A. Indikasi
Sampai saat ini vaksin tifoid baru diprioritaskan untuk traveler, tenaga laboratorium
mikrobiologis dan tenaga pemasak/ penyaji makanan di restoran-restoran. Namun
mengingat perangai tifoid dengan morbiditas cukup tinggi, vaksinasi terhadap tifoid
sudah harus dipertimbangkan pemberiannya sejak anak-anak, setelah mereka mengenal
jajanan yang tidak terjamin kebersihannya.
B. Kontra Indikasi
Vaksin oral Ty 21a Vivotif Berna
Vaksin ini dikontraindikasikan pada wanita hamil, menyusui, penderita
imunokompromais, sedang demam, sedang minum antibiotic dan anak kecil 6 tahun.
Vaksin Parenteral sel utuh : Typa Bio Farma
Vaksin ini dikontraindikasikan pada keadaan demam, hamil dan riwayat demam pada
pemberian pertama
Vaksin Polisakarida Typhim Vi Aventis Pasteur Merrieux
Vaksin ini dikontraindikasikan pada keadaan hipersensitif, hamil, menyusui, sedang
demam dan anak kecil 2 tahun.
C. Dosis
Vaksin oral Ty 21a Vivotif Berna
Vaksin yang mengandung Salmonella Typhi galur Ty 21a. Daya proteksi dilaporkan,
ada yang mencapai 100% dan sayangnya di Indonesia hanya 36-66%.
Vaksin ini tersedia dalam kapsul yang diminum selang sehari dalam 1 minggu, satu
jam sebelum makan.
Vaksin Parenteral sel utuh : Typa Bio Farma
Vaksin ini mengandung sel utuh Salmonella Typhi yang dimatikan yang mengandung
kurang lebih 1 milyar kuman setiap mililiternya. Dikenal 2 jenis vaksin yakni, K
vaccine (Acetone in activated) dan L vaccine (Heat in activated – Phenol preserver).
Daya proteksi K vaccine adalah 79-89% dan L vaccine 51-66%.
Dosis untuk - anak 6 – 12 tahun : 0,25 ml
- anak 1 – 5 tahun : 0,1 ml
Yang diberikan 2 dosis dengan interval 4 minggu. Efek samping yang dilaporkan
adalah demam, nyeri kepala, lesu dan bengkak dengan nyeri pada tempat suntikan
Vaksin Polisakarida Typhim Vi Aventis Pasteur Merrieux
Vaksin yang mengandung polisakarida Vi dari basil salmonella. Mempunyai daya
proteksi 60-70% pada orang dewasa dan anak diatas 5 tahun. Vaksin ini tersedia dalam
alat suntik 0,5 ml yang berisi 25 mikrogram antigen Vi dalam buffer fenol isotonic.
Vaksin diberikan secara intramuscular dan booster setiap 3 tahun.
D. Jadwal
Vaksin untuk tifoid sudah tersedia dan direkomendasikan oleh Satuan Tugas Imunisasi
PP IDAI untuk diberikan mulai anak usia 2 tahun, diulang setiap 3 tahun.
Daftar Pustaka
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/mengenal-demam-tifoid
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 364/MENKES/SK/V/2006
tentang Pedoman Pengendalian Demam Tifoid