Anda di halaman 1dari 47

Prosedure Tanggap

Darurat di Tempat Kerja

oleh
Ir. Yushadi Pane SE MM
PENDAHULUAN
O Perkembangan industri petro-kimia yg pesat khususnya era
70an
O Peralatan proses produksi yang semakin tua dan rawan
kecelakaan, peledakan dan kebakaran
O peningkatan kecelakaan besar
O Belum siapnya daerah industri mengantisipasi bahaya
kecelakaan industri
O K3 masih dianggap sebagai biaya tinggi
O Perlu kebijakan yg terarah agar tidak terulang kejadian
kecelakaan besar / bahaya industri
O Perlu safety review terhadap instalasi bahaya besar
PENDAHULUAN
Bahwa kecelakaan yang disebabkan faktor alam, teknis atau
manusia dapat berakibat fatal dan berubah menjadi bencana yang
dapat mengganggu dan menghambat kegiatan pola kehidupan
masyarakat atau jalannya operasi perusahaan dan dapat
mendatangkan kerugian harta benda atau korban manusia.

Bila bencana terjadi dan keadaan menjadi emergency, maka perlu


ditanggulangi secara terencana, sistematis, cepat, tepat dan
selamat.
Untuk telaksananya penanggulangan dimaksud perlu dibentuk Tim
Tanggap Darurat yang trampil dan terlatih, dilengkapi sarana dan
prasarana yang baik serta sistem dan prosedur yang jelas.

Tim tersebut perlu mendapatkan pelatihan baik teori atau praktek


paling sedikit enam bulan sekali.
Bagusnya kinerja Tim Tanggap Darurat akan sangat menentukan
berhasilnya pelaksanaan Penanggulangan Keadaan Emergency.

Dan akhirnya tujuan mengurangi kerugian seminimal mungkin baik


harta benda atau korban manusia akibat keadaan emergency akan
dapat dicapai.
Key word
Pengendalian bahaya besar berarti :
mencegah terjadinya kecelakaan besar.

Sesungguhnya menjalankan satu operasi


yang aman adalah lebih mudah dari pada
mengatasi suatu keadaan yang tidak diduga
dan diharapkan.

Jika suatu perusahaan tidak mampu untuk


mencegah suatu kecelakaan besar, maka ia
pasti tidak mampu untuk
mengendalikannya, apapun rencana yang
sudah dibuatnya.
(Henk Ens)
MAJOR ACCIDENT
(ILO Convention No. 174 – 1993)

A sudden occurrence, such as a major emission, fire


or explosion in the course of an activity within a
major hazard installation, involving one or more
hazardous substances and leading to a serious
danger to workers, the public or the environment,
whether immediate or delayed
DISASTER
Natural or man made phenomenon or both, that
results in loss of lives or destruction of property,
environment, infrastructure and public facility
and disrupts activities of community.
DISASTER
NATURAL MAN MADE
q Floods q Industrial Accidents
q Landslides q Technological Failure
q Volcanoes Eruption q Environment
Degradation
q Tsunami
q Accidents
q Typhoon
q Social Conflict
q Earthquakes
q Terrorism/Sabotage
q Drought q Collapse of Building
q Fire/Forest Fire/Haze
q Plant Disease
q Epidemic
DISASTER
Man made/technological

• Bhopal tragedy;
• Chernobil nuclear dissaster;
• Dioxin leaks at Piper Alpha.
• Very serious traffic accidents;
• Petro Widada dissaster
DM CYCLE
DISASTER

PREPAREDNESS EMERGENCY RESPONSE


DURING

MITIGATION REHABILITATION
PRE DISASTER POST
DISASTER

RECONSTRUCTION
PREVENTION
NATIONAL
DEVELOPMENT
AKIBAT BENCANA
▓ Physik dan Material :
◐ Korban jiwa (mati atau menderita)
◐ Korban harta benda dan sarana /
materiil untuk kehidupan masyarakat
atau sarana produksi bagi kegiatan
industri

▓ Non Materiil :
◐ Terganggunya struktur kegiatan rutin
produksi bagi suatu industri atau kegiatan
sosial bagi masyarakat.
◐ Terganggunya kondisi ekonomi.
Referensi

