.
c. Memeriksa tanda vital setiap jam
d. Memeriksa kecepatan pernafasan dan memeriksa dada untuk krepitasi basal.
Stop MgSo4 jika respirasi ≤ 12/menit
e. Memeriksa DJJ setiap 30 menit.
F. PENATALAKSANAAN PERTOLONGAN PERTAMA
a. Memasang kanul IV (ukuran 16 atau 18). Memasang kateter foley dan
menjaga puasa pasien.
b. Melindungi pasien dari bahaya selama kejang.
c. Bersihkan jalan nafas dengan pengisapan dan gunakan penahan mulut dan
saluran udara untuk pernafasan.
d. Berikan oksigen 100% dengan menggunakan masker setelah kejang
berhenti,
e. Memulai dosis awitan MgSo4 : 4gr dalam 20cc larutan ringer laktat dalam
5-10 menit.
G. PENATALAKSANAAN AKTIF
a. Memulai dosis rumatan MgS04 : 1 gm/jam IV secara lambat dan
dilanjutkan sampai 24 jam setelah persalinan.
b. Jika TD diastolic ≥ 110mmHg berikan nifedipin 10 mg tablet/oral. Hindari
pemberian diuretic.
c. Melahirkan bayi (pervaginam atau dengan sesar dalam waktu 6 jam).
d. Pasien diperbolehkan pulang dengan reflex dalam normal dan TD ≤
140/90mmHg.fungsi ginjal dan hati berada dalam kisaran normal.

Unit terkait 1. Kamar operasi


2. Kamar bersalin
3. Ruang nifas

Dokumen Terkait Status pasien

Anda mungkin juga menyukai