RPP KD 1 Pengantar Pariwisata
RPP KD 1 Pengantar Pariwisata
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual dan
procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati karuniaTuhan Yang MahaEsa, melaluipemahaman seluk belukpariwisata
dan mampu menjaga, melestarikan keutuhan jiwa raga manusia sebagai tindakan
pengamalan menurut agama yang dianutnya.
2.1 Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam menemukan dan
memahami berbagai aspek terkait dengan pariwisata.
2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur , disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramahlingkungan, gotongroyong) dalam melakukan pengamatan kondisi
kepariwisataan sebagai bagian dari sikap ilmiah.
F- WKK- 24
2.3 Menunjukan perilaku cinta damai dan toleransi dalam membangun kerjasama sebagai
wujud tanggungjawab dalam implementasi sikap kerja untuk melestarikan pariwisata.
3.1 Mendeskripsikan pengertian, istilah dan sejarah pariwisata.
4.1 Membandingkan sejarah wisata di berbagai wilayah terkait dengan pengembangan
pariwisatanya.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam pembelajaran asal serat
tekstil ini siswa diharapkan terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bertanggung
jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik
serta dapat:
1. Mengemukakan tentang informasi pengertian, istilah dan sejarah pariwisata.
2. Membandingkan sejarah wisata di berbagai wilayah terkait dengan pengembangan
pariwisatanya
E. MATERI PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Pengertian-Pengertian
Pariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju
tempat lain diluar tempat tinggalnya.
Dorongan kepergian: kepentingan politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, agama,
kesehatan, maupun hal lain seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman
ataupun untuk belajar.
melalui Biro Perjalanan Wisata mereka akan mendapatkan harga yang lebih murah serta
lebih praktis dan cepat daripada melakukan pemesanan sendiri secara langsung terhadap
komponen tour yang diinginkan.
Wisatawan (TOURIST)
Seseorang atau kelompok orang yang melakukan suatu perjalanan wisata, jika lama
tinggalnya sekurang-kurangnya 24 jam di daerah atau negara yang dikunjungi.
Pesiar (leasure), untuk keperluan rekreasi, liburan, kesehatan, studi, keagamaan dan
olah raga.
Hubungan Dagang, sanak saudara, handai taulan, konferensi, misi, dan sebagainya.
Kurang dari 24 jam disebut pelancong (excursionist). IUOTO (The International Union
of Official Travel Organization) menggunakan batasan mengenai wisatawan secara
umum:
Pengunjung (visitor), yaitu setiap orang yang datang ke suatu negara atau tempat
tinggal lain dan biasanya dengan maksud apapun kecuali untuk melakukan pekerjaan
yang menerima upah.
Pertemuan 2
Pariwisata = Perjalanan Wisata
Sejarah Perjalanan Manusia Tolak dimulainya perjalanan untuk tujuan perdagangan:
bangsa Sumeria di Babylonia (4000 SM).
Traveller pertama: Marcopolo telah menjelajahi jalan raya dari benua Eropa ke
Tiongkok dan kembali ke Venesia (1254-1374)
Abad 14, 14 Juni 1324, Ibnu Batuta. Perjalanan dari Afrika Utara menuju Mekkah dan
Madinah. The First Traveller of Islam. Berjalan kaki 79.000 mil (7 tahun).
Kegiatan Kepariwisataan masa penjajahan Belanda dimuali secara resmi sejak tahun
1910-1912 setelah keluarnya keputusan Gurbenur Jendral atas pembentukan Vereeneging
Toeristen Verkeer ( VTV ) yang merupakan suatu biro wisata pada masa itu. Saat itu
kantuntor tersebut juga digunakan sebagai maskapai swasta belanda KNILM
(Koninklijke Nederlandsch Indische Luchtfahrt Maatschapijj) yang memegang monopoli
kawasan Hindia Belanda saat itu.
Meningkatnya perdangan antar benua eropa , Asia dan Indonesia pada khususnya,
meningkatnya lalu lintas manusia yang meakukan perjalanan untuk berbagai kepentingan
masing-masing. Untuk memberikan pelayanan kepada mereka yang melakukan
perjalanan ini, maka didirikannya pertama kali suatu cabang Travel Agent di Jalan
Majapahit No,2 Jakarta pada tahun 1926 yang bernama Lissone Lindemend(LISIND)
yang berpusat di Belanda. Sekarang tempat tersebut digunakan oleh PT.NITOUR.
Tahun 1928 Lislind berganti menjadi NITOUR(Nederlandche Indische Touristen
Bureau) yang merupakan dari KNILM. Saat ini, kegiatan pariwisata lebih banyak
disominasi kaum kulit putih saja, sedangkan untuk bangsa pribumi bisa dikatakan tidak
ada. Perusahaan perjalanan wisata saat itu tidak berkembang karena NITOUR dan
KNILM memegang monopoli.
Pertumbuhan Hotel di Indonesia sesungguhnya mulai dikenal sejak abad ke-19, meskipun
terbatas pada beberapa hotel seperti Batavia;Hotel Des Indes;Hotel der nederland, Hotel
Royal, dan Hotel Rijswijk. Di Surabaya berdiri pula Hotel Sarkies, Hotel Oranye, di
Semarang didirikan Hotel Du Pavillion kemudian di medan berdiri Hotek de Boer, da
Hotel Astoria, di Makassar Hotel Grand dan Hotel Staat. Fungsi Hotel Pada masa-masa
itu banyak digunakan untuk penumpang kapal laut dari Eropa menngingat belum adanya
kendaraan bermotor untuk membawa tamu-tamu tersebut dari pelabuhan ke hotek dan
sebaliknya, maka yang digunakan kereta kuda serupa cikar.
Memasuki abad ke-20, barulah perkembangan akomodasi hotel ke kota lainnya. Seperti
Grand Hotel Yogyakarta, Hotel salak di Bogor dan lain-lain.
Sektor pariwisata mulai berkembang dengan geliatnya. Hal ini ditandai dengan Surat
Keputusan Wakil Presiden (Dr. Mohamad Hatta)csebagai Ketua Panitia Pemikir siasat
Ekonomi di Yogyakarta untuk mendirikan suatu badan yang mengelola hotel-hotel yang
sebelumnya dikuasai pemerintah pendudukan, badan tersebut bernama HONET(Hotel
National & Tourism ) dan diketahui oleh R Tjipto Ruslan. Badan tersebut segera
mengambil alih hotel-hotel di daerah Yigyakarta, Surakarta, Madiun, cirebon,
Pekalongan, Sukabumi, Malang, Sarangan, dan semua itu diberi nama Hotel Merdeka.
Tahun 1949 terjadinya KMB(Konferensi Meja Bundar) mengakibatkan HONET
dibubarkan. Karena isi salah satu perjanjian KMB adalah bahwa seluruh harta kekayaan
milik Belanda harus dikembalikan ke pemiliknya. Sehingga selanjutnya berdiri badan
hukum yang dinamakan NV HONET yang merupakan badan satu-satunya yang
beraktivitas di bidang perhotelan dan pariwisata,
Tahun 1952 dengan keputusan Presiden RI, dibentuk panitia Inter Departemental Urusan
Turisme yang diketuai oleh Nazir St, Pamuncak dengan sekretaris RAM
Sastrodanukusumo. Salah satu tugas panitia tersebut adalah menjaga kemungkinan
terbukanya kembali indonesia sebagai DTW(Daerah Tujuan Wisata).
Tahun 1953 , beberapa tokoh perhotelan mendirikan Serikat Gabungan Hotel dan
Tourisme Indonesia (SERGAHTI) diketuai oleh A Tambayong. Keanggotaan
SERGAHTI pada saat itu mencangkup seluruh hotel di Indonesia.
Tahun 1955, selan SERGAHTI, beberapa pejabat negara yang jabatannya ada kaitannya
dengan dunia pariwisata serta beberapa anggota elite masyarakat yang peduli terhasap
potensi pariwisata Indonesia mendirikan Yayasan Tourisme Indonesia atau YTI yang
nantinya disebut DEPARI(Dewan Pariwisata Indonesia) yang menjadi cikal bakal
Departemen Pariwisata dan Budaya Indonesia.
F. MODEL/METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan / strategi / metoda pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Strategi : Discovery / Inquiri
3. Metoda : Ceramah, tanya jawab
4. Model : Model pembelajaran berbasis masalah ( Problem Based Learning )
Video/gambar gambar
Referensi terkait
Pertemuan 2
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
1. Guru member salam dan mengajak siswa berdoa bersama-sama.
2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.
3. Guru memberikan gambaran perkembangan sejarah pariwisata
4. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berfikir kritis, siswa
diajak mengapresiasi sejarah dan perkembangan pariwisata Indonesia.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran
sejarah dan perkembangan pariwisara
Kegiatan Inti (70 menit)
1. Guru memberikan materi sejarah dan perkembangan pariwisata
F- WKK- 24
2. Lembar Pengamatan
F- WKK- 24
Mengetahui Pendidik
Kepala Sekolah