Anda di halaman 1dari 4

Roda gigi adalah salah satu komponen mesin yang banyak digunakan dalam sistem transmisi daya.

Roda gigi meneruskan daya dari motor melalui mekanisme kontak antar gigi-gigi pada gear dengan
gigi-gigi pada pinion. Dengan mekanisme ini, diharapkan tidak terjadi slip selama proses transmisi
daya berlangsung. Walaupun demikian, kerusakan tetap dapat terjadi pada roda gigi yang telah
dipakai dalam jangka waktu tertentu

Kerusakan pada muka gigi dapat berupa:

1. Pitting

disebabkan oleh perlakuan panas yang buruk dari material seringkali halus,

Pemilihan minyak pelumas tidak masuk akal, karena viskositas minyak pelumas yang
digunakan terlalu rendah atau tidak valid, tidak ada lapisan oli di antara permukaan gigi, dan
permukaan gigi secara langsung dihubungi dengan korosi sumuran. Hal ini diperlukan untuk
mengganti oli pelumas yang masuk akal atau meningkatkan viskositas, yang dapat dengan
cepat memperbaiki korosi lubang pada permukaan gigi.
2. Scuffing

SCUFFING( lecet )
Scuffing adalah goresan pada permukaan gigi dikarenakan efek las ( welding effect ) dan
gesekan dari sisi gigi yang kontak. Bentuknya seperti goresan garis melengkung. Ini terjadi
ketika lapisan film oli sangat minim sehingga tidak mampu melapisi kekasaran permukaan dari
gigi kontak dan gesekan metal ke metal pun terjadi.
Scuffing muncul karena dua hal :
Pertama adalah, gagalnya pelumas melapisi permukaan gigi sehingga terjadi kontak metal ke
metal,
Kedua adalah, panas yang tinggi pada saat terjadi kontak gigi.

3. Cracking
Keretakan (Cracking) cenderung disebabkan karena proses perlakuan panas yang tidak benar
selama pembuatan. Proses permesinan dimensi kaki gigi yang kurang baik juga dapat
menyebabkan cracking. Sebagian besar keretakan karena proses perlakukan panas sangat halus
dan tidak kelihatan sampai roda-gigi (gear) digunakan beberapa waktu.

4. Corrosive Wear / keausan korosif

Keausan Korosif: proses kimiawi merusak permukaan gigi, seperti adanya zat asam, aditif

atau uap air dalam minyak pelumas. Saat oli rusak, bahan kimia yang ada di pelumas dapat

merusak permukaan. Itu cenderung menghasilkan seragam, pitting halus pada dua permukaan

5. Abrasive weAR
Keausan abrasif disebabkan karena adanya partikel logam dari roda gigi dan bantalan,

percikan las, kerak, karat, pasir, dan kotoran dalam pelumas roda gigi.

6. SPALLING

Spalling HAMPIR SAMA DENGAN PITTING, NAMUN kerusakan

pada roda gigi jenis ini lebih kecil dan dangkal disbanding pitting

disebabkan oleh tekanan kontak tinggi yang mungkin terkait dengan area

permukaan gigi .

tekanan internal yang berlebihan akibat perlakuan panas yang tidak tepat

juga dapat menyebabkan spalling.

Anda mungkin juga menyukai