Kelas : 13-7
NIS : 16.62.08519
No. Meja :1
JUDUL PENETAPAN:
Suatu sampel yang terdiri dari campuran Benzene, Toluene, dan Xylena ditetapkan
dengan metode internal standar. Dengan pengukuran standar tunggal dapat diketahui waktu retensi
sebagai acuan pada standar campuran. Kemudian peak pada sampel dikaitkan dengan standar
campuran. Benzena dijadikan internal standar sehingga kadar Xylene dan Toluene dapat ditentukan.
a. Identifikasi sampel
- Bau : Normal
b. Persiapan sampel
➢ Standar Tunggal
➢ Standar Campuran
Dimasukkan
kedalam vial Diinjeksikan Diuji pada
tiap standar alat GC-2014
sebanyak 3µL
➢ Sampel
Volume
No. Nama Senyawa %V tR Area Cx
(ml)
%V/V : 𝑫𝑹𝑭𝒙
DRF’x =
𝑫𝑹𝑭𝒊𝒔
1
• Toluene : x 100% = 10%
10
1045725,5
• Xylene :
1
x 100% = 10% • DRF’x toluena = = 0,9955
10 1050457,2
1054653,8
1
• DRF’x xylene = = 1,0040
• Benzene : x 100% = 10% 1050457,2
10
30479165,0
• DRF’IS benzene = =1
1050457,2
𝑨𝒙
DRFx =
𝑪𝒙
10457255 𝑨𝒙 𝑿 𝑪𝒊𝒔
• DRFx toluena = = 1045725,5 Cx = x fp
10 𝑨𝒊𝒔 𝑿 𝑫𝑹𝑭′𝒙
10546538
• DRFx xylena = = 1054653,8
10
7429438 X 10
• C toluena = x 10 = 1601%
466067 X 0,9955
𝑨𝒊𝒔
DRFis =
𝑪𝒊𝒔 15280628 𝑋 10
• C xylena = x 10 = 3266%
466067 X 1,0040
10504572
• DRFis benzena = = 1050457,2
10
V. Kesimpulan (20) :
Pada penetapan kadar Benzene, Toluene, dan Xylene dalam sampel BTX secara internal
standar dengan kromatografi gas diperoleh luas area untuk Toluene 7429438 dan Xylene 15280628.
Sehingga diperoleh konsentrasi masing-masing analit 1601% sebesar untuk Toluene, dan 3266%
untuk Xylene. Besarnya kadar mungkin dikarenakan terjadi kesalahan oleh praktikan saat melakukan
praktikum.
Bogor, 11 September 2019