Hanafi
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No.5 Malang
email: hanafiress@gmail.com
Abstract: This article described the existence of Pancasila as an ideology which has several impor-
tant functions to regulate the life of the nation and state.Especially through the principles of Indone-
sian unity. The method used is library research or library research. The results showed
that Pancasila was an unifying national ideology that was right for the Indonesian nation, as a new
instrument should be held in order to reactualize the values of Pancasila in Indonesian society. A
great nation is a nation that is able to withstand its ideology by maintaining a unity in it as a whole.
Abstrak: Artikel ini mendeskripsikan keberadaan Pancasila sebagai ideologi yang di dalamnya memuat
beberapa fungsi penting untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Terutama melalui sila
persatuan Indonesia. Metode yang digunakan adalah kajian kepustakaan atau library research. Hasil
dari kajian menunjukan bahwa Pancasila adalah sebuah ideologi pemersatu bangsa yang sudah tepat
bagi bangsa Indonesia, selayaknya diadakan instrumen baru dalam rangka mereaktualisasi nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat Indonesia. Bangsa yang yang besar adalah sebuah bangsa
yang mampu bertahan dengan ideologinya dengan cara menjaga persatuan di dalamnya secara utuh.
Minimnya pengetahuan masyarakat terkait apa itu adalah sebuah obat yang paling mujarab dalam rangka
yang dimaksud dengan Pancasila menjadi tantangan mewujudkan cita-cita kebangsaan yang
baru dalam alam reformasi. Setelah runtuhnya rezim berpersatuan. Oleh karena itu, bangsa Indonesia
orde baru yang terkenal dengan P-4 nya (Pedoman harus tetap menjaga persatuan yang ada dalam
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) kini negara ini. Walaupun banyak perbedaan tetapi
konsepsi tuntunan bahan ajar untuk masyarakat tetaplah satu kesatuan dalam kerangka Negara
semacam itu tidak muncul lagi dalam permukaan Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, dirasa perlu
bumi Indonesia. Pancasila adalah sebuah ideologi juga untuk memulihkan kesadaran untuk memahami
pemersatu bangsa sudah selayaknya diadakan makna substansial (hakekat) khususnya dari sila
instrumen baru dalam rangka reaktualisasi nilai-nilai ketiga “Persatuan Indonesia” dalam pribadi
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat Indone- masyarakat Indonesia agar masyarakat Indonesia
sia. menyadari betapa pentingnya persatuan dalam suatu
Melalui tulisan ini diharapkan manusia Indone- kehidupan berbangsa dan bernegara.
sia tidak hanya sekedar berhenti dalam tataran
mengetahui terkait apa itu Pancasila, namun HASIL DAN PEMBAHASAN
diharapkan agar bangsa ini mampu memahami apa
itu arti nilai-nilai luhur Pancasila itu, bahkan sampai Hakekat Nilai Persatuan Sebagai Konsep
masuk dalam tataran hakikat Pancasila. Bangsa yang Pengetahuan Bangsa Indonesia
yang besar adalah sebuah bangsa yang mampu
bertahan dengan ideologinya dengan cara menjaga Manusia Indonesia kontemporer abad 21
persatuan di dalamnya secara utuh. Nilai persatuan dirasakan sudah tidak menjadi penikmat akan
56
Hanafi, Hakekat Nilai Persatuan dalam Konteks Indonesia... 57
dirinya & segala sesuatu diabdikan untuk dirinya pancasila wajib dijadikan sebagai cara baru untuk
sendiri, walaupun itu merugikan pihak lain. pemikiran generasi bangsa yang baru pula.
