Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross-sectional study dengan tujuan untuk melihat hubungan antara kebiasaan buruk oral terhadap maloklusi pada murid SD Muhammadiyah.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan adalah di SD Muhammadiyah.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi, diambil sampel yang telah memenuhi kriteria dari 6 kelas. Kriteria inklusi : a. Siswa yang terdaftar dan masih aktif di SD Muhammadiyah kelas I-VI b. Belum pernah dirawat ortodonti (pesawat lepasan/cekat/fungsional) c. Memiliki kebiasaan buruk antara lain (mengisap ibu jari, menjulurkan lidah, bernapas melalui mulut, menggigit kuku, menggigit bibir dan mengisap bibir) Kriteria eksklusi : a. Siswa yang tidak bersedia menjadi sampel atau tidak mendapat persetujuan orang tua.
3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional
3.4.1 Variabel Penelitian Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Independen : kebiasaan buruk oral pada anak (mengisap ibu jari, menjulurkan lidah, bernapas melalui mulut, menggigit kuku, mengisap dan menggigit bibir)
2. Variabel dependen : jenis maloklusi (gigitan terbuka anterior dan posterior, gigitan terbalik anterior dan posterior, overjet berlebih, rotasi, deepbite).
3. Variabel antara : subjektivitas orang tua dalam menjawab kuisioner, kondisi
psikologis/emosional, durasi, frekuensi dan intensitas melakukan kebiasaan buruk. 3.4.2 Definisi operasional : No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala Ukur 1. Kebiasaan buruk Setiap kebiasaan yang Kuisioner dan Katagorik oral terjadi di dalam rongga pemeriksaan mulut dan dapat visual mempengaruhi pola perkembangan struktur dentofasial
-Mengisap ibu kebiasaan anak Kuisioner dan Nominal
jari (thumb menempatkan ibu jari di pemeriksaan sucking) belakang gigi sehingga visual berkontak dengan bagian palatal
lidah (tongue diantara gigi insisivus klinis pola thrusting) maksila dan mandibula penelanan saat penelanan, berbicara atau istirahat
-Bernapas Suatu keadaan abnormal Observasi dan Nominal
melalui mulut yang terjadi karena uji spesifik (mouth adanya kesulitan breathing) pengambilan dan pengeluaran napas secara normal melalui hidung sehingga pernapasan dilakukan melalui mulut
-Menggigit kuku Suatu kebiasaan Kuisioner dan Nominal
(nail biting) menggigit kuku pada pemeriksaan anak visual
-Mengisap bibir Suatu kebiasaan Kuisioner dan Nominal
(lip sucking) mengisap bibir yang tidak pemeriksaan dan menggigit normal yang dilakukan visual bibir (lip biting) secara terus-menerus baik secara sadar maupun tidak 2. Maloklusi Ketidakberaturan lokal Pemeriksaan Katagorik dari gigi geligi atau visual malrelasi rahang pada tiap ketiga bidang ruang sagital, vertikal atau transversal. - Gigitan Keadaan dimana tidak Pemeriksaan Nominal Terbuka ada tumpang tindih antara visual Anterior gigi anterior maksila dan mandibula dalam oklusi sentrik
- Gigitan Keadaan dimana kurang Pemeriksaan Nominal
Terbuka nya kontak diantara gigi visual Posterior posterior ketika maksila dan mandibula dalam oklusi sentrik
- Gigitan Maloklusi yang Pemeriksaan Nominal
Terbalik dihasilkan dari hubungan visual Anterior gigi anterior maksila berada di posisi lingual dari gigi anterior mandibula. - Gigitan Relasi transversal Pemeriksaan Nominal Terbalik abnormal antara gigi visual Posterior posterior maksila dan mandibula
- Overjet Jarak horizontal antara Pengukuran Nominal
berlebih tepi insisal insisivus menggunakan maksila ke tepi insisal pensil, jangka insisivus mandibula dan penggaris apabila rahang berada dalam hubungan sentrik. Nilai overjet normal adalah 2-4mm.
- Rotasi Malposisi gigi akibat Pemeriksaan Nominal
terjadinya perputaran di visual sekeliling sumbu gigi
- Deepbite Jarak vertikal antara tepi Pengukuran Nominal
insisal insisivus maksila menggunakan ke tepi insisal insisivus pensil dan mandibula yang diukur penggaris tegak lurus terhadap bidang oklusal, dengan gigi-gigi posterior berada dalam keadaan oklusi. Nilai overbite normal adalah 2-4mm. 3.5 Alat dan Bahan Penelitian
3.5.1 Alat penelitian
a. Pinset (Dentica) b. Kaca Mulut c. Jangka d. Penggaris e. Formulir pemeriksaan maloklusi dan kebiasaan buruk oral f. Cheek Retractor g. Senter h. Alat tulis dan papan ujian i. Rubber Bowl j. Kamera
3.5.2 Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Sarung Tangan b. Masker c. Tisu d. Kapas e. Dettol f. Alkohol 70%
3.6 Prosedur Penelitian
1. Peneliti mengajukan lembar persetujuan pelaksanaan penelitian dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan. 2. Peneliti datang ke sekolah untuk meminta izin dan membuat jadwal penelitian kepada kepala sekolah agar dapat melaksanakan penelitian di SD Muhammadiyah 3. Membagikan lembar penjelasan, lembar persetujuan dan formulir pemeriksaan kebiasaan buruk (mengisap jari, menggigit kuku, menggigit dan mengisap bibir) kepada seluruh orang tua murid kelas I-VI.
4. Sampel diambil dengan teknik Purposive Sampling, yaitu sampel diambil
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. 5. Melakukan pemeriksaan kebiasaan buruk dan pemeriksan maloklusi pada subjek Pemeriksaan masing-masing jenis kebiasaan buruk (mengisap ibu jari,menjulurkan lidah,bernafas melalui mulut, menggigigit kuku, mengisap dan mengigit bibir) Pemeriksaan maloklusi dilakukan secara visual (gigitan terbuka anterior dan posgerior, gigitan terbalik anterior dan posterior, overjet berlebih, rotasi, deepbite) Untuk pengamatan overjet dan overbite, dilakukanpengukuran terlebihdahulu menggunakan pensil, jangka dan penggaris dan kemudian hasilnya dicatat pada form pemeriksaan. Dilakukan pengambilan foto intraoral menggunakan cheek retractor untuk mendapatkan data pendukung penelitian.
3.7 Pengolahan dan Analisis Data
3.7.1 Pengolahan Data Pengolahan data penelitian ini dilakukan secara komputerisasi dengan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Analisa data pada penelitian ini dilakukan setelah pemeriksaan kebiasaan buruk dan maloklusi selesai. Dilakukan uji deskriptif untuk menganalisis prevalensi dan frekuensi kebiasaan buruk dan jenis maloklusi serta digunakan uji Chi Square untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kebiasaan buruk oral dan maloklusi pada murid SD Muhammadiyah.
3.7.2 Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan pemeriksaan kebiasaan buruk secara visual dan kuisioner yang telah dijawab orang tua. Pemeriksaan maloklusi dilakukan secara visual lalu di foto untuk dianalisa. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan uji chi square dan menyajikan data dalam bentuk frekuensi dan persentase.