PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
RAHMAHANI AISYAH
NIM. 108 115 035
i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ATAU
KEASLIAN PENELITIAN
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh :
RAHMAHANI AISYAH
NIM. 108 115 035
Mengetahui
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
iii
HALAMAN PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
Penguji Anggota II : ( )
Ditetapkan di :
Tanggal :
Mengesahkan,
Ketua STIKES Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap
iv
KATA PENGANTAR/UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Islamiyyah Cilacap. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini,
sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya
Islamiyyah Cilacap
4. Rusana, M.Kep., Ns. Sp.Kep.An., selaku dosen pembimbing utama yang telah
waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi
ini
v
7. Bapak, Ibu, Mas, Mba, dan Adik yang selalu memberikan dukungan dan
memberikan doa dan dorongan moril maupun materil bagi penulis untuk terus
maju
dan motivasinya.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa
Penulis
vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Dibuat di : Cilacap
Pada tanggal : 10 April 2019
Yang menyatakan
(.............................)
vii
DAFTAR ISI
viii
BAB III. METODE PENELITIAN..................................................................... 52
A. Kerangka Konsep ............................................................................ 52
B. Hipotesis Penelitian .............................................................. 52
C. Variabel Penelitian .......................................................................... 53
D. Definisi Operasional, Variabel Penelitian, Skala Pengukuran ........ 54
E. Desain Penelitian ............................................................................. 56
F. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 56
G. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 59
H. Etika Penelitian ................................................................................ 59
I. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 61
J. Prosedur Pengumpulan Data ............................................................ 63
K. Analisa Data ..................................................................................... 68
ix
DAFTAR BAGAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia prasekolah merupakan usia anak antara 3-6 tahun, yang
penting karena merupakan pondasi bagi masa depan anak. Pertumbuhan anak
kognitif.
terampil dalam berbahasa dan sebagian besar anak senang berbicara terutama
kecerdasan kognitif orang dewasa telah ada pada usia 4 tahun (Susanto,
serangkaian tahap pemikiran dari masa bayi hingga masa dewasa (Ashari,
1
2
(2017) terdapat dua unsur yang memiliki peran penting dalam membentuk
yang berfungsi sebagai kekuatan yang membawa anak menjadi manusia yang
dalam lingkungan keluarga, diantaranya yaitu pola pengasuhan orang tua dan
kebiasaan penggunaan gadget. Pola asuh orang tua merupakan pola interaksi
antara anak dengan orang tua yang meliputi pemenuhan kebutuhan fisik
aman, kasih sayang dan lain-lain), serta sosialisasi norma-norma yang berlaku
2016).
Secara umum terdapat tiga pola asuh yang dimiliki orang tua yaitu:
bagi perkembangan anak. Namun banyak orang tua yang tidak menyadari
bahwa pola asuh yang diterapkan kepada anak setiap hari dapat berpengaruh
orang tua, budaya, dan lingkungan (Ashari, Utami & Susmini, 2017).
tentang hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan kognitif anak
usia 3-4 tahun menyatakan dari 30 responden, sebanyak 53,3% orang tua
menerapkan pola asuh demokratis dan hasil perkembangan anak yang orang
yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan kognitif
4
tentang hubungan pola asuh permisif orang tua dengan penggunaan gadget
pada anak menunjukkan sebanyak 71,2% orang tua siswa memiliki pola asuh
permisif dan sebanyak 65% siswa dengan penggunaan gadget tinggi. Hasil
penelitian ini menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh
pada era globalisasi saat ini. Perkembangan IPTEK sangat berpengaruh pada
pola kehidupan manusia baik dari segi pola pikir maupun perilaku. Bantuan
memakan waktu lama (Pebriana, 2017). Gadget dapat berupa komputer atau
laptop, tablet pc, video game dan juga telepon seluler atau smartphone
(Iswidharmanjaya, 2014).
Malaysia dan Indonesia tercatat 2.417 orang tua yang mempunyai gadget.
Hasil survey dari 98% responden anak-anak usia 3–8 tahun, 67% diantaranya
saudara atau keluarga, dan 14% lainnya menggunakan gadget milik pribadi
(Ain, 2016).
