Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Model-Model Konseling


1. Pengetian Konseling Trait and Factor
Teori atau pendekatan ini digolongkan pada kelompok yang
mengutamakan dimensi kogniti atau rasional dalam perilakunya. Oleh
karena itu implikasi utama dari pendekatan Treat and factor ialah
penggunaan tes psikologi sebagai alat yang dipandang validm untuk
memperoleh informasi yang obyektif mengenai keadaan kepribadian
konseli.
Yang dimaksud dengan trait adalah suatu ciri yang khas bagi
seseorang dalam berfikir, berperasaan, dan berperilaku seperti intelegensi
(berfikir), iba hati(berperasaan), dan agresif (berperilaku). Ciri itu
dianggap sebagai suatu dimensi kepribadian, yang masing-masing
membentuk suatu kontinum atau skala yang terentang dari sangat tinggi
sampai sangat rendah.
Teori trait and factor adalah pandangan yang mengatakan bahwa
kepribadian seseorang dapat dilukiskan dengan mengidentifikasikan
jumlah ciri, sejauh tampak dari hasil testing psikologis yang mengukur
masing-masing dimensi kepribadian. Konseling trait adn factor berpegang
pada pandangan yang sama dan menggunakan tes-tes psikologis untuk
menganalisis atau mendiagnosis seseorang mengenai ciri-ciri dimensi atau
aspek kepribadian tertentu, yang diketahui mempunyai relevansi terhadap
keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam jabatan dan mengikuti suatu
program studi.
Istilah konseling trait and factor dapat dideskripsikan sebagai corak
konseling yang menekankan pemahaman diri melalui testing psikologis
dan penerapan pemahaman itu dalam memecahkan beraneka problem yang
dihadapi, terutama yang menyangkut pilihan program studi atau bidang
pekerjaan. Williamson.

1
B. Pandangan Umum Tentang Konseling
1. Konseling Trait and Factor

a. Tujuan Model Konseling Trait And Factor


Tujuan konseling adalah berbeda-beda bagi konseli masing-
masing. Menurut Williamson tujuan konseling adalah mencapai
tingkat Excellence dalam segala aspek kehidupan konseli, dengan cara
membantu atau memberi kemudahan dalam proses perkembangan
individu konseli tersebut.
Williamson juga menjelaskan bahwa tujuan keseluruhan model
konseling Trait & Factor adalah mengajar konseli ketrampilan-
ketrampilan membuat keputusan yang efektif (affective decision
making skills) dengan membantu menilai karakteristik-
karakteristiknya secara efektif dan mengkaitkan penilaian dari itu
dengan kriteria psikologis dan sossial yang berarti.
Lebih jelas algi Krumboltz (1966) menjelaskan bahwa tujuan
konseling Trait & Factor adalah:
1) Membantu konseli belajar membuat keputusan-keputusannya
2) Membantu konseli memecahkan problem-problemnya
Berkaitan dengan tujuan konseling ini Williamson mencoba
mengkaitkan dengan tujuan pendidikan. Dikatakan bahwa tujuan
konseling pada dasarnya sama dengan tujuan pendidikan (counseling
as education).
Dalam hal ini Williamson mengatakan bahwa tujuan-tujuan
konseling dan pendidikan adalah sama, yaitu perkembangan yang
optimal dari individu sebagai pribadi yang utuh dan bukan semata-
mata ditujukan pada terlatihnya kemampuan intelektual.

b. Ciri-ciri Konseling Trait And Factor


1) Konseling trait and factors sering disebut dengan konseling direktif
(konselor secara aktif membantu konseli).

2
2) Konseling trait and factor lebih menekankan pada problem atau
masalah tentang probelm studi atau bidang pekerjaan ( karier ).
3) Pendekatan konseling traint and factors lebih empirisme yang
memiliki pandangan yang optimistik.

c. Prinsip-Prinsip Dasar Konseling Trait And Factor


Ahli psikoterapi dan konseling, yaitu C. H. Patterson,
menyebutkan prinsip dasar ini sebagai “asumsi-asumsi filosofis” yang
merupakan “postulat” untuk merumuskan suatu teori formal,yang
dalam hal ini adalah teori konseling. Prinsip dasar ini berkenaan
dengan pandangan tentang “Hakekat Manusia” (The nature of man),
termasuk asas-asas kepribadiannya.

