39 Ketahanan Pangan & Gizi PDF
39 Ketahanan Pangan & Gizi PDF
disampaikan pada :
Temu Ilmiah Internasional
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI)
1. Pendahuluan
2. Permasalahan Pangan dan Gizi
3. Situasi Pangan dan Gizi
4. Kebijakan Ketahanan Pangan dan Gizi
1. PENDAHULUAN
POSISI PANGAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
Kedaulatan
Pangan
Masyarakat dan
perseorangan
Ketahanan yang sehat, aktif,
Pangan dan produktif,
secara
berkelanjutan
Kemandirian
Pangan
Keamanan
Pangan 6
PENGERTIAN
Kedaulatan Pangan
Hak negara dan bangsa yang secara mandiri :
• menentukan kebijakan pangannya sendiri.
• menjamin hak atas pangan bagi rakyatnya.
• memberikan hak bagi masyarakatnya untuk menentukan sistem pangan
yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal.
Kemandirian Pangan
Kemandirian Pangan adalah kemampuan negara dan bangsa dalam:
• memproduksi pangan yang beranekaragam dari dalam negeri
• yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup sampai di
tingkat perseorangan
• dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial,
ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat.
7
Ketahanan Pangan
kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai
dengan perseorangan yang tercermin dari :
• tersedianya pangan yang cukup baik jumlah
maupun mutunya, aman, beragam, bergizi,
merata, dan terjangkau, serta tidak bertentangan
dengan agama, keyakinan, dan budaya
masyarakat (ukuran kinerja).
• untuk hidup sehat, aktif, produktif secara
berkelanjutan (outcome).
8
SISTEM PANGAN NASIONAL
KETAHANAN PANGAN
Sumberdaya
Pasar Pangan
DN/LN Lingstrat LN & DN: Penduduk, Perubahan Iklim,
Kinerja Ekonomi, Dinamika Pasar Pangan,
Shock/Bencana
9
SUBSISTEM KETAHANAN PANGAN
Distribusi
10
PENGANEKARAGAMAN,
KONSUMSI PANGAN DAN GIZI
DALAM UNDANG-UNDANG No.18 Th 2012
11
Pasal 42
Penganekaragaman Pangan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 41 dilakukan dengan:
13
Bagian kedua
PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN
Pasal 60
14
PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN
Pasal 61
15
Bagian Ketiga
Perbaikan Gizi
Pasal 63
(1) Pemerintah menetapkan kebijakan di bidang Gizi untuk perbaikan
status Gizi masyarakat.
(2) Kebijakan pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui:
a. penetapan persyaratan perbaikan atau pengayaan Gizi Pangan
tertentu yang diedarkan apabila terjadi kekurangan atau
penurunan status Gizi masyarakat;
b. penetapan persyaratan khusus mengenai komposisi Pangan untuk
meningkatkan kandungan Gizi Pangan Olahan tertentu yang
diperdagangkan;
c. pemenuhan kebutuhan Gizi ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita,
dan kelompok rawan Gizi lainnya; dan
d. peningkatan konsumsi Pangan hasil produk ternak, ikan, sayuran,
buah-buahan, dan umbi-umbian lokal.
(3) Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyusun rencana aksi Pangan
dan Gizi setiap 5 (lima) tahun.
16
2. PERMASALAHAN
PANGAN DAN GIZI
ASPEK PENYEDIAAN
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
Ketersediaan energi dan protein selama tahun 2009 – 2013 sudah melebihi rekomendasi
ketersediaan energi dan protein sebesar 2.200 Kal/kap/hr untuk energi dan 57
gr/kap/hr untuk protein (WNPG VIII tahun 2004).
Perkembangan Konsumsi
Energi dan Protein Nasional, 2009 - 2013
• Capaian konsumsi pangan penduduk secara kuantitatif periode 2009-2013, menunjukkan tingkat konsumsi
energi yang cenderung meningkat meskipun berfluktuasi setiap tahunnya, dengan pertumbuhan rata-rata
0,1% per tahun. Konsumsi energi tahun 2013 telah mencapai 96, 6% dari AKE 2000 kkal/kap/hari.
