PENDAHULUAN
muncul. Konsep tersebut adalah : akses, biaya dan mutu. Tentu saja akses
mencakup akses fisik, kreuangan, mental atau intelektual terhadap perawatan dan
layanan kesehatan yang tersedia. Namun, layanan yang disediakan dalam suatu
konsumen tidak puas dengan layanan yang diberikan, dia tidak akan mencari
layanan itu atau menerimanya, walaupun layan tersebut tersedia, mudah didapat
dan mudah dijangkau. Oleh karena itu, mutu layanan yang ditawarkan merupakan
hal yang penting dalam layanan kesehatan. Namun, mutu harus berasal dari
perspektif konsumen karena mutu layanan merupakan jasa yang diterima oleh
Jadi apa sebenarnya mutu itu? Apakah sesuatu yang luar biasa? Apakah
sesuatu yang terbaik? Belum tentu demikian. Mutu dapat berarti suatu cara
sederhana untuk meraih tujuan yang diinginkan, dengan cara yang paling efisien
dan efektif, dengann penekanan untuk memuaskan pembeli atau konsumen. Mutu
tidak selalu berarti cara yang paling mahal untuk melaksanakan segala sesuatu.
penghematan biaya. Mutu tidak harus berupa layanan atau barang-barang yang
mahal.
Namun, mutu merupakan sebuah produk atau layanan yang memadai,
TINJAUAN PUSTAKA
setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasaan
rata-rata serata penyelenggaraannya sesuai dengan standart dan kode etik profesi
1. Penampilan yang sesuai atau pantas (yang berhubungan dengan standart) dari
suatu intervensi yang diketahui aman, yang dapat memberikan hasil kepada
suatu ukuran yang inklusif dari kesejahteraan klien sesudah itu dihitung
keseimbangan antara keuntungan yang diraih dan kerugian yang semua itu
tersedia di rumah sakit atau puskesmas secara wajar, efisien, dan efektif
serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai norma, etika, hukum,
puas pada diri setiap pasien. Makin sempurna kepuasan tersebut, makin
terkait dengan kepusan ini telah diterima secara luas, namun penerapannya
latar belakang yang dimiliki, dapat saja memiliki tingkat kepuasan yang
berbeda untuk satu mutu pelayanan kesehatan yang sama. Di samping itu,
memuaskan pasien, namun ketika ditinjau dari kode etik serta standar
dan penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan berdasarkan standar yang telah
dengan kemampuan yang tersedia, serta menilai hasil yang dicapai dan menyusun
diselenggarakan telah sesuai dengan kmajuan ilmu dan teknologi dan ataupun
Demikian pula halnya mutu pemakaian sumber daya yang tidak pada tempatnya
keseluruhan.
timbulnya gugatan hokum Pada saat ini sebagai akibat makin baiknya tingkat
menjaga mutu pelayanan kesehatan mempunyai peranan yang amat besar dalam
terjamin mutunya
Syarat pokok pertama pelayanan kesehatan yang baik adalah pelayanan tersebut
Mudah dicapai
Syarat pokok ketiga pelayanan kesehatan yang baik adalah yang mudah dicapai
kesehatan yang baik, maka pengaturan sarana kesehatan menjadi sangat penting.
Mudah dijangkau
sudut biaya. Pengertian keterjangkauan di sini terutama dari sudut jarak dan biaya.
Untuk mewujudkan keadaan seperti ini harus dapat diupayakan pendekatan sarana
ekonomi masyarakat.
Bermutu
Syarat pokok pelayanan kesehatan yang kelima adalah yang bermutu (quality).
dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan, dan pihak lain tata cara
penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta standar yang telah ditetapkan.
BAB III
PEMBAHASAN
yang diderita yang merupakan luaran (outcome) pelayanan, tetapi juga merasakan
menjawab mereka peduli kepada pelanggan. Akan tetapi ketika ditanya apakah
Ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam pendekatan untuk mencapai
mereka harus diidentifikasi dan diprioritaskan lalu membuat kriteria untuk menilai
kesuksesan.
2. Perbaikan kinerja
3. Proses perbaikan
masalah pelayanan dan ketidakpuasan pelanggan pada saat proses itu sendiri tidak
dalam proses pelayanan, maka dapat diidentifikasi masalah proses yang dapat
kesehatan agar lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat, maka perlu
1) Tangible (nyata/berwujud)
2) Reliability (keandalan)
4) Competence (kompetensi)
5) Access (kemudahan)
6) Courtesy (keramahan)
7) Communication (komunikasi)
8) Credibility (kepercayaan)
9) Security (keamanan)
perhatian utama sehingga kebutuhan , harapan, dan nilai pelanggan dapat dipenuhi
pasien masih belum terpenuhi karena ada yang belum sesuai dengan etika
membebaskan tarif pelayanan tidak bermutu halini sesuai dengan pendapat yang
terhadap tarif puskesmas (gratis dan bayar) dari hasil wawancara mendalam
pelayanan pasien berharap tidak perlu naik. Untuk puskesmas yang membebaskan
tarif, dari 6 pasien yang diwawancara 60% menyatakan kebijaksanaan ini tidak
perlu dihentikan karena dalam situasi ekonomi yang sulit dapat membantu pasien,
asal mutu pelayanan ini dapat ditingkatkan. Tetapi sebagian lagi pasien
mutu pelayanan ditingkatkan lagi, karena tidak ada peningkatan mutu pelayanan
setelah diberlakukan pembebasan tarif. Hal ini sesuai penelitian di India, bahwa
sebagai penunjang biaya operasional. Hal ini didukung juga laporan dari
Campbell bahwa pasien psikatri yang membayar di praktek dokter swasta lebih
puas daripada di rumah sakit pemerintah yang membebaskan tarif. Untuk
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam pendekatan untuk mencapai
Perbaikan kinerja
Proses perbaikan
yaitu:
(quality of care).
services).
B. Saran
2. Mubarak, ikbal, wahid, SKM dan Chayatin, Nurul. 2009. Ilmu Kesehatan
Yogyakarta.
Press : Jakarta.
MAKALAH MUTU PELAYANAN KESEHATAN
Kelompok 10 :
TAHUN 2014/2015