(APJII) penggunaan internet di Indonesia pada tahun 2016 sebesar 132,7 juta
jiwa dari total populasi yaitu 256,2 juta orang. Pada tahun 2017 penetrasi
jiwa, setara dengan 54,8% dari populasi yaitu 262 juta orang. Komposisi
Sumatera 19,09%, Kalimantan 7,97% serta Maluku dan Papua 2,49% (APJII,
2018).
penggunaan gadget yang termasuk kategori usia anak dan remaja di Indonesia
cukup tinggi (79,5%). Hasil studi menunjukkan bahwa 80% responden yang
hanya 13% dari anak dan remaja yang tidak menggunakan internet, sementara
Kementrian Kominfo pada tahun 2017, sebanyak 98% anak tahu tentang
2017).
akan meningkatkan angka kecanduan gadget. Anak yang telah tercandu dan
harus dipantau oleh orang tua agar memberikan manfaat dan berdampak
2 jam perhari dan 82,2% anak normal dan tidak memiliki GPPH. Hasil
penggunaan gadget dengan resiko GPPH pada anak usia prasekolah (p value
dampak positif, gadget juga memberikan dampak negatif yang cukup besar
dan kehilangan kemampuan untuk fokus dalam suatu hal. Hal ini berdampak
tua, pekerjaan orang tua, dan persepsi orang tua (Sari & Mitsalia 2016,
yang berusia 3-6 tahun. Hasil wawancara terhadap 7 orang tua siswa di TK
biasa bermain gadget, masih menggunakan gadget milik orang tua. Beberapa
orang tua mengatakan membolehkan anak bermain gadget hanya 1-2 jam
dalam sehari dan ada yang membolehkan anak bermain gadget hanya pada
untuk mengakses aplikasi game dan youtobe. Dari hasil observasi terhadap 7
baik.
Irsyad 01 Cilacap”.
8
B. Rumusan Masalah
gadget dan pola asuh orang tua dengan perkembangan kognitif anak
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Al Irsyad 01 Cilacap
Al Irsyad 01 Cilacap.
9
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
dalam pencegahannya.
2. Manfaat Praktıs
a. Bagi Peneliti
penelitian.
mengasuh anaknya.
E. Keaslian Penelitian
untuk anak. Sebagian besar pola asuh orang tua adalah pola asuh
2. Penelitian oleh Arnis (2018) dengan judul “Hubungan Pola Asuh Permisif
Orang Tua dengan Penggunaan Gadget pada Anak Usia Sekolah Dasar
ini menjelaskan lebih dari separuh yaitu 71,2% orang tua siswa memiliki
orang tua dengan penggunaan gadjed pada anak usia Sekolah Dasar kelas
usia pra sekolah di TK ABA III Gunungan, Bareng Lor. Metode penelitian
menggunakan tehnik uji chi square. Hasil penelitian terdapat 81,1% anak
menggunakan gadget kurang dari 2 jam perhari dan 82,2% anak normal
0,05).
perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Penulis akan
antara kebiasaan penggunaan gadget dan pola asuh orang tua dengan
variabel independent yaitu kebiasaan penggunaan gadget dan pola asuh orang
variabel independent pola asuh permisif orang tua dan variabel dependent
persamaan pada variabel independent yaitu pola asuh orang tua dan variabel
A. Tinjauan Pustaka
a. Pengertian
usia prasekolah merupakan usia anak antara 3-6 tahun, yang biasanya
anak usia prasekolah merupakan usia anak antara 3-6 tahun. Anak usia
arti penting dan berharga karena pada masa ini merupakan pondasi
Jadi anak usia prasekolah adalah usia anak antara 3-6 tahun, yang
merupakan golden age atau masa keemasan dimana pada usia ini
untuk membaca. Pada usia ini anak biasanya sudah mampu mengikuti
2013).
14
15
Utami 2005).
dari tingkat paling rendah ke tingkat yang paling tinggi dan kompleks
Galenia, 2014).
jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur sebagai
fungsi organ. Kedua peristiwa ini terjadi secara sinkron pada setiap
2008).
Pada masa ini otak anak berkembang sangat pesat, sehingga jaringan
emosional dan spiritual pada anak. Oleh karena itu, penting dalam
(Wong, et al 2008).
