Anda di halaman 1dari 10

1.

Gambaran Umum Perusahaan


General Motors Company , juga dikenal dengan GM, adalah sebuah
perusahaan otomotif multinasional yang bermarkas di Renaissance Center di Detroit,
Michigan, Amerika Serikat yang mendesain, membuat, memasarkan, dan mendistribusikan
kendaraan dan suku cadang kendaraan, serta memberikan layanan jasa pembiayaan.
Perusahaan saat ini, General Motors Company LLC "GM baru", dibentuk tahun 2009 setelah
pailitnya General Motors Corporation "GM lama", yang menjadi Motors Liquidation
Company. Perusahaan baru mengakuisisi aset mayoritas milik GM lama, termasuk merek
"General Motors".

General Motors memproduksi kendaraan di 37 negara dalam dua belas merek,


yaitu Chevrolet, Buick, GMC, Cadillac, Holden, HSV, Opel, Vauxhall, Wuling, Baojun, Jie
Fang, dan Ravon.

Selain dua belas merek di atas, General Motors juga memiliki 20% saham
di IMM dan 77% saham di GM Daewoo. Perusahaan ini juga memiliki sejumlah usaha
patungan (bahasa Inggris: joint venture(s)), termasuk Shanghai GM, SAIC-GM-
Wuling dan FAW-GM di Tiongkok, GM-AvtoVAZ di Rusia, Ghandhara Industries di
Pakistan, GM Uzbekistan, General Motors India, General Motors Mesir, dan Isuzu Truck
Afrika Selatan. General Motors mempekerjakan 212.000 karyawan dan melakukan usaha di
lebih dari 140 negara. General Motors terbagi dalam lima segmen bisnis, yaitu GM Amerika
Utara (GMNA), Kelompok Opel, GM Operasi Internasional (GMIO), GM Amerika
Selatan (GMSA), dan GM Financial.

General Motors memimpin penjualan kendaraan global selama 77 tahun berturut-turut


dari 1931 hingga 2007, lebih lama daripada pabrikan mobil lainnya, dan saat ini termasuk
pabrikan mobil terbesar di dunia berdasarkan angka penjualan unit kendaraan.

General Motors beroperasi di kebanyakan negara di luar A.S. melalui anak perusahaan-anak
perusahaan yang dikuasai sepenuhnya, kecuali di Tiongkok melalui 10 usaha patungan. Anak
perusahaan GM OnStar menyediakan jasa keselamatan, keamanan, dan informasi kendaraan.

Tahun 2009, General Motors melepas beberapa merek, dengan


menutup Saturn, Pontiac, dan Hummer, dan berhasil melakukan reorganisasi yang didukung
oleh pemerintah A.S. Tahun 2010, GM yang telah reorganisasi melakukan penawaran umum
perdana yang menjadi salah satu dari lima penawaran umum perdana terbesar di dunia hingga
saat ini dan mengembalikan profitabilitasnya pada akhir tahun itu.

Pada Maret 2016, General Motors membeli Cruise Automation, suatu perusahaan
rintisan kendaraan otomatis dari San Francisco, untuk mengembangkan mobil yang dapat
mengemudikan sendiri.

2. Tinjauan literatur
2.1 Teori dan Fungsi Produksi

Produksi sering diartikan sebagai penciptaan guna, yaitu kemampuanbarang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan manusia.Produksi dalam hal inimencakup pengertian yang luas
yaitu meliputi semua aktifitas baik penciptaanbarang maupun jasa-jasa. Proses penciptaan ini
pada umumnya membutuhkanberbagai jenis faktor produksi yang dikombinasikan dalam
jumlah dan kualitastertentu. Istilah faktor produksi sering pula disebut “korbanan produksi”,
karenafaktor produksi tersebut dikorbankan untuk menghasilkan barang-barang
produksi(Soekartawi, 1990).

2.1.1 Teori Produksi


Teori produksi terdiri dari beberapa analisa mengenai bagaimana seharusnya seorang
pengusaha dalam tingkat teknologi tertentu, mampu mengkombinasikan berbagai macam
faktor produksi untuk menghasilkan.produksi dalam teori produksi adalah suatu aktivitas
ekonomi yang mengkombinasikan berbagai macam masukan (input) untuk menghasilkan
suatu keluaran (output). Dalam proses produksi ini, barang atau jasa lebih memiliki
nilaitambah atau guna. Hubungan seperti ini terdapat dalam suatu fungsi produksi.

