Anda di halaman 1dari 3

Agusrianto/838086434

Tugas.1
1. 1. Coba Anda jelaskan, sejarah perkembangan Hak Asasi Manusia (HAM)!
2. Sebutkan 2 tokoh hak asasi manusia beserta teorinya!
3. Coba Anda jelaskan mengenai kekuasaan politik secara singkat dan jelas !
4. Jelaskan hak-hak sipil dan politik dalam Kovenan Internasional Hak-Hak SipiL dan
Politik dengan singkat !
5. Berikan berikan beberapa contoh kasus pelanggaran hak asasi manusia dan upaya)

Jawaban

1. Sejarah perkembangan hak asasi manusia ditandai adanya tiga peristiwa penting di dunia Barat,
yaitu Magna Charta, Revolusi Amerika, dan Revolusi Prancis. Piagam perjanjian antara Raja John
dari Inggris dengan para bangsawan disebut Magna Charta.

2. Pengertian HAM menurut John Locke.

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia (Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun
2000 tentang Pengadilan HAM).

Menurut Jack Donnely, hak asasi manusia adalah hak-hak yang dimiliki manusia semata-
mata karena ia manusia. Umat manusia memilikinya bukan karena diberikan kepadanya
oleh masyarakat atau berdasarkan hukum positif, melainkan semata-mata berdasarkan
martabatnya seba

3. Menguraikan konsep kekuasaan politik kita perlu melihat pada kedua elemennya, yakni
kekuasaan dari akar kata kuasa dan politik yang berasal dari bahasa Yunani Politeia
(berarti kiat memimpin kota (polis)). Sedangkan kuasa dan kekuasaan kerap dikaitkan
dengan kemampuan untuk membuat gerak yang tanpa kehadiran kuasa (kekuasaan) tidak
akan terjadi, misalnya kita bisa menyuruh adik kita berdiri yang tak akan dia lakukan
tanpa perintah kita (untuk saat itu) maka kita memiliki kekuasaan atas adik kita.
Kekuasaan politik dengan demikian adalah kemampuan untuk membuat masyarakat dan
negara membuat keputusan yang tanpa kehadiran kekuasaan tersebut tidak akan dibuat
oleh mereka. Bila seseorang, suatu organisasi, atau suatu partai politik bisa
mengorganisasi sehingga berbagai badan negara yang relevan misalnya membuat aturan
yang melarang atau mewajibkan suatu hal atau perkara maka mereka mempunyai
kekuasaan politik. Variasi yang dekat dari kekuasaan politik adalah kewenangan
(authority), kemampuan untuk membuat orang lain melakukan suatu hal dengan dasar
hukum atau mandat yang diperoleh dari suatu kuasa. Seorang polisi yang bisa
menghentian mobil di jalan tidak berarti dia memiliki kekuasaan tetapi dia memiliki
kewenangan yang diperolehnya dari UU Lalu Lintas, sehingga bila seorang pemegang
kewenangan melaksankan kewenangannya tidak sesuai dengan mandat peraturan yang ia
jalankan maka dia telah menyalahgunakan wewenangnya, dan untuk itu dia bisa dituntut
dan dikenakan sanksi. Sedangkan kekuasaan politik, tidak berdasar dari UU tetapi harus
dilakukan dalam kerangka hukum yang berlaku sehingga bisa tetap menjadi penggunaan
kekuasaan yang konstitusional.

4. Sesuai dengan prinsip-prinsip yang diproklamirkan dalam Piagam Perserikatan Bangsa-


Bangsa, pengakuan atas harkat dan martabat serta hak-hak yang sama dan tak terpisahkan
dari seluruh anggota umat manusia merupakan landasan dari kebebasan, keadilan dan
perdamaian di dunia. Mengakui, bahwa hak-hak ini berasal dari harkat dan martabat
yang melekat pada setiap manusia. Sesuai dengan Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi
Manusia, cita-cita manusia yang bebas untuk menikmati kebebasan sipil dan politik dan
kebebasan dari ketakutan dan kemiskinan, hanya dapat dicapai apabila diciptakan kondisi
dimana setiap orang dapat menikmati hak-hak sipil dan politik dan juga hak-hak
ekonomi, sosial dan budaya.

Berdasarkan Piagam Perserikatan Bangsa-bangsa Negara-negara wajib untuk memajukan


penghormatan universal dan pentaatan atas hak asasi dan kebebasan manusia. Negara
Para Pihak sepakat menetapkan sebuah kovenan yang disebut dengan Kovenan
Internasional Hak-Hak Sipil Dan Politik yang ditetapkan pada 16 Desember 1966

Indonesia sudah meratifikasi Kovenan Internasional Hak-hak Sipil dan Politik pada
tanggal 23 Februari 2006

5. Contoh kasus pelanggaran HAM di Indonesia : 1. Kasus Pembunuhan Munir 2.


Pembunuhan Aktivis Buruh Wanita, Marsinah 3. Penculikan Aktivis 1997/1998 4.
Penembakan Mahasiswa Trisakti 5. Pembantaian Santa Cruz/Insiden Dili 6. Peristiwa
Tanjung Priok 7. Pembantaiaan Rawagede Selanjutnya langkah-langkah hukum yang
ditempuh pemerintah Indonesia telah diatur dalam beberapa peraturan perundang-
undangan yakni : 1. UUD NKRI 1945 2. UU No. 5 Thn 1998 tentang pengesahan
konvensi menentang penyiksaan dan perlakuan atau penghukuman lain yang kejam, tidak
manusiawi atau merendahkan martabat manusia . 3. UU No. 9 Thn 1998 tentang
kemerdekaan menyampaikan pendapat dimuka umum 4. UU No. 39 Thn 1999 tentang
HAM 5. UU No. 26 Thn 2000 tentang pengadilan HAM 6. UU No. 23 Thn 2004 tentang
PKDRT 7. UU No. 12 Thn 2006 tentang UU kewarganegaraan 8. UU No. 23 Thn 2002
tentang perlindungan anak Sumber Artikel Dari: Komentar : Menurut saya, kasus-kasus
tersebut adalah kasus pelanggaran HAM berat. Pelanggaran HAM berat, karena dalam
UU no 39 Tahun 1999 pasal 104 ayat 1 menerangkan bahwa tindakan yang termasuk
pelanggaran HAM berat adalah pembunuhan, genosida, kejahatan kemanusiaan,
penyiksaan, perbudakan, serta diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

Anda mungkin juga menyukai