Adapun Prinsip-prinsip dasar konseling “Traits and Factors”


adalah sebagai berikut :
1. Manusia itu pada dasarnya memiliki potensi untuk berbuat baik
dan buruk. Makna hidup itu adalah mencari kebaikan dan menolak
keburukan. Oleh karena itu dalam rangka konseling, konselor harus
optimis tentang hakekat manusia dan harus percaya bahwa individu
dapat belajar menyelesaikan masalah-masalahnya, teristimewa jika
mereka belajar menggunakan kemampuannya.
2. Manusia tidak hanya mewujudkan atau mengaktualisasikan
kemampuan-kemampuannya tersebut secara penuh tanpa bantuan
manusia lain.
3. Dimensi kehidupan yang baik adalah “excellen” (utama). Dengan
peranan konselor, konseli dapat mencapai tingkat excellence dalam
segala hal dari kehidupannya.
4. Baik buruknya hidup manusia, banyak tergantung pada
“hubungan” antara manusia dengan alamnya.
Ada 2 kemungkinan dari “hubungan” ini, yaitu :
a. Individu sendirian dalam ketidak ramahan alam dan,
b. Alam ramah dan cocok dengan perkembangan individu.

3
d. Teknik Konseling Trait and Factor
Teknik utama (major technique) yang digunakan dalam konseling
“Trait and Factor”, adalah :
1. Memperkuat persesuaian antara konselor dengan klien.
2. Mengubah lingkungan klien.
3. Memilih atau menempatkan pada lingkungan yang sesuai.
4. Mendorong klien belajar tentang ketrampilan-ketrampilan yang
diperlukan.
5. Mengubah sifat-sifat klien
Ada beberapa teknik umum yang digunakan dalam pendekatan ini :
1. Attending.
Attending adalah perilaku konselor untuk melibatkan diri dalam
proses konseling meliputi : kontak mata, kualitas suara, jejak
verbal, dan bahasa tubuh.
2. Opening.
Opening adalah membuka kegiatan wawancara.
3. Acceptence
Acceptence adalah penerimaan terhadap klien.
4. Restatement dan Pharaprasing.
Restatement adalah mengulang atau menyatakan kembali sebagian
pernyataan konseling yang dianggap penting.Pharaprase adalah
mengulang kalimat/ pernyataan singkat konseli secara utuh, apa
adanya tanpa merubah makna.
5. Reflection of Feeling
Reflection of Feeling adalah pantualan perasaan yang dinyatakan
dalam bentuk pernyataan / sikap yang terkandung di balik
pernyataan klien.
6. Clarification.
Clarification adalah mengungkapkan kembali isi pernyataan klien
dengan menggunakan kata-kata baru dan segar.

4
7. Summary
Meringkas adalah suatu proses untuk memadu berbagai ide dan
perasaan dalam satu pernyataan pada akhir suatu unit wawancara
konseling.

e. Manfaat Konseling Trait And Factor

1. Bagi Konselor
Bermanfaat bagi konselor untuk berlatih dalam melakukan
praktik konseling Trait and Factor, dengan melatih keterampilan
dan belajar sebagaimana dapat menjadi bekal kedepannya dalam
menjadi konselor di masa mendatang.

2. Bagi konseli
Bermanfaat bagi konseli dalam menghadapi masalah yang
ia sedang alami, agar konseli dapat mengendalikan dirinya.
Kemudian mendapatkan gambaran untuk bisa mengambil
keputusan yang lebih baik dalam menyelesaikan masalahnya
dikemudian hari.

3. Manfaat orang tua


Orangtua dapat memahami dan mengerti kondisi anak,
dengan melihat segala kemampuan serta tujuan dalam masa
depannya, melalui hasil dan data informasi yang diperoleh. Dengan
harapan orangtua lebih perhatian dalam memilih karir, serta
menjadi pendukung dalam hal posif yang dapat menunjang karir,
terutama dalam mempertimbangpendidikan lanjutan

5
C. Latar Belakang Pelaksanaan Praktikum Model-Model Konseling
1. Konseling Trait and Factors

Praktik Model Konseling Trait and Factor ini menjadi hal yang
mendasar, yang nantinya praktik ini merupakan salah satu materi yang
wajib di praktikan oleh peserta didik program studi Bimbingan dan
Konseling dan merupakan prasyarat bagi pemograman mata kuliah PPL
BK Mikro. Mata kuliah praktik model konseling ini merupakan kegiatan
pemberian pengalaman latihan terstruktur kepada mahasiswa tentang cara
memberikan layanan konseling individu kepada konseli dengan
menerapkan pendekatan konseling yang ada guna membantu konseli
menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dan mencapai
perkembangan yang optimal sehingga tumbuh menjadi individu yang
mandiri. Adanya problematika seperti siswa yang mengalami salah
jurusan, belum mampu mengarahkan dirinya dalam mengambil keputusan
di masa mendatang, dan tentunya dapat menyesuaikan antara keinginan,
kemampuan, dan harapan orangtua dapat dibantu melalui pendekatan Treat
and Factor.