2.1.2. Fungsi Produksi


Fungsi produksi didefinisikan sebagai hubungan teknis antara inputdengan output,
yang mana hubungan ini menunjukkan output sebagai fungsi dariinput. Fungsi
produksidalam beberapa pembahasan ekonomi produksi banyakdiminati dan dianggap
penting karena (Soekartawi, 1990) :

1. Fungsi produksi dapat menjelaskan hubungan antara faktor produksi dengan produksi itu
sendiri secara langsung dan hubungan tersebut dapatlebih mudah dimengerti.
2. Fungsi produksi mampu mengetahui hubungan antara variabel yangdijelaskan (Q), dengan
variabel yang menjelaskan (X) serta sekaligusmampu mengetahui hubungan antar variabel
penjelasnya (antara Xdengan X yang lain).Secara matematis sederhana, fungsi produksi dapat
ditulis sebagai berikut :
Output = ƒ (input)…………...……………………………………..(2.1)
Q = f (X1, X2, X3, ..., Xi),
dimana:
Q = output
Xi = input yang digunakan dalam proses produksi; i = 1,2,3,..., n.
Input yang digunakan dalam proses produksi antara lain adalah modal, tenagakerja, dummy,
dan lain-lain. Dalam ilmu ekonomi, output dinotasikan dengan Q sedangkan input (faktor
produksi) yang digunakan biasanya (untukpenyederhanaan) terdiri dari input kapital (K) dan
tenaga kerja (L).
Dengan demikian : Q = ƒ (K, L).........................................................................(2.2)

Seorang pengusaha dapat mengubah nilai Q (output) dengan jalanmengubah-ubah


kuantitas dari salah satu input yang dipergunakan, danmempertahankan input yang lain agar
tetap konstan. Pada kondisi ini, output akanmencapai tingkat maksimun dan kemudian mulai
menurun apabila lebih banyakinput yang lain yang konstan (the law of diminishing returns).
Kondisi seperti initerlihat dalam Kurva Produk Rata-rata dan Kurva Produk Marginal dari
ProdukTotal. Kurva TPT berikut ini mencerminkan hubungan antara input tenaga kerjadengan
output total. Sewaktu T masih sedikit, output naik pesat jika T ditingkatkan penggunaannya
menjadi TII. Tetapi karena input dan faktor lainkonstan, kesanggupan tenaga kerja tambahan
untuk menghasilkan outputtambahan semakin berkurang. Output mencapai maksimum pada
titik TIII.
Jikapenggunaan tenaga kerja ditambah juga sesudah TIII ini, output
bukannyabertambah melainkan justru berkurang (Nicholson, 1999). Pengusaha yang rasional
tidak akan pernah mempekerjakan tenaga kerja yang melebihi TII, karena penambahan
tenaga kerja justru akan menghasilkanoutput yang lebih sedikit. Hal ini diasumsikan bahwa
dengan pengeluaran biayatertentu, seorang pengusaha akan menggunakan tehnik produksi
yang palingefisien dari tehnik produksi yang sudah tersedia. Disamping itu, input
yangdigunakan dalam proses produksi dapat digolongkan menjadi dua macam yaituinput
tetap dan input variabel. Input tetap adalah input yang jumlahnya tidak dapatdiubah secara
cepat apabila pasar menghendaki perubahan jumlah output. Inputvariabel adalah input yang
jumlahnya dapat diubah-ubah dalam waktu yang relatif singkat sesuai dengan output yang
dihasilkan. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut :

gambar 3.1

2.1.3 Fungsi Produksi COBB-Douglas


Fungsi produksi Cobb-Douglas (Cobb-Douglas productionfunction) ini sering disebut
sebagai fungsi produksi eksponensial. Fungsiproduksi ini berbeda satu dengan yang lain,
tergantung pada ciri datayang ada dan digunakan, tetapi umumnya ditulis dengan :
Y = a .............................................................................(2.3.3.1)
Fungsi produksi eksponensial atau Cobb-Douglas ini sudah banyakdigunakan dalam studi-
studi tentang fungsi produksi secara empiris,terutama sejak Charles W.Cobb dan Paul H.
Douglas memulaimenggunakannya pada akhir 1920. Fungsi atau persamaan ini
melibatkandua variabel atau lebih, yang mana variabel yang satu disebut sebagaivariabel
dependen atau yang dijelaskan (dependent variable), dan yanglain disebut sebagai variabel
independen atau yang menjelaskan(independent variable).Penggunaan bentuk fungsi ini
sudah sangat populer dalampenelitian empiris. Keuntungan menggunakan fungsi ini adalah
hasil pendugaan garis melalui fungsi ini akan menghasilkan koefisien regresiyang sekaligus
juga menunjukkan tingkat RTS. Namun demikian,penggunaan fungsi produksi Cobb-Douglas
masih harus memerlukanberbagai asumsi, antara lain :