Sebaliknya manusia yang terlalu dikuasai oleh Mengapa saat ini generasi bangsa kurang
dorongan ke-kita-an akan melahirkan watak yang memahami apa itu makna pancasila? dikarenakan
terlalu berlebih-lebihan pengorbanannya untuk mereka hanya sebatas mengetahui tentang apa
kepentingan orang lain, sementara kepentingan itu Pancasila (knowing Pancasila), bukan
pribadinya sendiri terabaikan. mengalaminya (doingPancasila). Pada bahasan
Sikap seperti di atas adalah sikap altruistik, ini hakikat Pancasila sebagai sebuah konsep
yaitu sikap yang menyebabkan dirinya lebur dan ketrampilan artinya bahwa Pancasila harus
luluh ditengah lautan manusia tanpa pribadi. dijadikan sebagai cara untuk bertindak dalam
Kebangaan terhadap golongan atau kelompoknya rangka upaya menyelesaikan persoalan kehidupan
ini bagi suatu bangsa bila terlalu berlebihan akan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagai
terlihat dalam bentuk rasa nasionalisme yang tidak bangsa yang memiliki sejarah kekayaan akan
sehat, yang lazim dikenal dengan istilah konsep-konsep pemikiran kebaijakan sudah
Chauvinistik. Sebaliknya kalau suatu bangsa selayaknya kembali kepada fitrah jati diri
telah kehilangan rasa bangga akan dirinya sebagai kebangsaan yang Indonesiawi. Bangsa yang
suatu bangsa, telah kehilangan national pride dan bersar ini tidak selayaknya menjadi bangsa yang
national dignity, maka keadaan seperti ini akan lama-kelamaan menuju pada upaya untuk saling
mengakibatkan timbulnya penyimpangan rasa memusuhi, saling membedakan, saling berseteru
kebangsaan yang lazim disebut dengan bukan untuk bersatu. Apakah bangsa Indonesia
kosmopolitanistik, yaitu suatu sikap yang melihat perlu untuk dijajah lagi agar menjadi bersatu?
tidak ada artinya merasa bangga sebagai suatu Mungkin ini bukan jawaban yang rasional, akan
bangsa. lebih baiknya jika kita kembali kepada penguatan
Akhirnya setelah mempelajari konsep makna terkait bahasan ini yaitu kita harus menjadikan
substansial (hakikat) dari Sila Persatuan Indone- konsep nilai persatuan sebagai ketrampilan dalam
sia, maka nilai yang terkandung dalam sila menyelesaikan persoalan bangsa ini.
persatuan Indonesia ini pun dengan demikian Sila Persatuan Indonesia merujuk pada
sangat didasari dan dijiwai oleh sila Ketuhanan persatuan yang utuh dan tidak terpecah belah atau
Yang Maha Esa dan sila Kemanusiaan yang Adil bersatunya bermacam-macam perbedaan suku,
dan Beradab. Hal tersebut dikarenakan bahwa agama, antar golongan dan lain-lain yang berada
nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme reli- di wilayah Indonesia. Persatuan ini terjadi karena
gious yaitu nasionalisme yang bermoral Ketuhanan didorong keinginan untuk mencapai kehidupan
Yang Maha Esa. Nasionalisme yang humanitik kebangsaan yang bebas dalam wadah negara yang
yang menjunjung tinggi harkat dan martabat merdeka dan berdaulat, memajukan kesejahteraan
manusia sebagai makhluk Tuhan. Oleh karena itu umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa,
nilai-nilai nasionalisme ini harus tercermin dalam serta mewujudkan perdamaian abadi. Sila
segala aspek penyelenggaraan negara termasuk Persatuan Indonesia merupakan kristalisasi
dalam era globalisasi dewasa ini. Proses demokrasi sejarah bangsa Indonesia yang pernah
tanpa mendasarkan pada moral ketuhanan, dibuktikannya pada masa penjajahan setelah
kemanusiaan, dan memegang teguh persatuan dan perjuangan kedaerahan dirasa tidak berhasil.
kesatuan maka bukan tidak mungkin akan Upaya menggalang persatuan yang dipelopori oleh
membawa kehancuran bagi bangsa Indonesia Bung Tomo di Surabaya, Supriadi di Blitar menjadi
seperti halnya telah terbukti pada bangsa lain bukti dalam pemulaian gerakan persatuan Indo-
misalnya negara-negara Balkan atau negara- nesia awal perjuangan Indonesia abad 19. Ini
negara di Afrika dan lain sebagainya. artinya beliau telah menempatkan nilai persatuan
sebagai ketrampilan dalam upaya untuk mengusir
Hakekat Nilai Persatuan Sebagai Konsep penjajah dari bumi Indonesia.