2) Perkembangan motorik
a) Motorik kasar
dengan satu kaki selama 1-5 detik, melompat dengan satu kaki,
b) Motorik halus
3) Perkembangan Psikososial
4) Perkembangan Psikoseksual
dari beberapa daerah erogennya, suka pada lain jenis. Anak laki-
5) Perkembangan Kognitif
besar walaupun isinya lebih sedikit. Pada masa ini sifat pikiran
20
pria dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah. Pikiran
6) Perkembangan Moral
berlaku pada suatu tindakan. Pada usia 2-4 tahun, anak berada
7) Perkembangan Bahasa
kata, mengerti beberapa kata sifat dan jenis kata lainnya, meniru
21
Anak usia 3-4 tahun membentuk kalimat yang terdiri dari tiga
sampai empat kata, yang hanya berisi kata penting. Anak usia 4-5
8) Perkembangan Spiritual
1) Aspek Fisik
2) Aspek Kognitif
Tabel 2.1
Perkembangan Kemampuan Motorik Anak
Kemampuan Kemampuan
Usia
Motorik Kasar Motorik Halus
Usia 3-4 tahun 1. Naik dan turun tangga 1. Menggunakan krayon
2. Meloncat dengan dua kaki 2. Menggunakan benda/alat
3. Melempar bola 3. Meniru bentuk (meniru
gerakan orang lain)
Usia 4-6 tahun 1. Melompat 1. Menggunakan pensil
2. Mengendarai sepeda anak 2. Menggambar
3. Menangkap bola 3. Memotong dengan gunting
4. Bermain olahraga 4. Menulis huruf cetak
3) Aspek Sosio-Emosional
4) Aspek Bahasa
dari 300 kata pada usia 2 tahun menjadi lebih dari 2.100 kata pada
Ciri fisik mudah dibedakan pada anak prasekolah dengan anak yang
tahapan ini anak memiliki satu atau dua sahabat, mereka ingin
jenis kelamin yang berbeda. (3) Ciri emosional anak prasekolah yaitu
marah sering ditunjukkan oleh anak pada masa ini, dan perasaan iri
2. Perkembangan Kognitif
a. Pengertian
merupakan proses internal yang terjadi di sistem saraf pusat pada saat
tahap yaitu: tahap sensori motorik (usia 0–2 tahun), tahap pra-
opersional (usia 2–7 tahun), tahap opersional konkrit (usia 7-11 tahun)
dan tahap opersional formal (usia lebih dari 11 tahun), yang masing-
anak.
2) Tahap Pra-operasional
benda mati, seperti: apabila anak terbentur benda mati, maka anak
3) Tahap Kongkret
1) Faktor Hereditas/Keturunan
2) Faktor Lingkungan
kertas putih yang bersih dan belum ada tulisan atau noda sedikitpun.
Teori ini dikenal luas dengan sebutan teori “Tabula rasa”. John
awal. Pola asuh orang tua yang diterapkan kepada anak akan
biasanya akan meniru apa yang diajarkan oleh orang tua, baik secara
oleh dua faktor utama, yaitu hereditas (bawaan) dan belajar. Bentuk
belajar antara lain: pengasuhan orang tua dan imitasi (peniruan) anak
3) Faktor Kematangan
Tiap organ baik fisik maupun psikis dikatakan matur/ matang jika
seseorang.
4) Faktor Pembentukan
lebih giat dan lebih baik lagi, mengarahkan perilaku pada suatu
6) Faktor Kebebasan
3. Gadget
a. Pengertian
game dan lainnya (Chusna, 2017). Gadget merupakan suatu benda atau
barang yang diciptakan khusus di era digital saat ini bertujuan untuk
kehidupan manusia baik dari segi pola pikir maupun perilaku. Dengan
untuk fokus dalam suatu hal. Hal ini berdampak pada menurunnya
1) Komunikasi
handphone.
2) Sosial
berbagi.
3) Pendidikan
tidak hanya dengan buku saja, namun dengan adanya gadget kita
dan mudah dibawa kemana saja. Saat ini laptop telah mengalami
memudahkan pemakainya.
