Anda di halaman 1dari 12

‫أهمية أختيارالزوجةالصالحة في تربيةاوالد‬

Pentingnya memilih istri sholehah dalam peran


mendidik anak

Oleh

Fitriani (1988104018)

Ramlan (1988104019)

Umi masitoh (1988104020)

Syaiful Anwar (1988104025)

Annisa Elita Rahmawati (1988104015)

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN LAMPUNG

T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan berkah serta
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Pentingnya memilih istri sholehah dalam peran mendidik anak”. Makalah ini berisikan tentang
pengertian, penjelasan serta pemaparan tentang judul diatas. Dalam penyusunan makalah ini, kamii
mendapat banyak kesulitan karena kurangya sumber referensi buku untuk penyusunan makalah ini,
tetapi itu semua kami jadikan tantangan untuk dapat bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta membantu dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir.

Bandar Lampung, 28 September 2019

Penulis

2
BAB II

Pentingnya memilih istri sholehah dalam peran mendidik anak

Allah telah menjelaskan kepada kita : Menikah adalah solusi untuk menjaga moralitas dan
keturunan, supaya tidak ada percampuran nasab dan tidak memusnahkan keturunan, menikah
juga solusi yang terbaik untuk menyarulkan gairah sexsual pada manusia dan menikah cara yang
terbaik untuk menjaga insting dan hasrat yang dianunggrahkan Alloh pada manusia untuk
melastarikan kehidupan di dunia dan menjadikan kehidupan dalam koridor kebaikan dan
pembaharuan, menikah bisa menjaga kerusakan bangsa dan bisa meminimalisir tersebarnya
kejahatan dan pemutus jaringan dari orang-orang yang berbuat kejahatan. Alloh menjadikan
pernikahan sunnah dari para nabi, dan Alloh mewajibkan nikah bagi orang yang takut akan zina.
Sebagai mana hadist nabi dari Abdulillah ibnu Mas`ud RA, telah bersabda Rasulallah ‫ ﷺ‬: Wahai
para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena
menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang
tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa; karena puasa dapat menekan syahwatnya (sebagai
tameng).'

Islam sangat menganjurkan seorang muslim mencari wanita yang sholehah untuk
dijadikan istrinya karna dia akan menjadi mitra dalam kehidupannya, dan dia akan mendidik
anak-anaknya nanti dan dia adalah nikmat yang agung yang Alloh berikan kepadanya.
Begitupun bagi perempuan akan sangat beruntung jika mendapatkan seorang muslim yang
sholeh. Alloh SWT berfirman dalam Surah An-Nahl ayat 72 : Allah menjadikan bagi kamu
isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak
dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik.

Dari Abu Hurairoh Ra: telah bersabda Rasulallah ‫“ ﷺ‬Wanita biasanya dinikahi karena empat
hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka
hendaklah kamu pilih karena agamanya (keislamannya), sebab kalau tidak demikian, niscaya
kamu akan merugi.” (HR. Bukhari-Muslim).

Olahkarna itu hendaklah seorang muslim menikahi wanita yang sholehah yang baik
akhlaqnya dan lurus agamanya, bukan hanya sekedar cantik parasnya semata karna kalau
hanya melihat dari segi kecantikan maka akan bisa berpotensi merusak perkembangan anak-

3
anak dalam : kejahatan, kelalaian, dan buruknya akhlaq, sedangkan wanita yang sholehah akan
mendidik anak menjadi orang yang sholeh. Rasulallah ‫ ﷺ‬telah mengibaratkan kepada kita
wanita yang sholehah bagaikan sebaikbaiknya permata, dari Abdulallah Ibun Umar Ibnu Ash
rodiallau anhuma telah bersabda Rasulallah ‫ ﷺ‬: dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya
perhiasan adalah wanita yang sholehah (H.R Bukhori dan Muslim), Sesungguhnya dunia hanya
perhiasan sementara, dan sebaik-baik perhiasan itu adalah wanita sholehah karna dia akan
menolongmu dalam urusan dunia dan mengingatkan mu dalam urusan akhirat. WaAllohi ada
seorang penyair berkata

Seseorang akan mendapatkan kebahagiaan jika ada lima hal: Tengangganya baik, anak-
anaknya berbakti Seorang istri yang baik akhlaqnya, Rizki yang cukup dan aman negaranya.