Ketrampilan Bangsa Indonesia Rasional untuk penguatan kembali nilai
persatuan dalam konteks Inodnesia sebagai sebuah
Pancasila tidak hanya terbatas pada konsep ketrampilan mengapa pada saat ini
kemampuan untuk melafalkan dan menghafalkan dirasakan cukup sulit jika dibansingkan dengan
akan setiap bunyi silanya. Pemahaman lain tekait perjuangan yang sangat jauh berat tingkatannya
60 Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 3, Nomor 1, Juni 2018
dengan masa perjuangan masa peperangan saat berbangsa dan bernegara. Realita di lapangan
itu. Padahal saat ini kita telah merdeka bebas dari menunjukkan konsep – konsep terkait nilai-nilai
penjajahan fisik. Bukannya hal ini justru sangat yang terkandung dalam Sila ketiga ini masih belum
mempermudah kita untuk senantiasa belajar dan dapat dipahami secara utuh yang sejatinya harus
mengamalkan nilai tersebut. Apa sulitnya kita menjadi jati diri bangsa Indonesia itu sendiri.
hanya untuk bersatu, mungkin jawabannya hanya Munculnya kembali gerakan-gerakan politik yang
satu yaitu kita terkalu mengagung-agungkan akan ingin mengubah Ideologi dasar Negara Indone-
nafsu diri kita atau kelompok kita sendiri. sia yaitu Pancasila untuk dipersandingkan, diuji
Sebagaimana yang disampaikan Bung Karno keabsahannya bahkan samapai pada taraf
bahwa makna kebangsaan (nilai persatuan) harus penggantian norma dasar tersebut merupakan
dimengerti bahwa negara Indonesai ini didirikan kenyataan pahit yang harus dihadapi oleh bangsa
buka untuk kepenyingan perseorangan atau ini. Gerakan-gerakan seperti ini justru akan
golongan, baik golongan bangsawan, orang kaya mengakibatkan terjadinya disintegrasi bangsa.
atau golongan satu agama) namun sejatinya untuk Perkembangan politik yang seharusnya
seluruh bangsa Indonesia (Djoko Dwianto, 2012, sinergi dengan nilai-nilai persatuan justru menjadi
86). Padahal jika kita memiliki esensi keinginan antipati terhadap kesakralan akan nilai-nilai luhur
untuk tidak saling menjauh dari segenap jiwa tersebut. Politisi yang baik akan selalu mengawal
manusia Indonesia tidak menutup kemungkinan akan tegaknya nilai-nilai luhur persatuan untuk
jika bangsa ini menjadi bangsa yang besar yaitu kemajuan Negara Republik Indonesia. Namun hari
bangsa yang mampu bangkit dalam menyelesaikan ini apa yang kita lihat, apa yang kita rasakan melalui
segala persoalan di seluruh bidang kehidupan media-media sosial banyak dari politisi di negeri
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. ini yang mengeyahkan nilai-nilai tersebut. Banyak
Nilai persatuan sebagai sebuah konsep terjadi saling hina, saling memaki, bahkan saling
ketrampilan dalam konteks Indonesia artinya dari melempar kursi pada saat digelarnya rapat
pemahaman nilai substansialnya sebagai merupakan contoh realistis yang mencerminkan
pandangan hidup bangsa, yaitu nilai persatuan memudarnya rasa persatuan pada dunia
sebagai sebuah konsep yang mengandung perpolitikan di negeri ini. Patut kita pahami bahwa
kebaikan yang luhur harus diterapkan oleh generasi sistem politik yang baik adalah sistem politik yang
baru bangsa ini. Nilai persatuan bukanlah sebagai dipimpin oleh sebuah sistem yang mengandung
sebuah cerita rakyat yang terbatas sebagai sesuatu nilai-nilai etika politik, kenyataan di Indonesia hari
yang utopis. Nilai persatuan bukanlah sebagai ini dan hari-hari sebelumnya (sebut :fase
suatu hal yang berkutat pada retorika belaka. perjuangan kemerdekaan) bukan Sistem yang
Namun nilai persatuan merupakan suatu nilai yang menyetir manusia melainkan manusia yang
memiliki tafsir nyata dalam sejarah perjuangan menyetir sistem. Hal ini kemudian menjadikan
bangsa Indonesia. Namun saat ini nilai persatuan sebuah sistem menjadi tidak sehat dan untuk
hanya sebatas dilafalkan oleh bangsa yang mulai menyehatkannya kembali harus memulai dari
lupa akan kedahsyatan dari hakikat sila persatuan pengetahuan dan pemahaman kembali aka
ini. Budaya baru (sebut globalisasi) yang kesakralan nilai-nilai beretika luhur tersebut pernah
merasuki negeri ini telah menjadi sebuah tantangan menjadi senjata ampuh yang mampu
nyata dan baru akan eksistensi persatuan bangsa mengantarkan bangsa ini ke depan pintu
Indonesia. Mulai beberapa daerah yang ingin kemerdekaan, bahkan sampai merdeka.