2) Tablet PC
3) Video Game
game berubah, mulai dari efek suara hingga gambar yang tampak
beredar luas, sehingga tidak aneh lagi apabila anak usia prasekolah
tanda seperti tantrum saat diminta berhenti bermain gadget, tidak mau
bahwa anak usia 0-2 tahun lebih baik tidak terpapar oleh gadget,
kemudian anak usia 3-5 tahun diberikan batasan waktu dalam bermain
gadget sekitar 1 jam perhari, dan 2 jam perhari untuk anak usia 6-18
gadget pada anak usia 3-5 tahun disebut berlebihan jika melebihi batas
36
per hari dan durasi paling lama yaitu 5 jam per hari.
kriteria yaitu:
1) Durasi rendah 1-30 menit per hari dan frekuensi 1-3 hari per
minggu
2) Durasi sedang 31-60 menit per hari dan frekuensi 4-6 hari per
minggu
3) Durasi tinggi > 60 menit per hari dan frekuensi setiap hari
waktu untuk bermain gadget juga dapat memberi pengaruh buruk bagi
1) Dampak Positif
a) Menunjang pengetahuan
(Pratama, 2012).
c) Kreatif
2012).
a) Berkembangnya imajinasi
kenyataan.
b) Melatih kecerdasan
Dengan berbagai fitur yang ada dalam gadget anak akan terbiasa
proses belajar.
perlu dipaksa.
2) Dampak negatif
introvert.
memori anak dan sulit untuk dihapus dari pikiran dalam waktu
hal. Kegiatan menulis, berhitung dan belajar bagi anak tidak asik
akan bekerja lebih keras. Hal ini perlu diperhatikan, sebab jarak
terganggu.
e) Gangguan tidur
ini dibiarkan begitu saja tanpa diberi batasan waktu maka akan
f) Suka menyendiri
g) Perilaku kekerasan
h) Pudarnya kreatifitas
gadget. Hal ini disebabkan karena jika ada tugas, anak hanya
i) Terpapar radiasi
tergolong aman.
j) Ancaman cyberbullying
pada anak prasekolah, hal itu tergantung pada kesiapan orang tua dalam
mengawasi anaknya saat bermain gadget. Oleh karena itu, peran orang
secara bijak setiap fungsi dari konten yang ada pada gadget. Ketiga,
gadget, agar anak tidak lupa waktu karena terlalu asyik memainkan
takut terhadap Tuhan, sehingga jika tidak ada orang tua anak tahu
ini anak bisa membuat keputusan sendiri tanpa berfikir yang tidak baik
(Chusna, 2017).
1) Lingkungan
anak dan sudah menjadi hal biasa jika anak-anak memakai gadget
2) Budaya
(Arnis, 2018).
3) Sosial
4) Pribadi
anak seperti usia dan tahap siklus hidup, lingkungan ekonomi, gaya
hidup dan konsep diri. Kepribadian anak yang selalu ingin terlihat
45
a. Pengertian
Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dengan anak
agar anak hidup selaras dengan lingkungannya (Faisal, 2016). Pola asuh
orang tua merupakan sikap orang tua dalam berinteraksi dengan anak,
Pola asuh adalah cara terbaik yang dilakukan orang tua untuk mendidik
anak sebagai bentuk nyata dari rasa tanggung jawab kepada anak.
Sikap, perilaku dan kebiasaan orang tua selalu dilihat, dinilai dan ditiru
oleh anaknya, yang kemudian secara sadar atau pun tidak sadar akan
asuh orang tua merupakan bentuk interaksi antara orang tua dengan
Menurut Faisal (2016) secara umum terdapat tiga pola asuh yang
permisif/taissez-faire.
antara orang tua dan anak seperti memiliki dinding pembatas yang
memisahkan keduanya.
pola asuh ini tidak berharap yang berlebihan dan tidak melampaui
ini ditandai dengan adanya kebebasan tanpa batas pada anak untuk
tetap diperlukan arahan dari orang tua untuk mengenal mana yang
3) Nilai-nilai yang dianut orang tua, ada beberapa orang tua yang
2) Lingkungan
yang berasal dari kota besar akan lebih kawatir terhadap anaknya
50
3) Budaya
karena itu kebiasaan dan budaya yang ada dalam masyarakat turut
membentuk pola asuh orang tua terhadap anak. Dalam hal ini
didalamnya.
