Ns. Chrisyen Damanik,S.Kep,.M.Kep Perumusan masalah dan tinjauan pustaka (latar belakanag penelitian)
1. Identifikasi topik penelitian
a. Mula-mula kemukakan faktor atau variabel yang teridentifikasi sebagai masalah yang menyebabkan terjadinya suatu masalah utama berdasarkan referensi. Tentu saja banyak faktor penyebab yang merupakan masalah dan menyebabkan masalah lain, tetapi diidentifikasi adalah faktor-faktor dan masalah yang terjangkau dan dikuasai peneliti. b. Apabila semua faktor yang menyebabkan terjadinya masalah tersebut sudah teridentifikasi, kemudian pilih beberapa faktor yang terjangkau oleh kemampuan ilmu peneliti dan menarik untuk diteliti c. Setelah bebrapa faktor telah terpilih untk diteliti, kemudian masalah tersebut dirumuskan dalam bentuk kalimat yang terukur observabel, padat, tegas dan jelas.
2. Sumber penemuan masalah penelitian
Masalah dapat diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut : a. Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan penelitian b. Seminar, diskusi dan lain-lain pertemuan ilmiah c. Pernyataan pemegang otoritas d. Pengamatan sepintas e. Pengalaman pribadi f. Perasaan intuitif
3. Mengidentifikasi Masalah Penelitian
Beberapa cara untuk mengidentifikasi masalah penelitian dibidang keperawatan adalah sebagai berikiut : a. Observasi fenomena yang terjadi dalam pekerjaan sehari-hari, misalnya kesulitan-kesulitan yang dihadapi dibidang profesi sehari-hari dapat menjadi objek penelitian. Pada suatu saat selalu ada fenomena yang belum sepenuhnya dimengerti atau ada perbedaan pendapat tentang suatu fenomena tertentu. b. Penelusuran literatur pada aspek tertentu dalam suatu bidang, kumpulkan teori-teori, pelajari perkembangannya, kelemahannya, kesenjangannya atau inkontensinya. Hal ini akan mengarahkan kita pada permasalahan untuk diteliti lebih lanjut. c. Menhadiri untuk menangkap permasalahan dalam seminar, pertemuan ilmiah profesi, kuliah tamu, atau mengunjungi pusat-pusat penelitian, lapangan dan sebagainya. Dalam mengidentifikasi permasalahan penelitian, pada hakikatnya calon peneliti harus berbekal scientific mind dan prepared mind scientific, yang mempunyai pengertian harus berpandang objektif ( dapat melepaskan diri dari praduga dan opini sendiri ), independent ( tidak terpengaruh oleh pandangan orang lain ) dan berwawasan. Prepared mind artinya selalu siap agar dapat menangkap permasalahan yang timbul selama melakukan observasi. Sebagai ilustrasi misalnya Issac Newton dapat menemukan hukum gravitasi bumi, setelah kejatuhan buah apel. Banyak orang sebelumnya juga kejatuhan buah apel seperti Isaac Newton, tetapi tidak ada yang berfikir tentang hukum gravitasi bumi, oleh karena pikiran mereka belum siap siaga untuk menangkap makna yang terkandung dalam pristiwa jatuhnya apel ke kepala mereka . 4. Tipe Masalah Dalam Penelitian Masalah penelitian dapat dibedakan menjadi tiga berdasarkan tujuan penelitian, yaitu masalah penelitian yang bersifat eksploratif, deskriptif, dan eksplanatif. a. Eksploratif, masalah penelitian yang bertujuan untuk mengeksplorasi fenomena social mencoba menggali informasi atau permasalahan yang relative masih baru. Gejala tersebut belum pernah menjadi bahan kajian sebelumnya. Contoh: dapatkah pemberlakuan UU No. 22 tahun 2009 dapat menurunkan kasus pelanggaran lalu lintas? b. Deskriptif, masalah penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan karakter suatu variable, kelompok atau gejala social yang terjadi dimasyarakat. Contoh: apakah masyarakat desa memanfaatkan fasilitas geratis di wilayah A? bagaimana hubungan social penduduk pendatang dan penduduk asli di daerah perkotaan? Tipe permasalahan ini tidak bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variable satu dengan variable yang lain, sehingga dapat dicirikan bahwa tipe permasalahan Deskriptif hanya menyatakan suatu variable atau satu konsep yang akan diteliti. c. Eksplanatif, masalah penelitian ini menghubungkan satu Fenomena dengan fenomena yang lain. Penelitian Eksplanatif bertujuan untuk menghubungkan pola-pola yang berbeda, namun memiliki keterkaitan serta menghasilkan pola hubungan sebab akibat. Jadi, penelitian Eksplanatif berupaya menjelaskan hubungan antara variable satu dengan variable yang lain, sehingga dapat dicirikan bahwa tipe perumusan masalah yang sifatnya Exsplanatif, di dalamnya perlu menunjukan beberapa variable yang akan dihubungkan. Contoh: mengapa masyarakat desa lebih apatis dengan berbagai kebijakan yang digulirkan pemerintah? Bagaimana hubungan antara status social dengan kualitas kesehatan individu? 5. Kriteria Masalah Penelitian Masalah yang telah dipilih sebaiknya dianalisis terlebih dahulu, agar hasil penelitian dapat dilakukan dengan baik, dari segi proses ataupun tujuannya. Analisis itu dapat dilihat dalam perspektif substansi, teori dan metode juga proses penelitian dan manfaat penelitian. Disamping itu, agar hasil penelitian benar-benar berarti dan bermakna (fungsional) sesuai dengan jenis dan tujuan penelitian itu sendiri. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih masalah penelitian. a. Memiliki nilai penelitian Masalah yang akan dipecahkan akan berguna atau bermanfaat yang positif. Terutama jika bermanfaat bagi masyarakat dan kepentingan bersama. b. Memiliki fisibilitas Fisibilitas artinya masalah tersebut dapat dipecahkan atau dijawab. Faktor yang perlu diperhatikan, antara lain: 1) Adanya data dan metode untuk memecahkan masalah tersebut 2) batas-batas masalah yang jelas, 3) adanya alat atau instrumen untuk memecahkannya, 4) adanya biaya yang diperlukan, dan 5) tidak bertentangan dengan hukum. c. Sesuai dengan kualitas peneliti Sesuai dengan kualitas peneliti artinya tingkat kesulitan masalah disesuaikan dengan tingkat kemampuan peneliti. d. Actual Aktual atau Up to date, artinya permasalahan yang akan diteliti adalah fakta perilaku yang sedang “hangat” terjadi di tengah masyarakat. Tentu saja aktualitas sebuah fakta perilaku akan selalu dinamis dan berubah setiap periode waktu tertentu. Permasalahan perilaku seks bebas remaja saat ini terasa lebih aktual dibandingkan perilaku agresif. e. Urgen Urgen, artinya permasalahan yang diteliti haruslah sesuatu yang “mendesak” untuk diteliti. Dengan kata lain jika tidak segera ditemukan “jawabannya” akan dapat menimbulkan dampak-dampak negatif yang dapat merugikan kehidupan manusia. Perilaku rendahnya kepatuhan membayar pajak jika tidak segera diteliti akan menimbulkan dampak yang negatif, misalnya menurunnya penerimaan kas negara yang berakibat pada berkurangnya APBN untuk pembangunan sarana pendidikan, kesehatan dan lain-lain. 6. Karakteristik Permasalahan a. Permasalahan tersebut biasanya dirasakan oleh orang- orang yang terlibat dalam suatu bidang yang sama b. Permasalah tersebut sering muncul dan secara signifikan ditemui oleh orang-orang yang terlibat c. Permasalahan tersebut dapat diukur dengan alat ukur penelitian, seperti skala nominal, ordinal, interval, dan rasio d. Permasalahan tersebut dapat diteliti, lantaran dapat diungkap kejelannya melalui tindakan koleksi data dan kemudian dianalisis e. Permasalahan tersebut memiliki kontribusi signifikan, lantaran memiliki nilai guna dan manfaat baik pada tataran teoritis yang berkaitan erat dengan perkembangan ilmu pengetahuan maupun pada tataran praktis dalam kehidupan sehari-hari f. Permasalahan tersebut didukung oleh data empiris yakni dapat diukur baik secara kuantitatif maupun secara empiris yang memberikan hubungan erat antara fakta konstruk suatu fenomena, di samping mendudukkan pada suatu variabel yang harus didasarkan hukum positif, empiris, dan terukur. g. Sesuai dengan kemampuan dan keinginan peneliti, hal ini penting karena ini memberikan motivasi dan kepercayaan diri pada peneliti bahwa pa yang hendak diteliti di lapangan akan berhasil, karena data yang ada di lapangan kemudian peneliti memiliki kemampuan untuk dikumpulkan sehingga dapat dianalisis sampai hasil penelitian dapat diperoleh (Sukardi, 2004).