a.Sampel yang digunakan secara acak


b. Terjadi persaingan sempurna diantara masing-masingsampel, sehingga masing-
masing dari mereka bertindaksebagai price taker, yang mana baik Y maupun X
diperolehsecara bersaing pada harga yang bervariasi.
c. Teknologi diasumsikan netral, artinya bahwa interceptboleh berbeda, tetapi slope
garis penduga Cobb-Douglasdianggap sama karena menyebabkan kenaikan output
yang diperoleh dengan tidak merubah faktor-faktor produksiyang digunakan.Fungsi
Cobb-Douglas lebih mudah diselesaikan denganfungsi logaritma, maka tidak boleh
terjadi adanyapengamatan atau perolehan data yang bernilai nol.
e. Karena merupakan fungsi linier dalam logaritma, makapendugaan parameter yang
dilakukan harus menggunakanpenaksiran Ordinary Least Square (OLS) yang
memenuhi persyaratan BLUE (Beast Linear Unbiassed Estimators).

2.2. ECONOMIES OF SCALE (SKALA EKONOMI)

2.2.1 Economies of Scale

Skala ekonomi merupakan fenomena turunnya biaya produksi per unit dari suatu
perusahaan yang terjadi bersamaan dengan meningkatnya jumlah produksi (output). Skala
ekonomi (economies of scale) menunjuk kepada keuntungan biaya rendah yang didapat dari
ekspansi aktivitas operasional dalam sebuah perusahaan dan merupakan salah satu cara untuk
meraih keunggulan biaya rendah (low cost advantage) demi menciptakan keunggulan
bersaing. Economies of scale bisa diperoleh dari proses pengembangan dan efisiensi kerja di
dalam aktivitas operasional di semua departemen yang ada pada perusahaan. Selain itu,
perusahaan dengan beragam ukuran dimana dapat menikmati keuntungan economies of scale
selama skala produksi ditingkatkan. Keuntungan biaya yang didapat dengan menggunakan
economies of scale berasal dari penurunan average total cost per unit produk atau layanan
melalui peningkatan hasil produksi dalam sebuah periode tertentu.

2.2.2 Diseconomies of Scale

Walaupun perusahaan dapat mendapatkan keuntungan economies of scale apabila


meningkatkan skala aktivitasnya, kondisi diseconomies of scale dimana average total cost per
unit dalam periode tertentu semakin meningkat bila jumlah hasil produksi terus ditingkatkan
dapat terjadi. Sumber dari timbulnya diseconomies of scale berasal dari birokrasi, upah buruh
yang tinggi, dan operasi yang tidak efisien. Bila skala operasi sebuah perusahaan ditingkatkan
namun tidak dikelola secara efisien dan efektif maka perusahaan tersebut dapat merugi
karena kondisi diseconomies of scale (Carpenter dan Sanders, 2007).
Penyebab utama ekonomi skala yaitu biaya-biaya tetap dalam produksi, seperti biaya
pembelian gedung, mesin atau infrastruktur produksi lainnya. Peningkatan hasil produksi
memungkinkan suatu perusahaan untuk mengalokasikan biaya-biaya tetap tersebut dalam
komponen-komponen biaya produksi per unit. Komponen biaya tetap per unit akan menurun
seiring dengan meningkatnya jumlah produksi. Pada saat yang sama, biaya variabel tidak
berubah.

2.3. Biaya Produksi

Biaya produksi juga dapat didefinisikan sebagai semua pengorbanan yang diperlukan
untuk mendukung proses produksi barang atau jasa tertentu yang dinyatakan dengan uang.
Pengorbanan yang dimaksud adalah pemakaian faktor-faktor produksi atau smnber-sumber
ekonomi seperti bahan baku yang digunakan, waktu dan tenaga yang terpakai, teknologi yang
digunakan, upah tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi, dan sebagainya.
Pengorbanan yang digunakan untuk mendukung proses produksi harus dikuantitatifkan dan
diukur dengan uang, hal tersebut dilakukan untuk mempermudah perhitungan sehingga
diketahui dengan pasti nominal modal yang digunakan untuk proses produksi, harga yang
layak dari produk yang dihasilkan, mengendalikan pengggunaan dana sehingga efisiensi
produksi tercapai, dan membantu perhitungan laba yang akan dihasilkan.

2.3.1 Konsep Biaya

Terdapat lima konsep biaya produksi yang harus kalian ketahui, kelima konsep biaya
produksi tersebut sebagai berikut.

1. Biaya Tetap (fixed cost/FC)


Biaya Tetap adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah barang yang
dihasilkan. Artinya, biaya yang dikeluarkan tidak berubah berapapun jumlah barang yang
dihasilkan produsen. Contohnya biaya gaji, bunga utang bank, sewa tempat dan sebagainya.

Biaya tetap dapat dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut:

a. Biaya tetap total (Total Fixed Cost/TFC)


Biaya tetap total adalah seluruh biaya yang tetap harus dikeluarkan dalam
jumlah yang sama selama memproduksi jumlah barang tertentu.
b. Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost/AFC)

Biaya tetap rata-rata adalah biaya tetap yang harus dikeluarkan per unit barang.
AFC= TFC / Q
Dimana:
TFC: Biaya tetap total
Q:Jumlah Pengeluaran Barang

2. Biaya Variabel ( Variabel Cost/VC)

Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung kepada jumlah barang yang
dihasilkan. Artinya, semakin banyak barang yang diproduksi, semakin banyak biaya variabel.
Biaya variabel dapat dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut.

a. Biaya variabel total (total variabel cost/TVC)


Biaya variabel total adalah seluruh biaya variabel yang harus dikeluarkan selama
memproduksi barang dalam jumlah tertentu.

b. Biaya variabel rata-rata (average variabel cost/AVC)


Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel yang harus dikeluarkan per unit barang
yang diproduksi.

AVC =TVC / Q
Dimana:
TVC: Biaya Variabel total
Q : Jumlah Pengeluaran Barang

3. Biaya Total ( Total Cost/TC)

Biaya total adalah jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu
barang atau jasa yang dilakukan produsen. Biaya total dari biaya tetap total (TFC) dan biaya
variabel total (TVC). Jika diformulasikan dalam persamaan sebagai berikut.

TC = TFC + TVC
4. Biaya Rata-Rata (average cost/AC)

Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan untuk setiap satu unit barang yang
diproduksi oleh produsen. Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan, maka biaya rata-
rata (AC) akan semakin menurun sampai mencapai titik terendah. Namun, jika jumlah
produksi ditingkatkan lagi, AC bergerak naik kembali.
AC = TC / Q

5. Biaya Marginal (marginal cost/MC)

Biaya marginal adalah perubahan biaya total (ATC) jika produksi ditambah/dikurangi
satu unit. Dengan kata lain, MC adalah tambahan atau pengurangan biaya jika produsen
menambah/mengurangi satu unit produksi. MC mula-mula menurun, tetapi selanjutnya
meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah barang yang dihasilkan.
MC = (TC2-TC1) / (Q2-Q1)

3. Mini Case “General motors memutuskan bahwa lebih kecil lebih


baik”

General Motors (GM), perusahaan dan pembuat mobil terbesar didunia, menghadapi
dekade yang bergejolak pada tahun 1990-an. Dimulai dengan dialaminya kerugian sebesar $2
milliar di tahun 1990 dan $4,5 milliar di tahun 1991 sebagai akibat dari tenaga kerja dan
manajemen yan membengkak. Penggunaan kapasitas rendah, terlalu banyak divisi dan model,
serta pemasok yang berbiaya tinggi. Sebagai perusahaan yang pernah dipuji sebagai lambang
perusahaan suksespada tahun 1946, hal ini sungguh merupakan penurunan yang dramatis!
Data mengindikasikan GM terlalu besar dan menghadapi skala hasil meningkat
(kenyataannya, chrysler merger dengan daimer, dari jerman, pembuatan marcedes-benz pada
tahun 1998). Ford dengan penjualan per karawan tertinggi, kelihatnnya hampir berada pada
ukuran tepat. Sehingga jelas bahwa GM memerlukan restrukturisasi besar-dan inilah yang
dilakukan g sepanjangtahun 1990-an.