• Capaian konsumsi protein tahun 2009-2013 telah melebihi AKP dengan kisaran 104,5 – 113,7%. Laju
pertumbuhan rata-rata sebesar 0,7% per tahun, namun masih didominasi oleh kontribusi protein nabati
yang berasal dari kelompok padi-padian (beras)
Perkembangan Skor PPH Nasional
Tahun 2009-2013
Skor PPH
PPH Target (Perpres Nomor 22 Tahun 2009)
91.5
88.1 89.8
85.0 86.4
BATAS
% Anjuran Kecukupan
100.0
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
2012 2013
• Harga beras di tingkat konsumen relatif stabil selama periode 2009-2013 yang
ditunjukkan dengan koefisien variasi harga beras di tingkat konsumen di bawah
10%. 27
PROPORSI PENDUDUK
SANGAT, RAWAN PANGAN, DAN TAHAN PANGAN
2008–2012 (Berdasarkan %AKG)
Ket. :
Data hasil Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) yang dilaksanakan oleh BPS, diolah oleh BKP
28
Peta Kerentanan terhadap Kerawanan
Pangan Indonesia Tahun 2009
Status Gizi Balita 2005 - 2013
31
3. KEBIJAKAN
KETAHANAN PANGAN DAN GIZI
Sasaran Pokok Pembangunan 2015-2019
(RPJMN Teknokratik 2015-2019) - Tentative
Kewilayahan
VISI MISI PEMBANGUNAN PERTANIAN 2015-2019
JOKOWI-JK (Tentative)
Cetak Rehabili- Pemuli- Pengen- Pemba- Pengen- 1.000 Desa 1.000 Desa Mening- Mendiri-
sawah 1 tasi han dalian ngunan dalian Berdaulat Pilot katkan kan Bank
Juta Ha Jaringan Kesubur- Konver- Prasara- Impor Benih Pangan Akses Pertanian
Irigasi 3 an Lahan si Lahan na Pasca pangan Organik Petani dan
Juta Ha (UU Panen dan Gurem UMKM
41/2009) Gudang dari
Hasil Kepemili-
Pertanian kan Lahan
0,3 Ha/KK
menjadi
2,0 Ha/KK
RENCANA STRATEGIS KEMENTAN 2015-2019 -
Tentative
“Terwujudnya sistem pertanian-bioindustri
VISI berkelanjutan yang menghasilkan beragam pangan
sehat dan produk bernilai tambah tinggi berbasis
sumberdaya lokal untuk kedaulatan pangan dan
kesejahteraan petani”
TARGET SUKSES
SASARAN STRATEGIS Swasembada : Padi,
1. Peningkatan ketahanan Jagung, Kedelai
pangan Peningkatan produksi :
2. Peningkatan nilai tambah, daya - Tebu
saing, ekspor, dan substitusi - Hasil Ternak
impor - Cabe
3. Penyediaan dan peningkatan - Bawang Merah
bahan baku bioindustri dan Diversifikasi Pangan :
bioenergi Peningkatan kualitas
4. Peningkatan kesejahteraan konsumsi, Penurunan
petani Konsumsi Beras 35
KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN
Ketersediaan Pangan
Penyediaan pangan diutamakan dari produksi dalam negeri dan
cadangan pangan.
Swasembada untuk komoditas strategis (beras, jagung, kedelai)
Penyediaan beragam pangan berdasarkan potensi sumberdaya
dan budaya lokal;
Pemberian bantuan pangan (Jaring Pengaman Sosial) bagi
masyarakat rawan pangan kronis (miskin/rawan pangan)
Pemberian bantuan pangan untuk penangan cepat/darurat bagi
rawan pangan transien (akibat bencana/darurat)
36
Lanjutan…
Distribusi/Keterjangkauan Pangan
Menyediakan cadangan beras nasional yang cukup untuk
mengatasi gejolak pasokan harga;
Mendorong pembentukan cadangan pangan pokok pemerintah
(provinsi, kabupaten/kota dan desa);
Mengembangkan dan merevitalisasi lembaga distribusi dan
lumbung pangan masyarakat;
Menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok sepanjang
tahun dan pangan strategis pada periode khusus/tertentu.
37
Lanjutan…
Konsumsi Pangan
Sosialisasi, promosi dan edukasi budaya pangan yang
beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA), sekaligus
mendorong penurunan konsumsi beras per kapita;
Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan: Kawasan
Rumah Pangan Lestari (KRPL);
Pengembangan produk pangan lokal;
Peningkatan penanganan dan pengawasan keamanan
pangan segar.
38
39