Perempuan yang sholehah adalah harta yang paling berharga bagi seorang muslim, dia
lebih berharga dari emas permata, jika engkau melihatnya akan menyejukkan mata, jika
engkau perintah dia akan melaksanakannya, jika engkau jauh darinya maka ia akan menjaga
dirinya dan hartanya, jika dia berjanji dia akan memenuhi janjinya.

Dari Abdulallah ibu Salam, bahwasanya Rasulallah telah bersabda : sebaik-baik


perempuan adalah penyejuk mata jika engkau melihatnya, dia akan mengikuti mu jika engkau
perintah, dia akan menjaga dirinya dan harta mu jika engkau tiada. (H.R Al-Hakim)

seperti sabda Rasulallah : barangsiapa yang milihatnya akan menyejukkan mata,


kecantikannya bagaikan metapora ciptaan Alloh dan anggun pakaiannya, bagaikan harta
perhiasan. Dan Rasulallah juga bersabda :dia akan mengikuti perintahmu, dia akan
menyesuaikan dengan keadaan dan pendidikannya pun akan baik. Dan Rasulallah pun bersabda
: dia akan menjaga dirinya dan hartamu jika engkau tiada, dia akan kuat berpegang teguh pada
agamanya dan sangat beriman pada Alloh dan rasul-Nya.

Istri yang sholahah sumber kebahagiaan, dia akan menjadikan suasana rumah dengan
penuh kebahagiaan, dari Abu Amamah dari nabi ‫ ﷺ‬telah bersabda : seorang mukmin akan
diuntungkan setelah taqwanya adalah mendapatkan istri yang sholehah : jika engkau perintah
dia akan mengikuti mu, jika engkau pandang akan menyejukkan hati mu, jika dia berjanji akan
menepatinya, jika engkau tiada dia akan menjaga dirinya dan harta mu. (H.R Ibnu Majjah)

4
Dari Sa`ad ibnu Abu Waqosh, dari Rasulallah ‫ﷺ‬: kebagaiaan manusia itu ada tiga hal
dan kesedihannya manusia karna tiga hal : kebahagiaan anak Adam : mendapakat wanita yang
sholehah, tempat tinggal yang luas, dan kendaraan yang nyaman. Yang sedihnya manusia
karna tiga hal: wanita yg tidak sholeh, tempat tinggal yang sempit, dan kendaraan yang tidak
nyaman. (H.R. Ahmad dan Ibnu Hibban).

Dan Ibnu Hibban telah menjelaskan dalam shohehnya : ada empat sumber kebahagiaan
: wanita yang sholehah, tempat yang luas, tetangga yang nyaman, dan kendaraan yang
mendukung. Dan ada empat merusak kebahagiaan seseorang : tetangga yang menjengkelkan,
wanita yang merusak, tempat yang sempit, dan kendaraan yang tidak mendukung.
Diriwayatkan dari Anas ra, bahwa Rosullulah bersabdah:

“Barangsiapa Yang Mendapatkan Karunia istri Sholihah maka Alloh telah membantunya
dalam separuh agamanya, maka hendaklah dia bertakwa kepada Alloh( berhati-hati) pada
separuh yang lain” (HR. Thabrani dan Hakim)

Isri sholihah itu seperti tempat tinggal dan sawah ladang bagi suaminya. Jika istri baik maka baik
pula anak-anak dan jika istri rusak maka rusak pula anak-anak.

Dalam syairnya:

“Ibu adalah sekolah jika kamu mempersiapkannya (jika berhasil) kamu telah mempersiapkan
sebuah bangsa yang baik akhlaknya.”

Tujuan islam menganjurkan memilih istri sholihah adalah: istri menjaga agamanya, menjaga
akhlak dan kehormatannya mendidik anaknya dengan pendidikan islam.