O UU No. 1 th 1970 (pasal 3 & 9) ttg Keselamatan Kerja

O UU No. 13 th 2003 (pasal 86 & 87) ttg Ketenagakerjaan

O Permenaker No. Per. 05/Men/1986 ttg Sistem Manajamen K3

O Kepmenaker No. 186/Men/1999 ttg Unit Penanggulangan


Kebakaran di Tempat Kerja

O Kepmenaker No. 187/Men/1999 ttg Pengendalian Bahan Kimia


Berbahaya di Tempat Kerja

O SE. Menaker No. 01/Men/1997 ttg NAB Faktor Kimia Di Udara


Lingkungan Kerja
Referensi

O SE Mennakertrans No. 140/Men/PPK-KK/II/2004 ttg Pemenuhan


Kewajiban Syarat-syarat K3 di Industri Kimia dengan Potensi
Bahaya Besar (Major Hazard Installation)

O Kepres, No.3/ 2001, tentang ketentuan penanggulangan


bencana.

O ILO Convention No. 174 – 1993: “Prevention of Major Industrial


Accident”

O ILO: “Fundamentals of Chemical Safety and Major Hazard


Control”

O ILO/UNEP/WHO: International Programme on Chemical Safety


”Major Hazard Control, A practical manual”. Geneva, ILO, 1993
Pasal 3 ayat (1).
Dengan peraturan perundangan
ditetapkan syarat syarat
keselamatan kerja untuk :
• mencegah, mengurangi, dan
memadamkan kebakaran,

Undang-undang • mencegah, mengurangi bahaya


peledakan
No 1 tahun 1970
• memberikan kesempatan jalan
menyelamatkan diri dalam
bahaya kebakaran atau
kejadian lain yg berbahaya
• pengendalian penyebaran
asap, gas dan suhu
Pasal 9 ayat (3).
Pengurus wajib membina K3
penanggulangan kebakaran
TINGKAT PEMENUHAN
ELEMEN 6 HASIL AUDIT SMK3
Perusahaan

Memenuhi Tdk memenuhi


No. Kriteria (Conformance) (non Confermance)

Jumlah % Jumlah %

1. Sistem kerja 24 34,3 46 65,7

2. Pengawasan 47 67,1 23 32,9

3. Seleksi penempatan personil 67 95,7 3 4,3

4. Lingkungan Kerja 33 47,1 37 52,9

Pemeliharaan, perbaikan dan perubahan


5. 34 48,6 36 51,4
sarana produksi

6. Pelayanan 67 95,7 3 4,3

Kesiapan untuk menanganai keadaan


7. 15 21,4 55 78,6
darurat

8. Pertolongan pertama pada kecelakaan 47 67,1 23 32,9


TINGKAT PEMENUHAN
ELEMEN 9 HASIL AUDIT SMK3

Perusahaan

Tidak memenuhi
Memenuhi
No. Kriteria (non
(conformance)
conformance)
Jumlah % Jumlah %

1 Penanganan secara manual 46 65,7 24 34,3


dan mekanis
2 Sistem pengangkutan, 62 89,9 8 10,1
penyimpanan dan pembuangan

3 Bahan-bahan berbahaya 30 42,9 40 57,1


Why Emergency Response Planning?
Injuries and
Deaths

Natural &
Other Disasters
Why Emergency Response Planning?

Environmental Disasters
Basic Elements of an Emergency
Plan
O Command Organization and Functions
O Communications and alarm / detection
O Emergency Staff Personnel
O Procedures that deal with:

• Environmental conditions
• Hazard control
• Evacuation
• Power Interruption
• Security and Violence
PENGERTIAN
• Rencana darurat adalah suatu rencana
formal tertulis, yang berdasarkan pada
potensi kec yg dpt terjadi di instalasi &
konsekuensi-konsekuensinya yg dpt
dirasakan di dalam dan di luar tempat
kerja serta bagaimana hrs ditangani
• Perencanaan darurat harus diperlakukan
oleh para pejabat yg berwenang,
pengelola pabrik & pejabat setempat sbg
unsur yg penting dr sistem pengendalian
bahaya besar
• Perencanaan darurat harus mencakup
penanganan keadaan darurat di dalam
dan di luar pabrik
EMERGENCY RESPONSE
MANAGEMENT

Semua aktivitas, langkah-langkah yang


dilakukan oleh Perusahaan untuk :
• Mengurangi dampak bencana.
• Kesiap siagaan menghadapi bencana
• Tanggap menghadapi bencana
• Dan pemulihan setelah terjadi bencana.
Agar manusia selamat dan harta benda
terlindungi.
Emergency :
Keadaan Gawat / Darurat.
TUJUAN
EMERGENCY RESPONSE
MANAGEMENT
• Mengurangi dampak bahaya.
• Menyiapkan langkah-langkah penyela-
matan untuk melindungi manusia dan
harta benda.
• Tanggap saat menghadapi emergency
dan menyediakan fasilitas yang di-
perlukan.
• Menerapkan sistem pemulihan agar
komunitas menjadi normal setelah
terjadi bencana.
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN EMERGENCY
RESPONSE MANAGEMENT

