Anda di halaman 1dari 12

Dinamika Rotasi

Dinamika Rotasi – Pengantar


Ketika suatu benda bergerak pada lintasan lurus, maka benda tersebut dapat dikatakan bergerak
secara translasi. Akan tetapi, ketika benda tersebut bergerak pada sumbu putarnya atau bergerak
pada lintasan melingkar, maka benda tersebut bergerak secara rotasi.
Ketika benda bergerak secara translasi, benda tersebut dapat menerima gaya eksternal jika
diberikan. Gaya yang diberikan ini dapat mengubah arah lintasan benda. Akan tetapi ketika
benda bergerak berputar atau pada lintasan melingkar, benda tersebut dapat pula menerima gaya
yang lebih dikenal sebagai Torsi.
Momen Gaya atau Torsi
Momen gaya atau torsi dapat didefinisikan dengan beberapa pengertian:
1. Torsi adalah gaya pada sumbu putar yang dapat menyebabkan benda bergerak melingkar
atau berputar.
2. Torsi disebut juga momen gaya.
3. Momen gaya/torsi benilai positif untuk gaya yang menyebabkan benda bergerak
melingkar atau berputar searah dengan putaran jam (clockwise), dan jika benda berotasi
dengan arah berlawanan putaran jam (counterclockwise), maka torsi penyebabnya
bernilai negatif.
4. Setiap gaya yang arahnya tidak berpusat pada sumbu putar benda atau titik massa benda
dapat dikatakan memberikan Torsi pada benda tersebut.

Torsi atau momen gaya dirumuskan dengan:

dimana:
adalah torsi atau momen gaya (Nm)
r adalah lengan gaya (m)
F adalah gaya yang diberikan tegak lurus dengan lengan gaya (N)
Jika gaya yang bekerja pada lengan gaya tidak tegak lurus, maka besar torsinya adalah:

dimana adalah sudut antara gaya dengan lengan gaya.

Momen Inersia
Konsep momen inersia pertama kali diberikan oleh Leonhard Euler. Momen inersia didefinisikan
sebagai kelembaman suatu benda untuk berputar pada porosnya, atau dapat dikatakan ukuran
kesukaran untuk membuat benda berputar atau bergerak melingkar. Besar momen inersia
bergantung pada bentuk benda dan posisi sumbu putar benda tersebut.

Momen inersia dirumuskan dengan:

dimana:
I adalah momen inersia (kgm2)
r adalah jari-jari (m)
m adalah massa benda atau partikel (kg)
Benda yang terdiri atas susunan partikel atau benda-benda penyusunnya yang lebih kecil, jika
melakukan gerak rotasi, maka momen inersianya sama dengan hasil jumlah semua momem
inersia penyusunnya:
Momentum Sudut
Momentum sudut adalah ukuran kesukaran benda untuk mengubah arah gerak benda yang
sedang berputar atau bergerak melingkar.
Momentum sudut dirumuskan dengan:

dimana:
L adalah momentum sudut (kgm2s-1)
I adalah momen inersia benda (kgm2)
adalah kecepatan sudut benda (rad/s)
m adalah massa benda (kg)
v adalah kecepatan linear (m/s)
r adalah jarak benda ke sumbu putarnya (m)
Energi Kinetik Rotasi
Energi kinetik rotasi adalah energi kinetik yang dimiliki oleh benda yang bergerak rotasi yang
dirumuskan dengan:

Jika benda tersebut bergerak secara rotasi dan juga tranlasi, maka energi kinetik totalnya adalah
gabungan dari energi kinetik translasi rotasi dan energi kinetik rotasi:

dimana:
Ekt adalah Energi kinetik total benda
Ek adalah energi kinetik translasi
Ekr adalah energi kinetik rotasi
m adalah massa benda (kg)
v adalah kecepatan linear (m/s)
I adalah momen inersia benda (kgm2)
adalah kecepatan sudut benda (rad/s)
Hukum Newton 2 Untuk Rotasi
Benda yang bergerak secara translasi menggunakan hukum newton II ( ) dan benda
yang bergerak secara rotasi juga memakai konsep hukum Newton yang sama, akan tetapi
besarannya memakai besaran-besaran rotasi. Sehingga, Hukum Newton II untuk benda yang
bergerak secara rotasi atau bergerak melingkar memakai rumus:

dimana:
adalah total torsi yang bekerja pada benda
I adalah momen inersia benda
adalah percepatan sudut benda
Dibawah ini adalah tabel yang menganalogikan antara gerak translasi dan gerak rotasi
Besaran-besaran Pada Gerak Translasi Besaran-besaran pada Gerak Rotasi
Besaran Rumus Satuan Besaran Rumus Satuan
Jarak tempuh s m Jarak tempuh sudut q = s/r rad
Kecepatan V = s/t m/s Kecepatan sudut rad/s
Percepatan a = V/t m/s2 Percepatan sudut rad/s2
Massa m kg Momen inersia I = mr2 kg . m2
Gaya F = ma N Momen gaya/torsi Nm
Momentum p = mv kg . m/s Momentum sudut kg . m2/s
Energi kinetik Nm (Joule) Energi kinetik rotasi Nm (Joule)
Dibawah ini adalah tabel yang menyimpulkan hubungan antara gerak translasi dan gerak rotasi
Konsep Gerak Translasi Hubungan Gerak Rotasi
Penyebab akselerasi
Kesukaran untuk berakselerasi m I
Hukum newton 2
Contoh Soal Dinamika Rotasi/Momen Gaya

Pada gambar diatas, sebuah katrol silinder pejal ( ) dengan massa 3kg dan berjari-jari
20 cm dihubungkan dengan dua buah tali yang masing-masing memiliki terpaut pada benda
bermassa dimana m1 = 6kg dan m2 = 3kg. Sistem diatas berada dalam kondisi tertahan diam dan
kemudian dilepaskan. Jika tidak terjadi gesekan pada lantai dengan, berapakah percepatan kedua
benda tersebut?
Pembahasan:
Katrol:

Sistem m2:

Sistem m1:
Dengan mensubstitusi ketiga persamaan diatas, kita dapat mengetahui besar:

30 – 3a – 6a = 1,5a
30 – 9a = 1,5a
30 = 10,5a
a = 2,86m/s2

PENGERTIAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Kesetimbangan Benda Tegar dapat diartikan sebagai suatu benda yang berada dalam keadaan
yang setimbang atau seimbang. Kesetimbangan benda tegar merupakan suatu kedaan dimana
momentum sebuah benda tegar bernilai nol. Nilai nol di sini menunjukkan keadaan yang
setimbang. Jika suatu benda tegar pada mulanya dalam kondisi diam, maka benda tegra tersebut
akan tetap diam (mempertahankan kondisinya). Akan tetapi jika suatu benda tegar pada awalnya
berada dalam kondisi begerak dan pergerakan tersebut memiliki kecepatan konstan, maka benda
tegar tersebut akan tetap megalami pergerakan dengan kecepatan yang konstan.
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
B. PERSAMAAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
Kesetimbangan benda tegar merupakan suatu kedaan dimana momentum sebuah benda tegar
bernilai nol. Dalam perihal benda tegar terdapat beberapa persamaan. Persamaan tersebut adalah
sebagai berikut.
1. Momen gaya
Momen gaya dapat didefinisikan sebagai suatu gaya yang memiliki kecenderungan untuk
memutar suatu beda terhadap suatu sumbu. Persaman yang digunakan dalam menghitung momen
gaya ini adalah sebagai berikut:

Dengan:
F = gaya yang bekerja pada suatu benda (N). Gaya inilah yang cenderung memutar benda
d = jarak (yang tegak lurus) dengan gaya ke suatu poros (m)
τ = torsi atau momen gaya (Nm)

2. Penguraian gaya
Dalam kesetimbangan benda tegar terdapat penguraian gaya-gaya yang dilihat berdasatrkan
sumbunya yaitu sumbu x dan sumbu y. Persamaan penguraian gaya tersebut adalah sebagai
berikut:

Dengan : θ adalah sudut yang terbentuk diantara gaya F dan sumbu x.