Syaikh Muhammad bin Salim Al-Baihani ra berkata dalam Al-Manzumah Ar-Riziyah:

Jika kamu ingin hidup dalam kenyamanan


Maka peliharalah istri yang mau taat
Perempuan cantik penjaga kehormatan
Dari keluarga baik-baik, bukan wanita jalanan
Menjadi penolong suami dalam kehidupan
Dikala ramai dan ditengah kesepian

5
Membaca, menulis dan berkreasi di kediaman
Menghimpun kebaikan menyingkirkan keburukan
Cukup dengan sedikit atau banyak kekayaan
Menjadikan kaum mukminah sebagai teladan
Sangat mengutamakan kebersihan
Sehingga rumah laksana mutiara berkilauan
Perabota tertata rapih menakjubkan
Bagi penghuni dan tamu terliah menawan
Tidak mengungkit apa yang dilakukan
Menyampung silahturahmi dengan handai taulan.
Nasai dan perawi meriwayatkan dengan shahih Abu Hurairoh berkata” Rosulullah
SAW bersabdah” sebaik-baik istri adalah istri yang kau pandang menggembirakanmu, bila kau
perintah mematuhimu, bila kau membagi giliran dia menaatimu dan bila kau pergi darinya dia
menjaga kehormatanmu terkait dirinya dan hartamu.
Itulah istri sholihah , seorang wanita cantik patuh berbakti dan dapat dipercaya.
Diantara keistimewaan yang seharusnya dipenuhi perempuan sholihah yang dipinang adalah
berasal dari lingkungan baik dikenal memiliki karakter baik berpembawaan tenang dan jauh dari
penyimpangan kejiwaan. Perempuan seperti itu lebih pantas untuk menyayangi anaknya,
berbakti kepada suami dan bertakwa pada kepada Alloh.
Rosulullah pernah melamar ummu Hani’, namun dia minta maaf tidak bisa
memenuhi permintaan beliau karena memiliki banyak anak. Dari Abu Hurairah berkata “
Rosululloh bersabdah:” sebaik-baik perempuan mengendarai unta perempuan (perempuan arab)
adalah perempuan Qurays yang sholih. Dia paling menyayangi anak selagi kecil dan lebih
menjaga harta yang menjadi milik suami”.

Dari Abu Hurairah R.A berkata: Rosulullah SAW bersabda: “ sebaik-baik wanita yang
menunggang unta adalah wanita terbaik dari quraisy, dia adalah wanita yang paling sayang
kepada anaknya saat ia masih kecil dan paling bisa merawat suaminya”.

Karakter asli seseorang terbagi-bagi misalnya seperti, dari Abu Hurairah R.A berkata,
bahwasannya Rosulullah SAW bersabda: “manusia bagaikan benda logam, berharga seperti

6
logam emas dan perak, orang yang mulia pada masa jahiliyah akan menjadi orang mulia juga
dalam Islam apabila ia paham agama”.

Tempat tumbuh (bisa jadi tanah, biografiss, dll) yang baik akan menumbuhkan tumbuhan
yang baik pula, dan tempat tumbuh yang jelek tidak akan tumbuh darinya kecuali tumbuhan
yang jelek dan Allah SWT melarang itu, dan rantingnya seperti apa yang dikatakan pembicara
dari tempat tumbuhnya.

Seorang istri akan menjadi ibu rumah tangga bagi seorang pria, seorang pria akan
menjadi pelindung di rumahnya, dan bertanggung jawab atas warganya, seperti pernyataan dari
Ibnu Umar R.A berkata: Rosululloh SAW bersabda: “Setiap orang adalah pemimpin atas
rakyatnya dan akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya, seorang
suami adalah pemimpin atas anggota keluarganya dan akan ditanya perihal anggota keluarga
yang dipimpinnya. Seorang istri adalah pemimpin atas rumah tangga dan anak-anaknya dan akan
ditanya perihal tanggung jawabnya, dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya (diminta
pertanggung jawab) dari hal uang dipimpinnya.

Wanita shalihah yang memperhatikan Allah untuk melindungi anak-anaknya, dan segala
sesuatu yang berkaitan dengan urusan rumah tangga dan merawat anak-anak, dia belajar taat
kepada suaminya dari taat kepada Allah, dan ketidaktaatan pada suaminya dari tidak taatnya
kepada Allah, dia menjalankan perintah Allah dan mematuhi suaminya dan tidak bermaksiat
kepada Allah SWT.

Seseorang harus mencari istri yang shalihah, dan meminta kepada sang pencipta (Allah)
yang mengetahui hal-hal yang tidak terlihat dan mengetahui apa yang disembunyikan dalam
hati, untuk diberkahi seorang istri yang sholihah, dan lebih memperbayak doa “ Ya Tuhan kami,
berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”.

Beberapa penafsir berkata dalam tafsiran ayat ini: sesungguhnya kebaikan di dunia
mencakup segala hal yang disukai dari perkara duniawi: baik itu berupa kesejahteraan, rumah
yang luas, istri yang cantik, rezeki yang lapang, ilmu yang bermanfaat, amalan shalih, kendaraan
yang menyenangkan, pujian yang indah, dan lain-lain, sebab hal itu semua masuk dalam nilai-
nilai kebaikan di dunia.

7
Sebaiknya seorang pria muslim saat mencari istri yang shalihah tidak boleh mengabaikan
wanita yang penyayang dan subur, karena menikahi wanita shalihah yang mandul/tidak subur
tidak akan membantunya untuk mempunyai anak-anak yang kelak akan mengabdi pada Islam,
hal itu telah ditulis dalam teks tentang syariat Islam yang memerintahkan agar menikahi wanita
yang penyayang dan subur , Abu Daud mengeluarkan sanadnya dari Ma’qil bin Yasir berkata:
Rosulullah SAW bersabda: “ Menikahlah kalian dengan wanita yang penyayang dan subur
karena saya bangga dengan jumlah kalian yang banyak”.

Syariat Islam menganggap bahwa keturunan adalah ungkapan rasa sayang dan
kebahagiaan di dalam kehidupan, Allah SWT berfirman: “ Harta dan anak-anak adalah perhiasan
kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shalih adalah lebih baik pahalanya disisi
Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan”. Maka anak adalah perhiasan.

Syariat Islam telah menganggap bahwa anak-anak sebagai sumber manfaat dan kebaikan
dalam kehidupan dunia, dan setelah mati. Dari Abu Hurairah R.A berkata: Rosululloh SAW
bersabda, “ Jika manusia itu mati maka akan putus amalannya kecuali dari tiga perkara:
“Shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakan orang tuanya”.

Dari Abu Hurairah R.A, bahwa Rosululloh SAW bersabda: “Sungguh seorang manusia
akan ditinggikan derajatnya di surga (kelak), maka dia bertanya: “Bagaimana (aku bisa
mencapai) semua ini?” maka dikatakan padanya: “(Ini semua) dsebabkan Istighfar (permohonan
ampun kepada Allah yang selalu diucapkan oleh) anakmu untukmu” ini perkataan Ibnu Majah,
dan perkataan Ahmad: “Sesungguhnya Allah telah mengangkat derajat seorang hamba yang
sholeh disurga, hamba tersebut bertanya kepada Allah: “Wahai Rabb…kenapa derajat saya jadi
terangkat?”, “Allah berfirman: Itu, karena anakmu memohonkan ampun atasdosa-dosamu.

Keutamaan pendidikan anak perempuan dan bersikap baik kepada mereka telah banyak
dijelaskan dalam hadis-hadis shahih. Seperti yang diriwayatkan oleh Anas bin malik :

‫من علي جارتين حتى تبلغا جاء يوم القيامة أنا وهو – وضم أصابعه‬
“Barangsiapa yang mengasuh dua anak perempuan sampai baligh, maka ia akan datang pada hari
kiamat aku dan dia – dan beliau menautkan kedua jarinya-“

8
Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:

‫من كان له ثالث بنات فصبر عليهن وأطعمهن وسقاهن وكساهن من جدته كن له‬
‫حجابا من النار يوم القيامة‬
“Barangsiapa yang memiliki tiga anak perempuan, lalu ia bersabar dalam mengasuh mereka, ia
memberi makan, memberi minum, memberi pakaian dari usahanya. Maka mereka menjadi tirai
penutup baginya dari api neraka pada hari kiamat.”

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda :

‫ما من مسلم تدركه ابنتان فيحسن صحبتهما إال أدخلتاه الجنة‬


“Tidaklah seorang muslim mendapatkan dua anak perempuan lalu ia mendidik keduanya dengan
baik kecuali keduanya menjadi sebab masuknya dirinya ke surga.”

Diriwayatkan dari Anas, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda :

‫من عال ابنتين أو ثالثا أو أختين أو ثالثا حتى يبن أو يموت عنهن كنت أنا وهو في‬
-‫الجنة كهاتين – وأشار بأصبعه الوسطى والتى تليها‬
“Barangsiapa yang mengasuh dua anak perempuan atau tiga atau dua saudara perempuan atau
tiga hingga mereka terpisah darinya atau ia wafat meninggalkan mereka, maka aku dan dia di
surga seperti dua jari ini – beliau memberi isyarat dengan jari tengah dan jari didekatnya-.”

Diriwayatkan dari ‘Aisyah r.a. ia berkata : “Seorang perempuan miskin datang kepadaku
membawa dua anak perempuannya. Aku memberinya makan tiga butir kurma. Dia memberi
masing-masing anak satu butir kurma dan untuknya satu butir kurma untuk dimakannya. Namun,
kedua anaknya meminta lagi kepadanya lalu ia membelah kurma itu yang hendak ia makan untuk
keduanya. Aku merasa takjub dengan tindakannya lalu aku ceritakan apa yang terjadi kepada
Rasul dan beliau bersabda :

‫إن هللا قد أوجب لها بها الجنة أو أعتقها بها من النار‬

9
“Sesungguhnya Allah telah mewajibkan surga untuknya lantaran satu butir kurma itu atau Allah
membebaskannya dari neraka karena sebutir kurma itu.”

Dalam riwayat yang lain dikisahkan bahwa seorang perempuan masuk menemuiku membawa
dua anak perempuannya dan meminta-minta tetapi tidak kutemukan dalam rumahku sesuatupun
kecuali sebutir kurma, lalu aku berikan satu butir itu kepadanya. Ia membaginya untuk dua
anaknya dan tidak makan darinya, lalu ia berdiri dan keluar. Lalu nabi masuk dan aku
beritahukan hal itu kepadanya lalu beliau bersabda :

‫من ابتلي من هذه البنات بشيء فأحسن إليهن كن له سترا من النار‬


“Barangsiapa diuji dengan anak-anak perempuannya dan ia berlaku baik kepada mereka, maka
mereka akan menjadi tirai penutup baginya dari api neraka.”

Ibnu Hajar rodhiallohu ‘anhu berkata ketika menggabungkan dua hadits tadi:

“ mungkin bisa dilakukan penggabungan yang dimaksud: dengan perkataan Aisyah di dalam
hadits urwah”. Akan tetapi tidak dijumpai sesuatupun kecuali sebutir kurma: artinya kurma yang
bisa diberikan secara khusus kepda si perempuan, kemungkinan maknanya ialah bahwa Aisyah
hanya memiliki satu kurma yang ia berikan kepada si perempuan. Kemudian ia mendapatkan dua
butir kurman dan kemungkinan juga dikejadian kisah yang berbeda.

(fath Al-bari bin shohih Al-Bukhori, karya Ibnu Hajar)

Jadi anak-anak dalam nikmat dari Allah ta’ala dan bukti cinta dari kecintan-Nya

Allah SWT berfirman yang artinya:

“Memberikan anak perempuan kepada siapapun yang Dia kehendaki, dan memberikan anak laki-
laki kepada siapapun yang Dia kehendaki atau Dia menganugrahkan jenis laki-laki dan
perempuan dan menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki Dia maha Mengetahui, Maha
Kuasa.” (Qs. Asyuro ayat : 49-50)

Telah dikumpulkan antara laki-laki dan perempuan yang Dia kehendaki, sebagai Anugrah dan
karunia dari-Nya.

10
Manfaat anak sholih itu akan kembali kepada orang tuanya, di dunia dan di akhirat. Ayat dan
hadits yang menganjurkan mengupayakn atas kelahiran anak sangatlah banyak.

