JABATAN PENGAWAS
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2019
Disusun Oleh
Murojil Hasan, S.Farm,Apt
CORE ISSUE
“Pelatihan Keamanan pangan Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) Bagi Tenaga Kesehatan di Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah”
Pelatihan Keamanan Pangan yang didakan dengan melatih 2 petugas kesehatan yang berasal dari dinas
Kab/Kota nantinya bertugas memberikan penyuluhan kepada para pengusaha industri rumah tangga
pangan mengenai tata kelola pembuatan makanan yang baik dan hasil akhirnya adalah sertifikat
penyuluhan pangan yang merupakan salah satu syarat dalam pengurusan ijin. Hal ini diharapkan dapat
mencegah adanya keracunan pangan massal yang dikarenakan salahnya proses pemilihan bahan baku
atau proses pembuatan sejak dini, serta dengan adanya pelatihan ini maka yang akan dilakukan
selanjutnya adalah monitoring pangan yang beredar di pasaran (sidak dan sampling)
3. Merumuskan Setelah pelatihan keamanan pangan bagi tenaga kesehatan dilaksanakan dan masing- masing Kab/Kota
langkah sudah mempunyai penyuluh keamanan pangan (minimal 2 orang) maka setiap pengusaha lama yang
perbaikan berkecimpung dalam industri rumah tangga pangan harus mendapatkan penyuluhan tentang aspek-aspek
keamanan dalam mengolah makanan (bahan baku, air, proses pengolahan) untuk dapat memperpanjang
ijin yang telah dimiliki. Selain pengusaha yang sudah lama berkecimpung peraturan ini juga berlaku kepada
setiap pengusaha yang akan mendirikan industri rumah tangga pangan, sehingga kedepannya setiap
pangan rumah tangga yang beredar bisa dikontrol baik itu mutu maupun standar pembuatan sehingga
tingkat keamanan dapat diprediksi.
Monitoring pangan yang beredar juga tetap dilakukan sebagai langkah antisipatif dan sampling bagaimana
keamanan pangan yang beredar, samling ini dilakukan secara periodik dan semakin sering dilakukan saat
mendekati hari raya keagamaan dikarenakan pada saat tersebut pelaku industri rumah tangga pangan
memperbanyak produksinya.
Setelah sistem telah terbentuk, langkah akhir yang bisa dilakukan adalah membuat peraturan bahwa setiap
industri rumah tangga yang tidak memiliki ijin agar menghentikan proses produksi dan tidak boleh
melakukan aktifitas sebelum mempunyai ijin, hal ini dilakukan dengan membentuk jejaring dengan industri
rumah tangga yang telah dilatih dan juga masyarakat. Pembekuan industri rumah tangga pangan yang
tidak berijin merupakan langkah angtisipatif guna menjamin keamanan dan standar mutu pangan yang
beredar di masyarakat sesuai dengan Pasal 43 Peraturan Pemerintah No 28 Tahun 2004 tentang
Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan mengamanatkan bahwa pangan olahan yang diproduksi oleh industri
rumah tangga wajib memiliki Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) yang diterbitkan
oleh Bupati/Walikota mengenai produksi dan peredaran pangan oleh IRTP.
Mengetahui
Pengajar Panitia