Anda di halaman 1dari 3

Pertemuan 4

Senin, 26 Maret 2018


Ns. Chrisyen Damanik,S.Kep,.M.Kep
Perumusan masalah dan tinjauan pustaka (latar belakanag penelitian)

1. Identifikasi topik penelitian


a. Mula-mula kemukakan faktor atau variabel yang teridentifikasi sebagai masalah yang
menyebabkan terjadinya suatu masalah utama berdasarkan referensi. Tentu saja banyak faktor
penyebab yang merupakan masalah dan menyebabkan masalah lain, tetapi diidentifikasi adalah
faktor-faktor dan masalah yang terjangkau dan dikuasai peneliti.
b. Apabila semua faktor yang menyebabkan terjadinya masalah tersebut sudah teridentifikasi,
kemudian pilih beberapa faktor yang terjangkau oleh kemampuan ilmu peneliti dan menarik
untuk diteliti
c. Setelah bebrapa faktor telah terpilih untk diteliti, kemudian masalah tersebut dirumuskan dalam
bentuk kalimat yang terukur observabel, padat, tegas dan jelas.

2. Sumber penemuan masalah penelitian


Masalah dapat diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut :
a. Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan penelitian
b. Seminar, diskusi dan lain-lain pertemuan ilmiah
c. Pernyataan pemegang otoritas
d. Pengamatan sepintas
e. Pengalaman pribadi
f. Perasaan intuitif