D. Tujuan Praktikum Model-Model Konseling


1. Konseling Trait And Factors

a. Tujuan Umum
Praktik Model-Model Konseling secara umum bertujuan memberikan
dasar kemampuan praktis melalui latihan terstruktur di laboratorium
program study bimbingan dan konseling dalam melakukan layanan
konseling individual dengan menerapkan pendekatan konseling.

b. Tujuan Khusus
1. Memenuhi tugas mata kuliah praktik Model-Model Konseling
Trait And Factor.

6
2. Memberikan pengalaman kepada praktikan untuk berlatih
menggunakan layanan konseling dengan Model Konseling
Individu Trait And Factor
3. Memberikan pengalaman kepada praktikan guna terjun ke
lapangan kelak.

E. Jadwal Kegiatan/Rencana Kerja selama Praktikum Konseling

1. Jadwal Kegiatan Praktikum Konseling Trait And Factors

SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER


NO. KEGIATAN

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Minta izin ke sekolah
2. Pembuatan surat pengantar
praktikum dari prodi
3. Pengajuan permohonan
praktikum kepada kepada pihak
sekolah
4. Pelaksanaan praktikum
konseling pertama
5. Pelaksanaan praktikum
konseling ke dua
6. Pelaksanaan praktikum
konseling ke tiga
7. Pelaksanaan praktikum
konseling ke empat
8. Laporan

7
BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Identitas Konseli

1. Identitas Konseli dalam Konseling Trait And Factor


a. Inisial nama : Y.S
b. Usia : 15 Tahun
c. Sekolah : SMPN 10 MADIUN
d. Kelas : IX A
e. Alamat : Josenan

2. Deskripsi Kasus Konseling Trait And Factor


Sebelum konseli melaksanakan praktek di sekolah, tentunya
kami mahasiswa memperoleh rekomendasi terlebih dahulu dari
dosen untuk setiap kelompok dibagi terlebih dahulu meperoleh
bagian jenjang sekolah masing- masing. Kabetulan setelah jenjang
sekolah terpilih, akhirnya SMP 10 Madiun sebagai sekolah yang
akan dijadikan pelaksanaan praktik model konseling Trait and
Factor. Setelah melakukan kordinasi dengan Guru BK yang
terdapat di sekolah, akhirnya memperoleh konseli yang telah
direkomendasikan oleh beliau.
Pada saat pelaksanaan praktik model konseling Trait and
Factor, kami secara berkelompok datang untuk kemudian dari ke 3
anggota kelompok, 3 orang melaksanakan praktek .
Deskripsi kasus untuk konseli yakni, dirinya kebingungan
untuk menentukan sekolah SMK, dia memiliki pemahaman bahwa
sekolah di SMK lebih menjurus pada pekerjaan dan tidak perlu
untuk kuliah. Menurutnya, kuliah membutuhkan biaya yang besar,
sedangkan dirinya memiliki orangtua yang kurang mampu.
Dalam proses konseling, untuk pertama kalinya membangun
rapport terlebih dahulu,lalu membuka pembahasan dengan
opening dengan memberikan topik netral pada saat memulai

8
kegiatan. Tidak lupa pada saat pembukaan, perlunya siswa untuk
ditanya apakah sudah paham atau belum dengan proses konseling.
Sehingga disini perlunya konselor menjelaskan proses konseling
dengan asas serta batasan waktu yang akan disepakati. Dalam
kegiatan konseling Trait and Factor ini, konselor menggunakan
beberapa keterampilan dasar konseling. Tidak lupa tahapan pada
saat konseling Trait and Factor yakni Analisis, sintesis, diagnosis,
prognosis, treatment, dan follow up.

B. Deskripsi Kasus

Proses Konseling Trait And Factor


a. Analisis
Kegiatan konseling pada pertemuan pertama dilaksanakan
pada hari Kamis 22 Oktober 2018 pukul 10.16 di ruang
Perpustakaan SMPN 10 Madiun, praktikan mengajak konseli untuk
mengidentifikasi masalahnya yang berkaitan dengan memilih
pendidikan lanjutan. Dari hasil pembahasan yang praktikan
lakukan bersama konseli ternyata konseli lebih memilih pendidikan
lanjut di Sekolah Menengah Kejuruan. Dirinya juga masih
bimbang, apakah dia sudah mantap atau belum dengan pilihan
yang telah diberi oleh orangtuanya .

b. Sintesis
Tahap sintesis ini konseli dapat diinformasikan bahwa dirinya
tidak begitu aktif dikegiatan akademik , dia aktif di kegiatan
nonakademik yaitu mengikuti olahraga sepakbola dan mewakili
sekolahan nya di lomba LPI ( Liga Pelajar Indonesia )

c. Diagnosis
Dalam tahap ini dapat dilihat melalui nilai mata pelajaran
yang cukup baik . Dari sini praktikan menanyakan kembali

9
mengenai minat yang inginkan, dan konseli masih tetap yakin
dengan minatnya bersekolah di SMK .

Lalu praktikan menanyakan usaha apa saja yang di lakukan


untuk berkeinginan masuk di SMK . Karena konseli ingin sekali
setelah lulus nanti bekerja membantu orangtuanya yang kurang
mampu .

d. Prognosis.

Sebenarnya konseli masih mengalami kebingungan dalam


menentukan studinya. Sebagai praktikan memberi kesempatan
kepada konseli untuk mencari informasi-informasi mengenai
pilihannya.

Dan konseli juga sudah merasa yakin dan mantab dengan apa
yang menjadi pilihanya., konseli juga diyakinkan oleh orang
tuanya bahwasanya dia akan direstui serta didukung oleh kedua
orang tuanya dalam bersekolah nanti .

e. Treatment
Pada tahap ini konselor memberikan dorongan semangat pada
konseli dalam menjalankan semua usaha yang sudah ia rencanakan
dan menanyakan kembali tentang pilihannya apakah ia sudah
mantap dengan pilihannya tersebut. Konseli merasa sudah mantap
dengan semua yang dipilihnya. Konselor pun juga menjelaskan
kembali bahwa jangan sampai bermalas-malasan untuk belajar,
terus meningkatkan ikhtiar agar apa yang dipilih tersebut dapat
terwujud dan dapat menggapai cita – citanya .

10
f. Follow up
Pada tahap ini konselor melakukan tindak lanjut dengan
rencana yang dilakukan konseli terkait minat yang sudah dia
inginkan. Mengenai pilihannya yang ingin bersekolah di Sekolah
Menengah Kejuruan, dan menunjang masa depannya untuk tetap
bersekolah. Praktikan menanyakan terkait dengan usaha yang akan
dilakukan konseli beserta rencana yang konseli jalankan. Konseli
sangat berminat dalam meniti karir dan tetap mantap dalam
pilihannya.

C. Verbatim

1. Ringkasan Verbatim Konseling Trait And Factor

a. Konseling Individu Ke-1

Konselor mengucapkan salam dan membahas topic netral,


setelah suasana agak mencair konselor menjelaskan kenapa
konseli diajak konseling yang dilanjutkan dengan penjelasan azas
konseling yakni azas kerahasian dan azas keterbukaan. Setelah itu
dilanjutkan tahap structuring yakni dengan menyepakati waktu,
peran , dan batasan masalah yang di bahas.

Konselor memulai menyilahkan konseli untuk menceritakan


masalahnya, konseli merasa bingung dengan pilihan karirnya yakni
setelah lulus mau study lanjut, tetapi bingung untuk study lanjut
antara Konseli sebenarnya disarankan orang tuanya melanjutkan
sekolah SMK 1 jurusan mesin . Konselor menggali masalah
dengan pertanyaan terbuka dan tertutup untuk memperoleh
informasi dari konseli. Konseli ingin melanjutkan studi lanjut oleh
karena itu dia masih bimbang anatara dirinya sekolah di SMK 1
atau sekolahan lain , mengikuti orangtuanya atau mengikuti
keinginannya sendiri.

11
Setelah konseli sudah lebih sedikit memahami dengan
permasalahan yang dialami, konselor menyimpulkan hasil dari
konseling ini. Lalu konselor menyepakati untuk pertemuan
konseling selanjutnya dan diakhiri dengan salam pentup dan
berjabat tangan.

b. Konseling Individu Ke- 2


Konselor mengucapkan salam dan membahas topic netral,
setelah suasana agak mencair konseli dan sendiri untuk menindak
lanjut apa yang dilakukan konseli.

