Anda di halaman 1dari 7

Analisis Deret Fourier Untuk Menentukan Persamaan Fungsi

Gelombang Sinusoidal Arus AC Pada Osiloskop


1
.Dian Sandi, 2.Imas R.E , 3.Malinda
Email 1.diansandi@gmail.com
2
.iye212@yahoo.com

Pendidikan Fisika UHAMKA Jakarta

ABSTRAK

Analisis Deret Fourier untuk Menentukan Persamaan Fungsi Gelombang Sinusoidal pada
Rangkaian Arus AC dengan Menggunakan Osiloskop. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menentukan persamaan fungsi gelombang sinusoidal pada arus AC dengan menggunakan pendekatan
deret Fourier, serta mencari tahu pengaruh amplitudo dan panjang gelombang terhadap ekspansi deret
Fourier.
Metode yang digunakan dalam penilitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan
Osiloskop sebagai media untuk mengamati keluaran fungsi gelombang yang tejadi. Dengan
pengambilan data sebanyak empat kali percobaan dengan variabel-variabel yang berbeda, maka
didapatkan deret Fourier yang berbeda pula.
Dari penelitian yang telah dilakukan, serta berdasarkan perhitungan didapatkan kesimpulan
bahwa ekspansi deret Fourier untuk fungsi gelombang dipengaruhi oleh panjang gelombang dan
besarnya amplitudo dari sebuah gelombang, selain itu besarnya frekuensi akan berbanding terbalik
dengan panjang gelombang. Lebih jauh lagi, keluaran fungsi gelombang berupa gelombang sinusoidal
hanya akan didapati dengan menggunakan rangkaian AC pada Osiloskop.

Kata kunci: Gelombang Sinusoidal, Osiloskop, Deret Fourier.

PENDAHULUAN Secara umum, gejala atau struktur


periodik yang diamati tidak memiliki
Latar Belakang bentuk sesederhana fungsi sinusoidal,
bahkan seringkali tidak memiliki bentuk
Dalam permasalahan fisika, banyak ungkapan analitik yang kita kenal. Untuk
gejala yang dipelajari terkait dengan menangani permasalahan yang terkait
dinamika yang berulang-ulang atau dengan sistem periodik tersebut, maka kita
periodik, seperti getaran atau osilasi. dapat menggunakan uraian deret dengan
Contoh yang paling sederhana adalah fungsi-fungsi sinusoidal sebagai basisnya.
gerakan berulang gerak harmonik Jika pada deret Taylor menjabarkan suatu
sederhana oleh pegas yang membentuk fungsi berdasarkan deret pangkat, maka
fungsi sinusoidal jika kita gambarkan pada deret Fourier kita akan membahas
hubungan antara posisi dengan waktu. Di perumusan yang kurang lebih sama tetapi
lain pihak, kadang kita dihadapkan pula diterapkan khusus pada fungsi-fungsi
pada permasalahan yang terkait dengan periodik yang secara umum tidak memiliki
struktur yang memiliki periodisitas, seperti bentuk ungkapan analitik.
contohnya perambatan cahaya ketika Adapun identifikasi masalahnya yaitu -
melalui medium berlapis-lapis yang
memiliki struktur lapisan periodik.

