Makalah Penyerapan Protein
Makalah Penyerapan Protein
Di susun oleh:
Aas Asiah, AMG
Putri Dinar Bahari
Dosen:
Haidir Syafrullah SSi, MSi.
Gizi
Program Sarjana
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Immanuel
2017
1
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “Penyerapan Zat Gizi Protein di dalam Tubuh” dapat selesai
tepat pada waktunya. Terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak Haidir Syafrullah
SSi, MSi. Selaku dosen biokimia gizi yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk memaparkan hasil diskusi kami.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
Daftar Isi
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1
BAB II
ISI
Protein adalah salah satu zat gizi penting yang dibutuhkan tubuh sebagai
bahan baku energi, pembentukan dan perbaikan sel, sintesis hormon, enzim, dan
antibodi, serta banyak lagi. Protein dapat ditemukan di dalam bahan pangan seperti
biji-bijian, ikan, telur, daging, susu, dan lain sebagainya. Untuk mencukupi
kebutuhan gizi yang seimbang, setiap hari kita harus mengkonsumsi protein
sebanyak 0.8 - 1.0 gram per-kg berat badan.
Protein merupakan senyawa kimia yang mengandung asam amino, tersusun
atas atom-atom C, H, O & N. Protein merupakan bahan utama pembentuk sel
tumbuhan, hewan, dan manusia. Berdasarkan susunan kimia protein digolongkan
menjadi 3, yaitu :
1. Protein sederhana, pada protein jenis ini tidak ada ikatan dengan bahan lain,
misalnya albumine dalam telur disebut ovoalbumine, albumine dalam susu
disebut laktoalbumine.
2. Protein bersenyawa, yaitu terdapat ikatan protein dengan zat-zat lain, misalnya
protein berikatan dengan glikogen disebut glikoprotein, protein yang berikatan
dengan zat warna (hemoglobin) disebut kromoprotein, protein yang berikatan
dengan nuklein disebut nucleoprotein, protein yang berikatan dengan fosfor
disebut fosfoprotein dan protein yang berikatan dengan lemak disebut
lipoprotein.
3. Turunan protein, contohnya albumine pepton, pepton, peptida dan gelatin.
2
Gambar 1 makanan sumber protein
2.1.2 Lambung
Di lambung, protein yang tertampung akan bereaksi dengan enzim
pepsin yang berasal dari getah lambung. Enzim pepsin sendiri hanya akan
terbentuk jika asam lambung (HCl) menemukan protein dan melakukan
penguraian rangkaiannya. Penguraian rangkaian protein dalam lambung
3
secara biokimia akan menstimulasi pepsin pasif menjadi pepsin aktif. Enzim
pepsin memecah ikatan protein menjadi gugus yang lebih sederhana, yaitu
pepton dan proteosa. Kedua gugus ini merupakan polipeptida pendek yang
masih belum dapat diabsorpsi oleh jonjot usus.
4
2.1.4 Usus Besar dan Anus
Jika asam amino yang dihasilkan dari proses pencernaan
protein memiliki jumlah yang berlebih, asam amino tersebut
kemudian akan dirombak menjadi senyawa -senyawa seperti
amoniak (NH3) dan amonium (NH4OH). Pada tahap selanjutnya,
semua senyawa ini kemudian dibuang melalui saluran kencing atau
bersama dengan feses.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Hasil dari pemaparan mengenai proses penyerapan zat gizi protein di dalam
tubuh adalah protein diserap kedalam tubuh di usus halus dengan sistem transport
melalui aliran darah.
Daftar Pustaka
Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka
Utama.
Anonym. 2015. Mekanisme Proses Pencernaan Protein dalam Tubuh Manusia.
[Internet]. [diunduh pada 2017 September 25]. Dapat dilihat pada:
http://www.ebiologi.com/2015/10/proses-pencernaan-protein-dalam-tubuh-
manusia.html.