Anda di halaman 1dari 7

Pentingnya Bahasa untuk Menguasai Pengetahuan

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yang kami hormati ..

Almukarom Romo KH. Ahmad Arif Yahya

Almukarom Romo KH. M. Baidlowi Muslich

Almukarom Romo KH. M. Shohibul Kahfi

Beserta keluarga ndalem yang senantiasa kita harapkan nasehat dan barokah ilmunya

Yang kami hormati pula

Segenap jajaran pengurus harian PP. Miftahul Huda , Asatidz Madrasah Matholi’ul Huda, Pengurus
Komplek, serta sahabat-sahabt santri yang saya cintai

Pertama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan
rahmat-Nya lah kita dapat hadir disini. Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW

Saya akan membawakan pidato tentang pentingnya bahasa untuk menguasai pengetahuan. Saat
saya belajar di sekolah dasar, saya belum menemukan mata pelajaran Bahasa Inggris atau bahasa asing
lainnya. Tapi tidak dengan sekarang. Di zaman globalisasi ini, bahasa asing sangatlah penting. Terutama
Bahasa Inggris yang disebut sebagai bahasa internasional. Bahkan diakui menjadi bahasa kedua di
beberapa negara di bumi ini. Begitu pula halnya di Indonesia. Sekarang, mulai duduk di bangku TK kita
sudah diperkenalkan dengan pelajaran Bahasa Inggris. Berlanjut ke SD, SLTP, kuliah S1, S2 sampai S3
sekalipun, kita terus dihadapkan dengan Bahasa Inggris. Dan tak sedikit sekolah di Indonesia yang
bahasa pengantarnya Bahasa Inggris.

Tidak hanya sampai situ. Ketika memasuki dunia kerja, banyak perusahaan yang mewajibkan
pelamarnya mempunyai keahlian berbahasa asing, baik aktif maupun pasif. Sama halnya ketika akan
mendaftar Pegawai Negri Sipil pun tak luput dari tes Bahasa Inggris. Jika kita melihat para petinggi kita
yang harus berdiplomasi dengan petinggi bangsa lain, bahasa yang digunakan adalah Bahasa Inggris.
Bahkan tingkat PBB sekalipun sebagai Perhimpunan Bangsa Bangsa, bahasa yang digunakan adalah
Bahasa Inggris. Jika kita lihat, betapa pentingnya Bahasa Inggris?

Selain itu, sebagai umat muslim yang berbahasa ibu Bahasa Indonesia, kita juga dianjurkan
untuk mempelajari Bahasa Arab. Syeikh al-Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata; “Bahasa Arab itu
termasuk bagian dari Agama. Sedangkan mempelajarinya adalah wajib, karena memahami al-Qur’an
dan al-Sunah itu wajib. Tidak seorangpun bisa memahami keduanya, kecuali dengan Bahasa Arab. Dan
tidaklah kewajiban itu sempurna kecuali dengan mempelajari Bahasa Arab.”1) Dan juga dikatakan Umar
bin al-Khattab Radhiyallah ‘anh; “Pelajarilah Bahasa Arab! Sesungguhnya itu bagian dari agama
kalian”.2)

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang dipergunakan oleh para anggota suatu
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri, percakapan (perkataan) yang
baik, tingkah laku yang baik atau sopan santun.3) Begitulah pengertian bahasa menurut Indrawan WS
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dari pengertian tersebut, kita bisa membayangkan jika tidak ada
bahasa di muka bumi ini, dengan apa kita akan berkomunikasi?

Bahasa Nasional negara Indonesia adalah Bahasa Indonesia. Saat ini, kita patut berbangga
terhadap bahasa kita. Karena, Bahasa Indonesia yang merupakan rumpun Bahasa Melayu termasuk ke
dalam 10 bahasa yang banyak digunakan di dunia dengan jumlah penutur sekitar 259 juta jiwa. Bahkan
sejak tahun 2007, Bahasa Indonesia telah ditetapkan sebagai bahasa kedua di Vietnam. Fakta menarik
lain tentang Bahasa Indonesia, adalah Bahasa Indonesia menduduki peringkat ke-3 di Asia dan peringkat
ke-26 di dunia dalam hal tata bahasa terumit di dunia. Walaupun rumit, Bahasa Indonesia mendunia di
dunia maya, karena Wikipedia Bahasa Indonesia telah menduduki peringkat ke-26 dari 250 Wikipedia
berbahasa asing di dunia dan peringkat ke-3 di Asia setelah bahasa Jepang dan Mandarin.4)