3. Gerak translasi dan rotasi


a. Syarat kesetimbangan translasi

b. Syarat kesetimbangan rotasi


4. Gaya gesek
Persamaan yang digunakan untuk menentukan gaya gesek adalah sebagai berikut:

Dengan:
F = gaya gesek yang terjadi pada suatu benda (N)
μ = koefesien gesek
N = gaya normal (N)

5. Gaya berat
Untuk menentukan gaya berat digunakan persamaan berikut ini:
W = m.g
Dengan:
W = berat suatu benda (N)
m = massa suatu benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)

C. KLASIFIKASI MACAM-MACAM JENIS KESETIMBANGAN BENDA TEGAR


Kesetimabangan benda tegar dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam. Klasifikasi
macam-macam kesetimbangan tersebut diperkirakan dengan memperhatikan kedudukan titik
beratnya ketika gangguan kecil terjadi. Kedudukan titik berat benda dapat naik, turun, dan tetap
dari kedudukan semula bila gangguan kecil dihilangkan.

Berdasarkan penjelasan tersebut kesetimbangan benda tegar diklasifikasikan menjadi tiga macam
yaitu:
1. Kesetimbangan stabil
Kesetimbangan stabil merupakan suatu kesetimbangan yang dialami benda tegar dimana jika
gangguan kecil atau gaya diberikan pada benda tersebut kemudian dihilangkan, maka benda akan
kembali ke kedudukan seimbangnya semula.

2. Kesetimbangan labil
Kesetibangan labil merupakan suatu kesetimbangan yang dialami benda tegar, jika gangguan
kecil atau gaya diberikan pada benda tersebut kemudian dihilangkan, maka benda tidak kembali
ke kedudukan seimbangnya semula, bahkan meninggalkan gangguan tersebut.

3. Keseimbangan netral
Kesetimbangan netral disebut juga dengan istilah kesetimabangan indiferen. Kesetimbangan ini
merupakan suatu kesetimbangan yang dialami benda tegar dimana jika gangguan kecil atau gaya
diberikan pada benda, maka benda akan bergerak, tetapi jika gaya dihilangkan, maka benda akan
kembali diam pada kedudukan seimbangnya yang berbeda.

D. CONTOH SOAL KESETIMBANGAN BENDA TEGAR


Contoh soal kesetibangan benda tegar adalah sebagai berikut:
1. Perhatikan gambar berikut ini!

Berdasarkan gambar tersebut, Andi memanjat tali. Kemudian andi berhenti pada suatu posisi
(lihat pada gambar di atas). Tentukan besar tengangan-tegangan tali jika Andi memiliki massa 50
kg.
Penyelesaian:
Diketahui:

Jawaban :
Berdasarkan gambar tersebut dapat dilakukan penguraian gaya-gaya. Penguraian gaya-gaya
tersebut adalah sebagai berikut:

Syarat setimbang ⅀Fx = 0, ⅀Fy = 0


Telah ditemukan persamaan 1 dan persamaan 2. Kedua persamaan tersebut disubtitusikan
sehingga mendapat tegangan-tegangan yang dialami tali.
Jadi tegangan yang dialami oleh T1 adalah 300 N dan tegangan yang dialami oleh T2 adalah 400
N

2. Perhatikan gambar berikut ini!

Berdasarkan gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa sebuah tangga yang memiliki berat 500 N
di letakkan di dindinng selasar sebuah hotel. Dalam kasus ini dinding dianggap sebagai dinding
yang licin. Sedangkan lantai pada ujung tangga yang lain adalah lantai kasar. Hal ini
menyebabkan tangga tersebut dapat tergelincir. Berdasarkan kasus tersebut tentukan koefesien
gesekan antara lantai dan tangga.
Penyelesaian:
Diketahui:
W = 50 N
Ditanya:
μ =⋯?
jawab: gaya-gaya pada gambar dapat diilustrasikan kembali dengan gambar berikut:

Yang pertama harus ditentukan adalah NB. Dilakukan dengan cara penggunaan persamaan gaya
pada sumbu x.

Kemudian untuk jumlah torsi di B harus 0. Sehingga persamaan tersebut digunakan untuk
menentukan nilai NA.

Kemudian untuk menentukan koefesien gesekannya dapat digunakan⅀Fy = 0. Hal ini karena
jumlah gaya pada sumbu x adalah 0.
E. APLIKASI KESETIMBANGAN BENDA TEGAR DALAM KEHIDUPAN SEHARI-
HARI
Terdapat beberapa aplikasi dari kesetimbangan benda tegar dalam kehidupan sehari-hari.
Aplikasi tersebut adalah sebagai berikut:
 Jembatan kantilever
 Jembatan gantung
 Pemikul keranjang buah
 Ayunan dalam kondisi diam
 Layar LCD gantung
 Dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai