9
2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengembangan akuntansi
pertanggungjawaban, dari empat elemen utama tanggung jawab akuntansi awal (Don &
Marynne, 2005) dikembangkan menjadi tujuh elemen (Gharayba, Fatena, Debi,
Ma'Moon, & Nasar, 2011) dan dikembangkan menjadi 43 skala pengukuran yang cocok
dengan tujuh elemen (Hanini, 2013) dan beberapa elemen baru dalam penelitian ini.
Penelitian ini juga mengidentifikasi tingkat penerapan akuntansi pertanggungjawaban
sesuai dengan tujuh elemen akuntasi tanggung jawab adalah tingkat penerapan menengah
atau tinggi dan memberikan solusi untuk meningkatkan tingkat aplikasi akuntansi
tanggung jawab di perusahaan textile dan garment di Vietnam. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui tingkat penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada perusahaan
textile dan garment di Vietnam. Penelitian ini nantinya akan mampu menjawab
pertanyaan sebagai berikut: (1) Bagaimanakah tingkat penerapan akuntansi
pertanggungjawaban pada perusahaan textile dan garment di Vietnam? (2) Apa yang harus
dilakukan untuk dapat meningkatkan tingkat penerapan akuntansi pertanggungjawaban
pada perusahaan textile dan garment di Vietnam?
2. Landasan Teori
Menurut Atkinson, Banker, Kaplan, dan Young (2001), akuntansi
pertanggungjawaban adalah fungsi sistem akuntansi sebagai pengumpulan, peringkasan,
dan laporan tentang informasi akuntansi yang berkaitan dengan biaya, pendapatan, dan
data operasi oleh setiap lingkup tanggung jawab atau unit dalam organisasi. Sistem
tersebut harus memberikan informasi sehingga dapat mengevaluasi tanggung jawab dan
kinerja setiap manajer.
Akuntansi pertanggungjawaban adalah informasi sistem berdasarkan desentralisasi
dan otorisasi kepada para manajer, dimana departemen dalam organisasi menggunakan
campuran metode akuntansi biaya dan metode evaluasi untuk menentukan kesuksesan
hasil operasi yang dicapai dalam organisasi. Saat ini, sebagian besar peneliti percaya
bahwa ada empat jenis pusat pertanggungjawaban yang bertanggung jawab atas pusat
biaya, pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat investasi.
10
Menurut Don dan Marynne (2005), akuntansi pertanggungjawaban mencakup
empat elemen penting: (1) Tanggung jawab didefinisikan; (2) Ukuran kinerja ditetapkan;
(3) Kinerja diukur; (4) Individu diberi reward. Dari empat elemen dasar seperti di atas,
dalam penelitian Gharayba et al. (2011) dikembangkan menjadi tujuh elemen dan
digunakan dalam penelitian akuntansi pertanggungjawaban yang memiliki elemen-
elemen berikut: (1) Akuntansi pertanggungjawaban harus membagi struktur organisasi
perusahaan ke berbagai pusat tanggung jawabnya pada karakteristik khusus dari
perusahaan tersebut; (2) Akuntansi pertanggungjawaban mendesentralisasikan kekuasaan
kepada manajer di pusat tanggung jawab dengan otoritas yang jelas dan manajer
bertanggung jawab atas pencapaian tanggung jawab tersebut; (3) Akuntansi
pertanggungjawaban membagi biaya dan pendapatan ke pusat tanggung jawab sebagai
kemungkinan dan batasan kekuatan pusat. Akuntansi pertanggungjawaban akan
menentukan dan menghitung biaya langsung, biaya tidak langsung, pendapatan, dan harga
transfer internal antara tanggung jawab pusat secara tepat dan akurat untuk
mengidentifikasi tanggung jawab yang jelas; (4) Implementasi pertanggungjawaban
akuntansi berhubungan antara perkiraan dengan hasil aktual di pusat tanggung jawab.
Akuntan bertanggungjawab untuk mendorong semua karyawan dari setiap pusat
melakukan perancangan dan memastikan perkiraan biaya yang tepat untuk dapat
mencapai tujuan keseluruhan dari bisnis; (5) Estimasi tanggung jawab akuntansi
digunakan untuk mengontrol dan mengukur hasil melalui perbandingan dengan hasil
aktual dari masing-masing pusat pertanggungjawaban; (6) Akuntansi
pertanggungjawaban menyiapkan laporan untuk menganalisis perbedaan hasil aktual
dengan perkiraan untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas perbedaannya.
Semua manajer harus menganalisis alasannya perbedaan antara hasil aktual yang dicapai
dan perkiraan yang dibuat. Laporan akuntansi harus diklasifikasikan sesuai dengan tingkat
tanggung jawab yang berbeda; (7) Akuntansi pertanggungjawaban menggunakan sistem
insentif yang memiliki hubungan erat dengan estimasi hasil pada pusat tanggung jawab
untuk membatasi perbedaan yang tidak diinginkan dan mempromosikan perbedaan yang
baik, serta menentukan siapa yang bertanggung jawab atas perbedaan untuk mendorong
karyawan meningkatkan kualitas pencapaian mereka.
11
3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan skala pengukuran dengan 43 item pernyataan untuk
mengukur tingkat aplikasi/penerapan akuntansi pertanggungjawaban dan
mengembangkan lebih banyak item pada Balanced Scorecard (dua item) untuk mencapai
target penelitian. Untuk ke 43 item ini, variabel baru pada pengembangan lebih banyak
dapat diandalkan dan sesuai untuk perusahaan yang digunakan yaitu perusahaan textile
dan garment di Vietnam. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan textile
dan garment yang ada di Vietnam. Sampel dalam penelitian ini dilakukan secara acak,
yang terdiri dari general manager dan manajer masing-masing departemen. Penelitian ini
dilakukan melalui penyebaran kuesioner dengan Skala Likert 5 poin, yaitu: 1 = "sangat
rendah", 2 = "rendah", 3 = "sedang", 4 = "tinggi", dan 5 = "sangat tingi". Berdasarkan 72
kuesioner yang telah disebarkan, kuesioner yang kembali dan valid yaitu sebanyak 64
(sebesar 89%). Setelah data dikumpulkan menurut bagian dan data kelompok dalam
kuesioner, kemudian dilakukan analisis terhadap data tersebut menggunakan Program
SPSS Versi 22.0.
Berdasarkan kerangka teoritis dan studi empiris sebelumnya, dapat ditarik 2 hipotesis
sebagai berikut:
1) H01 : Perusahaan-perusahaan textile dan garment Vietnam tidak membagi
12
5) H05 : Estimasi anggaran tidak digunakan untuk mengontrol dan
mengevaluasi
kinerja di perusahaan textile dan garment di Vietnam
6) H06 : Perusahaan-perusahaan textile dan garment di Vietnam tidak
menggunakan laporan untuk melihat perbedaan dari kinerja aktual
dengan yang direncanakan
7) H07 : Tidak ada sistem insentif yang menghubungkan hasil pusat tanggung
jawab di perusahaan textile dan garment di Vietnam
13
akuntansi tanggung jawab menurut tujuh elemen akuntansi pertanggungjawaban dalam
usaha-usaha tekstil dan garmen di Vietnam. Perusahaan tekstil dan garmen di Vietnam
perlu mendorong untuk menggunakan metode akuntansi administratif modern lainnya
dalam bisnisnya sebagai penerapan Balanced Scored Card (BSC) untuk meningkatkan
kinerja, untuk memperkuat pembangunan berkelanjutan tekstil dan garmen Vietnam.
14
3) Keterbatasan dalam penelitian ini tidak dijelaskan sehingga bagi peneliti
selanjutnya tidak mengetahui hal-hal yang dapat dikembangkan kembali untuk
melakukan penelitian yang sama pada perusahaan yang berbeda.
15
Review Jurnal Internasional 2
A. Latar Belakang
Lingkungan bisnis perusahaan saat ini telah mengalami perubahan besar
selama beberapa decade terakhir yang disebabkan oleh adanya peningkatan daya
saing global, deregulasi, permintaan untuk keberagaman produk yang lenih besar,
dan lain sebagainya. Perkembangan teknologi baru yang terkait dengan
otomatisasi dan system informasi telah membawa kemajuan yang signifikan dan
berakibat pada struktur bisnis organisasi yang mempengaruhi hamper semua
departemen dan bidang yang ditangani. Perusahaan dalam hal ini tidak lagi
bersaing secara local saja, namun bersaing dengan berbagai perusahaan dari
belahan dunia lain dengan lingkungan bisnis yang beragam. Perubahan ini telah
memaksa organisasi-organisasi ini untuk menerapkan system biaya yang lebih
canggih.
Pengambilan keputusan yang penting dalam suatu organisasi, seperti
penempatan produk baru di pasar, kelanjutan atau penghentian pemasaran produk
atau jasa lain, serta desain dan penentuan harga jual, harus didukung oleh
informasi yang dapat dipercaya dan diandalkan untuk mengetahui berapa biaya
dan keuntungan yang akan diperoleh. Kepuasan pelanggan adalah prasyarat kunci
untuk kelangsungan perusahaan. Sebagai konsekuensi dari perubahan besar yang
telah terjadi, ada tekanan kuat dalam organisasi untu bagaimana agar bisa
meningkatkan produktivitas dengan harga yang lebih rendah, perusahaan harus
16
mendapatkan metode yang akurat dan teliti dalam memperkirakan biaya berbagai
produk yang akan diproduksi. Namun, pengetahuan tentang biaya produk tertentu
mungkin tidak cukup bagi perusahaan untuk tetap kompetitif. Ada kebutuhan
untuk terus meningkatkan proses mereka dengan merinci bagaimana berbagai
kegiatan dalam perusahaan dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas, yang akan mengarah pada produk dan layanan yang lebih kompetitif
dan berkualitas lebih tinggi. Metode Activity-Based Costing (ABC) telah dilihat
sebagai alat yang berguna untuk mencapai sistem pembiayaan yang lebih efisien,
karena mengidentifikasi dan menganalisa kegiatan produksi yang mengarah pada
objek produk dari biaya.
B. Tujuan
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan implementasi dan
hasil yang diperoleh dengan model biaya produksi berdasarkan prinsip-prinsip ABC di
sebuah perusahaan produksi kopi Portugis, yang sesuai dengan kenyataan pada
perusahaan dan mencerminkan bagaimana cara kerjanya pada hari ke hari dengan cara
yang akurat dan dapat diandalkan sehingga menghasilkan informasi yang berguna dan
relevan untuk pengambilan keputusan.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu
melalui kajian teori, gagasan para ahli, serta menggambarkan permasalahan dalam
perusahaan dan kemudian secara bertahap menjelaskan bagaimana proses
implementasi metode ABC yang digunakan pada perusahaan yang dijadikan objek
dalam studi kasus penelitian. Penelitian dilakukan di sebuah perusahaan kopi di
Portugis yang memproduksi roated coffee, dan difokuskan pada area tertentu: produksi
kopi dalam kapsul. Penelitian ini berkonsentrasi pada semua aspek dari sektor baru
kegiatan ini di perusahaan.
17
D. Hasil dan Simpulan
Analisis terhadap berbagai aktivitas yang terjadi dalam produksi kopi pada
perusahaan kopi di Portugis menmungkinkan diperolehnya dan direfleksikannya
suatu informasi yang sangat penting bagi perusahaan. Penelitian ini
mengungkapkan perubahaan di perusahaan selama beberapa tahun terakhir
mengenai diversifikasi dan kompleksitas produk dan kegiatan yang terlibat dalam
proses produksi. Sistem biaya ABC menyediakan informasi yang relevan dan
berguna untuk proses pengambilan keputusan di berbagai bidang, seperti
penentuan biaya dan harga jual produk, identifikasi proses di mana upaya yang
lebih besar diperlukan untuk meningkatkan atau menyesuaikannya dengan
keadaan dan kebutuhan serta restrukturisasi beberapa bidang unit industri. Selain
itu, dalam model penetapan biaya industri yang dikembangkan dalam penelitian
ini, satu set kekhususan dalam distribusi biaya manufaktur umum diperhitungkan,
yaitu pada tingkat alokasi khusus untuk setiap aktivitas sumber daya yang
dikonsumsi. Dengan demikian, dapat diperoleh spesifikasi informasi yang tinggi,
yang memungkinkan analisis yang luas dari berbagai komponen biaya produk.
Pada perusahaan ini, beberapa produk diproduksi secara bersamaan dan berbagi
dengan berbagai sumber daya. Oleh karena itu, alokasi sumber daya yang tepat
untuk berbagai produk dapat menjadi rumit dan tidak efektif. Implementasi sistem
biaya ABC menyebabkan diperolehnya serangkaian informasi yang luas, dengan
detail, relevansi dan kegunaan yang tinggi, yang menunjukkan bahwa ini adalah
sistem biaya yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan ini
18
metode ABC ini, sehingga ada serangkaian korelasi yang jelas dan runut dari
maksud, tujuan, dan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, dan tentu saja
hal ini sangat membantu pembaca untuk memahaminya dengan lebih mudah.
