Anda di halaman 1dari 5

Dalam ilmu sejarah dikenal istilah ruang lingkup sejarah.

Ruang lingkup
sejarah merupakan cara pandang peristiwa masa lalu yang dilihat
berdasarkan 4 aspek, yakni:
Konsep dalam mempelajari sejarah ada bermacam-macam dan salah satunya adalah SEJARAH SEBAGAI
PERISTIWA atau realitas, dikenal juga dengan istilah History as Event dan I’histoir Realite.

Sejarah sebagai PERISTIWA maksudnya adalah bahwa sejarah dipandang sebagai kejadian atau peristiwa
yang faktual atau benar-benar nyata terjadi dan berlangsung di masa yang lampau.

Objektif: Sifat objektif artinya sejarah harus benar-benar berdasarkan apa yang terjadi pada masa lalu.
Tidak ada penambahan maupun pengurangan sedikitpun dari peristiwa-peristiwa masa lalu tersebut.

Unik: Sifat unik artinya sejarah hanya terjadi sekali dan tidak berulang. Suatu kejadian masa lalu terjadi
berulang-ulang bukanlah peristiwa sejarah karena tidak memiliki keunikan sehingga tidak dianggap
penting. Misalnya, kegiatan makan tiga kali sehari bukanlah peristiwa sejarah karena kegiatan tersebut
tidak memiliki nilai keunikan.

Penting: Sifat penting artinya sejarah merupakan peristiwa-peristiwa penting yang memiliki dampak
besar bagi manusia. Suatu peristiwa sejarah akan menjadi awal mula tejadinya kumpulan peristiwa
lainnya yang diakibatkan oleh peristiwa sejarah tersebut. Misalnya, peristiwa merdekanya Indonesia
merupakan peristiwa bersejarah karena memiliki dampak yang sangat besar terhadap politik di
nusantara. Tanpa adanya peristiwa tersebut, Indonesia masih akan dikuasai/dijajah oleh negara Jepang.

Sejarah adalah peristiwa yg terjadi pada masa lampau sejarah sebagai peristiwa merupakan sejarah
sebagaimana terjadinya (historie realite). Tidak semua peristiwa di masalalu dianggap sebagai sejarah.
Sutu peristiwa dianggap sebagai peristiwa jika peristiwa itu dapat dikaitkan dengan peristiwa yg lain
sebagai bagian dari proses atau dinamika dalam suatu konteks historis. Antara peristiwa-peristiwa itu
terdapat hubungan sebab akibat

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/3173254#readmore

Meski demikian, tidak semua peristiwa yang terjadi di masa lampau bisa dikategorikan sejarah sebab
tidak semua peristiwa tersebut memiliki relasi atau hubungan dengan kehidupan umat manusia serta
perkembangan sosialnya.

CONTOH
Peristiwa yang bisa dikategorikan sebagai sebuah peristiwa sejarah misalnya:

Ledakan bom atom di Hiroshima Jepang.

Serangan Belanda terhadap Jogjakarta pada Agresi Militer II.

Penculikan Soekarno dan Hatta menjelang proklamasi.

Dan lain sebagainya.

Semua peristiwa tersebut di atas benar-benar nyata terjadi dan memiliki dampak yang besar terhadap
kehidupan umat manusia

1. SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA (History as Event)

Sejarah sebagai peristiwa merupakan suatu fakta yang asalnya adalah dari peristiwa-peristiwa masa
lampau yang benar-benar terjadi. Sejarah sebagai peristiwa memiliki 3 sifat, yaitu:

Objektif: Sifat objektif artinya sejarah harus benar-benar berdasarkan apa yang terjadi pada masa lalu.
Tidak ada penambahan maupun pengurangan sedikitpun dari peristiwa-peristiwa masa lalu tersebut.

Unik: Sifat unik artinya sejarah hanya terjadi sekali dan tidak berulang. Suatu kejadian masa lalu terjadi
berulang-ulang bukanlah peristiwa sejarah karena tidak memiliki keunikan sehingga tidak dianggap
penting. Misalnya, kegiatan makan tiga kali sehari bukanlah peristiwa sejarah karena kegiatan tersebut
tidak memiliki nilai keunikan.

Penting: Sifat penting artinya sejarah merupakan peristiwa-peristiwa penting yang memiliki dampak
besar bagi manusia. Suatu peristiwa sejarah akan menjadi awal mula tejadinya kumpulan peristiwa
lainnya yang diakibatkan oleh peristiwa sejarah tersebut. Misalnya, peristiwa merdekanya Indonesia
merupakan peristiwa bersejarah karena memiliki dampak yang sangat besar terhadap politik di
nusantara. Tanpa adanya peristiwa tersebut, Indonesia masih akan dikuasai/dijajah oleh negara Jepang.

2. SEJARAH SEBAGAI KISAH (History as Narrative)

Sejarah sebagai kisah diartikan sebagai peristiwa-peristiwa masa lalu yang direkonstruksi dan
diceritakan kepada masyarakat. Sejarah sebagai kisah memiliki sifat subjektif, yang berarti bahwa suatu
peristiwa sejarah yang diceritakan oleh seseorang dapat memiliki sudut pandang yang berbeda dengan
sudut pandang cerita peristiwa sejarah oleh orang lain.
Misalnya, sejarawan asal Jepang menganggap peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai
peristiwa titik awal jatuhnya pemerintahan Jepang di Indonesia. Sementara itu, sejarawan asal Indonesia
menganggap peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai peristiwa berdirinya negara baru
yang berlandaskan pada ideologi pribumi dan dicita-citakan oleh masyarakat Indonesia.

Walaupun terdapat perbedaan sudut pandang menilai suatu peristiwa sejarah, para sejarawan tetap
harus menggambarkan peristiwa sejarah tersebut secara objektif, yang dilakukan berdasarkan langkah-
langkah penelitian sejarah.

3. SEJARAH SEBAGAI ILMU (History as Science)

Sejarah sebagai ilmu berarti peristiwa-peristiwa sejarah digali kembali kebenarannya berdasarkan
metode ilmiah, dan disusun secara sistematis sehingga bersifat edukatif. Sejarah dianggap sebagai ilmu
karena memiliki syarat-syarat keilmuan yang juga dimiliki oleh ilmu pengetahuan lain, yaitu:

Bersifat empiris: Empiris berarti berdasarkan pengalaman (terutama yang diperoleh dari penemuan,
percobaan, dan pengamatan yang telah dilakukan). Sifat empiris pada sejarah menandakan bahwa suatu
peristiwa sejarah dapat dibuktikan kebenarannya berdasarkan pengamatan oleh indra manusia yang
memiliki nilai kebenaran yang sama pada setiap orang.

Memiliki objek: Objek kajian dalam ilmu sejarah adalah manusia dan peristiwa-peristiwa sejarah. Karena
objek kajian utamanya adalah manusia, maka peristiwa-peristiwa sejarah yang ditulis merupakan
peristiwa sejarah yang dialami oleh manusia.

Memiliki teori: Sejarah memiliki teori memiliki arti bahwa sejarah dapat dikaji berdasarkan teori-teori
dari ilmu lain yang dapat membantu menjelaskan/menerangkan peristiwa-peristiwa sejarah.

Memiliki metode: Sejarah memiliki metode artinya sejarah memiliki suatu metode tersendiri untuk
membuktikan kebenaran dalam ilmu tersebut.

Dapat diverifikasi: Suatu ilmu dapat dianggap sebagai ilmu pengetahuan apabila dapat diverifikasi
kebenarannya. Begitu juga dengan sejarah, sejarah adalah ilmu pengetahuan karena kebenaran yang
terkandung dalam ilmu sejarah dapat diverifikasi.

4. SEJARAH SEBAGAI SENI (History as Art)

Sejarah sebagai seni artinya peristiwa-peristiwa sejarah dapat ditulis dan diceritakan kembali sesuai
dengan fakta aslinya namun dengan memasukkan unsur-unsur estetika dan daya khayal (imajinasi).
Misalnya, sejarah diceritakan melalui media seperti film, komik, musik, dan sebagainya.
Sejarah sebagai peristiwa diartikan sebagai peristiwa masa lampau manusia yang benar-benar
terjadi (histoire realita), sehingga hanya terjadi satu kali saja , yaitu pada saat kejadiannya sedang
berlangsung , sehingga tidak mungkin terjadi lagi pada masa-masa selanjutnya .. Setiap peristiwa
yang terjadi akan berbeda dengan peristiwa sebelumnya, kalaupun peristiwa nya sejenis , tetapi
waktu dan tempat serta pelaku (actor) sejarahnya berbeda. sering juga ada istilah sejarah berulang,
sebetulnya yang berulang bukan peristiwanya tetapi gejala dari peristiwa itu yang berulang .

1. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah peristiwa sangat penting yang menandai
kebebasan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan. Teks proklamasi kemerdekaan dikenal
oleh para pelajar sebagai sejarah sebagai peristiwa. Peristiwa dimana Ir. Soekarno membacakan
teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945 tersebut
membuat Indonesia menjadi negara yang merdeka. Adanya bukti dan fakta nyata dari peristiwa
ini membuktikan makna proklamasi kemerdekaan berupa naskah proklamasi asli, saksi hidup,
rekaman dan foto membuktikan sejarah sebagai peristiwa tersebut adalah nyata dan bagian
dari sejarah kemerdekaan Indonesia.

3. Pertempuran Ambarawa

Pertempuran Ambarawa dalam sejarah adalah suatu pertempuran yang terjadi pada tanggal 20
Oktober 1945 yang berlangsung antara pasukan Indonesia dengan pasukan militer sekutu dari
Inggris. Penyebab terjadinya pertempuran Ambarawa tentu saja untuk mempertahankan
kemerdekaan Indonesia. Peristiwa ini memiliki banyak fakta yang jelas sehingga dapat
digolongkan kepada sejarah sebagai peristiwa dan contohnya.
4. Bandung Lautan Api

Peristiwa Bandung Lautan Api adalah suatu peristiwa pembakaran kota Bandung yang dilakukan
oleh para pejuang Indonesia pada Maret 1946. Pembakaran bertujuan untuk mempertahankan
kemerdekaan pada saat sekutu memerintahkan kota Bandung untuk dikosongkan. Rakyat yang
tidak ingin Bandung digunakan sebagai markas untuk pasukan sekutu membakar dan
meninggalkan kota.
5. Serangan Umum 1 Maret 1949

Peristiwa ini termasuk kepada sejarah sebagai peristiwa dan contohnya karena juga memiliki
bukti nyata akan kejadiannya dalam perang gerilya Indonesia. Ini adalah peristiwa serangan
balasan yang dilakukan oleh pihak pejuang dan militer Indonesia untuk merebut Yogyakarta
yang sudah dikuasai oleh pasukan Belanda. Serangan ini benar terjadi pada saat itu berkat
dokumentasi yang baik dan juga berbagai bukti lainnya.
6. Kerusuhan Mei 1998

Satu lagi sejarah sebagai peristiwa dan contohnya adalah peristiwa Kerusuhan Mei 1998, yaitu
kerusuhan yang berbau SARA terhadap etnis Tionghoa dan terjadi mulai tanggal 13 – 15 Mei
1998. Pemicunya adalah krisis ekonomi dan juga kematian empat mahasiswa dalam sejarah
peristiwa Trisakti ketika berdemo menuntut lengsernya pemerintah Orde Baru. Ini termasuk
salah satu sejarah yang baru terjadi dan masih segar di ingatan orang – orang yang hidup pada
masa tersebut.

Anda mungkin juga menyukai