3. Mengidentifikasi Masalah Penelitian


Beberapa cara untuk mengidentifikasi masalah penelitian dibidang keperawatan adalah sebagai
berikiut :
a. Observasi fenomena yang terjadi dalam pekerjaan sehari-hari, misalnya kesulitan-kesulitan yang
dihadapi dibidang profesi sehari-hari dapat menjadi objek penelitian. Pada suatu saat selalu ada
fenomena yang belum sepenuhnya dimengerti atau ada perbedaan pendapat tentang suatu
fenomena tertentu.
b. Penelusuran literatur pada aspek tertentu dalam suatu bidang, kumpulkan teori-teori, pelajari
perkembangannya, kelemahannya, kesenjangannya atau inkontensinya. Hal ini akan
mengarahkan kita pada permasalahan untuk diteliti lebih lanjut.
c. Menhadiri untuk menangkap permasalahan dalam seminar, pertemuan ilmiah profesi, kuliah
tamu, atau mengunjungi pusat-pusat penelitian, lapangan dan sebagainya.
Dalam mengidentifikasi permasalahan penelitian, pada hakikatnya calon peneliti harus
berbekal scientific mind dan prepared mind scientific, yang mempunyai pengertian harus
berpandang objektif ( dapat melepaskan diri dari praduga dan opini sendiri ), independent ( tidak
terpengaruh oleh pandangan orang lain ) dan berwawasan.
Prepared mind artinya selalu siap agar dapat menangkap permasalahan yang timbul selama
melakukan observasi. Sebagai ilustrasi misalnya Issac Newton dapat menemukan hukum gravitasi
bumi, setelah kejatuhan buah apel. Banyak orang sebelumnya juga kejatuhan buah apel seperti
Isaac Newton, tetapi tidak ada yang berfikir tentang hukum gravitasi bumi, oleh karena pikiran
mereka belum siap siaga untuk menangkap makna yang terkandung dalam pristiwa jatuhnya apel
ke kepala mereka .
4. Tipe Masalah Dalam Penelitian
Masalah penelitian dapat dibedakan menjadi tiga berdasarkan tujuan penelitian, yaitu masalah
penelitian yang bersifat eksploratif, deskriptif, dan eksplanatif.
a. Eksploratif, masalah penelitian yang bertujuan untuk mengeksplorasi fenomena social
mencoba menggali informasi atau permasalahan yang relative masih baru. Gejala
tersebut belum pernah menjadi bahan kajian sebelumnya. Contoh: dapatkah
pemberlakuan UU No. 22 tahun 2009 dapat menurunkan kasus pelanggaran lalu
lintas?
b. Deskriptif, masalah penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan karakter suatu
variable, kelompok atau gejala social yang terjadi dimasyarakat. Contoh: apakah
masyarakat desa memanfaatkan fasilitas geratis di wilayah A? bagaimana hubungan
social penduduk pendatang dan penduduk asli di daerah perkotaan? Tipe
permasalahan ini tidak bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variable satu
dengan variable yang lain, sehingga dapat dicirikan bahwa tipe permasalahan
Deskriptif hanya menyatakan suatu variable atau satu konsep yang akan diteliti.
c. Eksplanatif, masalah penelitian ini menghubungkan satu Fenomena dengan fenomena
yang lain. Penelitian Eksplanatif bertujuan untuk menghubungkan pola-pola yang
berbeda, namun memiliki keterkaitan serta menghasilkan pola hubungan sebab
akibat. Jadi, penelitian Eksplanatif berupaya menjelaskan hubungan antara variable
satu dengan variable yang lain, sehingga dapat dicirikan bahwa tipe perumusan
masalah yang sifatnya Exsplanatif, di dalamnya perlu menunjukan beberapa variable
yang akan dihubungkan. Contoh: mengapa masyarakat desa lebih apatis dengan
berbagai kebijakan yang digulirkan pemerintah? Bagaimana hubungan antara status
social dengan kualitas kesehatan individu?
5. Kriteria Masalah Penelitian
Masalah yang telah dipilih sebaiknya dianalisis terlebih dahulu, agar hasil penelitian dapat
dilakukan dengan baik, dari segi proses ataupun tujuannya. Analisis itu dapat dilihat dalam
perspektif substansi, teori dan metode juga proses penelitian dan manfaat penelitian.
Disamping itu, agar hasil penelitian benar-benar berarti dan bermakna (fungsional) sesuai
dengan jenis dan tujuan penelitian itu sendiri.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih masalah penelitian.
a. Memiliki nilai penelitian
Masalah yang akan dipecahkan akan berguna atau bermanfaat yang positif. Terutama
jika bermanfaat bagi masyarakat dan kepentingan bersama.
b. Memiliki fisibilitas
Fisibilitas artinya masalah tersebut dapat dipecahkan atau dijawab.
Faktor yang perlu diperhatikan, antara lain:
1) Adanya data dan metode untuk memecahkan masalah tersebut
2) batas-batas masalah yang jelas,
3) adanya alat atau instrumen untuk memecahkannya,
4) adanya biaya yang diperlukan, dan
5) tidak bertentangan dengan hukum.
c. Sesuai dengan kualitas peneliti
Sesuai dengan kualitas peneliti artinya tingkat kesulitan masalah disesuaikan dengan
tingkat kemampuan peneliti.
d. Actual
Aktual atau Up to date, artinya permasalahan yang akan diteliti adalah fakta perilaku
yang sedang “hangat” terjadi di tengah masyarakat. Tentu saja aktualitas sebuah fakta
perilaku akan selalu dinamis dan berubah setiap periode waktu tertentu.
Permasalahan perilaku seks bebas remaja saat ini terasa lebih aktual dibandingkan
perilaku agresif.
e. Urgen
Urgen, artinya permasalahan yang diteliti haruslah sesuatu yang “mendesak” untuk
diteliti. Dengan kata lain jika tidak segera ditemukan “jawabannya” akan dapat
menimbulkan dampak-dampak negatif yang dapat merugikan kehidupan manusia.
Perilaku rendahnya kepatuhan membayar pajak jika tidak segera diteliti akan
menimbulkan dampak yang negatif, misalnya menurunnya penerimaan kas negara
yang berakibat pada berkurangnya APBN untuk pembangunan sarana pendidikan,
kesehatan dan lain-lain.
6. Karakteristik Permasalahan
a. Permasalahan tersebut biasanya dirasakan oleh orang- orang yang terlibat dalam
suatu bidang yang sama
b. Permasalah tersebut sering muncul dan secara signifikan ditemui oleh orang-orang
yang terlibat
c. Permasalahan tersebut dapat diukur dengan alat ukur penelitian, seperti skala
nominal, ordinal, interval, dan rasio
d. Permasalahan tersebut dapat diteliti, lantaran dapat diungkap kejelannya melalui
tindakan koleksi data dan kemudian dianalisis
e. Permasalahan tersebut memiliki kontribusi signifikan, lantaran memiliki nilai guna dan
manfaat baik pada tataran teoritis yang berkaitan erat dengan perkembangan ilmu
pengetahuan maupun pada tataran praktis dalam kehidupan sehari-hari
f. Permasalahan tersebut didukung oleh data empiris yakni dapat diukur baik secara
kuantitatif maupun secara empiris yang memberikan hubungan erat antara fakta
konstruk suatu fenomena, di samping mendudukkan pada suatu variabel yang harus
didasarkan hukum positif, empiris, dan terukur.
g. Sesuai dengan kemampuan dan keinginan peneliti, hal ini penting karena ini
memberikan motivasi dan kepercayaan diri pada peneliti bahwa pa yang hendak
diteliti di lapangan akan berhasil, karena data yang ada di lapangan kemudian peneliti
memiliki kemampuan untuk dikumpulkan sehingga dapat dianalisis sampai hasil
penelitian dapat diperoleh (Sukardi, 2004).

Anda mungkin juga menyukai