Dan apabila syari’at luhur kita telah menganjurkan untuk mengupayakan istri sholihah. Ia juga
menganjurkan para ayah untuk menikahkan anak perempuan mereka dengan dengan laki-laki
sholih. Hendaknya seseorang ayah bersungguh-sungguh mencari laki-laki yang se-kufu’ yang
memiliki akhlaq terpuji, agama yang lurus, dan Aqidah yang bersih. Hendaknya sang ayah
memiliki kemampuan untuk menanggung amanah, menjaga dan melindungi perempuan serta
memenuhi hak-haknya. Hendaknya ayah memilih menanantu yang jika mencintai istrinya ia
memuliakannya, namun jika membencinya ia tidak merendahkannya.

Abu Hurairah r.a berkata: Rasululloh SAW bersabda: “apabila datang melamar kepada kalian
orang yang kalian ridhoi agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia jika kalian tidak
melakukannya, maka akan muncul fitnah di muka bumi dan kerusakan yang merata.”

Nabi saw menjelaskan apa yang akan menimpa para ayah yakni bahaya besar dan kerusakan
yang telah mengintai bila mereka tidak memilih untuk anak perempuan atau siapapun yang
berada di bawah perwallian mereka; anak perempuan , saudara perempuan atau kerabat
perempuan, tidak memilih laki-laki berakal yang mengetahui apa yang membahagiakan dan
membahayakannya. Seseorang laki-laki berakal yang berakal lagi cerdas adalah laki-laki yang
menjaga agam dan kehormatannya serta selalu merasa diawasi oleh Rabbnya. Dia akan
menghisap seluruh amal amal perbuatnnya dan dia akan memberi balasan dari setiap amal sholih
yang mana dia mendekatkan diri kepada Allah. Laki-laki ini insyaAllah tidak akan menzhalimi
orang-orang yang menjadi tanggungannya seperti istri, anal-anak dan yang lainnya. Dan laki-laki
inijuga akan membantu istrinya yang lemah dalam menjaga agama dan kehormatannya. Sebab
meskipun seorang perempuan itu sholihah namun menikah dengan laki-laki yg tidak merasa
diawasi oleh Rabbnya dan tidak takut kepada-Nya maka bisa jadi suami akan menyesatkan dari
jalan lurus, karena pada umumnya agama istri itu adalah agama suaminya.

Apabila ayah tepat dalam memilih laki-laki sholih untuk putrinya, berarti ia telah berusaha
dengan benar dan melepaskan amanah dari atas pundaknya untuk diserahkan kepada laki-laki
sholih dan ia akan ganti mengemban amanah lain.

Allah swt berfirman yang artinya:

11
Sesungguhnya kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, tetapi
semuannya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya
(berat), lalu dipikulah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan bodoh.

Kesimpulan dari sebab-sebab kesholihan keturunan di dalam pembahasan ini adalah sebagai
berikut:

1. Menegaskan kesholihan istri dan kebaikan agama dan akhlakny, dan hendaknya ia
seorang yang penuh kasih dan subur
2. Menegaskan kebaikan agama dan akhlak suami serta sifat amanahnya.
3. Menegaskan kesholihan orang tua suami istri dan anak-anak keduanya maksudnya
saudara istri dan saudara suami. Sebab akhlak kedua orang tua dan akhlak kedua saudara
suami istri memiliki pengaruh terhadap akhlak anak-anak, karena akhlak itu diwariskan
sebagaimana kemiripan fisik pada umunya diwariskan. Dan lagi katurunan itu sangat
menentukan, mereka para keluarga seharusnya juga memiliki sifat toleran, berani,
pemurah dan akhlak yang baik.
4. Berdoa ketika hendak berhubungan badan dan sesudahnya. Berdasarkan hadits Ibnu
Abbas ra ia berkata : Rasulullah saw bersabda:
5. Sekirannya seseorang diantara kalian bila ingin mendatangi istrinya membaca, “dengan
nama Allah. Ya Allah jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa-apa yang
hendak engkau rezekikan kepada kami.” Jika keduannya ditakdirkan memiliki anak,
maka setan tidak akan membahayakannya selamanya.”
6. Hendaknya kedua orangtua menjadi teladan bagi anak-anaknya.

12

Anda mungkin juga menyukai