Tugas Resume
Tugas Resume
Bab Halaman
BAB 1 ISU PENILAIAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI
A. Penilaian dalam Pembelajaran ...................................................... 1
B. Masalah dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani ....................... 1
C. Kekeliruan dalam Penilaian Pendidikan Jasmani.......................... 2
D. Re-desain Penilaian Pendidikan Jasmani ...................................... 2
BAB 2 LANDASAN TEORI PENILAIAN PENDIDIKAN
JASMANI DAN OLAHRAGA
A. Teori Kontruktivisme ..................................................................... 4
B. Teori Kecerdasan Majemuk ........................................................... 5
BAB 3 KONSEP PENILAIAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI
A. Konsep Evaluasi, Penilaian, Pengukuran dan Tes ...... .................. 6
B. Persamaan dan Perbedaan Evaluasi dan Pengukuran . .................. 7
C. Tujuan dan Manfaat serta Prinsip Penilaian dalam
Pembelajaran ............................................................... .................. 8
D. Mekanisme dan Prosedur penilaian ........................... .................. 9
BAB 4 PENILAIAN SIKAP
A. Pengertian Penilaian Sikap ............................................................. 11
B. Ruang Lingkup Penilaian Sikap ..................................................... 11
C. Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap .......................................... 11
BAB 5 PENILAIAN PENGETAHUAN
A. Pengertian Penilaian Pengetahuan ................................................ 13
B. Ruang Lingkup penilaian Pengetahuan .......................................... 13
C. Kategori Dimensi Pengetahuan ...................................................... 14
D. Teknik dan Instrumen Penilaian Pengetahuan ............................... 14
E. Penyusunan Instrument Penilaian Pengetahuan ............................. 15
BAB 6 PENILAIAN KETERAMPILAN
A. Pengertian Penilaian Keterampilan ............................................... 16
B. Ruang Lingkup Penilaian Keterampilan ........................................ 16
C. Penilaian Proses dan Produk (Hasil Belajar) ................................. 16
D. Teknik dan Instrumen Penilaian Keterampilan .............................. 17
BAB 7 TES STANDAR KETERAMPILAN CABANG OLAHRAGA
A. Pengertian Tes Standar ................................................................... 20
B. Tes Keterampilan Olahraga ........................................................... 20
BAB 8 PENILAIAN AUTENTIK DALAM PENDIDIKAN JASMANI
A. Pengertian Penilaian Autentik ........................................................ 22
B. Rasionalisasi Penilaian Autentik .................................................... 22
C. Tujuan Penilaian Autentik.............................................................. 23
D. Bentuk Penilaian Autentik ............................................................. 24
E. Penilaian Autentik dalam Pendidikan Jasmani .............................. 24
F. Kriteria dalam Penilaian Autentik .................................................. 25
BAB 9 PENGOLAHAN DAN PELAPORAN HASIL PENILAIAN
A. Pengolahan Nilai ............................................................................ 26
B. Pelaporan Hasil Penilaian .............................................................. 28
BAB 10 UMPAN BALIK DAN PEMANFAATAN HASIL PENILAIAN
A. Umpan Balik Pelaksanaan Penilaian .............................................. 29
B. Keuntungan Umpan Balik .............................................................. 29
C. Pelaksaan Umpan Balik ................................................................. 30
D. Pemanfaatan Hasil Penilaian .......................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 31
BAB I
ISU PENILAIAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI
1
2
A. Teori Konstruktivisme
Konstruktivisme dalam konteks pembelajaran merupakan slah satu filsafat
yang memfokuskan pada proses-proses pembelajaran bukan pada prilaku belajar.
Menurut teoti ini, pengetahuan adalah kontruksi kita sendiri. Glassersfeld
(Komalasari 2010:15) menjelaskan bahwa pengetahuan bukanlah suatu tiruan dari
kenyataan, bukanlah gambaran dari dunia kenyataan yang ada.
1. Teori Konstruktivisme dalam pemeblajaran pendidikan jasmani
Menurut teori konstruktivisme sebagaimana di jelaskan oleh Redjeki
(2002) bahwa guru dalam proses pembelajaran mulai dari perencanaan samapai
kepada pelaksaan mengikuti lima tahapan sebagai berikut:
a) Engage, yaitu menarik minat peserta didik terhadap topik yang akan
dipelajari
b) Explore, yaitu memacu peserta didik untuk menyelidiki dan
mendiskusikan topik dari beberapa aspek yang berbeda dalam kelompok.
c) Explain, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menjelaskan tentang temuan kelompoknya kepada peserta didik lain.
d) Elaboratiaon, yaitu memyediakan kesempatan pada peserta didik untuk
mengembangkan dan menyelidiki lebih jauh tentang topik yang terkait
e) Evaluatin, yaitu peseta didik mengadakan penilain tengtang apa yang
dipelajarinya.
2. Teori konstruktivitas dalam penilain pendidikan jasmani
Mengamati konsep yang peserta didik gunakan, guru dapat menagkap
bagaimana jalanya konseptual peserta didik tersebut. Zaenul (2008:36)
menjelaskan bahwa suatu interaksi belajar dan pembelajaran yag penting adalah
prosesnya, bukan hasinya (end product).
4
5
6
7
4. Pengukuran
Istilah pengukuran dijelaskan oleh Toho Cholik & Lutan (1996) yaitu
“proses pengumpulan informasi yang bersifat kuantitatif yang dapat dinyatakan
dalam skot.” Sedangkan Abdoellah (1988) menjelaskan bahwa pengukuran adalah
“proses pengumpulan informasi sebagai daasr untuk mengambil keputusan.”
Pendapat tersebut menegaskan bahwa pengukuran lebih menitik beratkan kepada
proses pengumpulan informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan.
Evaluasi Penilaian
Persamaan
Menilai atau menetukan nilai sesuatu Menilai atau menetukan nilai sesuatu
Alat atau intrumen yang digunakan Alat atau itrumen yang digunakan untuk
untuk mengumpulkan datanya sama mengumpulkan datanya sama
Perbedaan
Evalausi memiliki ruang lingkup Penilaian memiliki ruang lingkup
lebih luas mencakup semua yang lebih sempit, atau terbatas dari
komponen dalam suatu system konsep evaluasi. Maksud lebih
(system pendidikan, kurikulum, sempit berarti penilaian mencakup
pembelajaran). salah satu komponnen atau satu
Dilakukan tidak hanya oleh pihak aspek saja yang harus dinilai seperti
internal, tetapi juga pihak eksternal hasil belajar siswa dalam aspek
seperti konsultan mengevaluasi suatu tertentu.
program ataau kurikulum. Eksternal Bersifat internal, maksudnya hanya
dalam evaluasi artinya tidak hanya guru yang melakukan proses
guru yang bisa melaksanakan evalusi pembelajaran yang bisa melakukan
dalam pembelajaran, tetapi orang lain penilaian, seddangkan pihak lain
diluar sekolah bisa melakukan tidak diperkenakan melakukan
evaluasi. penilaian.
8
11
12
antar peserta didik yang disertai skala penialian (rubric). Sedangkan penilaian
berupa jurnal berupa catatan-catatan guru tentang kelebihan dan kekuranngan
peserta didik. Beberapa teknik penilaian sikap, penulis akan menjelaskan satu
persatu sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi adalah teknik penilaian yang dilakukan terhadap peserta didik
secara berkesinambungan dengan menggunakan indra, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi
sejumlah indicator perilaku yang diamati (Kemendikbud 2013).
2. Penilaian diri
Penilaian diri adalah teknik penilaian yang digunakan dengan cara
meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya
dalam pencapaian kompetensi.
3. Penilian antara peserta didik
Penilaian antara peserta didik yaitu penilaian dengancara meminta peserta
didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi sikap baik sikap
spiritual maupun sikap social dengancara meminta peserta didik untuk saling
menilai satu sama lain (Kunandar2013).
4. Jurnal
Penilaian dalam bentuk jurnal adalah berupa catatn pendidikan di dalam
dan diluar kelas yang berisi imformasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan
kelemahan peserta didik mengenai sikap dan perilakunya (Permendikbud, No. 66
Tahun 2013).
BAB 5
PENILAIAN PENGETAHUAN
13
14
2. Tes Lisan
Tes lisan adalah tes yang digunakan diberikan guru kepada peserta didik
secara langsung dengan menggunakan beahas verbal yang menuntut jawaban dari
peserta didik secara lisan.
3. Penilaia Proyek (project)
Penilaian Proyek adalah penilian terhadap sesuatu tugas yang harus
diselesaikan peserta didik dalam periode waaktu tertentu. Tugas tersebut beruapa
suatu investigasi dari mulai perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,
pengolahan dan penyajian data.
15
16
17
sering digunakan dalam penilaian pendidikan jasmani yaitu daftar cek dan skala
penilaian.
a. Daftar cek
Daftar cek digunakan untuk mendeteksi perilaku yang diinginkan. Daftar cek
umumnya membutuhkan respons “ya atau tdak”, “baik atau tidak baik”, “bisa atau
tidak bisa”.
b. Skala penilaian
Penilaian bersifat analitik adalah ketika menilai keterampialan yang bersifat
khusus seperti menedang dalam permainan sepak bola, mendiribbling dalam
olahraga basket, atau servis dalam permaiana boala voli. Skala penilaian terentang
dari tidak sempurna samapai pada sangant sempurna. Mislnya 1 = kurang
kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten, 4 = sangat kompeten.
1) Instrument Penilaian Praktik
a) Penilaian praktik cabang olahraga atletik
Kompetensi dasar (KD) : “mempraktikan variasi dan kombinasi teknik
dasar atletik (lari, lompat, dan lempar) dengan kondisi gerak yang baik.”
b) Penilaian Praktik Cabang Olahrga Senam
Kompetensi dasar (KD) : “mempraktikan variasi dan kombinasi teknik
dasar senam lantai dalam bentuk rangkaian sederhana.”
c) Penilaian Praktik Cabang Olahrga Permainan
Kompetensi dasar (KD) : “mempraktikan variasi dan kombinasi teknik
dasar berbagai bentuk permainan bola besar dengan koordinasi yang baik.
d) Penilaian Praktik Cabang Olahrga Beladiri
Kompetensi dasar (KD) : “mempraktikan variasi dan kombinasi teknik
dasar olahraga beladiri.”
2) Penilaian Proyek
Penilaian proyek menurut Permendikbud No. 66 Tahun 2013 adalah
penilaian terhadap tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam
waktu tertentu. Lacy (2011) menjelaskan bentuk proyek (tugas) yang diberikan
guru pendidikan jasmani kepada peserta didik yaitu sebagai berikut :
19
20
21
22
23
b. Tes standar adalah tes yang tidak spesifik menilai isi (conten) yang
diajarkan guru.
c. Tes standar khususnya untuk tes passing.
d. Dalam tes staandar validasi terhadap norma umurnya dirancang untuk
populasi yang spesifik.
3. Autentik
Penilaian tersebut sangat beralasan bahwa guru mengetahui bagaimana
peserta didik bisa bermain dalam suatu permainan dengan baik. guru harus
tertarik dalam mencapai tujuan pembelajaran, terutama dalam aspek sikat
peserta didik seperti sportifitas dan kerjasama.
4. Akurasi
Jenis penilaian yang bisa dilakukan adalah penilaian sekala atau check-list
sebagai skor rubric untuk memberikan kesempatan pada guru untuk menilai
keterampilan dengan menggunakan metode yang sistematis.
A. Pengolahan Nilai
Keputusan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran pendidikan
jasmani meliputi tiga kompetensi secara terpisah, yaitu kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Penilaian kompetensi sikap menggunakan skala
yaitu sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Sedangkan untuk kompetensi
pengetahuan dan keterampilan menggunakan skala 1 – 4 atau (kelipatan 0,33)
yang dikonversikan ke dalam predikat A /sd D.
26
27
1. Penilaian Pengetahuan
Hasil penilaian pada kompetensi pengetahuan yang dilakukan oleh guru
dalam pembelajaran pendidikan jasmani, diproleh dari : (1) nilai harian (2)
nilai ulangan tengah semester (3) nilai ulangan akhir semester.
2. Penilaian Kterampilan
Hasil nilai kompetensi keterampilan yang dilakukan oleh guru dalam
pemebelajaran pendidikan jasmani dan olahrag, diperoleh dari, (1) nilai
praktik, (2) nilai portofolio (3) nilai proyek.
3. Penialian Sikap
Penilaian pada kompetensi sikap dilakukan pada sikap spritual dan sikap
sosial. Hasil penilaian kompetensi sikap yag dilakukan oleh guru dalam
pembelajaran pendidikan jasmnai dan olahraga diperoleh dari (1) penilaian
observasi (2) penilaian diri sendiri dan (3) penilaian anatar peserta didik (4)
jurnal catatan guru.
4. KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
Menurut Komarudin (2016 ; 196), Penilaian terhadap hasil belajar peserta
didik dalam proses pembelajaran menganut prinsip belajar tuntas, yang
didasarkan pada berhasil atau tidaknya peserta didik dalam mencapai tujuan
yang ditetapkan. Kriteria ketuntasan belajar pada setiap indicator dalam
Kompetensi Dasar (KD) ditetapkan antara 0 – 100%. Kriteria ideal untuk
masing-masing indicator ditentukan bisa lebih besar dari 60%. Namun pihak
sekolah dapat menetapkan kriteria ketuntasan pada tingkat pencapaian
indicator bisa berbeda-beda. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
penetapkan KKM yaitu :
1) KKM ditentukan oleh Satuan Pendidikan dengan mempertimbangkam:
karakteristik kompetensi dasar, daya dukung, dan karakteristik peserta
didik.
2) KKM tidak dicantumkan dalam buku hasi belajar, melainkan pada buku
penilaian guru.
3) Peserta didik yang sudah mencapai atau melampaui KKM, diberi program
Pengayaan.
28
29
30
31