Mitigation Kajian awal yang dilakukan untuk mengeliminasi atau


menurunkan Derajat Resiko jangka panjang terhadap
Mitigasi Manusia atau harta Benda yang diakibatkan oleh Bencana

Preparedness Kegiatan yang dilakukan lebih lanjut berdasarkan Hasil


Mitigasi, yang mencakup Pengembangan Kemampuan
Kesiapsiagaan Personil, Penyiapan Prasarana, Fasilitas dan Sistem bila
terjadi keadaan Emergency.

Response Kemampuan penanggulangan saat terjadi keadaan


krisis/bencana yang terencana, cepat, tepat dan selamat
Kesigapan (termasuk tanda bahaya, evakuasi, SAR, pemadaman kebakaran.
dll).

Recovery Kegiatan jangka pendek untuk meulihkan kebutuhan pokok


minimum kehidupan masrarakat yang terkena bencana,
Pemulihan dan jangka panjang mengembalikan kehidupan secara
normal.
Prevention

Recovery EPM
EPM Preparedness

Response
Emergency Management
Three Pillars:
- Emergency Prevention;
- Emergency Preparedness;
- Emergency Response.
Emergency Management
Resources
1. Use of resources and fund allocation;
2. An integrated part of OSH management system;
3. Dependant on size and activity of the organization;
4. Consistent with existing laws and regulations;
5. Contigency nature of emergency response;
6. Priority scaling based on the most effective and
efficient results.
Emergency Management
PREVENTION
1. Identificaion of hazards potentially leading to emer-
gency;
2. Emergency risk assessments;;
3. Elimination the hazards/risks; controll the hazards/
risks at source, through the use of engineering con-
trols or organizational measures; minimization the
hazards/risks by the design of safe work systems,
which include administrative control measures; and
where residual hazards/risks cannot be controlled
by collective measures, the employer should provide
for appropriate protective equipment, including clo-
thing, at no cost, and should implement measures
to ensure its use and maintenance.
Emergency Management
PREPAREDNESS
1. Potential emergency conditions,at and outside the worksite,should
be identified, and the related emergency procedures documented;
2.Emergency procedures should be tested and periodically reviewed
by competent persons / organizations;
3.Workers should have job description and properly trained on
emergency procedures according to the risks they confront indi-
vidually or as groups;
4.Workers responsible for certain management tasks should have
special and specific training in the relevant emergency manage-
ment concerned;
5.Information on emergency procedures should be so communicated
that all persons know them and follow the guidance thouroughly;
6.Emergency management and systems should be inspected, tested
and maintained periodically;
7.Conformity, placement and availability of emergency equipment
and services should be evaluated by competent persons/organiza-
tions;
8.First-aid and medical treatment facilities should be evaluated
on their adequacy, suitability and accessibility, and the persons
in charge should have sufficient training on the first- aid matters.
Emergency Management
RESPONSE
1. Evacuation of all people at the
worksite;
2. Rescue casualties;
3. Fire fighting/control in case of fire;
4. First - aid and medical treatment.
Emergency Management
Training and Drills
1. Training, retraining and drills;
2. Compulsory training, retraining and drills;
3. Life long education in OSH;
4. Essential for building up emergency preparedness;
5. To keep up with new development and progress;
6. Cooperation with competent persons / organizations.
Emergency Management
Recovery
1. Essential need for recovery;
2. Recovery is a process;
3. It includes back to normal OSH practices;
4. Physical and mental aspects;
5. Need for cooperation.
Emergency Management
For considerations:
1. Establishment of crisis centers;
2. Use of advanced technology;
3. Emergency management related to procurement and
contracts;
4. Traffic accidents;
5. Bomb threats;
6. Sustaining emergency preparedness toward natural
disasters.
ORGANISASI
TUJUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI
1. Menghimpun seluruh Karyawan untuk mengatasi
kemungkinan terjadinya bencana di lingkungan kerja yang
dapat membahayakan jiwa maupun asset perusahaan
secara terkoordinir, sehingga kerugian-kerugian yang
mungkin timbul dapat dikurangi/dicegah