melepaskan diri dari negara Indonesia telah Kondisi Perekonomian di negeri ini dapat
menjadi tanda bahwa bangsa ini sudah tidak dikatakan juga masih belum stabil menuju harapan
mampu lagi untuk menempatkan nilai persatuan akan terwujudnya persatuan perekonomian Indo-
sebagai sebuah konsep pemahaman bagi bangsa nesia yang utuh. Hal ini tercermin dari naik-
Indonesia, apalagi jika ditempatkan sebagai konsep turunnya harga barang kebutuhan pokok, harga
ketrampilan dalam memecahkan segala persoalan bahan bakar yang semakin mahal, melemahnya
yang dihadapinya. nilai rupiah terhadap nilai dolar, jurang pemisah
Secara kontekstual positif seharusnya nilai- antara si kaya dan si miskin dalam perbandingan
nilai yang tercermin pada Sila Persatuan Indone- antara pemenuhan kebutuhan hidup melawan gaya
sia dapat teraplikasi secara utuh dalam kehidupan hidup. Seandainya saja keuangan negara di tempat
manusia Indonesia baik bermasyarakat, kelahiran kita ini benar-benar digunakan untuk
Hanafi, Hakekat Nilai Persatuan dalam Konteks Indonesia... 61
pembangunan manusia Indonesia secara utuh sebagai media penyebaran berita hoax, maka
kemungkinan besar realita sosial yang sering kita alahkah baiknya jika media sosial digunakan
jumpai di lapangan tidak akan terjadi peningkatan sebagai media pemersatu bangsa dengan
seperti kaum fakir miskin di kampung-kampung, menyebarkan nilai-nilai terkait Persatuan Indone-
gelandangan dan pengemis sejati artinya bukan sia. Sebagai warga Negara yang baik sudah
mereka yang menjelma menjadi gelandangan dan selayaknya kita turut menjaga kerukunan antar
pengemis jadi-jadian (sebut : yang saudara setanah air.
menjadikannya sebagai mata pencaharian), Dari segi Pertahanan dan Keamanan
banyak orang tua yang masih sibuk untuk Negara, menurut Lilya Windi Pramesti dalam
memenuhi kebutuhan sekolah putra-putri-nya kumpulan abstrak Kongres Pancasila IX Pancasila
meskipun SPP mereka sudah digratiskan oleh Jiwa Bangsa (2017; 17), terorisme merupakan
pemerintah sampai jenjang sekolah jenjang fenomena sosial yang selalu dihubungkan dengan
menengah atas, masih banyaknya saudara-saudara radikalisme yang muara akhirnya dapat
kita dimana hidupnya terlilit hutang, sehingga untuk mempengaruhi bahkan mengancam persatuan
mengetuk hati manusia Indonesia secara umum Indonesia, khususnya dalam bidang pertahanan
muncul program TV swasta yang berjudul keamanan. Radikalisme bersumber pada
“Microfon Pelunas Hutang” , dan lain pemahaman yang literal, parsial dan menganggap
sebagainya. ajarannya yang paling benar tanpa diukur dari
Dari segi budaya, banyak kalangan generasi perspektif nilai-nilai yang mampu mewujudkan
pemuda Indonesia (sebut saja generasi z) yang persatuan Indonesia. Media sosial telah tergerak
lebih peka mengenal budaya modern dari pada menuju pembuadayaan nilai yang anti dalam
budaya tradisional bangsa Indonesia. Alasan penegakan nilai persatuan, dimana digunakan oleh
“kuno” sering muncul pada statemen mereka segelintir kelompok yang tidak bertanggung jawa
sebagaimana dapat kita lihat dalam komentar di terhadap eksistensi negeri ini. Media sosial sebagai
media-media sosial. Hal ini tentu menjadikan nilai- media yang paling efektif menjadi sumber
nilai persatuan dalam bidang budaya yang berakar komunikasi kelompok radikal untuk memperluas
pada budaya luhur bangsa kurang tertanam dalam jaringannya, menyebarkan doktrin, merekrut
benak pemuda Indonesia. Masa kini. keanggotaan, propaganda melalui berbagai tulisan,
Media sosial yang kini sangat tenar gambar atau video yang bersifat provokatif,
sebagaimana masuk dalam kebutuhan pokok bahkan aksi ancaman yang dapat mengganggu
manusia Indonesia yang tanpa melihat jenjang usia sistem pertahanan dan keamanan nasional.