51
B. Kerangka Teori
ANAK USIA PRASEKOLAH
(3-6 TAHUN)
Jenis jenis pola asuh Durasi penggunaan Macam-macam gadget : Dampak penggunaan
orang tua : gadget : 1. Laptop/komputer gadget :
1. Otoriter 1. Tinggi 2. Tablet PC 1. Dampak negatıf
2. Demokratis 2. Sedang
3. Permisif
3. Video game 2. Dampak posıtıf
3. Rendah
4. Smartphone/telepon
seluler
Potter & Perry (2005), Wong, et al (2008), Dewi, Oktawiati, & Saputri (2015), Susanto
(2011), Noordiati (2018), Cholifah, Purwanti, Laili (2016), Nurmasari (2016), Hidayat (2013),
Tim galenia (2014), Chusna (2017), Handrianto (2013), Widyasari (2013), Faisal (2016),
Iswidharmanjaya (2014), Arnis (2018), Edward (2006), Indragiri (2017).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan
kognitif
1. Faktor hereditas
2. Faktor kematangan
3. Faktor pembentukan
4. Faktor minat dan bakat
5. Faktor kebebasan
Keterangan:
B. Hipotesis Penelitian
52
53
berikut :
Tidak ada hubungan antara kebiasaan penggunaan gadget dan pola asuh
Al Irsyad 01 Cilacap.
Ada hubungan antara kebiasaan penggunaan gadget dan pola asuh orang
Irsyad 01 Cilacap.
C. Variabel Penelitian
atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang memiliki variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peniliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.
1. Variabel Independent
2. Variabel Dependent
D. Definisi Operasional
tentang batasan variabel yang dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh
E. Desain Penelitian
atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach)
gadget dan pola asuh orang tua dengan perkembangan kognitif anak usia di
1. Populasi
adalah sumber data dalam penelitian tertentu yang memilki jumlah banyak
dan luas. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia prasekolah (3-6
2. Sampel
(responden) yang menjadi sumber data yang terpilih dari hasil pekerjaan
01 Cilacap.
a. Besar Sampel
slovin :
𝑁
n=
1 + 𝑁(𝑑 2 )
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
113
n=
1 + 113(0,12 )
113
n=
1 + 113 (0,01)
113
n=
1 + 1,13
c. Kriteria Sampel
1) Kriteria inklusi
f) Anak yang datang ditemani orang tua/ wali (ayah/ ibu/ paman/
2) Kriteria eksklusi
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Pelaksanaan
sidang penelitian pada bulan Februari 2019 sampai dengan Juni 2019.
H. Etika Penelitian
Kode etik penelitian merupakan suatu pedoman etika yang berlaku untuk
setiap kegiatan penelitian yang melibatkan pihak peneliti dengan pihak yang
dari bahaya dan ketidaknyamanan (the right to fredom from harm and
Dignity)
hak untuk menentukan nasib sendiri (the right to self determination) dan
hak untuk menyatakan secara terbuka (the right to full disclosure). Penulis
tuangkan dalam informed consent yang akan diisi oleh orang tua anak.
mendapatkan hak atau privasi (the right to privacy). Penulis dalam hal ini
kode.
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang berasal langsung dari sumber asli
primer dalam penelitian ini adalah data hasil wawancara dan pengisian
kuesioner pada orang tua dan anak usia prasekolah (usia 3-6 tahun) di TK
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak
berupa data dokumentasi atau data laporan yang tersedia (Saryono, 2008).
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data informasi dari bagian
3. Instrumen Penelitian
lembar tes perkembangan kognitif anak prasekolah usia 3-6 tahun, yang
berikut:
tua, umur orang tua, pekerjaan orang tua, pendidikan terakhir orang tua,
dengan pilihan jawaban “ya” dan “tidak” yang akan di gunakan pada
penelitian pada anak usia 4-5 tahun dan 5-6 tahun untuk seluruh aspek
Tabel 3.2
Kisi-kisi kuesioner B dan C
Pertanyaan Jumlah
No Kuesioner
Item
Favourable Unfavourable
Kebiasaan 1,2,3,4,6,7,11,12,13,
1. 5,8,9,10 15
Penggunaan Gadget 14,15
1,3,4,5,6,7,9,10,21,
2,8,11,12,13,14,15,16
2. Pola Asuh Orang Tua 22,23,25,26,27,28,29 30
,17,18,19,20,24
,30
1) Kuesioner B
2) Kuesioner C
menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Suatu
𝑁∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√(𝑁∑𝑋 2 −(∑𝑋)2 )(𝑁∑𝑌 2 −(∑𝑌)2 )
Keterangan:
N = Jumlah responden
(Soegoto, 2008).