Selain prestasi tersebut, Indonesia pun kaya akan berbagai macam bahasa dan dialek. Kepala
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menyatakan, tahun 2012 jumlah bahasa di Indonesia
mencapai 546.5) Sedangkan dalam Wikipedia Bahasa Indonesia disebutkan bahwa ada hampir 7000
jumlah bahasa yang digunakan di seluruh dunia.

Mampu Berbahasa Asing bukan Berarti tidak Mencintai Bahasa Ibu. Tak jarang seseorang yang
aktif menggunakan bahasa asing disebut tidak mencintai Bahasa Indonesia, tidak mencintai negeri
sendiri, bahkan disebut melanggar Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi “Kita Satu Bahasa, Bahasa
Indonesia”. Saya tidak sepakat dengan hal tersebut. Jika kita lihat, mengapa terdapat mata pelajaran
Bahasa Inggris pada kurikulum di Indonesia, dan Bahasa Inggris menjadi salah satu mata pelajaran yang
terdaftar pada Ujian Nasional, itu artinya Pemerintah mendukung masyarakat Indonesia belajar dan
cakap berbahasa asing.

Motto Duta Bahasa Republik Indonesia menyatakan bahwa “Bahasa Indonesia itu wajib, bahasa
daerah itu pasti dan bahasa asing itu perlu”. Seseorang yang cakap berbahasa asing diharapkan dapat
bersaing di dunia internasional, dalam segala bidang. Seperti, ekonomi, pendidikan, sosial, dan budaya.
Mampu mensejajarkan Negara Indonesia dengan negara maju lainnya, yang dampak positifnya akan
kembali ke negara kita. Karena kebutuhan itulah kita harus cakap menggunakan bahasa asing.

Bahasa yang paling banyak digunakan di bumi ini adalah Bahasa Inggris dengan penutur
mencapai 500 juta jiwa. Bahasa ini banyak diadopsi menjadi bahasa resmi di beberapa negara dan
organisasi international. Tercatat ada 53 negara dan 10 organisasi internasioanal yang memakai Bahasa
Inggris sebagai bahasa resmi. Selain itu, hampir semua negara di dunia menerapkan Bahasa Inggris
sebagai bahasa kedua setelah bahasa nasionalnya masing-masing.7)
Bahasa lainnya yang populer digunakan adalah Bahasa Arab, bahasa yang digunakan dalam al-
Qur’an. Seperti dikatakan Ibn Katsir; “Yang demikian itu (bahwa al-Qur’an diturunkan dalam Bahasa
Arab) karena Bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih, jelas, luas dan maknanya lebih mengena lagi
cocok untuk jiwa manusia. Oleh karena itu, kitab yang paling mulia (yaitu al-Qur’an) diturunkan kepara
Rasul yang paling mulia (yaitu Rasulullah SAW) dengan bahasa yang paling mulia (yaitu bahasa arab),
melalui perantara malaikat yang paling mulia (yaitu malaikat Jibril), ditambah inipun diturunkan pada
dataran yang paling mulia di atas muka bumi (yaitu tanah Arab), serta awal turunya pun pada bulan yang
paling mulia (yaitu Ramadhan), sehingga al-Qur’an menjadi sempurna dari segala sisi.”8) Selain al-Quran,
kitab-kitab umat Islam yang lainya pun menggunakan Bahasa Arab dan Bahasa Arab banyak
meminjamkan kosa katanya ke sejumlah bahasa di Eropa, utamanya bahasa Spanyol, Portugis dan Sisilia.
Bahkan, sejak tahun 1974, Bahasa Arab digunakan sebagai salah satu bahasa resmi di PBB yang
penuturnya hampir sekitar 300 juta jiwa.9)