Sebagian dari rencana reorganisasiya dibulan desember 1991, GM menutup 21 pabrik


dan memberhentikan 74.000 tenaga kerja (50.000 karyawan pabrik dan 24.00 pekerja
kantoran) dari tahun 1992 sampai 1994. Penutupan pabrik mengurangi kelebihan kapasitas
GM dari 2 juta mobil dan truk pertahun sampai kapasitas GM tinggal 5 hingga 5,5 juta di
amerika utara dan 33 persen dari pangsa pasar mobil AS. Turun dari 46 persen di tahun 1978
dan 35 persen pada tahun 1991. Dengan hanya menutup pabrik dan mengurangi ukuran GM ,
bagaimanapun juga tidak cukup, dengan GM bergerak lebih jauh dengan merestrukturisasi
lebih lanjut selama pertengahan tahun 1990-an. Meskipun hal ini meningkatkan efisiensi ,
para pesaing GM tidak tinggal diam, dengan produktivitas GM tetap tertinggal dibanding
dengan pesaing domestiknya. Sebagai contoh Chrysler,32 hari, dan ford membutuhkan 30
hari, dengan pangsa pasar mobil GM di amerika utara turun menjadi 28 persen.

Untuk menutup kesenjangan produksi ini, GM melakukan konsolidasi operasi di


amerika utara dan operasi internasional; mengurangi jumlah model-model dalam
produksinya, memotong waktu rata-rata pembuatan suku cadang ; melakukan sentralisasi
penjualan, pelayanan dan sistem pemasaran; . Pada saat GM meningkat, ford mengalami
kemunduran yang diakibatkan dengan adanya kontroversi peluncuran ford explorer yang
dilengkapi dengan ban firestone dan boardroom tensions( yang berakibat pada pemecatan
Chief excecutive-nya dimusim gugur 2001). Dengan demikian, pesaing lebih meningkatkan
efisiensinya daripiada ford. Tahun 2002, GM telah melebihi ford dalam hal produktivitas
peralatan, tingkat kualitas, dan profitabilitasnya.

Penjualan total, tenaga kerja, dan penjualan per Tenaga Kerja di GM, Ford, dan
Chrysler pada tahun 1991

penjualan Tenaga kerja Penjualan per TK


(dalam miliar dolar) (dalam ribuan orang) (dalam ribuan dolar)
GM 123,1 756 162.7
Ford 88,3 333 265,4
Chrysler 29,4 123 238,8

Jika dilihat dari tabel diatas. GM sangat tidak optimal dalam produksinya. Dan
kelebihan tenaga kerja adalah penyebab utama dari masalah tersebut. Jika diasumsikan ford
telah ideal dalam penjualan pertenaga kerjana, maka GM akan angka ideal untuk GM adalah
464,293 per tenaga kerja.
4. Kesimpulan
 Masalah Utama adalah skala ekonomi, dimana biaya yang dikeluarkan oleh GM
itu sendiri besar yang membuat berkurangnya keuntungan yang didapat.
Membengkaknya manajemen dan pekerja pabrik yang membuat biaya variabel
dari GM itu besar. Terlalu banyaknya model dan produk dan divisi perusahaan
serta Pemasok bahan dengan harga yang tinggitersebutlah yang Menyebabkan
General motors telah mengalami kerugian $2 miliar dolar pada 1990 dan $4,5
miiar pada 1991.
 Cara yang dilalui General motors dalam menghadapi masalah diatas adalah
dengan cara memberhentikan 74.000 orang karyawannya yaitu 50.000 pekerja
pabrik dan 24.000 karyawan kantor ini dilakukan selama 1992-1994.
 Dengan tingginya harga pemasok barang, maka General motors mengambil cara
dengan mensubkontrakkan tugas perakitan.
 Cara yang dilakukan GM untuk meminimalkan biaya adalah dengan cara
memotong waktu perakitan, yaitu dari 34 hari perakitan dipercepat hingga 30
hari/unit
 Menutup 21 pabrik yang dianggap tidak efisien.
 Mengurangi model-model dari hasil produksinya untuk mengurangi biayanya.

Anda mungkin juga menyukai