sebagai berikut :
65
2) Jika r-hitung < r-tabel (uji 2 sisi dengan signifikansi 0,05) maka
suatu cara untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini menunjukan sejauh mana hasil
pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas (ajeg) bila dilakukan
1) Apabila nilai rAlpha positif dan rAlpha > rtabel maka butir atau variabel
tersebut reliabel
2) Apabila nilai rAlpha negatif dan rAlpha < rtabel ataupun rAlpha negatif >
sebagai berikut :
𝑘 𝑆𝑏2 − 𝛴𝑝𝑖𝑞𝑖
𝑟1 = ( )( )
𝑘−1 𝑠𝑡2
66
Keterangan :
qi = 1-pi
penggunaan gadget, pola asuh orang tua dan perkembangan kognitif anak
usia prasekolah akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu
1. Prosedur Administrasi
Sumber data diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data primer
subyek sebagai sumber informasi yang dicari (Suyanto, 2011). Data primer
tentang kebiasaan penggunaan gadget, pola asuh orang tua dan tes
dan tujuan dilakukan penelitian. Setelah responden/ orang tua wali anak
Data sekunder atau disebut juga data tangan kedua merupakan data
yang didapatkan melalui pihak lain secara tidak langsung yang diperoleh
K. Analisa Data
1. Pengolahan data
a. Editing
b. Scoring
scoring dengan cara jumlah item dikali dengan jumlah jawaban yang
a) 46-60 : Tinggi
b) 31-45 : Sedang
70
c) 15-30 : Rendah
a) 11-15 : Baik
b) 6-10 : Cukup
c) 0-5 : Kurang
c. Coding
mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau
sebagai berikut:
71
d. Cleaning
(Priyoko, 2016).
e. Tabulating
orang yang melakukan entry data karena akan berisiko terjadinya bias
(Notoatmodjo, 2010).
2. Analisa Data
a. Analisis Univariat
standar deviasi (SD), inter kuartil range (CI), serta minimal maksimal
kelamin orang tua, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua dianalisis
b. Analisis Bivariat
penggunaan gadget dan pola asuh orang tua dengan variabel dependent
variabel dependent.
74
Hal ini disebabkan karena data untuk pengujian Chi-Square adalah data
alternatifnya
Kolmogorov-Smirnov
DAFTAR PUSTAKA
Arnis, W.S. (2018). Hubungan Pola Asuh Permisif Orang Tua Dengan
Penggunaan Gadjed Pada Anak Usia Sekolah Dasar Kelas 1 Sd Di Sd N
04 Payakumbuh Tahun 2018. Program Studi S1 Keperawatan STIKES
Perintis Padang.
Ashari, C. D., Utami, N. W., & Susmini, S. (2017). Hubungan Pola Asuh Orang
Tua Dengan Perkembangan Kognitif Anak Usia 3-4 Tahun Di Paud
Kecamatan Magelang Selatan. Nursing News: Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Keperawatan, 2(3).
Aspek Aspek Perkembangan Anak http://elhanalearningkit.com/perkembangan-
anak diakses pada hari: Minggu, 24 Maret 2018.
Baderi, B., & Nurjanah, D. (2019). Penggunaan Gadget dengan Perkembangan
Interaksi Sosial Anak Usia Prasekolah Berbasis Teori Adaptasi Sister
Callista Roy di TK Dharma Wanita Sidoarjo. Jurnal Keperawatan, 15(1).
Carsel, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan dan Pendidikan. Yogyakarta:
Penebar Media Pustaka.
Chusna, P.A. (2017). Pengaruh Media Gadget Pada Perkembangan Karakter
Anak. Jurnal Dinamika Penelitian: Media Komunikasi Penelitian Sosial
Keagamaan, 17(2), 315-330.
