Teori Produksi Dan Estimasi
Teori Produksi Dan Estimasi
Selain dua belas merek di atas, General Motors juga memiliki 20% saham
di IMM dan 77% saham di GM Daewoo. Perusahaan ini juga memiliki sejumlah usaha
patungan (bahasa Inggris: joint venture(s)), termasuk Shanghai GM, SAIC-GM-
Wuling dan FAW-GM di Tiongkok, GM-AvtoVAZ di Rusia, Ghandhara Industries di
Pakistan, GM Uzbekistan, General Motors India, General Motors Mesir, dan Isuzu Truck
Afrika Selatan. General Motors mempekerjakan 212.000 karyawan dan melakukan usaha di
lebih dari 140 negara. General Motors terbagi dalam lima segmen bisnis, yaitu GM Amerika
Utara (GMNA), Kelompok Opel, GM Operasi Internasional (GMIO), GM Amerika
Selatan (GMSA), dan GM Financial.
General Motors beroperasi di kebanyakan negara di luar A.S. melalui anak perusahaan-anak
perusahaan yang dikuasai sepenuhnya, kecuali di Tiongkok melalui 10 usaha patungan. Anak
perusahaan GM OnStar menyediakan jasa keselamatan, keamanan, dan informasi kendaraan.
Pada Maret 2016, General Motors membeli Cruise Automation, suatu perusahaan
rintisan kendaraan otomatis dari San Francisco, untuk mengembangkan mobil yang dapat
mengemudikan sendiri.
2. Tinjauan literatur
2.1 Teori dan Fungsi Produksi
Produksi sering diartikan sebagai penciptaan guna, yaitu kemampuanbarang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan manusia.Produksi dalam hal inimencakup pengertian yang luas
yaitu meliputi semua aktifitas baik penciptaanbarang maupun jasa-jasa. Proses penciptaan ini
pada umumnya membutuhkanberbagai jenis faktor produksi yang dikombinasikan dalam
jumlah dan kualitastertentu. Istilah faktor produksi sering pula disebut “korbanan produksi”,
karenafaktor produksi tersebut dikorbankan untuk menghasilkan barang-barang
produksi(Soekartawi, 1990).
1. Fungsi produksi dapat menjelaskan hubungan antara faktor produksi dengan produksi itu
sendiri secara langsung dan hubungan tersebut dapatlebih mudah dimengerti.
2. Fungsi produksi mampu mengetahui hubungan antara variabel yangdijelaskan (Q), dengan
variabel yang menjelaskan (X) serta sekaligusmampu mengetahui hubungan antar variabel
penjelasnya (antara Xdengan X yang lain).Secara matematis sederhana, fungsi produksi dapat
ditulis sebagai berikut :
Output = ƒ (input)…………...……………………………………..(2.1)
Q = f (X1, X2, X3, ..., Xi),
dimana:
Q = output
Xi = input yang digunakan dalam proses produksi; i = 1,2,3,..., n.
Input yang digunakan dalam proses produksi antara lain adalah modal, tenagakerja, dummy,
dan lain-lain. Dalam ilmu ekonomi, output dinotasikan dengan Q sedangkan input (faktor
produksi) yang digunakan biasanya (untukpenyederhanaan) terdiri dari input kapital (K) dan
tenaga kerja (L).
Dengan demikian : Q = ƒ (K, L).........................................................................(2.2)
gambar 3.1
Skala ekonomi merupakan fenomena turunnya biaya produksi per unit dari suatu
perusahaan yang terjadi bersamaan dengan meningkatnya jumlah produksi (output). Skala
ekonomi (economies of scale) menunjuk kepada keuntungan biaya rendah yang didapat dari
ekspansi aktivitas operasional dalam sebuah perusahaan dan merupakan salah satu cara untuk
meraih keunggulan biaya rendah (low cost advantage) demi menciptakan keunggulan
bersaing. Economies of scale bisa diperoleh dari proses pengembangan dan efisiensi kerja di
dalam aktivitas operasional di semua departemen yang ada pada perusahaan. Selain itu,
perusahaan dengan beragam ukuran dimana dapat menikmati keuntungan economies of scale
selama skala produksi ditingkatkan. Keuntungan biaya yang didapat dengan menggunakan
economies of scale berasal dari penurunan average total cost per unit produk atau layanan
melalui peningkatan hasil produksi dalam sebuah periode tertentu.
Biaya produksi juga dapat didefinisikan sebagai semua pengorbanan yang diperlukan
untuk mendukung proses produksi barang atau jasa tertentu yang dinyatakan dengan uang.
Pengorbanan yang dimaksud adalah pemakaian faktor-faktor produksi atau smnber-sumber
ekonomi seperti bahan baku yang digunakan, waktu dan tenaga yang terpakai, teknologi yang
digunakan, upah tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi, dan sebagainya.
Pengorbanan yang digunakan untuk mendukung proses produksi harus dikuantitatifkan dan
diukur dengan uang, hal tersebut dilakukan untuk mempermudah perhitungan sehingga
diketahui dengan pasti nominal modal yang digunakan untuk proses produksi, harga yang
layak dari produk yang dihasilkan, mengendalikan pengggunaan dana sehingga efisiensi
produksi tercapai, dan membantu perhitungan laba yang akan dihasilkan.
Terdapat lima konsep biaya produksi yang harus kalian ketahui, kelima konsep biaya
produksi tersebut sebagai berikut.
Biaya tetap rata-rata adalah biaya tetap yang harus dikeluarkan per unit barang.
AFC= TFC / Q
Dimana:
TFC: Biaya tetap total
Q:Jumlah Pengeluaran Barang
Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung kepada jumlah barang yang
dihasilkan. Artinya, semakin banyak barang yang diproduksi, semakin banyak biaya variabel.
Biaya variabel dapat dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut.
AVC =TVC / Q
Dimana:
TVC: Biaya Variabel total
Q : Jumlah Pengeluaran Barang
Biaya total adalah jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu
barang atau jasa yang dilakukan produsen. Biaya total dari biaya tetap total (TFC) dan biaya
variabel total (TVC). Jika diformulasikan dalam persamaan sebagai berikut.
TC = TFC + TVC
4. Biaya Rata-Rata (average cost/AC)
Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan untuk setiap satu unit barang yang
diproduksi oleh produsen. Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan, maka biaya rata-
rata (AC) akan semakin menurun sampai mencapai titik terendah. Namun, jika jumlah
produksi ditingkatkan lagi, AC bergerak naik kembali.
AC = TC / Q
Biaya marginal adalah perubahan biaya total (ATC) jika produksi ditambah/dikurangi
satu unit. Dengan kata lain, MC adalah tambahan atau pengurangan biaya jika produsen
menambah/mengurangi satu unit produksi. MC mula-mula menurun, tetapi selanjutnya
meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah barang yang dihasilkan.
MC = (TC2-TC1) / (Q2-Q1)
General Motors (GM), perusahaan dan pembuat mobil terbesar didunia, menghadapi
dekade yang bergejolak pada tahun 1990-an. Dimulai dengan dialaminya kerugian sebesar $2
milliar di tahun 1990 dan $4,5 milliar di tahun 1991 sebagai akibat dari tenaga kerja dan
manajemen yan membengkak. Penggunaan kapasitas rendah, terlalu banyak divisi dan model,
serta pemasok yang berbiaya tinggi. Sebagai perusahaan yang pernah dipuji sebagai lambang
perusahaan suksespada tahun 1946, hal ini sungguh merupakan penurunan yang dramatis!
Data mengindikasikan GM terlalu besar dan menghadapi skala hasil meningkat
(kenyataannya, chrysler merger dengan daimer, dari jerman, pembuatan marcedes-benz pada
tahun 1998). Ford dengan penjualan per karawan tertinggi, kelihatnnya hampir berada pada
ukuran tepat. Sehingga jelas bahwa GM memerlukan restrukturisasi besar-dan inilah yang
dilakukan g sepanjangtahun 1990-an.
Penjualan total, tenaga kerja, dan penjualan per Tenaga Kerja di GM, Ford, dan
Chrysler pada tahun 1991
Jika dilihat dari tabel diatas. GM sangat tidak optimal dalam produksinya. Dan
kelebihan tenaga kerja adalah penyebab utama dari masalah tersebut. Jika diasumsikan ford
telah ideal dalam penjualan pertenaga kerjana, maka GM akan angka ideal untuk GM adalah
464,293 per tenaga kerja.
4. Kesimpulan
Masalah Utama adalah skala ekonomi, dimana biaya yang dikeluarkan oleh GM
itu sendiri besar yang membuat berkurangnya keuntungan yang didapat.
Membengkaknya manajemen dan pekerja pabrik yang membuat biaya variabel
dari GM itu besar. Terlalu banyaknya model dan produk dan divisi perusahaan
serta Pemasok bahan dengan harga yang tinggitersebutlah yang Menyebabkan
General motors telah mengalami kerugian $2 miliar dolar pada 1990 dan $4,5
miiar pada 1991.
Cara yang dilalui General motors dalam menghadapi masalah diatas adalah
dengan cara memberhentikan 74.000 orang karyawannya yaitu 50.000 pekerja
pabrik dan 24.000 karyawan kantor ini dilakukan selama 1992-1994.
Dengan tingginya harga pemasok barang, maka General motors mengambil cara
dengan mensubkontrakkan tugas perakitan.
Cara yang dilakukan GM untuk meminimalkan biaya adalah dengan cara
memotong waktu perakitan, yaitu dari 34 hari perakitan dipercepat hingga 30
hari/unit
Menutup 21 pabrik yang dianggap tidak efisien.
Mengurangi model-model dari hasil produksinya untuk mengurangi biayanya.