Dosen Pembimbing :
Dr. Ninuk Dian K. S.Kep.Ns., MANP.
Kelas A2 - 2017
Penggunaan jarum suntik bergantian dan Hubungan seksual dengan orang yang Transmisi dari ibu yang memiliki HIV kepada
terinfeksi HIV memiliki HIV bayi yang dikandung
HIV masuk ke dalam tubuh dan menyerang sistem imun lini ketiga (leukosit-limfosit T)
Meningkatkan viskositas
(kekentalan) cairan tubuh
Kurangnya suplai
Intoleransi aktivitas
transportasi+oksigenasi pada tubuh
(D.0056)
2. ANALISA DATA
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d proses infeksi, hipersekresi jalan napas d.d
gelisah, pola napas berubah, frekuensi napas menurun. (SDKI D.0001)
b. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan d.d merasa lemah. (SDKI D.0056)
c. Resiko defisit nutrisi d.d nafsu makan menurun. (SDKI D.0032)
4. INTERVENSI KEPERAWATAN
1 Bersihan jalan napas tidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan Latihan Batuk Efektif (I.01006)
efektif b.d proses infeksi, selama 2x24 jam diharapkan bersihan jalan Observasi
hipersekresi jalan napas napas meningkat (L.01001) dengan kriteria 1. Monitor adanya retensi sputum
d.d gelisah, pola napas hasil: 2. Monitor tanda dan gejala infeksi saluran napas
berubah, frekuensi napas Terapeutik
menurun (D.0001) 1. Frekuensi napas membaik (5) 1. Atur posisi semi-fowler
2. Pola napas membaik (5) 2. Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien
3. Gelisah menurun (5) 3. Buang secret pada tempat sputum
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
2. Anjurkan tarik napas dalam melalui hidung selama 4
detik, ditahan selama 2 detik, kemudian keluarkan dari
mulut dengan bibir mencucu selama 8 detik
3. Anjurkan mengulangi tarik napas hingga 3 kali
4. Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik
napas dalam yang ke-3