Dahlan, M.,S. (2008). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif,
Bivariat, Multivariat Dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS
Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
Dempsey, P.,A. & Dempsey, A.,D. (2002). Riset Keperawatan Buku Ajar &
Latihan Edisi 4. Jakarta: EGC.
Dewi, R.C., Oktiawati, A., Saputri, L.D. (2015). Teori & Konsep Tumbuh
Kembang Bayi, Toodler, Anak dan Usia Remaja. Yogyakarta: Nuha
Medika.
76
Edwards, D. 2006. Ketika Anak Sulit Diatur: Panduan Bagi Para Orang Tua
Untuk Mengubah Masalah Perilaku Anak. Bandung: PT Mizan Pustaka.
Faisal, N. (2016). Pola Asuh Orang Tua dalam Mendidik Anak di Era
Digital. Jurnal An-Nisa, 9, 121-137.
Fitria, N. (2016). Pola Asuh Orang Tua Dalam Mendidik Anak Usia Prasekolah
Ditinjau Dari Aspek Budaya Lampung. Jurnal Fokus Konseling, 2(2).
Gunawan, A. D. (2016). Perancangan Interior―Bambini‖ Day Care Centre di
Surabaya. Intra, 4(2), 25-35.
Gunawan, M.A.A. (2017). Hubungan Durasi Penggunaan Gadget Terhadap
Perkembangan Sosial Anak Prasekolah Di Tk Pgri 33 Sumurboto,
Banyumanik. Universitas Diponegoro.
Habibi. Muazar. (2015). Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini, [e-book], diakses
pada tanggal 23 Februari 2019 melalui
https://books.google.co.id/books?id.
Hastono, S.P. (2007). Analisa Data Kesehatan. Depok: Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia.
Hidayat, A., A. (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak Edisi 1. Jakarta:
Salemba Medika.
https://googleweblight.com/i?u=https://kominfo.go.id/content/detail/12640
/siaran-pers-no-53hmkominfo022018-tentang-jumlah-pengguna-internet-
2017-meningkat-kominfo-terus-lakukan-percepatan-pembangunan-
broadband/0/siaran_pers&hl=id-ID diakses pada hari: Selasa, 5 maret
2019.
Kyle, Terri & Carman, Susan. 2014. Buku Ajar Keperawatan Pediatri Edisi 2.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Munawar, M., & Amsal Amri, M.P. (2018). Pengaruh Gadget Terhadap Interaksi
dan Perubahan Perilaku Anak Usia Dini di Gampong Rumpet kecamatan
Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, 3(3).
Muscari, M. (2005). Keperawatan Pediatrik. edk 3. Jakarta: EGC.
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.
Pratama, H.C. 2012. Cyber smarth parenting. Bandung : PT. Visi Anugerah
Indonesia.
Santrock, John W. 2012. Perkembangan Masa Hidup, edisi ketiga belas jilid I,
Terjamahan Widyasinta, Benedictine. Indonesia : Penerbit Erlangga dan
Power Mac Pro.
Sari, T. P., & Mitsalia, A. A. (2016). Pengaruh penggunaan gadget terhadap
personal sosial anak usia pra sekolah di TKIT Al Mukmin. Profesi
(Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian, 13(2).
Tim Galenia MCC. (2014). Home Baby Spa. Jakarta: Penerbit Plus+.
Wong et al. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Volume 1. Jakarta: EGC.
PENJELASAN PENELITIAN
NIM : 108115035
Judul : Hubungan Kebiasaan Penggunaan Gadget dan Pola Asuh Orang Tua
dengan Perkembangan Kognitif Anak Prasekolah di TK Al Irsyad 01
Cilacap
Untuk maksud tersebut saya akan mengumpulkan data dari ibu/bapak, dan
dengan kerendahan hati, memohon kepada Ibu/Bapak/Saudara/i untuk berkenan
menjadi responden dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner yang akan saya
bagikan. Kerahasiaan informasi akan dijaga dan digunakan untuk kepentingan
penelitian. Jika Ibu/Bapak/Saudara/i tidak bersedia menjadi responden, maka
tidak ada paksaan bagi Ibu/Bapak/Saudara/i namun jika bersedia, mohon
menandatangani surat pernyataan persetujuan menjadi responden.
Peneliti,
Rahmahani Aisyah
Lampiran 3
INFORMED CONSENT
Responden