1
• Fungsi gelombang sinusoidal arus gelombang adalah jarak yang ditempuh
AC dengan menggunakan deret oleh gelombang dalam waktu satu detik.
Fourier. Gerak gelombang dapat juga
• Pengaruh periode terhadap dipandang sebagai suatu perpindahan
ekspansi deret Fourier. energi dan momentum dari satu titik di
• Fungsi Ganjil-Genap pada dalam ruang ke titik lain tanpa
persamaan fungsi gelombang perpindahan materi. Pada gelombang
sinusoidal arus AC. mekanik, seperti gelombang pada tali
Berdasarkan Latar belakang dan atau gelombang bunyi di udara, energi dan
Identifikasi masalah diatas penelitian ini momentum dipindahkan
kami batasi masalahnya mengenai melalui gangguan dalam medium.
bagaimanakah persamaan fungsi
gelombang sinusoidal pada rangkaian AC Cepat Rambat Gelombang
dalam Osiloskop dengan analisis deret
Fourier. Cepat rambat gelombang
Adapun perumusan masalah dalam didefinisikan sebagai perbandingan antara
penelitian ini adalah seperti apakah perpindahan (s) terhadap selang waktu (t)
𝑠
persamaan fungsi gelombang sinusoidal atau secara matematis dituliskan 𝑣 = 𝑡 .
pada rangkaian AC dengan menggunakan Ketika gelombang berpindah atau
ekspansi deret Fourier. menempuh jarak sejauh satu panjang
gelombang, maka waktu yang
KAJIAN TEORI diperlukannya adalah periode gelombang
Cepat Rambat itu sendiri, dan secara matematis
Cepat Rambat adalah jarak yang 𝜆
dituliskan:𝑣 = 𝑇
ditempuh arah perpindahan energi tiap
satuan waktu. Dalam hal ini cepat rambat Karena periode merupakan
1
yang digunakan untuk gelombang adalah kebalikan dari frekuensi, atau𝑇 = 𝑓 ,
cepat rambat gelombang yang jika pada maka periode (T) pada persamaan diatas
seutas tali diberikan energi akan terlihat dapat diganti oleh besaran frekuensi,
naik-turun yang tegak lurus terhadap sehingga cepat rambat gelombang
perambatannya. merupakan perkalian panjang gelombang
Gelombang dengan frekuensinya, dan secara
Gelombang adalah sebarang matematis persamaannya menjadi:𝑣 = 𝜆. 𝑓
gangguan dari kondisi kesetimbangan yang Deret fourier adalah suatu deret
merambat dari satu daerah ke daerah yang yang banyak digunakan dalam bidang
lainnya. Gelombang merupakan proses rekayasa. Deret ini pertama sekali
merambatnya suatu getaran yang tidak ditemukan oleh seorang ilmuwan Perancis
disertai dengan perpindahan medium Jean-Baptiste Joseph Fourier (1768-1830).
perantaranya, tetapi hanya memindahkan Deret yang selanjutnya dikenal sebagai
energi. Gelombang juga dapat disebut Deret Fourier ini merupakan deret dalam
sebagai getaran yang merambat pada suatu bentuk sinusoidal (sinus dan cosinus) yang
medium. Pada gelombang yang merambat digunakan untuk merepresentasikan
adalah gelombangnya, bukan zat medium fungsi-fungsi periodik secara umum.
perantaranya. Satu gelombang dapat Selain itu, deret ini sering dijadikan
dilihat panjangnya dengan menghitung sebagai alat bantu dalam menyelesaikan
jarak antara lembah dan bukit (gelombang persamaan diferensial, baik persamaan
tranversal) atau menhitung jarak antara diferensial biasa maupun persamaan
satu rapatan dengan satu renggangan diferensial parsial. Teori dasar dari deret
(gelombang longitudinal). Cepat rambat Fourier cukup rumit. Meskipun demikian,
aplikasinya sangat sederhana. Deret
2
Fourier ini lebih umum dibandingkan besarnya frekuensi beserta panjang
dengan deret Taylor. Hal ini disebabkan gelombang yang ternbentuk. Kemudian
karena dalam banyak permasalahan praktis penelitian tersebut diulang dengan variasi
yang terkait dengan fungsi periodik tak frekuensi ataupun periode yang berbeda-
kontinu dapat diselesaikan dengan beda yang juga bergantung dari berapa
menggunakan deret ini dan tidak besarnya tegangan masukan yang
ditemukan pada Deret Taylor. Berikut ini diberikan, dan terakhir akan dianalisis
akan dijelaskan menngenai beberapa persamaan tersebut dengan deret fourier
fungsi yang terdapat dalam deret Fourier. yang kemudian akan diekspansikan hasil
persamaan fungsi gelombang tersebut ke
Kerangka Berfikir dalam ekspansi deret fourier.
Deret Fourier yaitu deret yang HASIL DAN PEMBAHASAN
suku-sukunya adalah periodik. Karena
fungsi trigonometri merupakan fungsi Data Hasil
periodic maka deret yang suku-sukunya
fungsi trigonometri, terutama sinus Bentuk umum persamaan deret Fourier:
dancosinus dapat disebut deret Fourier. 𝑎𝑜 𝑛𝜋𝑥
𝑓 (𝑥 ) = + ∑~
𝑛=1(𝑎𝑜 cos [ ]+
Dalam banyak hal deret Fourier ini lebih 2 𝐿
𝑛𝜋𝑥
bermanfaat dari pada deret pangkat yang 𝑏𝑛 sin [ 𝐿
])
telah kita pelajari, terutama untuk kasus-
kasus yang berhubungan dengan gerak Dengan:
periodic seperti vibrasi atau oscilasi 1 𝐿
𝑎𝑜 = 𝐿 ∫−𝐿 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥
(getaran periodik) maupun gerak
gelombang yang dideskripsikan oleh 1 𝐿 𝑛𝜋𝑥
𝑎𝑛 = 𝐿 ∫−𝐿 𝑓 (𝑥 ) cos [ ] 𝑑𝑥
fungsi sinus atau cosinus. 𝐿
1 𝐿 𝑛𝜋𝑥
𝑏𝑛 = 𝐿 ∫−𝑙 𝑓 (𝑥 ) sin [ ] 𝑑𝑥
METODE PENELITIAN 𝐿