2. Kelemahan
Menurut kami kelemahan yang terdapat dalam penelitian ini adalah penulis
tidak memberikan informasi mengenai keterbatasan dalam penelitian yang
dilakukan, sehingga bagi para pembaca atau peneliti selanjutnya yang tertarik
untuk meneliti hal sejenis tidak mengetahui hal-hal apa saja yang bisa
dikembangkan untuk penelitian selanjutnya. Selain itu, penelitian ini minim
menampilkan studi-studi empiris sejenis sebagai pendukung. Penelitian ini
akan lebih baik lagi jika ditambahkan mengenai gagasan atau studi empiris
dari penelitian-penelitian sejenis yang sudah pernah dilakukan mengenai
implementasi metode ABC dalam suatu perushaan untuk hasil yang baik.
19
Review Jurnal Nasional 3
20
direncanakan. Dengan adanya akuntansi pertanggungjawaban, pimpinan dapat
mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab ke tingkat manajemen di
bawahanya dengan leih efisien tanpa memantau secara langung seluruh kegiatan
organisasi.
Dalam melakukan proses pengendalian biaya, manajemen suau organisasi
harus melakukan perbandingan secara terus menerus biaya yang terjadi antara
perencanaan dan pelaksanaan yang terjadi. Anggaran dapat memberikan aspek
motivasi bagi manajemen untuk mencapai tujuan organisasi. Anggaran sering
digunakan untuk menilai kinerja dari pimpinan pusat pertanggungjawaban.
2) Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan pokok
permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah Dinas Perhubungan Kota Manado telah melaksanakan akuntansi
pertanggungjawaban?
2. Apakah Dinas Perhubungan Kota Manado dalam melaksanakan akuntansi
pertanggungjawaban menggunakan efisiensi pengendalian biaya?
3. Bagaimana pengaruh penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap efisiensi
pengendalian biaya di Dinas Perhubungan Kota Manado?
3) Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan penjelasan tentang
pelaksanaan akuntansi pertanggungjawaban, mengevaluasi efisiensi pengendalian
biaya dan untuk mengetahui peran akuntansi pertanggungjawaban dalam menunjang
efisiensi pengendalian biaya pada Dinas Perhubungan Kota Manado.
4) Tinjauan Pustaka
Akuntansi pertanggungjawaban adalah alat fundamental untuk pengendalian
manajemen dan ditentukan melalui empat elemen penting, yaitu pemberian tanggung
jawab, pembuatan ukuran kinjerja atau benchmarking, pengevaluasian kinerja, dan
pemberian penghargaan. Mulyadi (2001;191) menyatakan bahwa karakteristik
akuntansi pertanggungjawaban adalah sebagai berikut: 1) adanya indentifikasi pusat
pertanggungjawaban, 2) standar ditetapkan sebagai tolak ukur kinerja manajer yang
21
bertanggungjawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu, 3) kinerja manajer diukur
dengan membandingkan realisasi dengan anggaran, dan 4) pimpinan secara
individual diberi penghargaan atau hukuman berdasarkan kebijakan manajemen yang
lebih tinggi. Untuk dapat diterapkan sistem akuntansi pertanggungjawaban ada lima
syarat, yaitu sebagai berikut. 1) struktur organisasi yang menetapkan secara tegas
wewenang dan tanggung jawab tiap tingkatan manajemen, 2) anggaran biaya yang
disusun untuk tiap tingkatan manajemen, 3) penggolongan biaya sesuai dengan dapat
dikendalikan tidaknya (controllability) biaya oleh manajemen tertentu dalam operasi,
4) tedapatnya susunan kode rekening, perusahaan yang dikaitkan dengan kewenangan
pengendalian pusat pertanggungjawaban, dan 5) sistem pelaporan biaya kepada
manajer yang bertanggung jawab (responsibility reporting).
Menurut Anthony dan Abdullah (2012:4) mengemukakan bahwa anggaran
merupakan alat yang penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek
yang efektif dalam organisasi. Akuntansi biaya adalah bagian dari akuntansi
manajemen dimana merupakan salah satu dari bidang khusus akuntansi yang
menekankan pada penentuan dan pengendalian biaya (Daljono, 2009).
5) Metode Penelitian
Objek atau tempat penelitian ini adalah di Dinas Perhubungan Kota Manado.
Metode penelitian dengan metode penelitian lapangan (field research) atau mencari
dan mengumpulkan data lapangan dari objek penelitian dengan cara wawancara,
dokumentasi, dan observasi. Metode analisis yang digunakan adalah analisis
deskriptif.
6) Pembahasan
Berdasarkan data diatas bahwa di Dinas Perhubungan Kota Manado sebagai
salah satu pusat pertanggungjawaban dari pemerintahan Kota Manado sudah efisien.
Akuntansi pertanggungjawaban memfokuskan terhadap pembagian wewenang
kepada pimpinan yang bertanggung jawab. Akuntansi pertanggungjawaban berperan
sebagai alat pengendali biaya dengan menghubungkan biaya dengan bagian dimana
biaya tersebut dikeluarkan atau diperoleh oleh pimpinan yang bertanggung jawab
22
pada bagian tersebut. Dalam penelitian ini anggaran digunakan sebagai informasi
akuntansi pertanggungjawaban.
7) Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bawah pada
Dinas Perhubungan Kota Manado merupakan salah satu pusat pertanggungjawaban
dari Pemerintah Kota Manado dengan memberikan masukan usulan anggarannya
kepada pemerintah kota yang disesuaikan dengan RPMJD dan RENSTRA.
Penyusunan anggaran bertujuan untuk mengetahui jumlah dana yang dibutuhkan
dalam membiaya seluruh kegiatan operasional yang akan dilaksanakan dan sebagai
alat bantu bagi manajemen dalam mencegah terjadinya penyimpangan-
penyimpangan terhadap penggunaan dana organisasi. Dinas Perhubungan Kota
Manado membuat laporan pertanggungjawaban berupa laporan realisasi anggaran.
Pada laporan tersebut dapat dilihat berapa besarnya perbandingan antara anggaran
dan realisasinya.
Daftar Pustaka
Anthony, R.N., Govindarajan, V.2009. Sistem Pengendalian Manajemen Jilid 2.
Salemba Empat.Jakarta
Daljono, 2009. Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian.
Badan Penerbitan Universitas Diponegoro, Semarang.
Hansen, D. R., Mowen, M.M. 2009. Akuntansi Manajerial. Salemba Empat.Jakarta.
Trisnawati, Susi. 2006. Hubungan Antara Penerapan Akuntansi
Pertanggungjawaban dengan Efektivitas Pengendalian Biaya (Surveri pada 5 Hotel di
Kota Tasikmalaya). Skripsi. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
23
Review Jurnal Nasional 4
A. Latar Belakang
Pada bagian ini penulis menjelaskan bahwa akuntansi biaya mempunyai tujuan
untuk menentukan harga pokok produk, pengendalian biaya dan pengambilan keputusan
khusus. Harga pokok produksi merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai menjadi barang jadi.
PT. Tropica Cocoprima yang bergerak dalam bidang industri tepung kelapa.
perusahaan tersebut di dalam menentukan harga pokok produk, semua biaya yang terjadi
pada setiap bulan dikumpulkan dan dibebankan pada produk yang dihasilkan pada bulan
tersebut. Perusahaan hendaknya mampu menetapkan harga pokok produksi yang tepat
sehingga nantinya dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis, selain itu dengan
perhitungan harga pokok produksi yang benar, akan mengakibatkan penetapan harga
jual yang benar pula, sehingga nantinya mampu menghasilkan laba sesuai dengan yang
diharapkan.
B. Tujuan
Peneliti ingin memberikan gambaran mengenai penentuan harga pokok produksi
yang benar dengan menggunakan metode varibel costing pada PT. Tropica Cocoprima.
C. Metode Penelitian
Jenis yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif yaitu penggambaran
tentang objek penelitian dan kuantitatif yaitu berupa proses produksi, jenis hasil
24
produksi, laporan biaya produksi perusahaan yang diperoleh dari PT. Tropica
Cocoprima. Metode penelitian dengan cara mengumpulkan data-data sesuai dengan
yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat
memberikan gambaran mengenai masalah yang ada.
25
costing dan variabel costing. Penelitian ini juga memberikan pertimbangan dalam
menentukan Harga Pokok Produksi serta menempatkan biaya-biaya yang tepat.
- Kelemahan
Menurut kami, kelemahan yang terdapat dalam jurnal ini adalah terdapat
keterbatasan dari objek yang diteliti oleh penulis. Penulis hanya melakukan
observasi pada satu kondisi perusahaan dan tanpa ada pembanding dari kondisi pada
perusahaan lainnya. Alangkah lebih baiknya penulis dapat memberikan beberapa
kondisi perusahaan lainnya. Hal ini perlu agar penelitian yang dilakukan oleh penulis
dapat sesuai pada beberapa bidang perusahaan.
26