2. Untuk menghindari timbulnya kepanikan dan mencegah


tindakan-tindakan yang salah yang dapat menimbulkan
kerugian yang lebih besar

3. Memberikan petunjuk kepada para petugas, agar operasi


penanggulangan bencana dapat berjalan dengan lancar,
efektif dan efisien
ON SITE EMERGENCY RESPONSE
1. Setiap instalasi berbahaya besar hrs memiliki sebuah perencanaan
darurat dalam pabrik atau tempat kerja
2. Rencana darurat hrs disiapkan oleh para pengelola pabrik berkaitan
dgn penaksiran dr kemungkinan besarnya akibat-akibat dari
kecelakaan
3. Untuk instalasi yg kompleks, rencana daruratnya hrs
mempertimbangkan setiap bahaya besar dgn semua kemungkinan
interaksinya & hrs meliputi unsur-unsur :
- Penilaian terhadap besar & sifat dr kecelakaan yg mungkin terjadi
- Perumusan dr rencana & kerjasama termasuk dgn pelayanan
keadaan darurat
- Prosedur utk membunyikan tanda bahaya & utk mengadakan
komunikasi baik di dalam maupun di luar instalasi
- Penunjukan khusus bagi pengendali kec lapangan & kepala
pengendali utama serta rincian job disc
- Lokasi & org pusat pengendali keadaan darurat
- Tindakan para pekerja dlm pabrik selama keadaan darurat
termasuk prosedur evakuasi
- Tindakan pekerja & orang lain diluar pabrik
ON SITE EMERGENCY RESPONSE
4. Harus diatur segala kemungkinan spt tindakan tambahan,
mengamankan instalasi ataupun mematikan instalasi
5. Tersedianya sumber daya
6. Memperhitungkan sumber daya dari luar jika dibutuhkan & jika
pekerja sakit atau hari libur
OFF SITE EMERGENCY RESPONSE
1. Merupakan tanggung jawab para pengelola pabrik atau pejabat
setempat yg berwenang tergantung peraturan setempat yg berlaku
2. Rencana darurat hrs disusun berdasarkan pd kemungkinan kec yg
dpt berakibat buruk kepada manusia maupun lingkungan di luar
instalasi
3. Aspek-aspek yg tercakup dlm rencana darurat di luar pabrik yi :
- Organisasi
- Komunikasi
- Peralatan darurat yg khusus
- Pengetahuan khusus
- Orgnisasi sukarelawan
- Informasi bahan-bahan kimia
- Info meteorologis
- Pengaturan-pengaturan yg berhubungan dgn kemanusiaan
- Informasi kepada umum
- penilaian
ORGANISASI TANGGAP DARURAT PERUSAHAAN

KETUA

KOORD.
OPERASIONAL

SATGAS SATGAS SATGAS SATGAS SATGAS SATGAS


PENGAMA- DAMKAR MEDIS SAR EVAKUASI PERBA-
NAN IKAN

SATGAS SATGAS
KOMUNIKASI INVENTARISASI
MULAI

TERJADI
BENCANA

PENANGG.
INTERN TTD

PENANGG. T TELP. TKTD TKTD MEMBERI PENANGG. BER- PENANGG. T


BERHASIL ? 7 2999, 7 1000 BANTUAN SAMA TTD & TKTD BERHASIL ?

Y Y
Y
ADA KORBAN
MINTA BANTUAN
Y
ADA KORBAN EVAKUASI ZONA TERDEKAT
T

T
Y
PERLU RECOVERY RECOVERY PEMANTAUAN AMAN
RUTIN T
T
Y
BUAT LAP.

SELESAI
AZAS-AZAS EMERGENCY PLANNING TEAM
Prior to the first consequence,
opportunity for the “supervisory system”
to control the risk

Opportunity for Opportunity for


“active control” of damage control and
the occurrence rehabilitation

Development of
conditions Inititation specific of Detected damage
supporting event outcome starts complete
possible event mechanism recovered or
mechanisms stabilized

Pre Emergency Event Post Emergency


The Mechanics of a Serious Business Interruption

Risk

Passive Strategic
Recovery
Controls

Serious
Business
Interruption
Alarm
(Emergency) Vulnerability
Systems

Active
Consequence
Controls
Therefore . . . It takes
COURAGE
to ignore disaster planning
Develop plans that will position you
to be able to take the
consequences of disasters
Conclusion

No amount of planning
will prevent ALL disasters
But !!!
Planning & Preparation can reduce
the impact significantly…

VS

Anda mungkin juga menyukai