Konselor menggali masalah yang lebih detail yang dialami


oleh konseli tersebut. Dirinya yang masih bimbang antara
mengikuti pilihan orangtua yang diharapkan bersekolah di SMK 1.
Demikian hal ini yang pada akhirnya ia mempunyai pilihan lain
yaitu berseklah di SMK 4 jurusan perhotelan dengan alasan gajinya
besar dan jika tidak di hotel bisa menjadi wirausahawan . Proses
konseling pun diakhir dengan berdo dan berjabat tangan .

c. Konseling Individu Ke-3

Konselor mengucapkan salam dan membahas topic netral.


Konselor menanyakan bagaimana hasil yang sudah dilakukan
konseli utuk menanyakan kepada orang tuanya . Dan orangtuanya
pun menyetujuinya , ia akan berusaha untuk belajar dengan giat
demi mewujudkan pilihannya itu . akhirnya untuk lebih
meyakinkan lagi konselor menyarankan untuk mematangkan
pilihan konseli itu sendiri dengan berdiskusi lebih dalam lagi
kepada orang tua . Agar pilihan tersebut bisa menjadi pilihan yang
terbaik . Proses konseling pun diakhir dengan berdo dan berjabat
tangan .

12
d. Konseling Individu Ke-4
Konselor mengucapkan salam dan membahas topik netral.
Konselor menanyakan bagaimana hasil yang sudah dilakukan
konseli apakah sudah ada perubahan atau belum, dan apakah
sudah berdiskusi dengan orang tuanya . Dan pada akhirnya konseli
pun memiliki keyakinan 100% pada 2 pilihan tersebut . Yang
pertama adalah di SMK 4 jurusan perhotelan dan yang kedua
adalah SMK 1 jurusan mesin . Konseli pun berterima kasih kepada
konselor karena sudah membantu membimbingan dan memberi
pengarahan dalam merencanakan study lanjut . Proses konseling
pun diakhir dengan berdo dan berjabat tangan .

13
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
1. Simpulan Model Konseling Trait and Factor
Berdasarkan hasil kegiatan konseling yang dilaksanakan selama
empat tahap dapat disimpulkan bahwa konseli disini merupakan konseli
yang cukup aktif. Pada saat kegiatan konseling untuk pertama kalinya
dirinya bisa menyesuaikan diri dengan segala pertanyaan dan dapat
mengeksplorasi diri, bahwa orang tuanya tidak mampu . Hal ini juga
menjadikan dirinya antusias menggali informasi. Di awal dirinya yang
bingung dengan pilihan bahwa dirinya harus mengikuti keinginan
orangtuanya , atau harus mengikuti pilihannya sendiri . Namun dengan
segala pertimbangan yang dipikirkan matang, akhirnya konseli mampu
menentukan pilihannya. Harus seperti apa dia melangkah dan
menindaklanjuti pilihan yang akan dipilih. Dengan seperti ini dia juga
sudah mengetahui segala resiko yang nantinya diperoleh. Namun dia
tetap teguh pada pendiriannya, karena dia ingin bekerja untuk
membantu orangtuanya .

B. Saran
Hendaknya mahasiswa perlu mempersiapkan diri dan mengatur
jadwal waktu pertemuan dengan siswa secara baik. Supaya pertemuan
lebih efektif dan tidak mengulur waktu dan menganggu belajar siswa.

14
DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun. 2017. Pedoman Praktikum Model-Model Konseling. Madiun:


Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Madiun

Gerald Corey. 2005. Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi. Bandung: PT
Refika Aditama

Anggriana, T.M., Dewi, Kartika N. 2018. Praktik Model- Model Konseling.


Madiun: Universitas PGRI Madiun

15
DOKUMENTASI PROSES KONSELING

1. Proses Konseling Trait And Factor

Pertemuan ke-1

Sumber: Foto diambil di Ruang Perpustakaan SMPN 10 Madiun

Pertemuan ke-2

Sumber: Foto diambil di Musholla SMPN 10 Madiun

16
Pertemuan ke-3

Sumber: Foto diambil di Ruang BK SMPN 10 Madiun

Pertemuan ke-4

Sumber: Foto diambil di Musholla SMPN 10 Madiun

17

Anda mungkin juga menyukai