juga menjadi media yang dilematis antara nilai Beberapa daerah di Indonesia yang sering
fungsi positif dan negatif.Menurut Sularsih Condro mengalami konflik internal dan ekternal dapat
Rini dalam kumpulan abstrak Kongres Pancasila menambah khasanah permasalahan negeri ini di
IX Pancasila Jiwa Bangsa (2017; 17) menerang- bidang pertahanan dan keamanan negara. Sebut
kan bahwa sering kali ditemukan berita-berita yang saja saudara-saudara kita yang berada di timur,
diragukan kebenaran dan validitasnya namun yang beberapa kali ingin melepaskan diri dari In-
ditelan secara mentah-mentah oleh beberapa pihak donesia, tentu hal ini menjadi keadaan yang berada
sebagai berita valid yang dikemudia hari pada tingkat sangat mencemaskan. Belum lagi
memunculkan kotak-kotak perbedaan.betapa konflik yang mengatasnamakan agama serta
berpengaruhnya media social dalam penyebaran golongan-golongan tertentu (sebut saja Poso)
berita, terlebih lagi bagi orang-orang yang enggan justru menambah carut-marut stabilitas keamanan
untuk menelaah lebih jauh kebenaran tersebut. negara Indonesia. Menurut Agustanty E.S, dkk
Keyakinan yang telah mengakar, titik kesukaran dalam bukunya yang berjudul “Revitalisasi
dalam menerima perbedaan keyakinan atau Kearifan Lokal” (Studi Resolusi Konflik di
pemahaman kemudian memunculkan pihak-pihak Kalimantan Barat, Maluku dan Poso), sejarah
radikal. tragedi kemanusiaan yang terjadi di Poso ditandai
Indonesia adalah Negara yang ber-bhinneka dengan tindak kekerasan dengan menggunakan
tunggal ika, dengan Pancasila sebagai ideology, berbagai jenis senjata, baik rakitan maupun organik.
tidak seharusnya perbedaan justru dijadikan Juga digunakan bom dan senjata tajam. Awal
sebagai alasan akan terjadinya pertikaian antar peristiwa konflik Poso adalah terjadinya pemuda
saudara setanah air. Ketika media sosial dijadikan di kelurahan Sayo antara Roy Bisalemba dan Tely
62 Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 3, Nomor 1, Juni 2018
Langingi (Kristen) versus pemuda (muslim) yang berbagai kegiatan seperti Olimpiade olahraga
kemudian tersebar isu bahwa “ada seorang maupun Ilmu Pengetahuan, meningkatkan
muslim yang dipotong-potong di dalam mesjid kemampuan sumber daya manusia, dan
Sayo”. Akhirnya berkembanglah konflik terbuka melestarikan kekayaan alam dan budaya In-
yang semakin sulit untuk dihindari. Saling serang donesia.