Jika kita perhatikan, seorang anak kecil yang belum bisa berbicara, dia akan terbentuk oleh
lingkungannya. Seseorang yang tumbuh di lingkungan keluarga yang berbahasa Sunda, pasti akan bisa
berbicara Bahasa Sunda. Begitu pula dengan anak kecil yang tumbuh di lingkungan berbahasa Inggris.
Kemampuan anak kecil melafalkan suatu kata, karena terbiasa mendengar, melihat dan diajarkan untuk
melafalkan kata tersebut, sehingga akhirnya terbiasa untuk melafalkannya. Seperti contohnya ketika ada
seseorang yang datang ke lingkungan kita dari negara lain. Tanpa butuh waktu lama, orang tersebut
akan mampu mengenal kata-kata baru di lingkungan kita. Bahkan, tidak sampai satu tahun orang
tersebut akan fasih berbicara dengan bahasa tempat ia berada. Jadi intinya, seseorang membutuhkan
lingkungan untuk belajar bahasa.

Menurut hemat saya, pesantren merupakan tempat yang tepat untuk belajar bahasa. Karena,
selain program pokok pesantren, biasanya pesantren mewajibkan santrinya untuk berbicara dalam
Bahasa Arab dan Inggris dalam berkomunikasi sehari-hari. Pesantren memadukan keduanya dengan
baik. Tak jarang, karena dikatakan wajib, santri yang melanggar akan terkena teguran atau hukuman.
Tujuan pesantren mewajibkan santrinya menggunakan kedua bahasa tersebut, karena dianggap Bahasa
Inggris untuk bekal di dunia agar mampu bersaing dan dapat menghadapi era globalisasi. Sedangkan
Bahasa Arab untuk bekal mempelajari agama Islam lebih dalam. Dan dianalisir, kedua bahasa tersebut
adalah bekal untuk kehidupan kelak pasca lulus dari pesantren.

Jika kiranya tidak memungkinkan untuk belajar di pesantren, hal yang harus diperhatikan adalah
apa tujuan kita mempelajari suatu bahasa. Kita harus mempunyai motivasi untuk belajar sesuatu, karena
dikatakan bahwa suksesnya kita belajar tergantung pada motivasi dan tujuan kita.

Untuk menguasai suatu bahasa, hal yang harus dilakukan adalah kita harus berkomitmen untuk
praktek melafalkan bahasa tersebut terus-menerus. Karena, practic makes perfect. Selain itu, masih
banyak media yang dapat kita gunakan, seperti internet, membeli buku-buku bahasa, membaca komik
atau cerita, langsung berkomunikasi dengan teman, menonton film, mendengarkan lagu, mendengarkan
pidato, dengan bahasa sesuai yang kita minati.
Jika kita perhatikan orang-orang yang lebih dulu sukses di dunia internasional, kemungkinannya
sangat kecil jika orang tersebut tidak mampu berbicara bahasa internasional. Oleh karena itu, jika kita
analisis, banyak hal yang bisa kita lakukan ketika kita menguasai bahsa asing, terutama Bahasa Inggris
sebagai bahasa internanional dan juga Bahasa Arab yang digunakan oleh agama Islam ketika
bersembahyang.

Dengan bahasa internasional, kita bisa belajar. Contohnya saja, jurusan kedokteran yang hampir
semua bukunya berbahasa Inggris. Selain itu, kita akan mampu mempelajari temuan-temuan para ahli
yang kebanyakan menggunakan Bahasa Inggris. Mampu berkomunikasi dengan orang asing yang nota
bene negara Indonesia dikelilingi negara dengan penduduk berbahasa Inggris. Saat berbagai macam
beasiswa diumumkan, kita akan siap bersaing dengan yang lainnya. Bahkan setelah lulus beasiswapun
kita tidak akan kesulitan untuk berkomunikasi dengan mahasiswa lainnya. Bisa menjadi guide tour atau
translator. Begitu pula dengan keunggulan Bahasa Arab. Kita akan mampu mengkaji kitab-kitab yang
membahas tentang hukum-hukum dalam agama Islam, tauhid dan fiqih. Bahkan mungkin mampu
memahami kandungan al-Qur’an. Begitu pula dengan ilmu-ilmu yang lainnya.

Ketika kita menguasai bahasa asing, Bahasa Inggris dan juga Bahasa Arab, banyak hal yang bisa
kita perbuat selain segelintir contoh di atas. Dengan demikian, kita harus memanfaatkan waktu dan
kesempatan dengan sebaik-baiknya untuk mempelajari bahasa. Tidak ada kata tua atau telat untuk
belajar. Ingat! “Bahasa Indonesia itu wajib, bahasa daerah itu pasti dan bahasa asing itu perlu.”[]

Sekian Pidato dari saya, ada kurang atau lebihnya saya mohon maaf sebanyak-banyaknya.
Akhirul kalam. Wa billahi taufiq wal hidayah. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

The Importance of Language to Master Knowledge

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Whom we respect ..
Almukarom Father KH. Ahmad Arif Yahya

Almukarom Father KH. M. Baidlowi Muslich

Almukarom Father KH. M. Shohibul Kahfi

Along with the family of ndalem whom we always expect advice and blessing of knowledge

What we respect also

All ranks of PP daily management. Miftahul Huda, Asatidz Madrasah Matholi'ul Huda,
Management of the Complex, and also friends of the students whom I love

First, let us give thanks to the presence of Allah SWT because of the abundance of His grace we
can be present here. Sholawat and greetings remain devoted to our lord Prophet Muhammad

I will give a speech about the importance of language to master knowledge. When I studied in
elementary school, I had not found English or other foreign languages. But not now. In this age of
globalization, foreign languages are important. Basic English is referred to as an international language.
At present there are several languages in this country. Similarly welcomed in Indonesia. Now, starting to
sit in kindergarten we have started with English lessons. Continuing to elementary school, junior high
school, college S1, S2 to S3, we continue to be faced with English. And few schools in Indonesia have the
language of instruction in English.

Not only that. When launching the world of work, many companies ask their applicants to have
expertise that is supported, both active and passive. Equally inviting the compilation will register Civil
Servants did not escape the English test. If we see our officials who have to diplomate with other
national officials, the language used is English. While the UN level, however as the Association of
Nations, the language used is English. If we look, how important is English?In addition, as Muslims who
speak Indonesian mother tongue, we are also encouraged to learn Arabic. Sheikh al-Islam Ibn Taymiyah
Rahimahullah said; "Arabic is part of religion. While learning it is mandatory, because understanding the
Qur'an and al-Sunna is mandatory. No one can understand both, except in Arabic. And not an obligation
is perfect except by studying Arabic. "1) And also said Umar bin al-Khattab Radhiyallah‘ anh; "Learn
Arabic! Surely that is part of your religion. "2)

Language is an arbiter sound symbol system, which is used by members of a community to work
together, interact and identify themselves, good conversation (speech), good behavior or manners.3)
Such is the understanding of language according to Indrawan WS in the Big Dictionary Indonesian. From
this understanding, we can imagine if there is no language on this earth, with what we will
communicate?

The national language of Indonesia is Indonesian. Right now, we should be proud of our
language. Because, Indonesian Language which is a Malay Language family is included in the 10
languages that are widely used in the world with around 259 million people. Even since 2007,
Indonesian has been established as the second language in Vietnam. Another interesting fact about
Indonesian is that Indonesian is ranked 3rd in Asia and ranked 26th in the world in terms of the most
complex grammar in the world. Although complicated, Indonesian is worldwide in cyberspace, because
Wikipedia Indonesian has ranked 26th out of 250 foreign-language Wikipedia in the world and ranked
3rd in Asia after Japanese and Mandarin.4)

In addition to these achievements, Indonesia is also rich in various languages and dialects. The
Head of the Language Development and Development Agency stated, in 2012 the number of languages
in Indonesia reached 546.5) Whereas in the Indonesian Language Wikipedia it was mentioned that there
were almost 7,000 languages used throughout the world.Being able to speak foreign does not mean that
you do not love your mother tongue. Quite often someone who actively uses a foreign language is called
not loving Indonesian, does not love his own country, even called violating the Youth Pledge of 1928
which reads "We Are One Language, Indonesian Language". I do not agree with that. If we see, why
there are English subjects in the curriculum in Indonesia, and English is one of the subjects listed on the
National Examination, it means that the Government supports the Indonesian people to learn and are
proficient in foreign languages.

The motto of the Ambassador of the Republic of Indonesia stated that "Indonesian is
mandatory, regional languages are certain and foreign languages are necessary". Someone who is
proficient in foreign languages is expected to be able to compete internationally, in all fields. Like,
economics, education, social, and culture. Able to align Indonesia with other developed countries,
whose positive impact will return to our country. Because of that need we must be able to use foreign
languages.

The language most widely used on this earth is English with speakers reaching 500 million
inhabitants. This language is widely adopted as an official language in several countries and international
organizations. There are 53 countries and 10 international organizations that use English as the official
language. In addition, almost all countries in the world adopt English as a second language after their
respective national languages.7)Another popular language used is Arabic, the language used in the
Qur'an. As Ibn Kathir said; "That is (that the Qur'an was revealed in Arabic) because Arabic is the most
fluent, clear, broad language and its meaning is more suitable for the human soul. Therefore, the most
noble book (ie al-Qur'an) was revealed to the most noble Apostles (ie Rasulullah SAW) with the most
noble language (ie Arabic), through the intermediaries of the most noble angels (ie the angel Gabriel),
plus even this was revealed on the most noble plains on the face of the earth (ie Arabian land), as well as
the beginning of its turtles on the most glorious months (ie Ramadan), so that the Koran becomes
perfect from all sides. "8) Besides al- The Quran, the books of other Muslims also use Arabic and Arabic
lend a lot of vocabulary to a number of languages in Europe, mainly Spanish, Portuguese and Sicilian. In
fact, since 1974, Arabic has been used as one of the official languages of the United Nations with almost
300 million speakers. 9)

If we pay attention, a child who cannot speak yet, he will be shaped by his environment.
Someone who grows up in a Sundanese-speaking family environment, will definitely be able to speak
Sundanese. So it is with small children who grow up in an English-speaking environment. The ability of
children to recite a word, because they are accustomed to hearing, seeing and being taught to
pronounce the word, so that they are finally accustomed to pronounce it. For example when someone
comes to our environment from another country. Without taking a long time, the person will be able to
recognize new words in our environment. In fact, it is not until one year that the person will be fluent in
the language where he is. So the point is, a person needs an environment for learning languages.In my
opinion, pesantren is the right place to learn languages. Because, in addition to the main pesantren
program, pesantren usually requires students to speak Arabic and English in their daily communication.
The pesantren combines the two well. Not infrequently, because it is said to be mandatory, students
who violate will be exposed to reprimands or punishment. The purpose of the pesantren requires
students to use both languages, because they are considered English for the world stock to be able to
compete and be able to face the era of globalization. Whereas Arabic for learning to study Islam more
deeply. And analyzed, the two languages are provisions for life after graduating from pesantren.

If it is not possible to study in Islamic boarding schools, the thing to consider is what is our
purpose in learning a language. We must have the motivation to learn something, because it is said that
our success in learning depends on our motivation and goals.

To master a language, the thing to do is we must commit to the practice of reciting the
language continuously. Because, practic makes perfect. In addition, there are still many media that we
can use, such as the internet, buying language books, reading comics or stories, directly communicating
with friends, watching movies, listening to songs, listening to speeches, in the language we are
interested in.

If we look at people who are first successful in the international world, the chances are very
small if the person is not able to speak the international language. Therefore, if we analyze, there are
many things we can do when we master foreign languages, especially English as an international
language and also Arabic that is used by Islam when praying.

With international languages, we can learn. For example, majoring in medicine, which has
almost all books in English. In addition, we will be able to study the findings of experts who mostly use
English. Able to communicate with foreigners who are surrounded by Indonesian countries with English-
speaking residents. When various kinds of scholarships are announced, we will be ready to compete
with others. Even after graduating from scholarships, we will have no difficulty communicating with
other students. Can be a tour guide or translator. Similarly, the superiority of Arabic. We will be able to
study the books that discuss the laws in Islam, monotheism and fiqh. It might even be able to
understand the content of the Qur'an. Likewise with other sciences.

When we master a foreign language, English and Arabic, there are many things we can do
besides the few examples above. Thus, we must make the best use of time and opportunity to learn
languages. There is no old or late word for learning. Remember! "Indonesian is mandatory, local
languages are certain and foreign languages are necessary." []

So many speeches from me, there are less or more I apologize as much as possible. Akhirul
kalam. Wa billahi taufiq wal hidayah. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai