dijalankan untuk menghasilkan pemeriksaan laboratorium yang bermutu, karena hasil pemeriksaan laboratorium digunakan oleh Klinisi untuk menegakkan diagnosa seorang pasien, sehingga harus dapat dijamin ketelitian dan ketepatannya Untuk menghasilkan pemeriksaan laboratorium yang dapat dipercaya/ bermutu, maka setiap tahap pemeriksaan laboratorium harus dikendalikan. Pengendalian setiap tahap ini untuk mengurangi atau meminimalisir kesalahan yang terjadi di laboratorium. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan dan ketelitian hasil pemeriksaan 1. Pra-analitik : - perlu tidaknya puasa, minum obat - pengambilan sampel (mis kondisi diinfus) - pengiriman sampel (lama waktu) – diatasi dengan Pneumatic tube 2. Analitik : pengerjaan di laboratorium 3. Pasca-analitik Penulisan hasil – diatasi dengan LIS (Laboratory Information System) Untuk mendapatkan mutu laboratorium yang diharapkan, maka banyak hal yang harus diperhatikan
1.Staff yang qualified
2.Fasilitas yang mencukupi 3.Tersedianya pemeriksaan yang memadai 4.Tersedianya protokol pemeriksaan yang baik (SOP) 5.Spesimen yang cukup dan memenuhi syarat 6.Penanganan dan penyerahan spesimen yang baik 7.Prossesing spesimen yang baik 8.Identifikasi, aliquoting dan distribusi sampel yang benar 9.Kehandalan hasil pemeriksaan 10.Turn arround time 11.Format pelaporan yang benar 12.Angka rujukan 13.Komunikasi yang baik dengan pelanggan Reaksi serologis dapat mendeteksi antigen spesifik dari mikroorganisme atau respon imun spesifik tubuh manusia terhadap infeksi mikroorganisme. Pemeriksaan imunoserologis dapat mendeteksi antigen, antibodi atau antigen dan antibodi secara bersamaan. Berbagai metode imunoserologi telah dikembangkan, sehingga antibodi yang telah diketahui identitasnya dapat digunakan untuk mendeteksi keberdaan antigen. Jaminan mutu pra analitik, dan pasca anlitik Immunoserologi
Manfaat yang diperoleh dari imunoserologi yaitu:
1.Dapat menentukan jenis mikroorgaisme yang diisolasi dari penderita penyakit infeksi. 2.Menentukan golongan darah 3.Memilih donor yang tepat pada transplatasi jaringan 4.Medeteksi organisme pada jaringan tubuh 5.Menentukan status kekebalan tubuh STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR IMUNOSEROLOGI
Unsur penting dalam menjaga keseragaman dalam hasil
laboratorium adalah standar opersional prosedur (SOP) yang merinci semua tahap prosedur laboratorium (termasuk tindakan pencegahan keselamatan) dan digunakan oleh semua petugas dilaboratorium. SOP harus mencakup instruksi untuk mengumpulan, trasport dan penyimpanan spesimen. Selain itu untuk menyiapkan, menyimpanan reagen dan melakukan tes. Bahan kontrol dan kalibrator yang digunakan harus terdaftar. Selain itu SOP bersisi petunjuk untuk penggunaan bahan kontrol atau kalibrator dan intruksi perbaikan jika terjadi hasil out of control PEMILIHAN PROSEDUR IMUNOSEROLOGI
Tujuan dari PMI imunoserologi adalah untuk
meningkatkan kualitas hasil pada pemeriksaan laboratorium bidang imunoserologi, sehingga dapat dibuat interpretasi klinik yang sesuai berdasarkan hasil laboratorium tersebut. Dalam pemeilihan metode imunoserologi setiap laboratorium harus memperhatikan beberapa faktor diantaranya akurasi, spesifisitas, sensitivitas, presisi, biaya dan kemudahan prosedur. Akurasi, spesifisitas dan sensitivitas, sering kali lebih sensitif tapi kurang spesifik. Bisa jadi akurasi baik tapi hasil spesifisitas atau sensitivitas rendah. Oleh karena itu, metode baru harus dibandingkan dengan metode lain yang dapat diandalkan, sebaiknya dengan metode standar atau data klinis. PENGUMPULAN SPESIMEN
Darah yang lisis tidak cocok untuk pemeriksaan
imunoserologi. Selalu dianjurkan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan hemolisis. Spesimen mengandung yang presipitat harus disentrifugasi sebelum pengujian. Penyebab hemolisis yang dapat dihindari : 1.Pengambilan sampel darah melalui jarum suntik yang terlalu kecil 2.Memaksakan pengisapan darah di spuit selama pengumpulan darah 3.Guncangan darah yang kuat dari spuit, terutama melalui jarum 4.Sentrifugasi spesimen darah dengan kecepatan tinggi sebelum pembekuan 5.Pembekuan dan pencairan darah 6.Tabung kotor mengandung sisa deterjen 7.Air dalam semprit atau tabung BAHAN KONTROL
Kinerja pemeriksaan dipantau dengan bahan kontrol. Serum
antigenik yang diketahui jumlah antibodinya tersedia dan digunakan secara rutin. Beberapa bahan kontrol tersedia secara komersial. Umumnya dalam volume kecil, dan tersedia sebagai komponen dalam kit. Serum yang bisa digunakan sebagai bahan kontrol harus dalam keadaan tetap steril untuk menghindari stabilitas. Secara umum setiap prosedur pemeriksaan harus memiliki serum kontrol normal (negatif), serum kontrol positif kuat, dan serum kontrol positif lainnya yang reaktif pada konsentrasi kritis (borderline positive) Validasi hasil pemeriksaaan Pelayanan Konsultasi 24 jam Dokter spesialis Patologi Klinik Berupa : Saran jenis pemeriksaan laboratorium yang sesuai untuk kepentingan klinik : deteksi dini, termasuk interpretasi, Validasi / expertise, diagnosis, pemantauan terapi dan penentuan prognosis