1
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami penjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
Rahmat dan berkatnyalah kami dapat menyelesaikan tugas proses dokumentasi
dengan judul “Pendokumentasian Asuhan Keperawatan pada Stategi Khusus” tepat
waktu.
Terima kasih kepada dosen yang telah memberikan tugas ini dengan tujuan
agar kami lebih baik lagi kedepannya dengan ilmu yang kami miliki serta kami dapat
lebih bertanggung jawab terhadap tugas yang kami emban.Terima kasih untuk semua
pihak yang telah ikut serta membantu mencari referensi yang tepat untuk tugas ini
dan juga dalam menyelesaikan tugas ini.
Kami berharap tugas ini dapat berguna untuk ke depannya karena kami sadar
bahwa tugas ini masih banyak memerlukan kritik dan saran serta masih jauh dari
sempurna.Maka dari itu kami memerlukan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Penyusun
2
Daftar Isi
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
Pendahuluan
Dalam semua tindakan yang dilakukan oleh seorang perawat saat menjalankan
asuhan keperawatan diperlukan sebuah catatan atau pendokumentasian agar di lain
waktu akan memudahkan seorang perawat menjelaskan jika dirinya telah
memberikan asuhan keperawatan dengan benar.
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui dan dapat menerapkan apa saja yang perlu saat
melakukan asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi
2. Mahasiswa mengetahui dan dapat menerapkan apa saja yang perlu saat
melakukan asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan
nyaman
4
BAB II
Pembahasan
a. Pengkajian
1. Riwayat keperawatan : pola eliminasi, gejala perubahan urinarius, faktor lain yang
mempengaruhi kemampuan berkemih.
b. Diagnosa keperawatan
Contoh:
Subjektif
5
2. Nokturia lebih dari 2 kali sepanjang tidur
Objektif
(tidak tersedia)
c. Perencanaan
6
peralatan yang
dibutuhkan dekat
dan mudah
dijangkau (mis.
Kursi komode
pispot, urinal
Edukasi
1. jelaskan arah-
arah menuju kamar
mandi atau toilet
pada pasien dengan
gangguan
penglihatan.
2. anjurkan intake
caira adekuat untuk
mendukung output
urine
3. anjurkan
eliminasi normal
dengan beraktivitas
dan berolahraga
sesuai kemampuan.
7
5) Mempertahankan integrasi kulit
6) Mendapatkan rasa nyaman
d. Implementasi
e. Evaluasi
Tujuan optimal dari ntervensi keperawatn kemampuan klien untuk berkemih secara
volunter tanpa gejala seperti disuria atau sering berkemih.
A. Eliminasi Fekal
a. Pengkajian
1) Riwayat keperawatan; pola,rutinitas, gambaran perubahan,
karakteristik, asupan cairan, olahraga, alat bantu, riwayat
pembedahan, riwayat pengobatan, status emosional, riwayat sosial
dan mobilitas.
2) Pengkajian fisik; abdomen, mulut dan rektum
3) Menginspeksi karakterisitik feses : warna,bau, konsistesnsi,
frekuensi, jimlah, bentuk dan unsur-unsur.
4) Tinjau hasil pemeriksaan yang berhubungan atau meninjau
kembali setiap data yang didapat dari pemeriksaan diagnostik
relevan
b. Diagnosa keperawatan
8
Contoh:
c. Perencanaan
9
latihan eliminasi
7. Mempertahankan
fekal jika perlu
konep diri
Edukasi
- Anjurkan
mengonsusmsi
makanan tertentu
sesuai program
atau hasil
konsultasi
- Anjurkan asupan
cairan yang
adekuat sesuai
kebutuhan
- Anjurkan
olahraga sesuai
toleransi
Kolaborasi
- Kolaborasi
penggunaan
supositoria jika
perlu
d. Implementasi
Ajarkan klien dan keluarga tentang diet yang benar, asupan cairan yang adekuat,
faktor yang menstimulasi atau memperlambat peristaltik seperti stres emosional serta
pentingnya defekasi teratur dan olahraga.
e. Evaluasi
10
Secara optimal klien akan mengeluarkan feses yang lunak secara teratur tanpa nyeri.
Klien memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk menetapkan pola eliminasi yang
normaldan untuk endemonstrasikan keberhasilan yang berkelanjutan.
A. Keamanan
a. Pengkajian
b. Diagnosa keperawatan
Diagnosa gangguan rasa nyaman di tegakkan apabila rasa tidak nyaman muncul
tanpa ada cedera jaringan. Apabila ketidak nyamanan muncul akibat kerusakan
jaringan, maka diagnosis yang di sarankan ialah nyeri akut atau kronis.
c. Perencanaan
11
Dx Tujuan Intervensi Rasional
Ketidaknyamanan Tujuan Observasi
pasca partum keseluruhan untuk - Identifikasi
Gejala dan tanda klien yang resiko bahaya
mayor mengalami yang
Subjektif ancaman mengancam
1. mengeluh tidak keamanan adalah keselamatan
nyaman klien terbebas dari pasien jika ada.
Objektif cidera. - Identifikasi
1. tampak meringis Rencanakan informasi
2. terdapat intervensi tentang prilaku
kontraksi uterus individual dengan dan rutinitas
3. luka episiotomi berdasarkan normal pasien
4.payudara beratnya resiko, - Identifikasi
bengkak tahap presepsi
perkembangan, tentang
status kesehatan, keselamatan
dan gaya hidup. - Periksa tanda,
gejala, atau
masalah saat
ini
- Monitor
kemampuan
pasien untuk
melakukan
aktivitas
perawatan diri
12
- Monitor status
neurologis
- Monitor pola
prilaku
- Monitor
kemampuan
kognitif
- Monitor
keadaan
emosional
- Monitor tanda
vital, sesuai
kebutuhan
- Monitor tanda
dan gejala
ketidakseimba
ngan cairan
dan elektrolit
- Monitor
kecenderungan
pendarahan
pada pasien
beresiko tinggi
Terapeutik
- Tetapkan
frekuensi
pengumpulan
dan interpreasi
13
data
- Tentukan
kondisi pasien
stabil yang
tidak stabil
atau kritis
- Fasilitasi
memperoleh
tes diagnostik
jika perlu
- Interpretasi
hasil tes
diagnostik, jika
perlu
- Bandingkan
status saat ini
dengan status
sebelumnya
untuk
mendeteksi
perbaikan dan
memburuknya
kondisi pasien
- Prioritaskan
tindakan
berdasarkan
kondisi pasien
- Analisis
14
beberapa
program medis
dan pastikan
keamanan dan
ketepatannya
- Sediakan
lingkungan
aman sesuai
dengan yang
diinginkan
Edukasi
1. Anjurkan
keluarga
terlibat dalam
menjaga
keselamatan
pasien jika
perlu
Kolaborasi
1. Kolaborasi
dengan tim
medis, jika
perlu
2. Kolaborasi
dengan tim
medis untuk
pemantauan
hemodinamik
15
invasif, jika
perlu
3. Kolaborasi
dengan medis
tentang kondisi
terkait program
terapi, jika
perlu
d. Implementasi
e. Evaluasi
Evaluasi antara rencana dan hasil, jika tercapai maka efektif jika tidak
tentukan apakah ada resiko baru yang berkembang atau resiko yang sebelumnya tetap
ada.Klien dan keluarga berpartisipasi.Kaji klien dan lingkungan untuk menentukan
faktor cidera.
B. Kenyamanan
a. Pengkajian
16
1) Nyeri yang faktual dan akurat: ekspresi nyeri
2) Klasifikasi nyeri.
3) Karakteristik nyeri.
4) Efek nyeri.
b. Diagnosa keperawatan
Contoh :
c. Perencanaan
Perawat dan klien bersama-sama mendiskusikan harapan yang realistis dari tindakan
mengatasi nyeri,derajat pemulihan nyeri yang diharapkan dan efek yang harus
diantisipasipada gaya hidup dan fungsi klien. Tujuan berorientasi pada klien dapat
mencakup hal berikut:
d. Implementasi
Memberi dan memantau terapi yang diprogramkan dokter untuk penghilang nyeri dan
penggunaan tindakan penghilang nyeri yang mandiri sehingga melengkapi terapi
yang diprogramkan dokter.
17
e. Evaluasi
Observasi respon berdasarkan jenis terapi, waktu pemberian, sifat fisiologis setiap
cedera atau penyakit dan respon klien terdahulu.
18
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/pjj_kemenkes/modul-3-dokumentas-Keperawatan-
kb-5?from_m_app=android.
20