antar kelompok Islam dengan kelompok Kristen. 4. Bangga sebagai bangsa Indonesia bertanah air
Jika kita lihat sampai hari ini konflik semacam ini Indonesia. Muatan ini menghendaki adanya
juga sering kambuh atau sedang mati suri kemudian suatu sikap yang terwujud dan tampak dari
terjadi lagi di kemudian hari. Maka dari itu tentu setiap warga negara Indonesia untuk
kita sebagai warga negara yang baik, warga menghargai tanah air Indonesia, mewarisi
negara yang mampu menjunjung tinggi nilai-nilai budaya bangsa, hasil karya, dan hal-hal yang
persatuan harus mampu menjadi pembawa obor, menjadi milik bangsa Indonesia. Sikap bangga
memberikan penguatan suri tauladan yang baik ini ditunjukan dengan berani dan percaya diri
dengan tujuan menyebarkan nilai-nilai persatuan menunjukan identitas sebagai warga negara
Indonesia sesuai dengan kapasitas kita masing- Indonesia baik lewat budaya, perilaku, dan
masing. teknologi yang berkembang di Indonesia,
Penjelasan lain secara kontekstual positif mencintai produk Indonesia adalah wujud rasa
(sebut : secara umum) implementasi nilai-nilai bangga bertanah air Indonesia
Persatuan Indonesia (sila ketiga Pancasila) juga 5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan
dapat ditempuh melalui beberapa muatan perilaku kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal
sebagaimana berikut: Ika. Muatan ini menghendaki adanya
1. Menempatkan persatuan, kesatuan, pergaulan, dan hubungan baik ekonomi, politik,
kepentingan serta keselamatan bangsa dan dan budaya antar suku, pulau dan agama,
negara atas kepentingan pribadi atau golongan. sehingga terjalin masyarakat yang rukun, damai,
muatan ini menghendaki warga negara Indone- dan makmur. Kemakmuran terjadi karena pada
sia menempatkan kepentingan negara di atas dasarnya setiap suku, agama, dan pulau
kepentingan pribadi dan golongan. Oleh sebab mempunyai kekhususan yang bernilai tinggi,
itu, perang antar suku, dan agama tidak perlu dan hal ini juga bermanfaat bagi yang lain,
lagi terjadi, kita harus saling menghormati dan sehingga tukar-menukar ini akan meningkatkan
bersatu demi Indonesia. Pemain politik dan nilai kesejahteraan bagi manusia.
ekonomi tidak boleh mengorbankan kepentingan Pancasila yang memiliki sumber pengetahuan
negara demi kelompoknya seperti penjualan aset dan nilai-nilai luhur sudah seharusnya dapat
negara dan masyarakat dirugikan. Oleh sebab diimplementasikan oleh setiap masyarakat Indo-
itu, setiap warga negara harus melakukan nesia. Pancasila tidak sekedar menjadi sebuah
pengawasan yang bersifat aktif terhadap simbol akan tetapi sejatinya memiliki arti dan
penyelamatan kepentingan negara. sumbangsih dalam menyelesaikan persoalan
2. Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan bangsa dan negara secara bersama-sama (Kirom,
negara. Muatan ini menghendaki setiap warga 2011: 101).
negara rela memberikan sesuatu sebagai wujud
kesetiaan kepada negara. Pengorbanan kepada SIMPULAN
negara ini dapat dilakukan dengan menjadi
militer sukarela, menjaga keamanan 1. Pada hakekatnya sifat dan keadaan bangsa dan
lingkungan, menegakkan disiplin, dan sebagian negara Indonesia adalah “satu” yaitu dapat
besar warga negara dilakukan dengan bekerja diartikan mutlak dan tidak dapat terbagi oleh
keras dan taat membayar pajak sebagai apapun. Meskipun keberagaman yang
kewajiban warga negara. didalamnya banyak terdapat unsur perbedaan
3. Cinta tanah air dan bangsa. Muatan ini bukanlah menjadi penghalang bangsa Indone-
menghendaki setiap warga negara mencintai sia untuk terus memperkuat rasa yang satu
atau adanya keinginan setiap warga negara yaitu semangat persatuan Indonesia
memiliki rasa ke-Indonesiaan. Kecintaan akan (nasionalisme).
Indonesia dapat dilakukan dengan 2. Persatuan Indonesia adalah persatuan yang
mengagungkan nama Indonesia dalam berke-Tuhanan YME, yang berkemanusiaan
Hanafi, Hakekat Nilai Persatuan dalam Konteks Indonesia... 63
yang adil dan beradab, yang berkerakyatan 3. Dengan demikian pertalian dan hidup
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam kebangsaan kita bukan merupakan tujuan
permusyawaratan /perwakilan serta yang rakyat Indonesia, akan tetapi tidak lain adalah
berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indone- sebagai alat atau cara kita untuk mencapai
sia. hidup bersamayang berpersatuan Indonesia.
DAFTAR RUJUKAN