Bentuk umum persamaan deret sinus dan


Tujuan Penelitian
cosinus setengah jangkauan (half range):
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menentukan persamaan fungsi gelombang 2 𝐿 𝑛𝜋𝑥
𝑎𝑛 = 0, 𝑏𝑛 = ∫ 𝑓 (𝑥 )𝑠𝑖𝑛 𝑑𝑥 untuk deret sinus
sinusoidal pada arus AC dengan 𝐿 0 𝐿
menggunakan osiloskop melalui 2 𝐿 𝑛𝜋𝑥
pendekatan analisis deret Fourier serta 𝑏𝑛 = 0, 𝑎𝑛 = ∫ 𝑓 (𝑥 )𝑐𝑜𝑠 𝑑𝑥 untuk deret cosinus
{ 𝐿 0 𝐿
mencari tahu pengaruh amplitudo dan
panjang gelombang terhadap ekspansi Bentuk umum deret Fourier dengan
deret Fourier. Selain itu, penelitian ini perioditas sembarang
juga bertujuan untuk menentukan fungsi
ganjil dan fungsi genap pada persamaan ∞
2𝑛𝜋𝑡
fungsi gelombang sinusoidal arus AC. 𝑓(𝑡) = 𝑎0 + ∑ 𝑎𝑛 sin( )
𝑇
𝑛=1

TEKNIK ANALISIS DATA 2𝑛𝜋𝑡
+ ∑ 𝑏𝑛 cos( )
𝑇
Teknik analisis data yang kami 𝑛=1
lakukan berupa eksperimen terhadap
variasi frekuensi pada Osiloskop dan juga
Dengan:
tegangan masukan pada power supply.
Setelah diatur bentuk gelombang 1 𝑇
sinusoidal pada function generator ataupun 𝑎0 = 𝑇 ∫−𝑇 𝑓 (𝑡)𝑑𝑡
power supply maka akan dituliskan

3
𝑎𝑛 = gelombang sinusoidal hanya akan
1 𝑇 2𝑛𝜋𝑡 muncul pada jenis rangkaian arus bolak-
∫ 𝑓 (𝑡) cos [ 𝑇 ] 𝑑𝑡
𝑇 −𝑇
1 𝑇 2𝑛𝜋𝑡
balik (AC) karena pada arus AC,
𝑏𝑛 = 𝑇 ∫−𝑇 𝑓 (𝑡) sin [ ] 𝑑𝑡 gelombang akan bergerak secara periodik
𝑇
atau berlangsung secara berulang-ulang
Pembahasan karena dipengaruhi oleh tetapan waktu.
Berbeda dengan jenis rangkaian arus DC,
Pada data pertama, diamati
bentuk keluaran gelombang bukan
keluaran gelombang dalam osiloskop
merupakan gelombang sinusoidal karena
tersebut memiliki fungsi dengan batas
pada arus DC gelombang bergerak hanya
𝑓 (𝑥 ) = 1 ; −2 < 𝑥 < 2. Sesuai dengan
ke satu arah saja dan tidak berlangsung
hipotesis kami bahwa keluaran gelombang
secara periodik. Selain itu, pada data
berupa gelombang sinusoidal hanya akan
pertama variabel-variabel yang
muncul pada jenis rangkaian arus bolak-
didapatkan adalah dari pengamatan
balik (AC) karena pada arus AC,
langsung dan bukan melalui penurunan
gelombang akan bergerak secara periodik
rumus. Dari data kedua didapatkan hasil
atau berlangsung secara berulang-ulang 10 2 2
karena dipengaruhi oleh tetapan waktu. 𝑎0 = 3 , 𝑎𝑛 = 𝑛𝜋 (−1)𝑛 , 𝑏𝑛 = 𝑛𝜋 (1)𝑛 .
Berbeda dengan jenis rangkaian arus DC,
bentuk keluaran gelombang bukan Dan ekspansi deret Fourier nya menjadi
merupakan gelombang sinusoidal karena 5 2 𝑛𝜋𝑥
𝑓 (𝑥 ) = 3 + 𝑛𝜋 [(−1)𝑛 𝑐𝑜𝑠 [ ]+
pada arus DC gelombang bergerak hanya 3
𝑛𝜋𝑥
ke satu arah saja dan tidak berlangsung (1)𝑛 𝑠𝑖𝑛 [ ]]
3
secara periodik. Selain itu, pada data
pertama variabel-variabel yang didapatkan 5 2 𝜋𝑥
adalah dari pengamatan langsung dan Untuk𝑛 = 1 ; 𝑓 (𝑥 ) = 3 + 𝜋 [−𝑐𝑜𝑠 [ 3 ] +
bukan melalui penurunan rumus. Dari data 𝜋𝑥
pertama didapatkan hasil 𝑎0 = 2, 𝑎𝑛 = 0, 𝑠𝑖𝑛 [ 3 ]]
1
𝑏𝑛 = 𝑛𝜋 (2𝑛 ). Dan ekspansi deret Fourier
5 1 2𝜋𝑥
2𝑛 𝑛𝜋𝑥 Untuk 𝑛 = 2 ; 𝑓 (𝑥 ) = 3 + 𝜋 [𝑐𝑜𝑠 [ ]+
nya menjadi 𝑓 (𝑥 ) = 1 + 𝑛𝜋 𝑠𝑖𝑛 [ ] 3
2
2𝜋𝑥 5
2 𝜋𝑥
𝑠𝑖𝑛 [ 3
]]Untuk 𝑛 = 3 ; 𝑓 (𝑥 ) = 3 +
Untuk 𝑛 = 1 ; 𝑓 (𝑥 ) = 1 + 𝜋 𝑠𝑖𝑛 [ 2 ] 2
[−𝑐𝑜𝑠[𝜋𝑥] + 𝑠𝑖𝑛[𝜋𝑥 ]]
3𝜋
4
Untuk 𝑛 = 2 ; 𝑓 (𝑥 ) = 1 + 2𝜋 𝑠𝑖𝑛[𝜋𝑥 ]
Jika diekspansikan ke dalam deret
5
8 3𝜋𝑥 Fourier akan menjadi 𝑓(𝑥 ) = 3 +
Untuk 𝑛 = 3 ; 𝑓 (𝑥 ) = 1 + 𝑠𝑖𝑛 [ ] 2 𝜋𝑥 𝜋𝑥
3𝜋 2
[(−𝑐𝑜𝑠 [ ] + 𝑠𝑖𝑛 [ ]) +
𝜋 3 3
Jika diekspansikan ke dalam deret 1 2𝜋𝑥 1 2𝜋𝑥
( 𝑐𝑜𝑠 [ ] + 𝑠𝑖𝑛 [ ]) +
Fourier akan menjadi 𝑓(𝑥 ) = 1 + 2 3 2 3
1 1
2 𝜋𝑥 4 2𝜋𝑥
[ 𝑠𝑖𝑛 [ ] + 𝑠𝑖𝑛 [ ] + (− 3 𝑐𝑜𝑠[𝜋𝑥 ] + 3 𝑠𝑖𝑛[𝜋𝑥 ]) + ⋯ ]
𝜋 2 2𝜋 2
8 3𝜋𝑥
𝑠𝑖𝑛 [ ]+⋯] Pada data ketiga, diamati keluaran
3𝜋 2
gelombang dalam osiloskop tersebut
Pada data kedua, diamati keluaran memiliki fungsi dengan batas 𝑓 (𝑥 ) =
gelombang dalam osiloskop tersebut 2 ; −3 < 𝑥 < 3. Sesuai dengan hipotesis
memiliki fungsi dengan batas 𝑓(𝑥 ) = kami bahwa keluaran gelombang berupa
2 ; −2 < 𝑥 < 3. Sesuai dengan hipotesis gelombang sinusoidal hanya akan muncul
kami bahwa keluaran gelombang berupa pada jenis rangkaian arus bolak-balik (AC)

4
karena pada arus AC, gelombang akan bukan melalui penurunan rumus. Dari data
bergerak secara periodik atau berlangsung kedua didapatkan hasil 𝑎0 = 6, 𝑎𝑛 = 0,
secara berulang-ulang karena dipengaruhi 3
𝑏𝑛 = (2)𝑛 . Dan ekspansi deret Fourier
𝑛𝜋
oleh tetapan waktu. Berbeda dengan jenis 3 𝑛𝜋𝑥
rangkaian arus DC, bentuk keluaran nya menjadi 𝑓 (𝑥 ) = 3 + (2)𝑛 𝑠𝑖𝑛 [ ]
𝑛𝜋 3
gelombang bukan merupakan gelombang
6 𝜋𝑥
sinusoidal karena pada arus DC Untuk 𝑛 = 1 ; 𝑓 (𝑥 ) = 3 + 𝑠𝑖𝑛 [ ]
𝜋 3
gelombang bergerak hanya ke satu arah
saja dan tidak berlangsung secara periodik. 6 2𝜋𝑥
Selain itu, pada data pertama variabel- Untuk 𝑛 = 2 ; 𝑓 (𝑥 ) = 3 + 𝜋 𝑠𝑖𝑛 [ ]
3
variabel yang didapatkan adalah dari
8
pengamatan langsung dan bukan melalui Untuk 𝑛 = 3 ; 𝑓 (𝑥 ) = 2 + 𝜋 𝑠𝑖𝑛[𝜋𝑥 ]
penurunan rumus. Dari data kedua
didapatkan hasil 𝑎0 = 4, 𝑎𝑛 = 0, 𝑏𝑛 = Jika diekspansikan ke dalam deret
2
(2)𝑛 . Dan ekspansi deret Fourier nya Fourier akan menjadi 𝑓(𝑥 ) = 3 +
𝑛𝜋 6 𝜋𝑥 6 2𝜋𝑥 8
2
menjadi 𝑓 (𝑥 ) = 2 + 𝑛𝜋 (2)𝑛 𝑠𝑖𝑛 [
𝑛𝜋𝑥
] [ 𝑠𝑖𝑛 [ ] + 𝑠𝑖𝑛 [ ] + 𝑠𝑖𝑛[𝜋𝑥 ] +
𝜋 3 𝜋 3 𝜋
3
⋯]
4 𝜋𝑥
Untuk 𝑛 = 1 ; 𝑓 (𝑥 ) = 2 + 𝜋 𝑠𝑖𝑛 [ 3 ]
Grafik Hasil Penelitian
4 2𝜋𝑥
Untuk 𝑛 = 2 ; 𝑓 (𝑥 ) = 2 + 𝜋 𝑠𝑖𝑛 [ 3
]

6
grafik hubungan…
Untuk 𝑛 = 3 ; 𝑓 (𝑥 ) = 2 + 𝜋 𝑠𝑖𝑛[𝜋𝑥 ]
10 grafik
panjan 0 hubung
Jika diekspansikan ke dalam deret g an…
Fourier akan menjadi 𝑓(𝑥 ) = 2 + gelom
4 𝜋𝑥 4 2𝜋𝑥 6 Grafik di atas merupakan grafik
[ 𝑠𝑖𝑛 [ ] + 𝑠𝑖𝑛 [ ] + 𝑠𝑖𝑛[𝜋𝑥 ] +
𝜋 3 𝜋 3 𝜋 hubungan frekuensi terhadap panjang
⋯] gelombang yang didapatkan dalam
praktikum tersebut. Kita bisa melihat
Pada data keempat, diamati bahwasanya grafik tersebut memberikan
keluaran gelombang dalam osiloskop kita kesimpulan yakni semakin besar
tersebut memiliki fungsi dengan batas nilai frekuensi dari satu gelombang,
𝑓 (𝑥 ) = 3 ; −3 < 𝑥 < 3. Sesuai dengan maka akan semakin kecil panjang dari
hipotesis kami bahwa keluaran gelombang gelombang tersebut. Pada data pertama,
berupa gelombang sinusoidal hanya akan didapatkan nilai frekuensi sebesar 60 hz
muncul pada jenis rangkaian arus bolak- dan panjang gelombang sebesar 4 cm.
balik (AC) karena pada arus AC, Pada data kedua, didapatkan nilai
gelombang akan bergerak secara periodik frekuensi sebesar 50 hz dan panjang
atau berlangsung secara berulang-ulang gelombang sebesar 5 cm. Pada data
karena dipengaruhi oleh tetapan waktu. ketiga, didapatkan nilai frekuensi sebesar
Berbeda dengan jenis rangkaian arus DC, 40 hz dan panjang gelombang sebesar 6
bentuk keluaran gelombang bukan cm. Pada data keempat, didapatkan nilai
merupakan gelombang sinusoidal karena frekuensi sebesar 30 hz dan panjang
pada arus DC gelombang bergerak hanya gelombang sebesar 6 cm. Hal ini semakin
ke satu arah saja dan tidak berlangsung menguatkan kita pada kesimpulan bahwa
secara periodik. Selain itu, pada data semakin besar nilai frekuensi dari suatu
pertama variabel-variabel yang didapatkan gelombang, maka akan semakin kecil
adalah dari pengamatan langsung dan panjang gelombang tersebut.

5
arah saja sehingga jenis gelombang yang
KESIMPULAN terbentuk bukanlah gelombang
sinusoidal. Percobaan ini juga
Berdasarkan penelitian yang telah menunjukkan kita bahwa jika gelombang
kami lakukan, terdapat beberapa memiliki batas atas dan batas bawah
kesimpulan yang kami dapatkan, yakni yang nilainya sama besar, maka
deret Fourier merupakan sebuah deret gelombang tersebut hanya akan
yang dapat digunakan untuk membentuk fungsi ganjil, dan atau fungsi
menyederhanakan fungsi-fungsi genap saja, tetapi tidak bisa menjadi
gelombang yang rumit, yang terdapat fungsi keduanya. Dalam kasus tersebut
komponen sinus dan cosinus di juga diketahui bahwasanya deret Fourier
dalamnya, deret ini juga kerap digunakan yang akan terbentuk juga lebih sederhana
untuk menyederhanakan besarnya dibandingkan jika gelombang memiliki
gelombang periodik, atau gelombang batas atas dan batas bawah yang nilainya
yang berlangsung secara terus menerus tidak sama besar. Terakhir, pada
dalam waktu tertentu. Walaupun deret percobaan ini, kami juga menarik
Fourier adalah deret yang biasa kesimpulan yang cukup menarik, yakni
digunakan untuk menyederhanakan besarnya frekuensi suatu gelombang akan
fungsi gelombang, namun banyak orang berbanding terbalik dengan panjang
yang menganggap bahwa fungsi tersebut gelombang tersebut. Dengan kata lain
justru akan bertambah rumit. Hal itu semakin kecil nilai frekuensi dari suatu
tidaklah benar, kerumitan fungsi gelombang, maka akan semakin besar
gelombang pada deret Fourier panjang gelombang tersebut.
disebabkan karena fungsi tersebut akan
diubah menjadi bentu deret.
Lebih jauh lagi, dalam percobaan
ini juga disimpulkan bahwa bentuk
keluaran gelombang berupa gelombang
sinusoidal yang teramati dalam osiloskop
hanya akan dijumpai ketika kita
memberikan sumber tegangan pada arus
AC dan bukan pada arus DC. Hal ini
dikarenakan pada arus AC, gelombang
akan berlangsung secara terus menerus
yang berpengaruh terhadap waktu dan
begerak bolak-balik, artinya gelombang
tersebut memiliki sifat periodik. Berbeda
dengan arus DC, pada arus ini
gelombang hanya mengalir hanya ke satu

6
2

Anda mungkin juga menyukai